Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
ABSTRACT
Roads will facilitate the movement of people and goods because of their good
conditions, good connectivity, and meetings at intersections that are far from
congestion. The intersection will become increasingly conflicted when it is close
to traditional markets, terminal entrances, airports, and toll gates. An intersection
with no signal at the Seruni terminal, which is an intersection on the access road
to the Seruni terminal and the Cilegon city protocol road. There are activities in
and out of the terminal, community activities, and because there is no signal, it is
very easy for congestion and disorder to occur at certain hours. The purpose of
this research is to optimize the performance of the three-signal intersection at
Seruni terminal to determine the performance conditions of the Cilegon
intersection and protocol road from capacity, delay, and queuing opportunities for
vehicles using the Indonesian Road Capacity Manual 1997 method, to find
alternative solutions to intersections based on traffic and environmental
conditions. to find out the volume of vehicles passing through the intersection
during rush hour. From the primary and secondary data, the results of the
performance of the existing intersections with a degree of saturation of 0.89, a
delay of 15.14 seconds and a queuing opportunity of 30.75% - 62.45%. Then the
degree of saturation that occurs at the intersection is categorized as saturated
(DS> 0.75). To optimize intersection performance, it is necessary to improve
intersection geometric and traffic behavior. Efforts to optimize the performance
of intersections are divided into short term and long term. For the short term it is
best to combine changes in the width of the major road south arm, north arm,
remove side drag and create a road median. This effort is able to reduce the value
of the degree of saturation with the intersection performance that meets the good
performance requirements of 0.65 (DS <0.75). The prediction of the ability of
intersection performance can last until the eleventh year, 2030. Meanwhile, the
best long-term optimization efforts are with the construction of interchanges. This
effort is able to reduce the high degree of saturation value, with an excellent
intersection performance of 0.36. Optimizing the performance of these
intersections with interchanges can last up to a long time.
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 47
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 48
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
1. Survey volume lalu lintas untuk tiga tak bersinyal terminal Seruni
penelitian ini dilakukan pada pada saat jam sibuk?
simpang jalan akses terminal Tujuan Penelitian
Seruni dan jalan kolektor Tujuan adanya penelitian
menuju kota Cilegon optimalisasi kinerja simpang tiga tak
2. Survey volume lalu lintas untuk bersinyal terminal Seruni adalah
penelitian ini dilakukan pada sebagai berikut:
jenis kendaraan berat, 1. Mengetahui kondisi kinerja
kendaraan ringan, dan sepeda simpang tiga tak bersinyal
motor. terminal Seruni dan jalan
3. Analisa penghitungan data kolektor menuju kota Cilegon
secara manual dengan dari kapasitas, derajat kejenuhan
menggunakan metode Manual dan tundaan, serta peluang
Kapasitas Jalan Indonesia antrian dengan metode Manual
(MKJI 1997). Kapasitas Jalan Indonesia 1997.
4. Ukuran kinerja simpang yang 2. Untuk mencari alternatif
ditinjau hanya kapasitas, derajat pemecahan simpang tiga tak
kejenuhan dan tundaan, serta bersinyal terminal Seruni sesuai
peluang antrian. dengan kondisi lalu lintas dan
5. Analisa penghitungan data lingkungan.
hanya disurvey pada saat jam 3. Mengetahui jumlah volume
sibuk. kendaraan yang melalui simpang
6. Data kecelakaan diabaikan. tiga tak bersinyal terminal Seruni
I.4. Rumusan Masalah pada saat jam sibuk.
Kemacetan pada lokasi simpang tiga Ruang Lingkup Penelitian
tak bersinyal terminal Seruni Penelitian ini dilakukan pada
menyebabkan pergerakan kendaraan simpang tiga tak bersinyal terminal
dan aktifitas masyarakat terganggu Seruni dengan kemacetan dan
maka diambil beberapa rumusan ketidakteraturan pada jam-jam
masalah, sebagai berikut: tertentu. Kegiatan yang dilakukan
1. Bagaimana kinerja simpang tiga dalam tahapan ini adalah
tak bersinyal terminal Seruni dan 1. Mengetahui kondisi geometrik
jalan kolektor menuju kota dari ketiga lengan pada lokasi
Cilegon dari kapasitas, derajat penelitian, kondisi lalu lintas,
kejenuhan dan tundaan, serta dan kondisi lingkungan.
peluang antrian dengan metode 2. Perhitungan Analisis Simpang.
Manual Kapasitas Jalan 3. Perhitungan analisis simpang
Indonesia 1997? kondisi eksisting.
2. Bagaimana alternatif pemecahan 4. Optimalisasi kinerja simpang
simpang tiga tak bersinyal tiga tak bersinyal terminal Seruni
terminal Seruni sesuai dengan 5. Perhitungan kinerja simpang tiga
kondisi lalu lintas dan tak bersinyal terminal Seruni.
lingkungan? 6. Pembangunan Simpang susun.
3. Berapa jumlah volume 7. Manfaat Penelitian
kendaraan yang melalui simpang Penelitian ini diharapkan bisa
memberikan alternatif pemecahan
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 49
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
masalah simpang tiga tak bersinyal bergabung menjadi satu lajur dalam
terminal Seruni bagi pemerintah gerak yang sama (contohnya jalan
daerah dalam hal ini Dinas layang, fly over) sebab diperlukan
Perhubungan agar dapat untuk menyediakan gerakan
memperbaiki kemacetan dan membelok tanpa bersinggungan,
menjamin kelancaran berlalu lintas, maka diperlukan tikungan yang lebar
keamanan, kenyamanan dan dan sulit serta biaya yang tidak
menghemat biaya operasional murah.
kendaraan. Simpang bersinyal dan tak
Tinjauan Pustaka bersinyal
1. Simpang Simpang tak bersinyal adalah
Simpang bagian dari jalan, dimana bertemunya dua atau lebih ruas jalan
setiap pengguna jalan harus sebidang yang tidak diatur dengan
menentukan arah tujuan dengan Alat Pemberi Isyarat Lalu lintas
melewati simpang, apakah harus (APILL) (Direktorat Jenderal Bina
lurus, belok kanan, maupun belok Marga, Manual Kapasitas Jalan
kiri. Simpangan adalah pertemuan Indonesia, MKJI 1997). Jenis
dua atau lebih jalan yang simpang sesuai cara pengaturannya
menghubungkan atau berpotongan, dapat dibedakan menjadi 2 (dua)
termasuk jalan, fasilitas pinggir jenis (Morlok 1998), yaitu:
jalan, sebagai pergerakan arus lalu Simpang tak bersinyal (unsignalized
lintas yang melaluinya. Menurut intersection) yaitu simpang yang
Hobbs, persimpangan jalan tidak dilengkapi rambu atau sinyal
merupakan simpul transportasi yang lalu lintas. Untuk simpang seperti ini
terbentuk dari beberapa pendekatan pemakai jalan harus bisa
dimana arus kendaraan dari beberapa memutuskan, apakah cukup aman
pendekatan tersebut bertemu dan untuk melintasi simpang atau harus
berpencar meninggalkan menghentikan kendaraannya dahulu
persimpangan (Perencanaan dan sebelum melintasi simpang tersebut.
Teknik Lalu Lintas, 1995). Dan Simpang bersinyal (signalized
persimpangan dibagi menjadi 2 intersection) yaitu pengguna jalan
yaitu: simpang sebidang (at grade bisa melintasi simpang berdasarkan
intersection), simpang tak sebidang pengaturan rambu atau sinyal lalu
(interchange). Simpang sebidang lintas. Jadi pengguna jalan hanya
adalah suatu simpang dengan ruas boleh melintas pada saat rambu atau
jalan, ujung ruas jalan masuk sinyal lalu lintas mengisyaratkan
simpang mengarah arus lalu lintas warna hijau pada lengan
masuk kejalan, sehingga dapat simpangnya.
berlawanan dengan arus lalu lintas Titik Konflik
yang lain. Sedangkan simpang tak Nofriyanto (2001), pada simpang,
sebidang, sebaliknya yaitu kendaraan berpindah dari suatu jalur
memisahkan arus lalu lintas dengan yang sedang dilewati ke jalur yang
jalur yang berbeda sehingga simpang lain memotong arus lalu lintas lain.
jalur dari kendaraan itu hanya terjadi Dalam melakukan gerakan ini
pada tempat dimana kendaraan- kendaraan menggabung (merge),
kendaraan tersebut terpisah atau memisah (diverge), atau memotong
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 50
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 51
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 52
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 53
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 54
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 55
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Tabel II.9 Faktor Penyesuain Tipe Lingkungan Jalan, Hambatan Samping dan Kendaran Tak
Bermotor
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 56
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 57
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 58
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 59
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 60
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
pergerakan masing-masing
lengan (belok kiri, belok kanan,
dan lurus)
5. Analisis dan pembahasan.
Setelah diperoleh data dari hasil
survey dilokasi penelitian,
selanjutnya dianalisis dan dibahas
dengan metode Manual Kapasitas
Jalan Indonesia 1997.
Gambar IV.1 Kondisi Geometrik
pada simpang
Keterangan gambar:
: Dari Serdang (lengan
selatan atau B) menuju Bojonegara
dan Seruni.
: Dari Seruni (lengan barat
atau C) menuju Bojonegara dan
Serdang. Dari Bojonegara (lengan
utara atau D) menuju Serdang dan
Seruni.
Disebut B dan D karena jalan minor
(utama) kemudian untuk C adalah
jalan mayor.
1. Jalan minor disebut lengan
selatan (B)
Pada jalan utama dan jalan minor
menggunakan perkerasan kaku.
Simpang tiga tak bersinyal terminal
Seruni merupakan simpang tiga yang
tidak memiliki Alat Pemberi Isyarat
Analisis dan Pembahasan
Lalu Lintas (APILL) atau simpang
Data Primer
tidak bersinyal.
Data primer merupakan data yang
Dari hasil pengamatan di tiga lengan
diperoleh dari hasil survey,
untuk lokasi penelitian simpang tak
pengamatan atau penghitungan
bersinyal adalah sebagai berikut :
ataupun wawancara langsung di
lapangan, diantaranya:
Kondisi Geometrik
Hasil pengamatan dilokasi
penelitian, kondisi geometrik pada
simpang tiga tak bersinyal terminal
Seruni:
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 61
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 62
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 63
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Tabel IV.1 Total kendaraan simpang tiga tak bersinyal terminal Seruni pada hari
libur, Minggu 01 Desember 2019
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 64
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Tabel IV.2 Total kendaraan simpang tiga tak bersinyal terminal Seruni pada hari
kerja, Senin, 02 Desember 2019
Untuk total jumlah kendaraan yang Seruni digunakan data survey pada
melewati simpang tiga tak bersinyal hari kerja, hari Senin 02 Desember
pada hari libur seperti pada tabel 2019 dengan nilai yang terbesar
diatas, jam puncak terjadi pada pukul yaitu 2636 smp/jam. Untuk jam-jam
16.00 s/d pukul 17.00 WIB dengan yang ditentukan dalam survey sudah
jumlah lalu lintas sebesar 2233 mewakili jam-jam yang lainnya.
smp/jam (macet). Dan untuk total Kemudian untuk perhitungan kinerja
jumlah kendaraan yang melewati simpang 3 terminal Seruni
simpang tiga tak bersinyal pada hari digunakan data pada hari yang
kerja dengan jam puncak pukul memiliki volume kendaraan paling
17.00 s/d pukul 18.00 sebesar 2636 tinggi, yaitu pada hari kerja, Senin
smp/ jam (kondisi macet). Jadi untuk 02 Desember 2019 dengan volume
mewakili perhitungan kinerja kendaraan sebesar 2636 smp/jam.
simpang tiga tak bersinyal terminal
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 65
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 66
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 67
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Tabel IV.9 Faktor Penyesuaian Median untuk Simpang Tak Bersinyal (FM)
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 68
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 69
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
kanan (PRT). Penentuan nilai FRT dari hasil pembagian antara jumlah
untuk simpang tak bersinyal 3 kendaraan yang melewati seluruh
lengan berbeda dengan simpang 4 lengan simpang dengan satuan smp/
lengan. Nilai FRT yang digunakan jam. Penentuan nilai FMI juga
pada simpang 3 tak bersinyal adalah dikelompokkan dengan tipe simpang
sebagai berikut. yang berbeda. Untuk tipe simpang
FRT = 1.09-(0,922 x PRT) 342 dengan nilai PMI 0,1-0,5,
FRT = 1.09-(0,922 x 0,24) perhitungan nilai FMI dapat dihitung
Dengan menggunakan persamaan di dengan menggunkan persamaan
atas, maka dapat dihitung nilai FRT berikut.
dan didapat nilai sebesar 0,86. FMI = 1,19 × PMI ² - 1,19 × PMI +
9. Faktor penyesuaian rasio arus 1,19
jalan minor (FMI). FMI = 1,19 × 0,10 ² - 1,19 × 0,10 +
Faktor penyesuaian rasio arus jalan 1,19
minor ditentukan dengan Dengan menggunakan persamaan di
menggunakan parameter rasio arus atas, maka dapat dihitung nilai FMI
jalan minor (PMI) yang didapatkan dan didapatkan nilai sebesar 1,08.
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 70
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 71
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 72
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Dari analisa di atas untuk nilai Seruni yang kedua adalah dengan
derajat kejenuhannya sebesar 0,83. membuat median jalan lengan
Jadi hasilnya belum memenuhi selatan sebagai pemisah fisik jalur
syarat (DS < 0,75). lalu lintas dari arah yang berlawanan
Membuat Median Jalan. dengan lebar < 3 m.
Upaya untuk mengoptimalkan
simpang tiga tak bersinyal terminal
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 73
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 74
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Tabel IV.17 Perhitungan Kinerja Simpang dengan perubahan lebar pada jalan
mayor lengan selatan
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 75
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Dari analisa di atas untuk nilai pemisah fisik jalur lalu lintas dari
derajat kejenuhannya sebesar 0,76. arah yang berlawanan dengan lebar
Jadi hasilnya belum memenuhi < 3 m) dan dengan melakukan
syarat (DS < 0,75) perubahan lebar pada jalan mayor
Melakukan kombinasi antara lengan selatan (ruas Jl. Bojonegara-
membuat median jalan dan Serdang sebesar 13 meter). Untuk
perubahan lebar pada jalan perhitungan rasio belok kendaraan
mayor lengan selatan dan arus kendaraan pada pelebaran
Upaya untuk mengoptimalkan jalan mayor lengan selatan
simpang tiga tak bersinyal terminal menggunakan Tabel IV.5 kemudian
Seruni yang keenam adalah dengan dilakukan perhitungan kinerja
melakukan kombinasi antara simpangnya.
membuat median jalan (sebagai
Tabel IV.19 Perhitungan Kinerja Simpang dengan membuat median jalan dan
perubahan lebar pada jalan mayor lengan selatan
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 76
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 77
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 78
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Tabel IV.22 Perhitungan Kinerja Simpang dengan perubahan lebar pada jalan
mayor lengan utara
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 79
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Dari tabel di atas dapat diketahui terminal Seruni yang lain yaitu
prediksi kemampuan kinerja dengan dibangunnya simpang susun.
simpang dengan upaya melakukan Simpang susun akan memberikan
kombinasi antara perubahan lebar akses untuk kendaraan dengan
pada jalan mayor lengan selatan, pergerakan besar dari arah utara ke
lengan utara, menghilangkan selatan atau sebaliknya yaitu di ruas
hambatan samping dan membuat jalan Bojonegara-Serdang. Sehingga
median jalan, dapat bertahan sampai pergerakan besar ini bisa lancar
pada tahun kesebelas yaitu pada tanpa hambatan karena tidak
tahun 2030. melewati simpang tiga tak bersinyal
Pembangunan Simpang Susun terminal Seruni.
Upaya untuk mengoptimalkan
kinerja simpang tiga tak bersinyal
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 80
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Tabel IV.25 Analisa Rasio Belok Kendaraan (Dengan adanya Simpang Susun)
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 81
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Dari analisa di atas untuk nilai yaitu sebesar 0,36. Nilai tersebut
derajat kejenuhannya sebesar 0,36 sangat jauh sekali terhadap batas
Jadi hasilnya sudah memenuhi nilai kelayakan kinerja simpang
syarat (DS < 0,75). yaitu DS < 0,75. Untuk mengetahui
Upaya mengoptimalkan kinerja kemampuan kinerja simpang, maka
simpang jangka panjang yang dilakukan prediksi kinerja simpang
terbaik pada peningkatan kinerja berdasarkan laju pertumbuhan
Simpang Tiga tak bersinyal terminal penduduk Kota Cilegon.
Seruni adalah dengan pembangunan Berdasarkan (BPS Kota Cilegon,
simpang susun. Langkah ini mampu 2020), laju pertumbuhan Kota
menurunkan nilai derajat kejenuhan Cilegon yaitu sebesar 1,37%.
Tabel IV.27 Tahun Prediksi Kemampuan Kinerja Simpang dengan upaya
pembangunan Simpang Susun
Pada tabel di atas dapat diketahui, jauh dari batas nilai kelayakan
nilai derajat kejenuhan sampai pada simpang DS < 0,75, yang berarti
tahun ke-15 adalah sebesar 0,44. kinerja simpang susun ini mampu
Nilai derajat kejenuhan ini masih
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 82
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 83
Basuki Eko Priyono dan Madi Hermadi, Optimalisasi Kinerja Simpang Tiga …….
Jurnal Sain dan Teknologi TEKNIK UTAMA, Edisi khusus, No 4, Oktober 2020 84