You are on page 1of 18

ANALISIS ANTRIAN DI GERBANG TOL PALARAN SAMARINDA -

BALIKPAPAN MENGUNAKAN METODE FIRST IN FIST OUT (FIFO) DAN


FIRST VACANT FIST SERVED (FVFS)

Ery Chrisman Natalino1)


Yayuk Sri Sundari2)
Suratmi3)

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
Kalimantan Timur- Indonesia
erychrisman97@gmail.com

ABSTRACT
The definition of a toll road is a public road which is part of the road network
system and as a national road for which users are required to pay. Toll roads as part
of the public road network system are alternative routes, but in certain
circumstances toll roads may not be alternative routes. (According to Government
Regulation No. 15 of 2005 concerning Toll Roads)
The Palaran Samarinda-Balikpapan toll gate is one of the toll gates with a
lot of traffic. This toll gate is the entrance and exit of vehicles to the city of
Samarinda. and its surroundings. At the Samarinda-Balikpapan toll gate there are 4
entrances and 4 exits. Considering that the function of the toll road must provide
services in the form of smooth flow of vehicles without any obstacles, at the toll
gate there must be no long queues on weekdays. as well as holidays.
The data collection method is carried out directly in the field by conducting
a field survey. The survey was carried out at each operating substation at the Palaran
Samarinda – Balikpapan Toll Gate. The data taken during the survey are: Service
time, carried out when the vehicle stops in front of the substation (counter) to
conduct transactions (while toll payments are in progress) until the vehicle moves
away from the substation. Arrival rate, is done by counting the number of vehicles
that come in every minute. Queue length, is done by measuring the length of the
queue that occurs shortly after the vehicle is right in front of the substation to make
transactions. Meanwhile, the data analysis method for queuing at the Palaran
Samarinda - Balikpapan toll gate uses the first in fist out (FIFO) and first vacant fist
served (FVFS) methods.
Based on the analysis results from a survey conducted at the Palaran
Samarinda - Balikpapan Toll Gate, it can be seen that the number of queues that
occur during the maximum service time is 11.44 seconds with the number of
functioning substations being 3 substations. By using the FIFO queue calculation,
the results are: q = 0.930 vehicles or 4,395 meters. Meanwhile, using the FVFS
queuing calculation, the results are: q = 1,486 or 8,790 meters. From these results,
it can be seen that the number of queues at the Palaran Samarinda - Balikpapan Toll
Gate still meets the maximum service standard (SPM) for the toll road as many as
3 vehicles.

Keywords : Toll Gate, Queue. Service Time, Arrival Rate and Queue Length.
PENDAHULUAN
Dalam rangka menunjang peningkatan pertumbuhan ekonomi, mewujudkan
pemerataan pembangunan dan hasil-hasil, menjaga kesinambungan dalam
pengembangan wilayah dengan memperhatikan keadilan serta meningkatkan
efisiensi pelayanan jasa distribusi terutama pada wilayah yang sudah tinggi tingkat
pertumbuhannya, diperlukan pembangunan jalan Tol. (Menurut PP No. 15 Tahun
2005 tentang Jalan Tol).
Gerbang tol palaran Samarinda-Balikpapan merupakan salah satu gerbang
tol yang banyak di lalu kendaraan, Gerbang tol ini adalah akses masuk (Entrance)
dan keluar (Exit) kendaraan, untuk ke wilayah kota samarinda dan sekitarnya.pada
Gerbang tol samarinda-balikpapan terdapat 4 pintu untuk masuk dan 4 pintu untiuk
keluar.mengingat bahwa fungsi jalan tol harus memberikan pelayanan

Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah selain di harapkan agar mahasiswa
mampu membuat karya tulis yang dapat di pertanggung jawabkan dalam penerapan
ilmu yang dimiliki, juga menyangkut hal-hal sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui panjang antrian kendaraan di gerbang tol dilihat dari waktu
kedatangan dan waktu pelayanan.
2. Untuk mengetahui kemampuan kapasitas yang dapat di tampung oleh
gerbang tol pada saat waktu kedatangan apakah masih sesuai dengan standart
geometri jalan bebas hambatan untuk jalan tol, Bina Marga 2009.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang di peroleh dari penelitian ini adalah:
1. Menjadi referensi untuk Evaluasi di gardu tol Samarinda - Balikpapan.
2. Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan tentang sistem pelayanan dan
juga kapasitas yang ada pada gardu tol Samarinda - Balikpapan.
3. Bagi peneliti sebagai ilmu pengetahuan, pengalaman dan menambah
wawasan mengenai analisis pelayanan gardu tol.
Desain Penelitian
Desain penelitian atau flowchart merupakan metode untuk menggambarkan
tahap – tahap penyelesaian masalah, adapun flowchart penelitian ini sebagai berikut

Mulai

Studi Pustaka

Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder


Waktu pelayanan Peta Lokasi
Volume kendaraan Lay Out
Panjang antrian

Pengolahan dan Analisa data Menggunakan Metode FIFO dan FVFS

Membandingkan hasil analisis di gerbang Tol palararan Samarinda - Balikpapan


dengan ketentuan yang tercantum dalam Standar Pelayanan
Minimum (SPM) untuk jalan bebas hambatan (TOL)

Kesimpulan Dan Saran

Selesai

Gambar 3.2 Diagram Alur Penelitian


Data Penelitian
Penelitian ini merupakan suatu analisis Untuk mengetahui permasalahan-
permasalahan tentang sistem pelayanan dan juga kapasitas yang ada pada gardu tol
Samarinda - Balikpapan.dan untuk mengetahui kemampuan kapasitas yang dapat
di tampung oleh gerbang tol pada saat waktu kedatangan apakah masih sesuai
dengan standart geometri jalan bebas hambatan untuk jalan tol, Bina Marga 2009.
Untuk mendukung analisis diperlukan data teknis yang berkaitan dengan
proyek tersebut. Data penelitian yang diperlukan antara lain:
1. Data Primer
2. Data Sekunder

Data Primer
Pengambilan data primer dilakukan langsung dilapangan dengan
mengadakan survei lapangan. Survei dilakukan pada tiap gardu keluar yang
beroperasi di Gerbang Tol Palaran Samarinda – Balikpapan. Data-data yang di
ambil dalam sewaktu melakukan survei adalah :
1. Waktu pelayanan (service time), dilakukan pada saat kendaraan berhenti di
depan gardu (loket) untuk mengadakan transaksi (saat pembayaran tol sedang
berlangsung) sampai kendaraan tersebut bergerak meninggalkan gardu.
2. Tingkat kedatangan, dilakukan dengan menghitung jumlah kendaraan yang
datang dalam tiap menit.
3. Panjang antrian, dilakukan dengan mengukur panjang antrian yang terjadi
sesaat setelah kendaraan berada tepat di depan gardu untuk melakukan
transaksi

Data Sekunder
Pengambilan data sekunder, diperoleh dari lieratur-literatur yang
berhubungan dengan tugas akhir ini.antar lain:
1. Peta Lokasi
2. Lay Out
Penentuan Lokasi Survei
Pengenalan lapangan Pengenalan lokasi survei bertujuan untuk mengenal
karakteristik dari lokasi dengan tujuan agar pelaksaan survei dapat lebih
mengetahui lokasi ketika survei mulai dilakukan.
 Penentuan Waktu Survei
Pelaksanaan survei dilaksanakan pada saat jam sibuk aktivitas, hal tersebut
dikarenakan pada saat jam sibuk sangat cocok dilakukan survei karena dapat
mengetahui kapasitas dari gerbang tol tersebut.
 Waktu penelitian untuk melakukan pengambilan data pada Gerbang Tol
Palaran Samarinda – Balikpapan di lakukan pada saat jam sibuk (peak hour)
dengan asumsi waktu jam sibuk dimulai pukul 07:00-09:00, 12:00-13:00,
17:00 -18:00.
 Pengecekan Form Survei
Pengecekan form survei bertujuan agar pada saat survei utama surveyor tidak
mengalami kesulitan dalam mengisi formulir survei. Kelengkapan form
survei seperti. Nama gerbang tol, nomor pintu tol yang dilakukan survei,
golongan kendaraan.
 Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk survey penelitian buku, alat tulis, meteran,
Stopwach dan lain-lain.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Lokasi Penelitian
Dari data hasil survey arrival rate pada Gerbang Tol Palaran Samarinda -
Balikpapan. diketahui bahwa arus pergerakan terbesar (α) adalah 271
kendaraan/jam.

Hari : MingguTanggal: 14 November 2021


Lokasi : Gerbang Tol Palaran Samarinda - Balikpapan. Kecamatan
Palaran, Kota Samarinda, Provensi Kalimantan Timur.
Kota : Samarinda
Tabel 4.1: Data Survei Tingkat Gerbang Tol Palaran Samarinda - Balikpapan.
GOLONGAN KENDARAAN
I II III IV V
Sedan, Jip, Pick
Truck Dengan 2 Truck Dengan 3 Truck Dengan 4 Truck Dengan 5
Up/Truck Kecil, VOLUME
Gandar Gandar Gandar Gandar Atau Lebih
WAKTU Bus (KENDARAAN/15
MENIT)

7.00 - 7.15 59 2 2 2 1 66
7.15 -7.30 64 2 1 0 0 67
7.30 - 7.45 53 1 0 1 2 57
7.45 - 8.00 65 0 0 1 0 66
JUMLAH KENDARAAN 241 5 3 4 3 256
8.00 - 8.15 72 1 1 0 0 74
8.15 -8.30 58 1 1 0 1 61
8.30 - 8.45 56 2 0 2 1 61
8.45 - 9.00 57 2 1 1 0 61
JUMLAH KENDARAAN 243 6 3 3 2 257
12.00 - 12.15 56 0 0 1 1 58
12.15 -12.30 58 3 1 0 0 62
12.30 - 12.45 66 1 0 0 0 67
12.45 - 13.00 74 1 1 2 0 78
JUMLAH KENDARAAN 254 5 2 3 1 265
17.00 - 17.15 72 1 3 0 0 76
17.15 - 17.30 63 1 0 2 1 67
17.30 - 17.45 72 1 2 2 0 77
18.45 - 18.00 85 0 0 0 0 85
JUMLAH KENDARAAN 292 3 5 4 1 305
TOTAL KENDARAAN 1030 19 13 14 7 1083
Perhitungan Waktu Pelayanan (Service Time)
Dari data service time pada Gerbang Tol Tanjung Mulia dengan 3 gardu
diperoleh waktu transaksi rata – rata berikut:

Tabel 4.3: Data Survey Perhitungan Waktu Pelayanan


Waktu Pelayanan Pada Gerbang TOL Palaran Samarinda -
GATE
Balikpanan
1 10,73 Detik
2 6,77 Detik
3 11,44 Detik
RATA - RATA 9,65 Detik

Dengan waktu pelayanan yang diperoleh dari hasil survei dilapangan, perlu
diperhitungkan juga kondisi ideal waktu pelayanan pada suatu gerbang tol agar
tercapainya optimalisasi kinerja waktu pelayanan pada satu gerbang tol. Kondisi ideal
waktu pelayanan (WP) yang dibutuhkan pada suatu gerbang tol, diperhitungkan dari arus
pergerakan terbesar (α), maka waktu pelayanan yang ideal pada Gerbang Tol Palaran
Samarinda - Balikpapan. dapat diketahui, yaitu:

α = 271 kendaraan/jam
N=3
271
𝒓= = 90,333 → 90 kendaraan/jam
3

waktu pelayanan yang dibutuhkan adalah


3600
𝒘𝒑 = = 40 → 40 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
90

Dari tingkat kedatangan α = 271 kendaraan/jam, diperoleh bahwa kondisi


ideal waktu pelayanan pada gerbang tol palaran samarinda balikpapan 40 detik
perkendaraan, sedangkan dari hasil survei diperoleh waktu pelayanan rata-rata 9
detik perkendaraan.
Perhitungan Jumlah Pintu Gerbang (Gardu)
Dengan data hasil survey arrival pada gerbang tol palaran samarinda
balikpapan, dalam mengendalikan arus pergerakan yang besar dan waktu pelayanan
yang sangat singkat, diperhitungkan jumlah gardu yang akan dibutukan agar
tercapai optimalisasi kinerja pada suatu gerbang tol.

1. Perhitungan gardu tol dengan menggunakan (WP) = 9 detik/kendaraan


dengan α = 271 kendaraan/jam ;WP = 9 detik

Tingkat Kedatangan (α) : 271 kendaraan/jam


Waktu Pelayanan (WP) : 9 detik/kendaraan
Tingkat Pelayanan (µ) : 3600 3600 = 400
WP 9

ρ = α /N <1 = 271 <1


µ 400

= 271 → 271 < 400 N


400/N

= 271 → 0,6775 < 0,6775


400

Dengan ρ < 1, berarti tingkat kedatangan lebih kecil dari tingkat pelayanan, maka
dapat dipastikan tidak akan terjadi antrian yang Panjang.
Tabel 4.4 Perhitungan Jumlah Pintu Gerbang TOL Samarinda - Balikpapan

Perhitungan Jumlah Gerbang TOL Samarinda - Balikpapan

Perbandingan
Waktu Waktu Tingkat Gerbang antara
Kedatangan Pelayanan Pelayanan yang Waktu Kedatangan
(α) (WP) (µ) terbuka (N) Dan Tingkat
Pelayanan (ρ)
271 9 400 3 0,678
271 10 360 3 0,753
271 11 327 3 0,828
271 12 300 3 0,903
271 13 277 3 0,979
271 14 257 3 1,054
Perhitungan Antrian pada Pintu Tol (Antrian FIFO)
Dengan sejumlah pintu tol tersebut, hitung 𝒏 ; 𝒒 ; 𝒅 ; dan 𝒘 ?

1. Perhitungan gardu tol dengan menggunakan (WP) = 9 detik/kendaraan


(PENDEKATAN STASIUN BERGANDA)

Tingkat Kedatangan (α) : 271 kendaraan/jam


Waktu Pelayanan (WP) : 9 kendaraan/detik
Tingkat Pelayanan (µ) : 3600 3600 = 400
WP 9
N : 1

ῆ= α/N = 271/1
µ-(α/N) 400 -(271/1)
= 271,000
129,000
= 2,101
= 2 Kendaran dalam sistem antrian

q= (α/N)² = (271/1)²
µ(µ-(α/N)) 400(400-(271/1))
= 73441,000
51600,000
= 1,423
= 1 Kendaran dalam sistem antrian

d= 1 x 3600 = 1 x 3600
µ-(α/N) 400-(271/1)
= 1 x 3600
129,000
= 0,007751938 jam
= 0,00775 x 3600
= 27,907 → 28 detik

w = (α/N) x 3600 = (271/3) x 3600


µ(µ-(α/N)) 400(400-(271/1))
= (271,000) x 3600
51600,000
= 0,005251938 jam =
= 0,00525 x 3600
= 18,907 → 19 detik

Perhitungan Antrian pada Pintu Tol Mengunakan Metode Disiplin Antrian FIFO

Waktu
Jumlah
Jumlah Waktu Kendaraan
Waktu Waktu Tingkat Kendaraan
Kendaraan Kendaraan Dalam
Kedatangan Pelayanan Pelayanan Dalam
Dalam Dalam Sistem
(α) (WP) (µ) Sistem
Sistem (n) Sistem (d) Antrian
Antrian (q)
(w)
271 9 400 2 Kendaraan 1 Kendaraan 28 Detik 19 Detik
271 10 360 3 Kendaraan 2 Kendaraan 40 Detik 30 Detik
1 Menit
271 11 327 5 Kendaraan 4 Kendaraan 53 Detik
4 Detik
1 Menit
271 12 300 9 Kendaraan 8 Kendaraan 2 Menit
8 detik
10 Menit 9 Menit
271 13 277 46 Kendaraan 45 Kendaraan
13 Detik 91 Detik
Tabel 4.15 : Perhitungan Antrian pada Pintu Tol Mengunakan Metode
Disiplin Antrian FIFO
Perhitungan Antrian pada Pintu Tol (Antrian FVFS)
Dengan sejumlah pintu tol tersebut, hitung 𝒏̅ ; 𝒒̅ ; 𝒅̅ ; dan 𝒘̅ ?

1. Perhitungan gardu tol dengan menggunakan (WP) = 9 detik/kendaraan


Tingkat Kedatangan (α) : 271 kendaraan/jam
Waktu Pelayanan (WP) : 9 kendaraan/detik
Tingkat Pelayanan (µ) : 3600 3600 = 400
WP 9

ρ =𝜶<1 = 271 = 0,678 <1


µ 400
𝜶/K = 271 <1
µ 400

= 271 <1 = 271 < 237 K


400/K

= 271 = K < 0,678


400

Jadi pintu pelayanan check-in yang harus dibuka sebanyak K = 1 pintu

1
p(0) =
1 α 𝑛 1 α 𝐾 𝐾µ
[∑𝑘=1
𝑛=0 𝑛! ( µ) ] + 𝐾! ( µ) ( 𝐾µ−α)

1
=
1 271 0 1 271 1 1(400) 1 1 271 1 1 (400)
[0! ( 400) + 1! ( 400) (1(400)) +]+ 1! ( 400) (1(400)−271)

1
=
(1.678) +(2,101)
= 0,265
α 𝑘
α µ ( µ) α
n = . p (0) +
𝐾−1)! (𝐾µ−α)2 µ

271 1
271 x 400 ( ) 271
400
= x (0,256) + ( )
(1−1) ! (1(400)−271)2 400
(73441) 271
= x (0,256) + ( )
(166641) 400

= 4,413 x (0,256) + 0,6775


= 1,846 kendaraan

α 𝑘
α µ ( µ) α
q = . p (0) = n -
𝐾−1)! (𝐾µ−α)2 µ

271 1
271 x 400 ( ) 271
400
= x (0,256) - ( )
(1−1) ! (1(400)−271)2 400
(73441) 271
= x (0,256) - ( )
(166641) 400

= 4,413 x (0,256) - 0,6775


= 0,491 kendaraan

α 𝑘
µ ( µ) 1
d = . p (0) +
𝐾−1)! (𝐾µ−α)2 µ

271 1
400 ( 400) 1
= x (0,256) + ( )
(1−1) ! (1(400)−271)2 400
(271) 1
= x (0,256) + ( )
(166641) 400

= 0,0068 x (0,256) + 0,0025


= 0,0068 jam → 24 detik
α 𝑘
µ ( µ) 1
w = . p (0) -
𝐾−1)! (𝐾µ−α)2 µ

271 1
400 ( ) 1
400
= x (0,256) - ( )
(1−1) ! (1(400)−271)2 400
(271) 1
= x (0,256) - ( )
(166641) 400

= 0,016 x (0,256) - 0,0025


= 0,0018 jam → 6,48 detik

Perhitungan Antrian pada Pintu Tol Mengunakan Metode Disiplin Antrian FVFS

Waktu
Jumlah
Jumlah Waktu Kendaraan
Waktu Waktu Tingkat Kendaraan
Kendaraan Kendaraan Dalam
Kedatangan Pelayanan Pelayanan Dalam
Dalam Sistem Dalam Sistem
(α) (WP) (µ) Sistem
(n) Sistem (d) Antrian
Antrian (q)
(w)
271 9 400 2 Kendaraan - 24 Detik 6 Detik

271 10 360 3 Kendaraan 1 Kendaraan 6 Detik 16 Detik

271 11 327 4 Kendaraan 3 Kendaraan 57 Detik 35 Detik


1 Menit 1 Menit
271 12 300 9 Kendaraan 7 Kendaraan
92 Detik 51 Detik
9 Menit 9 Menit
271 13 277 45 Kendaraan 43 Kendaraan
52 detik 44 detik

Tabel 4.16 : Perhitungan Antrian pada Pintu Tol Mengunakan Metode


Disiplin Antrian FVFS
Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil analisa dari survei yang di lakukan di Gerbang Tol Palaran
Samarinda – Balikpapan dapat diketahui jumlah antrian yang terjadi pada saat
waktu pelayanan maksimal yaitu 11,44 detik dengan jumlah gardu yang
berfungsi sebanyak 3 gardu. Dengan menggunakan perhitungan antrian FIFO
di dapatkan hasil: q = 0.930 kendaraan atau 4,395 meter. Sedangkan
menggunakan perhitungan antrian FVFS di dapatkan hasil: q = 1,486 atau
8,790 Meter. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa jumlah antrian pada
Gerbang Tol Palaran Samarinda – Balikpapan masih memenuhi standar
pelayanan maksimal (SPM) jalan tol sebanyak 3 kendaraan.
2. Dengan tingkat kedatangan 271 kendaraan/jam di setiap gardu maka
kapasitas Gerbang Tol Palaran Samarinda – Balikpapan masih memenuhi
persyaratan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan tol dengan gerbang tol
sistem tertutup pada gardu masuk (Entrance) yaitu < 450 kendaraan/jam di
setiap gardu.

Saran
Saran yang dapat saya berikan untuk perbaikan kinerja Gerbang Tol Palaran
Samarinda – Balikpapan adalah sebagai berikut:

1. Sosialisasi pentingnya pengemudi mengisi saldo kartu e-tol sebelum


memasuki gerbang tol.
2. Pengelola Gerbang Tol Palaran Samarinda – Balikpapan dapat meninjau
kembali proses top-up dari hasil survey dilapangan didapatkan salah satu
penyebab kemacetan pada Gerbang Tol Palaran Samarinda – Balikpapan
adalah pengguna tol tidak memiliki cukup saldo sehingga pengguna tol
diharuskan turun dari kendaraan dan meng top-up kartu e-tol dan hal tersebut
menyebabkan kemacetan yang cukup panjang.
3. Ada baiknya pengelola membuat kebijakan agar pelaksanaan top-up dapat
dilakukan di gerbang tol masing-masing agar dapat meminimalisir kemacetan
yang terjadi akibat dari top-up itu sendiri.
4. Petugas gardu tol agar lebih sigap ketika pengguna tol mengalami masalah
pada saat melakukan transaksi non-tunai.
5. Pelatihan untuk operator gardu tol dalam hal perbaikan pelayanan.
6. Kepada petugas mobil derek gratis yang di sediakan oleh pengelola tol agar
lebih sigap lagi ketika terdapat kendaraan yang mogok tepat di gardu tol,
dikarenakan hal tersebut dapat sangat mengganggu kelancaran pelayanan di
gardu tersebut.
7. Dalam usaha meminimumkan nilai n, q, d, dan w dapat disimpulkan urutan
prioritas pengambilan kebijakan, yaitu:
 Prioritas pertama adalah kebijakan meminimumkan waktu pelayanan sekecil
mungkin
 Prioritas kedua adalah kebijakan menambah pintu tol,

DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Mukhlis dan Ahmad Septiyan. 2017. “Analisis Sistem Antrian Untuk
Menentukan Jumlah Gardu Keluar Yang Optimal Pada Gerbang Tol Tanjung
Mulia” Jurusan Teknik Industri Universitas Malikussaleh.
Dede Syahputra. 2019. “Analisis Kapasitas Gerbang Tol Tanjung Mulia (Studi
Kasus)” Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Erna Fransisca Angela Sihotang, Sugito, Moch. Abdul Mukid , Alan Prahutama.
2020. “Analisis Antrian Dan Kinerja Sistem Pelayanan Gardu Tol Otomatis
Gerbang Tol Muktiharjo” (Studi Kasus: Gardu Tol Otomatis Gerbang Tol
Muktiharjo). Mahasiswa Departemen Statistika FSM Universitas Diponegoro,
Dosen Departemen Statistika FSM Universitas Diponegoro.
Ilham Mustika Aji Sumantri. 2016 “Evaluasi Kapasitas Dan Pelayanan Gerbang
Tol Waru-Tanjung Perak” Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
M.Fakhruriza Pradana, Dwi Esti Intari, Sketsa Gusnawan. 2018. “Evaluasi Kinerja
Dan Pelayanan Gerbang Tol Existing Pelabuhan Bakauheni Beserta Pengaruh Jalan
Tol Trans Sumatera Terhadap Gerbang Tol Existing Bakauheni” Jurusan Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2005 Tentang Jalan
Tol.

You might also like