You are on page 1of 11

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 8 No.

1 Maret 2018
ISSN : 2503-4413, Hal 57 - 67

PENGARUH PRAKTIK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP


KINERJA KARYAWAN DI PT. INDO-RAMA SYNTHETICS Tbk. DIVISI SPUN
YARNS

Sarif Hidayat. SE., MM 1),


1
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dr Khez Muttaqien – Program Studi Akuntansi
email: sarifhidayat@gmail.com

Abstract
This study aims to determine the impact of the integration of the management system ISO 9001:
2008 is used as a variable X1 on the quality of human resources, ISO 14001: 2004 is used as a
variable X2 on the working environment, OHSAS 18001: 2007 is used as a variable X3 about the
health and safety to the quality of human resources.
This study uses explanatory research and hypothesis testing, with survey technique, distributing
questionnaires with Likert scale. Sampling technique with probability sampling, are used slovin
formula and obtained a sample of 94 respondents.
Data analysis used descriptive analysis and inferential analysis, namely: (1) The validity and
reliability, (2) Multiple Regression Analysis, (3) analysis of partial correlation coefficients, (4)
Multiple Correlation Analysis, (5) The coefficient of determination, (4 ) Hypothesis Testing and
partial test (t test) and a simultaneous test (F test).

The test results and analysis as follows:


1. There is a positive and significant effect between the competence of the quality of human
resources with a positive correlation 0.522. competence contribution to the Quality of human
resources amounted to 27.22%, with a thitung value of 5.87 with a significance ttable 1.986.
2. There is a positive influence and significant between the working environment of the
employees with positive correlation 0.597. Environmental work contribute to the quality of
human resources of 35.6%, with a value of 7.14 thitung of the significance ttable of 1.986.
3. There is a positive and significant influence between K3 to the Quality of human resources
with a positive correlation for 0.451. The occupational safety and health contributes to quality
of human resources is 20.3%, with a value of 4.85 with a significant t hitung t ttable 1.986.
4. The strong relationship between variables simultaneously X1, X2, and X3 to Y by 0.628, the
contribution of all independent variables on the dependent variable simultaneously by 39.4%,
Fhitung 19.5 with signifkansi Ftabel 1.39.
Keywords: ISO 9001, ISO 14001, OHSAS & COMPETENCE

57
PENDAHULUAN policy on the finalization stages of any
deal.
Krisis ekonomi yang terjadi akhir-akhir ini Masalah-masalah SDM terus
membawa dampak sangat besar pada dunia meningkat khususnya berkenaan dengan
bisnis Indonesia. Maraknya krisis pemutusan supply tenaga kerja terampil, yang
hubungan kerja baik secara sukarela atau memiliki kemampuan adaptasi memadai,
sepihak menunjukkan bahwa SDM (sumber dan mampu menghadapi kerancuan-
daya manusia) masih dianggap sebagai salah kerancuan yang ada (ambiguitas). SDM
satu faktor produksi dan bukan sebagai aset mempunyai andil yang besar bagi
perusahaan yang berarti mitra kerja
keberhasilan bisnis. Isu-isu SDM meliputi
perusahaan.
isu bisnis yang berkaitan dengan tenaga
Setiap organisasi perusahaan beroperasi kerja, dan isu-isu tersebut mempengaruhi
dengan menggunakan seluruh sumber esensi bisnis seperti profitabilitas,
dayanya untuk dapat menghasilkan produk survival, daya saing, kemampuan adaptasi
baik barang/jasa yang bisa dipasarkan. Dalam dan fleksibilitas.
hal ini pengelolaan sumber daya yang dimiliki Kritisnya peran SDM tidak disertai
perusahaan meliputi sumber daya finansial, dengan sifat kepastian tenaga kerja. Justru
fisik, SDM, dan kemampuan teknologis dan sebaliknya terdapat peningkatan
sistem (Simamora, 1995). Karena sumber- ketidakpastian tenaga kerja yang dihadapi
sumber yang dimiliki perusahaan bersifat organisasi. Organisasi tidak dapat
terbatas sehingga perusahaan dituntut mampu
menentukan secara pasti hal-hal yang
memberdayakan dan mengoptimalkan
penggunaannya untuk mempertahankan berkenaan dengan supply tenaga kerja
kelangsungan hidup perusahaan. antara lain :1) Bagaimana menarik,
mempertahankan, dan memotivasi SDM
Dari berbagai sumber daya yang dimiliki
yang semakin beragam 2) Bagaimana cara
perusahaan SDM menempati posisi
mendapatkan individu yang memiliki
strategis diantara sumber daya lainnya.
keterampilan, pengetahuan, dan
Tanpa SDM, sumber daya yang lain tidak
kemampuan yang tepat. Akhirnya
bisa dimanfaatkan apalagi dikelola untuk
bagaimana mengarahkan SDM yang ada
menghasilkan suatu produk. Tetapi dalam
agar dapat menjadi sumber keunggulan
kenyataanya masih banyak perusahaan
kompetitif baik secara domestik maupun
tidak menyadari pentingnya SDM bagi
internasional.
kelangsungan hidup perusahaan. Masih
Di PT. Indo-Rama Synthetics Tbk.
banyak perusahaan yang menganggap
Divisi Spun Yarns, praktik-praktik
SDM adalah aset organisasi yang paling
manajemen sumber daya manusia disetiap
penting, karena SDM yang menggerakkan
aktivitas pada dasarnya banyak yang
dan membuat sumber daya lainnya
sudah dilakukan diantaranya mengenai
bekerja.
praktik-praktik manajemen seperti
SDM merupakan asset kritis
pelaksanaan kompensasi, pengembangan
organisasi yang tidak hanya
karir, dan pelatihan sumber daya manusia
diikutsertakan dalam filosofi perusahaan
telah diimplementasikan, selanjutnya
tetapi juga dalam proses perencanaan
bagaimana peran karyawan dalam
strategis. Menurut Kathrin Connor
mengaplikasikannya dalam kaitannya
(dikutip dari Schuller, 1990), wakil
dengan kinerja mereka.
presiden SDM di Liz Claiborne:
Berdasarkan beberapa masalah
Human resources are a part of the
tersebut, maka peneliti ingin membahas
strategic planning process. It is a part of
mengenai pelaksanaan praktik-praktik
policy development, line extension
manajemen sumber daya manusia
planning and the merger and acquisition
khususnya mengenai pelaksanaan
processes. Little is done in planning
kompensasi, pengembangan karir, dan
58
pelatihan sumber daya manusia dan tersedia untuk mencapai tujuan
dampaknya terhadap kinerja karyawan organisasi yang dinyatakan dengan jelas.
di PT. Indo-Rama Synthetics Tbk Sejalan dengan penjabaran
Divisi Spun Yarns. tersebut, maka manajemen sumber
daya manusia (manajemen personalia)
RUMUSAN MASALAH dapat diartikan sebagai perencanaan,
1. pengorganisasian, pengarahan, B dan
agaimana pengaruh pelaksanaan pengendalian atas tenaga kerja,
kompensasi/imbalan terhadap kinerja pengembangan, kompensasi, integrasi,
karyawan pada PT. Indo-Rama pemeliharaan dan pemutusan hubungan
Synthetics Tbk. Divisi Spun Yarns? kerja dengan sumber daya manusia
2. Bagaimana pengaruh untuk mencapai sasaran perorangan,
pengembangan karir terhadap kinerja organisasi dan masyarakat (Flippo,
karyawan pada PT. Indo-Rama 1984, hlm. viii). Dan bila dikaji dengan
Synthetics Tbk. Divisi Spun Yarns? teliti, berdasarkan definisi tersebut
1. Bagaimana pengaruh terdapat dua fungsi yaitu 1) fungsi
pelatihan sumber daya manusia manajemen, yang meliputi perencanaan
terhadap kinerja karyawan pada PT. (planning), pengorganisasian
Indo-Rama Synthetics Tbk. Divisi (oranising), pengarahan (directing) dan
Spun Yarns? pengendalian (controlling); serta 2)
2. Bagaimana pengaruh secara fungsi operasional, yang meliputi
bersama-sama pelaksanaan perekrutan dan seleksi, pelatihan dan
kompensasi, pengembangan karir pengembangan, kompensasi balas jasa
dan pelatihan sumber daya manusia dan jaminan social, pengembangan karir,
terhadap kinerja karyawan pada PT. integritas, pemeliharaan tenaga kerja dan
Indo-Rama Synthetics Tbk Divisi pemutusan hubungan kerja.
Spun Yarns ? Istilah kinerja sumber daya
manusia berasal dari kata job
KAJIAN PUSTAKA DAN performance atau actual performance,
PEGEMBANGAN. yaitu prestasi kerja atau prestasi
Manajemen adalah pencapaian tujuan sesungguhnya yang dicapai seseorang.
organisasi dengan cara yang efektif dan Dan kinerja karyawan (prestasi kerja)
efisien melalui perencanaan, merupakan hasil kerja secara kualitas
pengorganisasian, pengarahan dan dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang
pengendalian karyawan dalam melaksanakan
sumber daya organisasi (Daft, 2007, tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
hlm. 6). Selanjutnya Stoner & Freeman yang diberikannya (Mangkunegara, 2005,
(dalam Wibowo, 2010, hlm. 1-2) hlm. 9).
mengemukakan bahwa manajemen Selanjutnya, kinerja individu
merupakan suatu proses menggunakan menurut Mangkunegara (2005, hlm. 15)
sumber daya organisasi untuk mencapai adalah hasil kerja karyawan baik dari segi
tujuan organisasi melalui fungsi kualitas maupun kuantitas berdasarkan
planning dan decision making, standar kerja yang telah ditentukan.
organizing, leading dan controlling. Kinerja individu akan tercapai apabila
Manajemen juga dikatakan sebagai suatu didukung oleh atribut individu, upaya
proses perencanaan, pengorganisasian, kerja (work effort) dan dukungan
memimpin dan mengawasi pekerjaan organisasi.
anggota organisasi dan menggunakan Kinerja merupakan hasil
semua sumber daya organisasi yang pekerjaan yang mempunyai hubungan
kuat dengan tujuan strategi organisasi,
59
kepuasan konsumen dan memberikan Selanjutnya Aguinis (2009, hlm.78-79)
kontribusi menambahkan bahwa terdapat tiga
ekonomi (Amstrong & Baron dalam faktor penting yang berhubungan
Wibowo, 2010, hlm. 7). Kinerja dengan penilaian kinerja, antara lain : 1)
merupakan fungsi dari motivasi dan declarative knowledge adalah
kemampuan untuk menyelesaikan tugas pemahaman karyawan (berupa fakta,
atau pekerjaan individu, dimana prinsip dan tujuan) terhadap tugas-
sepatutnya memiliki derajat kesediaan tugas yang harus dilakukan dalam
dan tingkat kemampuan tertentu. melaksanakan pekerjaan; 2)
Kesediaan dan keterampilan individu procedural knowledge adalah
tidaklah cukup efektif untuk informasi dan kepakaran yang
mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman dibutuhkan keryawan untuk
yang jelas tentang apa yang akan melakukan pekerjaan dengan tindakan-
dikerjakan dan bagaimana tindakan spesifik berupa ketrampilan
mengerjkannya. Kinerja merupakan kognitif, psikomotorik, fisik dan antar
perilaku nyata yang ditampilkan setiap pribadi; serta 3) motivation adalah
individu sebagai prestasi kerja yang kemauan untuk memilih (pilihan untuk
dihasilkan oleh karyawan sesuai bertindak), tingkat upaya dan
dengan perannya dalam perusahaan. ketangguhan upaya.
Kinerja karyawan merupakan suatu hal Kompensasi merupakan motif
yang penting dalam upaya perusahaan utama seseorang dalam bekerja. Dengan
untuk mencapai tujuannya Rivai( 2004, kompensasi, seseorang berharap dapat
hlm. 56). memenuhi semua kebutuhannya mulai
Menurut Dharma (2010, hlm. dari hierarki yang paling rendah sampai
96), terdapat garis-garis besar bagi yang paling tinggi. Kompensasi merujuk
penentuan ukuran kinerja, yaitu : 1) pada semua bentuk hasil keuangan dan
ukuran kinerja harus berhubungan tunjangan nyata yang diterima pekerja
dengan hasil yang dicapai, bukan usaha sebagai bagian dari hubungan kerja
untuk mendapatkannya; 2) hasil kinerja (Bernardin, 2007, hlm. 252). Menurut
harus berada di bawah kendali Werther & Davis (dalam Wibowo, 2010,
pemegang pekerjaan; 3) ukuran yang hlm. 348) mendefinisikan kompensasi
dipakai harus bersifat objektif dan sebagai apa yang diterima pekerja
dapat diamati; 4) data harus tersedia sebagai tukaran atas kontribusinya
untuk pengukuran; 5) ukuran yang sudah kepada organisasi.
ada harus dipakai atau dimanfaatkan Sejalan dengan pemikiran
bilamana mungkin. tersebut, Stone (dalam Suwatno &
Adapun penilaian kinerja menurut Priansa, 2011, hlm. 220) mengemukakan
Rivai (2004, hlm. 87) mengacu pada bahwa kompensasi adalah setiap
suatu sistem formal dan terstruktur bentuk pebayaran yang diberikan
yang digunakan untuk mengukur, kepada karyawan sebagai pertukaran
menilai dan mempengaruhi sifat-sifat pekerjaan yang mereka berikan kepada
yang berkaitan dengan pekerjaan, majikannya.
perilaku dan hasil, termasuk tingkat Flippo dalam Suwatno & Priansa
ketidakhadiran. Dalam prakteknya (2011, hlm. 220) menyebutkan
istilah penilaian kinerja performance kompensasi merupakan pemberian
appraisal) dan evaluasi kinerja imbalan jasa yang layak dan adil kepada
(performance evaluation) dapat karyawan karena telah memberikan
digunakan secara bergantian atau sumbangan kepada pencapaian
bersamaan karena pada dasarnya organisasi. Menurut Ivancevich (2001,
memiliki maksud yang sama. hlm. 286), kompensasi merupakan
60
segala bentuk penghargaan atau pekerjaan, keputusan-keputusan dan
imbalan yang diberikan oleh perusahaan interpretasi subjektif terhadap situasi
untuk penggantian atas kinerja pekerjaan) dan aktivitas yang dilakukan
karyawan yang terdiri atas kompensasi dalam kehidupan kerjanya.
finansial langsung (seperti: gaji pokok, Sedangkan Dessler (1997, hlm. 46)
insentif dan bonus); kompensasi non mengemukakan bahwa karir adalah
finansial tidak langsung (seperti serangkaian posisi yang berhubungan
jaminan asuransi dan tunjangan dengan kerja, entah dibayar atau tidak,
lainnya); serta bentuk kompensasi non yang membantu seseorang bertumbuh
financial (seperti pekerjaan yang dalam keterampilan, keberhasilan, dan
menarik minat, tantangan pekerjaan, pemenuhan kerja. Menurut Mathindas
tanggung jawab, pengakuan yang (1997, hlm. 111) mengemukakan
memadai atas prestasi yang dicapai bahwa karir adalah suatu kemajuan
dan adanya peluang promosi bagi seseorang dalam profesi atau pilihan
karyawan yang berpotensi). bidang pekerjaan tertentu, dimana
Kemudian Handoko (2008, hlm. kemajuan yang dimaksud adalah
160) menambahkan bahwa dalam peningkatan keberadaan subjek di dalam
menetapkan kompensasi maka suatu sebuah organisasi yang bergerak pada
organisasi harus memperhatikan jenis atau pilihan usaha tertentu.
prinsip keadilan yang dipengaruhi oleh Salah satu fungsi penting dalam
dua faktor, yaitu : 1) ratio kompensasi manajemen karir adalah membuat
dengan masukan (input) karyawan perencanaan karir. Perencanaan karir
berupa tenaga, pendidikan, pengalaman, adalah perencanaan yang dilakukan oleh
latihan, daya tahan dan sebagainya; individu atau oleh organisasi berkenaan
serta 2) perbandingan ratio tersebut dengan karir karyawan, terutama
dengan ratio yang diterima orang lain melalui persiapan yang harus dipenuhi
dengan siapa kontak langsung selalu seorang karyawan untuk mencapai
terjadi. Keadilan biasanya ada bila tujuan karir tertentu. Mengingat pada
seorang karyawan memandang ratio umumnya para karyawan menginginkan
penghasilan terhadap masukan adalah adanya promosi, maka dalam suatu
seimbang (equilibrium), baik secara organisasi perlu dibuat suatu program
internal maupun hubungannya dengan perencanaan karir yang jelas dimana
karyawan lain. jalur karir yang harus ditempuh menjadi
Karir adalah semua pekerjaan pasti (Irawan, 1997: 158).
yang dijalani seseorang sepanjang Menurut Dessler (197, hlm. 46),
kehidupan kerjanya. Karir adalah pola perencanaan karir adalah proses
pengalaman yang berhubungan dengan pertimbangan mendalam yang
pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan melaluinya seseorang menjadi sadar
seseorang dalam kehidupan kerjanya akan keterampilan, minat, pengetahuan,
(Werther dan Davis, 1996, hlm. 311). motivasi, karakteristik personil
Selanjutnya menurut Ivancevich (2001, lainnya. Sedangkan Simamora (2004,
hlm.429), karir adalah pola peningkatan hlm. 504) mengungkapkan bahwa
dalam pekerjaan sepanjang waktu perencanaan karir adalah proses yang
kehidupan kerja seseorang, mencakup dilalui oleh karyawan dalam
tahapan karir dan setiap tahapan terkait mengidentifikasi dan mengambil
dengan usia dan kebutuhan pribadi. langkah-langkah untuk mencapai tujuan-
Greenhaus (dalam Ivancevich, tujuan karirnya dengan mengevaluasi
2001, hlm. 428), karir adalah pola kemampuan dan minatnya sendiri,
pengalaman yang berhubungan dengan mempertimbangkan kesempatan karir
pekerjaan (posisi jabatan, tugas lternative, menyusun tujuan karir dan
61
merencanakan aktivitas pengembangan pembinaan merupakan bagian dari
praktis. manajemen karyawan negeri sipil.
Salah satu kebutuhan Dalam melaksanakan pembinaan di
karyawan dalam bekerja adalah lingkungan karyawan negeri sipil,
adanya pengembangan karir yang didasarkan “sistem prestasi kerja dan
diatur dalam suatu jalur karir dalam sistem karir” yang dititik beratkan
organisasi. Dalam hal ini jalur karir pada prestasi kerja. Dalam konteks
adalah pola urutan pekerjaan (pattern of kebijakan manajemen karyawan negeri
work sequence) yang harus dilalui sipil, kedua sistem tersebut harus
karyawan untuk mencapai suatu tujuan menjadi landasan dalam
akhir. Jalur karir selalu bersifat formal pengembangan karir karyawan negeri
dan ditentukan oleh organisasi. Seperti sipil. Pada tingkat pelaksanaan kedua
di lingkungan karyawan negeri sipil sistem tersebut akan tercermin dalam
yang dikenal dengan jalur structural persyaratan-persyaratan, misalnya
dan jalur fungsional (Irawan, 1997, hlm. persyaratan untuk pengangkatan dalam
157). suatu jabatan, promosi, mutasi dan
Jalur karir dalam organisasi sebagainya.
menurut Simamora (2001, hlm. 252) Hipotesis menurut Kerlinger
paling tidak haruslah memiliki 4 (2006:30) adalah pernyataan dugaan
(empat) karakteristik, antara lain : 1) (2006: 30) adalah pernyataan dugaan
jalur karir haruslah mewakili (conjectural) mengenai hubungan atau
kemungkinan kemajuan riel, baik secara relasi antara dua variael atau lebih.
lateral maupun ke bawah; 2) jalur karir Hipotesis selalu mengambil bentuk
haruslah merespon perubahan-perubahan kalimat pernyataan (declarative) dan
dalam beban kerja, prioritas kerja, menghubungkan secara umum maupun
struktur organisasional dan kebutuhan khusus variable yang satu dengan
manajemen; 3) jalur karir haruslah uwes variable yang lain. Hipotesis dalam
serta mempertimbangkan kualitas penelitian ini dirumuskan sebagai
individu, manajer, bawahan atau orang berikut:
lain yang mempengaruhi cara kerja 1. Ho : Tidak terdapat pengaruh
dilaksanakan; serta 4) jalur karir kompensasi/imbalan yang signifikan
haruslah menentukan keahlian, dan positif terhadap kinerja karyawan
pengetahuan dan atribut spesifik di PT. Indo-Rama Synthetics Tbk.
lainnya yang dapat diperoleh guna Divisi Spun Yarns.
melaksanakan pekerjaan pada setiap Ha : Terdapat pengaruh
posisi sepanjang jalur yang ada. kompensasi/imbalan yang signifikan
Jalur karir dalam pengembangan dan positif terhadap kinerja karyawan
sumber daya manusia merupakan dasar di PT. Indo-Rama Synthetics Tbk.
untuk menentukan pengembangan karir Divisi Spun Yarns.
karyawan. Pengembangan karir dalam 2. Ho : Tidak terdapat pengaruh
organisasi (pemerintah maupun swasta) pengembangan karir yang signifikan
merupakan bagian dari pengelolaan dan positif terhadap kinerja karyawan
sumber daya manusia yang bertujuan di PT. Indo-Rama Synthetics Tbk.
untuk memajukan dan menguntungkan Divisi Spun Yarns.
organisasi. Pengelolaan sumber daya Ha : Terdapat pengaruh
manusia dalam organisasi pemerintahan pengembangan karir yang signifikan
sebagaimana termuat dalam Undang- dan positif terhadap kinerja karyawan
Undang nomor 43 tahun 1999 pasal 12 di PT. Indo-Rama Synthetics Tbk.
ayat (2) tentang Pokok-Pokok Divisi Spun Yarns.
Kekaryawanan menyebutkan bahwa
62
3. Ho : Tidak terdapat pengaruh Adapun populasi dalam penelitian
pelatihan yang signifikan dan ini adalah keseluruhan individu anggota
positif terhadap kinerja karyawan di populasi relatif memiliki sifat-sifat
PT. Indo-Rama Synthetics Tbk. individual, di mana sifat tersebut
Divisi Spun Yarns. membedakan individu anggota populasi
Ha : Terdapat pengaruh pelatihan yang satu dengan yang lainnya.
yang signifikan dan positif terhadap Dengan kata lain bahwa individu
kinerja karyawan di PT. Indo-Rama anggota populasi memiliki sifat yang
Synthetics Tbk. Divisi Spun Yarns. bervariasi sehingga memerlukan
2. Ho : Tidak terdapat pengaruh penjelasan terhadap sifat-sifat tersebut
kompensasi, karir dan pelatihan yang baik secara kuantitatif maupun
signifikan dan positif terhadap kualitatif.
kinerja karyawan di PT. Indo-Rama Dari jumlah populasi tersebut
Synthetics Tbk. Divisi Spun Yarns. penulis menggunakan tingkat
Ha : Terdapat pengaruh kompensasi, kelonggaran ketidaktelitian sebesar 10%,
karir dan pelatihan yang signifikan Dengan menggunakan rumus
dan positif terhadap kinerja karyawan tersebut diatas diperoleh sampel sebesar :
di PT. Indo-Rama Synthetics Tbk.
1682 1682
Divisi Spun Yarns. n = = = 94.39
1 + 1682 (0.10)2 23.15

METODE PENELITIAN
Maka sampel yang digunakan
Objek penulisan merupakan
dibulatkan menjadi 94 orang. Rincian
sasaran untuk mendapatkan suatu data,
jumlah sampel dari kelompok departemen
Husein Umar (2005, Hlm. 303),
sebanyak 94 orang.
mendefinisikan objek penulisan sebagai
Pengumpulan data dilakukan
berikut: “Objek penulisan menjelaskan
dengan metode survey menggunakan
tentang apa dan siapa yang menjadi objek
kuesioner atau angket, yaitu
penulisan. Juga dimana dan kapan
serangkaian atau daftar pertanyaan yang
penulisan dilakukan. Bisa juga
disusun secara sistematis, kemudian
ditambahkan hal-hal lain jika dianggap
dikirim untuk diisi oleh responden dan
perlu”.
setelah diisi, angket dikembalikan
Objek penulisan yang diteliti
kepada peneliti. Penggunaan angket atau
adalah Pengaruh praktik manajemen
kusesioner dalam penelitian ini adalah
terhadap kinerja karyawan. Penulisan ini
untuk memperoleh data yang akurat.
dilaksanakan di sebuah perusahaan textile
Dimensi-dimensi indikator sebagai
bernama PT. Indo-Rama synthetics Tbk
instrumen penelitian dituangkan ke
Divisi Spun Yarns yang berlokasi di Desa
dalam kuesioner yang dipergunakan
Kembang Kuning Ubrug Jatiluhur
dalam penelitian Tipe pertanyaan yang
Purwakarta. Waktu penelitaian selama 3
digunakan dalam kuesioner tersebut
bulan mulai bulan Maret s/d bulan Juni
adalah pertanyaan tertutup dan sifat data
2015.
yang diperoleh dari kusesioner berupa
Jumlah Partisipan yang terlibat
data interval. Dalam data interval,
pada penulisan ini sebanyak 1682 (seribu
setiap item instrument yang
enam ratus delapan puluh dua) orang,
menggunakan skala ordinal mempunyai
dengan karakteristisk partisipan
jawaban dengan gradasi dari sangat setuju
dikelompoklan berdasarkan pendidikan,
sampai sangat tidak setuju, dimana tiap
level/jabatan, Usia, Masa kerja dan
jawaban dapat diberi skor. Perhitungan
Departemen.
skor nilai jawaban responden

63
berdasarkan nilai rata-rata seluruh
responden terhadap pertanyaan.
Analisis statistik inferensial
digunakan untuk mengolah dan
mengorganisasikan data serta
merumuskan hasil yang dapat
diinterpretasikan dengan mencari nilai-
nilai secara terperinci tentang rata-rata HASIL DAN PEMBAHASAN
hitung (mean), nilai tengah, mode, PT. Indo-Rama Synthetics Tbk.
simpangan (standar deviasi), interval, didirikan pada tahun 1974, memulai
nilai maksimum dan nilai minimum dari memproduksi pada tahun 1976 dengan
masing-masing variabel yang diuji sebuah pabrik pemintalan kapas di
dalam penelitian. Disamping itu, Purwakarta yang terus melakukan
analisis ini juga dipakai untuk diversifikasi dan memperluas bisnis
mengukur dan menguji hubungan serta pemintalannya dan menambahkan
pengaruh antara variabel bebas dengan pembuatan Polyester Filament Benang,
variabel terikat. Untuk mengukur Polyester Staple Fibre, PET Resin,
seberapa besar pengaruh antara variabel Polyester Chips, dan Polyester Filament
bebas (independent) terhadap variabel Kain untuk pasar global serta pabrik-
terikat (dependent), maka dilakukan pabrik ini berlokasi di Jawa Barat (di
dengan analisis regresi. Purwakarta, Campaka dan Bandung),
Kerangka berpikir yang baik akan Indonesia dan Uzbekistan (melalui anak
menjelaskan secara teoritis pertautan antar perusahaan). Perusahaan telah terdaftar di
variabel yang akan diteliti. Jadi secara Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1990.
teoritis perlu dijelaskan hubungan (Indo-Rama Profile, 2013).
antara variabel independen dan dependen, Indonesia merupakan salah satu
bila dalam penelitian ada variabel kawasan yang memiliki pengaruh
moderator dan intervening, maka juga signifikan terhadap perkembangan
perlu dijelaskan, mengapa variabel itu ekonomi global. Dan pada tahun ini,
diikutkan. Pertautan antar variabel pertumbuhan ekonomi Indonesia
tersebut selanjutnya dirumuskan kedalam menunjukkan pengaruh yang kuat
bentuk paradigma penelitian yang terhadap perkembangan ekonomi dunia.
didasarkan pada kerangka berpikir. Didorong dengan biaya produksi yang
Pada gambar di bawah ini kompetitf di tanah air dibandingkan
dijelaskan bahwa praktik sumber daya dengan biaya di kawasan lainnya, kami
manusia yang diteliti adalah Kompensasi, berinisiatif untuk terus memanfaatkan
karir dan pelatihan dan pengaruhnya dari keunggulan biaya kompetitif guna
ketiga praktik sumber daya manusia memasuki pasar baru dengan produk yang
tersebut terhadap kinerja karyawan. berbeda. (Indo-Rama Profile, 2013).

Hasil uji regresi parsial, variabel X demikian, hanya variable pelatihan (X3)
berpengaruh terhadap variabel Y apabila yang berpengaruh terhada Y.
hasil sig < dari 0.05 atau di bawah 5%, Selanjutnyadengan memandingkan
hasil sig untuk variabel Kompensasi (X1) t hitung dan t tabel. Signifikn apabila t
adalah 0.078 atau 78%. Hasil sig untuk hitung > dari t tabel. Hasil pengujian
variabel Variabel karir (X2) 0.272 atau menunjukkan bahawa t hitung untuk (X1)
27,2% dan hasil sig untuk variabel adalah 1.786 dan untuk (X2) adalah
pelatihan (X3) 0.000, Jadi hanya variabel 0.05 atau 5% (jumlah data 94 dikurangi 3
(X3) yang memiliki sig < 0.05, dengan variabel bebas). Jadi hanya variable (X3)
yang memiliki t hitung lebih besar dari t
64
table. Dengan demikian hanya variable Kompensasi memberikan kontribusi
pelatihan (X3) yang berpengaruh terhadap terhadap kinerja karyawan sebesar 44%
kinerja karyawan (Y). dan sisanya 56% ditentukan oleh variabel
Dari output SPSS diperoleh nilai lain. Terbukti adanya hubungan yang
yang diinginkan pada kolom Pearson signifikan antara X1 dan Y. Pada
Correlation diperoleh nilai r: X1 terhadap descriftive statistic, output tersebut dapat
Y = 0.440 atau rhitung (0.440) > rtabel dilihat nilai rata-rata kompensasi dari 94
(0.2028) jadi Ho ditolak, artinya terdapat karyawan adalah 28.00 dengan standar
hubungan positif yang cukup kuat antara deviasi 3.767.
kompensasi terhadap kinerja karyawan, hal Dari output SPSS diperoleh nilai
ini karena koefisien korelasi > rtabel maka yang diinginkan pada kolom Pearson
ada korelasi yang signifikan (Ha diterima). Correlation diperoleh nilai r: X2 terhadap
Besarnya sumbangan (kontribusi) X3 = 0.412 atau rhitung (0.412) > rtabel
X1 dengan Y sebesar 44%, artinya (0.2028) jadi Ho ditolak,
artinya terdapat hubungan positif sebesar 41.2%, artinya pelatihan
yang cukup kuat antara pelatihan terhadap memberikan kontribusi terhadap kinerja
kinerja karyawan, hal ini karena koefisien karyawan sebesar 41.2% dan sisanya
korelasi > rtabel maka ada korelasi yang 58.8% ditentukan oleh variabel lain.
signifikan (Ha diterima). Besarnya Terbukti adanya hubungan yang signifikan
sumbangan (kontribusi) X2 dengan X3 antara X2 dan X3.
. Dari hasil output SPSS diperoleh R Nilai tersebut menunjukkan informasi bahwa
= 0.648, dengan R2 = 0.420. Nilai R 42% nilai dari besarnya kompensasi, karir
merupakan hubungan antara kompensasi, dan pelatihan. Sisanya 58% merupakan
karir dan pelatihan. Untuk mengetahui kontribusi dari faktor-faktor lain selain
seberapa besar kualitas model regresi linier faktor yang diwakili oleh variabel bebas.
berganda yang terbentuk, perhatikan nilai
koefisien determinasi (R square) = 0.420.

KESIMPULAN
Penelitian ini dilakukan sebagai pelatihan sangat mempengaruhi kinerja
usaha untuk melihat pengaruh praktik karyawan, maka yang harus diperhatikan
manajemen diantaranya kompensasi, karir adalah memberikan pelatihan secara
dan pelatihan baik secara parsial maupun kontinyu kepada karyawan
secara simultan terhadap kinerja karyawan. Dari hasil penelitian maka penulis dapat
Penelitian ini memberikan bukti bahwa menyampaikan saran-saran sebagai
aplikasi penerapan praktik manajemen, berikut:
melalui kompensasi, karir dan pelatihan 1. Dari hasil analisis pengaruh praktik
akan berpengaruh pada kinerja karyawan. manajemen terhadap kinerja
Semakin baik penerapan program karyawan, variable karir memiliki
kompensasi, karir dan pelatihan maka tingkat kesesuaian yang paling rendah
semakin tinggi pula kinerja karyawan yang dibanding ketiga variabel lainnya
ditunjukkan. maka disarankan agar program
Berdasarkan standardized pengembangan karir dapat diterapkan
regression weight dapat diketahui bahwa dengan baik.
variable pelaatihan merupakan variable 2. Saran untuk penelitian mendatang,
yang paling berpengaruh dalam agar penelitian yang berkaitan dengan
meningkatkan kinerja karyawan. Variable Sumber Daya Manusia dapat
k arirmerupaan variable yang paling dikembangkan menjadi Human
rendah pengaruhnya terhadap kinerja Capital, karena Human Capital
karyawan. Hal ini berarti variable merupakan sistem manajemen yang

65
terupdate.

DAFTAR PUSTAKA

Aguinis, Herman. (2009). (2003). “Manajemen Sumber Daya


“Performance Management” Second Manusia”. Yogyakarta : Penerbit Andi.
Edition. New Jersey : Pearson Gouzali, Saydam. (1996).
International Edition. “Manajemen Sumber Daya Manusia,
Armstrong, Michael. (1994). Human Resources Management” Jilid 2.
“Performance Management”. Kogan Page Jakarta : Gunung Agung.
Limited. Handoko, T. Hani. (2003).
Armstrong, Michael. (1998). “Manajemen” Edisi Dua. Yogyakarta :
“Manajemen Sumber Daya Manusia” BPFE-Yogyakarta.
Terjemahan. Jakarta : PT. Gramedia Handoko, T. Hani. (2008).
Pustaka Utama. “Manajemen Personalia dan Sumber
As’ad, M. (1991). “Psikologi Daya Manusia” Edisi Dua. Yogyakarta :
Industri”. Yogyakarta : Liberty. Penerbit BPFE.
Bernardin, John. (2007). “Human Hasibuan, Malayu SP. (1990).
Resource Management”. New York : “Manajemen Sumber Daya Manusia:
McGraw-Hill Irwin. Dasar Kunci Keberhasilan”. Jakarta : Haji
Bungin, Burhan. (2010). Mas Agung.
“Metodologi Penelitian Kuantitatif”. ICOM. (2004). “Running a
Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Museum : A Practical Handbook”. France
Daft, Richard L. (2007). : ICOM -International Council of
“Management” (Terjemahan) Edisi Enam Museums.
Buku Satu. Jakarta : Penerbit Salemba Irawan, Prasetya., Motik,
Empat. Suryani. & Sakti, Sri Wahyu Krida.
Dessler, Gary. (1997). (1997).“Manajemen Sumber Daya
“Manajemen Sumber Daya Manusia” Manusia”. Jakarta : STIA-LAN Press.
(Terjemahan).Florida : Prentice Hall. Ivancevich, John M. (2001). “
Dessler, Gary. (2003). Human Resource Management” 8 th
“Manajemen Sumber Daya Manusia” Edition. USA, Richard D. Irwin, Inc.
Edisi kesembilan. Jakarta : Index Kerlinger,Fred N.(2006). “Asas-
Kelompok Gramedia. Asas Penelitian Behavioral”.Yogyakarta
Dharma, Surya. (2010). :Gadjah Mada University Press.
“Manajemen Kinerja”. Yogyakarta : Kewell & Siegall, M. (1990).
Penerbit Pustaka Pelajar. “Psikologi Industri/Organisasi Modern”.
Flippo, Edwin B. (1984). Jakarta : Arcan.
“Manajemen Personalia” Jilid I. Mangkunegara, A.A, Anwar
Terjemahan Moh. Masud. Jakarta : PT. Prabu. (2005). “Evaluasi Kinerja SDM”.
Gelora Aksara Pratama. Bandung : PT. Refika Aditama.
George, Jennifer M. & Jones, Mathindas, R. (1997). “Manajemen
Gareth R. (1999). “Organizational Sumber Daya Manusia Konsep AKU.
Behavior” 2nd Edition. USA : Addison Pustaka Utama Jakarta : Grafiti.
Wesley Publishing Company. Milkovich, George T. & Newman,
Gibson, Donnelly & Ivancevich. Jerry M. (2002). “Compensation” 7 th
(1997). “Manajemen” Edisi 9. Jakarta : Edition, New York: McGraw-Hill.
Erlangga Comes, Faustino Cardoso. Mondy, R. Wayne., Noe, Robert
M. & Premeaux, Shane R. (2002).

66
“Human Resource Management” 8th Simamora, Henry.(2004).
Edition. New Jersey : Prentice Hall. “Manajemen Sumber Daya Manusia”
Munandar, Ashar Sunyoto. (2001). Edisi III. Yogyakarta : Bagian Penerbitan
“Psikologi Industri dan Organisasi”. SITE YKPN.
Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia Spencer, Lyle M. Jr., dan
(UI-Press). Spencer, Signe M. (1993).
Nawawi, H Hadari. (2000). “Competence at Work Models for
“Manajemen SDM” Cetakan Ke-3. Superior Performance”. USA : John Wiley
Yogyakarta : Gamma. & Sons, Inc.
Rao, T.V., (1996). “PPenilaian Sutaarga, Moh. Amir. (1983).
Kerja Teori dan Praktek”. Jakarta : “Pedoman Penyelenggaraan dan
Pustaka Binaman Pressindo, PT. Pengelolaan Museum” Cetakan Kedua.
Rivai, Veithzal. (2004). Jakarta : Direktorat Permuseuman
“Manajemen Sumber Manusia Direktorat Jenderal Kebudayaan
Perusahaan”. Jakarta : Murai Kencana. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Robbins, Stephen P. (2001). Sutrisno, Edy. (2009).
“Organizational Behavior: Concepts, “Manajemen Sumber Daya Manusia”.
Controversies Application” Jilid 1 dan 2 Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
(Terjemahan). Jakarta : Prenhallindo. Suwatno, H. & Priansa, Donni
Robbins, Stephen P. & Coulter, Juni. (2011). “Manajemen SDM dalam
Mary. (2007). “Manajemen Organisasi Publik dan Bisnis”. Bandung :
(Terjemahan)” Edisi Kedelapan Jilid Satu. Alfabeta.
Jakarta : PT. Indeks. Umam, Khaerul. (2010). “Perilaku
Robbins, Stephen P. & Judge, Organisasi”. Bandung : CV. Pustaka Setia.
Timothy A. (2008). “Perilaku Werther, William B., dan Davis,
Organisasi (Terjemahan)” Edisi Keith. (1996). “Human Resources and
Keduabelas Buku Dua. Jakarta : Salemba Personal Management” 5th Edition.
Empat. McGraw-Hill, Inc.
Schuler, Randall S., & Jackson, Wibowo. (2010). “Manajemen
Susan E. (1999). “Human Resourse Kinerja” (Edisi Ketiga). Jakarta : PT.
Management: Positioning for the 21th Rajawali Pers.
Century (Manajemen Sumber Daya Yamin, Sofyan. & Kurniawan,
Manusia: Menghadapi Abad ke-21). Heri. (2009). “SPSS Complete : Teknik
Jakarta : Erlangga. Analisis Statistik Terlengkap dengan
Siagian, Sondang P. (2010). Software SPSS”. Jakarta : Penerbit
“Manajemen Sumber Daya Manusia”. Salemba Infotek.
Jakarta : Bumi Aksara.

67

You might also like