Professional Documents
Culture Documents
EXHIBIT H
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENTAL MANAGEMENT PLAN
REQUIREMENT AND STANDARD
1. INTRODUCTION 1. PENDAHULUAN
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 1 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
4. TRAINING
4. PELATIHAN
4.1 Basic Training
4.2 Induction 4.1 Pelatihan Dasar
4.3 Training Register 4.2 Induksi
4.4 Certification of Personnel 4.3 Daftar Pelatihan
4.4 Sertifikasi Personil
5. RISK MANAGEMENT
5. MANAJEMEN RISIKO
5.1 Risk Assessment
5.2 Hazard Communication 5.1 Penilaian Risiko
5.3 Environment 5.2 Komunikasi Bahaya
5.4 Security 5.3 Lingkungan
5.5 Emergency Response 5.4 Keamanan
5.6 Health & Medical 5.5 Tanggap Darurat
5.6 Kesehatan & Medik
6. MONITORING PERFORMANCE
6. MEMONITOR KINERJA
6.1 HSSE Inspections
6.2 HSSE Audits 6.1 Inspeksi K3LLP
6.2 Audit K3LLP
7. REPORTING of ACCIDENTS and INCIDENTS
7. MELAPORKAN KEJADIAN dan KECELAKAAN
8. HSSE INSTRUCTIONS TO CONTRACTORS
8. INSTRUKSI K3LLP UNTUK KONTRAKTOR
8.1. Personal Protective Equipment (PPE)
8.2. Sistem Ijin Kerja Aman 8.1 Alat Pelindung Diri (APD)
8.3. Task Based Risk Assessment 8.2 Sistem Ijin Kerja Aman
8.4. Lifting Operations 8.3 Penilaian Resiko Berdasarkan Pekerjaan
8.5. Occupational Health and Industrial Hygiene 8.4 Operasi Pengangkatan
8.6. Marine Safety 8.5 Kesehatan Kerja dan Kebersihan Industri
8.7. Vehicle Safety 8.6 Keselamatan Laut
8.8. Fire Protection 8.7 Keselamatan Kendaraan
8.9. Electrical Safety 8.8 Pencegahan Kebakaran
8.10. Miscellaneous 8.9 Keselamatan Listrik
8.10 Dan Lain-Lain
1. INTRODUCTION a. PENDAHULUAN
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 2 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
The following COMPANY standards identify the minimum Standar ini mengatur persyaratan minimum standard dan
expected health, safety and environmental management prosedur dalam Sistem Manajemen Kesehatan,
system standards and procedures for COMPANY Keselamatan Kerja, Lindungan Lingkungan dan
operations, including its contractor operations. Pengamanan PERUSAHAAN (K3LLP) untuk operasi
Therefore, furthermore if it is mentioned the PERUSAHAAN, termasuk operasi kontraktor yang
COMPANY term means PT. Pertamina Hulu Energi terlibat didalamnya. Oleh karena itu, selanjutnya
(PHE) along with / including its PHE Subsidiaries, apabila disebutkan istilah PERUSAHAAN berarti PT.
along with its CONTRACTORS and SUPPLIERS. Pertamina Hulu Energi (PHE) beserta/termasuk Anak
Perusahaan PHE, beserta KONTRAKTOR dan
SUPPLIER-nya.
CONTRACTOR shall comply with this Independent KONTRAKTOR memiliki kewajiban untuk mematuhi
CONTRACTOR Health, Safety and Environment persyaratan independen K3LLP dalam melaksanakan
requirements in performing work for COMPANY. These
requirements are to be considered as minimum pekerjaan untuk PERUSAHAAN. Persyaratan ini
standards. CONTRACTOR shall implement additional dipertimbangkan sebagai standar minimum.
measures, as necessary, to assure exemplary workplace KONTRAKTOR memiliki kewajiban untuk menerapkan
health, safety and environmental protection.
parameter lain sesuai kebutuhan untuk memastikan
CONTRACTOR's compliance with these guidelines in no
way reduces or restricts CONTRACTOR's status as an kinerja K3LLP. Kewajiban KONTRAKTOR di dalam
independent CONTRACTOR or CONTRACTOR's liability pedoman ini tidak akan mengurangi atau membatasi
and indemnity under this Contract. kewajiban dan ganti rugi dalam kontrak.
Pursuant to the above, CONTRACTOR please note; Sesuai dengan pernyataan diatas, KONTRAKTOR wajib
mengetahui:
This HSSE document covers the complete range of Dokumen K3LLP ini meliputi kegiatan-kegiatan
CONTRACTOR Services and Supplies to COMPANY. KONTRAKTOR yang berupa Services dan supplies
Therefore, all references and requirements in this
document do not necessarily apply to all CONTRACTOR kepada PERUSAHAAN. Oleh karena itu, seluruh
Services and Supply. referensi dan persyaratan dalam dokumen ini tidak
secara penting diaplikasikan kepada seluruh
KONTRAKTOR jasa dan penyedia.
For clarification on which requirements apply to a Untuk klarifikasi di mana persyaratan berlaku untuk
particular Service and/or Supply contract, please do not suatu kontrak layanan service/supply barang, tolong
hesitate to contact the COMPANY for clarification. It is jangan ragu-ragu untuk menghubungi PERUSAHAAN
the CONTRACTOR responsibility to ascertain untuk klarifikasi. Ini adalah tanggung jawab
clarifications and failure to do so will not be considered KONTRAKTOR bertanggung jawab untuk melakukan
grounds for deficiencies in CONTRACTOR HSSE klarifikasi dan kegagalan untuk melakukannya tidak akan
Programs. dipertimbangkan sebagai alasan untuk kekurangan
dalam program K3LLP KONTRAKTOR.
Not withstanding the above, incident and injury free Meskipun disebutkan diatas, kinerja K3LLP terbebas dari
HSSE performance remains a prime PHE requirement. kecelakaan dan cidera tetap menjadi persyaratan K3LLP
This requirement is fully integrated into PHE’s total PHE yang utama. Persyaratan ini sepenuhnya
business process, and is equally as important as cost, diintegrasikan ke dalam bisnis proses PHE secara
schedule and quality in the business strategy. menyeluruh dan sama pentingnya dengan biaya,
penjadwalan dan kualitas dalam strategi bisnis.
COMPANY shall have the right to stop work by PERUSAHAAN memiliki hak untuk menghentikan
CONTRACTOR or Subcontractors at any time if pekerjaan yang dilakukan KONTRAKTOR atau
COMPANY identifies the work environment as hazardous subkontraktor kapan saja bila PERUSAHAAN
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 3 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
to persons, property, or the environment. CONTRACTOR mengidentifikasi lingkungan kerja sebagai kondisi
is responsible for cost due to an unsafe work berbahaya bagi pekerja, asset dan lingkungan.
environment created by the CONTRACTOR or its KONTRAKTOR bertanggung jawab untuk biaya yang
Subcontractors that would cause subject work to be dikeluarkan karena lingkungan kerja tidak aman yang
stopped. diciptakan oleh KONTRAKTOR atau Subkontraktor yang
menyebabkan pekerjaan harus dihentikan.
PHE implement Contractor HSSE Management System PHE mengimplementasikan Sistem Manajemen K3LLP
(CSMS) to all Contractor based on risk of the activities. Kontraktor terhadap semua Kontraktor berdasarkan
CSMS phases are lists below: risiko aktifitas. Tahapan CSMS sesuai dengan daftar
sebagai berikut:
a. Risk Assessment
Company define the risk of the activities a. Kajian Risiko
Perusahaan mengidentifikasi risiko dari pekerjaan
b. Pre-Qualification b. Pra Kualifikasi
Contractor submit Pre-Qualification Questionnaire & Kontraktor mengirimkan Kuisioner Pra Kualifikasi dan
its evidence and attend the PQ Assessment that buktinya serta menghadiri rapat penilaian Pra
held by Company Kualifikasi yang diselenggarakan oleh Perusahaan.
c. Selection c. Seleksi
Contractor submit proposed HSSE Plan and Kontraktor mengirimkan penawaran Rencana K3LLP
Company evaluated the proposed HSSE Plan dan Perusahaan melakukan evaluasi terhadap
penawaran Rencana K3LLP.
d. Pre- Job Activities d. Pre Job Activities
Company and Contractor initial meeting prior Rapat pembahasan awal antara Perusahaan dan
commencing the Job (set HSSE Performance etc.) Kontraktor sebelum pekerjaan di mulai (menetapkan
and conduct audit relating HSSE Aspect of performa K3LLP dan lain lain) dan melakukan audit
Mobilization phase yang berkaitan dengan aspek K3LLP dari tahapan
Mobilisasi
e. Work In Progress e. Work in Progress
Inspection during Job commencement Inspeksi pada saat pekerjaan berlangsung
f. Evaluasi Akhir
f. Final Evaluation
Penilaian akhir setelah pekerjaan/kontrak selesai
Final Assessment after Job completed/Contract End.
CSMS implementation refer to latest PHE CSMS Pelaksanaan CSMS mengacu kepada Petunjuk CSMS
Guideline. PHE terbaru.
This policy applies to COMPANY and CONTRACTOR Kebijakan ini berlaku kepada karyawan PERUSAHAAN
personnel in all phases of the project and all work dan KONTRAKTOR dalam semua tahapan proyek dan
locations, works or service including, but not limited to, semua lokasi kerja, jasa pekerjaan termasuk, tetapi tidak
design, fabrication, construction, installation, terbatas terhadap rancangan, fabrikasi, konstruksi,
commissioning, start-up, drilling and in support of instalasi, commisioning, start-up, drilling dan mendukung
achieving an incident and injury free project. pencapaian proyek yang bebas kecelakaan dan cidera.
1.2. Company Health, Safety, Environmental, and 1.2 Kebijakan Kesehatan Keselamatan Kerja, Lindungan
Security Policy Lingkungan dan Pengamanan Perusahaan
PT. Pertamina Hulu Energi operating in Indonesia, PT. Pertamina Hulu Energy beroperasi di Indonesia,
performs its managerial and supporting activities in menampilkan manajerialnya dan mendukung aktifitas di
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 4 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
Jakarta, and conducts oil & gas exploration and Jakarta, dan melaksanakan eksplorasi minyak & gas
exploitation in the contract area of the PHE / AP PHE. bumi dan eksploitasi dalam kontrak area PHE / AP PHE.
PT. Pertamina Hulu Energi through its Corporate Health, PT. Pertamina Hulu Energi Melalui Kebijakan Kesehatan
Safety, Environmental and Security Policy affirms to all Keselamatan Kerja, Lindungan Lingkungan dan
employees, contractors and the public that we execute Pengamanan Perusahaan menegaskan kepada semua
our activities with respect and care to the protection of karyawan, kontraktor dan masyarakat bahwa kita
the environment. Therefore, pollution prevention, energy menjalankan aktifitas dengan hormat dan peduli
conservation, and protection of the health and safety of terhadap perlindungan lingkungan. Oleh karena itu,
employees, contractors, and the community as a whole, pencegahan pencemaran, konservasi energi dan
will have equal priority and be integrated with other perlindungan terhadap kesehatan dan keselamatan
business activities. pekerja dari karyawan, kontraktor dan masyarakat
secara keseluruhan, akan memiliki prioritas yang sama
dan akan terintegrasi dengan aktifitas bisnis lainnya.
In order to comply with this statement PHE commits to: Dengan tujuan untuk memenuhi pernyataan ini PHE
melakukan sebagai berikut:
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 5 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
The principle listed below are intended to protect people, Prinsip yang tercantum di bawah ini dimaksudkan untuk
the environment, and equipment based on two common melindungi orang, lingkungan dan peralatan berdasarkan
sense principles: pada dua prinsip akal sehat:
a. Do it safely or not at all a. Melakukannya dengan aman atau tidak sama sekali
b. There is always time to do it right b. Selalu ada waktu untuk melakukannya dengan benar
1.4. PT. Pertamina Hulu Energy Principle of 1.4. PT. Pertamina Hulu Energy Principle of Operational
Operational Excellence Excellence
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 6 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
Within two (2) calendar weeks after Contract Award, Dalam dua (2) minggu kalender setelah Contract Award,
CONTRACTOR shall submit a comprehensive project KONTRAKTOR harus menyerahkan sebuah Rencana
specific HSE Management Plan for company review and Manajemen K3LL proyek yang komprehensif untuk tinjau
approval to address all areas included in this exhibit. ulang perusahaan dan persetujuan untuk
mengalamatkan seluruh area tercakup dalam exhibit ini.
Please refer to HSE Plan Procedure for CONTRACTOR Silahkan merujuk pada Prosedur Rencana K3LL untuk
to completed HSSE Management Plan. KONTRAKTOR untuk melengkapi Rencana Manajemen
K3LLP.
CONTRACTOR and its Subcontractors are responsible KONTRAKTOR dan Subkontraktornya bertanggung
to implement HSE Management plan that have been jawab untuk menerapkan rencana manajemen K3LL
submitted and approved by COMPANY, and will be yang telah diserahkan dan disetujui oleh PERUSAHAAN,
monitor during work in progress phase dan akan dimonitor selama fase work in progress
1.6. PHE Health, Safety, Environmental and Security 1.6.Persyaratan minimum lingkup K3LLP PHE
Minimum Scope Requirements
These HSSE guidelines cover protection of people and Semua petunjuk K3LLP mencakup perlindungan
the environment during execution of the PHE project. terhadap orang dan lingkungan selama eksekusi proyek
These HSSE guidelines shall apply at CONTRACTOR’s PHE. Petunjuk K3LLP tersebut harus diterapkan di
Office(s), Fabrication Yard(s), Shore Base(s), Onshore
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 7 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
and Offshore transport locations and routes, including kantor KONTRAKTOR, Lapangan Fabrikasi, Shore
aviation routes, and at the PHE work areas. Base, lokasi dan rute transportasi Onshore dan Offshore,
Subcontractor’s in the context of this document shall mencakup rute penerbangan, dan di area kerja PHE.
mean all subcontractor’s working within Subkontraktor dalam konteks dokumen ini berarti semua
CONTRACTOR’s Offices, Fabrication Yard(s), Shore subkontraktor bekerja dalam kantor KONTRAKTOR,
Base(s), Onshore and Offshore transport locations and Lapangan Fabrikasi, Shore Base, lokasi dan rute
routes, including aviation routes, and at the PHE work transportasi Onshore dan Offshore, mencakup rute
areas. penerbangan, dan di area kerja PHE.
CONTRACTOR shall provide all of its employees and the KONTRAKTOR harus menyediakan seluruh
employees of its entire Subcontractor’s with a copy of karyawannya dan karyawan Subkontraktornya dengan
these rules, and any other safety and environmental salinan peraturan-peraturan dan persyaratan
requirements provided by COMPANY, and shall ensure keselamatan dan lingkungan lainnya yang disediakan
that all such employees are made aware of the content of oleh PERUSAHAAN, dan harus memastikan bahwa
the rules and any other requirements prior to beginning seluruh karyawan telah memahami isi dari peraturan-
work. CONTRACTOR shall maintain written peraturan dan persyaratan lainnya sebelum memulai
documentation of its fulfilment of this responsibility. pekerjaan. KONTRAKTOR harus memelihara
dokumentasi tertulis dari pemenuhan tanggung jawab ini.
CONTRACTOR shall comply with all applicable laws, KONTRAKTOR harus memenuhi seluruh hukum yang
COMPANY rules, and any other requirements specified berlaku, peraturan-peraturan PERUSAHAAN, dan
by COMPANY during the performance of work for persyaratan spesifik lainnya oleh PERUSAHAAN selama
COMPANY, except to the extent that such compliance kinerja kerja untuk PERUSAHAAN, kecuali sejauh mana
would be contrary to the laws of The Republic of kepatuhan tersebut akan bertentangan dengan hukum
Indonesia. Republik Indonesia.
CONTRACTOR shall also require its Subcontractors to KONTRAKTOR juga harus mensyaratkan
comply with such rules and requirements and shall be Subkontraktornya untuk memenuhi peraturan dan
responsible for ensuring such compliance by its persyaratan dan harus bertanggung jawab untuk
Subcontractors, except to the extent that such memastikan kepatuhan dari Subkontraktornya, kecuali
compliance would be contrary to the laws of The sejauh mana kepatuhan tersebut akan bertentangan
Republic of Indonesia. dengan hukum Republik Indonesia.
CONTRACTOR shall provide COMPANY with the name KONTRAKTOR harus menyediakan PERUSAHAAN
and qualifications of its qualified representative(s) and sebuah nama dan kualifikasi dari perwakilannya dan
those of its Subcontractors who will be responsible for para perwakilan kontraktor tersebutlah yang akan
safety and environmental protection at the job site(s). bertanggung jawab untuk perlindungan keselamatan dan
lingkungan di lokasi kerja.
1.8. Project HSSES Objectives and Targets 1.8 Tujuan dan Target K3LLP Proyek
Pursuant to the PHE Policy Statement above, the Berdasarkan pernyataan kebijakan PHE diatas, prinsip
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 8 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
principal project health, safety, and environmental proyek tujuan kesehatan, keselamatan, lingkungan dan
objectives are; pengamanan adalah;
Objective: Protect the health and well being of Tujuan: Melindungi kesehatan dan kesejahteraan
personnel during work site activities and ensure that dari personil selama aktifitas pada lokasi kerja dan
safety is the prime consideration in the project memastikan bahwa keselamatan adalah
execution by establishing and maintaining an injury pertimbangan utama dalam eksekusi proyek
and incident free culture in the workplace. dengan membangun dan memelihara suatu cidera
dan budaya bebas kecelakaan di tempat kerja.
Targets: Achieve zero fatalities, zero lost time Target: Mencapai nol fataliti, nol cidera hilang hari
injuries, zero restricted work and medical treatment kerja, nol kerja terbatas dan kasus cidera
injury cases, zero fires, zero transport accidents. perawatan medis, nol kebakaran, nol kecelakaan
transportasi.
b. Environment
b. Lingkungan
c. Security
c. Pengamanan
Objective: Create A Workplace Security System by
Tujuan: Menciptakan Sistem Keamanan dengan
bringing the involvement of elements of membawa keterlibatan dari elemen-elemen
manajemen, manpower, kondisi tempat kerja dan
management, manpower, workplace conditions and
lingkungan yang terintegrasi secara profesional
environment which are integrated professionally dan untuk mencegah dan meminimalkan kerugian
dari ancaman, gangguan dan/atau bencana, untuk
and to prevent and minimize loss from threat,
mencapai suatu tempat kerja yang terjamin, aman,
disturbance and/or disaster, to achieve a secure, efisien dan produktif.
safe, efficient and productive workplace. Target: Mencapai nol pencurian, penyusupan,
demonstrasi dan insiden sabotase
Targets: Achieve zero theft, intruder, demonstrasi
and sabotage incidents
2. ROLES AND RESPONSIBILITY 2. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB
2.1. COMPANY & CONTRACTOR Personnel 2.1 Personil PERUSAHAAN & KONTRAKTOR
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 9 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
environment. All personnel shall report all HSSE cara yang aman dengan menghargai lingkungan.
incidents, near misses, hazardous environments and Seluruh personil harus melaporkan seluruh kecelakaan
safety observations, and participate in incident K3LLP, kejadian hampir celaka, observasi lingkungan
investigations, to provide an opportunity for improvement dan keselamatan yang berbahaya, dan berpartisipasi
in HSSE performance. dalam investigasi kecelakaan, untuk menyediakan
kesempatan untuk pengembangan dalam kinerja K3LLP.
Company Top Management should set a personal Tingkat atas manajemen perusahaan harus menetapkan
example to others. They should be, and seen to be contoh pribadi kepada yang lain. Mereka harus, dan
actively involved in HSSE matters, e.g. attendance at terlihat secara aktif terlibat dalam masalah-masalah
HSSE meetings, personally participate to HSSE audits K3LLP, contoh kehadiran pada pertemuan K3LLP,
and reviews, etc. They also as accountable to approve partisipasi pribadi dalam audit dan tinjau ulang K3LLP,
company policies, standards and ensure implemented at dan lain-lain. Mereka juga sebagai akuntabel untuk
the local level. menyetujui kebijakan, standar dan memastikan
terimplementasi pada tingkat lokal.
The role of the COMPANY Project Manager is to work Peran Manajer Proyek PERUSAHAAN adalah bekerja
with CONTRACTOR to achieve the health, safety and dengan kontraktor untuk mencapai tujuan kesehatan,
environmental objectives of the project. Specifically the keselamatan dan lingkungan proyek. Secara spesifik
COMPANY Project Manager will: Manajer Proyek PERUSAHAAN akan:
a. Build commitment to the incident and injury free a. Membangun komitmen untuk visi bebas kecelakaan
vision. dan cidera.
b. Monitor health, safety and environmental b. Memonitor kinerja kesehatan, keselamatan dan
performance. lingkungan.
c. See that adequate resources are provided for the c. Melihat sumber daya yang memadai disediakan
Project in terms of COMPANY personnel, home untuk proyek dalam personel PERUSAHAAN,
office support and advice, planning, and any other pendukung rumah kantror dan saran, perencanaan,
identified aspects that may impact on the overall dan setiap aspek lain yang teridentifikasi yang dapat
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 10 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
The CONTRACTOR representative at work area’s, and Perwakilan KONTRAKTOR di wilayah kerja, dan pada
at the PHE work areas, has the responsibility to ensure wilayah kerja PHE, mempunyai tanggung jawab untuk
the practical implementation of the Site Specific HSSE memastikan implementasi praktek dari Rencana Kerja
Work Plan. He / She will specifically: K3LLP Spesifik Lokasi Proyek. Bapak / Ibu akan secara
a. Implement and periodically review the spesifik:
CONTRACTOR Site Specific HSSE work plan. a. Mengimplementasikan dan secara periodik meninjau
ulang Rencana Kerja K3LLP Spesifik Lokasi Proyek.
b. Ensure that all risks and significant environmental b. Memastikan seluruh risiko dan aspek signifikan
aspects are identified during design, fabrication and lingkungan diidentifikasi selama rancangan, fabrikasi
construction. Ensure that these are communicated dan konstruksi. Memastikan seluruh hal tersebut
to the COMPANY, and all appropriate personnel. dikomunikasikan ke PERUSAHAAN, dan semua
personil yang tepat.
c. Champion the creation of an Injury-Free culture and c. Mengunggulkan kreasi dari budaya dan kinerja
performance. bebas cidera.
d. Provide acknowledgement, recognition and d. Memberikan pengakuan, penghargaan dan insentif
incentives for safe behaviors at the site. untuk perilaku aman di lokasi.
e. Obtain from Subcontractors their risk assessments, e. Mengumpulkan penilaian risiko, pernyataan metode
work method statements, and HSSE plans, and kerja, dan rencana K3LLP, dan memastikan bahwa
ensure that they are reviewed and approved by mereka ditinjau ulang dan disetujui oleh
COMPANY. PERUSAHAAN.
f. Ensure that only competent persons who are fit and f. Memastikan bahwa hanya orang kompeten yang fit
capable of doing the work to which they are dan mampu melakukan pekerjaan yang ditugaskan,
assigned, are employed on the Project, and provide adalah bekerja di proyek, dan menyediakan data
evidence of that competency to COMPANY prior to tentang kompetensi untuk PERUSAHAAN sebelum
start of work. memulai pekerjaan.
g. Ensure that all personnel and Subcontractors have g. Memastikan bahwa semua personil dan
been made aware of their roles and responsibilities subkontraktor telah memahami peran dan tanggung
with regard to the Site Specific HSSE Work Plan and jawab mereka terkait dengan Rencana Kerja K3LLP
that all personnel and Subcontractors comply with Spesifik Lokasi dan semua personil dan
the Site Specific HSSE Work Plan. subkontraktor sesuai dengan Rencana Kerja K3LLP
h. Attend a monthly HSSE meeting involving Spesifik Site.
CONTRACTOR Senior Representatives and h. Menghadiri pertemuan bulanan K3LLP yang
COMPANY. melibatkan Perwakilan Senior KONTRAKTOR dan
i. Monitor health, safety and environmental PERUSAHAAN.
performance i. Memantau kinerja kesehatan, keselamatan dan
j. Be visible in the field, speaking often about their lingkungan.
commitment to safety and the health and well being j. Terlihat di lapangan, sering berbicara tentang
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 11 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
3. COMMUNICATIONS 3. KOMUNIKASI
As a part of CSMS, effective communication raises Sebagai bagian dari CSMS, komunikasi yang efektif
HSSE awareness and is vital to the successful menaikan kesadaran K3LLP dan merupakan vital untuk
implementation of the Site Specific HSSE Work Plans. suksesnya implementasi dari Rencana Kerja K3LLP
Communications take many forms but their common Spesifik Lokasi. Komunikasi mengambil banyak bentuk
objective is to improve understanding of health, safety tetapi tujuan umumnya adalah meningkatkan
and environmental matters and from this, to obtain the pemahaman tentang hal-hal kesehatan, keselamatan
support, co-operation and commitment of all interested dan lingkungan, untuk mendapatkan dukungan, kerja
parties. sama dan komitmen dari semua pihak yang tertarik.
3.1. Kick-Off Meeting/Pre Job Activities Meeting 3.1 Pertemuan Kick-Off/Pertemuan Pre Job Activities
Prior to the start of work at each site, and by each Sebelum memulai pekerjaan di setiap lokasi dan oleh
Subcontractor, a kick-off meeting will be held and setiap subkontraktor, kick-off meeting akan dilaksanakan
attended by COMPANY Representative, and dan dihadiri oleh Perwakilan PERUSAHAAN, dan
CONTRACTOR management. Agenda items will include: Manajemen KONTRAKTOR. Agenda akan berisi:
a. Review of associated major hazards; a. Tinjau ulang bahaya besar yang terkait;
b. Confirmation of HSSE plan to be implemented b. Konfirmasi dari rencana K3LLP diimplementasikan
including confirmation that roles and responsibilities memuat konfirmasi peran dan tanggung jawab yang
have been clearly defined and understood; didefiniskan dengan jelas dan dimengerti;
c. Confirmation of contractor employees' competence; c. Konfirmasi dari kompetensi pekerja kontraktor;
d. Confirmation of any HSSE performance objectives
and targets; d. Konfirmasi dari setiap tujuan dan target kinerja
e. Distribution and explanation of the PHE HSSE policy K3LLP;
statement, basic HSSE rules and work procedures in e. Distribusi dan penjelasan dari pernyataan kebijakan
as far as the contractor works under the PHE HSSE K3LLP PHE, peraturan dasar K3LLP dan prosedur
management system; kerja terkait selama kontraktor bekerja dibawah
f. Confirmation of the scope and schedule of HSSE sistem manajemen K3LLP PHE;
activities for example; HSSE orientation/induction, f. Konfirmasi dari lingkup dan jadwal aktifitas K3LLP
HSSE meetings, HSSE training, audits and reviews; sebagai contoh; orientasi K3LLP/induksi, pertemuan
g. Interaction of PHE and contractor contingency plans K3LLP, pelatihan K3LLP, audit dan tinjau ulang;
and assure that the emergency response plans is g. Interaksi dari PHE dan rencana kontingensi
fully understood by the contractor and PHE; kontraktor dan memastikan bahwa rencana tanggap
h. Briefing of sub-contractor on HSSE requirements; darurat sepenuhnya dimengerti oleh kontraktor dan
i. Incident investigation reporting procedures; PHE;
j. Permit-to-work system and procedures; h. Pengarahan persyaratan K3LLP sub-kontraktor;
k. Commitment from contractor management to perform
the job safely and fulfill the HSSE performance; i. Prosedur pelaporan dan investigasi kecelakaan;
l. Approved organizational chart;
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 12 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
3.2. Regular Site Specific HSSE Work Plan 3.2 Rencana Kerja K3LLP Umum Spesifik Site/Work In
Review/Work In Progress Progress
The frequency of this meeting may be increased, if Frekuensi dari pertemuan ini meningkat, jika dianggap
deemed necessary by COMPANY or CONTRACTOR. penting oleh PERUSAHAAN atau KONTRAKTOR.
The frequency of the meeting/review will be determine Frekuensi dari pertemuan/tinjau ulang akan ditentukan
during Kick Off/Pre-Job Activities Meeting. Please refer saat Kick Off/Pre-Job Activities Meeting. Silahkan
to PHE CSMS Guideline. merujuk ke Petunjuk PHE CSMS.
Attendees will include: Peserta akan mencakup:
CONTRACTOR senior representative Perwakilan senior KONTRAKTOR
CONTRACTOR HSE Officer Officer K3LL KONTRAKTOR
COMPANY Representative Perwakilan PERUSAHAAN
The agenda for the meeting will be structured around the Agenda untuk pertemuan akan terstruktur sekitar
following guidelines: pedoman berikut:
a. Minutes of the last meeting a. Agenda pertemuan sebelumnya
b. Matters arising b. Masalah-masalah yang diangkat
c. Accidents, incidents and near misses. Including c. Kecelakaan, kejadian dan kejadian hampir
lessons learned celaka. Mencakup pembelajaran
d. Publicity/promotion/initiatives d. Publisitas/promosi/inisiatif
e. Monthly look ahead of drilling and related e. Per bulan melihat kedepan tentang drilling dan
activities aktifitas terkait
f. Job Safety Analyses and other anticipated f. Analisis Keselamatan Pekerjaan dan antisipasi
concerns kepentingan lainnya
g. Feedback from personnel g. Umpan balik dari personil
h. Follow-up on safety action items and h. Tindak lanjut pada tindakan keselamatan dan
audit/inspection results hasil audit/inspeksi
i. Work In Progress Form Review i. Tinjau ulang formulir Work In Progress
The CONTRACTOR at each of the project related work KONTRAKTOR pada setiap proyek terkait dengan lokasi
locations shall conduct the following HSSE meetings: kerja harus melaksanakan pertemuan K3LLP sebagai
berikut:
1.3.1 Daily
3.3.1 Harian
Job Safety Analyses and Daily meeting shall be given at Analisis Keselamatan Pekerjaan dan pertemuan Harian
start of each shift or when there is a major change in harus diberikan pada awal setiap shift atau ketika ada
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 13 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
work activities. These will be conducted by the perubahan besar dalam aktifitas kerja. Hal-hal tesebut
CONTRACTOR’s or Sub-contractors line supervision and akan dilakukan oleh tingkat pengawas KONTRAKTOR
HSSE representative, in a language understood by the atau Sub-kontraktor dan perwakilan K3LLP, dalam
workforce and should address the application of HSSE bahasa yang dimengerti oleh tenaga kerja dan harus
rules and procedures to the hazards of the current work. mengalamatkan aplikasi dari peraturan dan prosedur
Job Safety Analyses forms will be completed and made K3LLP terhadap bahaya dari pekerjaan yang ada.
available for inspection by COMPANY Representative. Analisis Keselamatan Pekerjaan akan dilengkapi dan
tersedia untuk inspeksi oleh Perwakilan PERUSAHAAN.
The COMPANY HSSE group will hold meetings once Kelompok K3LLP PERUSAHAAN akan mengadakan
each month and the COMPANY representative and pertemuan sebulan sekali dan perwakilan
CONTRACTOR representative are required to attend the PERUSAHAAN dan perwakilan KONTRAKTOR
meeting. Topic to discussion int monthly meeting disyaratkan untuk menghadiri pertemuan. Topik untuk
including: diskusi dalam pertemuan bulanan meliputi:
Incident Total hours worked by Kecelak Total jam kerja KONTRAKTOR &
s CONTRACTOR aan subkontraktor:
& subcontractors: Near Misses:
Near Misses: First Aid Cases:
First Aid Cases: Medical Treatment:
Medical Treatment: Lost Time Accidents:
Lost Time Accidents: Fatalities:
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 14 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
It is important that all COMPANY and CONTRACTOR Hal ini penting bahwa semua personil PERUSAHAAN
personnel form an active part of the health, safety and dan KONTRAKTOR membentuk bagian aktif dari proses
environmental process. Lines of communication need to kesehatan, keselamatan dan lingkungan. Garis
be developed from site personnel through their komunikasi perlu untuk dikembangkan dari personil
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 15 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
Posters and notices shall be posted by the Poster dan pengumuman harus dipajang oleh Officer
CONTRACTOR HSSE Officer/Safetyman in key K3LLP/Safetyman KONTRAKTOR di lokasi-lokasi
locations around the sites/vessel/rig to maintain HSSES penting sekitar site/vessel/rig untuk mempertahankan
awareness. HSSES bulletins shall be issued to inform kesadaran K3LLP. Buletin K3LLP harus diterbitkan untuk
employees about particular issues and about progress in menginformasikan karyawan tentang isu-isu terkait dan
achieving objectives and results. tentang kemajuan dalam mencapai tujuan dan hasil.
4. TRAINING 2. PELATIHAN
CONTRACTOR and Subcontractors shall provide KONTRAKTOR dan Subkontraktor harus menyediakan
employees who are properly trained and qualified to karyawan pelatihan yang tepat dan berkualitas untuk
perform the work and who can properly use all applicable melaksanakan pekerjaan dan siapa yang dengan tepat
safety equipment. dapat menggunakan seluruh peralatan keselamatan
yang berlaku.
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 16 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
CONTRACTOR is responsible for site HSSE awareness kesadaran K3LLP di lokasi untuk semua personil pekerja
training for all personnel working on the job sites, pada lokasi kerja, mencakup kantor, lapangan fabrikasi,
including including Office(s), Fabrication Yard(s), Shore shore base, transportasi lokasi dan rute onshore dan
Base(s), Onshore and Offshore transport locations and offshore, mencakup rute penerbangan, dan di area kerja
routes, including aviation routes, and at the PHE work PHE. KONTRAKTOR juga bertanggung jawab untuk
areas. CONTRACTOR is also responsible for mengidentifikasi setiap persyaratan pelatihan tambahan
identification of any additional training requirements to untuk mempertahankan tingkat kompetensi yang
maintain required competency levels. Induction training disyaratkan. Pelatihan induksi dijelaskan pada Section
described in Sections 4.2 shall be repeated at least 4.2 harus diulang setidaknya setiap tahun.
annually. CONTRACTOR shall issue certification cards KONTRAKTOR harus menerbitkan kartu sertifikat untuk
to all who attend and complete HSSE training. semua yang menghadiri dan melengkapi pelatihan
CONTRACTOR shall produce a matrix for COMPANY K3LLP. KONTRAKTOR harus memproduksi sebuah
approval clearly identifying the HSSE training matrix untuk persetujuan PERUSAHAAN secara jelas
requirements of all disciplines and implement the mengidentifikasi persyaratan pelatihan K3LLP semua
program in accordance with the matrix as part of the Site disiplin dan menerapkan program yang terkait dengan
Specific HSSE Plan described above. matrik sebagai bagian dari Rencana Kerja K3LLP
Spesifik Lokasi yang dijelaskan di atas.
Contractor shall at its own expense ensure that all Kontraktor harus dengan biaya sendiri memastikan
Contractor Group Personnel have been given the bahwa semua Personil Grup Kontraktor telah diberikan
necessary safety and job related training prior to the start pelatihan terkait keselamatan dan pekerjaan sebelum
of the Services. This training shall include that required dimulainya layanan. Pelatihan ini harus mencakup yang
by law, by Company regulations, and by Contractor’s own disyaratkan oleh hukum, oleh peraturan perusahaan, dan
HSSE policy and HSSE management system. Details of kebijakan K3LLP dan sistem menejemen K3LLP milik
required Training may be found in Table 1 below: kontraktor. Keterangan lengkap pelatihan yang
disyaratkan dapat ditemukan dalam Tabel 1 dibawah:
TABLE 1: TABEL 1:
BASIC TRAINING & CERTIFICATION REQUIREMENTS PERSYARATAN PELATIHAN DASAR & SERTIFIKASI
MIN.
JUDUL KELOMPOK DURASI VALIDITA
PELATIHAN HADIR PELATIHA S
N
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 17 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
All personnel at Office(s), Fabrication yard(s), Shore Semua personil yang bekerja seharusnya diwajibkan
Base(s), Onshore and Offshore transport locations and menghadiri suatu pengarahan induksi K3LLP sebelum
routes, including aviation routes, and at the PHE work memulai pekerjaan. Induksi pelatihan akan dilakukan di
areas, shall be required to attend a HSSE induction tempat yang disetujui dan diberikan oleh perwakilan
briefing before commencing work. Induction training will K3LLP KONTRAKTOR. Tujuan keseluruhan dari induksi
be carried out at an agreed venue and given by a harus untuk:
CONTRACTOR HSSE representative. The overall intent
of the induction should be to:
a. Communicate management’s commitment a. Mengkomunikasikan komitmen manajemen
b. Share important safety practices and programs b. Membagikan praktek dan program keselamatan yang
c. Communicate care and concern for the employees
penting
c. Mengkomunikasikan kepedulian dan perhatian
kepada karyawan
The Senior CONTRACTOR Representative shall
participate in the initial portion of this induction. Subjects
covered in all inductions shall include: Perwakilan Senior KONTRAKTOR harus berpartisipasi
dalam bagian awal dari induksi ini. Subjek yang
tercakum dalam semua induksi harus berisi:
a. A focus on people versus HSSE a. Fokus pada orang dibandingkan K3LLP
b. Emphasize taking the time to work safely b. Tekankan meluangkan waktu untuk bekerja dengan
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 18 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
aman
c. Encourage reporting of all incidents c. Mendorong pelaporan semua kecelakaan
d. Encourage watching out for each other d. Mendorong pengawasan untuk satu sama lain
e. Communicating the project's safety expectations e. Mengkomunikasikan ekspektasi keselamatan proyek
f. Communicate expectations for taking personal f. Mengkomunikasikan ekspektasi untuk mengambil
responsibility tanggung jawab pribadi
g. Creating a culture to identify where the next injury will g. Membuat suatu budaya untuk mengidentifikasi
happen dimana cidera selanjutnya akan terjadi
h. Scope of Work h. Lingkup kerja
i. Overview of Site Specific HSSE Work Plan i. Ikhtisar Rencana Kerja K3LLP Site tertentu
j. Facility alarms, evacuation procedures and muster j. Fasilitas alarm, prosedur evakuasi dan titik kumpul
points k. Kebijakan merokok
k. Smoking Policy l. Pelaporan kecelakaan
l. Reporting of Incidents m. Fasilitas pertolongan pertama
m. First Aid Facilities n. Pencegahan dan Penanggulangan kebakaran
n. Fire Prevention and Suppression o. Kebersihan
o. Housekeeping p. Pengangkatan manual
p. Manual Handling q. Inspeksi lokasi
q. Site Inspections r. Kebijakan obat-obatan dan alkohol
r. Drug and Alcohol Policy
The following additional subjects shall be covered Berikut adalah subjek tambahan yang harus dicakup
dependant upon project work location: bergantung pada lokasi kerja proyek:
a. Issue and Use of ID cards/T-Card system/ a. Isu dan Penggunaan dari kartu ID/sistem T-Card
b. Behavioral Based Safety b. Perilaku berdasarkan keselamatan
c. Motor Vehicle Safety c. Keselamatan kendaraan motor
d. Protective clothing, minimum site requirements d. Pakaian pelindung, persyaratan minimum lokasi
e. Noise and Hearing Protection e. Pelindung Bising dan Pendengaran
f. Radiation sources f. Sumber Radiasi
g. Work Permits g. Ijin Kerja
h. Scaffolding and tagging h. Scaffolding dan tagging
i. Small tool safety i. Keselamatan Peralatan Kecil
j. Electrical Equipment Safety j. Keselamatan Peralatan Listrik
k. Fall Protection k. Pelindung Jatuh
l. Hazard Communication (MSDS sheets for l. Komunikasi Bahaya (Lembar MSDS untuk bahan
Hazardous materials, etc.) berbahaya, dan lain-lain)
m. Lifting and Heavy Lifts m. Pengangkatan dan angkat berat
n. Location Security n. Keamanan lokasi
o. Environmental issues o. Isu-isu lingkungan
p. Local community issues p. Isu-isu komunitas lokal
q. Health and Hygiene issues q. Isu-isu kesehatan dan kebersihan
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 19 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
The CONTRACTOR HSSE Officer/Safetyman will Officer K3LLP/Safetyman KONTRAKTOR akan menjaga
maintain a training register of all personnel who have register pelatihan seluruh personil yang telah diinduksi,
been inducted, received additional training, or re-training. menerima pelatihan tambahan, atau pelatihan ulang.
This register will include any onsite training carried out by Register ini akan mencakup setiap pelatihan di lokasi
the Sub-contractors. The training register will be yang dibawakan oleh Sub-kontraktor. Register pelatihan
available for inspection by COMPANY. tersedia untuk inspeksi oleh PERUSAHAAN.
All worker who involved in project should be training as Semua pekerja yang terlibat dalam proyek harus dilatih
required in Table 2. However when PHE required other sesuai dengan persyaratan di Tabel 2. Tetapi ketika PHE
training to ensure competency personnel are appropriate mensyaratkan pelatihan lainnya untuk memastikan
and ensure all operation handle with professional people, kompetensi personil tepat dan memastikan semua
CONTRACTOR’s should be follow operasi ditangani oleh orang-orang profesional,
KONTRAKTOR harus mengikuti
TABLE 2: TABEL 2:
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 20 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
MIN. MIN.
COURSE ATTENDANCE JUDUL
COURSE VALIDITY KELOMPOK DURASI VALIDITA
TITLE GROUP PELATIH
DURATION HADIR PELATIHA S
AN
Scaffolder All personnel N
who involved in Scaffolder Semua personil
scaffolding 4 days - yang terlibat
construction dalam aktifitas 4 hari -
activity konstruksi
scaffolding
Scafflodin For any 8 days -
g scaffolder Scafflodin Untuk setiap 8 hari -
Assessor assessor g penilai scaffolder
Assessor
Rigger & All personnel
Signalma who involved in Rigger & Semua personil
4 days -
n the rigging and Signalma yang terlibat
4 hari -
lifting activity n dalam aktifitas
rigging dan lifting
Painter & All personnel As required
Abrasive who involved in by Painter & Semua personil Seperti
-
Blaster the painting and authorized Abrasive yang terlibat yang
rd
abrasive blasting 3 party Blaster dalam disyaratkan -
pengecatan dan oleh pihak
Crane Who assigned to As required peledakan kasar ke 3
operator operate lifting by
crane including authorized Crane Yang ditunjuk
rd 2 years Seperti
overhead crane, 3 party & operator untuk
yang
boat crane Governmen mengoperasikan
disyaratkan
t pengangkatan 2 Tahun
oleh pihak
crane mencakup
Welder All personnel As required Refer to ke 3 &
overhead crane,
who assigned to by PHE QA- Pemerintah
boat crane
do tack welding authorized QC
rd
and welding job 3 party & relevant Welder Semua personil Seperti Merujuk
Governmen procedure yang ditunjuk yang pada
t & untuk melakukan disyaratkan prosedur
Governme taktik oleh pihak PHE QA-
nt pengelasan dan ke 3 & QC &
Regulation pekerjaan Pemerintah Peraturan
pengelasan Pemerinta
h
In accordance with the pro-active approach to HSSE, risk Terkait dengan pendekatan pro-aktif untuk K3LLP, teknik
management techniques shall be adopted so that manajemen risiko harus diadopsi sehingga bahaya
potential hazards are identified and evaluated prior to potensial diidentifikasi dan dievaluasi sebelum eksekusi,
execution, and mitigation methods applied where dan metode mitigasi diterapkan jika sesuai. Semua
appropriate. All risk register and its mitigation method register risiko dan metode mitigasinya yang diterapkan
applied regarding with all activity of the project shall be berdasarkan semua aktifitas proyek harus diserahkan ke
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 21 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
submitted to COMPANY prior to project commence. PERUSAHAAN sebelum proyek berjalan. Silahkan
Please refer to PHE Task Based Risk Assessment merujuk pada Prosedur Penilaian Risiko Berdasarkan
(TBRA) Procedure for identification of site safety Tugas (TBRA) PHE untuk identifikasi bahaya
hazards keselamatan lokasi
If CONTRACTOR or Subcontractors require the use of Jika KONTRAKTOR atau Subkontraktor mensyaratkan
explosives in performance of the work, they shall provide penggunaan dari peledak dalam kinerja pekerjaan,
COMPANY with written notification regarding the mereka harus memberikan PERUSAHAAN notifikasi
proposed use, storage and handling of such explosives tertulis terkait penggunaan yang diusulkan, penyimpanan
prior to the start of the blasting operations, and shall dan penanganan ledakan sebelum memulai operasi
ensure that the blaster is properly qualified for the type of peledakan, dan harus memastikan bahwa blaster
work being done. dikualifikasi dengan tepat untuk tipe pekerjaan yang
dilakukan.
CONTRACTOR and Subcontractors shall ensure the KONTRAKTOR dan Subkontraktor harus menjamin
safe and environmentally sound storage, transportation, penyimpanan, transportasi, identifikasi, keamanan dan
identification, security and handling of hazardous penanganan material berbahaya yang digunakan dalam
materials used in performance of the work. pelaksanaan pekerjaan.
The CONTRACTOR shall ensure that any persons KONTRAKTOR harus menjamin bahwa setiap orang
handling such substances have received instructions yang menangani bahan-bahan telah menerima instruksi
regarding the hazards, the system of work to be adopted terkait bahaya, sistem kerja yang diadopsi dan tindakan
and the actions required in the event of spillage. yang disyaratkan dalam kejadian kebocoran.
The introduction of hazardous materials to site, how and Pengenalan material berbahaya ke lokasi, bagaimana
where they are stored requires the approval of the dan dimana mereka disimpan mensyaratkan persetujuan
CONTRACTOR HSSE Representative. dari Perwakilan K3LLP KONTRAKTOR.
The storage of hazardous materials on site must be kept Penyimpanan material berbahaya di lokasi harus
to lowest practical levels. disimpan ke tingkat terendah praktis.
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 22 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
CONTRACTOR and Subcontractors shall prevent spills KONTRAKTOR dan Subkontraktor harus mencegah
of oil or chemical substances to land or water. Pollution kebocoran oli atau bahan kimia ke tanah atau air.
prevention shall be a routine part of CONTRACTOR and Pencegahan polusi harus menjadi bagian rutin dari bisnis
Subcontractor business and work activities. KONTRAKTOR dan Subkontraktor serta aktifitas
pekerjaan.
CONTRACTOR and Subcontractors shall assess the KONTRAKTOR dan Subkontraktor harus menilai bahaya
environmental hazards of materials and supplies used in lingkungan dari material dan bahan yang digunakan
conjunction with the contracted service and shall use dalam hubungannya dengan layanan kontrak dan harus
substitute materials presenting less risk whenever menggunakan bahan pengganti yang memberikan risiko
possible. kurang dimana memungkinkan.
The Site Specific CONTRACTOR HSE Work Plans for Rencana Kerja K3LL KONTRAKTOR Lokasi Spesifik
the Office(s), Fabrication Yard(s), Shore Base(s), untuk Kantor, Lapangan Fabrikasi, Transportasi lokasi
Onshore and Offshore transport locations and routes, rute Onshore dan Offshore, mencakup rute
including aviation routes, and at the PHE work areas penerbangan, dan di area kerja PHE harus mencakup
shall include the following: berikut:
a. Identification of significant environmental aspects a. Identifikasi dari dampak lingkungan yang signifikan
b. minimizing damage to sensitive habitats
b. meminimalkan kerusakan terhadap habitat yang
c. controlling spillage sensitif
d. management of waste materials c. Mengendalikan kebocoran
e. emission reduction
f. effects of earthwork on ground water, soil erosion, d. Manajemen dari material limbah
and drainage. e. Pengurangan emisi
f. Efek dari earthwork pada air tanah, erosi tanah, dan
A Waste Management Plan shall be developed by pengairan.
CONTRACTOR and approved by COMPANY prior to the
start of work at the PHE Work Areas. CONTRACTOR
shall be solely responsible for the management of all Sebuah Rencana Manajemen Limbah harus
wastes generated at the PHE Work Area. Contractor dikembangkan oleh KONTRAKTOR dan disetujui oleh
shall develop the Environment Management Plan that PERUSAHAAN sebelum memulai pekerjaan pada Area
complied with document Integrated Environment Manual Kerja PHE. KONTRAKTOR harus semata-mata
and Government Requirement (AMDAL or RPL/RKL etc.) bertanggung jawab untuk manajemen dari semua
limbah yang dihasilkan pada Area Kerja PHE. Kontraktor
harus mengembangkan Rencana Manajemen
The Waste Management Plan shall include: Lingkungan yang sesuai dengan dokumen terpadu
Persyaratan Manual Lingkungan dan Pemerintah
(AMDAL atau RPL/RKL dan lain-lain.)
a. Comprehensive identification and estimate of all
liquid, gaseous, and solid waste streams to be
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 23 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
generated during the drilling program. Rencana Manajemen Limbah harus mencakup:
CONTRACTOR must have security risk assessment (risk KONTRAKTOR harus mempunyai penilaian risiko
and mitigation), and security plan/security strategy (Pre keamanan (risiko dan mitigasi), dan rencana
emptive – Preventive – Law enforcement). keamanan/strategi keamanan (Pre emptive – Preventive
CONTRACTOR must refer with PHE – Law enforcement). KONTRAKTOR harus merujuk
kepada PHE
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 24 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
The Site Specific CONTRACTOR HSE Work Plan(s) Rencana Kerja K3LL KONTRAKTOR Lokasi Spesifik
shall include Emergency Response Plan(s) for each work harus mencakup Rencana Tanggap Darurat untuk setiap
location. All personnel shall be advised of the actions to lokasi kerja. Semua personil harus diberitahu tentang
be followed in the event of fire, medical emergency, tindakan yang harus diikuti dalam peristiwa kebakaran,
environmental contamination, security incident or any darurat medis, kontaminasi lingkungan, kecelakaan
other emergency situation. Such advice shall be given at keamanan atau situasi darurat lainnya. Saran lainnya
site inductions and subsequent ongoing HSSE training harus diberikan pada induksi lokasi dan sesi pelatihan
sessions. CONTRACTOR must refer and align with PHE K3LLP yang sedang berjalan. KONTRAKTOR harus
Incident Management Plan procedure and PHE merujuk dan beriringan dengan prosedur Rencana
Medivac procedure during development of Project Manajemen Kecelakaan PHE dan prosedur Medivac
Emergency Response Plan PHE selama pengembangan dari Rencana Tanggap
Darurat Proyek
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 25 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
Monitoring of the health, safety and environmental Memonitor kinerja kesehatan, keselamatan dan
performance is essential to maintaining and improving lingkungan adalah penting untuk mempertahankan dan
the HSSE management system. The key elements are meningkatkan sistem manajemen K3LLP. Elemen kunci
observations, inspections, audits, reporting and adalah observasi, inspeksi, audit, pelaporan dan
investigations. investigasi.
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 26 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
understand the precautions necessary to perform the yang bekerja memahami pencegahan yang penting
work safely and without harm to health and the untuk melaksanakan pekerjaan dengan aman dan tanpa
environment, shall inspect PHE Work Areas and permits. membahayakan kesehatan dan lingkungan, harus
Any non-compliance shall be rectified immediately. An menginspeksi Wilayah Kerja PHE dan ijin kerja. Setiap
investigation may be instituted, depending on the nature ketidakpatuhan harus diperbaiki sesegera mungkin.
and/or frequency of occurrence of the non-compliance. Suatu investigasi harus dilembagakan, bergantung pada
sifat dan / atau frekuensi terjadinya ketidakpatuhan.
Di Wilayah Kerja PHE, officer K3LLP kontraktor harus
At the PHE Work Areas, the CONTRACTOR HSSE melakukan inspeksi reguler dan sebuah tim terdiri dari
officer shall conduct regular inspections and a team perwakilan KONTRAKTOR, perwakilan Senior
comprised of the COMPANY representative, the Senior Kontraktor dan officer K3LLP KONTRAKTOR harus
CONTRACTOR representative and the CONTRACTOR melaksanakan inspeksi lokasi mingguan. Pada semua
HSSE officer shall conduct weekly site inspections. At all lokasi, setiap perhatian yang teridentifikasi harus
locations, any concerns identified shall be immediately diberikan untuk perhatian perwakilan Senior
brought to the attention of the Senior CONTRACTOR KONTRAKTOR dan perwakilan PERUSAHAAN untuk
representative and the COMPANY representative for tindakan yang tepat. Semua karyawan dan personil
appropriate action. All employees and CONTRACTOR KONTRAKTOR mempunyai kewenangan untuk
personnel have the authority to suspend work activities, if menghentikan aktifitas pekerjaan, jika tindakan yang
inadequate actions have been taken. tidak memadai telah diambil.
Checklist harus mendukung inspeksi dan lembar laporan
Checklists shall support inspections and inspection report inspeksi. KONTRAKTOR untuk mengajukan lembar
forms. CONTRACTOR to propose inspection forms and inspeksi dan prosedur dalam Rencana K3LLP Spesifik
procedures in Site Specific HSSE Plan. The inspection Lokasi. Laporan inspeksi harus ditinjau ulang oleh officer
reports shall be reviewed by the CONTRACTOR HSSE K3LLP KONTRAKTOR untuk menentukan apakah tren
Officer to determine if any trends are developing. If tersebut berkembang. Jika tren yang merugikan
adverse trends are identified, these should be teridentifikasi, hal tersebut harus sesegera mungkin
immediately actioned. A root cause analysis program ditindak. Program analisis akar penyebab harus
shall be implemented to identify the visible and diimplementasikan untuk mengidentifikasi penyebab
underlying causes of deficiency. The findings shall be yang terlihat dan yang mungkin menyebabkan
evaluated, and the appropriate remedial action taken. If pengurangan. Temuan harus dievaluasi, dan tindakan
the findings point to a failure in the Site Specific HSSE yang tepat diambil. Jika poin temuan menjadi suatu
Work Plan, then the Plan shall be modified to eliminate kegagalan dalam rencana kerja K3LLP Spesifik Lokasi,
the deficiency or shortcoming. Inspection reports shall lalu Rencana harus dimodifikasi untuk mengeliminasi
be made available to COMPANY. kekurangan atau kelemahan. Laporan inspeksi harus
tersedia untuk PERUSAHAAN.
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 27 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
HSSE Management System shall be integrated into the KONTRAKTOR. Personil kompeten, yang independen
overall CONTRACTOR Quality Management System. dari fungsi K3LLP, harus melakukan audit.
Competent personnel, who are independent of the site KONTRAKTOR harus memfasilitasi audit dan
HSSE function, shall conduct the audits. CONTRACTOR PERUSAHAAN harus berpartisipasi dalam audit.
shall facilitate the audits and COMPANY shall participate
in the audits.
Tujuan dasar dari audit adalah untuk menilai
kehandalan, efisiensi dan efektifitas dari berbagai
The basic purpose of audits is to assess the reliability, komponen Sistem Pengelolaan K3LLP. Kunci elemen
efficiency and effectiveness of the various components of yang diaudit mengacu kepada checklist audit WIP.
the HSSE Management System. The key elements to be
audited are refer to WIP Audit checklist
The following items summarize key issues to be included Hal-hal berikut merangkum isu-isu penting yang
in each of the CONTRACTOR Site Specific HSSE Work tercantum di setiap Rencana Kerja K3LLP
Plans. A complete company approved contractor HSSE KONTRAKTOR Spesifik Lokasi. Suatu Rencana
Project Execution Plan must be in place before the start Eksekusi Proyek K3LLP yang telah disetujui oleh
of any field work. perusahaan harus ada di tempat sebelum memulai
pekerjaan lapangan.
CONTRACTOR and Subcontractor personnel shall wear KONTRAKTOR dan personil Subkontraktor harus
appropriate personal protective equipment as required by mengenakan alat pelindung diri yang tepat sesuai yang
COMPANY in PHE Personal Protective Equipment dipersyaratkan oleh PERUSAHAAN dalam Prosedur
Procedure. Alat Pelindung Diri PHE.
8.2. Sistem Ijin Kerja Aman 8.2. Sistem Ijin Kerja Aman
CONTRACTOR shall include plans for the Sistem Ijin KONTRAKTOR harus mencantumkan rencana-rencana
Kerja Aman/work permits system including personnel untuk sistem Sistem Ijin Kerja Aman/ijin kerja termasuk
training related to Sistem Ijin Kerja Aman/work permits pelatihan personil yang terkait sistem Sistem Ijin Kerja
system. CONTRACTOR Sistem Ijin Kerja Aman/work Aman/ijin kerja. Sistem Sistem Ijin Kerja Aman/ijin kerja
permits system should comply with 12 Element of PHE KONTRAKTOR harus memenuhi 12 elemen dari sistem
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 28 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
Sistem Ijin Kerja Aman system, any Gap will be assess Sistem Ijin Kerja Aman PHE, setiap Gap akan dinilai oleh
by COMPANY and must be closed before PERUSAHAAN dan harus ditutup sebelum
CONTRACTOR mobilized to PHE area. Please refer to KONTRAKTOR dimobilisasi ke wilayah PHE. Merujuk
PHE Sistem Ijin Kerja Aman Guideline. kepada Pedoman Sistem Ijin Kerja Aman PHE.
8.3. Task Based Risk Asssessment 8.3. Task Based Risk Assessment
The CONTRACTOR will be required to implement Task KONTRAKTOR akan disyaratkan untuk
Based Risk Assessment (TBRA) processes for all mengimplementasikan proses Task Based Risk
activities under their control, which have the potential for Assessment (TBRA) untuk semua aktifitas dibawah
serious HSSE incidents. TBRA shall be conducted with a kendali mereka, yang memiliki potensi kecelakaan
team of CONTRACTOR personnel and include the K3LLP yang serius. TBRA harus dilakukan dengan tim
CONTRACTOR HSSE Officer. TBRA must be reviewed personil KONTRAKTOR dan memuat Officer K3LLP
and approved by the COMPANY Representative prior to KONTRAKTOR. TBRA harus ditinjau ulang dan disetujui
the start of an activity. Please refere to PHE TBRA oleh perwakilan PERUSAHAAN sebelum memulai
procedure. aktifitas. Silahkan merujuk kepada prosedur TBRA
PHE.
CONTRACTOR shall provide mess rooms with sufficient KONTRAKTOR harus menyediakan ruang mess dengan
seating and with the following features: tempat duduk yang cukup dan dengan kriteria berikut:
a) Floors shall be concrete or be properly sealed to a) Lantai harus nyata atau dengan tepat dilapisi untuk
prevent ingress of dirt.
mencegah jalan masuk kotor
b) Wash-hand basins shall be fixed outside mess b) Tempat cuci tangan harus tetap dan berada diluar
halls. The basins shall be provided with soap and
paper towels. mess halls. Tempat cuci tangan harus menyediakan
sabun dan tisu.
c) All doors, windows and other openings shall be
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 29 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
protected with fly screens. c) Semua pintu, jendela dan bukaan lainnya harus
d) Proper ventilation and air conditioning shall be dilindungi dengan tirai.
provided. d) Ventilasi yang tepat dan AC harus disediakan
e) Suitable lighting shall be provided. e) Pencahayaan yang sesuai harus disediakan
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 30 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
n) Shelves shall have a non-absorbent clean finishing. Hal ini sangat penting bahwa suhu ini
Tubular mobile racking made of non-corroding dipertahankan setiap saat.
metal is recommended. Cupboards shall be l) Walk-in freezer / pendingin harus dilengkapi
avoided.
dengan rak logam dan pencahayaan yang baik.
o) Cleaning chemicals, detergents, mops and brushes Sebuah mengukur termometer harus tetap di
and shall not be kept in food stores.
luar unit untuk memberikan pembacaan suhu
peralatan.
p) All cooked food shall be kept separate from m) Semua makanan harus disimpan di ruang
uncooked foodstuff to prevent cross-contamination menyala dengan baik dan ber-AC.
q) No smoking shall be permitted in the kitchens or n) Rak harus memiliki finishing yang bersih non-
dining halls. penyerap. Racking ponsel tubular terbuat dari
logam non-korosi dianjurkan. Lemari harus
dihindari.
o) Membersihkan bahan kimia, deterjen, kain pel,
sikat dan tidak harus disimpan di toko makanan.
p) Semua makanan dimasak harus disimpan
terpisah dari bahan makanan mentah untuk
mencegah kontaminasi silang
q) Tidak merokok akan diizinkan di dapur atau
makan ruang.
Where the CONTRACTOR or Sub-contractor supplies Dimana KONTRAKTOR atau Sub-kontraktor mensupply
living accommodations, the living accommodations shall akomodasi tempat tinggal, akomodasi tempat tinggal
meet the requirements of the International Building Code, harus memenuhi persyaratan Kode Gedung
2000 and the following: Internasional, 200 dan berikut ini:
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 31 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 32 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
All CONTRACTOR and Subcontractor traffic on Semua KONTRAKTOR dan Subkontraktor lalu lintas di
COMPANY property shall observe the posted speed properti PERUSAHAAN wajib memperhatikan batas
limit, or if not posted, a safe speed in light of existing kecepatan, atau jika tidak diposting, kecepatan yang
conditions. aman di tengah kondisi yang ada.
CONTRACTOR and Subcontractors shall ensure that all KONTRAKTOR dan Subkontraktor harus memastikan
vehicles, cranes and rigging, vessels, and equipment bahwa semua kendaraan, crane dan rigging, kapal, dan
they provide are maintained in safe operating condition peralatan mereka menyediakan diselenggarakan dalam
and that operators are properly qualified, licensed and/or kondisi operasi yang aman dan bahwa operator yang
certified. benar memenuhi syarat, lisensi dan / atau sertifikasi.
The following requirements shall apply to all mobile Persyaratan berikut berlaku untuk semua peralatan
equipment operated by CONTRACTOR and COMPANY bergerak yang dioperasikan oleh KONTRAKTOR dan
at the PHE Work Areas. Mobile equipment includes all PERUSAHAAN di Wilayah Kerja PHE. Peralatan
self-propelled vehicles and equipment operating within bergerak mencakup semua kendaraan self-propelled dan
the site, including: cars, trucks, electrical vehicles, peralatan operasi dalam site, termasuk: mobil, truk,
tractors, graders, bulldozers, cranes, loaders, forklifts, kendaraan listrik, traktor, grader, bulldozer, crane,
scissors lifts and all similar equipment. loader, forklift, gunting Lift dan semua peralatan yang
sama.
Ketika diminta oleh PERUSAHAAN, KONTRAKTOR
When requested by COMPANY, CONTRACTOR shall
wajib menyediakan semua dokumen yang diperlukan
provide all necessary documentation of inspections for
inspeksi untuk tahun sebelumnya untuk peralatan ponsel
the previous year for any mobile equipment brought to
dibawa ke site, yang menyatakan bahwa peralatan
the site, certifying that the equipment meets applicable
tersebut memenuhi standar yang berlaku dan prosedur
standards and this procedure. When requested by
ini. Ketika diminta oleh PERUSAHAAN, KONTRAKTOR
COMPANY, CONTRACTOR shall provide documentation
wajib menyediakan dokumentasi perangkat mobile
of mobile equipment operator training.
pelatihan operator.
CONTRACTOR shall inspect mobile equipment daily and
KONTRAKTOR harus memeriksa peralatan bergerak
report any unsafe conditions. Unsafe conditions shall
harian dan melaporkan setiap kondisi yang tidak aman.
take the mobile equipment out of service until corrected
Kondisi yang tidak aman akan mengambil peralatan
by CONTRACTOR.
bergerak keluar dari layanan sampai dikoreksi oleh
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 33 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
KONTRAKTOR.
Fire extinguishers shall be placed on all mobile Pemadam kebakaran harus ditempatkan pada semua
equipment and inspected monthly. Monthly inspection peralatan bergerak dan diperiksa bulanan. Inspeksi dan
and service records shall be kept by CONTRACTOR layanan catatan bulanan harus disimpan oleh Officer
HSSE Officer. K3LLP KONTRAKTOR.
All safety items on vehicles and equipment shall be Semua item keselamatan pada kendaraan dan peralatan
inspected and serviced regularly by a qualified mechanic, harus diperiksa dan diservis secara teratur oleh montir
either on or off the project site. These items include: yang memenuhi syarat, baik on atau off lokasi proyek.
Item ini meliputi:
Adequate vision (mirrors, windshield, etc.),
windshield wipers, and blades o Visi yang memadai (cermin, kaca, dll), wiper, dan
Brakes - including emergency brakes pisau
Fan belts o Rem - termasuk rem darurat
Headlights o Tali Kipas
Tail lights o Lampu depan
Brake lights o Lampu Tail
Signal lights o Lampu rem
o Lampu Signal
Hydraulic lifts
o Hidrolik pengangkatan
Power steering
o Power steering
Tires - including spare o Ban - termasuk cadang
Adequate jacks and lug wrench o Jack yang memadai dan lug wrench
Horn or warning bell (as required) o Klakson atau bel peringatan (sesuai kebutuhan)
Air equipment o Peralatan Udara
Seat belts o Sabuk pengaman
Generator, starter, etc. o Generator, starter, dll
Booms, welds, bolts, etc. o Booming, pengelasan, baut, dll
Hydraulic hoses, couplings, pumps o Selang hidrolik, kopling, pompa
Fan belts o Tali Kipas
Please refer to PHE Land Transportation Operational Silahkan merujuk pada Prosedur Operasional
Procedure for identification of site safety hazards Transportasi Darat PHE untuk identifikasi keselamatan
bahaya site
8.7. Fire Prevention 8.7. Pencegahan Kebakaran
Smoking is prohibited in all PHE Work Areas containing Merokok dilarang di semua Area Kerja PHE yang
crude oil or fuel storage, gas processing and mengandung minyak mentah atau penyimpanan bahan
compression equipment, and separation or treating bakar, pengolahan gas dan peralatan kompresi, dan
equipment. CONTRACTOR shall have a smoking pemisahan atau peralatan perbaikan. KONTRAKTOR
policy/procedure that identifies designated smoking harus memiliki kebijakan merokok / prosedur yang
areas and times. mengidentifikasi tempat merokok dan waktunya.
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 34 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
“Strike anywhere” matches and plastic disposable Korek "Strike anywhere" dan pemantik plastik tidak akan
lighters shall not be carried or used in hazardous areas. dibawa atau digunakan di daerah berbahaya. Keamanan
Safety matches are preferred, but facility or work site korek lebih disukai, tetapi aturan fasilitas atau tempat
rules shall apply, and control in case of conflict. kerja wajib diberlakukan, dan kontrol dalam kasus
konflik.
CONTRACTOR and Subcontractors shall not open or KONTRAKTOR dan Subkontraktor tidak akan membuka
close hydrants or main water valves at PHE Work Areas atau hidran dekat atau katup air utama di Wilayah Kerja
except after prior notice to the appropriate COMPANY PHE kecuali setelah pemberitahuan sebelumnya kepada
representative or in the case of emergency. perwakilan PERUSAHAAN sesuai atau dalam keadaan
darurat.
CONTRACTOR and Subcontractors shall be responsible KONTRAKTOR dan Subkontraktor bertanggung jawab
for the safety and fire protection training of their atas keselamatan dan api pelatihan perlindungan
employees. karyawan mereka.
CONTRACTOR or Subcontractor shall provide its own
fire protection equipment unless otherwise agreed with
KONTRAKTOR atau Subkontraktor harus menyediakan
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 35 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
The following electrical safety requirements shall apply to Persyaratan keselamatan listrik berikut berlaku untuk
all Office(s), Fabrication Yard(s), Shore Base(s), and at semua Kantor, Lapangan Fabrikasi, Shore Base, dan di
the PHE work areas. wilayah kerja PHE.
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 36 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
until repaired by CONTRACTOR. atau kerusakan isolasi hilang. Alat atau peralatan
ditemukan rusak atau cacat tidak boleh digunakan
sampai diperbaiki oleh KONTRAKTOR.
All equipment grounding conductors shall be tested for Semua konduktor peralatan grounding harus diuji untuk
continuity and shall be electrically continuous. Each kelangsungan dan secara elektrik terus menerus. Setiap
receptacle, attachment cap, and plug and receptacle of wadah, tutup lampiran, dan plug and wadah cabel set
cord sets shall be tested for correct attachment of the harus diuji untuk lampiran yang benar dari konduktor
equipment grounding conductor. All equipment shall be peralatan grounding. Semua peralatan harus diberi label
labeled with the date of the most recent test. All testing dengan tanggal tes terbaru. Semua prosedur pengujian
procedures shall be pre-approved by COMPANY harus sebelumnya disetujui oleh perwakilan
representative. Receptacles, attachment caps, plugs, PERUSAHAAN. Wadah, attachment cap, plug, gang-box
gang-boxes used outside shall be IP rated. yang digunakan di luar harus mempunyai rate IP.
Please refer to PHE General Electrical Safety Silahkan merujuk pada Prosedur Keselamatan Elektrik
Procedure for identification of site safety hazards PHE untuk identifikasi keselamatan bahaya site
8.9. Miscellaneous 8.9.Lain-lain
CONTRACTOR or Subcontractors shall not test pipes or KONTRAKTOR atau Subkontraktor tidak akan menguji
pressure vessels using compressed air or gas or service pipa atau bejana tekan menggunakan kompresi udara
fluid, except after prior approval from COMPANY. atau gas atau cairan layanan, kecuali setelah mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari PERUSAHAAN.
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 37 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
CONTRACTOR and Subcontractors shall assure that KONTRAKTOR dan Subkontraktor harus menjamin
compressed gas cylinders are secured in place on a bahwa dikompresi gas silinder dijamin di tempat pada
regular cart or chained to a support in an upright position, keranjang biasa atau dirantai ke sebuah dukungan
that all cylinders not in use are protected with protective dalam posisi tegak, bahwa semua silinder tidak
valve caps, and that compressed oxygen and flammable digunakan dilindungi dengan tutup katup pelindung, dan
gases are not be stored together, or near combustible bahwa oksigen terkompresi dan mudah terbakar gas
materials, but stored in accordance with facility safety yang tidak disimpan bersama-sama, atau dekat bahan
procedures. Carts shall be used to transport cylinders. yang mudah terbakar, tetapi disimpan sesuai dengan
prosedur keselamatan fasilitas. Gerobak akan digunakan
untuk mengangkut silinder.
No firearms, ammunition, or deadly weapons are Tidak ada senjata api, amunisi, atau senjata mematikan
permitted on COMPANY property except as may be diizinkan di properti PERUSAHAAN kecuali yang
authorized by COMPANY for security purposes to ensure diberikan kewenangan oleh PERUSAHAAN untuk tujuan
adequate protection of property and employees. keamanan untuk memastikan perlindungan yang
memadai dari properti dan karyawan.
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 38 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
warning lights. atas kepala, dll barikade benar dan, jika perlu, diberikan
dengan lampu peringatan.
CONTRACTOR shall obtain all required permits and KONTRAKTOR harus mendapatkan semua izin yang
authorizations by Badan Tenaga Atom Nasional for diperlukan dan otorisasi oleh Badan Tenaga Atom
radioactive sources prior to their arrival on site. Nasional untuk sumber radioaktif sebelum kedatangan
CONTRACTOR shall have a radiation procedure that mereka di site. KONTRAKTOR harus memiliki prosedur
identifies transportation and handling requirements. radiasi yang mengidentifikasi transportasi dan
CONTRACTOR should make every effort to schedule penanganan persyaratan. KONTRAKTOR harus
radiography scheduled during off-peak hours. The membuat setiap usaha untuk jadwal radiografi
perimeter area around the radiographic work shall be dijadwalkan selama jam off-peak. Daerah perimeter
properly barricaded and posted with warning signs by sekitar pekerjaan radiografi harus barikade benar dan
CONTRACTOR. diposting dengan tanda-tanda peringatan oleh
KONTRAKTOR.
Contractor failure to comply this health, safety and Kegagalan Kontraktor untuk memenuhi persyaratan
environmental management plan requirement and rencana manajemen kesehatan, keselamatan dan
standard shall be categorized as event of default/breach lingkungan dan standar harus dikategorikan sebagai
to the CONTRACT. kejadian kegagalan/pelanggaran terhadap KONTRAK.
>60 – 80 >60 – 80
≥ 50 – 60 ≥ 50 – 60
< 50 < 50
Recomendation: Rekomendasi:
1. Excellent Vendor (Green):
1. Vendor Terbaik (Hijau):
Award to certificate Excellent Contractor
Diberikan sertifikat Kontraktor Terbaik
Direct passed to selection phase on next tender
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 39 of 40
User SCM Contractor
Exhibit H – General Services Contract
Extension of PQ certificate active period up to 2 Lolos langsung pada fase seleksi untuk tender
(two) years berikutnya
2. Met Expectation Vendor (Orange): Perpanjangan masa aktif sertifikat PQ hingga 2
Award to certificate Good Contractor (dua) tahun
Have to follow PQ phase on next tender 2. Memenuhi Ekspektasi Vendor (Orange):
Diberikan sertifikat Kontraktor Baik
3. Below Expectation Vendor (Yellow): Diperbolehkan mengikuti fase PQ pada tender
Award to certificate Adequate Contractor berikutnya
Must pass management approval/specific 3. Dibawah Ekspektasi Vendor (Kuning):
requirements Diberikan sertifikat Kontraktor yang Memadai
Harus melalui persetujuan
4. Red Vendor (Red): manajemen/persyaratan spesifik
6 (six) month not allowed to follow any tender 4. Vendor Merah (Merah):
6 (enam) bulan tidak diperbolehkan untuk
When contractor wants to get back it has to be mengikuti setiap tender
improve and verified Ketika kontraktor ingin mendapatkan kesempatan
kembali maka harus meningkat dan diverifikasi
Cut off maximum 5% from payment (refer to PTK 007) Pemotongan maksimum 5% dari pembayaran (merujuk
will applied when the CONTRACTOR unfinished all non ke PTK 007) akan diaplikasikan ketika KONTRAKTOR
conformities from PJA (pre-Job Activity), WIP (Work in tidak menyelesaikan semua ketidaksesuaian dari PJA
Progress) Phase and/or any infringements of the above (pre-Job Activity), Fase WIP (Work in Progress) dan/atau
laws, regulations and PHE safe operating standards. setiap pelanggaran dari hukum diatas, peraturan dan
standar operasi yang aman PHE.
- End of Exhibit H -
- End of Exhibit H -
Exhibit H
Contract No.XXXXXXX
Page 40 of 40
User SCM Contractor
Lampiran 9 Pedoman No. A-005/PHE020/2016-S9 Rev.2
MINIMUM EKSPETASI UNTUK HSE PLAN PEKERJAAN RESIKO SEDANG & TINGGI
Komitmen Manajemen
Minimum Ekspetasi
Komitmen terhadap 1. HSE menjadi agenda yang pertama dibahas bagi setiap pertemuan dan
aspek HSE personal.
diperlihatkan oleh 2. Semua manajer senior harus memberikan contoh kepada yang lain. aktif
pimpinan/pekerja terlibat dalam urusan HSE, misalnya : menghadiri pertemuan HSE,
senior berpartisipasi dalam HSE audit dan review, dll
3. Harus mempromosikan budaya positif di setiap tingkatan pekerja
4. Kebijakan dan standar harus dilaksanakan dan didukung oleh semua
tingkatan
ELEMEN 2 TUJUAN KEBIJAKAN HSE DAN STRATEGI
HSE Organisasi
Minimum Ekspetasi
1. Personil yang bertanggungjawab kepada implementasi tujuan HSE secara
jelas digambarkan dalam struktur organisasi
2. Bertanggungjawab secara menyeluruh setiap tahapan kontrak
Personal Inti
3. Deskripsi pekerjaan semua anggota grup tentang kompetensi HSE,
tanggungjawab serta fungsinya harus terlihat.
4. Organisasi secara jelas menunjukkan posisi dari profesional HSE
1. HSE Organisasi ditetapkan untuk memenuhi tujuan HSE, target waktu,
biaya dan kualitas pekerjaan.
2. Akuntabilitas dari kesuksesan dan kegagalan HSE dinyatakan secara jelas
3. Penanggungjawab pekerjaan dan tim harus memastikan bahwa semua
Tujuan Kontrak/
aspek HSE telah diidentifikasi
akuntabilitas
4. Menunjuk Team leader untuk membuat tujuan, tugas dan target HSE untuk
kontrak
5. Target dan lainnya harus realistis dan konsisten
6. Membuat prosedur HSE untuk didistribusikan, dilaporkan dan ditinjau
Profesional HSE
1. Peran dari HSE Advisor kontraktor harus dinyatakan dengan jelas
Definisi Pekerjaan
2. Definisi Pekerjaan telah disusun
Pelaporan/ Tindak 1. HSE Profesional melapor langsung ke manajemen lini
lanjut 2. Mempunyai akses langsung ke pimpinan tertinggi
3. Manajemen lini harus menindaklanjuti nasihat HSE yang telah diberikan
HSE Departemen Departemen HSE terlibat dalam:
1. Persiapan dan pemantauan rencana tindakan perbaikan
2. Perumusan dan penyesuaian aturan HSE
3. Perencanaan inspeksi dan audit bersama dengan manajemen lini
4. Mempromosikan materi HSE
5. Pelatihan HSE
6. Penilaian sub kontraktor
7. Pelatihan dan Audit
8. Penilaian Resiko HSE
9. Pemantauan dan pengawasan Kinerja HSE
10. Pemantauan aspek lingkungan
11. Mendukung insiden investigasi oleh manajemen lini
Petunjuk atau pedoman diberikan oleh manajemen HSE kontraktor terkait
persiapan dan implementasi:
1. Panduan rencana operasi dan keadaan darurat
2. Pelatihan untuk tim pemadam kebakaran, pertolongan pertama, dll.
3. Latihan keadaan darurat
4. Perlindungan peralatan dan penyelamatan
Lampiran 9 Pedoman No. A-005/PHE020/2016-S9 Rev.2
Sub Kontraktor
Manajemen 1. Terintegrasi dan diidentifikasi dengan baik dalam rencana HSE kontrak
2. Memiliki rencana HSE sendiri jika melaksanakan pekerjaan dalam porsi
besar
3. Rencana HSE harus diperiksa untuk kesesuaian oleh kontraktor utama
4. Kontraktor utama mengkomunikasikan bahwa subkontraktor sama ketatnya
dengan standar HSE kontraktor utama
Identifikasi 1. Sub kontraktor harus diidentifikasi sesuai proyek
2. Memelihara daftar subkontraktor yang disetujui yang sudah
mempertimbangkan aspek HSE
Komunikasi HSE
Cakupan 1. Mengatur jalur komunikasi untuk menangani permasalahan HSE, misalnya:
Akses langsung untuk pelayanan keadaan darurat
Rumah sakit terdekat
Ketersediaan Helikopter
Ambulan, dll.
Komunikasi terhadap personal yang sudah diotorisasi atau yang
bertanggung jawab dan implementasi prosedur harus dipahami
sepenuhnya.
2. Kontraktor membuat schedule rutin untuk HSE Meeting
3. Meeting secara konsisten didokumentasikan
Komunikasi Eksternal 1. Membuat jalur komunikasi secara eksternal untuk mengkomunikasikan
insiden yang dapat membahayakan orang-orang dilapangan.
2. Kontraktor mampu berkomunikasi dengan semua karyawannya dalam
keadaan darurat
3. Mempunyai kemampuan untuk memobilisasi dalam keadaan darurat,
misalnya dokter, fasilitas rumah sakit
Promosi dan kepedulian HSE
Teknik Mempunyai teknik komunikasi kepada setiap personil agar menyadari masalah
HSE. Misalnya :
1. Personal Contact
2. Video interaktif
3. Papan pemberitahuan
4. Surat Kabar (cocok untuk lapangan yang besar)
5. Buletin
6. Poster, dll
Kinerja Mempunyai media untuk mengkomunikasikan kinerja HSE
Pemeriksaan Kesehatan (Fitness To Work)
Kesehatan Personil Mempunyai data status kesehatan dari fasilitas medis atau RS yang diakui dan
disetujui oleh perusahaan untuk semua karyawan yang akan diusulkan
kontraktor dalam kontrak
Program Orientasi Karyawan
Pendekatan 1. Penyediaan buku pegangan yang komprehensif untuk semua karyawan baru
Lampiran 9 Pedoman No. A-005/PHE020/2016-S9 Rev.2
2. Orientasi kerja bagi staf pengawas
Karyawan Baru 1. Cukup terlatih dan yakin akan kemampuan mereka sendiri
2. Dilatih untuk meningkatkan praktek kerja mereka daripada menyalahkan atas
kesalahan yang diperbuat dalam bekerja.
Akuntabilitas 1. Karyawan tahu bahwa mereka bertanggung jawab untuk kinerja HSE
2. Menyadari bahwa kinerja HSE mereka sebagai bagian dari penilaian
kontraktor dan sistem penghargaan
Prosedur Disyaratkan agar orientasi karyawan baru konsisten dengan panduan
perusahaan
HSE Training
Standar Kontrak Pernyataan dalam standar saat ini bahwa pekerja dan persyaratan pelatihan
memenuhi standar yang tertulis dalam kontrak
Program pelatihan Termasuk, diantaranya :
yang dibuat 1. Sistem Manajemen HSE
2. Prosedur Kerja
3. Manajemen keselamatan perjalanan (Journey Risk Management)
4. Pelatihan Kesehatan (bahaya kesehatan, pertolongan pertama pada
kesehatan, pelayanan medis, alcohol dan obat-obatan, promosi kesehatan,
penggunaan APD)
5. Audit
6. Investigasi insiden dan Pelaporan
7. Pengembangan Pengawasan
8. Perlindungan lingkungan
Program Formal 1. Program Orientasi HSE untuk karyawan yang bekerja di lapangan
2. Catatan tertulis karyawan yang telah melalui program tersebut
3. Karyawan dilatih sebelum mulai bekerja
4. Pelatihan sesuai dengan kontrak yang sedang dilaksanakan
Peraturan HSE
Cakupan Dalam Rencana HSE harus mencakup :
1. Daftar lengkap undang-undang yang berlaku
2. Pemerintah, aturan standar nasional dan internasional
3. Peraturan Perusahaan, aturan dan standar
4. Identifikasi peraturan kontraktor, aturan dan standar lainnya yang berlaku
Standar HSE
Ketersediaan 1. Kontraktor memiliki panduan HSE / standar HSE
2. Mengidentifikasi kriteria minimum untuk pencapaian kinerja HSE selama
pelaksanaan kontrak
3. Tersedia dan tertulis untuk semua pengguna dalam bentuk yang konsisten,
ringkas dan jelas
4. Pengguna yang terlibat dalam pengembangan HSE standar
5. Standar sejalan dengan kebutuhan perusahaan
Kontrol/Otorisasi 1. Setiap Dokumen harus terkontrol dan terdokumentasi dengan baik.
2. Diperbaharui secara teratur
3. Mempunyai tingkatan persetujuan
Lampiran 9 Pedoman No. A-005/PHE020/2016-S9 Rev.2
4. Mempunyai prosedur jika terjadi deviasi dari standar
5. Mempunyai tanggungjawab dan personil yang di otorisasi terkait deviasi
tersebut.
6. Standar sesuai dengan persyaratan perusahaan.
Cakupan 1. Mempunyai Referensi jelas terhadap standar nasional dan internasional
2. Menyusun persyaratan minimal mengenai aspek HSE
ELEMEN 4 MANAJEMEN BAHAYA DAN DAMPAK
Minimum Ekspetasi
Metode dan Prosedur Manajemen Bahaya dan Dampak
1. Identifikasi Bahaya dan Resiko digunakan sebagai titik awal sebelum kontrak
dilaksanakan.
Cakupan 2. Mekanisme untuk identifikasi bahaya dan Resiko dilakukan sesuai dengan
metode formal dan prosedur yang ada.
3. Identifikasi Bahaya dan Resiko mencakup semua ruang lingkup kontrak dan
lokasi sesuai kontrak
Penilaian paparan bahaya/resiko dan dampak terhadap tenaga kerja
Kontraktor membuat dan mengembangkan penilaian terhadap derajat paparan
Cakupan bahaya/resiko dan dampak proses terhadap tenaga kerja sesuai lingkup
pekerjaan
Material dan Data Sheet dan penanganan bahan kimia
Kontraktor dapat menunjukkan ketersediaan dan distribusi mengenai petunjuk
dan informasi tentang penanganan bahan kimia, yang mungkin digunakan atau
Cakupan
dipersyaratkan dalam kontrak guna kepatuhan terhadap petunjuk penanganan
selama pelaksanaan kontrak.
Alat Pelindung Diri (APD)
1. Semua proses kerja yang membutuhkan APD harus diidentifikasi.
2. Prosedur APD harus tersedia ditempat termasuk persyaratan pemeriksaaan
Penilaian Bahaya /
bersama-sama beserta tindak lanjut dan penggantian / re-sertifikasi
Persyaratan APD
3. Tempat dan Prosedur Penyimpanan APD yang memadai dan aman serta
memastikan kecukupan stok.
1. Identifikasi Persyaratan untuk semua personil
Petunjuk APD dan
2. Instruksi penggunaaan dan pelatihan tersedia jika diperlukan
Pelatihannya
3. Prosedur untuk pemeriksaan APD harus ditetapkan dan diimplementasikan
Pembaharuan dan
Mempunyai schedule dan kriteria untuk pembaharuan APD
Penggantian
ELEMEN 5 PERENCANAAN DAN PROSEDUR
Minimum Ekspetasi
Ijin Mengemudi /
Harus merekam semua ijin mengemudi / license personal
License
Pilihan kendaraan / 1. Pastikan jenis yang tepat, kapasitas dan ukuran untuk fasilitas
kapal / pesawat 2. Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku
terbang. 3. Memiliki izin yang sah
Pengangkutan /
Memenuhi desain kendaraan / kapal / pesawat dan batas beban yang diijinkan
Kargo
Pemeliharaan /
Dilakukan secara teratur
Maintenance
Pastikan prosedur pengelolaan rencana perjalanan tersedia untuk semua jenis
Prosedur operasi transportasi
Minimum Ekspetasi
Minimum Ekspetasi
Ketersediaan Mempunyai prosedur mengenai audit HSE yang menguraikan tanggung jawab,
frekuensi, metode dan tindak lanjut
1. Jadwal Audit untuk durasi kontrak penuh.
Cakupan 2. Keterlibatan personil dalam tim audit yang dari luar lokasi.
3. Dilakukan oleh lintas fungsi termasuk perusahaan dan personil subkontraktor.
1. Keterlibatan manajemen korporasi kontraktor dalam meninjau temuan audit
Keefektifan 2. Temuan Audit di sampaikan
3. Diskusi dengan personil dalam kontrak dan rapat HSE
4. Pelajaran digunakan untuk meningkatkan operasional
1. Pengolahan temuan audit di buat secara numerik .
Tindak Lanjut 2. Mempunyai Frekuensi tinjauan progress pelaksanan tindak lanjut.
3. Penolakan dari temuan audit diotorisasi dan didokumentasikan.
Minimum Ekspetasi
1. Menyediakan Prosedur Tanggap Darurat
2. Identifikasi potensi skenario keadaan darurat utama, dan prosedur digunakan
dalam skenario, seperti :
• Fire / Ledakan
• Bencana alam
• Tumpahan minyak / kimia / limbah B3
• Insiden transportasi darat/laut/udara
• Ledakan
Cakupan • Gas Release (Mudah Terbakar, Beracun, Berbahaya)
• Keadaan darurat laut
• Terorisme / ancaman bom / sabotase
• Tabrakan
• Kerusuhan sipil
• Pandemi / Wabah
A B C D
(Tidak memenuhi (Dibawah persyaratan (Memenuhi harapan (Melebihi persyaratan
persyaratan minimum) minimum) minimum) minimum)
Kontraktor : ____________________________________________
Alamat : ____________________________________________
Tanggal : ____________________________________________
Nama Pekerjaan : ____________________________________________
No. Kontrak : ___________________________________________
Telepon : ____________________________________________
IKHTISAR
Nilai numerik di bawah ini adalah peringkat pembobotan yang dihitung berdasarkan matrik penilaian
Seleksi. Total merupakan skor keseluruhan untuk Kontraktor.
DIEVALUASI OLEH:
Standing Order ini dibuat untuk ditaati seluruh pekerja saat crew change atau memasuki wilayah kerja
PHE WMO, termasuk Anjungan Lepas Pantai Produksi, Jack up Rigs, Shore Base, FSO Marine Terminal,
Barges/Vessels dan ORF. Standing Order ini adalah:
I. Peraturan yang berisi langkah-langkah pencegahan penyebaran Covid-19 saat crew change
dan memasuki wilayah kerja PHE WMO
II. Standing Order dibuat untuk:
1. Pekerja yang akan memasuki lokasi kerja (in-coming crew)
2. Pekerja yang akan meninggalkan lokasi kerja (out-going crew)
3. Petugas crew change di embarkasi & persiapan ruang embarkasi serta Crew Kapal
Pengantar / Penjemput (Dispatcher/Fleet Control, OHIH, Safety, Security, Driver, dan
Crew Kapal)
III. Langkah-langkah pencegahan penyebaran COVID-19 yang harus dilakukan oleh pekerja saat
crew change atau memasuki wilayah kerja:
9. Sebelum mobilisasi juga diinformasikan kepada pekerja yang akan berangkat sebisanya
telah membawa masker dan hand sanitizer pribadi dan menggunakannya
10. Saat tiba di lokasi embarkasi maka semua pekerja wajib mencuci tangan dengan sabun
atau menggunakan hand sanitizer yang sudah disiapkan oleh tim petugas di embarkasi,
sedangkan tas bawaan di letakkan terpisah untuk dilakukan penyemprotan oleh petugas
11. Tidak dianjurkan untuk berjabat tangan dengan orang lain, cukup dengan menyapa dan
tetap menjaga jarak aman untuk berkomunikasi > 1 meter
12. Melakukan pengecekan suhu dan tekanan darah pada saat di embarkasi dan mengisi
kembali formulir pernyataan medis kemudian dilanjutkan pemeriksaan Rapid Test
pertama (sesuai dengan ketersediaan dan rekomendasi oleh Dokter). Jika dinyatakan
lolos, maka dilanjutkan dengan proses crew change yang telah berjalan selama ini, yaitu
scanning tas bawaan dan seterusnya
13. Setiap pekerja yang teridentifikasi suhu badan >37.5oC dan ditemukan gejala seperti
demam/flu/pilek/sakit tenggorokan atau mendapatkan hasil Rapid Test positif maka
pekerja tersebut akan dibatalkan pemberangkatannya dan diantarkan oleh mobil
perusahaan ke rumah sakit terdekat untuk pemeriksaan dan pengobatan
14. Untuk Rapid Test ke-2 saat di fasilitas offshore 7 hari setelah crew change, dilakukan jika
dibutuhkan serta sesuai dengan ketersediaan alat Rapid Test. Jika didapatkan hasil
positif COVID-19 maka pekerja tersebut diturunkan dan diantar ke rumah sakit rujukan
penanganan COVID-19 terdekat. Rekan pekerja yang tinggal sekamar akan dikarantina
dan menjalani masa observasi 7 hari berikutnya oleh DOD
15. Saat di ruang tunggu embarkasi , Tim OHIH melakukan sosialisasi kembali mengenai TKI
Penanganan Suspek COVID-19 (PHE) serta sosialisasi physical distancing berupa
pengaturan jarak selama di embarkasi sampai offshore
16. Seluruh pekerja wajib melaksanakan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) selama di wilayah
kerja perusahaan dan mematuhi arahan/instruksi yang ada di tempat kerja
C. Bagi Petugas Crew Change di Embarkasi & Persiapan Ruang Embarkasi Serta Crew Kapal
Pengantar/Penjemput (Dispatcher/Fleet Control, OHIH, Safety, Security, Driver, dan Crew
Kapal)
1. Tim Safety & OHIH memastikan ruangan embarkasi telah dilakukan disemprot disinfektan
sebelum hari H crew change dilaksanakan
2. Tim Safety & OHIH memastikan ruang embarkasi dilengkapi hand sanitizer dan tempat
mencuci tangan (wastafel dilengkapi dengan sabun) di area embarkasi
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST MADURA OFFSHORE
QHSSE DEPARTMENT
STANDING ORDER
Document PHEWMO- LANGKAH-LANGKAH PENCEGAHAN Revision 0
Number QHSSE-SO-01 PENYEBARAN COVID-19
Edition 01 SAAT CREW CHANGE ATAU Revision Date
Issue Date 01 April 2020 MEMASUKI WILAYAH KERJA Page Page 6 of 7
PT. PHE WMO
3. Seluruh petugas crew change yang terlibat selama proses crew change wajib mengenakan
masker dan rubber glove serta mencuci tangan sesering mungkin selama melakukan
proses crew change (support) dan atau menggunakan hand sanitizer yang tersedia
4. Tidak dianjurkan untuk berjabat tangan dengan orang lain, cukup dengan menyapa dan
tetap menjaga jarak komunikasi > 1 meter
5. Tim OHIH wajib melakukan verifikasi formulir Kewaspadaan COVID-19 yang telah
diserahkan oleh setiap pekerja dan benar benar mengimplementasikan TKI Penanganan
Suspek COVID-19 (PHE)
6. Tim OHIH benar benar melakukan health surveillance dan memastikan surat pernyataan
kesehatan/medis dilengkapi oleh pekerja
7. Petugas security membantu memastikan seluruh barang bawaan pekerja seperti tas,
jaket, dan lainnya dilakukan penyemprotan disinfektan
8. Petugas FEP selalu berkoordinasi dengan tim OHIH untuk pemeriksaan Field Permit dari
setiap pekerja
9. Petugas mengingatkan bagi pekerja yang telah memiliki masker untuk selalu dipakai
10. Petugas Medis/OHIH melakukan sosialisasi TKI COVID-19 dan sekaligus edukasi
pencegahan bagi pekerja yang sudah lolos menjalani pemeeriksaan di ruang tunggu
embarkasi
11. Dispatcher berkoordinasi dengan Tim petugas OHIH, petugas FEP, dan petugas keamanan
untuk memastikan hanya pekerja yang telah memenuhi persyaratan yang akan difasilitasi
boarding pass untuk dapat berangkat
12. Sesampai di Jetty, Dispatcher dan Security memastikan tidak ada pekerja yang masuk ke
kapal tanpa melalui proses di ruang embarkasi
13. Sebelum pekerja yang lolos pemeriksaan kesehatan dan FEP memasuki kapal crew change
atau untuk kapal penjemput sebelum berangkat menjemput karyawan di fasilitas offshore
yang akan pulang maka harus dipastikan terlebih dahulu bahwa kapal crew change telah
mendapatkan penyemprotan disinfectant secara proper, dan crew kapal juga sudah
menjalani dan lolos pemeriksaan medis serta Rapid Test
14. Selama proses pengangkutan karyawan dan penghantaran ke fasilitas offshore, semua
crew kapal harus mengenakan APD lengkap dengan masker dan sarung tangan steril
PT. PERTAMINA HULU ENERGI WEST MADURA OFFSHORE
QHSSE DEPARTMENT
STANDING ORDER
Document PHEWMO- LANGKAH-LANGKAH PENCEGAHAN Revision 0
Number QHSSE-SO-01 PENYEBARAN COVID-19
Edition 01 SAAT CREW CHANGE ATAU Revision Date
Issue Date 01 April 2020 MEMASUKI WILAYAH KERJA Page Page 7 of 7
PT. PHE WMO
15. Setiap kapal yang membawa penumpang baik in-coming crew dan out-going crew, setelah
melakukan penjemputan ataupun pengantaran harus dilakukan penyemprotan kembali
untuk meminimalisasi risiko pada penggunaan selanjutnya. Selama penyemprotan
dilakukan, semua wadah makanan dan minuman di dalam kapal harus di simpan dalam
lemari atau harus dalam kondisi tertutup rapi
16. Disarankan agar penggunaan kapal yang membawa pekerja dari darat menuju offshore
(in-coming crew) berbeda dengan kapal yang akan membawa pekerja dari offshore
menuju Jetty Gresik (out-going crew)
17. Setelah pemberangkatan dan penerimaan crew maka ruangan embarkasi dikosongkan
untuk kemudian segera dilakukan disinfektan kembali termasuk semua pegangan/handle
pintu yang ada
18. Ketentuan dan protokol di atas juga berlaku untuk crew bus yang support crew change
dan unit bus yang digunakan. Bus dapat dipersiapkan untuk diberikan disinfektan kembali
sampai menunggu out-going crew tiba dari offshore.
TATA KERJA INDIVIDU
PENANGANAN SUSPEK
CORONAVIRUS DISEASE (COVID-19)
No. C(6.2.1.1)-015/PHE020/2020-S9
REVISI KE - 0 1 2
3 4
Dokumen STK terlampir telah diperiksa, disepakati dan ditandatangani oleh para
pejabat terjait yang bertanggung jawab di bawah ini:
DISCLAIMER:
Sehubungan dengan kondisi WFH saat ini, maka lembar persetujuan dokumen STK ini akan
ditandatangani kemudian dengan tanggal yang sama dengan tanggal persetujuan pejabat
pendatangan yang telah disebutkan dalam email persetujuan.
CATATAN PERUBAHAN DOKUMEN
TKI Penanganan Suspek Coronavirus Disease (COVID-19)
No. C(6.2.1.1)-015/PHE020/2020-S9 Rev.3
Hal.1/1
B. Pelaksanaan
1.Petugas medis dan atau personil HSSE/OH-IH yang ditunjuk
dan sudah mendapatkan pelatihan pengukuran suhu tubuh dan
atau pemeriksaan rapid test dan menggunakan alat pelindung
diri. Pemeriksaan suhu tubuh dilakukan 1 sampai 3 kali sehari
yang disesuaikan dengan pelaksanaan di tempat kerja dan
menanyakan tanda dan gejala klinis bagi personil yang datang
di embarkasi dan fasilitas kerja operasi PHE dan AP PHE (pada
lampiran 1) dengan hasil :
a.Jika didapatkan hasil pengukuran suhu tubuh personil
<37,50C :
2) Bila tidak memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di
negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal dan tidak ada
tanda dan gejala klinis, tetapi terdapat kontak dengan pasien
konfirmasi COVID-19, maka dapat menghubungi petugas medis
dan dilakukan pemeriksaan medis dan pengambilan spesimen
untuk pemeriksaan RT PCR hari ke 1 dan ke 14 atau dilakukan
pemeriksaan rapid test apabila tidak tersedia pemeriksaan RT
PCR di rumah sakit rujukan atau fasilitas pelayanan kesehatan
dan dilakukan karantina di rumah selama 14 hari disebut orang
tanpa gejala (OTG).
I. TUJUAN
Sebagai panduan penanganan suspek coronavirus disease (COVID-19) bagi PT.
Pertamina Hulu Energi (PHE) dan Anak Perusahaan (AP) PHE.
II. METODE/TEKNIK/ALAT
A. Metode penanganan suspek coronavirus disease adalah wawancara,
pengisian formulir, pemeriksaan fisik, pemeriksaan rapid test dan pengelolaan
limbah medis.
III. PENGERTIAN
1. Alat Pelindung Diri adalah pakaian khusus atau peralatan yang dipakai untuk
melindungi diri dari bahaya fisik, kimia, biologi/bahan infeksius dengan tujuan
untuk melindungi kulit dan membran mukosa dari risiko pajanan darah, cairan
tubuh, sekret, eksreta, kulit yang tidak utuh dan selaput lender dari personil ke
petugas dan sebaliknya.
2. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah zat, energi, dan/atau komponen
lain yang karena sifat, konsentrasi dan/atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan
hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.
3. Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit
mulai dari gejala ringan sampai berat.
4. Coronavirus Disease (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum
pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia.
5. Isolasi adalah salah satu tindakan yang diambil untuk menerapkan
pengendalian infeksi dan penyebaran penyakit menular.
6. Kasus Konfirmasi adalah seseorang terinfeksi COVID-19 dengan hasil
pemeriksaan tes positif melalui pemeriksaan PCR.
TATA KERJA INDIVIDU
7. Kontak Erat adalah seseorang yang melakukan kontak fisik atau berada dalam
ruangan atau berkunjung (dalam radius 1 meter dengan kasus pasien dalam
pengawasan atau konfirmasi) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan
hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.
8. Kapasitas Kerja merupakan kemungkinan fungsional tertinggi berupa kekuatan,
fleksibilitas dan ketahanan yang terdapat pada seseorang pada waktu dan
lingkungan tertentu terhadap pekerjaannya dan atau aktivitasnya. Indikasi
kapasitas mengacu pada kesiapan pekerja secara maksimal untuk melakukan
kembali pekerjaannya. Kemampuan setelah mengalami gangguan
kesehatan/perawatan dapat mengalami peningkatan ataupun dapat menurun
karena terbatasnya aktivitas dilakukan selama dalam masa sakit dan atau
perawatan di rumah sakit.
9. Limbah adalah sisa dari suatu usaha dan/atau kegiatan.
10. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah sisa suatu usaha
dan/atau kegiatan yang mengandung B3.
11. Limbah Infeksius adalah limbah yang terkontaminasi organisme patogen yang
tidak secara rutin ada di lingkungan dan organisme tersebut dalam jumlah dan
virulensi yang cukup untuk menularkan penyakit pada manusia rentan.
12. Orang Tanpa Gejala (OTG) adalah seseorang yang tidak bergejala dan
memiliki risiko tertular dari orang konfirmasi COVID-19.
13. Orang Dalam Pemantauan (ODP) adalah seseorang yang bergejala dan
memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah yang melaporkan
transmisi lokal dan memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19.
14. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) adalah seseorang yang bergejala dan
memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah yang melaporkan
transmisi lokal dan memiliki riwayat kontak dengan pasien konfirmasi COVID-19
dan memiliki infeksi saluran pernapasan akut berat dan atau pneumonia berat.
15. Petugas Medis adalah tenaga kesehatan, dokter ataupun perawat yang
bertugas di fasilitas kerja operasi perusahaan.
16. Physical Distancing adalah menjaga jarak fisik antara manusia sekitar 1-2
meter dan mengurangi jumlah orang bersentuhan dengan satu sama lain.
17. Penatalaksanaan kembali kerja adalah suatu upaya terencana agar pekerja
yang mengalami cedera atau sakit dapat segera kembali bekerja secara aman
dan berkelanjutan di dalam lingkungan area kerjanya yang dilakukan oleh dokter
dan dokter spesialis yang berkompeten di bidang kedokteran kerja.
18. Risiko merupakan keadaan yang berpotensi untuk menimbulkan bahaya atau
ancaman bagi diri sendiri (pekerja) ataupun bagi orang lain (teman sekerja,
atasan, klien dan atau tamu). Risiko bagi diri sendiri terdiri dari kesehatan diri
TATA KERJA INDIVIDU
sendiri dan keselamatan diri sendiri. Risiko bagi orang lain terdiri dari kesehatan
orang lain dan keselamatan orang lain.
19. SARS-CoV-2 adalah virus penyebab COVID-19.
20. Self Quarantine adalah pembatasan pergerakan seseorang secara mandiri
yang dimaksudkan untuk mencegah penyebaran penyakit atau terpapar penyakit
menular.
21. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
22. Toleransi merupakan konsep psikopsikologi sebagai kemampuan untuk
memiliki toleransi terhadap jenis pekerjaan yang diberikan. Toleransi misalnya
terhadap keluhan nyeri atau kelelahan atau gangguan kesehatan yang dapat
membatasi aktivitas saat bekerja, dalam hal ini pekerja dapat memiliki
kemampuan untuk melakukan pekerjaan tanpa pembatasan tetapi perlu
dilakukan penilaian apakah pekerja merasa nyaman dan aman saat melakukan
pekerjaan tersebut.
IV. REFERENSI
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit
Menular.
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah No.40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah
Penyakit Menular.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.82 Tahun 2014 tentang
Penanggulangan Penyakit Menular.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.27 Tahun 2017 tentang
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia No.
P.56/Menlhk-Setjen/2015 tentang Tata Cara Dan Persyaratan Teknis
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Dari Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/169/2020 tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan
Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging Tertentu.
8. Surat Edaran Dirjen Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia No.PM.04.02111114312020 tanggal 3 Januari
TATA KERJA INDIVIDU
V. KUALIFIKASI PELAKSANA
Penanganan suspek coronavirus disease (COVID-19) dilakukan oleh petugas
medis dan atau personil Health Safety Security Environment (HSSE) dan atau
Occupational Health-Industrial Hygiene (OH-IH) PHE dan AP PHE sesuai dengan
kompetensinya masing-masing.
TATA KERJA INDIVIDU
B. Pelaksanaan
1. Petugas medis dan atau personil HSSE/OH-IH yang ditunjuk dan sudah
mendapatkan pelatihan pengukuran suhu tubuh dan atau pemeriksaan
rapid test dan menggunakan alat pelindung diri. Pemeriksaan suhu tubuh
dilakukan 1 sampai 3 kali sehari yang disesuaikan dengan pelaksanaan
di tempat kerja dan menanyakan tanda dan gejala klinis bagi personil yang
datang di embarkasi dan fasilitas kerja operasi PHE dan AP PHE (pada
lampiran 1) dengan hasil :
a. Jika didapatkan hasil pengukuran suhu tubuh personil <37,50C :
1) Bila tidak memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah
yang melaporkan transmisi lokal dan tidak ada tanda dan gejala
klinis dan tidak terdapat kontak dengan pasien dalam pengawasan
dan atau dengan pasien konfirmasi COVID-19 maka dapat bekerja
biasa.
2) Bila tidak memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah
yang melaporkan transmisi lokal dan tidak ada tanda dan gejala
klinis, tetapi terdapat kontak dengan pasien konfirmasi COVID-19,
maka dapat menghubungi petugas medis dan dilakukan
pemeriksaan medis dan pengambilan spesimen untuk
pemeriksaan RT PCR hari ke 1 dan ke 14 atau dilakukan
TATA KERJA INDIVIDU
3. Rekan kerja, teman sekamar atau kontak erat dengan personil dalam
pengawasan coronavirus disease (COVID-19) perlu mengenakan masker
bedah dalam 14 hari dan akan diperiksa oleh petugas medis dan atau on
site doctor setiap hari atau sampai terbukti tidak menderita coronavirus
disease. (COVID-19).
2. Mencakup hidung dan mulut saat batuk atau bersin dengan menggunakan
tissue.
3. Menggunakan masker saat sedang batuk, pilek dan flu.
4. Buang tissue dan masker yang sudah dipakai di tempat sampah tertutup.
5. Menghindari menyentuh wajah dengan tangan kotor.
6. Menghindari kontak erat dengan personil sakit saluran pernapasan (seperti
demam, batuk, sesak nafas).
7. Makan dengan gizi seimbang, makan makanan yang dimasak sempurna,
minum air putih 8 gelas/hari.
8. Rajin olahraga dan istirahat cukup.
9. Jaga kebersihan lingkungan.
10. Pembersihan area umum, toilet, wastafel, permukaan meja dan lain-lain
dengan desinfektan yang sesuai, misalnya larutan klorin 1:100.
11. Sterilisasi peralatan kecil yang memerlukan perendaman dengan
dipanaskan 100℃.
VIII. LAMPIRAN
Lampiran 1 - Formulir Pemeriksaan Suhu, Tanda dan Gejala
Lampiran 2 - Formulir Kewaspadaan COVID-19
Lampiran 3 - Formulir Personil Dalam Pengawasan COVID-19
Lampiran 4 - Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging
Lampiran 5 - Cara Mencuci Tangan Dengan Sabun Dan Air
Lampiran 6 - Cara Mencuci Tangan Dengan Antiseptik Berbasis Alkohol
Lampiran 7 - Jenis APD Berdasarkan Lokasi, Petugas, Jenis Aktivitas
Lampiran 8 - Cara Memakai Masker, N95
Lampiran 9 - Cara Pemakaian Dan Pelepasan Alat Pelindung Diri (APD)
Lampiran 10 - Cara Pemeriksaan Rapid Test
Lampiran 11 - Diagram Alir Pelaksanaan Penanganan COVID-19
Lampiran 12 - Evakuasi Pasien Suspek COVID-19 Menggunakan Transportasi
Kapal
Lampiran 13 - Pengelolaan Limbah Medis Dalam Penanganan Pasien
Suspek COVID-19
Lampiran 14 - Penilaian Kembali Kerja
Lampiran 15 – Pelacakan Kontak Erat/Orang Tanpa Gejala
Tanggal :
Tempat :
Pemeriksa :
Lingkari jawaban yang benar dibawah ini
No Nama Suhu Batuk Pilek Sakit Sesak Diare Mual Muntah
(0C) Tenggorokan Nafas
*Jika ditemukan Pekerja/Tamu dengan suhu tubuh ≥37,50C maka dapat melaporkan ke Tim OHIH PHE
Lampiran 2 - C(6.2.1.1)-015/PHE020/2020-S9-F002
1. Identitas Diri
Nama :
Nomor Tanda Pengenal :
Departemen :
Bagian :
Tanggal Lahir/Umur :
Jenis Kelamin : Pria / Wanita. Bila wanita, apakah sedang hamil atau
pasca melahirkan ? Ya / Tidak
Alamat :
Nama Kepala Keluarga :
b. Dalam 14 hari sebelum sakit, apakah ada kontak dengan orang yang sakit saluran pernapasan
(seperti demam, batuk, sesak nafas) ? Ya / Tidak
Jika Ya, Sebutkan
Nama Alamat Hubungan Tanggal Kontak Tanggal Kontak
Pertama Terakhir
c. Apakah ada anggota keluarga yang memiliki tanda dan gejala ( pada poin 2) ? Ya/ Tidak
Jika Ya, Sebutkan
Nama : …………………
A. Lingkari keluhan yang dialami dan tuliskan obat yang dikonsumsi
Tanggal Suhu Batuk Pilek Sakit Sesak Diare Mual Muntah Obat Yang
No (0C) Tenggorokan Nafas Dikonsumsi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Saya memahami jika saya memberikan data yang tidak benar atau tidak lengkap, maka hal
tersebut dapat berakibat dikenakannya sanksi oleh perusahaan (PT.PHE dan/AP PHE)
1. Identitas Diri
Nama :
Nomor Tanda Pengenal :
Departemen :
Bagian :
Tanggal Lahir/Umur :
Jenis Kelamin : Pria / Wanita. Bila wanita, apakah sedang hamil atau
pasca melahirkan ? Ya / Tidak
Alamat :
Nama Kepala Keluarga :
b. Dalam 14 hari sebelum sakit, apakah suspek memiliki riwayat dengan kasus konfirmasi COVID-
19 ? Ya / Tidak
Jika Ya, Sebutkan
Nama Alamat Hubungan Tanggal Kontak Tanggal Kontak
Pertama Terakhir
4. Apakah ada anggota keluarga dari suspek yang memiliki tanda dan gejala klinis ( pada poin 2) ?
Ya/ Tidak
at
Aceh
1 RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Jl. Tgk. Daud Beureuh No. 108 B, Banda 0651 34562,
Aceh Fax: 0651 34566
2 RSUD Cut Meutia Lhokseumawe Jl. Banda Aceh Medan KM 6 Buket 0645 46334,
Rata, Lhokseumawe Fax: 0645 46222
Sumatera Utara
3 RSUP H. Adam Malik Medan Jl. Bunga Lau No. 17 061 836 0051
Fax: 061 836 0255
4 RSUD Kabanjahe Jl. Kapten Selamat Ketaren 8, Kabanjahe 0628 20012
5 RSUD Dr. Djasamen Saragih Jl. Sutomo No. 230, Pematang Siantar 0622 22959
6 RSUD Tarutung Jl. Agus Salim No.1 Tarutung 0633 21303
0633 20450
7 RSUD Kota Padang Sidimpuan Jl. Dr. Ferdinan Lumban Tobing, Padang 0634 21780
Sidimpuan Fax: 0634 21251
Sumatera Barat
Riau
Kepulauan Riau
13 RSUD Embung Fatimah Jl. R Soeprapto Blok D1-9 Batu Aji Batam 0778 364446
Fax: 0778 361363
14 RSUD Batam Jl. Dr.Ciptomangunkusumo No.1 0778 322046
Sekupang Batam 0778 322121
Fax: 0778 327818
15 RSUD Muhammad Sani (Kab. Karimun) Jl. Soekarno-Hatta No.1 0777 327808
Tanjung Balai Karimun Fax:0777 327818
16 RSUD Provinsi Kep Riau Tanjungpinang Jl. W.R Supratman No.100 KM.8 0771 7335203
Tanjungpinang Kepulauan Riau Fax: 0771 7335203
Lampiran 4 - C(6.2.1.1)-015/PHE020/2020-S9
Jambi
17 RSUD Raden Mattaher Jambi Jl. Letjen. Soeprapto No. 31, 0741 61692
Telanaipura, Jambi 0741 61694
0741 63394
Fax: 0741 60014
Sumatera Selatan
18 RSUP Dr. Mohammad Hoesin Jl. Jend. Soedirman KM. 3,5 Palembang 0711 354088
0711 315444 (IGD)
Fax:0711 351318
19 RS Dr Rivai Abdullah Jl. Sungai Kundur 0711 7537201
Kel.Mariana Kec.Banyuasin Fax: 0711 7537204
20 RSUD Lahat Jl. Mayjend Harun Sohar II N0.28 Lahat 0731 323080
Fax: 0731 321785
21 RSUD Siti Fatimah Provinsi Sumatera Jl. Kol.H. Burlian KM. 6 Kel Sukabangun 0711 5178883
Selatan Kec. Sukarami Palembang 0711 5718889
Fax: 0711 7421333
22 RSUD Kayuagung Jl. Letjen Yusuf Singadekane Kel.Jua-Jua 0712 323889
Kec.Kayuagung Kab.Ogan Komering Ilir
Bangka Belitung
23 RSUD Dr.H. Marsidi Judono Jl. Jend. Sudirman Aik Rayak KM. 5,5 0719 22190
Tanjungpandan Kab.Belitung
24 RSUD Depati Hamzah Jl. Soekarno Hatta, Bukit Besar, Girimaya 0717 438660
Kota Pangkalpinang
Bengkulu
25 RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu Jl. Bhayangkar, Sidomulyo, Gading 0736 52004
Cempaka, Bengkulu Fax: 0736 52007
26 RSUD Arga Makmur Jl. Siti Khadijah No.8, Arga Makmur, 0737 521118
Bengkulu Utara
27 RSUD Hasanuddin Damrah Manna Jl. Raya Padang Panjang, Manna, 085381637684
Bengkulu Selatan
Lampung
28 RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Jl. Dr. Rivai No. 6, Bandar Lampung 0721 703312
0721 702455
29 RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM Jl. Lettu Rohani No. 14B, Kalianda, 0727 322159
Lampung Selatan
30 RSUD Jend. Ahmad Yani Metro Jl. Jend. A Yani No 13, Metro Lampung 0725 41820
Fax: 0725 48423
31 RSD May Jen HM Ryacudu Jl. Jend. Sudirman No.2 Kotabumi 0724 22095
Lampung Utara
Lampiran 4 - C(6.2.1.1)-015/PHE020/2020-S9
DKI Jakarta
32 RSPI Dr. Sulianti Saroso Jl. Baru Sunter Permai Raya, Jakarta Utara 021 6506559,
Fax: 021 6401411
33 RSU Persahabatan Jl. Persahabatan Raya No.1 Jakarta Timur 021 489 1708
Fax: 021 4711222
34 RSIP Fatmawati Jl. RS Fatmawati Cilandak Jakarta Selatan 021 7501524
Fax: 021 7690123
35 RSPAD Gatot Soebroto Jl. Dr.Abdul Rahman Saleh No. 24, Senen, 021 3440693
Jakarta Pusat
36 RSUD Cengkareng Jl. Kamal Raya Bumi Cengkareng Indah 021 54372874
Cengkareng Timur Fax: 021 5442693
37 RSUD Pasar Minggu Jl. TB. Simatupang No. 1 Ragunan, Pasar 021 29059999
Minggu Jakarta Selatan Fax: 021 29407035
38 RSU Bhayangkara TK.I R Said Sukanto Jl. Raya Bogor Kramat Jati, Jakarta Timur 021 8093288
Fax: 021 8094005
39 RSAL Mintoharjo Jl. Bendungan Hilir 17 Jakarta Pusat 021 5703081
Fax: 021 5711997
Jawa Barat
40 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Jl. Pasteur No. 38, Bandung 022 2034953
022 2034955
Fax: 022 2032216
41 RS Paru Dr. H.A. Rotinsulu Jl. Bukit Jarian No. 40, Bandung 022 3034446
42 RS Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo Jl. Raya Puncak KM. 83 Cisarua Bogor 0251 8253630
Fax: 0251 8257662
43 RSUD Dr. Slamet Garut JL. Rumah Sakit No. 12 Tarogong Kidul 0262 232720
Garut Fax: 0262 541327
44 RSUD R. Syamsudin SH Sukabumi Jl. Rumah Sakit No. 1 Kota Sukabumi 0266 225180
0266 225181
Fax: 0266 212988
45 RSUD Indramayu Jl. Murah Nara N0. 7 Sindang Indramayu 0234 272655
Fax: 0234 275330
46 RSD Gunung Jati Cirebon Jl. Kosambi No. 56 Cirebon 0231 206330
Fax: 0231 203336
47 Rumkit TK.II 03.05.01 Dustira Jl. Dustira No. 1 Cimahi, Jawa Barat 022 6652207
Fax: 022 6552170
Banten
48 RSU Kabupaten Tangerang Jl. Ahmad Yani No.9, Tangerang 021 5512946
021 5513709
021 5523507
49 RSUD Dr. Drajat Prawiranegara Jl. Rumah Sakit No. 1 Serang 200528
Fax: 200787
Jawa Tengah
50 RSU Dr. Kariadi Jl. Dr.Soetomo No. 16, Semarang 024 841 3476
Fax: 024 8318617
51 RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Jl. KRT Dr. Soeradji Tirtonegoro No. 1 0272 321020
Klaten Jawa Tengah Fax: 0272 321104
52 RS Paru Dr. Ario Wirawan Jl. Hasanudin No. 806 Salatiga 0298 326130
Lampiran 4 - C(6.2.1.1)-015/PHE020/2020-S9
53 RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan Jl. Veteran No. 31 Pekalongan 0285 423225
0285 423523
Fax: 0285 423225
54 RSUD Dr Soeselo Slawi Tegal Jl. Dr. Sutomo No. 63 Slawi Tegal 0283 491016
Fax: 0283 401016
55 RSUD Dr H Soewondo Kendal Jl. Laut No. 21 Kendal 0294 381433
Fax: 0294 381573
56 RSUD Tidar Kota Magelang Jl. Tidar No. 30A Magelang Jawa Tengah 0293 362260
0293 362463
Fax: 0293 3868354
57 RSUD Dr. Moewardi Jl. Kol. Sutarto 132 Jebres Surakarta 0271 637415
Fax: 0271 637412
58 RSUD Banyumas Jl. Rumah Sakit No. 1 Banyumas 0281 796031
Fax: 0281 796182
59 RSUD Dr. Loekmonohadi Kudus Jl. Dr. Lukmonohadi No. 19 Kudus 0291 444001
Fax: 0291 438195
60 RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Jl. Dr. Gumbreg No. 1 Purwokerto 0281 632708
Fax: 0281 631015
61 RSUD K.R.M.T Wonsonegoro Jl. Fatmawati No. 1 Semarang 0264 6711500
Fax: 0264 6717755
62 RSUD Kardinah Jl. KS Tubun No. 2 Tegal 0283 350377
0283 350477
Fax: 0283 353131
DI Yogyakarta
63 RSUP Dr. Sardjito Jl. Kesehatan No. 1 Sekip Sinduadi 0274 631190
Sleman Yogyakarta 0274 587333
Fax: 0274 565639
64 RSUD Panembahan Senopati Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo Bantul 0274 367381
Yogyakarta 0274 367386
0274 367508
Fax: 0274 367506
65 RSUD Kota Yogyakarta Jl. Wirosaban No. 1 Yogyakarta 0274 371195
0274 386691
0274 386692
Fax: 0274 385769
66 RSUD Wates Jl. Tentara Pelajar KM. 1 No. 5 Wates 0274 773169
Kulon Progo Yogyakarta Fax: 0274 773092
Jawa Timur
67 RSD Dr. Soebandi Jl. Dr. Soebandi No. 124 Kel.Patrang Kab. 0331 487441
Jember Jawa Timur Fax: 0331 487564
68 RSUD Kabupaten Kediri Jl. Pahlawan Kusuma Bangsa No. 1 Pare 0354 391718
Kediri
69 RSUD Dr. Soetomo Jl. Mayjend. Prof. Dr Moestopo No. 6-8 031 5501001
Surabaya Jawa Timur 031 5501239 (IGD)
Fax: 031 55022068
70 RSUD Dr. Soedono Madiun Jl. Dr. Soetomo 59 Madiun 0351 464325
0351 464326
Fax: 0351 458054
Lampiran 4 - C(6.2.1.1)-015/PHE020/2020-S9
71 RSUD Dr. Saiful Anwar Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 2 Malang 0341 362101
Fax: 0341 369384
72 RSUD Dr. R Koesma Jl. Wahidin Sudirohusodo No. 800 Tuban 0356 321010
Jawa Timur 0356 325696
0356 323266
Fax: 0356 322569
73 RSUD Blambangan Jl. Letkol Istiqlah No. 49 Banyuwangi 0333 421118
0333 421071
Fax: 0333-421072
74 RSUD Dr. R Sosodoro Djatikoesomo Jl. Veteran No. 36 Bojonegoro 0353 3412133
Fax: 0353 3412133
75 RSUD Dr. Iskak Tulungagung Jl. Wahidin Sudirohusodo Tulungagung 0355 322609
Fax: 0355 322165
76 RSUD Sidoarjo Jl. Mojopahit No. 667 Sidowayah Celep 031 8961649
Sidoarjo Jawa Timur Fax: 031 8943237
77 RS Universitas Airlangga Kampus C Universitas Airlangga Mulyorejo 0351 5916290
Surabaya 0351 5916287
0351 58208280
Fax: 0351 5916291
Bali
82 RSUD Provinsi NTB Jl. Prabu Rangkasari Dasan Cermen 0370 7502424
0370 7504288 (IGD)
Fax: 0370 621345
83 RSU Bima Jl. Langsat No. 1 Rabangodu Sel Bima 0374 43142
84 RSUD Dr. R Soedjono Selong Jl. Prof M Yamin No. 55 Selong 01-123-223-4567
(IGD)
85 RSU H.L Manambai Abdulkadir Jl Lintas Sumbawa Bima KM. 5 Sumbawa 0371 2628078
Besar Fax: 0371 2628099
86 RSU Prof. Dr. WZ Johanes Jl. Dr. Moch. Hatta No. 19, Kupang 0380 833614
Fax: 0380 832892
87 RSU Dr. TC Hillers Jl. Wairklau, Maumere, Sikka 081261153944
88 RSUD Komodo Jl. Raya Labuan Bajo, Desa Golo Bilas 081337055250
Manggarai Barat
Lampiran 4 - C(6.2.1.1)-015/PHE020/2020-S9
Kalimantan Barat
91 RSUD Ade Mohammad Djoen Sintang Jl. YC Oevang Oeray No. 1 Sintang 0565 21001
92 RSUD Dr. Agoesdjam Ketapang Jl. D.I Panjaitan No. 51 Sampit Delta 0534 3037239
Pawan Ketapang
Kalimantan Tengah
93 RSUD Dr.Doris Sylvanus Jl. Tambun Bungai No. 4, Palangkaraya 0536 3224695
Fax: 0536 32229194
94 RSU Dr. Murjani Sampit Jl. H M Arsyad No. 65, Sampit 0531 21010
95 RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Jl. Sultan Syahrir 17 Pangkalan Bun 0532 21404
Fax: 0532 23580
Kalimantan Selatan
96 RSUD Ulin Jl. Jend. A. Yani KM. 2,5 Banjarmasin 0511 3252180
Fax: 0511 3252229
97 RSUD H. Boejasin Pelaihari Jl. Hadji Boejasin No. 68A Angsau Tanah 0512 21083
Laut 0512 22009 (IGD)
Fax: 0512 21082
Kalimantan Timur
98 RSUD Panglima Sebaya Jl. Kusuma Bangsa KM. 5 Tanah Grogot 0543 24563
Paser Fax: 0543 23294
99 RSU Taman Husada Bontang Jl. S. Parman No. 01 Belimbing Bontang 0548 22111
0548 23000 (IGD)
Fax: 0548 29111
100 RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo Jl. M.T Haryono Ring Road Balikpapan 0542 873901
0542 887955
0542 887966
Fax: 0542 873836
101 RSUD Abdul Wahab Sjahranie Jl. Palang Merah Indonesia No. 1 0541 738118
Samarinda Fax: 0541 741793
102 RSUD Aji Muhammad Parikesit Jl. Ratu Agung No. 1 Tenggarong Seberang 0541 661015
Kutai Kertanegara Fax: 0541 661013
Kalimantan Utara
103 RSU RSUD Tanjung Selor Jl. Cendrawasih Tanjung Selor Hilir 0552 21118
Bulungan Fax: 0552 22667
104 RSUD Tarakan Jl. Pulau Irian No. 1 Satu Skip Tarakan 0551 21166
Tengah Fax: 0551 212720
Lampiran 4 - C(6.2.1.1)-015/PHE020/2020-S9
Sulawesi Utara
105 RSUP Prof Dr. R D Kandou Jl. Raya Tanawangko No. 56 Manado 0431 8383058
Fax: 0431 838204
106 RSU Ratotok Buyat Jl. J.W Lasut Ratotok II 0431 3177610
Fax: 0431 3177610
107 RSUD Dr. Sam Ratulangi Jl. Suprapto Luaan Tondano Timur 0431 321171
Fax: 0431 321172
108 RSUD Kota Kotamobagu Kelurahan Pobundayan Kotamobagu 0434 822816
Selatan Fax: 0434 8222354
Gorontalo
109 RSUD Prof Dr. H Aloei Saboe Jl. Prof. Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo 08124315555
Sulawesi Barat
110 RSUD Provinsi Sulawesi Barat Jl. RE Martadinata Simboro Mamuju 0426 2703260
0426 2703204
Sulawesi Tengah
111 RSUD Undata Palu Jl. RE Martadinata Tondo Mantikulore 0451 4908020
Fax: 0451 421370
112 RSUD Banggai Luwuk Jl. Imam Bonjol KM. 3 No. 14 Luwuk 0461 21820
Fax: 0461 21820
113 RSU Mokopido Toli-Toli Jl. Lanoni No.37 Baru Baolan Toli-Toli 0453 21301
Fax: 0453 21301
Sulawesi Selatan
116 RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 11 Makassar 0411 584677
Fax: 0411 587676
117 RS Dr. Tadjuddin Chalid, MPH Jl. Paccerakkang No. 67 Makassar 0411 512902
Fax: 0411 511011
118 RSU Lakipadada Toraja Jl. Pongtiku Mandetek Tana Toraja 0423 22264
Fax: 0423 22881
119 RSUD Kab Sinjai Jl. Jend Sudirman No.47 Sinjai 0482 21132
Fax: 0482 21133
120 RSUD Labuang Baji Jl. Dr. Ratulangi No.81 Makassar 0411 872120
Fax: 0411 830454
121 RS TK II Pelamonia Jl. Jend Sudirman No. 27 Makassar 0411 7402332
Fax: 0411 3623434
122 RSU Andi Makkasau Parepare Jl. Nurussamawati No. 9 Parepare 0421 21823
Fax: 0421 27643
Lampiran 4 - C(6.2.1.1)-015/PHE020/2020-S9
Sulawesi Tenggara
123 RS Bahtera Mas Provinsi Sultra Jl. Kapten Piere Tendean No. 50 Baruga 0401 3195611
Fax: 0401 321432
Maluku
124 RSU Dr. M. Haulussy Ambon Jl. Dr. Kayadoe Ambon 0911 344871
Fax: 0911 353595
125 RSUP Dr. J. Leimena Desa Rumah 3 Teluk Ambon
126 RSUD Dr. P.P Magretti Saumlaki Jl. Ir Soekarno Poros Utama Saumlaki 0918 21113
Tanimbar Sel Fax: 0918 21114
Maluku Utara
127 RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Jl. Cempaka Tanah Tinggi Ternate 0921 3121281
Fax: 0921 3121777
Papua
128 RSU Jayapura Jl. Kesehatan I No. 01 Dok II Jayapura 0967 533616
Fax: 0967 533781
129 RSU Nabire Jl. R.E Martadinata Nabire Papua 0984 21845
Fax: 0984 23272
130 RSU Merauke Jl. Sukarjo Wiryopranoto No. 1 Merauke 0971 321124
Papua Barat
Tujuan : Melakukan skrining atas antibodi terhadap COVID-19 pada populasi yang memiliki
risiko penularan atau yang bertugas pada posisi berdampak operasional tinggi
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pemeriksaan:
a. Kebutuhan alat medis
1) Alat rapid test
2) Kapas steril
3) Alkohol 70%
4) Pipet
5) Lancet
6) Cairan buffer/reagen (1 botol utk 1 box alat rapid test/20 buah)
7) Tempat sampah medis
5) Spray untuk penyemprotan disinfeksi, lap kering dan spill kit (darah, cairan kimia)
6) Rambu-rambu peringatan untuk Alat Pelindung Diri dan Perilaku Hidup Bersih Sehat
c. Kebutuhan personil
1) Pendaftaran dan penyerahan rapid test kit
2) Pengambil sampel darah
3) Pembaca dan pencatat hasil rapid test
4) Petugas pendukung lainnya
II.Pelaksanaan
1. Alur pemeriksaan
a. Subyek yang diundang melakukan pendaftaran di area pendaftaran
b. Petugas pendaftaran melakukan skrining tanda dan gejala klinis yang dirasakan
subyek
c. Petugas pendaftaran memberi kode di strip rapid test dan diberikan ke subyek untuk
dibawa ke area pemeriksaan
d. Subyek membawa strip rapid test ke area pemeriksaan dan menyerahkan strip ke
petugas medis
e. Petugas medis mengambil sampel darah subyek, meletakkan sampel ke strip rapid
test dan menuliskan waktu pengambilan sampel
f. Subyek kemudian menyerahkan strip rapid tes ke meja pembacaan hasil untuk
dibaca oleh petugas medis setelah 15 menit.
g. Subyek keluar dari area pemeriksaan dan menunggu pemberitahuan hasil test
h. Petugas medis membaca hasil rapid test setelah 15 menit dan menuliskan waktu
pembacaan di strip rapid test
i. Petugas medis menyampaikan hasil pembacaan ke petugas administrasi untuk
direkap dan disampaikan kepada subyek
II.Tindak lanjut
Pemeriksaan menggunakan rapid test dimana pada prinsipnya tidak menggantikan
pemeriksaan definitif yaitu Real Time PCR (RT PCR)
Tidak
Rujuk RS
Bekerja
Sembuh
Kembali bekerja
Lampiran 14
12 - C(6.2.1.1)-015/PHE020/2020-S9
handle pintu, saklar lampu, peralatan medis dll, setiap selesai mengantar pasien.
Disinfeksi dapat menggunakan larutan alkohol 70% atau bayclean.
8. Limbah infeksius dan APD yang hanya dipakai sekali dipisahkan kemudian
dimasukkan ke dalam kantong plastik warna kuning, diikat erat dan diserahkan
kepada pihak pengelolaan limbah medis.
Lampiran 14
13 - C(6.2.1.1)-015/PHE020/2020-S9
Tujuan pengelolaan limbah medis adalah melindungi petugas dari penularan virus atau
mikroorganisme pada saat membuang limbah medis. Limbah medis COVID-19 adalah
limbah yang terkontaminasi virus SARS-CoV-2 melalui cairan tubuh pasien suspek atau
konfirmasi COVID-19.
8. Setiap 24 jam limbah padat B3 medis harus diangkut, dicatat dan disimpan pada
tempat penampungan sementara (TPS) limbah B3. Pada remote area (field) baik
yang di onshore maupun di offshore yang tidak memiliki TPS, pengangkutan bisa
disesuaikan dengan jadwal yang ada dengan terus melakukan pengelolaan
limbah padat B3 medis secara konsisten melalui penyemprotan disinfektan.
9. Pengumpulan limbah padat B3 medis ke TPS limbah B3 dilakukan dengan
menggunakan alat transportasi yang berizin dalam mengangkut limbah B3
termasuk limbah infeksius.
10. Lakukan disinfeksi pada wadah yang telah selesai digunakan dan gunting yang
digunakan untuk menggunting benda-benda APD dengan disinfektan seperti
lysol, karbol, klorin 0,5%, dan lain-lain.
11. Pengangkutan dilakukan dengan menggunakan alat transportasi khusus limbah
ke tempat pengolahan.
12. Melakukan disinfeksi dengan disinfektan klorin 0,5% pada TPS limbah B3 secara
menyeluruh, sekurang-kurangnya sekali dalam sehari.
Lampiran 14 - C(6.2.1.1)-015/PHE020/2020-S9
Pekerja yang telah selesai melakukan isolasi mandiri dan atau telah dinyatakan sembuh dalam
perawatan di rumah sakit dalam masa pandemi COVID-19 ini dengan status PDP, ODP dan
OTG, maka untuk kembali bekerja agar di lakukan penilaian laik kerja oleh dokter perusahaan
dan atau dokter tempat penyedia jasa medis yang ditunjuk sesuai kompetensinya. Penilaian
kelaikan kerja bertujuan untuk memastikan bahwa seorang pekerja dapat melakukan tugas
dalam pekerjannya secara efektif tanpa menimbulkan risiko bagi dirinya sendiri maupun pekerja
lainnya.
Tujuh langkah sistematis yang diadaptasi dari American Medical Association dalam penilaian
kelaikan kerja yaitu
1. Uraian Tugas (Job Description)
2. Tuntutan Pekerjaan (Job Demand)
3. Status Kesehatan (Medical Status)
4. Kecacatan (Impairment)
5. Risiko Bagi Dirinya dan atau Orang Lain (Risk)
6. Toleransi
7. Status Laik Kerja
Program kembali kerja adalah suatu program yang dilakukan terhadap pekerja untuk membantu
pekerja
1. Melakukan penyesuaian pada pekerjaan semula sesegera mungkin atau secara
bertahap.
2. Menemukan pekerjaan lain yang sesuai kemampuan fisik.
3. Mengatasi keterbatasan yang dimiiliki untuk melakukan pekerjaannya.
Program kembali kerja membutuhkan peran serta dari berbagai pihak seperti perusahaan
tempat kerja, asuransi, pekerja yang mengalami sakit atau cedera, dokter dan dokter spesialis
kedokteran kerja, dan tim dokter dari berbagai spesialisasi. Pembuatan program kembali kerja
diberikan pada pekerja dengan status
1. Tidak fit untuk sementara waktu (Fit 3)
2. Tidak fit untuk pekerjan ini (Fit 3)
Program kembali kerja setelah dibuat selanjutnya dilaksanakan, dimonitoring dan dievaluasi
apakah berhasil atau tidak berhasil. Jika evaluasi program kembali kerja berhasil maka
lanjutkan hingga tuntas, tetapi jika program kembali kerja tidak berhasil maka perlu lakukan
evaluasi medis kelaikan kerja.
Lampiran 14 - C(6.2.1.1)-015/PHE020/2020-S9
Ya
Lakukan Bila Ada
Indikasi
Penilaian
Toleransi
Identifikasi Kontak
Identifkasi kontak erat berasal dari kasus yang masih hidup ataupun yang sudah meninggal
terutama untuk mencari penyebab kematian yang mungkin ada kaitannya dengan COVID-19.
Informasi yang perlu dikumpulkan pada fase identifikasi kontak adalah orang yang mempunyai
kontak dengan kasus dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah
kasus timbul gejala, yaitu :
a. Semua orang yang berada di lingkungan tertutup yang sama dengan kasus (rekan kerja,
satu rumah, kantor, pertemuan, field).
b. Semua orang yang mengunjungi rumah kasus baik saat di rumah ataupun saat berada
di fasilitas layanan kesehatan.
c. Semua tempat dan orang yang dikunjungi oleh kasus.
d. Semua fasilitas layanan kesehatan yang dikunjungi kasus termasuk seluruh petugas
kesehatan yang berkontak dengan kasus tanpa menggunakan APD yang standar.
e. Semua orang yang berkontak dengan jenazah dari hari kematian sampai dengan
penguburan.
f. Semua orang yang bepergian bersama dengan segala jenis alat angkut /kendaraan