You are on page 1of 68

INSPIRASI HARIAN

Sumber : BrideTalk

IG: bridetalkid
Twitter: @bridetalkid
Fanpage: BrideTalk Indonesia (@bridetalkid)
Line: @BrideTalkID
Email: bridetalk.id@gmail.com
DAFTAR ISI

1. Cinta, Jodoh, Penyakit Cinta [Bag.1]


2. Cinta, Jodoh, Penyakit Cinta [Bag.2]
3. Cinta, Jodoh, Penyakit Cinta [Bag.3]
4. Merekalah Para Pecinta [Bag.1]
5. Merekalah Para Pecinta [Bag.2]
6. Merekalah Para Pecinta [Bag.3]
7. Merekalah Para Pecinta [Bag.4]
8. Merekalah Para Pecinta [Bag.5]
9. Niat dan Kesiapan Menikah [Bag.1]
10. Niat dan Kesiapan Menikah [Bag.2]
11. Niat dan Kesiapan Menikah [Bag.3]
12. Persiapan Pernikahan [Bag.1]
13. Persiapan Pernikahan [Bag.2]
14. Persiapan Pernikahan [Bag.3]
15. Persiapan Pernikahan [Bag.4]
16. Persiapan Pernikahan [Bag.5]
17. Persiapan Pernikahan [Bag.6]
18. Persiapan Pernikahan [Bag.7]
19. Persiapan Pernikahan [Bag.8]
20. Persiapan Pernikahan [Bag.9]
21. Persiapan Pernikahan [Bag.10]
22. Fikih Munakahat [Bag.1]
23. Fikih Munakahat [Bag.2]
24. Fikih Munakahat [Bag.3]
25. Fikih Munakahat [Bag.4]
26. Contoh CV BrideTalk
27. Fikih Munakahat [Bag.5]
28. Fikih Munakahat [Bag.6]
29. Fikih Munakahat [Bag.7]
30. Fikih Munakahat [Bag.8]
31. Fikih Munakahat [Bag.9]
32. Fikih Munakahat [Bag.10]
33. Fikih Munakahat [Bag.11]
34. Fikih Munakahat [Bag.12]
35. Fikih Munakahat [Bag.13]
36. Fikih Munakahat [Bag.14]
37. Fikih Munakahat [Bag.15]
38. Fikih Munakahat [Bag.16]
39. Fikih Munakahat [Bag.17]
40. Pengurusan Administrasi Pernikahan [Bag.1]
41. Pengurusan Administrasi Pernikahan [Bag.2]
INSPIRASI HARIAN 1

Cinta, Jodoh, Penyakit Cinta [Bag.1]


Cinta adalah salah satu anugerah yang menakjubkan yang diberikan Allah kepada hambaNya.
Dengan perasaan cinta, manusia menjadi makhluk yang berkasih sayang, dengan cinta, hati menjadi
hidup, dan cinta (Al-Mahabbah) merupakan salah satu pilar dari iman kepada Allah (tauhid).
Allah Ta'ala berfirman

Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu
sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu
rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-
tanda bagi kaum yang berfikir (Ar-Rum : 21)

Dalam ayat itu terdapat tiga "istilah" yang sering banget kita dengar dalam untaian doa2 pernikahan,
yakni sakinah, mawaddah, dan ArRahmah.
Apa sih makna dari ketiganya?
Sakinah : Ketentraman jiwa (tranquility).
Perasaan ini merupakan perasaan terkuat yang dirasakan seseorang ketika ia sedang bersama
dengan yang dicintainya.
Mawaddah : Cinta
yang dibangun berlandaskan passion, interest.
Perasaan ketika seseorang sangat menyukai "sesuatu" karena ada hal2 yang menarik atau yang ia
kagumi dari "sesuatu" itu.
ArRahmah : kasih sayang
Nah, ketika hidup bersama nanti biasanya perasaan cinta yang beralandaskan passion (mawaddah)
tersebut bisa memudar, boleh jadi karena kita telah mengetahui tabiat buruk dari pasangan kita
(berarti selama ini kita dibutakan oleh cinta) �, atau akan selalu ada terpaaan menerjang bahtera
pernikahan kita. Tetapi semakin kita mengenal si "dia" (suami kita nantinya), akan hadir perasaan
kasih sayang dimana kita semakin memahami kekurangan dirinya, hadirnya perasaan memaafkan
dan saling menjaga satu sama lain.

Jodoh adalah cerminan diri


Terdapat suatu rahasia kecil tentang gambaran jodoh kita di masa depan. seperti apa yaaa �?
Ibnul Qayyim rahimahullah pernah mengatakan "Makhluk diciptakan saling mencari yang sesuai
dengannya dan sebaliknya saling menjauh apabila berbeda dengannya"
Sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu alaihi wa salam "Ruh-ruh itu ibarat tentara yang saling
berpasangan, yang saling mengenal sebelumnya akan menyatu dan yang saling mengingkari akan
berselisih" Itulah sebabnya alasan kenapa kita bisa lebih tertarik dengan si A, bukan si B padahal si B
secara fisik lebih tampan, atau lebih macho. Selain itu, cinta ada disebabkan juga karena "saling
mengisi" satu sama lain. Itulah sebabnya belum tentu orang yang sama-sama sholeh jika disatukan
bisa saling menyatu (cocok). Boleh jadi adanya perbedaan karakter yang tidak saling mengisi dapat
memisahkan keduanya.
To be continued...
INSPIRASI HARIAN 2

Cinta, Jodoh, Penyakit Cinta [Bag.2]


Ustadz Cahyadi Takariawan menyebutkan ada tiga tahapan menuju jatuh cinta.
1. Tahap Ketertarikan yaitu respon dan apresiasi positif kepada lawan jenis.
2. Tahap kecenderungan hati dimana seseorang mulai mendefinisikan perasaannya.
3. Tahap kebergantungan hati, atau tahap jatuh cinta dimana seseorang telah memastikan
hubungan dengan lawan jenis yang diharapkan menjadi pendamping hidupnya.

Ketika kita jatuh cinta, apa sih hal pertama yang harus kita lakukan? kata Ustadz Muhammad Nuzul
jawabannya adalah dengan MENGHUBUNGI ALLAH. ya, kita sangat membutuhkan Allah untuk
mengatasi semua masalah2 kita.

Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan
Karena jatuh cinta juga merupakan salah satu ujian dariNya. Itulah sebabnya rahasia kesuksesan
semua ujian yang datang dariNya adalah dengan memohon pertolongan dariNya.

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh
berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu' (Q.S. Al-Baqarah : 45).
Kita mungkin bertanya-tanya, ketika kita sudah terlanjur mencintai seseorang, apakah dia mungkin
adalah jodoh kita? apakah dia cinta sejati kita? Nah, cara mengetahuinya adalah SEDERHANA, kata
Tere Liye, caranya adalah dengan MELEPASKAN. “Esok lusa, jika dia adalah cinta sejatimu maka ia
akan kembali dengan cara mengagumkan. Jika dia tidak kembali, maka sederhana saja, berarti dia
bukan cinta sejatimu”
Yakinlah bahwa Allah telah menetapkan jodoh terbaik untuk kita, karena Allah begitu sayang dengan
hambaNya, bahkan kasih sayangNya jauh melebihi kasih sayang seorang ibu kepada anaknya. Jadi
Allah tak akan mungkin menelantarkan kita, maka tetaplah berprasangka baik hanya kepadaNya.
Ketika kita tidak ingin melepaskannya, cinta ini boleh jadi akan berubah menjadi Al-Isyq (penyakit
cinta).
Apa yang membedakan cinta dengan penyakit cinta (Al-Isyq)?
Cinta merupakan sesuatu yang suci dan fitrah, akan menjadi tinggi jika ditempatkan di tempat yang
benar. Cinta yang benar adalah cinta yang selalu bermuara menujuNya. Jadi kita mencintai
seseorang sebabnya karena Allah.
Ketika kita mencintai seseorang karena Allah, maka hakikatnya adalah Allah yang kita cintai. Ketika
kita mengingat orang tersebut di hati kita, otomatis kita diingatkan kembali kepada cinta sejati kita
yaitu Allah.
Ustadz Abdullah Taslim pernah mengatakan "Tidak akan mungkin seseorang bisa mencintai orang
lain karena Allah, jika dia tidak mencintai Allah melebihi apa pun" oleh karena itu, kecintaan kepada
Allah menjadi awal dimulainya cinta. Allah menjanjikan suatu naungan di padang mahsyar untuk 7
golongan diantaranya yang saling mencintai karena Allah, dimana saat itu manusia merasakan
kelemahan dan kepayahan, dan tidak ada naungan lagi selain naunganNya. Subhanallah! Sedangkan
penyakit cinta (Al-Isyq) bisa menimpa seseorang, ketika orang tersebut lalai dari mencintai dan
merindukanNya.
To be continued...
INSPIRASI HARIAN 3

Cinta, Jodoh, Penyakit Cinta [Bag.3]

Apa yang dimaksud dengan penyakit cinta (Al-Isyq)?


Penyakit cinta (Al-Isyq) merupakan suatu cinta yang berlebihan (cinta buta) yang menyebabkan si
pecinta menjadi mabuk kepayang, tenggelam dalam perasaan yang begitu mendalam yang
menyebabkannya lalai dari mengingatNya. Cinta ini muncul dikarenakan hati yang keruh, jarang
diajak berzikir kepadaNya. Itulah sebabnya ibnul Qayyim pernah mengatakan "seseorang bisa
terazab dengan sesuatu yang dicintainya.
Kita semua mengetahui bahwa cinta kepada Allah menjadi awal dimulainya cinta. Dialah Dzat yang
telah menciptakan hati yang menumbuhkan cinta, dan hanya untukNyalah hati ini harusnya tertuju.
Mencintai sesuatu yang lain haruslah ditujukan karenaNya dan semakin menambah kecintaan kita
kepadaNya. Itulah sebabnya obat yang paling mujarab dalam penyakit cinta adalah melatih hati
untuk IKHLAS kepadaNya. Karena kata Imam ibnul Qayyim Rahimahullah, tidak akan mungkin ada
dua cinta yang saling berlawanan dalam satu hati. Yang satu pasti saling mengalahkan yang lain, dan
yang menanglah yang akan merajai hati.

Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah juga menjelaskan penyakit ini bisa menjangkit disebabkan oleh 2 hal :
1) menganggap indah apa-apa yang dicintainya
2) perasaan ingin memiliki

Dari artikel muslimafiyah.com, dari Ustadz Raehanul Bahraen diantara cara mengatasi penyakit cinta
(Al-Isyq) adalah
1. Melatih keikhlasan dan memohon pertolongan kepada Allah
2. Menahan pandangan
Jika bisa, menahan pandangan semua yang berhubungan dengan pujaan hati. Rumahnya,
kendaraan, barang pemberian dan lain-lain.
3. Banyak berpikir dan berdzikir
Berpikir dan merenungi bahwa ini adalah penyakit. Berdzikir agar menguatkan hati dan
menenangkan jiwa. Allah berfirman,

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat)
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” [Ar-Ra’d:28]
4. Menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat
Ibnu Qayyim Al-Jauziyahrahimahullah berkata: “Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal
yang baik, pasti akan disibukkan dengan hal-hal yang batil”
5. Senantiasa menghadiri majelis ilmu, duduk bersama orang-orang zuhud dan mendengar kisah-
kisah orang shalih.
6. Selalu konsisten menjaga sholat dengan sempurna, menjaga kewajiban-kewajiban sholat, baik
berupa kekhusyukan dan kesempurnaannya secara lahir dan bathin.
7. Bersabar
Allah ‘Azza wa jalla berfirman,
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabar sajalah yang akan dipenuhi ganjaran mereka
tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)
8. Yakin bahwa Allah akan memberi ganti lebih baik
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya jika engkau meninggalkan
sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik
bagimu.” (HR. Ahmad 5/363. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini
shohih)
9. MENIKAH
Karena terdapat suatu kaidah yang disampaikan oleh Ibnu Taymiyyah rahimahullah “Jiwa tidak
akan bisa meninggalkan sesuatu kecuali jika ada sesuatu yang menggantikannya”. Nah, cara
menggantikan cinta yang belum halal "yang sedang merajai hati tersebut" adalah dengan
menggantikannya dengan cinta yang halal. wallahul musta'an..
INSPIRASI HARIAN 4

MEREKALAH PARA PECINTA [Bag.1]


Kawan, betapa banyak hamba yang mengaku mencintai Allah? Tapi apa benar Allah juga mencintai
mereka? Seperti apa sih karakteristik hamba2 Allah yang mendapatkan tempat khusus di sisi Allah?
Bagaimana cara mendapat peringkat yang tinggi di sisi Allah? Nah, Allah menyebutkan karakteristik
mereka di dalam Alqur'an. Merekalah para pecinta (the lovers). Mereka yang memahami hakikat
cinta dengan pemahaman yang benar.

1. Hamba Allah Al-Muhsinin

“Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan (ihsan).” (QS. Ali Imran: 134)
Dia Berfirman,

“Dan berbuat baiklah (ihsan). Sesungguhnya Allah Mencintai orang-orang yang berbuat baik
(ihsan).” (QS. Al-Baqarah: 195)
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman,

“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat
ihsan.” (QS. An Nahl: 128)

Apa yang dimaksud dengan ihsan?


Hasan dalam bahasa arab artinya baik, sedangkan Ihsan dalam bahasa arab artinya terbaik atau yang
paling baik. Berarti berbuat ihsan maknanya adalah melakukan amalan yang terbaik, yang paling
diridhaiNya.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadist Jibril :
“Wahai Rasulullah, apakah ihsan itu? ‘ Beliau menjawab, ‘Kamu menyembah Allah seakan-akan
kamu melihat-Nya, maka jika kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu.” (H.R.
Muslim 102).
Dari artikel muslim.or.id dikatakan kadar ihsan yang dianjurkan di dalam beribadah kepada Allah
memiliki dua tingkatan, yaitu :
a. Tingkat muraqabah
Yakni seseorang yang beramal senantiasa merasa diawasi dan diperhatikan oleh Allah.
Tingkatan inilah yang dimiliki oleh kebanyakan orang. Apabila seseorang mengerjakan shalat,
dia merasa Allah memperhatikan apa yang dia lakukan, lalu dia memperbagus shalatnya
tersebut.
b. Tingkat musyahadah
Tingkatan ini lebih tinggi dari yang pertama, yaitu seseorang senantiasa memeperhatikan sifat-
sifat Allah dan mengaitkan seluruh aktifitasnya dengan sifat-sifat tersebut. Berdasarkan sabda
Nabi ‘Kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya’ "Kata melihat" yang
dimaksudkan di sini bukanlah melihat dzat Allah, namun melihat sifat-sifat-Nya, yakni dengan
memperhatikan pengaruh sifat-sifat Allah bagi makhluk. Hal ini sangat berhubungan erat
dengan tingkat kepahaman ilmu seorang hamba kepada Allah.

Berbuat ihsan, inilah hakikat Allah menciptakan kita, Allah menciptakan mati dan hidup. Allah ingin
melihat hambaNya berbuat ihsan. Dalam surah Al-Mulk Allah berfirman : Dialah yang menjadikan
mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik (ihsan) amalnya. Dan
Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

Fudhail bin Iyyad rahimahullah mengatakan yang dimaksud amalan bersifat ihsan memiliki 2 syarat :
1) Semata-mata dikerjakan untuk mencari wajah Allah (niat yang Ikhlas)
“Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa
yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan
barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka
hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim)
2) Caranya benar (sesuai dengan tuntunan yang diberikan nabi kita shalallahu 'alaihi wa salam

“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi
dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran
[3]: 31)

Kawan, sedemikian agungnya sifat ihsan dalam diri seorang muslim, sampai-sampai Allah bahkan
memerintahkan kita berbuat ihsan pada hewan penyembelihan. Bayangkan jika pada hewan saja
kita harus berbuat ihsan, apalagi kepada manusia.

“Sesungguhnya Allah mewajibkan ihsan pada segala hal, maka jika kamu membunuh hendaklah
membunuh dengan cara yang baik dan jika kamu menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang
baik dan hendaklah menajamkan pisau dan memberi kelapangan bagi hewan yang
disembelihnya”.[HR. Muslim]

“Tidak ada balasan kebaikan (ihsan) kecuali ihsan (pula)” [55:60]

To be continued...
INSPIRASI HARIAN 5

MEREKALAH PARA PECINTA [Bag.2]

2. Hamba Allah AsShaabiriin (1/2)

“Allah mencintai orang-orang yang bersabar.” (QS. Ali ‘Imran: 146)


Setiap amalan kebaikan yang dikerjakan dengan ikhlas pasti diganjar Allah dengan pahala yang
berlipat-lipat. Mengerjakan sholat ada pahalanya, puasa ada pahalanya, sedekah ada
pahalanya, namun tahukah engkau kawan, ganjaran pahala untuk orang yang sabar?

Allah Ta’ala berfirman dalam surat Az-zummar ayat 10.

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah, yang dicukupkan pahala tanpa batas, Luar biasa
bukan? Kenapa bisa demikian? Karena setiap ibadah yang kita lakukan semata-mata mencari ridha
Allah baik itu sholat, puasa, sedekah, atau bahkan menahan diri dari melakukan maksiat sangat
dibutuhkan ilmu tentang sabar di dalamnya. Kata Ibnul Qayyim rahimahullah sabar merupakan
separuh dari iman.
Nabi Shalalallahu ‘alaihi wa salam bersabda
“Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin. Sungguh semua urusannya adalah baik, dan yang
demikian itu tidak dimiliki oleh siapa pun kecuali oleh orang Mukmin, yaitu jika ia mendapatkan
kegembiraan ia bersyukur dan itu suatu kebaikan baginya. Dan jika ia mendapat musibah, ia
bersabar dan itu pun suatu kebaikan baginya”

Bahkan dijelaskan oleh Ustadz Firanda Andirja hafidzhahullah, dalam ikhlas pun kita butuh sabar.
Sabar agar tidak dipuji, sabar agar tidak mengharapkan balasan atau sanjungan dari manusia. Sabar
agar suatu amalan semata-mata mencari ridha Allah. Dan perkara ikhlas ini merupakan amalan hati
yang berat.
Dalam surat Al-Insan ayat 8-9 Allah Ta’ala berfirman

“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang
yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah (ikhlas) semata-mata
untuk mengharapkan keridhaan Allâh, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula
(ucapan) terima kasih.” Sehingga dengan ilmu kesabaran dalam keikhlasanlah yang mengantarkan
mereka menuju surgaNya yang mulia.
Dalam surat Al-Insan ayat 12 Allah Ta’ala berfirman

“Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabarannya (berupa) surga dan (pakaian)
sutera”

To be continued...
INSPIRASI HARIAN 6

MEREKALAH PARA PECINTA [Bag.3]

3. Hamba Allah As-Shaabiriin (2/2)


Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah dalam syarh Tsalatsatul Ushul membagi
kesabaran dalam tiga kategori :
 Bersabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah
 Bersabar dalam menahan diri untuk tidak mengerjakan hal-hal yang diharamkan oleh Allah.
 Bersabar dalam menghadapi takdir yang telah ditetapkan oleh Allah.
Dari ketiganya manakah yang lebih sulit?
Sulit tidaknya memang tergantung dari kondisi tiap-tiap orang. Namun secara umum yang
tersulit biasanya adalah menahan diri dari sesuatu yang diharamkan oleh Allah atau
menundukkan hawa nafsu karena hawa nafsu biasanya berisi hal-hal yang kita sukai.

Sabar Sebagai Penolong


Ada suatu rahasia di balik kesabaran. Allah memerintahkan hambaNya menjadikan sabar dan sholat
sebagai penolong yang menyelamatkannya dalam menjalani lika-liku kehidupan. Allah Ta’ala
berfirman dalam surat Al-baqarah ayat 45 :

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh
berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu‘” (QS. Al Baqarah: 45)
Bagaimana tidak? Hanya dengan kesabaran Allah selalu ada bersamaNya. Kesabaran dan keyakinan
akan janji Allahlah yang menguatkannya walau sedemikian getir ujian yang menimpanya.

“Bersabarlah, Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar”


Alangkah luar biasa hidup seorang hamba jika Allah selalu berada bersamanya. Allah selalu
menjaganya, membimbingnya, menolongnya, memperhatikannya, Allah dekat di hatinya. Itulah
sebabnya dalam ilmu tentang sabar dibutuhkan ilmu pengetahuan tantangNya, dibutuhkan ilmu
tentang keyakinan dan tawakal hanya kepadaNya. Ia yakin terhadap janji Allah untuk dirinya, ia yakin
kala ia sabar Allah akan menolongNya, dan Allah tidak akan menyia-nyiakan hambaNya, atau kala ia
sabar ia yakin Allah akan menggugurkan dosa-dosanya, atau Allah akan menggantikan sesuatu yang
lebih baik dari apa yang telah hilang darinya. Dan perasaan ini hanyalah dimiliki oleh orang-orang
yang khusyu’. Oleh karena itu kesabaran ini menjadi cahaya yang keluar dari dalam dirinya sehingga
dia dapat menghindarkan diri dari berbagai macam keburukan dan sebab untuk memperoleh
berbagai kebaikan.
Dalam hadits riwayat Imam Muslim, Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda :
“Shalat adalah cahaya, sedekah adalah bukti, sabar merupakan cahaya”
Orang yang Sabar dapat Mengambil Pelajaran

“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kemehakuasaan Allah)
bagi setiap orang yang sangat sabar dan banyak bersyukur” (QS Luqmaan: 31)
Orang yang bersabar adalah orang yang mendapat cahaya dari Allah yang menuntunnya selalu
berada dalam amalan kebaikan. Dalam sabarnya ia jadi lebih memahami tentang hikmah-hikmah
atas takdir yang telah ditetapkan padanya, dengan bersabar ia berproses menjadi lebih dewasa, dan
bersabar menuntunnya untuk selalu berprasangka baik kepadaNya. Prasangka baik inilah yang
menguatkan pemahamannya tentang Sifat-sifat Allah yang berbuah meningkatnya kadar iman di
dalam hati.

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu me-
nyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
(Al-Baqarah: 216)

To be continued...
INSPIRASI HARIAN 7

MEREKALAH PARA PECINTA [Bag.4]

4. Hamba Allah Yang Bertawakkal

“Sesungguhnya Allâh mencintai orang-orang yang bertawakal (kepada-Nya)” [Ali ‘Imran : 159]

Apa makna tawakkal?


Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah menjelaskan tawakal adalah penyandaran hati yang sebenar-
benarnya terhadap Allah dalam mengambil kemaslahatan dan mencegah kemudharatan dari
berbagai urusan dunia dan akhirat secara menyeluruh. Tawakal sangat berhubungan erat dengan
mengimani takdir Allah Azza wa Jalla baik yang menurutnya buruk atau pun yang baik. Karena
hakikatnya apapun yang ditakdirkan Allah itu, adalah yang terbaik baginya karena Allah yang paling
mengetahui tentang hambaNya dari pada diri mereka sendiri.
Allah Ta'ala berfirman:
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu me-
nyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
(Al-Baqarah: 216)

Misalnya saja kisah Nabi Allah Yusuf 'Alaihi salam. Beliau mengalami ujian yang sedemikian beratnya.
Beliau dipisahkan dari ayah tercintanya, dibuang ke sumur oleh saudara-saudaranya, diajak berzina,
difitnah, dipenjara. Tapi bukan berarti Allah tak menyayanginya. Karena ini lah hakikatnya ujian

“Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-
benarnya)” [21:35]

Dan kesuksesan setiap ujian inilah bergantung dari tawakal kita masing-masing kepadaNya. Kau tahu
kawan, kenapa Allah memberikan kita ujian? Jawabannya adalah karena Allah ingin menguji iman
kita, Allah ingin kita naik level keimanannya kepadaNya.

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman",
sedang mereka tidak diuji? [29:2]
Tawakal, dan terus tawakal
Tawakal atau penyandaran diri kita kepada Allah tidaklah terletak di titik akhir. Tapi sejak awal
ikhtiar kita. Tawakal bukan berarti meniadakan ikhtiar. Misalnya ketika kita sakit, ikhtiar kita ke
dokter, tapi kita harus meyakini yang menyembuhkan penyakit adalah Allah, bukanlah dokter.
Kawan, ketika kita dihadapi banyak masalah yang bertubi-tubi, apa sih hal pertama yang kita
lakukan? minta tolong teman, orang tua, atau siapa?
Coba lihat Nabi kita, hal pertama yang beliau lakukan..
“Bila kedatangan masalah, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam mengerjakan shalat” [HR. Ahmad dan
Abu Dawud].

“Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allâh niscaya Allâh akan mencukupkan (segala
keperluan)nya” [65:3]

Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya. (QS Az-Zumar : 36)

Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung [3:173]

Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu, dengan
rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku
sekali pun sekejap mata tanpa mendapat pertolongan dari-Mu [HR.Al-Hakim]

To be continued...
INSPIRASI HARIAN 8

MEREKALAH PARA PECINTA [Bag.5]

5. Hamba Allah At-Tawwabiin.

Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang
menyucikan diri. [2:222]

Kawan, apa kau tahu seberapa besar gembiranya Allah melihat hambaNya yang bertaubat? Hal ini
digambarkan oleh Nabi kita dalam suatu hadits riwayat Imam Muslim:
“Sesungguhnya Allah sangat gembira dengan taubat hamba-Nya melebihi kegembiraan seseorang di
antara kalian yang berada di atas kendaraannya dan berada di suatu tanah yang luas (padang
pasir), kemudian hewan yang ditungganginya lari meninggalkannya. Padahal di hewan
tunggangannya itu ada perbekalan makan dan minumnya. Sehingga ia pun menjadi putus asa.
Kemudian ia mendatangi sebuah pohon dan tidur berbaring di bawah naungannya dalam keadaan
hati yang telah berputus asa. Tiba-tiba ketika ia dalam keadaan seperti itu, kendaraannya tampak
berdiri di sisinya, lalu ia mengambil ikatnya. Karena sangat gembiranya, maka ia berkata, ‘Ya Allah,
Engkau adalah hambaku dan aku adalah Rabb-Mu.’ Ia telah salah mengucapkan karena sangat
gembiranya.” (HR. Muslim no. 2747).

Bayangkan kawan, ada seorang musafir dengan hewan tunggangannya yang berada di suatu padang
pasir yang luas (padang pasir gersang, tandus, dll), tiba2 hewan tunggangannya lari membawa
seluruh perbekalannya (makanan dan minumannya), akhirnya dia sendirian di padang pasir itu
menunggu nasib (sudah putus asa, pasrah dengan hidupnya), tidak ada seorang pun disana yang bisa
dimintai tolong. Tiba2 tunggangannya kembali datang menghampiri. Bayangkan betapa gembiranya
ia? Dan Allah jauh lebih gembira dengan taubatnya seorang hamba dibanding orang itu menemukan
kembali hewan tunggangannya. Subhanallah.

Kau tahu, Allah membukakan pintu taubat selebar-lebarnya untuk hambaNya. batas ditutupnya
pintu taubat hingga matahari terbit dari barat (kiamat), atau nyawa sudah di kerongkongan (ajal
tiba). “Sesungguhnya Allah Ta’ala membentangkan tangan-Nya di malam hari untuk menerima
taubat hamba yang berdosa di siang hari. Dan Allah Ta’ala membentangkan tangan-Nya di siang
hari untuk menerima taubat hamba yang berdosa di malam hari, sampai matahari terbit dari
barat.” (HR. Muslim)

Subhanallah! begitulah Sifat Pengampunan Allah untuk hambaNya. Allah Ta'ala berfirman

“Katakanlah: Wahai para hamba-Ku yang melampaui batas terhadap dirinya sendirinya, janganlah
kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah Mengampuni semua dosa dan Dia Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS. Az-Zumar: 53)
Dan siapa itu At-Tawwabiin?
Mereka yang terus melakukan taubat dengan sungguh-sungguh dan konsisten dalam taubatnya.
Karena mereka merasa amal-amal yang mereka lakukan masih begitu banyak kekurangan, karena
mereka merasa terus melakukan dosa dan kesalahan.
Sahabat Umar bin Khattab radhiyallahu’anhu yang sudah dijamin masuk surga, pernah berkata:
“Andai terdengar suara dari langit yang berkata: ‘Wahai manusia, kalian semua sudah dijamin pasti
masuk surga kecuali satu orang saja’. Sungguh aku khawatir satu orang itu adalah aku”
Taubat artinya kembali, taubat memiliki makna hiperbolik yakni terus kembali dan senantiasa
kembali. Nabi kita Shalallahu 'alaihi wa salam bersabda :
”Hai sekalian manusia! Taubatlah kalian kepada Allah dan mintalah ampun kepadaNya, karena
sesungguhnya aku bertaubat kepada Allah dalam sehari sebanyak seratus kali” [HR. Muslim no.
2702]

Kenapa kita harus terus bertaubat?


Karena manusia itu pasti berbuat dosa. Tapi yang jadi masalah adalah ketika seorang hamba
meremehkan dosa2 yang diperbuatnya. Dan ini berbahaya.
Dalam suatu hadits Rasulullah shalallahu 'alaihi wa salam bersabda :
“Sungguh kedua penghuni kubur itu sedang disiksa. Mereka disiksa bukan karena perkara besar
(dalam pandangan keduanya). Salah satu dari dua orang ini, (semasa hidupnya) tidak menjaga diri
dari kencing. Sedangkan yang satunya lagi, dia keliling menebar namiimah (mengadu domba).”[HR.
Bukhari, no. 216 dan Muslim, no. 292]
Bayangkan kawan, seseorang yang tidak bersih dari kencing (istinja'nya tidak bersih), ia masuk dalam
kategori dosa besar. Boleh jadi dalam pandangan manusia suatu dosa adalah kecil namun di sisi
Allah ia teramat besar.

(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan
mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan
saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar. [24:15]

Kau tahu kawan, ketika seorang hamba bertaubat, berarti ia mengakui kelemahan dan kehinaannya
di hadapan Allah. Ia mengakui dirinya hanya seorang hamba yang lemah dan butuh pertolongan dan
pengampunan dariNya. Itulah makna penghambaan, kita mengakui kelemahan dan kehinaan diri kita
di hadapan Allah. Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam bersabda :
“Seandainya hamba-hamba Allah tidak berbuat dosa, niscaya Allah akan menciptakan makhluk yang
berbuat dosa kemudian mereka istighfar (minta ampun kepada Allah), kemudian Allah mengampuni
dosa mereka, dan Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”[HR. AlHakim]

Adapun, agar taubat kita diterima oleh Allah, terdapat 3 syarat :


 berhenti dari perbuatan dosa dan maksiat yg dikerjakan
 benar2 menyesalinya
 bertekad untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.
Adapun jika dosa tersebut ada hubungannya dengan orang lain, maka hak saudara yang telah kita
zhalimi harus kita lunasi.
Maka panjatkanlah terus doa2 taubat agar kita masuk dalam golongan At-Tawwabiin, hamba-hamba
yang dicintai oleh Allah. Karena apalagi yang kita harapkan selain cinta, pengampunan, dan kasih
sayangNya

“Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami
dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi”.[Al
A’raf : 23]
INSPIRASI HARIAN 9

Niat dan Kesiapan Menikah [Bag.1]

NIAT DAN KESIAPAN MENIKAH


Dalam suatu forum kajian, ustadz Muhammad Fauzil Adhim pernah mengatakan jika ada delapan
pertemuan kuliah pranikah, hendaknya enam pertemuan membahas satu hal saja. Apa itu? Niat,
kata beliau. Nah, yuk recheck lagi niatnya menikah, apakah benar-benar sebagai bentuk ibadah
kepadaNya.
Niat, satu kata yang sederhana namun memiliki pengaruh yang begitu besar dalam perjalanan roda
pernikahan. Niat menjadi faktor utama yang menentukan keberkahan suatu pernikahan, faktor yang
menjadi penyelamat jika prahara dan badai membentang sepanjang perjalanan. Oleh karena itu
persiapan pernikahan yang paling utama adalah tentang bagaimana membenah hati, belajar
membangun cinta hanya untukNya.
Dari buku Canun dan fu yang berjudul “Jodoh dunia akhirat” berikut alasan2 yang boleh jadi
tersebab seseorang ingin menikah :
 Sudah terlalu merasa bosan hidup sendiri
 Ingin “kabur” dari rumah
 “panas” terhasut euforia pernikahan
 Ada rasa “iri” terhadap yang sudah menikah
 Anda menjadikan pernikahan urusan “menang dan kalah”
 Terlanjur cinta kepada makhluk yang lebih mendorong Anda untuk menikah
Jika tujuan menikah adalah sebagai wujud ibadah kepadaNya, maka setelah menikah seharusnya kita
menjadi pribadi yang semakin taat, semakin bersyukur, dan semakin mencintaiNya. Jika yang terjadi
adalah sebaliknya, berarti ada yang salah dengan pernikahan kita

VISI MISI, TUJUAN, HARAPAN PASCA MENIKAH


Dalam merancang suatu pernikahan dibutuhkan persiapan yang matang, jelas dan terarah, seperti
halnya seseorang yang hendak membangun suatu apartemen misalnya, ia butuh merancang
semuanya dengan detail agar bangunan itu tegak seperti yang diimpikan.
Di antara poin besar yang harus dipenuhi dalam membuat resolusi pernikahan yaitu :
1. Mengetahui visi dan misi hidup kita.
Apa sih yang kita tuju dalam hidup ini?
Apakah dengan menikah akan membantumu mencapai tujuan hidupmu?
2. Definisikan tujuanmu dalam menikah
Untuk apa menikah?
Pernikahan seperti apa yang ingin kau bangun bersama pasanganmu kelak?
3. Tulis harapanmu pasca menikah.
Perubahan dan pertumbuhan apa yang ingin kamu raih setelah menikah?

To be continued...
INSPIRASI HARIAN 10

Niat dan Kesiapan Menikah [Bag.2]

PARAMATER SIAP NIKAH?


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Wahai para pemuda, barangsiapa yang memiliki baa-ah, maka menikahlah. Karena itu lebih akan
menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka
berpuasalah karena puasa itu bagai obat pengekang baginya.” (HR. Muttafaq 'Alaih)
Sebagian ulama mengatakan yang dimaksud dengan ba-ah dalam hadits di atas adalah kemampuan
untuk berjima' karena mampu memberi nafkah. Nah, oleh karena itu yang menjadi parameter
siapnya seseorang dalam menjalani pernikahan adalah ketika ia sudah "mampu" atau "matang" baik
dalam hal biologis (kemampuan berhubungan seksual), psikologis (tingkat kedewasaan / berkaitan
juga dalam hal mengelola emosi) dan kemampuan secara finansial (kemampuan untuk mencari
nafkah khusus bagi laki-laki).

AYO IKHTIAR!
Dari buku Canun dan fu yang berjudul “Jodoh dunia akhirat” dikatakan bahwa untuk menikah dan
bertemu jodoh, kita perlu merayu Allah. Tahapannya antara lain :
a. Cleansing
Proses bersuci dan membersihkan hati, proses ini hanya berfokus pada kita dan Allah saja,
namun bersuci terhadap dosa di masa lalu akan melibatkan orang lain.
b. Upgrading
Melayakkan diri dengan membekali diri lewat knowledge, keterampilan, dan ilmu-ilmu tentang
pernikahan
c. Selecting
Menentukan seseorang yang benar-benar pantas menjalani kehidupan bersama kita. Tidak
sekedar “asal pilih”, “asal ada”, atau “asal cinta”

To be continued...
INSPIRASI HARIAN 11

Niat dan Kesiapan Menikah [Bag.3]

Dari islamgreatreligion.wordpress.com, ada 8 tips bagi yang ingin segera bertemu jodohnya :

8. Hindari mencari si "dia" lewat Sosial Media (FB, Twitter, dll.)


Karena di zaman sekarang kita terbiasa berhubungan dengan dunia internet. Kita begitu mudah
percaya dengan orang yang berada di dunia maya entah lewat sesuatu yang dia posting, dsb.
Padahal dunia internet tak selurus itu, betapa banyak orang yang melakukan "pencitraan",
misalnya mereka selalu memberikan postingan seputar agama agar terlihat "sholeh". Pada
intinya kita harus bersikap hati-hati apalagi ini berhubungan erat dengan masa depan kita
nantinya.

7. Perbanyaklah berkumpul dan berteman dengan orang-orang yang sholeh


Jika kita memiliki banyak kenalan atau teman yang baik, biasanya mereka memiliki kenalan yang
baik pula. Setiap orang pasti memiliki seseorang yang ia anggap baik atau sholeh. Mungkin
dengan jalan ini bisa membuka pintu teman-teman untuk menemukan "the right one"

6. Senantiasa berada di tempat-tempat yang baik.


Jika ingin bertemu jodoh yang baik, sering-seringlah kita berada di tempat-tempat yang baik juga,
seperti menghadiri majelis ilmu, atau mengikuti komunitas sosial tertentu, dsb. Karena orang baik
biasanya akan berkumpul dalam suatu tujuan yang baik pula.

5. Realistislah!
Kita mungkin ingin menikah dengan lelaki yang super sholeh, super tampan, yang tubuhnya six
pack, atau pangeran berkuda putih yang memiliki istana seindah negeri khayangan. Tapi tidakkah
kita berkaca dengan diri sendiri? Setiap manusia pasti memiliki aib dan kekurangan, karena itu
realiatislah dengan kriteria jodoh ideal anda!

4. Libatkan orang tua


Siapa lagi orang yang paling mencintai kita dan yang paling menginginkan kebahagiaan untuk kita.
Jawabannya adalah orang tua kita. Boleh jadi ilmu atau pemahaman yang mereka miliki tak
sedalam diri kita yang menjenjang bangku "sekolah", tapi ingatlah setiap orang tua sudah
menjalani berbagai "pengalaman hidup" sehingga mereka biasanya akan jauh lebih bijaksana.
Keputusan memang tetap berada di tangan kita, mereka hanya memberi saran, tapi
pertimbangkanlah saran mereka dengan baik agar ridha Allah senantiasa menyertaimu.

3. Sudah siapkah Anda menikah?


Seberapa tahu kita seputar biduk rumah tangga yang akan kita jalani nantinya?
Pernikahan tak hanya tentang hal yang indah-indah. Ketika kita menjalani pernikahan, itu artinya
kita siap menjalani amanah baru yang lebih besar lagi. Kita siap untuk menjadi istri yang taat, kita
siap untuk menjadi seorang ibu sekaligus pendidik, dll.
2. Pantaskanlah diri (upgrading)
Sudahkah kita benar-benar mengenali diri kita? Bagaimana cara kita memperlakukan orang lain?
bagaimana sikap kita dalam menghadapi masalah? Apakah kita termasuk orang yang pemarah?
cerewet? mudah tersinggung? tidak bertanggung jawab. Ayo kenali seperti apa diri kita, dan
perbaiki, jangan hanya sekedar ingin mengenal calon pasangan kita ☺

1. Doa
Nah ini merupakan kunci rahasia pembuka segala pintu-pintu kebaikan. Dalam hal apa pun kita
sangat membutuhkan taufik (petunjuk) dariNya.

Apa sih yang dimaksud dengan taufik?


Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah mengatakan taufik adalah
ketika Allah tidak memasrahkan urusanmu kepada dirimu sendiri, sedangkan penelantaran ialah
Allah membiarkan dirimu dengan urusanmu sendiri. Jika asal dari setiap kebaikan adalah taufik, dan
taufik itu ada di tangan Allah, bukan di tangan hamba, maka kuncinya adalah doa, rasa
membutuhkan Allah, dan keinginan kembali kepadaNya :)
INSPIRASI HARIAN 12

Persiapan Pernikahan [Bag.1]

Persiapan Ruhiyah (Spiritual) (1/2)

#Memaknai Syahadat
Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan manusia dengan sebaik-baik penciptaan. Manusia dibekali
Allah pendengaran, penglihatan, dan hati untuk mengetahui ilmu tentangNya, memahami apa-apa
yang telah diciptakanNya lewat ayat-ayat yang turun dariNya sehingga manusia dapat mengetahui
nama-nama dan sifat-sifatNya, dan mengetahui tujuan dalam hidupnya, tentang siapa dirinya, untuk
apa ia diciptakan, kemana dia akan kembali, dll.

Syaikul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengatakan bahwa kebutuhan manusia terhadap ilmu
tentang Allah hakikatnya jauh lebih penting daripada kebutuhannya untuk makan dan minum
bahkan nafasnya. Itulah sebabnya barangsiapa yang merasa butuh kepadaNya dan menghendaki
petunjuk tentangNya, Allah akan berikan cahaya di hatinya hingga ia dapat mengetahui tentang
tujuan penciptaan dirinya.

Puncak dari tauhid adalah kecenderungan hatinya yang hanya diisi oleh apa-apa yang membuat
TuhanNya ridha kepadaNya, apa-apa yang membuat Tuhan semakin menyayanginya. Inilah jiwa
yang tenang (annafsu al-muthma’innah) yang diliputi cinta, takut, dan harap pada sang Kekasih. Tapi
kala tujuan hidupnya bukan karenaNya, kecenderungan hatinya akan menuju ke sesuatu yang lain
dariNya. Jiwanya pasti terisi terhadap sesuatu hal yang menggantikan kedudukanNya. Boleh jadi
jiwanya dipenuhi dengan sesuatu hal yang bersifat materialistik seperti gadis pujaannya, uang atau
harta, kedudukan, istri dan anak, entertainment, fashion, pekerjaan, idolanya, bahkan kecintaan
terhadap dirinya sendiri.
#Mencintai Rasulullah konsekuensi Iman
Untuk merasakan manisnya iman setelah kita mencintai Allah, berikutnya adalah mencintai
Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam.
Dalam suatu hadits Rasulullah bersabda
"Tiga perkara yang jika terdapat pada seseorang maka ia akan merasakan manisnya iman, (1) Allah
dan RasulNya lebih ia cintai dari pada selainnya, (2) Ia mencintai seseorang, ia tidak mencintainya
kecuali karena Allah, dan (3) Ia benci untuk kembali kepada kekufuran sebagaimana ia benci
dilemparkan ke neraka" (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Apa tanda seseorang mencintai Rasulullah?
Tandanya adalah dengan menjadikan beliau sebagai suri tauladan, menjalankan sunnahnya, dan
banyak bershalawat kepadanya. Sebenarnya salah satu hadiah terindah yang Allah berikan untuk
kita adalah menjadikan Rasulullah, Muhammad shalallahu 'alaihi wa salam sebagai Nabi kita, kita
sebagai umat beliau. Bagaimana tidak, Rasulullah adalah makhluk yang paling mulia yang pernah
Allah hadirkan di muka bumi, pemimpin seluruh umat manusia, manusia yang paling lembut hatinya,
yang paling penyayang, bahkan Allah sendiri memuji keindahan sifat beliau.

Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.


#Mendirikan sholat
Tahukah kita ibadah yang paling dicintai Allah dan yang paling tinggi kedudukannya di sisiNya?
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam, amalan apakah yang paling afdhol?” Jawab beliau, “Shalat pada waktunya.” Lalu aku
bertanya lagi, “Terus apa?” “Berbakti pada orang tua“, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam. “Lalu apa lagi”, aku bertanya kembali. “Jihad di jalan Allah“, jawab beliau. (HR. Bukhari no.
7534 dan Muslim no. 85)

Kita semua tahu kisah isra' mi'raj ketika Nabi kita melakukan perjalanan dari Makkah menuju
Jerusalem kemudian naik ke langit ketujuh untuk menjemput syariat sholat. Ya, sholat satu-satunya
ibadah yang Allah perintahkan dimana Rasulullah harus naik ke langit ke tujuh. Kita tahu bahwa pada
awalnya Allah memerintahkan hambaNya mengerjakan 50 kali dalam sehari semalam. Lalu muncul
pertanyaan, kenapa Allah memerintahkan 50 kali padahal Allah Maha Tahu kemampuan hambaNya,
dimana banyak yang tidak mampu mengerjakan sebanyak itu? Tapi itu adalah bagian dari skenario
Allah, di ending Allah menghendakinya menjadi lima dengan pahala mengerjakan sebanyak lima
puluh kali. Subhanallah!

Kenapa pada awalnya harus 50 kali? Inilah pesannya yang tersirat :


Allah senang dengan hambaNya yang banyak berkomunikasi dengannya, Allah merindukan hamba
yang senantiasa merindukanNya, Allah senang hambaNya banyak bersujud dan mengagungkan
namaNya dimana sujud merupakan posisi terbaik, kedekatan seorang hamba dengan TuhanNya.
Semakin banyak hambaNya bersujud kepadaNya, semakin tinggi derajatnya di sisiNya walau pun ia
di mata manusia hanyalah orang biasa, tapi boleh jadi ia di sisi TuhanNya memiliki kedudukan
istimewa :)

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku [Q.S.
Az-Zariyyat :56]

To be continued...
INSPIRASI HARIAN 13

Persiapan Pernikahan [Bag.2]

Persiapan Ruhiyah (Spiritual) (2/2)

#Interaksi dengan Alqur'an


Ah, bagaimana bisa seseorang yang jatuh cinta denganNya, menjauhi kalam-kalamNya?

Alif laam miim. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertakwa [Q.S. Al-Baqarah : 1-2]

Al Qur'an diturunkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala sebagai petunjuk yang menerangi jalan hidup
manusia dalam berjalan menujuNya. Siapa yang ingin selamat dan rindu akan perjumpaan
denganNya maka mempelajari Alquran adalah suatu kewajiban yang niscaya. Allah menurunkan
AlQuran karena Allah sangat menyayangi hambaNya, Allah ingin hambaNya hidup dengan cara yang
mulia, Allah ingin hambaNya mendapatkan petunjuk tentang kebenaran, Allah ingin hambaNya
hidup berbahagia lewat ketentraman hati. Allah Ta'ala berfirman

Katakanlah: "Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira.
karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan". (QS Yunus :
58)

Dari salaficentre.com, mayoritas Ulama tafsir mengatakan diantaranya Syaikh Abdurrahman As-
Sa'di rahimahullah, maksud dari kata ‘karunia Allah’ adalah Alqurannul karim sedangkan yang
dimaksud dengan RahmatNya adalah Islam dan Iman yang ada di dalam hati. Allah Ta'ala juga
berfirman.

“Wahai umat manusia! Sungguh telah datang kepada kalian nasehat dari Rabb kalian (yaitu al-
Qur’an), obat bagi penyakit yang ada di dalam dada, hidayah, dan rahmat bagi orang-orang yang
beriman.” (QS. Yunus: 57), maka mengapa kita tak tergerak untuk senantiasa berinteraksi dengan Al
Qur'an?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah berkumpul suatu kaum di dalam salah
satu rumah Allah, mereka membaca Kitabullah dan mempelajarinya di antara mereka, melainkan
pasti akan turun kepada mereka ketenangan, kasih sayang akan meliputi mereka, para malaikat pun
akan mengelilingi mereka, dan Allah pun akan menyebut nama-nama mereka diantara para
malaikat yang ada di sisi-Nya.” (HR. Muslim dalamKitab adz-Dzikr wa ad-Du’a’ wa at-Taubah wa al-
Istighfar [2699]). Semoga Allah senantiasa menjaga kita agar kita tidak menjadi bagian dari umat
yang diadukan Nabi kita ke Allah karena telah menelantarkan Al Quran..
Berkatalah Rasul, “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan al-Quran ini sebagai sesuatu
yang diabaikan.”(QS al-Furqan [25]: 30)

#Menjadikan Islam sebagai the way of life


Tak ada syariat yang paling lengkap yang apabila kita menjalankannya, kita bisa hidup dengan cara
yang mulia. Ya, Islam adalah rahmat bagi semesta alam, agama Allah adalah agama rahmat karena
Allah adalah Tuhan yang penuh kasih sayang dengan salah satu namaNya yang sempurna, ia lah
ArRahman dan ArRahim. Itulah sebabnya seorang muslim yang menjalankan syariat islam dengan
benar pasti menjadi makhluk yang berkasih sayang.
Islam adalah cara hidup, sistem yang komprehensif yang diturunkan Allah bagi seluruh umat
manusia. Di dalam Islam kita belajar cara makan dan minum yang benar, tidur yang benar, jual beli
yang benar, bagaimana berteman, bermasyarakat, termasuk salah satunya bagaimana agar
pernikahan menuju kepada kebahagiaan, bagaimana membangun keluarga Islami, bagaimana
mendidik anak, semua telah dijelaskan selengkap-lengkapnya. Maka masihkah kita memilih cara
hidup lain selain Islam?

To be continued...
INSPIRASI HARIAN 14

Persiapan Pernikahan [Bag.3]

Persiapan Ilmiyah-Fikriyah (Ilmu-Intelektual) (1/2)


Menata rumah tangga memerlukan ilmu antara lain ilmu tentang ad-Diin, ilmu komunikasi dengan
pasangan, ilmu parenting, financial planning, dll.

#Ilmu Agama (AdDiin)


“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya, Allah akan faqihkan ia dalam agama.”
(Muttafaq ‘alaihi)

Tak ada ilmu lagi yang lebih tinggi kedudukannya selain ilmu untuk mengenal TuhanNya, keindahan
Nama-Nama dan sifat-sifatNya, tujuan penciptaan dirinya, tentang siapa dirinya, tentang bagaimana
agar dirinya menjadi makhluk yang mulia.

Ustadz Muhammad Nuzul Hafidzhahullah menjelaskan beberapa poin keutamaan menuntut ilmu
agama, diantaranya :
1) Memintaskan jalan kita menuju syurga
Kita semua sama-sama berjalan menuju kampung akhirat, Allah memberikan banyak jalan
menuju kebaikan dalam penitian kita menuju ke surgaNya. Tapi tahu kah kita ada satu jalan
yang paling mudah atau paling pintas menuju kesana yang rahasianya telah diberitahu oleh
Nabi kita.
“Barang siapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka akan Allah mudahkan
(memintaskan) jalannya menuju surga.” (HR. Muslim)
2) Mendapat pahala haji dengan haji yang sempurna.
Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa yang pergi ke masjid dan tidak ada yang diinginkan selain belajar tentang
kebaikan atau mengajarkannya, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala haji yang
sempurna.” (Diriwayatkan oleh Ath-Thobroni dan derajatnya dinyatakan Hasan Shahih oleh
syaikh Al-Albani)
3) Menuntut ilmu lebih baik dari mengejar harta dunia
“Apakah diantara kalian ada yang senang pergi ke Bathan (suatu lembah di Madinah)
kemudian datang pulang membawa dua unta yang besar dengan tidak berbuat dosa dan tetap
menyambung silaturahmi? Para sahabat menjawab: kami semua menyukai hal itu wahai
Rasulullah. Maka Rasulullah bersabda: sungguh jika kalian pergi ke masjid lalu mempelajari dua
ayat dari Al Qur’an itu lebih baik dari dua unta yang besar. Dan tiga ayat lebih baik dari tiga
unta yang besar. Empat ayat lebih baik dari empat unta yang besar, dan seterusnya” (HR.
Muslim no. 1336)

To be continued...
INSPIRASI HARIAN 15

Persiapan Pernikahan [Bag.4]


Persiapan Ilmiyah-Fikriyah (Ilmu-Intelektual) (2/2)
#Ilmu komunikasi dengan Pasangan
Ilmu komunikasi pasangan merupakan suatu jurus untuk meluruskan kesalahpahaman, mengeratkan
ikatan yang mulai renggang, menguatkan cinta dari benih cinta yang sudah ada, menyatukan visi dan
misi, sarana mengeluarkan pendapat, dsb. Ilmu komunikasi juga ilmu tentang memahami karakter
masing-masing, ilmu tentang mengetahui kapan waktu terbaik untuk berbicara, kapan saatnya diam,
ilmu tentang kemampuan mendengarkan, ilmu tentang meletakkan hati dalam berbicara, dll.
Dalam berkomunikasi dengan baik, sangat berhubungan erat dengan ilmu psikologi. Ilmu Psikologi
merupakan ilmu tentang memahami diri sendiri dan orang lain. Dengan memahami diri, maka kita
dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan kita sehingga kita bisa terus mengupgrade diri menjadi
lebih baik. Memahami karakter diri, apalagi pasangan memang tidak mudah. Untuk mengenal
karakter diri, disarankan mengikuti serangkaian tes psikologi. Walau setiap individu itu unik dan
memiliki karakter yang berbeda-beda, namun secara umum akan ada pola karakter yang bersifat
general yang bisa dipelajari. Misalnya, karakter pria dan wanita tidaklah sama, secara umum pria
cenderung memakai logika sedangkan wanita lebih ke perasaan.
Dari Buku Bahagianya Merayakan Cinta, Ustadz Salim A. Fillah perbedaan pria dan wanita secara
umum :
 Cara memandang masalah
Level aman terhadap masalah bagi seorang istri lebih rendah, karena baginya yang terpenting
adalah merasa didengarkan dan dipahami, sedangkan untuk suami cenderung lebih tinggi,
karena masalah baginya harus dipecahkan. Istri sudah merasa puas membicarakan detil demi
detil masalahnya serta menghubungkannya dengan data dan informasi sebelumnya, maka
suami merasa puas menyederhanakan detil-detil itu menjadi sebuah poin besar lalu berkata
inilah solusinya.
 Cara menghadapi tekanan
Jika para istri bicara, berbagi, dan bercerita untuk mengurangi bebannya, para suami akan
menjadi pemuda kahfi. Mereka masuk ke guanya saat didera tekanan dan dilanda masalah.
 Kondisi termotivasi
Suami termotivasi saat ia merasa dibutuhkan, istri merasa termotivasi saat ia merasa dicintai.
Tak dibutuhkan adalah kematian bagi suami, sebagaimana merasa tak dicintai adalah
penderitaan bagi istri.
 Cara Pandang tentang Memberi-Menerima dalam hubungan
Seorang istri tidak menghitung. Ia akan memberi dan terus memberi sebagaimana pada saatnya
ia menuntut untuk menerima dan terus menerima. Seorang suami menghitung, secara kualitatif
ia berkata, “jika saya sudah memberi sekian, saya berhak mendapat sekian.” Secara kuantitatif
ia berkata, “saya sudah sekian kali memberi, boleh dong saya ambil kesempatan kali ini untuk
diri saya.”
 Cara menjaga hubungan
 Seorang istri seperti gelombang. Kemampuannya mencintai seseorang naik dan turun sesuai
apa yang dirasakannya dalam hubungan. Seorang suami seperti karet gelang. Ia secara otomatis
berubah-ubah antara membutuhkan kedekatan dan kemandirian.

To be continued...
INSPIRASI HARIAN 16

Persiapan Pernikahan [Bag.5]

Persiapan Jasadiyah (1/2)


“Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”.
(HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)

Seorang muslim memiliki banyak amanah yang harus dikerjakan dalam hidupnya, oleh karena itu
menjaga kesehatan merupakan salah satu kunci pembuka berbagai aktivitas. Pada intinya kesehatan
bisa diperoleh apabila kita menjalankan pola hidup secara benar. Ada waktu untuk makan dan
minum, olahraga, bekerja, tidur, istirahat.

Berikut merupakan tips menjaga kesehatan


1. Makanlah dalam porsi yang seimbang atau sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Perhatikan pula nilai gizinya seperti jumlah karbohidrat yang masuk, protein, lemak dan minyak,
vitamin, mineral, enzim, dan serat harus sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan tubuh.
jangan sampai tubuh sering dimasukkan jenis makanan-makanan yang hanya bersifat "sampah"
atau meracuni tubuh. Misalnya pengetahuan kita tentang beras merah yang lebih baik dari
beras putih, atau oatmeal lebih kaya serat dibanding beras. Sikap kita dalam mengganti
makanan olahan seperti junk food menjadi makanan alami. Konsumsi gula yang berlebihan juga
menjadi beban bagi tubuh. Batas konsumsi gula, garam, dan lemak yang disarankan oleh
Kementerian Kesehatan RI (Kemkes) per orang per hari yaitu 50 gram (4 sendok makan) gula,
2000 miligram natrium/sodium atau 5 gram garam (1 sendok teh), dan untuk lemak hanya 67
gram (5 sendok makan minyak). Untuk memudahkan, rumusannya adalah G4 G1 L5.
Adapun tips menurut dr. Hiromi Shinya, M.D. kiat memenuhi pola makan yang sehat adalah :
 Banyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan mentah yang kaya enzim
 Banyak minum air putih yang sehat
 Mengurangi konsumsi makanan berlemak hewani seperti daging2an.
 Mengurangi konsumsi makanan yang mengandung gula seperti roti, kue
 Mengubah menu utama dari nasi putih ke nasi merah
 Banyak mengonsumsi minyak/lemak sehat omega 3
 Mengubah garam biasa ke garam alami untuk membumbui masakan
 Mengonsumsi suplemen berkualitas tinggi (mengandung multivitamin, multimineral, dan
enzim).
2. Banyaklah minum air putih yang sehat (minimal 8 gelas per hari)
Manfaat air sangatlah banyak karena 60% tubuh manusia terdiri atas cairan. Fungsi air antara
lain menjaga tubuh agar tidak dehidrasi, memperlancar peredaran darah, menjaga kesehatan
ginjal, membantu membuang racun pada tubuh, mencegah penuaan dini karena air dapat
menjaga kesehatan kulit, dll.
3. Olahraga teratur
Manfaat olahraga juga begitu banyak seperti membakar lemak, memberi bentuk tubuh ideal,
memperlancar peredaran darah, menghilangkan stres atau memberikan energi positif,
membentuk otot, menguatkan fisik dan imunitas, dll.
4. Tidur dan istirahat yang cukup.
Pada intinya sangatlah penting menjaga keseimbangan aktivitas, karena tubuh juga memiliki
mekanismenya sendiri. Daya tahan tubuh tidak akan kuat bila terus diporsir untuk terus bekerja
dan bekerja tanpa adanya waktu untuk istirahat.
5. Selalu tersenyum dan senantiasa berpikiran positif.
Nah ini juga merupakan hal yang sangat penting untuk kesehatan. Inilah rahasianya mengapa
ulama2 terdahulu bisa menghasilkan begitu banyak karya-karya besar dengan waktu singkat
yang mereka miliki. Mereka menghabiskan waktunya untuk terus belajar dan menulis ilmu2.
Cara mereka menjaga kesehatan adalah dengan selalu menjaga kebahagiaan hati. Ketika kita
berbahagia akan keluar hormon serotonin yang memberikan rasa tenang dan kebahagiaan.
Karena fisik dan jiwa bersifat paralel saling berhubungan dan tidak bisa dipisahkan.

To be continued...
INSPIRASI HARIAN 17

Persiapan Pernikahan [Bag.6]

Persiapan Jasadiyah (2/2)


Begitulah, ilmu terkait kesehatan seperti ilmu tentang gizi, sikap dan penanganan apabila ada
anggota keluarga yang sakit, ilmu tentang kesehatan reproduksi sangat dibutuhkan sebagai bekal
menuju pernikahan apalagi Ibu yang biasanya merajai urusan dapur. Selain menjaga kesehatan,
perawatan kecantikan juga dibutuhkan untuk persiapan menuju pernikahan.
Dari buku Perfect dreamy wedding berikut merupakan tipsnya
 Perawatan rambut
Mengatasi rambut berketombe dapat menggunakan jeruk nipis. Untuk menghitamkan rambut
dan mengurangi kerontokan dapat menggunakan lidah buaya atau kemiri. Jangan lupa rajin
menggunakan vitamin rambut.
 Perawatan wajah
Bisa dengan facial atau penggunaan masker untuk wajah. Masker alami paling baik diantaranya
oatmeal, lidah buaya, madu, tomat, mentimun. Minyak yang kaya akan vitamin E yang
membantu menjaga elastisitas kulit, anti oksidan, dan anti aging seperti minyak argan, dan
minyak zaitun.
 Perawatan tubuh
Dapat menggunakan scrub atau lulur untuk mengangkat kotoran atau sel-sel kulit mati serta
bisa mencerahkan warna kulit.
Kekuatan Jiwa
Oh iya, terkait menguatkan jiwa, kita mungkin pernah mendengarkan nasehat para salaf (ulama-
ulama terdahulu) tentang misalnya dengan sedikit makan dan sedikit tidur di waktu malam itu bisa
menguatkan jiwa, memberikan energi atau kekuatan dalam beribadah.
Nah, kita mungkin bertanya-tanya bukankah semakin sedikit tidur di waktu malam, tubuh jadi bisa
lemas, kelelahan, jadi kurang istirahat. Sedangkan banyak berpuasa malah bikin kita lemas, mudah
capek, gak bertenaga. Jadi itu bagaimana baiknya? Nah, Ustadzah Abeer Sadary pernah menjelaskan
terkait ini. Dengan tidur yang cukup di malam hari (8-10 jam per hari) memang benar tubuh kita jadi
memiliki kesehatan yang lebih optimal. Tapi lihat juga kebutuhan jiwa, jiwa kita butuh bangun di
sepertiga malam terakhir, mengerjakan shalat tahajud, berzikir, berdua-duaan dengan Sang Pencipta
untuk menguatkan jiwa. Jika kita tidak melakukannya jiwa kita malah jadi lemah, walaupun fisik kita
kuat.

Allah Ta'ala berfirman : Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk sembahyang) di
malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu
sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.

Begitu juga dengan sedikit makan dan banyak berpuasa, memang benar makan yang seimbang
sesuai pola waktunya yang dianjurkan para dokter atau ahli kesehetan memang menguatkan fisik,
kita jadi memiliki energi yang optimal untuk mengerjakan banyak aktivitas, tapi lihat juga kebutuhan
jiwa. Jiwa butuh dikuatkan dengan banyak berpuasa (bahkan puasa sunnah terbaik adalah puasa
daud), dan juga sedikit makan. Sebagai seorang muslim seyogyanyalah jiwanya harus lebih kuat di
bandingkan tubuhnya, tapi dia juga harus memiliki tubuh yang sehat dan kuat juga. Seperti kata
Salman Al-Farisi Radhiyallahu 'anhu saat menasehati saudaranya.
“Sesungguhnya Rabbmu memiliki hak terhadapmu. Jiwamu pun punya hak terhadapmu
sebagaimana istrimu memiliki hak terhadapmu, maka tunaikanlah hak dari setiap yang memiliki
hak.”

To be continued...
INSPIRASI HARIAN 18

Persiapan Pernikahan [Bag.7]

Persiapan Ma'aliyah (harta) (1/2)


Sabda sang Nabi Shalallahu 'alaihi wa salam :
“Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan akan menimpa diri kalian. Akan tetapi, aku
khawatir jika dunia ini dibentangkan untuk kalian sebagaimana ia dibentangkan untuk orang-orang
sebelum kalian sehingga kalian berlomba sebagaimana mereka berlomba, dan akhirnya kalian
hancur sebagaimana mereka hancur.” HR Bukhari dan Muslim

Wah, lalu bagaimana seharusnya cara pandang kita tentang konsep rizki? Jika begitu bukankah
seharusnya si "Kaya" lebih khawatir dibanding si "Miskin"? Kau tahu kawan, di AlQur'an Allah tak
pernah mengkhawatirkan rumah tangga hambaNya apabila kekurangan rizki, yang Allah khawatirkan
adalah iman.

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan.” [66:6]

sedangkan untuk masalah rizki Allah berfirman :

"Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang patut
(menikah) dari hamba- hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan
memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha
Mengetahui." [24:32]

"Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan
memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu." [17:31]

Subhanallah... Itu janji Allah, siapa lagi perkataan yang paling kita percaya kalau bukan kalam-
kalamNya. Kawan, kita tak perlu mencemaskan masalah rizki, jodoh, ajal, karena itu semua sudah
digariskan, sudah tertulis di lauh mahfuzh bahkan sebelum kita dilahirkan.
Adapun yang seharusnya kita cemaskan adalah IMAN, bagaimana hubungan kita dengan Allah saat
ini? Benarkah kita kerap kali tidak pernah khusyu' ketika menghadap kepadaNya? Benarkah taqwa
semakin jauh dari diri-diri kita. Oh Allah ampuni dosa kami..
Padahal seandainya kita tahu justru takwalah yang mendatangkan rizki. Allah langsung berfirman
dalam surat At-Talaq (surat tentang perceraian), karena Allah tahu banyak perceraian salah satunya
menurut data di KUA disebabkan karena masalah rizki :
"Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan
memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal
kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya."[65:2-3]
Allah mengatakan tentang tabiat buruk manusia dalam surah Al Fajr :
Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan,
maka dia akan berkata: "Tuhanku telah memuliakanku".
Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: "Tuhanku
menghinakanku".

Janganlah kita seperti itu, karena hakikat harta adalah ujian yang akan dimintai
pertanggungjawaban. Ingatlah, kita akan ditanyai langsung oleh Allah, bukan oleh malaikat, dan
makhlukNya yang lain. Bagi yang Allah batasi rizkinya, itu juga ujian. Ibnul Qayyim rahimahullah
mengatakan ketidaktahuan hamba terhadap kemaslahatan dirinya dan kemurahan RabbNya, serta
hikmah dan kelembutanNya, membuatnya tidak dapat membedakan antara penolakan dan
penundaan dari Allah. Karenanya ia sangat berharap mendapatkan segala keinginannya di dunia
sekali pun itu hina. Seandainya seorang hamba benar-benar mengenal Rabbnya, niscaya ia akan
menyadari bahwa karunia Allah berupa ditahannya kesenangan duniawi dari dirinya adalah lebih
besar nilainya daripada segala yang pernah diberikanNya kepadaNya semasa di dunia.

To be continued...
INSPIRASI HARIAN 19

Persiapan Pernikahan [Bag.8]

Persiapan Ma'aliyah (harta) (2/2)


Kita tidak perlu mencemaskan soal rizki, tapi bukan berarti meniadakan ikhtiar (terutama laki-laki
yang berkewajiban mencari nafkah). Yang harus diperhatikan adalah bagaimana agar rizki menjadi
berkah. Dari artikel almanhaj.or.id, Ustadz Muhammad Arifin Badri menjelaskan beberapa hal yang
mendatangkan keberkahan rizki.

Kata kuncinya adalah Iman dan Amal shaleh dalam ikhtiar untuk mencarinya.
1) Mensyukuri pemberian rizki dari Allah

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika
kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". [14:7]
2) Membayar zakat dan memperbanyak sedekah

Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah
Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya. [34:39]
3) Bekerja mencari rizki dengan hati qana'ah, tidak dipenuhi ambisi, dan tidak serakah
4) Bertaubat dan memperbanyak istighfar
Karena dosa-dosa dan maksiat yang kita lakukan dapat menghalangi rizki. Rasulullah Shalallahu
'alaihi wa salam bersabda
“Sesungguhnya seseorang dapat saja tercegah dari rizkinya akibat dari dosa yang ia kerjakan”
[HR Ahmad, Ibnu Majah]
Dalam surat Nuh dan surat Hud juga dikatakan istighfar dan taubat memudahkan rizki
Dan (Hud berkata) : Hai kaumku, beristighfarlah kepada Rabbmu lalu bertaubatlah kepada-Nya,
niscaya Dia menurunkan atasmu hujan yang sangat deras, dan Dia akan menambahkan
kekuatan kepada kekuatanmu dan janganlah kamu berpaling dengan berbuta dosa” [11 : 52]
5) Menyambung tali silaturahmi
“Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan (atau diberkahi) rizkinya, atau ditunda
(dipanjangkan) umurnya, maka hendaknya ia bersilaturrahim” [Muttafaqun ‘alaih]
6) Mencari rizki dengan jalan yang halal dan menjauhi riba
Karena riba merupakan salah satu dari dosa-dosa besar. Bahkan kata Nabi, riba satu dirham
sama dengan dosa berzina 36 kali, dan dosa riba paling ringan bahkan seperti menzinahi ibu
kandung sendiri, naudzubillahi min dzalik.
7) Bekerja dimulai dari waktu pagi.
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa salam bersabda: “Ya Allah, berkahilah untuk ummatku waktu
pagi mereka” [HR Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa-i, Ibnu Majah]

Oh iya, ada sebuah pertanyaan terkait rizki....


Bolehkah mengerjakan amalan akhirat tujuannya hanya untuk memperlancar rizki? Misalnya,
memperbanyak sedekah, sholat duha, atau tahajud agar rizki lancar ?
Coba renungi firman Allah di bawah ini :
Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada
mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan
dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di
akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan
[11: 15-16]

Kenapa poin ini penting? Karena poin ini berhubungan dengan niat dalam beramal. Jangan sampai
kita menjadi hamba dunia, naudzhubillahi min dzhalik.

Apa parameter calon yang sudah siap secara finansial?


1. Bertanggung jawab
2. Mencari rizki dengan jalan yang halal (berkah)
3. Rajin bekerja (tetap berpenghasilan, tak harus berpenghasilan tetap)
4. Bijak dalam mempergunakan uang, (mampu membedakan gaya hidup (keinginan) dengan biaya
hidup (kebutuhan).

Financial Planning : berfungsi mengatur arus pemasukan dan pengeluaran.


Tips mengelola keuangan dari BrideTalk ID:
1. Berpandai-pandai memilah kebutuhan (needs) dan keinginan (wants), bedakan biaya hidup dan
gaya hidup, belajarlah hidup sederhana
2. List kantung2 pemasukan:
● rutin (uang jajan dari ortu, gaji, dsb)
● non rutin (side job, bonus, beasiswa, dsb)
● potensial (pemasukan yg direncanakan, tp belum pasti)
3. Buat perencanaan keuangan secara realistis:
● Spent (biaya hidup, hiburan, pendidikan, dll)
● Debt (hutang & cicilan) >> max. 35% dari pendapatan
● Saving (tabungan) >> min. 10% dari pendapatan
● Charity >> bisa 10% dari pendapatan atau 2,5% dsri pendapatan (zakat profesi)
4. Rajinlah mencatat untuk laporan keuangan harian (minimal mingguan), lalu rekap tiap bulan
5. Tetapkan target keuangan, lalu mulailah investasi

Berikut merupakan ragam instrumen investasi :


 Instrumen jangka pendek >> tabungan, reksadana pendapatan tetap, sukuk, emas
 Instrumen jangka panjang >> reksadana saham, saham, emas
 Aset aktif >> properti, bisnis
 Jaga-jaga >> dana darurat (3-6 kali kebutuhan)

To be continued...
INSPIRASI HARIAN 20

Persiapan Pernikahan [Bag.9]

Persiapan Ijtima’iyah (sosial) (1/2)


Kau tahu kawan, ada suatu kaidah yang begitu indah yang disampaikan oleh Syeikh Utsaimin
rahimahullah, kata beliau

Ilmu agama ini dibangun di atas rahmat (kasih sayang).


Bagaimana tidak, dalam suatu hadits, Rasulullah shalallahu 'alaihi wa salam bersabda “Tatkala Allah
menciptakan para makhluk, Dia menulis dalam kitab-Nya, yang kitab itu terletak di sisi-Nya di atas
‘Arsy, “Sesungguhnya rahmat-Ku lebih mengalahkan kemurkaan-Ku.” (HR. Bukhari no. 6855 dan
Muslim no. 2751)
Itulah sebabnya kedudukan akhlak sedemikian tinggi di dalam Islam. Imam Ibnul Qayyim
rahimahullah pernah berkata "Agama itu semuanya akhlak, siapa yang mengunggulimu dalam
akhlak, dialah yang mengunggulimu dalam agama"
Rasulullah shalallahu 'alaihi wa salam juga bersabda “Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di
antara kalian dan yang paling dekat kedudukannya denganku di hari kiamat kelak adalah orang
yang paling baik akhlaknya" bahkan akhlak yang baik akan mencapai kedudukan orang yang ahli
puasa dan sholat.
“Tidak ada yang lebih berat dalam timbangan daripada akhlak yang baik, dan sesungguhnya orang
yang berakhlak baik akan mencapai derajat orang yang berpuasa dan shalat” [HR. Tirmidzi].
Karena akhlak merupakan manifestasi dari ilmu yang bermanfaat, buah dari kekhusyukan hati,
kebeningan jiwa, cerminan dari pemahaman seseorang tentang hakikat kehidupan. Di antara salah
satu cerminan akhlak adalah kebermanfaatannya bagi sesama manusia.

“Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.”


(HR. Thabrani dan Daruquthni)

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam juga pernah bersabda :


Dari Ibnu Umar bahwa seorang lelaki mendatangi Rasulullah Shallallahualaihiwassalam dan
berkata,”Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling diicintai Allah ? dan amal apakah yang
paling dicintai Allah swt?” Rasulullah Shallallahualaihiwassalam menjawab,”Orang yang paling
dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat buat manusia dan amal yang paling dicintai
Allah adalah kebahagiaan yang engkau masukkan kedalam diri seorang muslim atau engkau
menghilangkan suatu kesulitan atau engkau melunasi utang atau menghilangkan kelaparan.”
Dan sesungguhnya aku berjalan bersama seorang saudaraku untuk (menuaikan) suatu kebutuhan
lebih aku sukai daripada aku beritikaf di masjid ini—yaitu Masjid Madinah—selama satu bulan. Dan
barangsiapa yang menghentikan amarahnya maka Allah akan menutupi kekurangannya dan
barangsiapa menahan amarahnya padahal dirinya sanggup untuk melakukannya maka Allah akan
memenuhi hatinya dengan harapan pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang berjalan bersama
saudaranya untuk (menunaikan) suatu keperluan sehingga tertunaikan (keperluan) itu maka Allah
akan meneguhkan kakinya pada hari tidak bergemingnya kaki-kaki (hari perhitungan).” (HR.
Thabrani) [Hadits ini dihasankan oleh Syeikh Albani]

Kalau begitu, ayo kita perbaiki diri, mulailah melatih diri untuk ikhlas, sabar, pemaaf, lembut, penuh
kasih sayang, peduli terhadap sesama. Dengan berakhlak mulia, hati kita semakin khusyu', kita
semakin bisa menikmati sholat dan berlama-lama dengannya. Karena tak akan mungkin seseorang
bisa mengerjakan sholat dengan khusyu' sementara akhlaknya buruk. Sebab, hati yang melekat
ketika dia mengerjakan sholat dan hati ketika ia di luar sholat adalah hati yang sama.

To be continued...
INSPIRASI HARIAN 21

Persiapan Pernikahan [Bag.10]

Persiapan Ijtima'iyah (sosial) (2/2)


Persiapan ijtima'iyah sangat berkaitan dengan bagaimana interaksi atau adab kita kepada lingkungan
sekitar kita, terutama orang tua, mertua, tetangga, tamu, dan kerabat-kerabat kita. Ingatlah kata
kuncinya adalah akhlak

#Adab terhadap mertua


Dari buku Bahagianya Merayakan Cinta, ustadz Salim A. Fillah menjelaskan adab terhadap mertua
yaitu :
Orang tuamu = orang tuaku

#Cara Memandang
Pandanglah dengan penuh cinta, dan letakkanlah penghormatan dan pemuliaan kepada mertua kita.
“Jika seorang anak memandang orang tuanya dengan wajah gembira, maka ia akan memperoleh
pahala seperti orang yang memerdekakan hamba sahaya (H.R. Baihaqi)

#Cara Berkata-kata
Ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
Rendahkanlah sayap ketundukan kalian penuh kasih sayang kepada mereka berdua. (Q.s. Al-Israa’
(17):23)

#Cara bersikap
“Pada suatu hari datanglah kepada Rasulullah seorang lelaki. Lelaki itu membawa seorang lelaki lain
yang telah lanjut usia. Lalu, beliau shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda “siapakah yang bersamamu
ini?” Dia menjawab, “ini ayahku.” Rasulullah bersabda, “Janganlah kamu berjalan di depannya.
Janganlah kamu duduk sebelum dia duduk. Janganlah kamu memanggil namanya dengan
sembarangan. Serta janganlah kamu menyebabkannya mendapat cacian dari orang lain.” (HR.
Thabrani)

#Cara mengungkapkan kebutuhan


Istri sering mengungkapkan sesuatu secara tak langsung. Dan suaminya sering mengartikannya
secara negatif. Maka kepada istri, dinasihatkan untuk memakai kalimat langsung.

#Meminta izin
Suatu hari seorang lelaki datang kepada Abdullah bin Mas’ud ra, Dia berkata, “Wahai Abdullah,
apakah aku harus meminta izin kepada ibuku tiap kali hendak masuk ke kamarnya?” Beliau r.a.
menjawab, “Tidak setiap saat ibumu senang melihatmu dan dilihat olehmu!” (H.R. Bukhari, dalam
Adabul Mufrad)

#Menyambut kedatangan
Bila Rasulullah mengunjungi putrinya Fatimah Azzahra, dia selalu bangkit untuk menyambut beliau,
mencium, dan mempersilakan duduk di tempat duduknya
#Mendoakan
Suatu ketika Imam Sufyan ats-Tsauri ditanya, “Yaa sufyan, berapa kali kah seorang anak harus
mendoakan orang tuanya?” Beliau rahimahullah menjawab, “Betapa baiknya sekiranya kau doakan
mereka setiap selesai membaca tahiyyat dalam shalat.”

#Berbuat baik kepada tetangga dan memuliakan tamu


“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berbuat baik kepada
tetangganya. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia
memuliakan tamunya. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia
berbicara yang baik atau diam.” (H.R. Muslim)

Hak-hak tetangga :
Hak tetangga adalah bila sakit engkau kunjungi, bila wafat engkau antar jenazahnya, bila
memerlukan kau pinjami, bila beraib kau tutupi, bila beroleh kebaikan kau ucapkan selamat
padanya, dan bila ditimpa musibah datangilah untuk menyampaikan duka cita. Janganlah
meninggikan bangunan rumahmu melebihi bangunannya sehingga menutup kelancaran angin
baginya, dan jangan kamu mengganggunya dengan bau periuk masakan kecuali kamu ciduk
sebagian untuk diberikan padanya. (H.R. Thabrani)
INSPIRASI HARIAN 22

Fikih Munakahat [Bag.1]

ANJURAN DAN HUKUM MENIKAH

Anjuran Menikah
1. Sunnah para Nabi dan Rasul

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan
kepada mereka isteri-isteri dan keturunan.[13:38]
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam juga bersabda :
"Empat hal yang merupakan sunnah para rasul; [1] hinna' [2] parfum [3] siwak dan [4]
menikah” (HR. Tirmidzi 1080)
2. Bagian dari Tanda Kekuasaan Allah

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya
diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. [30:21]
3. Menyempurnakan Separuh Agama
"Jika seorang hamba menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya, oleh
karena itu hendaklah ia bertakwa kepada Allah untuk separuh yang tersisa”
Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam kitab ash-Shahihah (no. 625]
4. Memelihara kesucian
Ada tiga golongan yang pasti ditolong oleh Allah; seorang budak yang ingin menebus dirinya
dengan mencicil kepada tuannya, orang yang menikah karena ingin memelihara kesucian, dan
pejuang di jalan Allah [HR. At-Tirmidzi no. 1352]
5. Anak dapat memasukkan bapak ibunya ke dalam surga
Diperintahkan kepada anak-anak di surga: 'Masuklah ke dalam surga.' Mereka menjawab:
'Wahai Rabbku (kami tidak masuk) hingga bapak dan ibu kami masuk (terlebih dahulu).' Ketika
mereka (bapak dan ibu) datang, maka Allah berfirman kepada mereka: 'Aku tidak melihat
mereka terhalang. Masuklah kalian ke dalam Surga.' Mereka mengatakan: 'Wahai Rabbku,
bapak dan ibu kami?' Allah berfirman: 'Masuklah ke dalam Surga bersama kedua orang tua
kalian'. [HR. Ahmad no. 16523]

Hukum Menikah
Hukum menikah bermacam-macam, tergantung situasi dan kondisi
1. Wajib
Jika sudah mampu secara finansial (bagi laki-laki), dan apabila tidak disegerakan dapat berisiko
jatuh ke dalam hubungan zina.

Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak
(berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang
perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah
Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. [24:32]
2. Sunnah
Sudah mampu menikah, namun tidak merasa takut jatuh kepada zina. (masih ada jarak tertentu
yang menghalanginya jatuh ke dalam zina).
3. Haram
Ini juga tergantung kondisi, misalnya dia memiliki suatu penyakit menular yang dapat
membahayakan pasangannya. Dan menikah juga menjadi haram untuk seseorang yang menjadi
mahramnya, begitu juga menikah dengan penyembah berhala, atheis, dll.
4. Makruh
Orang yang tidak punya penghasilan sama sekali, dan tidak sempurna kemampuan
berhubungan seksual. Namun apabila calon istri rela, dan punya harta yg bisa mencukupi hidup
mereka, maka masih dibolehkan. Namun apabila ini berdampak pada ketaatan dan ketundukan
istri, maka tingkat kemakruhannya menjadi lebih besar.
5. Mubah
Orang yang berada pada posisi tengah2 antara keharusan dan hal-hal yang mencegahnya untuk
menikah.

To be continued...
INSPIRASI HARIAN 23

Fikih Munakahat [Bag.2]

MEMILIH PASANGAN HIDUP


Menentukan Kriteria
Sebenarnya syaratnya hanya 2.
(1) Keshalehan
(2) ketertarikan kita kepadanya (hal ini subjektif).

Terkait menikahi wanita shalehah, Allah Ta'ala berfirman

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-
wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki
yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa
yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia
(surga).” (QS. An Nur: 26)

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam juga bersabda :


Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena
parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih karena agamanya (keislamannya),
sebab kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (HR. Bukhari-Muslim)

Sebagaimana perkataan Umar bin Khatab radiyallahu 'anhu :


Di antara hak pertama seorang anak adalah mendapatkan calon ibu yang baik (shalehah) dan
memilihnya sebelum ia dilahirkan.

Ciri-ciri wanita shalehah menurut para ulama oleh Ustadz Yazid Abdul Qadir Jawaz
1. Taat kepada Allah dan taat kepada Rasul-Nya
2. Taat kepada suami dan menjaga kehormatannya di saat suami ada atau tidak ada serta menjaga
harta suaminya,
3. Menjalankan kewajiban syariat seperti menjaga shalat yang lima waktu, melaksanakan puasa pada
bulan Ramadhan, memakai jilbab yang menutup seluruh auratnya dan tidak untuk pamer kecantikan
(tabarruj) seperti wanita Jahiliyyah.
4. Berakhlak mulia, dan selalu menjaga lisannya,
5. Tidak berbincang-bincang dan berdua-duaan dengan laki-laki yang bukan mahramnya, tidak
menerima tamu yang tidak disukai oleh suaminya,
6. Taat kepada kedua orang tua dalam kebaikan
7. Berbuat baik kepada tetangga dan kerabatnya sesuai dengan syari’at.

Adapun anjuran memilih pasangan, Rasulullah juga bersabda


“Menikahlah kalian (dengan wanita) yang penyayang dan subur, karena saya termasuk Nabi yang
banyak pengikutnya pada hari kiamat”. (HR. Ahmad: 12202 dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban)
- Kenapa harus subur?
Karena agar bisa memberikan keturunan yang setelahnya diharapkan menjadi generasi shaleh-
shalehah.
- Kenapa harus penyayang?
Agar ia bisa dicintai oleh suaminya sehingga hubungan pernikahan bisa berjalan langgeng dan
diberkahi olehNya.
- Terkait Menikahi Wanita Mandul
Untuk menikahi wanita mandul, Rasulullah bersabda
“Sungguh saya telah mendapatkan wanita yang mempunyai kedudukan tinggi, cantik, namun
dia mandul, maka apakah saya melanjutkan untuk menikahinya?, beliau bersabda: “Jangan”.
Kemudian dia mendatangi beliau untuk yang kedua kalinya, beliau pun melarangnya, lalu dia
mendatangi beliau untuk yang ketiga kalinya, maka beliau bersabda: “Menikahlah kalian dengan
wanita yang penyayang, subur; karena saya merasa bangga dengan umat yang banyak”. (HR.
Nasa’i: 3227 dan Abu Daud: 2050, dishahihkan oleh Ibnu Hibban: 9/363 dan al Baani dalam
Shahih Targhib: 1921)
Mayoritas Ulama mengatakan larangan di atas bukanlah larangan yang hingga hukumnya
haram, hanya perkara yang tidak disukai saja (makruh).

To be continued...
INSPIRASI HARIAN 24

Fikih Munakahat [Bag.3]

KONSEP KAFAAH DI DALAM ISLAM


(Kafaah) menurut bahasa artinya setara, sama, atau sebanding. Kafa-ah (sekufu) ini bukanlah syarat
sah dalam pernikahan, kecuali sekufu dalam hal agama. Al-Hafidz Ibnu hajar rahimahullah berkata
"Penilaian al-kafaah dalam agama disepakati. Maka pada dasarnya muslimah tidak halal bagi orang
kafir".

Macam-Macam Kafa-ah
 Kafa-ah dalam hal agama
Hal ini merupakan kafa-ah yang wajib menurut kesepakatan para ulama, baik dari pihak laki-laki
maupun perempuan. Dalilnya

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat
wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik
dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu
bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan
rezeki yang mulia (surga).” [24:26]
 Kafa-ah dalam hal nasab
 Kafa-ah dalam hal harta (kekayaan)
Seorang lelaki fakir tidak setara dengan seorang wanita yang kaya
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan
sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki)
telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” [4:34]
 Kafa-ah dalam kemerdekaan
Wanita merdeka tidak setara dengan seorang lelaki budak (hamba sahaya)
 Kafa-ah dalam pendidikan dan pekerjaan
Seorang lelaki berpendidikan rendah tidak setara dengan wanita berpendidikan tinggi. Atau
seorang lelaki berpekerjaan rendah tidak setara dengan wanita berpekerjaan tinggi.

Sebagai catatan!
Penilaian dalam kafa'ah ini hanya berlaku untuk wanita, bukan untuk laki-laki. Maksudnya laki-laki
boleh menikahi wanita mana saja, baik yang miskin secara harta, lulusan SD, yang usianya jauh lebih
muda darinya, dll. Karena pada dasarnya rumah tangga dibangun dibangun diatas komunikasi dan
saling memahami. Dan seorang suami dituntut untuk lebih 'alim atau lebih berwawasan dan lebih
dewasa dibanding istrinya. Diantara hak seorang istri adalah mendapat pengajaran dari suaminya
terutama terkait perkara agamanya. Selain itu misalnya, jika seorang suami memiliki pendidikan dan
pekerjaan yang jauh lebih rendah dibanding istrinya, dikhawatirkan akan terjadi konflik suami istri,
yang menyebabkan istri tidak tunduk kepada suami. Padahal di dalam Islam, seorang suami memiliki
status sebagai pemimpin dalam keluarganya. Adapun jika pihak wanita dan walinya ridha, meski
tidak memenuhi kafa'ah maka pernikahannya tetap sah.
To be continued...
INSPIRASI HARIAN 25

Fikih Munakahat [Bag.4]

PROSES MUNAKAHAT
Berikut ini adalah Alur Proses Munakahat yang dirangkum oleh Tim BrideTalk dari berbagai sumber.
1. Berdoa agar dipertemukan dengan yang terbaik dan upgrade diri
2. Bertemu seseorang yang sholeh dan menarik hati (klik)
3. Ta’aruf (gali informasi sedalam-dalamnya tentang dia)  nazhar (melihat dia)  sholat
istikarah
4. Khitbah (mengajukan lamaran pada wali)
5. Akad nikah (ucap Ijab-Qobul / ikrar janji yang berat ‘Mitsaqan Ghalizah’)
6. Walimatul ‘ursy (mengadakan resepsi pernikahan sesuai syariat)

To be continued...
INSPIRASI HARIAN 26

Di bawah ini salah satu contoh CV Nikah BrideTalk.

Terkait CV/Biodata, dll, ini sifatnya fleksibel yaa. tergantung kebutuhan dan kesepakatan taaruf tiap
individu. Ada juga yang langsung dikhitbah tanpa perlu tukeran CV, dll.
INSPIRASI HARIAN 27

Fikih Munakahat [Bag.5]

NAZHAR
Melihat langsung calon yang dipilih
Nah, dalam memilih pasangan selain keshalehan, ada syarat berikutnya yaitu kita tertarik pada calon
pasangan kita. Itulah sebabnya sebelum memasuki proses peminangan (khitbah), adanya proses
pengenalan terlebih dahulu, dan diizinkan untuk nazhar (bolehnya melihat calon pasangan kita). Jadi
menikah tidak seperti membeli kucing dalam karung. Karena pasangan kita akan menjadi pemimpin
kita di masa depan yang harapannya bisa menjadi jodoh dunia akhirat kita.

Dalilnya Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam bersabda :


“Apabila seorang diantara kalian mengkhitbah (meminang) seorang wanita, maka jika dia bisa
melihat apa yang mendorongnya untuk menikahinya maka lakukanlah” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Dalam hadits lain disebutkan :


“Lihatlah dia, sebab itu lebih patut untuk melanggengkan diantara kalian berdua” (HR. AtTirmidzi,
1087)

Para ulama berkata:


“Dibolehkan bagi orang yang hendak meminang seorang wanita yang kemungkinan besar
pinangannya diterima, untuk melihat apa yang lazimnya nampak dengan tidak berkholwat
(berduaan) jika aman dari fitnah”.

Pertanyaannya, batasan Nazhar bagi perempuan harus seperti apa?


Terkait batasan nazhar ulama berbeda pendapat. Ada yang mensyaratkan untuk wanita, hanya boleh
melihat sebatas wajah dan telapak tangan, ada yang berpendapat yang boleh dilihat yang biasa lazim
dilihat oleh mahram, dan yang ekstrim boleh melihat seluruh tubuh wanita. Adapun pendapat
terkuat menurut jumhur ulama adalah pendapat kedua, yaitu boleh untuk melihat bagian tubuhnya
yang biasa nampak dan terlihat dalam kesehariannya ketika di rumah saat bersama mahramnya,
seperti wajah, kepala, leher, lengan, dan betis.

Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni menerangkan riwayat ini:


“Tatkala Nabi Shalallahu 'alaihi wa salam mengizinkan untuk nazhar secara mutlak, baik dengan
seizin dan sepengetahuan si wanita yang bersangkutan ataupun tidak, berarti beliau mengizinkan
untuk melihat apa yang biasa terlihat dalam kesehariannya ketika di rumah bersama mahramnya.
Karena ketika melakukan nazhar secara diam-diam tanpa seizin dan sepengetahuan si wanita, maka
tidak mungkin membatasi diri hanya melihat wajah saja. Bahkan bagian-bagian tubuh lainnya yang
biasa nampak tentu akan terlihat pula.”

Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin berkata:


“Jika dia belum melihat sesuatu yang menja-dikan dia tertarik pada nazhar yang pertama, boleh
baginya untuk mengulangi nazhar untuk yang kedua atau ketiga kalinya.”
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam nazhar
1. Nazhar dilakukan tanpa khalwat (berduaan).
Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin berkata: “Jika tidak mungkin (nazhar ditemani walinya) maka
boleh bagi si lelaki untuk bersembunyi di tempat yang akan dilewati wanita tersebut dan
mengamatinya secara diam-diam.”
2. Nazhar dilakukan tanpa disertai syahwat. Karena wanita tersebut belum menjadi istrinya,
sehingga tidak dibenarkan dia bersenang-senang dengan memandangi-nya disertai syahwat.
3. Nazhar dilakukan apabila si lelaki telah bertekad untuk melamar si wantia. Jika sekedar coba-
coba maka tidak dibenarkan.
4. Nazhar dilakukan apabila kemungkinan besar lamarannya akan diterima.
Karena kita tahu bahwa hukum asal seorang lelaki melihat wanita yang bukan mahramnya
(dengan batasan tubuh tertentu) adalah haram. Hal ini menjadi rukhsah (keringanan) karena
adanya hajat atau kebutuhan. Jadi syarat nazhar tetap harus diperhatikan. Wallahua'lam

To be continued...
INSPIRASI HARIAN 28

Fikih Munakahat [Bag.6]

ALL ABOUT ISTIKHARAH

Doa istikharah, yuk hapalkan :)) !!!

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam bersabda :


Jika salah seorang di antara kalian berkeinginan keras untuk melakukan sesuatu, maka hendaklah dia
mengerjakan shalat dua rakaat di luar shalat wajib, dan hendaklah dia mengucapkan :
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon petunjuk kepada-Mu dengan ilmu-Mu, memohon ketetapan
dengan kekuasan-Mu, dan aku memohon karunia-Mu yang sangat agung, karena sesungguhnya
Engkau berkuasa sedang aku tidak kuasa sama sekali, Engkau mengetahui sedang aku tidak, dan
Engkau Mahamengetahui segala yang ghaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini
(kemudian menyebutkan langsung urusan yang dimaksud) lebih baik bagi diriku dalam agama,
kehidupan, dan akhir urusanku” –atau mengucapkan : “Baik dalam waktu dekat maupun yang akan
datang-, maka tetapkanlah ia bagiku dan mudahkanlah ia untukku. Kemudian berikan berkah
kepadaku dalam menjalankannya. Dan jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk bagiku
dalam agama, kehidupan dan akhir urusanku” –atau mengucapkan: “Baik dalam waktu dekat
maupun yang akan datang-, maka jauhkanlah urusan itu dariku dan jauhkan aku darinya, serta
tetapkanlah yang baik itu bagiku di mana pun kebaikan itu berada, kemudian jadikanlah aku orang
yang ridha dengan ketetapan tersebut), Beliau bersabda : “Hendaklah dia menyebutkan
keperluannya” [HR. Al-Bukhari]

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam istikharah


1. Sholat istikharah dilakukan tak hanya untuk perkara jodoh namun untuk segala perkara, baik
kecil maupun besar. Kata Ibnu Hajar rahimahullah, betapa banyak perkara besar disebabkan
awalnya karena hal yang kecil.
2. Doa istikharah dibaca setelah menunaikan sholat 2 rakaat selain sholat fardhu. (jadi bisa dibaca
setelah tahayyatul masjid, rawatib, dhuha, atau sholat 2 rakaat dengan niat untuk istikharah.
Karena Nabi pun ketika menghadapi suatu permasalahan, beliau biasa mengerjakan sholat 2
rakaat.
3. Boleh mengulang2 istikharah karena ini merupakan doa. Dan mengulang2 doa adalah
dianjurkan.
4. Istikharah dilakukan tidak dalam keadaan ragu-ragu, namun setelah kita memutuskan pilihan
dan butuh kemantapan hati dan membutuhkan petunjuk atas pilihan itu. Karena Rasulullah
dalam haditsnya bersabda : Jika salah seorang di antara kalian mempunyai keinginan untuk
melakukan sesuatu.

Tanda Petunjuk setelah Istikharah


Jawaban doa istikharah bukanlah berasal dari mimpi, seperti yang disangkakan sebagian orang.
Karena hal tersebut tidak ada dalil/landasannya. Adapun petunjuk itu bisa kita lihat tandanya ketika
pilihan itu dimudahkan olehNya dan diberikannya berkah padanya. Dan jika tidak demikian, maka
orang yang beristikharah itu akan dipalingkan darinya dan diberikan kemudahan padanya untuk
memperoleh kebaikan yang lain dimana pun kabaikan itu berada.
Istikharah ini sangat berhubungan erat dengan kedekatan kita kepada Allah. Adapun salah satu
sebab agar Allah memberi petunjuk atau Allah segera menjawab doa istikharah kita adalah kita tetap
senantiasa taat menjalankan perintahNya dan menjauhi maksiat yang dilarangNya. Karena Allah
Ta'ala berfirman :

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku
adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku,
maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-
Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. [2:186]

To be continued..
INSPIRASI HARIAN 29

Fikih Munakahat [Bag.7]

KHITBAH (MEMINANG)
Khithbah artinya melamar seorang wanita untuk dinikahi. Melamar bukanlah syarat sah pernikahan,
namun ia merupakan sarana menuju pernikahan.
Hal-hal yang berkaitan dengan khitbah
1. Seorang laki-laki dapat melamar wanita kepada walinya.
Diriwayatkan dari Urwah, Nabi shalallahu 'alaihi wa salam melamar Aisyah kepada Abu Bakar
[HR. Bukhari]
2. Seorang wali diperbolehkan untuk menawarkan wanita yang berada dibawah perwaliannya
kepada orang yang shalih.
“Ketika Hafshah menjadi janda, Umar bin Khaththab berkata, “Aku menemui Abu Bakar lalu
aku berkata, Jika engkau bersedia, engkau akan aku nikahkan dengan Hafshah binti Umar .”
Aku menunggu (keputusannya) selama beberapa malam. Kemudian Hafshah dilamar oleh
Rasulullah" [HR. Bukhari]
3. Wanita yang sudah baligh dan bijak boleh dilamar langsung melalui dirinya.
“Diriwayatkan oleh Ummu Salamah, Rasulullah mengutus Hathib bin Abi Balta’ah kepadaku
yang melamarku untuk beliau.” [HR. Muslim]
4. Dianjurkan bagi seorang laki-laki yang akan melamar untuk meminta pendapat kepada orang
yang terpercaya. Dan orang yang dimintai pendapat tersebut harus berkata jujur, walaupun
dengan menyebutkan kekurangannya. Dan dalam hal ini bukanlah termasuk menggunjing
yang diharamkan.
5. Apabila seorang wanita telah dilamar oleh seorang laki-laki dan keduanya telah sepakat
untuk menikah (lamarannya telah diterima), maka tidak halal bagi laki-laki lainnya untuk
melamar wanita tersebut. Namun jika pelamar pertama (yang sudah diterima) memberikan
izin kepada laki-laki lain untuk ikut melamar, maka ia boleh ikut melamarnya.
Diriwayatkan oleh Ibnu Umar, "Janganlah seorang laki-laki menjual di atas penjualan
saudaranya. Dan janganlah seorang (laki-laki) melamar (wanita) yang masih dilamar (oleh)
saudaranya. Kecuali (jika pelamarnya) memberi izin kepadanya ” [HR. Bukhari no. 4848 dan
Muslim no. 1412]
6. Apabila belum ada kesepakatan (untuk menikah) antara laki-laki yang melamar dengan
wanita yang dilamarnya (belum ada keputusan lamarannya diterima atau ditolak), maka
diperbolehkan bagi laki-laki lain untuk melamar wanita tersebut.
7. Diperbolehkan membuat perantara untuk melamar
Dari ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma :
“(Maukah) seandainya engkau kembali menjadi isterinya (Mughits)?” Barirah berkata,
“Wahai Rasulullah, apakah engkau memerintahkanku (akan hal itu)?” Rasulullah bersabda,
“Tidak, aku hanya perantara.” Barirah menjawab, “Aku tidak memerlukannya (lagi).” [HR.
Bukhari no. 4979]
8. Setelah proses lamaran laki-laki yang melamar belum halal untuk melakukan apa pun
terhadap wanita yang dilamarnya, karena statusnya masih orang lain.
9. Setelah lamaran, wanita dan laki-laki masih berhak untuk membatalkan lamaran atau
meneruskan ke jenjang pernikahan. Jika tujuan pembatalan tersebut benar, maka
hukumnya diperbolehkan. Namun jika pembatalan tersebut tidak ada sebabnya, maka ini
hukumnya adalah makruh. Karena ikatan dalam lamaran seperti ikatan dalam perjanjian.
Allah Ta'ala berfirman :
"Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah janji-janji kalian" [5:1]
10. Ketika seorang wanita telah dilamar oleh sorang laki-laki yang baik agama dan akhlaknya dan
wanita tersebut telah menyetujuinya, maka hendaklah walinya segera menikahkan mereka.
Hal ini untuk menghindari munculnya fitnah.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah bersabda “Jika seorang (datang)
kepadamu untuk melamar (anak perempuanmu) kepadamu, yang (ia telah) engkau ridhai
agama dan akhlaqnya, maka (segera) nikahkanlah ia. Jika tidak, (maka) akan terjadi fitnah di
muka bumi dan kerusakan yang besar.” [HR. At-Tirmidzi no. 1048]

To be continued...
INSPIRASI HARIAN 30

Fikih Munakahat [Bag.8]

ALL ABOUT MAHAR


Mahar adalah apa yang diberikan kepada istri berupa harta atau selainnya dengan sebab
pernikahan. Mahar adalah salah satu syarat sah dalam pernikahan. Allah Ta'ala berfirman :

Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh
kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan
senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik
akibatnya. [4:4]

Hal-hal terkait Mahar


1. Larangan bermahal-mahal dalam mahar
"Diantara kebaikan wanita ialah memudahkan maharnya dan memudahkan rahimnya"
[HR. Ahmad no. 23957]
"Pernikahan yang paling besar keberkahannya ialah yang paling mudah maharnya"
[HR. Ahmad no. 24595]
2. Hukum mahar bacaan Al-Qur'an dan tanpa harta.
Mahar bisa berbentuk harta benda atau jasa. Terkait mahar Alquran, dalam suatu hadits
disebutkan :
Dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu’anhu, ia mengatakan, “Seorang wanita mendatangi Nabi
shalallahu ‘alaihi wa sallam lalu menyatakan bahwa dia menyerahkan dirinya untuk Allah dan
rasul-Nya shalallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian nabi menjawab, ‘Aku (sekarang ini) tidak
membutuhkan istri.’ Maka seorang laki-laki mengatakan, ‘Nikahkanlah aku dengannya.’ Nabi
shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Berikan sebuah baju untuknya.’ Laki-Laki itu
menjawab. ‘Aku tidak punya.’ Nabi melanjutkan, ‘Berikanlah sesuatu walaupun cincin dari
besi.’ Laki-laki itu pun kembali menyatakan dia tidak punya. Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, ‘Apa yang engkau hapal dari Alquran?’ Laki-laki itu menjawab, ‘Surat ini dan surat
ini.’ Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Kami telah menikahkanmu dengan wanita
itu dengan Alquran yang ada padamu.’ (HR. Bukhari, no. 5029).
Karena laki-laki tersebut tidak memiliki materi untuk ia berikan, maka nabi
memerintahkannya untuk memeberikan mahar berupa hapalan Alquran yang bisa ia ajarkan.
Pada intinya mahar adalah sesuatu yang memiliki harga di masyarakat, baik berupa barang
atau pun jasa.
3. Dianjurkan bersegera menyerahkan mahar.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengatakan :
"Adapun yang dinukil dari sebagian salaf, mereka mendahulukan penyerahan seluruh mahar
sebelum menggauli, mereka tidak menundanya sedikit pun. Dan siapa yang mempunyai
kemudahan dan mempunyai harta lalu dia senang memberi isterinya mahar yang banyak,
maka tidaklah mengapa."
4. Mahar adalah hak isteri yang tidak boleh diambil
Maka isteri-isteri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka, berikanlah kepada
mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban [4:24]

Sebagai tambahan
Seandainya seorang pria telah menjalin akad dengan wanita, kemudian ditemukan padanya aib yang
bisa membatalkan akad sebelum menyetubuhinya, maka wanita tidak mendapatkan apa-apa jika si
pria membatalkan akad. Adapun aib itu nampak setelah disetubuhi dan ia hendak membatalkan
akad, maka wanita itu mendapatkan mahar.

To be continued...
INSPIRASI HARIAN 31

Fikih Munakahat [Bag.9]

TATA CARA PERNIKAHAN DALAM ISLAM (1/5)

Aqad Nikah
Ikatan pernikahan merupakan suatu janji atau komitmen yang berat yang diberikan di pundak
seorang laki-laki setelah adanya ijab qabul (serah terima amanah) dari wali (ayah dari pihak
perempuan).
Istilah perjanjian ini dalam AlQur'an disebut mitsaqan ghalizah. Istilah perjanjian ini hanya terulang 3
kali di dalam AlQur'an, yaitu saat Allah Subhanahu wa Ta'ala mengambil perjanjian dengan para
rasul-Nya, saat Allah mengambil perjanjian dengan bani Isra'il ketika gunung Thursina berada di atas
kepala mereka, dan yang terakhir perjanjian dalam pernikahan.

Dan mereka (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat. [4:21]

Itulah sebabnya perkara menikah bukan perkara sembarangan, dibutuhkan komitmen yang kuat
serta tanggung jawab dalam menjalaninya.

Dalam aqad nikah ada beberapa syarat, rukun dan kewajiban yang harus dipenuhi, yaitu adanya:
1. Rasa suka sama suka dari kedua calon mempelai
2. Izin dari wali
3. Saksi-saksi (minimal dua saksi yang adil)
4. Mahar
5. Ijab Qabul

Siapakah Wali Nikah?


Wali bagi wanita adalah: bapaknya, kemudian yang diserahi tugas oleh bapaknya, kemudian ayah
dari bapak terus ke atas, kemudian anaknya yang laki-laki kemudian cucu laki-laki dari anak
lakilakinya terus ke bawah, lalu saudara laki-laki sekandung, kemudian saudara laki-laki sebapak,
kemudian keponakan laki-laki dari saudara laki-laki sekandung kemudian sebapak, lalu pamannya
yang sekandung dengan bapaknya, kemudian pamannya yang sebapak dengan bapaknya, kemudian
anaknya paman, lalu kerabat-kerabat yang dekat keturunan nasabnya seperti ahli waris, kemudian
orang yang memerdekakannya (jika dulu ia seorang budak, pent), kemudian baru hakim sebagai
walinya.

Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :


“Tidak sah pernikahan kecuali dengan adanya wali” (HR. Imam yang lima kecuali Nasa’i).

To be continued...
INSPIRASI HARIAN 32

Fikih Munakahat [Bag.10]

TATA CARA PERNIKAHAN DALAM ISLAM (2/5)

Saksi
Syarat sah pernikahan berikutnya adalah mendatangkan dua orang saksi.

Bagaimana syarat sah menjadi saksi nikah?


Syaratnya yaitu berakal, baligh, bisa mendengar ucapan orang yang melakukan akad, dan memahami
maksud dari ucapan akad nikah. Karena itu, jika yang menajdi saksi nikah adalah anak kecil, orang
gila, orang tuli, atau orang mabuk, maka nikahnya tidak sah. Karena keberadaan mereka di tempat
akad nikah tidak teranggap.

Apakah harus adil?


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menjelaskan bahwa kriteria adil dalam masalah saksi,
kembali pada standar yang ada di masyarakat. Artinya jika seseorang itu masih dianggap sebagai
orang baik-baik di mata masyarakatnya, maka dia layak untuk menjadi saksi, kerena telah memenuhi
kriteria adil di masyarakat tersebut, meskipun bisa jadi dia pernah melakukan transaksi riba atau
melakukan ghibah.

Allah Ta'ala berfirman :


“Ambillah saksi dua orang laki-laki. Jika tidak ada dua orang laki-laki maka saksi dengan seorang
laki-laki dan dua orang wanita, yang kalian relakan (untuk menjadi saksi).” (QS. Al-Baqarah: 282).

Ijab Qabul
Diantara rukun nikah agar pernikahan menjadi sah adalah dengan mengucapkan ijab qabul.
- Ijab yaitu lafadz yang diucapkan oleh wali dengan mengatakan kepada calon mempelai pria:
“Saya nikahkan kamu dengan Fulanah”
- Qobul yaitu lafadz yang diucapkan oleh calon mempelai pria atau orang yang telah diberi ijin
untuk mewakilinya dengan mengucapkan : “Saya terima nikahnya”
Bagaimana pengucapannya?
Dari Lajna Daimah, mereka menjelaskan :
Semua kalimat yang menunjukkan ijab kabul maka akad nikahnya sah dengan menggunakan kalimat
tersebut, menurut pendapat yang lebih kuat. Yang paling tegas adalah kalimat: ‘zawwajtuka’ dan
‘ankahtuka’ (aku nikahkan kamu), kemudian ‘mallaktuka’ (aku serahkan padamu). Fatawa Lajnah
Daimah (17:82)

Bolehkah pengucapannya dengan selain bahasa arab?


Disebutkan dalam Mausu’ah Fiqhiyah al-Kuwaitiyah:
Mayoritas ulama berpendapat bahwa orang yang tidak bisa bahasa Arab boleh melakukan akad
nikah dengan bahasa kesehariannya. Karena dia tidak mampu berbahasa Arab, sehingga tidak harus
menggunakan bahasa arab. Sebagaimana juga orang bisu.
Apakah harus disebut nama pengantin wanitanya?
Ibnu Qudamah mengatakan, “Diantara syarat nikah adalah adanya kejelasan pengantin. Karena
orang yang melakukan akad dan yang diakadkan harus jelas. Kemudian dilihat, jika pengantin wanita
ada di tempat akad, kemudian wali mengatakan, ‘saya nikahkan anda dengan anak ini’ maka akad
nikahnya sah. Karena isyarat sudah dianggap penjelasan. Jika ditambahi, misalnya dengan
mengatakan, ‘saya nikahkan kamu dengan anakku yang ini’ atau ‘…dengan anakku yang bernama
fulanah’ maka ini sifatnya hanya menguatkan makna.

To be continued...
INSPIRASI HARIAN 33

Fikih Munakahat [Bag.11]

TATA CARA PERNIKAHAN DALAM ISLAM (3/5)

Khutbah Nikah
Dianjurkan sebelum menyelenggarakan akad nikah dimulai dengan khutbah. Khutbah ini dikenal
dengan sebutan khutbatul hajah. Ada pun lafaznya antara lain dibuka dengan :
“Sesungguhnya segala puji hanyalah milik Allah. Kepada-Nya kita memuji, memohon pertolongan
dan ampunan. Kita berlindung kepada-Nya dari kejahatan jiwa kita dan keburukan perbuatan kita.
Siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya. Dan siapa yang
disesatkan oleh Allah, maka tidak ada seorang pun yang dapat memberi petunjuk kepadanya. Aku
bersaksi bahwa tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) selain Allah semata, tidak ada
sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.”

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-
Nya dan janganlah sekali-kali kalian mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” [Ali ‘Imran:
102]

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb kalian Yang telah menciptakan kalian dari jiwa
yang satu, serta daripadanya Allah menciptakan isterinya dan daripada keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang
dengan (menggunakan) Nama-Nya kalian saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah)
hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kalian.” [An-Nisaa’: 1]

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang
benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-
dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat ke-
menangan yang besar.” [Al-Ahzaab: 70-71]

Amma ba’du: “Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah dan sebaik-baik petunjuk
adalah pe-tunjuk Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan seburuk-buruk perkara adalah
perkara yang baru dan setiap yang baru (dalam agama) itu adalah bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat
dan setiap kesesatan tempatnya di Neraka.”

To be continued...
INSPIRASI HARIAN 31

Fikih Munakahat [Bag.12]

TATA CARA PERNIKAHAN DALAM ISLAM (4/5)

Walimatul 'Urs
Walimah lebih dikenal di Indonesia dengan istilah resepsi pernikahan. Kata Walimah diambil dari
kata al-walamu yang maknanya adalah pertemuan. Sedangkan secara istilah, walimah yaitu
hidangan/santapan yang disediakan pada pernikahan. Hukum mengadakan walimah menurut
jumhur ulama hukumnya sunnah muakkadah (sunnah yang dianjurkan).
Dalilnya yaitu :
“Buatlah walimah walaupun walimah (sekadar) dengan seekor kambing.” (HR. Bukhari, no. 5167)

Siapa yang menanggung biaya walimah pernikahan?


Dari zahir hadits yang ada, yang bertanggung jawab mengadakan walimah adalah mempelai pria
bukan istrinya dan bukan pula wali sang istri. Hal tersebut sebagaimana yang dilakukan
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap pernikahan istri-istri beliau dan juga perintah
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Abdurrahman bin Auf radhiallahu ‘anhu untuk mengadakan
walimah atas pernikahannya dengan wanita Anshar. Sebagian ulama memberikan alasan : karena
sang suamilah yang berkewajiban menafkahi istri, dan kewajiban nafkah ini mencakup pelaksanaan
pesta pernikahan keduanya. (Taudhihul Ahkam, 4:506).

Bolehkah mengadakan walimah lebih dari sekali atau dua kali?


Dalam Fatawa Syabakah Islamiyah, di bawah bimbingan Dr. Abdullah Al-Faqih, beliau menyimpulkan
tentang hukum mengadakan walimah lebih dari 2 hari, bahwa mengadakan walimah lebih dari dua
hari hukumnya dibolehkan, jika memenuhi beberapa ketentuan berikut:
- Aman dari perasaan Sum’ah dan Riya’.
- Tidak disertai pemborosan atau sikap berlebih-lebihan.
- Dianjurkan agar tamu undangan untuk masing-masing hari berbeda. Artinya tamu untuk hari
kedua bukan tamu yang hadir di hari pertama, dst. Wallahu a’lam.
(Fatawa Syabakah Islamiyah no. 75014)

To be continued...
INSPIRASI HARIAN 35

Fikih Munakahat [Bag.13]

TATA CARA PERNIKAHAN DALAM ISLAM (5/5)

Walimatul 'Ursy
Berikut ini yg perlu diperhatikan terkait pesta pernikahan:
1. Hindari tasyabuh (menyerupai) pakaian pengantin orang2 kuffar
Dalam memilih gaun dan riasan, hendaknya tidak berlebihan. Sebisa mungkin hindari riasan
cukur alis, terlalu menor, dan menggunakan bulu mata. Begitu pula halnya dlm hal gaun,
jangan sampai terlalu panjang sehingga mempertontonkan kemewahan dan kesombongan.
Gunakan gaun yang syar'i, tidak ketat dan menutup dada
2. Perhatikan terkait seserahan
Biasanya mempelai wanita disambut suaminya dengan memberikan bingkisan hadiah
padanya, kadang-kadang dilanjutkan oleh kerabat atau teman sebagaimana terjadi di
Indonesia. Bingkisan ini tanpa disadari menunjukkan status sosial seseorang. Hendaknya
perhatikan niat dalam memberi hadiah pernikahan (seserahan)
3. Hindari Ikhtilath (Campur Baur Laki-Laki Dan Perempuan)
Jika memungkinkan hindari mempelai dalan satu pelaminan yg membuat para tamu
undangan bisa bercampur baur antara laki2 dan perempuan. Islam sendiri tidak
mensyari'atkan kedua mempelai dipajang di pelaminan seperti umumnya pernikahan di
Indonesia. Akan tetapi, jika hal ini sulit dihindari, bisa diminimalisasi dgn membuat zona
antara ikhwan dan akhwat. Ataupun menggunakan hijab/batas jika memungkinkan.
4. Perhatikan terkait sesi foto
Foto2 di pelaminan merupakan ajang yang seru, tetapi berisiko utk terjadinya ikhtilat.
Sebaiknya diatur sedemikian rupa, sehingga pesta pernikahan tetap berlangsung secara
kondusif
5. Perhatikan terkait tamu undangan
Mengundang orang-orang khusus dari kalangan berpangkat dan kaya raya tanpa
mengundang orang-orang miskin.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Sejelek-jelek makanan walimah adalah makanan yang hanya orang-orang kaya yang
diundang tanpa orang-orang miskin, dan barangsiapa yang tidak memenuhi undangan maka
dia telah bermaksiat kepada Allah dan RasulNya. [HR. Bukahari no. 5177, Muslim no. 107,
110]
6. Jangan sampai boros dan berlebih-lebihan
Allah Azza wa Jalla telah mencela sifat berlebih-lebihan beserta pelakunya dalam 22 ayat al-
Qur’an. Di antara , Allah Azza wa Jalla berfirman:

Makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebih-lebihan. [Al-A’raaf: 31]
Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan
tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.
[Al-Furqan:67]
7. Hindari mengundang artis dan biduan
Syaikh Muhammad Ibnu Shalih Al-Utsaimin berkata: “Biasanya pada malam pernikahan,
pemilik hajatan mengundang para artis guna memeriahkan pernikahan dengan bayaran yang
cukup lumayan. Memang benar, Islam membolehkan nyanyian saat pernikahan, tapi
nyanyian yang bagaimana? Nyanyian-nyanyian sekarang ini biasanya malah memilih lagu-
lagu yang membangkitkan syahwat serta mendorong perbuatan zina. Betapa banyak
sekarang para penyanyi memilih lagu-lagu yang berisi ajakan pacaran, bercinta antara lawan
jenis, dan sebagainya. Dampak negatif lainnya yaitu tenggelamnya para hadirin menikmati
alunan suara melodi yang dilantunkan para artis tersebut, sehingga menimbulkan fitnah.
Dampak negatif lainnya adalah mengganggu para tetangga, sebab kadang-kadang –bahkan
seringkali- acara ini sampai larut malam.” [Min Munhkarat al-Afrah hal. 5]

To be continued...
INSPIRASI HARIAN 36

Fikih Munakahat [Bag.14]

ADAB WALIMAH
Adab penyelenggaraan walimah menurut Syaikh As-Sayyid Nada adalah sebagai berikut :
1. Perbaiki niat dalam penyelenggaraan. Bukan untuk pemborosan, kesombongan, dll.
Tujuannya untuk menjalankan sunnah Rasulullah dan memberi makan orang-orang.
2. Membuat dan menyediakan hidangan yang sesuai dengan kemampuan, dan janganlah
berlebihan.
Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebih-lebihan. [7:31]
3. Undanglah karib kerabat, tetangga, dan rekan-rekan khususnya yang seagama.
4. Undanglah juga walimah dari kalangan orang-orang miskin.
"Seburuk-buruk hidangan adalah makanan walimah, yang diundang untuk menghadirinya
hanyalah orang-orang kaya, sedangkan orang-irang fakir tidak diundang." [HR.Bukhari dan
Muslim]
5. Hindari perkara kemungkaran dalam walimah.

Selain itu tambahan lainnya dari buku Bahagianya Merayakan Cinta, Ustadz Salim A. Fillah yaitu :
 Menghilangkan peran oknum, ritual-ritual, dan hal-hal yang bernuansa kemusyrikan.
 Penyajian hiburan haruslah yang sesuai syariat.
 Tidak boleh menyertakan khamr
 Tidak boleh ada unsur tabarruj jahiliyah dalam merias mempelai.
 Mempelai selayaknya ikut melayani tamu, tidak perlu dipajang.
 Mencegah terjadinya ikhtilat (campur baur laki-laki dan perempuan).
 Menghindari kemubaziran dalam makanan, tempat dan yang lainnya.

Hukum Menghadiri walimah, dan mendoakannya


- Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda :
”Apabila seseorang di antara kalian diundang untuk menghadiri walimatul ’ursy (resepsi
pernikahan, pen), penuhilah.” (HR. Muslim)
- Rasulullahshallallahu ’alaihi wa sallam juga bersabda,
”Barangsiapa yang tidak menghadiri undangan walimah/pernikahan, sungguh dia telah
durhaka pada Allah dan Rasul-Nya.” (HR. Muslim).
Dari dua hadits ini terlihat jelas bahwasanya hukum memenuhi undangan walimahan adalah wajib.

Bacaan Doa untuk Pengantin


Nabi Shallallahu ‘alihi wa sallam apabila mendo’akan seseorang yang menikah beliau bersabda:
“Semoga Allah memberkahi kalian dan menetapkan keberkahan atas kalian serta mengumpulkan
kalian berdua dalam kebaikan.” [HR. Ibnu Majah]

To be continued...
INSPIRASI HARIAN 37

Fikih Munakahat [Bag.15]

PEMBOROSAN
“Artinya : Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya
pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syetan”.[Al-Isra : 26-27]

Israf adalah membelanjakan harta kekayaan melebihi kebutuhan yang semestinya. Sedangkan
tabdzir adalah membelanjakannya bukan pada tempat yang layak. Sungguh, banyak sekali manusia
saat ini yang diberi cobaan, yaitu berlebih-lebihan di dalam hal makanan dan minuman, terutama
ketika mengadakan pesat-pesta dan resepsi pernikahan, mereka tidak puas dengan sekedar
kebutuhan yang diperlukan, bahkan banyak sekali diantara mereka yang membuang makanan yang
tersisa dari makanan yang telah dimakan orang lain, dibuang di dalam tong sampah dan di jalan-
jalan. Ini merupakan kufur nikmat dan merupakan faktor penyebab hilangnya kenikmatan.

Orang yang berakal adalah orang yang mampu menimbang semua perkara dengan timbangan
kebutuhan, maka apabila ada sedikit kelebihan makanan dari yang dibutuhkan, ia segera mencari
orang yang membutuhkannya, dan jika ia tidak mendapatkannya, maka ia tempatkan sisa tersebut
jauh dari tempat yang menghinakan, agar dimakan oleh binatang melata atau siapa saja yang Allah
kehendaki, dan supaya terhindar dari penghinaan. Maka wajib atas setiap muslim berupaya
semaksimal mungkin menghindari larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menjadi orang yang bijak
di dalam segala tindakannya seraya mengharap keridhaan Allah, mensyukuri karuniaNya, agar tidak
meremehkan atau menggunakannya bukan pada tempat yang tepat.

To be continued...
INSPIRASI HARIAN 38

Fikih Munakahat [Bag.16]

HAK SUAMI TERHADAP ISTRI

1. Kepemimpinan laki-laki atas wanita.


Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan
sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-
laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. [4:34]
2. Ia mempunyai hak untuk mengucilkannya jika tidak menunaikan nasihatnya kepadanya.
Pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka [4:34]
3. Suami berhak memukulnya jika tidak melaksanakan perintahnya setelah dinasehati dan
dikumpulkan.
Dan pukullah mereka [4:34]
Ketika sang istri durhaka pada suaminya (nusyuz), suami berhak menghukumnya sesuai
dengan jenis kesalahan. Disini hendaklah suami juga memperhatikan tujuan dari memukul
yaitu menimbulkan efek jera, dan mendidik, bukan yang lain. Dan memukul merupakan
tahap terakhir setelah dikucilkan jika tetap masih durhaka, maka ia berhak memukulnya
dengan pukulan yang tidak melukai.
4. Istri tidak mengizinkan seseorang memasuki rumah suaminya kecuali dengan izin darinya.
5. Suami lebih besar haknya atas istrinya dibanding kedua orang tuanya.
6. Jika suami memanggilnya ke tempat tidurnya maka tidak boleh menolaknya walaupun
dalam kesibukan.
"Jika suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu ia tidak mendatanginya sehingga ia
tidur dalam keadaan marah kepadanya, maka para malaikat melaknatnya hingga subuh. [HR.
Bukhari no. 5194]
7. Suami berhak ditaati selama tidak dalam kemaksiatan.
8. Istri memelihara rumah dan hartanya.
9. Istri tidak berpuasa sunnah kecuali dengan izin suaminya.
"tidak halal bagi wanita melaksanakan puasa, sedangkan suaminya ada di rumah, kecuali
dengan seizinnya [HR. Bukhari no. 5192]
10. Tidak menyakitinya, serta tidak menuntut kepadanya sesuatu yang tidak dibutuhkan dan
melebihi kesanggupannya.
"tidaklah seorang wanita menyakiti hati suaminya di dunia, melainkan istrinya yang berasal
dari kalangan bidadari berkata:" Jangan sakiti dia, semoga Allah membinasakanmu. Ia
hanyalah seorang yang lemah yang nyaris meninggalkanmu (untuk pergi) krpada kami [HR.
Tirmidzi no. 1174]
11. Tidak keluar rumah kecuali atas izin dari suaminya.
12. Berterima kasih dan menghargai pemberian suaminya
"Mungkin salah seorang dari kalian sekian lama bersama ibu-bapaknya tanpa bersuami.
Kemudian Allah memberikan kepadanya seorang suami dan mengaruniakan anak darinya.
Kemudian ia marah karena suatu hal kemudian mengingkarinya seraya mengatakan: aku
tidak melihat suatu kebaikan pun darimu" [HR. Bukhari no. 1048]
13. Haknya berikutnya adalah menyusui anak-anaknya dan menimangnya.
14. Melayani kebutuhan suaminya seperti halnya kewajibannya dalam mengurus rumah.
"Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud, niscaya aku perintahkan
wanita supaya sujud kepada suaminya, karena Allah menetapkan besarnya hak suami
atasnya."
"Wanita itu pemimpin di rumah suaminya" [HR. Bukhari no. 5200]
Rasulullah juga bersabda :
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shalalllahu 'alaihi wa salam pernah ditanya: "Siapakah wanita
yang terbaik?" Beliau menjawab: "yang membuat suaminya senang kepadanya, yang
mentaati suaminya jika memerintahkannya, dan tidak menyelisihinya dalam perkara yang
tidak disukainya, baik berkenaan dengan diri wanita itu sendiri maupun harta sang suami
[HR. An-Nasa-i no. 3231]
15. Hak berikutnya adalah menghormati keluarganya dan berbakti kepada mereka.

To be continued...
INSPIRASI HARIAN 39

Fikih Munakahat [Bag.17]

HAK ISTRI

1. Wasiat Nabi tentang wanita


"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah ia mengganggu
tetangganya, dan berbuat baiklah kepada wanita. Sebab mereka diciptakan dari tulang
rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Jika engkau
meluruskannya, maka engkau mematahkannya dan jika engkau biarkan, maka akan tetap
bengkok. oleh karena itu, berbuat baiklah kepada wanita." [HR. Bukhari no. 5185]
2. Diharamkan menyebarkan rahasianya.
3. Diantara haknya juga, engkau mengizinkannya keluar untuk kebutuhannya.
4. Jangan menghalanginya untuk pergi ke mesjid.
5. Tidak mengetuk pintu rumah mereka pada malam hari jika telah lama bepergian.
"Jika salah seorang dari kalian telah lama bepergian, maka janganlah ia mengetuk (pintu
rumah) istrinya pada malam hari. [HR. Bukhari no. 5244]
6. Istri mempunyai hak untuk cemburu terhadap suaminya. Oleh karena itu, suami harus
bersabar dalam hal itu.
7. Dipergauli dengan cara yang patut.
Dan bergaullah dengan mereka secara patut. [4:19]
8. Memuliankannya berkenaan dengan keluarganya.
9. Berakhlak baik terhadapnya
"Kaum mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan
sebaik-baik kalian adalah yang terbaik kepada istrinya." [HR. Abu Dawud no. 2129]
10. Engkau menjaganya dan mengajarkan kepadanya tentang perkara agamanya.
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka" [66:6]
"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya.
Penguasa yang memimpin atas manusia adalah pemimpin dan ia akan ditanya tentang
mereka, dan seorang pria adalah pemimpin atas keluarganya dan ia akan ditanya tentang
mereka" [HR. Bukhari no. 5188]
11. Diberi nafkah dan dicukupkan kebutuhan-kebutuhannya.
Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf.
[2:233]
Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut
kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati)
mereka. [65:6]

To be continued...
INSPIRASI HARIAN 40

PENGURUSAN ADMINISTRASI PERNIKAHAN (1/2)

Mau nikah?

Apa aja sih dokumen yang harus disiapin?


1. Fotokopi KTP catin (@ minimal 4 lembar)
2. Fotokopi kartu keluarga Catin (@ minimal 3 lembar)
3. Pas Photo berwarna (latar biru lebih bagus), ukuran 2×3 (@ 5 lembar) & 3×4 (@ 8 lembar)
4. Surat pengantar dari RT setempat
5. Surat Pernyataan Belum Pernah Menikah atau Surat Pernyataan masih Perjaka/Perawan,
bermaterai Rp. 6.000,- (biasanya RT setempat menyediakan jika tidak ada, bisa dibuat
sendiri)
6. N1, N2, N3 dan N4 dari desa/kelurahan
N1 = (surat keterangan untuk menikah)
N2 = (Surat keterangan asal usul)
N3 = (Surat Persetujuan kedua calon mempelai)
N4 = (Surat keterangan tentang orang tua)
7. Akta Cerai dari Pengadilan Agama (bagi janda/duda cerai hidup)

PENTING!
“Fotokopi Akte Kelahiran/Ijazah terakhir” sebagai dasar verifikasi data pribadi, yang akan dimasukan
dalam daftar pemeriksaan atau yang biasa disebut NB dan akan digunakan sebagai dasar dalam
penulisan dalam buku nikah. Karena jika terjadi kesalahan data maka perubahan data atau nama di
buku nikah harus melalui proses di Pengadilan Negeri, jelas itu sangat merepotkan serta memakan
waktu dan biaya yang tidak sedikit.

=======

Untuk Calon Pengantin Pria (CPP)


1. CPP yang hendak menikah dalam kurun waktu kurang dari 10 (sepuluh) hari kerja datang ke
Ketua RT setempat guna meminta surat pengantar hendak menikah untuk ke kantor
desa/kelurahan, sekaligus minta blangko formulir pernyataan masih Perjaka/Perawan (jika tidak
ada, surat pernyataan ini bisa dibuat sendiri), dengan membawa :
- Fotocopy Kartu Keluarga
- Fotocopy KTP (2 lembar)
- Materai 6.000
2. Pemeriksaan kesehatan ke Puskesmas dan imunisasi (TT1, TT2, dll)
3. Ke kantor desa/kelurahan untuk membuat surat-surat yang diperlukan - N1, N2, N4, N6 (untuk
duda cerai mati) & surat pengantar untuk KUA, dengan membawa :
- Fotocopy Kartu Keluarga (CPP 2 lembar & CPW 1 lembar)
- Fotocopy KTP (CPP 2 lembar & CPW 1 lembar)
- Jangan lupa untuk mem-fotocopy dua rangkap surat-surat yang kita peroleh.
4. Berkas-berkas surat pengantar dari desa/kelurahan dibawa ke KUA setempat
5. Bila pernikahan dilakukan di luar wilayah kerja KUA dimana kita tinggal maka membawa seluruh
berkas yang sudah disahkan di desa/kelurahan tersebut di atas ke KUA setempat untuk
membuat/meminta Surat Keterangan Rekomendasi Nikah ke keluar daerah, atau yang biasa
disebut Surat Keterangan Numpang Nikah.

=======

Untuk Calon Pengantin Wanita (CPW)


1. CPW yang hendak menikah dalam kurun waktu kurang dari 10 (sepuluh) hari kerja datang ke
Ketua RT setempat guna meminta surat pengantar hendak menikah untuk ke kantor
desa/kelurahan, sekaligus minta blangko formulir pernyataan masih Perjaka/Perawan (jika tidak
ada surat pernyataan ini bisa dibuat sendiri), dengan membawa :
- Fotocopy Kartu Keluarga
- Fotocopy KTP (2 lembar)
- Materai 6.000
2. Pemeriksaan kesehatan ke Puskesmas dan imunisasi (TT1, TT2, dll)
3. Ke kantor desa/kelurahan untuk membuat surat-surat yang diperlukan - N1, N2, N4, N6 (untuk
duda cerai mati) & surat pengantar untuk KUA + N5 (Surat Persetujuan Orang Tua), dengan
membawa :
- Fotocopy Kartu Keluarga (CPW 2 lembar & CPP 1 lembar)
- Fotocopy KTP (CPW 2 lembar & CPP 1 lembar)
- Jangan lupa untuk mem-fotocopy dua rangkap surat-surat yang kita peroleh.
4. Berkas-berkas surat pengantar dari desa/kelurahan dibawa ke KUA setempat
5. Catin (sebaiknya CPP & CPW) mendaftarkan di Kantor Urusan Agama (KUA) pada Tempat
Pendaftaran.
INSPIRASI HARIAN 41

PENGURUSAN ADMINISTRASI PERNIKAHAN (2/2)

Syarat dan Cara Mengurus Surat Numpang Nikah


Surat numpang nikah diperlukan apabila calon pengantin wanita (CPW) dan calon pengantin pria
(CPP) ingin menikah diluar domisili tempat yg bersangkutan tinggal misal keduanya tinggal dikota
Jakarta trus pengen nikah dikampung halaman yang bersangkutan sedangkan keduanya sudah
menjadi penduduk dan ber KTP jakarta. Nah syaratnya supaya bisa nikah dikampung tempat yang
dituju mesti ngurus yang namanya Surat Numpang Nikah:
Urutan langkah-langkahnya:
1. Minta surat pengantar dari RT setempat
Syarat:
a. Fotocopy KTP yang bersangkutan (buat jaga2 bawa juga Fotocopy KTP pasangan kamu)
b. Fotocopy KK
c. Bawa aja materai 3000/ 6000 buat jaga-jaga soalnya ada beberapa RT yang meminta surat
pernyataan dengan materai kalo yang bersangkutan mengenai status yang bersangkutan
(Lajang/dah pernah nikah).
Setelah dapet pengantar RT, so pasti mesti minta tanda tangan ma RW. di RW gak perlu syarat-
syarat apapun tinggal minta tanda tangan RW.
2. Langkah selanjutnya adalah minta surat pengantar ke kekelurahan setempat
Syarat:
a. Fotocopy KTP yang bersangkutan (buat jaga2 bawa juga Fotocopy KTP pasangan kamu)
b. Fotocopy KK
c. surat pengantar RT/RW
d. Bawa foto 2x3 n 3x4 masing-masing 2 lembar
e. Bayar biaya adm sekitar Rp. 30,000
f. Bawa juga Fotocopy KTP ortu kamu (buat jaga-jaga daripada bolak balik)
Nah surat pengantar dari kelurahan ini ada 4 yaitu N1, N2, N3 dan N4.
3. Langkah terakhir adalah ke KUA buat minta surat rekomendasi pindah nikah ke tempat tujuan.
Syarat:
a. Fotocopy KTP yang bersangkutan (buat jaga2 bawa juga Fotocopy KTP pasangan kamu)
b. Fotocopy KK
c. surat pengantar dari kelurahan ( N1,N2 dan N4)
d. Bawa foto 2x3 n 3x4 masing-masing 2 lembar
e. Bayar biaya adm sekitar Rp. 50,000
Dari KUA ini dapet surat rekomendasi pindah nikah yang diperluin buat daftar ke KUA kampung
halaman.

Syarat-syarat buat ngedaftar ke KUA yang dituju:


~ Surat rekomendasi pindah nikah dari KUA asal
~ Fotocopy KTP CPW + CPP
~ Fotocopy KK CPW + CPP
~ Foto berwarna 2x3 & 3x4 bawa aja masing-masing 4 lembar
~ Fotocopy ijazah terakhir CPW + CPP
~ Fotocopy Akta lahir CPW + CPP

You might also like