You are on page 1of 8

Jurnal Penelitian Pendidikan

Vol. 29 Nomor 2 tahun 2012

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SCIENCE


ENTREPRENEURSHIP BERBASIS HASIL PENELITIAN
UNTUK MENDUKUNG PROGRAM KREATIVITAS
MAHASISWA

F. Putut Martin HB

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang, E-mail:
pututmartin@yahoo.com

Abstract. This study is the kind of research that aims to generate development of
instructional materials science entrepreneurship in order to improve students’
ability in developing a proposal Student Creativity Program (PKM). Teaching
materials science-based entrepreneurship research results developed and used
in learning, teaching materials were evaluated and validated before being
used first, then followed up with a proposal for a student paper competition.
The results obtained in this study include the development of teaching materials
- used in student learning as a stimulus produces PKM proposals and the
effectiveness of instructional materials such as determined from the results of
student learning in the form of the value end of the semester. Based on these
results, it can be concluded that entrepreneurship teaching materials developed
science-based research to obtain an expert assessment of viable entrepreneurial
experts, students are able to draw up a proposal Student Creativity Program
(PKM) well after the use of teaching materials developed in the subject of science
and entrepreneurship the use of instructional materials science entrepreneurship
effectively developed based on student learning.

Keywords: Teaching materials, research, student creativity program

PENDAHULUAN dan dipelajari apalagi pada mata kuliah yang


bersifat terapan. Sumber belajar yang aplikatif
Upaya perbaikan kualitas pembelajaran pada ini, antara lain diperoleh dari pembelajaran
Program Studi Pendidikan IPA jenjang S1 di perguruan tinggi melalui hasil penelitian
secara substantif terus dilakukan melalui dosen dan mahasiswa.
program perbaikan pada tataran proses, Terdapat mata kuliah terapan di Prodi
diantaranya adalah dengan mengembangkan Pendidikan IPA S1 FMIPA Universitas Negeri
bahan ajar yang lebih bersifat aplikatif. Hal Semarang yaitu science entrepreunership atau
tersebut dilakukan berdasarkan temuan dosen kewirausahaan dengan kode mata kuliah IPA
dalam proses perkuliahannya, bahan ajar yang 220. Mata kuliah tersebut berbobot 2 sks,
bersifat aplikatif lebih mudah dipahami oleh diselenggarakan untuk memberikan bekal
mahasiswa, karena memiliki daya tarik dibaca

101
F. Putut Martin HB Pengembangan Bahan Ajar Science Entrepreneurship

pada mahasiswa agar memiliki pengetahuan pembelajaran beberapa mata kuliah prasyarat
tentang cara menumbuhkan kemandirian science entrepreunership, ditemukan
melalui pengembangan bakat berwirausaha bahwa mahasiswa mengalami kesulitan
sesuai bidang IPA, mengembangkan bentuk mengembangkan ide pengembangan produk,
usaha yang ramah lingkungan, merancang hal ini diketahui berdasarkan penilaian
bentuk usaha sesuai potensi lingkungan penugasan rencana pengembangan yang telah
dan praktek membuat produk yang bernilai dikumpulkan mahasiswa. Minimnya ide yang
ekonomi. Untuk menunjang pencapaian dimiliki mahasiswa ternyata berdampak pada
tujuan pembelajaran, kemampuan mahasiswa produk yang dihasilkan. Berbagai produk
tidak sekedar diberikan melalui teori, yang dihasilkan tidak original, inovasi kurang
melainkan secara individu mahasiswa dilatih dan nilai ekonomi yang belum memungkinkan
untuk mengembangkan potensi diri dengan untuk dipasarkan.
optimalisasi potensi lingkungan. Harapannya Gagasan mahasiswa dalam mengem-
mahasiswa selain memiliki keterampilan bangkan suatu produk dari proses pembelaja-
juga kemauan kuat dan setelah selesai ran yang telah teridentifikasi, ternyata berpen-
studi diharapkan memiliki kemandirian garuh terhadap kemampuan mahasiswa dalam
di masyarakat dan mampu berwirausaha. menyusun karya tulis mahasiswa. Dari data
Wirausahawan adalah seseorang yang mampu tentang penyusunan karya tulis mahasiswa
mengubah nilai sumber daya, tenaga kerja, di Prodi Pendidikan IPA tahun 2011, jumlah
bahan dan faktor produksi lainnya menjadi proposal yang diajukan mahasiswa sebanyak
lebih besar dari nilai sebelumnya dan atau 17, 14 proposal tentang kewirausahaan bidang
orang yang mampu melakukan perubahan, pangan, dari 17 proposal yang dikirim hanya 6
inovasi dan cara-cara baru (Damayanti, 2009). proposal yang mendapat pendanaan dari Dik-
Budaya wirausaha dapat menjadi wujud atau ti. Setelah dilakukan analisis mendalam oleh
bentuk dari terpadunya penguasaan sains, pendamping karya tulis ditemukan bahwa ide
teknologi dan bisnis (Priyono, 2009). Menurut yang dirancang mahasiswa sebagian besar ti-
Ansar (2008) penelitian sains yang berorientasi dak dalam bentuk pengembangan produk seb-
kewirausahaan dapat mengembangkan agai inovasi, melainkan menampilkan produk
keterampilan proses peserta didik dan juga wirausaha yang sudah berkembang di ma-
minatnya menerapkan berbagai konsep sains syarakat.
sebagai acuan atau dasar menghasilkan produk Science entrepreunership merupakan
bermanfaat bagi manusia satu-satunya mata kuliah yang secara langsung
Keberhasilan penyelenggaraan mata membekali kemampuan mahasiswa dalam
kuliah yang bersifat terapan tidak sekedar nilai merancang dan mengembangkan produk yang
akhir yang diperoleh mahasiswa, melainkan menerapkan konsep IPA, bernilai ekonomi
dampak nyata terhadap mata kuliah lain dan dan berwawasan lingkungan. Oleh karena
keterampilan sebagai bentuk pengembangan itu, mata kuliah ini diyakini akan memiliki
diri. Selain itu, tingkat kemampuan mahasiswa pengaruh yang kuat terhadap kemampuan
dalam mata kuliah science entrepreunership mahasiswa dalam menyusun karya tulis
juga akan berdampak pada kemampuan sebagai bentuk penyaluran ide pengembangan
dalam menyusun karya tulis sebagai bentuk diri yang sedang berkembang di Universitas
penyaluran bakat ilmiah yang dimiliki Negeri Semarang.
mahasiswa. Refleksi terhadap permasalahan belajar
Berdasarkan refleksi yang telah mahasiswa yang telah dilakukan oleh tim
dilakukan oleh tim dosen pengampu, dalam dosen pengampu, teridentifikasi penyebab

102
F. Putut Martin HB Pengembangan Bahan Ajar Science Entrepreneurship

masalah minimnya kemampuan mahasiswa seseorang akan berpengaruh positif terhadap


dalam menemukan ide dan melakukan keberhasilan dalam menjalankan aktivitas
inovasi produk. Penyebab utama, dalam usaha (Rakib, 2010).
pembelajaran belum menggunakan bahan ajar Penelitian ini bertujuan menghasilkan
yang berorientasi pada inovasi produk yang bahan ajar science entrepreunership
telah dihasilkan melalui berbagai penelitian mendapat penilaian layak dari pakar media
sehingga produk kurang dapat dikembangkan. pembelajaran dan pakar kewirausahaan,
Sumber belajar science entrepreunership meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
tidak cukup jika sebatas menggunakan menyusun proposal Program Kreativitas
buku teks dan artikel ilmiah. Mahasiswa Mahasiswa (PKM) melalui bahan ajar
perlu diberi kesempatan untuk memiliki science entrepreunership, dan menggunakan
keterampilan nyata bukan sekedar kajian bahan ajar science entrepreunership dalam
literatur. Pembelajaran perlu dirancang dengan pembelajaran.
memberikan contoh nyata melalui berbagai Bahan ajar adalah suatu cara
model pengembangan produk. Bahan ajar pengorganisasian materi pelajaran yang
yang dikembangkan akan digunakan dalam memperhatikan fungsi pendidikan. Strategi
pembelajaran setelah melalui uji ahli dan uji pengorganisasian materi pembelajaran
lapangan (terbatas) sehingga validitas bahan mengandung squencing yang mengacu
ajar dapat dipertangungjawabkan. pada pembuatan urutan penyajian materi
Dari identifikasi penyebab permasalahan, pembelajaran, dan synthesizing yang mengacu
selanjutnya tim dosen menyusun bahan pada upaya untuk menunjukkan kepada
ajar science entrepreunership berbasis mahasiswa keterkaitan antara fakta, konsep,
hasil penelitian, sehingga dapat membantu prosedur dan prinsip yang terkandung dalam
mahasiswa untuk menentukan ide inovatif materi pembelajaran. Bahan ajar mengandung
dalam pengembangan yang akan disalurkan penjelasan sasaran belajar yang tersusun
melalui kegiatan penulisan proposal karya secara sistematis, menggiring mahasiswa
ilmiah mahasiswa. Hasil yang diperoleh berpartisipasi menuju belajar secara tuntas
selain mahasiswa lulus mata kuliah science serta perbedaan individu mahasiswa dengan
entrepreunership juga mampu merancang segala heterogenitasnya diberi peluang.
produk inovatif bernilai ekonomi dalam bentuk Dalam merancang materi pembelajaran,
proposal Program Kreativitas Mahasiswa terdapat lima kategori kapabilitas yang dapat
(PKM). dipelajari oleh mahasiswa, yaitu informasi
Penelitian mengenai bahan ajar telah verbal, keterampilan intelektual, strategi
dikaji oleh peneliti terdahulu, diantaranya, kognitif, sikap, dan keterampilan motorik.
Wening dan Sudarmiatin (2010) menjelaskan Strategi pengorganisasian materi pembelajaran
bahwa kelayakan bahan ajar kewirausahaan terdiri dari tiga tahapan proses berpikir, yaitu
dapat diketahui setelah diujicobakan, bahan pembentukan konsep, intepretasi konsep, dan
ajar adalah efektif ditinjau dari ketercapaian aplikasi konsep. Strategi-strategi tersebut
tujuan pembelajarannya dan dikatakan efisien memegang peranan sangat penting dalam
apabila dapat dikerjakan dalam waktu yang mendesain pembelajaran. Kegunaannya dapat
tidak terlalu lama. Uji coba pengembangan membuat mahasiswa lebih tertarik dalam
bahan ajar berbasis kontekstual menunjukkan belajar, mahasiswa otomatis belajar bertolak
adanya hasil yang sangat baik dan menarik dari prerequisites, dan dapat meningkatkan
serta dapat meningkatkan rata-rata hasil hasil belajar.
belajar (Hariani, 2009). Sikap kewirausahaan Sistem belajar dengan fasilitas bahan

103
F. Putut Martin HB Pengembangan Bahan Ajar Science Entrepreneurship

ajar telah dikembangkan baik di luar maupun pembelajaran. Langkah-langkah (1), (2), (3),
di dalam negeri yang dikenal dengan Sistem dan (4) merupakan langkah analisis kondisi
Belajar Berbahan ajar (SBB). SBB telah pembelajaran, langkah-langkah (5), (6), dan
dikembangkan dalam berbagai bentuk dengan (7) merupakan langkah pengembangan, dan
berbagai nama pula, seperti Individualizad langkah (8) merupakan langkah pengukuran
Study System, Self-pased study course, dan hasil pembelajaran.
Keller plan (Utomo dan Ruijter, 2003). Pelaksanaan pembelajaran berbahan
Masing-masing bentuk tersebut menggunakan ajar memiliki perencanaan kegiatan sebagai
perencanaan kegiatan pembelajaran yang berikut.
berbeda, masing-masing mempunyai tujuan 1. Bahan ajar dibagikan kepada mahasiswa
yang sama yaitu memperpendek waktu yang paling lambat seminggu sebelum
diperlukan oleh mahasiswa untuk menguasai pembelajaran,
tugas pembelajaran dan memberikan peluang 2. Penerapan bahan ajar dalam pembelajaran
waktu sebanyak mungkin yang diperlukan menggunakan metode diskusi model
oleh mahasiswa dalam batas wajar untuk pembelajaran kooperatif konstruktivistik,
menyelenggarakan pendidikan yang teratur. 3. Pada setiap akhir unit pembelajaran
dilakukan tes penggalan, tes sumatif dan
METODE PENELITIAN tugas-tugas latihan yang terstruktur,
Penelitian pengembangan bahan ajar 4. Hasil tes dan tugas yang dikerjakan
science entrepreneurship berbasis hasil mahasiswa dikoreksi dan dikembalikan
penelitian untuk mendukung program dengan feedback yang terstruktur paling
kreativitas mahasiswa merupakan penelitian lambat sebelum pembelajaran unit materi
pengembangan yang diarahkan untuk ajar berikutnya,
menghasilkan bahan ajar yang telah 5. Memberi kesempatan kepada mahasiswa
dikembangkan. Penelitian ini dilakukan pada yang belum berhasil menguasai materi ajar
mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA berdasarkan hasil analisis tes penggalan
FMIPAUNNES semester enam yang mengikuti dan sumatif, dipertimbangkan sebagai
mata kuliah science entrepreunership pada hasil diagnosis untuk menyelenggarakan
bulan Mei sampai Oktober 2012. program remidial pada mahasiswa di luar
Penelitian ini ditempuh dengan langkah jam pembelajaran.
pengembangan bahan ajar secara sistematis. Pengembangan bahan ajar science
Langkah-langkah tersebut adalah (1) analisis entrepreunership dilakukan dengan
tujuan dan karakteristik isi bidang studi, mengintegrasikan hasil penelitian
(2) analisis sumber belajar, (3) analisis kewirausahaan. Validasi bahan ajar sebagai
karakteristik mahasiswa, (4) menetapkan produk pengembangan akan dilakukan
sasaran dan isi pembelajaran, (5) menetapkan oleh pakar media pembelajaran IPA dan
strategi pengorganisasian isi pembelajaran, kewirausahaan, selanjutnya dilakukan
(6) menetapkan strategi penyampaian isi uji lapangan dengan menggunakan
pembelajaran, (7) menetapkan strategi bahan ajar dalam pembelajaran science
pengelolaan pembelajaran, dan (8) entrepreunership. Kriteria keberhasilan
pengembangan prosedur pengukuran hasil dari produk pengembangan diukur dengan

104
F. Putut Martin HB Pengembangan Bahan Ajar Science Entrepreneurship

melakukan pengukuran hasil pembelajaran, Validasi Tingkat


Skor Saran
yang mencakup tingkat keefektifan, efesiensi, ke Kelayakan
1. Karakter
dan daya tarik pembelajaran. Kegiatan ini Spiritual
Pertama
dilakukan dengan mengadakan pengamatan 74 Layak 2. Karakter
Peduli
proses pembelajaran dan tes hasil belajar. Lingkungan
Hasil kegiatan ini akan berupa bukti mengenai Kedua 82 Layak -
tingkat keefektifan, efesiensi, dan daya tarik
pembelajaran. Untuk mengetahui tingkat keefektifan
Terdapat lima kriteria dalam bahan ajar, dalam penelitian ini telah diperoleh
pengembangan bahan ajar, yaitu (1) membantu hasil belajar mahasiswa pada akhir semester
mahasiswa menyiapkan belajar mandiri, (2) untuk mata kuliah Science Entrepreunership,
memiliki rencana kegiatan pembelajaran yang adapun hasil belajar mahasiswa disajikan pada
dapat direspon secara maksimal, (3) memuat Tabel 2.
isi pembelajaran yang lengkap dan mampu
memberikan kesempatan belajar kepada Tabel 2. Hasil Belajar Siswa
mahasiswa, (4) dapat memonitor kegiatan
Nilai Jumlah Mahasiswa
belajar mahasiswa, dan (5) dapat memberikan
≥ 85 5
saran dan petunjuk serta infomasi balikan 80 – 84 17
tingkat kemajuan belajar mahasiswa. Teori dan 70 – 79 3
model rancangan pembelajaran hendaknya 65 – 69 -
≤ 65 -
memperlihatkan tiga komponen utama, yaitu Jumlah 25
(1) kondisi belajar, (2) metode pembelajaran,
dan (3) hasil pembelajaran.
Angket digunakan untuk mengetahui
HASIL DAN PEMBAHASAN sikap mahasiswa setelah dalam pembelajaran
Science Entrepreunership menggunakan
Hasil penelitian yang diperoleh dalam bahan ajar berbasis hasil penelitian. Ringkasan
penelitian pengembangan ini meliputi, bahan hasil angket disajikan pada Tabel 3.
ajar yang digunakan dalam pembelajaran Pakar yang memvalidasi bahan ajar
untuk mendorong mahasiswa menghasilkan memberikan banyak masukan pada penilaian
proposal PKM, tingkat keefektifan bahan ajar bahan ajar pertama. Saran pakar diantaranya
yang ditentukan dari hasil belajar mahasiswa tentang penyajian fakta yang dapat merangsang
dalam bentuk nilai akhir semester, dari 12 pemahaman mahasiswa. Berbagai fakta-
proposal yang terkumpul diperoleh 9 proposal fakta empiris yang disajikan pada bahan ajar
dengan nilai 80-84 dan nilai di atas 85 dipenuhi hendaknya didukung informasi yang lengkap
oleh 3 proposal. sehingga mahasiswa cukup membaca isi
Pakar melakukan validasi sebanyak bahan ajar. Masukan pakar tentang fakta
dua kali, berbagai saran pakar pada validasi ditindaklanjuti dengan menambahkan
pertama digunakan untuk merevisi bahan ajar. informasi yang didukung data-data penelitian
Hasil validasi pakar disajikan pada Tabel 1. yang lebih lengkap pada penyajian bahan ajar.

Tabel 1. Validasi Bahan Ajar oleh Pakar Tabel 3. Ringkasan Sikap Mahasiswa setelah

105
F. Putut Martin HB Pengembangan Bahan Ajar Science Entrepreneurship

Menggunakan Bahan Ajar Science Entrepreunership Berbasis Hasil Penelitian


Jumlah Mahasiswa
Pernyataan
Setuju Sangat Setuju
Hasil-hasil penelitian tentang kewirausahaan penting
21 4
dimanfaatkan sebagai sumber relajar
Bahan ajar yang menyajikan contoh-contoh nyata kewirausahaan
23 2
menjadikan konsep yang dipelajari lebih mudah dipahami
Bahan ajar yang menyajikan hasil penelitian menjadikan materi
yang dipelajari memotivasi mahasiswa untuk menindaklanjuti 15 10
dalam bentuk proposal kreativitas mahasiswa
Ide tentang kewirausahaan yang inovatif muncul setelah
18 7
mempelajari bahan ajar yang digunakan
Setelah menggunakan modul mendorong semangat untuk segera
6 19
menyusun proposal PKM

Saran masukan pakar berikutnya yaitu pada bagian uraian, contoh dan latihan yang disajikan
hendaknya lebih relevan dan menarik, serta dengan harapan mahasiswa lebih terdorong
mencerminkan peristiwa, kejadian atau untuk mengembangkan karya baru setelah
kondisi termasa. Bahan ajar sebelumnya mempelajari isi bahan ajar.
lebih mengutamakan uraian materi dari hasil- Pola penyajian bahan ajar telah dinilai baik
hasil penelitian, kurang dukungan contoh- dan konsisten karena sajian yang sistematis
contoh kewirausahaan nyata di masyarakat ternyata dapat membantu mahasiswa dalam
terutama yang berkaitan dengan penerapan memahami isi bahan ajar. Dalam penelitian ini
konsep ke IPA-an. Menindaklanjuti saran ketika mahasiswa menggunakan bahan ajar
pakar, maka ditambahkan berbagai contoh terlihat aktif membubuhkan catatan dan tanda
kewirausahaan yang ada di masyakarat. dengan pena stabilo pada kalimat-kalimat
Contoh-contoh diuraikan dari sajian berbagai yang dianggap penting, sehingga bahan
artikel hasil penelitian yang digunakan ajar benar-benar telah dimanfaatkan dengan
sebagai rujukan utama bahan ajar. Menurut baik. Kenyataannya adanya bahan ajar pada
pakar kewirausahaan yang menilai bahan ajar, mata kuliah Science Entrepreuneruship ini
kelemahan utama bahan ajar kewirausahaan masih langka di berbagai toko buku sehingga
yang disusun oleh dosen di perguruan tinggi dirasakan manfaatnya oleh mahasiswa.
umumnya kurang merangsang berpikir kreatif Science entrepreunership merupakan satu-
dan inovatif, mengingat deskripsi materi satunya mata kuliah yang secara langsung
yang disajikan kurang dapat memotivasi membekali kemampuan mahasiswa dalam
mahasiswa untuk menghasilkan karya-karya merancang dan mengembangkan produk yang
baru, dan gagasan-gagasan baru. Dalam bahan menerapkan konsep IPA, bernilai ekonomi
ajar yang dikembangkan, telah disajikan dan berwawasan lingkungan. Oleh karena
informasi bentuk pengembangan produk itu, bahan ajar yang dikembangkan memiliki
yang dapat dikembangkan lebih lanjut dari pengaruh yang kuat terhadap kemampuan
suatu produk yang telah dihasilkan dalam mahasiswa dalam menyusun karya tulis
artikel hasil penelitian yang dirujuk. Berbagai sebagai bentuk penyaluran ide pengembangan
informasi tentang bentuk pengembangan diri yang sedang berkembang.
produk disajikan dengan kemungkinan Penggunaan bahan ajar yang berorientasi
peluang-peluang ekonomi yang dihasilkan, pada inovasi produk yang telah dihasilkan

106
F. Putut Martin HB Pengembangan Bahan Ajar Science Entrepreneurship

melalui berbagai penelitian dari hasil penelitian selanjutnya dinilai dengan menggunakan
ini memberi kesempatan mahasiswa untuk instrumen penilaian proposal. Berdasarkan
memiliki keterampilan nyata bukan sekedar nilai proposal PKM, 9 proposal mendapat
kajian literatur. Contoh nyata yang disajikan nilai 80 – 84 sedangkan 3 proposal
pada bahan ajar dapat merangsang mahasiswa mendapatkan nilai ≥ 85. Semua proposal
untuk mencoba mengembangkan berbagai telah mendapatkan nilai minimal 80, berarti
inovasi produk yang dituangkan dalam kualitas proposal sudah baik. Proposal PKM
proposal karya ilmiah. mahasiswa telah mencirikan pemanfaatan
Penggunaan bahan ajar dalam penelitian bahan ajar perkuliahan, karena produk-produk
ini telah mengikuti pola pengembangan yang dikembangkan menindaklanjuti dari
yang telah dirancang yaitu bahan ajar pembelajaran Science Entrepreunership.
dibagikan kepada mahasiswa seminggu Proposal PKM disusun oleh mahasiswa
sebelum pembelajaran, dalam penerapannya sebagai penugasan akhir pembelajaran Science
menciptakan pembelajaran yang berpusat Entrepreunership. Kemampuan mahasiswa
pada mahasiswa dengan menggunakan dalam mengembangkan kreativitas produk
metode diskusi model pembelajaran melalui PKM merupakan bentuk nyata belajar
kooperatif konstruktivistik, pada setiap akhir bermakna. Berbagai hasil penelitian di dalam
unit pembelajaran dilakukan tes penggalan, bahan ajar telah dapat memicu daya cipta
tes sumatif dan tugas-tugas latihan yang mahasiswa dengan bukti proposal PKM yang
terstruktur. Cara penyajian bahan ajar telah dihasilkan. Proposal yang telah dihasilkan
yang telah diterapkan dalam penelitian ini akan ditindaklanjuti dengan pembimbingan
mampu mengembangkan pola berpikir kritis khusus oleh dosen agar dapat dikompetisikan
mahasiswa terlihat ketika diskusi kelas. untuk mendapatkan pendanaan dari Dikti pada
Terdapat peningkatan terhadap skor tahun 2013.
penilaian pakar yang pertama dengan Selain proposal PKM dalam penelitian ini
penilaian yang kedua. Kenaikan skor dari 74 juga diperoleh nilai akhir semester mahasiswa
menjadi 82 berarti terdapat peningkatan skor untuk mata kuliah Science Entrepreunership.
8. Peningkatan skor dikarenakan berbagai Nilai mahasiswa sebagian besar mendapatkan
masukan pakar pada penilaian pertama telah nilai B dan A, tidak ada satupun mahasiswa
dijadikan masukan perbaikan bahan ajar. yang mendapatkan nilai C. Penilaian ini tentu
Setelah dianalisis semua masukan pakar tidak terlepas dari dampak penggunaan bahan
berkaitan dengan instrumen kelayakan modul ajar yang telah dikembangkan. Nilai akhir
sehingga semuanya dijadikan bahan perbaikan mahasiswa 30% diperoleh dari nilai proposal
bahan ajar. PKM yang berhasil disusun mahasiswa,
Dalam penelitian ini, tingkat keefektifan sedangkan bobot 40% diperoleh dari nilai
penggunaan bahan ajar yaitu kemampuan ujian akhir. Tingkat pemahaman yang baik
mahasiswa dalam penyusunan proposal terhadap bahan ajar telah terbukti dengan
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). kemampuan mahasiswa menjawab soal-soal
Mahasiswa secara berkelompok, masing- ujian akhir semester.
masing 3 orang, dari pembelajaran Science Penelitian ini diakhiri dengan
Entrepreunership menyusun proposal pengumpulan data tentang sikap mahasiswa
PKM. Proposal berkaitan dengan usaha setelah dalam pembelajaran menggunakan
pengembangan produk dengan menggunakan bahan ajar berbasis hasil penelitian
hasil kajian bahan ajar selama pembelajaran. kewirausahaan. Mahasiswa beranggapan
Terkumpul 12 proposal PKM, yang bahwa hasil-hasil penelitian bidang

107
F. Putut Martin HB Pengembangan Bahan Ajar Science Entrepreneurship

kewirausahaan tidak hanya dipublikasi DAFTAR PUSTAKA


melainkan juga dijadikan bahan belajar
oleh mahasiswa. Contoh-contoh yang Ansar. 2008. Penelitian Sains yang Berorientasi
disajikan nyata berdasarkan pengalaman Wirausaha. Laporan Penelitian.
sehingga lebih merangsang mahasiswa untuk Balitbangda Sumatera Selatan.
mengembangkan produk lebih lanjut. Semua Damayanti. 2009. Hakekat dan Konsep Dasar
mahasiswa juga setuju bahwa Bahan ajar Kewirausahaan. Grasindo: Jakarta.
yang menyajikan hasil penelitian menjadikan Hariani, S. 2009. Pengembangan Bahan
materi yang dipelajari mampu memotivasi ajar Perkecambahan Biji Berbasis
mahasiswa untuk menindaklanjuti dalam Kontekstual. Desertasi. Program
bentuk proposal kreativitas mahasiswa. Pascasarjana Universitas Negeri
Malang.
SIMPULAN DAN SARAN Priyono. 2009. Menumbuhkembangkan
Budaya Kewirausahaan di Perguruan
Simpulan Tinggi. Jurnal Cendekia. STTMCA.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat Edisi Oktober (42-53).
diambil kesimpulan yaitu, (1) Bahan ajar Rakib. 2010. Model Komunikasi Wirausaha,
science entrepreunership yang dikembangkan Pembelajaran Wirausaha dan
berbasis hasil penelitian memperoleh penilaian Sikap Kewirausahaan. Jurnal Ilmu
layak dari pakar pakar kewirausahaan, (2). Pendidikan. Jilid 17, Nomor 2 (halaman:
Mahasiswa mampu menyusun proposal 117-125).
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Utomo, T dan Ruijter K. 2003. Sistem Belajar
dengan baik setelah memanfaatkan bahan Berbahan ajar. Jakarta: Pelita.
ajar yang dikembangkan dalam mata kuliah WeningdanSudarmiatin.2010.Pengembangan
science entrepreunership dan (3). Penggunaan Bahan ajar Kewirausahaan. Jurnal
bahan ajar science entrepreunership yang Ilmu Pendidikan. Jilid 17, Nomor 2
dikembangkan efektif berdasarkan hasil (halaman: 153-167)
belajar mahasiswa.

Saran
Saran yang dapat diberikan dari hasil
penelitian yaitu, (1). Hasil-hasil penelitian
sangat baik digunakan sebagai bahan
ajar yang informatif sekaligus memiliki
dampak positif karena menyajikan fakta-
fakta yang mendorong mahasiswa untuk
mau mempelajari dan (2). Mata kuliah yang
memberikan keterampilan bagi mahasiswa
hendaknya dengan memberikan pengalaman
nyata untuk mengembangkan produk dari
hasil-hasil penelitian, mengingat pesatnya
perkembangan sumber belajar yang akan
diperoleh bila merujuk pada hasil-hasil
penelitian.

108

You might also like