You are on page 1of 30

Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Agnes Vanesa 2338 –Rejeki

ISSN&: Dewi 4794


Vol 3 No. 3 September - Desember 2016

PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DAN


HIRARKI JABATAN TERHADAP PROFESIONALISME AUDITOR
PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI WILAYAH JAKARTA
SELATAN

Agnes Vanesa1) dan Dewi Rejeki2)


Universitas Krisnadwipayana

This study was conducted to determine the effect of partially or


simultaneously between the size of Public Accounting Firms (KAP) and
hierarchical positions on the professionalism of auditors in Public Accounting
Firms (KAP) at South Jakarta.
This research is done in the Public Accounting Firms (KAP) at South
Jakarta. The methods used for data collection is through a survey of primary
data. The analytical method used is a method of quantitative and qualitative
approaches.
The results of the study showed that simultaneous size of Public
Accounting Firms (KAP) and the hierarchical positions of powerful positions
significantly and positively on the professionalism of auditors and the results of
the partial indicates that the variable size of Public Accounting Firms (KAP)
and the hierarchical positions on the professionalism of auditors in Public
Accounting Firms (KAP) at South Jakarta, where the second factor it will
contribute to the professionalism of auditors as big as 89,6%.
The conclusions of this study, the variable size of Public Accounting Firms
(KAP) and hierarchical positions of powerful positions significantly and
positively to the professionalism of auditors variables either partially of
simultaneously.
The suggestion from this study, expected variables need to be improved
such as gender, experience, independence, audit situations, ethics, knowledge,
ethical perception, and role conflict.

Keyword : Size of Public Accounting Firms (KAP), Hierarchical Positions, and


Professionalism of Auditors

PENDAHULUAN perusahaan Baker Hughes Inc. yang


Menurut Nuke (2015:04) dalam tercatat di bursa New York, telah
kasus Kantor Akuntan Publik (KAP) menimbulkan gejolak baru bagi profesi
KPMG Sidharta & Harsono yang akuntan di Indonesia.
bertempat di Wisma GKBI Lt. 32, Jl. Jend. Dampak dari kasus ini adaiah
Sudirman Kav. 28, Jakarta Selatan yang runtuhnya Kantor Akuntan Publik (KAP)
terbukti menyuap aparat pajak di Indonesia KPMG Sidharta & Harsono setelah
sebesar US$ 75 ribu sebagai imbalan atas dinyatakan bersalah.Berkat aksi suap ini,
diterbitkannya faktur palsu untuk biaya kewajiban pajak Easman memang surut
jasa profesional KPMG yang harus dibayar drastic, dari semula US$ 3,2 juta menjadi
kliennya PT Easman Christensen, anak hanya US$ 270 ribu. Namun, penasihat

Hal | 9
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Agnes Vanesa & Dewi Rejeki

anti suap Baker rupanya khawatir dengan (KAP) dari tahun ke tahun semakin surut,
kelakuan anak perusahaannya.Maka, dipicu oleh skandal KPMG.
sebelum menanggung risiko yang lebih Sebagai profesi kepercayaan,
besar, Baker melaporkan secara sukarela akuntan harus selalu menyadari fungsinya
kasus ini dan memecat eksekutifnya. sebagai kepercayaan masyarakat yang
Badan pengawas pasar modal AS, harus dijaga. Profesi akuntan hanya bisa
Securities & Exchange Commission, survive jika menjaga amanah yang
menjeratnya dengan Foreign Corrupt diberikan masyarakat atau user kepadanya,
Practices Act, yaitu undang-undang anti dengan cara mempertaruhkan
korupsi untuk perusahaan Amerika di luar profesionalisme mereka. Akuntabilitas
negeri. Akibatnya, hampir saja Baker dan manajemen publik harus sejalan dengan
KPMG terseret ke pengadilan distrik profesionalisme yang tinggi, moral dan
Texas.Namun, karena Baker mohon etika, integritas, independen, dan bebas
ampun, maka kasus ini akhirnya dari semua kepentingan di luar
diselesaikan di luar pengadilan dan KPMG kepentingan menegakkan kebenaran,
pun terselamatkan. kemampuan teknis, dan profesionalisme
Pada kasus di atas, KPMG harus selalu dijaga dengan menempatkan
melanggar prinsip integritas, dimana aspek moralitas di tempat yang
KPMG menyuap aparat pajak hanya untuk tertinggi.Akuntan bukan hanya sekedar
kepentingan kliennya.Hal ini dapat ahli tetapi harus dapat melaksanakan
dikatakan tidak jujur karena KPMG pekerjaan profesinya dengan hati-hati atau
melakukan kecurangan dalam due professional care dan selalu
melaksanakan tugasnya sebagai akuntan menjunjung tinggi kode etik profesi yang
publik, sehingga KPMG juga melanggar ada.
prinsip objektif.Kasus Kantor Akuntan Salman Husin (2012), dalam
Publik (KAP) KPMG Sidharta& Harsono penelitiannya mengemukakan bahwa
tersebut menimbulkan keraguan publik ukuran organisasi menciptakan perbedaan
akan informasi laporan keuangan. Profesi karakteristik struktural dalam organisasi,
akuntan hanya bisa dijaga jika akuntan diantaranya organisasi besar lebih
selalu berpedoman pada kode etik, standar, komplek, lebih profesional, dan lebih
dan moralitas. formal dibanding organisasi kecil. Dan
Banyakpenelitian tentang akuntan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang
publik yang dikaitkan dengan ukuran memiliki tingkatan hirarki dalam
kantor akuntandan hirarki jabatannya yang organisasi, berarti memiliki batasan
mengindikasikan bahwa akuntan besar wewenang yang jelas dalam pengambilan
lebih profesional dibanding akuntan kecil, keputusan, dan lebih profesional dalam
sehingga secara otomatis, suatu akuntan bekerja, serta bertanggung jawab atas hasil
besar memiliki hirarki jabatan yang lebih keputusannya tersebut.
jelas susunannya dibanding akuntan kecil. Darmoko (2012) dalam penelitiannya
Namun kenyataannya saat ini banyak klien mengemukakan bahwa suatu profesi akan
yang lebih rasional dan cost minded dalam menyediakan pelayanan yang memuaskan
memilih auditor ekternal, sehingga pada publik dan pelayanan yang
peran ukuran Kantor Akuntan Publik memuaskan tersebut berhubungan dengan
ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP).

Hal | 10
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Agnes Vanesa & Dewi Rejeki

Perbedaan tugas dan tanggung jawab profesionalisme auditor secara


akuntan disebabkan karena perbedaan simultan ?
hirarki jabatan, dimana semakin tinggi
level hirarkinya semakin tinggi pula
tingkat profesionalismenya. Hal ini LANDASAN TEORI
dikarenakan rangking jabatan dalam Auditing yang independen adalah
hirarki perusahaan menunjukkan kekuatan, jasa yang dilakukan oleh para profesional
dimana rangking lebih tinggi berhubungan yang independen, yaitu pihak diluar
dengan level profesionalisme yang lebih perusahaan yang diperiksa tidak boleh
tinggi. mempunyai kepentingan tertentu di dalam
Ikhsan (2011), perusahaan tersebut atau mempunyai
dalampenelitiannyamengemukakan bahwa hubungan khusus(keluarga dari pemegang
Kantor Akuntan Publik (KAP) akan saham, direksi, atau dewan komisaris).Dan
mengembangkan keahlian spesifik tidak memihak ke pihak manapun dan
industry, yang berarti spesialisasi dan melaporkan apa adanya, yang berpraktek
peningkatan keahlian yang akan secara perorangan ataupun sebagai kantor
berdampak pada kualitas audit. Kualitas akuntan. Ardiyos (2014:86) menyatakan
dan expertise adalah atribut servis yang bahwaSeorang yang melakukan tugas
dimiliki oleh Kantor Akuntan Publik auditing (pemeriksaan akuntansi).
(KAP) besar dan merupakan faktor yang Eksternal auditor adalah pemeriksa dari
menyebabkan banyak klien memilih luar perusahaan biasanya dari Kantor
Kantor Akuntan Publik (KAP) Akuntan Publik (KAP) untuk menilai
besar.Meningkatnya orientasi birokrasi kewajaran laporan keuangan perusahaan.
berarti menurunnya orientasi profesional Internal auditor adalah pemeriksa dari
dari posisi hirarki rendah ke hirarki posisi dalam perusahaan atau staff perusahaan
lebih tinggi. tersebut yang tanggung jawabnya adalah
Berdasarkan kasus Kantor Akuntan meninjau kembali operasi dan praktek
Publik (KAP) KPMG Sidharta & Harsono manajerial pimpinan agar tercipta
di Jakarta Selatan terkait dengan ukuran keserasian dan kesesuaian dengan
Kantor Akuntan Publik (KAP) dan hirarki kebijaksanaan manajemen dan juga
jabatan yang mempengaruhi melaksanakan efisiensi biaya dalam
profesionalisme auditor, peneliti operasi perusahaan.
merumuskan masalah ssebagai berikut : Menurut Elder (2013:5) mengatakan
1. Bagaimanakahpengaruh antara ukuran bahwa auditor harus memiliki kualifikasi
Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk memahami kriteria yang digunakan
terhadap profesionalisme auditor dan harus kompeten untuk mengetahui
secara parsial ? jenis serta jumlah bukti yang akan
2. Bagaimanakahpengaruh antara hirarki dikumpulkan guna mencapai kesimpulan
jabatan terhadap profesionalisme yang tepat setelah memeriksa bukti
auditor secara parsial ? tersebut.
3. Bagaimanakah pengaruh ukuran Dari beberapa definisi diatas dapat
Kantor Akuntan Publik (KAP) dan disimpulkan auditor adalah seorang yang
hirarki jabatan terhadap kompeten dan independensi dalam
melakukan auditing atas laporan keuangan.

Hal | 11
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Agnes Vanesa & Dewi Rejeki

Auditor mempunyai tanggung jawab keuangan historis yang dipublikasikan


dalam perencanaan, pengendalian, dan oleh semua perusahaan terbuka,
pencatatan.Auditor perlu merencanakan, kebanyakan perusahaan lain yang
mengendalikan, dan mencatat cukup besar, dan banyak perusahaan
pekerjaannya dalam memeriksa laporan serta organisasi nonkomersial yang
keuangan. lebih kecil. Sebutan Kantor Akuntan
Menurut Ikatan Akuntan Publik Publik (KAP) mencerminkan fakta
Indonesia (IAPI) dalam Standar bahwa auditor yang menyatakan
Profesional Akuntan Publik (SPAP) pendapat audit atas laporan keuangan
240(2013:5) mengatakan bahwa auditor harus memiliki lisensi sebagai akuntan
yang melaksanakan auditing berdasarkan publik. Kantor Akuntan Publik (KAP)
Standar Profesional Akuntan Publik sering kali disebut auditor eksternal
(SPAP) bertanggung jawab untuk atau auditor independen untuk
memperoleh keyakinan memadai apakah membedakan dengan auditor internal.
laporan keuangan secara keseluruhan b. Auditor Badan Akuntabilitas
bebas dari salah saji material, yang Pemerintah
disebabkan oleh kecurangan atau Auditor Badan Akuntabilitas
kesalahan. Karena keterbatasan bawah Pemerintah dibagi 2 yaitu:
suatu auditing, maka selalu ada risiko yang 1) Auditor Internal pemerintah
tidak terhindarkan bahwa beberapa salah Auditor Internal Pemerintah adalah
saji material dalam laporan keuangan auditor yang bekerja untuk Badan
mungkin tidak akan terdeteksi, walaupun Pengawasan Keungan dan
audit telah direncanakan dan dilaksanakan Pembangunan (BPKP).Berguna
dengan baik berdasarkan Standar untuk melayani kebutuhan
Profesional Akuntan Publik(SPAP). Pemerintah. Porsi utama upaya
Berdasarkan penjelasan diatas maka audit Badan Pengawasan Keungan
dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab dan Pembangunan(BPKP) adalah
yang dilakukan oleh seorang auditor harus dikerahkan untuk mengevaluasi
bebas dari kesalahan salah saji material. efisien dan efektifitas operasional
Menurut Elder (2013:19), di berbagai program Pemerintah.
Indonesia terdapat wadah bagi sebagian 2) Auditor Badan Pemeriksa
akuntan Indonesia yang bekerja diberbagai Keuangan (BPK)
bidang pekerjaan (bukan hanya yang Auditor Pemeriksa Badan
bekerja sebagai akuntan publik) yaitu Keuangan (BPK) adalah auditor
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang resmi yang bekerja untuk Badan
didirikan tanggal 23 Desember 1957. Pemeriksa Keuangan (BPK)
Terdapat empat auditor yang paling umum Republik Indonesia (RI), badan
dikenal, yaitu Kantor Akuntan Publik yang didirikan berdasarkan
(KAP), Auditor Badan Akuntabilitas Konstitusi Indonesia.Tanggung
Pemerintah, Auditor Pajak, dan Auditor jawab utama Badan Pemeriksa
Internal. Antara lain sebagai berikut: Keuangan (BPK) adalah untuk
a. Kantor Akuntan Publik (KAP) melaksanakan fungsi
Kantor Akuntan Publik (KAP) auditingDewan perwakilan Rakyat
bertanggung jawab mengaudit laporan (DPR), dan juga mempunyai

Hal | 12
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Agnes Vanesa & Dewi Rejeki

banyak tanggung jawab auditing profesional dalam praktik akuntan publik”.


seperti Kantor Akuntan Publik Dengan demikian Kantor Akuntan Publik
(KAP). (KAP) dapat di interpretasikan sebagai
3) Auditor Pajak suatu bentuk organisasi akuntan publik
Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak yang menyediakan jasa auditing serta jasa
bertanggung jawab untuk atestasi dan assurance lainnya dan
memberlakukan peraturan memperoleh izin sesuai dengan peraturan
pajak.Salah satu tanggung jawab perundang-undangan.
utama Dirjen Pajak adalah Menurut Abdul Halim (2015:121)
mengauditingSurat Pemberitahuan Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat
Tahunan (SPT) wajib pajak untuk dibedakan menjadi Kantor Akuntan Publik
menentukan apakah Surat (KAP) besar dan Kantor Akuntan Publik
Pemberitahuan Tahunan(SPT) itu (KAP) kecil. Suatu akuntan dapat
sudah mematuhi peraturan pajak dikatakan besar atau kecil bila akuntan
yang berlaku atau belum. Auditing tersebut telah berafiliasi atau belum
ini murni bersifat auditing ketaatan. berafiliasi dengan keanggotaan organisasi
4) Auditor Internal internasional.Kantor Akuntan Publik
Auditor Internal dipekerjakan oleh (KAP) besar lebih mau dan lebih berani
perusahaan untuk melakukan dalam menghadapi dan mengambil resiko
auditing bagi manajemen, sama auditing dibanding Kantor Akuntan Publik
seperti Badan Pemeriksa Keuangan (KAP) kecil. Hal ini terjadi mengingat
(BPK) mengauditing untuk Dewan persepsi kebanyakan orang atau klien yang
perwakilan Rakyat (DPR). mengatakan bahwa dilihat dari kualitas
Tanggung jawab auditor internal audit Kantor Akuntan Publik (KAP) besar
sangat beragam, tergantung pada tentunya akan jauh lebih baik dibanding
yang mempekerjakan mereka. kualitas audit Kantor Akuntan Publik
Untuk mempertahankan (KAP) kecil,dan dari segi independensi
independensi dari fungsi-fungsi auditornya juga akan tentu lebih maksimal
bisnis lainnya, kelompok auditing Kantor Akuntan Publik (KAP) besar
internal biasanya melapor langsung dibanding Kantor Akuntan Publik (KAP)
kepada direktur utama, salah satu kecil.
pejabat tinggi eksekutif lainnya, Kantor Akuntan Publik (KAP)
atau komite auditing dalam dewan besarakan lebih sering melakukan rotasi
komisaris.Bahwa dalam sebuah auditingkepada auditornya. Hal ini
badan auditor harus diperlukan dimaksudkan untuk menjaga kompetensi
tipe-tipe utama auditor yang dan independensi dari auditor tersebut.
berpraktik dengan baik. Bila seorang auditor telah mengauditing
lama suatu perusahaan dan telah mengenal
Menurut Agoes (2012:44) disebutkan semua karyawan yang ada pada
bahwa “Kantor Akuntan Publik (KAP) perusahaan tersebut, maka kredibilitas dari
adalah suatu bentuk organisasi akuntan auditor tersebut dan hasil auditing dari
publik yang memperoleh izin sesuai auditor tersebut akan diragukan. Karena,
dengan peraturan perundang-undangan, telah terjalin suatu hubungan pertemanan
yang berusaha dibidang pemberian jasa antara auditor dengan perusahaan.Regulasi

Hal | 13
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Agnes Vanesa & Dewi Rejeki

Pemerintah yang membatasi pemberian seorang auditor itu sendiri.Yang dimaksud


jasa auditing, diatur dalam Keputusan dengan independensi disini adalah
Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008, seberapa besar pengetahuan seorang
di mana pemberian jasa auditing umum auditor dalam melakukan pengauditingan
atas laporan keuangan dari suatu entitas suatu entitas seperti alur siklus
dilakukan oleh Kantor Akuntan auditingnya, dokumen-dokumen
Publik(KAP)paling lama untuk 6 tahun diperlukan, ketepatan dalam hal
buku berturut-turut, dan oleh seorang pengungkapan, tepat waktu.Sedangkan
Akuntan Publik paling lama untuk 3 tahun yang termasuk dengan faktor ekstern
buku berturut-turut. auditor adalah standard dan aturan yang
Pada Kantor Akuntan Publik berlaku.
(KAP)besarakan banyak dijumpai Brand name adalah merk dari suatu
permintaan dan penawaran jasa mengenai Kantor Akuntan Publik (KAP). Artinya
Initial Public Offering (IPO), yaitu adalah seberapa ternamakah Kantor
penawaran umum perdana saham sebuah Akuntan Publik (KAP) tersebut.Brand
perusahaan untuk masyarakat umum. Jadi name akan mempengaruhi jumlah rekanan
masyarakat umum berkesempatan untuk bank, mempengaruhi jumlah klien, dan
membelinya setelah ada Initial Public besarnya bidang usaha klien yang
Offering (IPO) saham perusahaan tersebut dipegang. Hal ini kaitannya dengan
karena sebelum ada Initial Public Offering kepercayaan public kepada Kantor
(IPO) berarti saham belum di Akuntan Publik (KAP) bersangkutan.
perdagangkan di pasar saham. Demi Menurut Grace Malingkas (2012:25)
tercapainya kesuksesan Initial Public sistem hirarki adalah alat yang paling
Offering (IPO), klien akan banyak mudah untuk memahami masalah-masalah
mengajukan permintaan-permintaan hasil yang kompleks, dimana masalah tersebut
auditing kepada auditornya, seperti setting diuraikan ke dalam elemen-elemen yang
laba bersih, setting jumlah aset, ataupun bersangkutan, menyusun elemen-elemen
settingReturn on Investment (ROI). tersebut secara hirarkis, dan akhirnya
Namun, dengan keberadaan standard melakukan penilaian atas elemen-elemen
profesi, akan membuat auditor lebih dalam komponen yang sifatnya homogen
berhati-hati dalam melakukan auditing dan dan menyusun komponen-komponen
menuruti permintaan klien. Karena pada tersebut dalam level hirarki yang tepat.
dasarnya auditor memeriksa dan Hirarki juga merupakan abstraksi
menjalankan tugasnya berdasarkan struktur suatu sistem yang mempelajari
keadaan yang sebenarnya. fungsi interaksi antara komponen dan juga
Menurut Leonard William (2012:50) dampak-dampak pada sistem.Abstraksi ini
kualitas auditor dapat diartikan sebagai mempunyai bentuk saling berkaitan,
kemampuan seorang auditor dalam tersusun atas suatu puncak atau sasaran
melakukan tugasnya mengauditing suatu utama (ultimate goal) menuju pada bagian-
entitas.Kualitas auditor dapat dipengaruhi bagian, kemudian kebijakan-kebijakan dan
oleh dari dalam diri seorang auditornya strategi-strategi.Dengan demikian hirarki
(faktor intern) atau dari luar pihak auditor adalah sistem yang tingkatan-tingkatan
(faktor ekstern).Faktor intern auditor keputusannya berstratifikasi dengan
meliputi indepedensi dan pengalaman dari beberapa elemen keputusan pada setiap

Hal | 14
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Agnes Vanesa & Dewi Rejeki

tingkatan keputusan.Auditor independen tugas oleh seseorang sehingga yang lain


atau auditor eksternal melaksanakan tidak melakukan hal apapun.
kegiatannya di bawah suatu Kantor Rantai komando adalah struktur
Akuntan Publik (KAP).Hirarki staff pengambilan keputusan dari tingkat
organisasi Kantor Akuntan Publik (KAP) kewenangan tertinggi ke tingkat
pada umumnyaterdiri dari: terendah.Dalam auditing, tingkat tertinggi
1. Partner disini adalah partner.Partner membawahi
Merupakan top legal client manager. Manager membawahi supervisor
relationship, yang bertugas me- auditing. Dan supervisor auditing
review(menelaah) pekerjaan auditing, membawahi staff auditing. Dalam
menandatangani laporan auditing, melakukan auditing suatu entitas, akan
menyetujui masalah fee dan dibentuk suatu tim auditing yang
penagihannya, dan penanggungjawab beranggotakan staff auditing, supervisor
atas segala hal yang berkaitan dengan auditing, manager auditing, dan partner.
pekerjaan auditing. Hasil laporan audited yang dikerjakan oleh
2. Manager tim auditing berikutnya akan di review
Merupakan staff yang banyak kembali oleh supervisor auditing dan
berhubungan dengan klien, mengawasi diserahkan kepada manager.
langsung pelaksanaan tugas-tugas Menurut Leonard William
auditing, me-review lebih rinci (2012:115) dilihat berdasarkan hirarki
terhadap pekerjaan auditing, dan jabatan, tentu wewenang seseorang akan
melakukan penagihan atas fee auditing. sangat berpengaruh. Orang yang berada
3. Supervisor Auditing pada divisi paling bawah tentu tidak akan
Merupakan staff yang memiliki wewenang yang sama dengan
bertanggungjawab langsung terhadap orang yang berada di divisi diatasnya, atau
perencanaan dan pelaksanaan bahkan orang itu tidak akan memiliki
pekerjaan auditing, dan me-review wewenang sama sekali dikarenakan
pekerjaan para staff auditing yang jabatannya yang tidak memiliki pengaruh
dibawahinya. apapun dalam suatu organisasi. Wewenang
4. Staff Auditing staff auditing tidak akan sama dengan
Merupakan staff pelaksana langsung wewenang yang dimiliki oleh supervisor
dan bertanggungjawab atas pekerjaan auditing. Begitu pula dengan jabatan-
lapangan. Para staff ini penugasannya jabatan lainnya seperti manager dan
dapat berupa bagian-bagian dari partner.
pekerjaan auditing, dan bahkan bila Menurut Boynton William (2010:23)
memungkinkan memberikan pendapat dalam suatu organisasi perlu diperhatikan
atas bagian yang diperiksanya. jumlah anggotanya. Jangan sampai
berlebihan ataupun berkekurangan jumlah
Spesialisasi kerja adalah pembagian anggota karena hal ini akan mengganggu
kerja berdasarkan oleh keahlian atau keefektifitasan pekerjaan dalam organisasi.
keterampilan khusus. Inti dari spesialisasi Apabila dalam suatu organisasi terjadi
adalah pembagian tugas berdasarkan kelebihan anggota, maka akan terjadi salah
keahlian yang dimiliki individu dalam satu pihak anggota organisasi tidak
organisasi, agar tidak ada pemborongan mendapatkan pekerjaan dikarenakan sudah

Hal | 15
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Agnes Vanesa & Dewi Rejeki

dipegang atau ditangani oleh anggota- Faktor penting dalam hal ini adalah
anggota lainnya. Namun apabila intelektualitas yang di dalamnya tercakup
kekurangan anggota juga tidak baik juga satu atau beberapa keahlian kerja yang
dikarenakan akan terjadi penumpukan dianggap mampu menjamin proses
pekerjaan oleh beberapa pihak anggota pekerjaan dan hasil kerja yang profesional,
organisasi dikarenakan kekurangan tenaga atau tercapainya nilai-nilai tertentu yang
kerja untuk menangani pekerjaan- dianggap ideal menurut pihak yang
pekerjaan yang terlalu banyak. menikmatinya.
Dalam kehidupan tentu akan ada Profesionalisme adalah istilah bagi
yang namanya peraturan. Entah itu dalam seseorang yang menawarkan jasa atau
keluarga, dalam sekolah, dalam layanan sesuai dengan protokol dan
lingkungan, ataupun dalam pekerjaan akan peraturan dalam bidang yang dijalaninya
selalu ada yang namanya peraturan demi dan menerima gaji sebagai upah atas
keharmonisan dan keselarasan dalam jasanya. Orang tersebut juga merupakan
berinteraksi agar tidak terjadi anggota suatu entitas atau organisasi yang
pertengkaran. Peraturan akan dibuat oleh didirikan seusai dengan hukum di sebuah
orang yang memiliki kepentingan atau negara atau wilayah.Meskipun begitu,
orang yang memiliki wewenang atas seringkali seseorang yang merupakan ahli
organisasi dan peraturan tersebut. dalam suatu bidang juga disebut
Peraturan ada yang mengikat ada yang "profesional" dalam bidangnya meskipun
tidak. Peraturan yang mengikat akan ada bukan merupakan anggota sebuah entitas
sanksi tertulisnya dan tegas. Namun yang didirikan dengan sah.
apabila peraturannya tidak mengikat tetap Kriteria utama dari profesional
akan ada sanksi namun sanksinya lebih ke adalah pengetahuan pakar atau ahli
sanksi masyarakat seperti jadi bahan (expert) dan terkhusus mengenai bidang
omongan atau dikucilkan. Contoh tempat karyawan berkarya dengan
peraturan yang mengikat dalam suatu profesional. Hal-hal yang mempengaruhi
organisasi perusahaan adalah Standar profesionalisme auditor :
Operasional Perusahaan (SOP).Peraturan a. Akuntanbilitas
mengikat untuk seorang auditor adalah Akuntanbilitas adalah bentuk dorongan
etika profesi, Standar Akuntansi Keuangan psikologi yang membuat seseorang
(SAK), Standar Profesional Akuntan berusaha mempertanggungjawabkan
Publik (SPAP). semua tindakan dan keputusan yang
Menurut Sony Keraff (2012:3) diambil kepada lingkungannya.
profesionalisme berasal dari kata profesi. b. Obyektifitas
Jadi, berbicara tentang profesionalisme Obyektifitas adalah suatu kualitas yang
tentu mengacu pada pengertian profesi memberikan nilai atas jasa yang
sebagai suatu bidang pekerjaan.Suatu diberikan anggota. Prinsip obyektifitas
pekerjaan yang bersifat profesional mengharuskan anggota bersikap adil,
dipergunakan tekhnik serta prosedur yang tidak memihak, jujur secara
bertumpu pada landasan intelektual, yang intelektual, tidak berprasangka atau
secara sengaja harus dipelajari dan bias, serta bebas dari kepentinngan
kemudian secara langsung dapat atau berada dibawah pengaruh orang
diabadikan bagi keselamatan orang lain. lain.

Hal | 16
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Agnes Vanesa & Dewi Rejeki

c. Integritas guru, pengacara, pekerja, sosial, pialang


Integritas adalah sikap jujur, berani, atau broker, pustakawan, masinis,
bijaksana, dan adanya tanggung jawab manajemen personel perusahaan
auditor dalam melaksanakan auditing. periklanan. Elemen-elemen professional-
d. Etika Auditor isme terdiri atas lima elemen yaitu (1)
Eika adalah seperangkat aturan atau dedikasi terhadap profesi, (2) standard
norma atau pedoman yang mengatur profesi, (3) sosial, (4) otonomi, dan (5)
perilaku manusia, baik yang harus komunitas afiliasi. Elemen-elemen
ditinggalkan yang dianut oleh tersebut berkaitan dengan dua aspek
sekelompok atau segolongan manusia penting yaitu aspek struktural dan
atau masyarakat atau profesi. aspeksikap.Aspek struktural yang
e. Time Budget Pressure karakteristiknya merupakan bagian dari
Time Budget Pressure adalah keadaan pembentukan sekolah penelitian,
yang menunjukan auditor dituntut pembentukan asosiasi profesional dan
untuk melakukan efisiensi terhadap pembentukan kode etik.Sedangkan aspek
anggaran waktu yang telah disusun sikap atau perilaku berkaitan dengan
atau terdapat pembahasan waktu pembentukan jiwa profesionalisme.
anggaran yang sangat ketat.Tekanan
yang dihasilkan oleh anggaran waktu
yang ketat, secara konsisten KERANGKA KONSEPTUAL
berhubungan dengan perilaku Dalam upaya memberikan gambaran
disfungsional. secara komprehensif terhadap keterkaitan
antara variabel yang digunakan dalam
Menurut Siti Kurnia Rahayu & Ely model penelitian, penulis menyajikan
Suhayati(2010:56) profesi dan kerangka pemikiran.
profesionalisme dibuat dibedakan secara
konseptual.Profesi merupakan jenis
pekerjaan yang memenuhi beberapa
kriteria, sedangkan profesionalisme
merupakan suatu atribut individual yang
penting, tanpa melihat apakah suatu
pekerjaan merupakan suatu profesi atau
tidak.Selama beberapa dekade yang lalu
banyak sekali penelitian empiris yang
dilakukan terhadap profesionalisme dalam
organisasi.Beberapa penelitian empiris
yang dilakukan terhadap profesionalisme
membuktikan profesionalisme merupakan
konstruk yang bersifat multidimensional.
Konsep profesionalisme modern
mengembangkan skala sikap untuk
mengatur tingkat profesional diantara
praktisioner pada beberapa pekerjaan
antara lain dokter, jururawat, akuntan,

Hal | 17
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Agnes Vanesa & Dewi Rejeki

Gambar - 1
Diagram Kerangka penelitian

Ukuran Kantor
Akuntan H1
Publik(KAP) Tingkat Profesionalisme
(X1) Auditor pada Kantor
H2 Akuntan Publik (KAP)
(Y)
Hirarki Jabatan
(X2)

H3

Sumber : Data yang sudah diolah (2016)

Dalam rangka pencapaian kinerja 2. Ho2 : Tidak terdapat pengaruh


auditor yang profesional tentunya hirarki jabatan terhadap
memiliki banyak faktor yang profesionalisme auditor.
mempengaruhi, salah satunya berupa Ha2 : Terdapat pengaruh hirarki
ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP)dan jabatan terhadap profesionalisme
hirarki jabatan. Maka, pihak Kantor auditor.
Akuntan Publik (KAP) harus mampu 3. Ho3 : Tidak terdapat pengaruh
mengelola Kantor Akuntan Publik (KAP) ukuran Kantor Akuntan Publik
nya sesuai dengan standar yang telah (KAP) dan hirarki jabatan terhadap
ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik profesionalisme auditor.
Indonesia (IAPI) meliputi kode etik, Ha3 : Terdapat pengaruh ukuran
Standar profesional Akuntan Publik Kantor Akuntan Publik (KAP) dan
(SPAP), dan Standar Akuntansi hirarki jabatan terhadap
Keuangan (SAK). profesionalisme auditor.

HIPOTESIS METODE PENELITIAN


Penelitian mengambil objek dan
1. Ho1 : Tidak terdapat pengaruh lokasi penelitian di 10 Kantor Akuntan
ukuran Kantor Akuntan Publik(KAP) Publik (KAP) di Jakarta Selatan yang
Ha1 : Terdapat pengaruh ukuran terdiri dari rincian sebagai berikut ; 5
Kantor Akuntan Publik (KAP) Kantor Akuntan Publik (KAP) besar dan 5
terhadap profesionalisme auditor. Kantor Akuntan Publik (KAP) kecil. Lama
penelitian yang dibutuhkan yaitu 122 hari
(01 Desember 2015 s.d 01Maret 2016).
Adapun daftar ke 10 Kantor Akuntan

Hal | 18
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Agnes Vanesa & Dewi Rejeki

Publik (KAP) tersebut adalah sebagai Publik (KAP) Suites 6th Floor Unit
berikut : Maurice Ganda B/640 Komplek
Nainggolan Rasuna Epicentrum
Jl. H.R Rasuna Said,
Tabel -1 Kuningan, Jakarta
Daftar Alamat Kantor Akuntan Publik Selatan 12430
(KAP) yang Dituju 8. Kantor Akuntan Jl. RS. Fatmawati
N Nama Kantor Alamat Publik (KAP) Raya No. 43B, RT
o. Akuntan Publik Nugroho & Rekan 005 RW 003,
(KAP) Cilandak Barat,
1 Kantor Akuntan Alamada Tower, Lt. Jakarta Selatan,
Publik (KAP) S. 2, Jl. Tahi Bonar 12430
Mannan, Simatupang No. 23- 9. Kantor Akuntan Jalan Sawah Lunto
Ardiansyah, & 24, Jakarta Selatan. Publik (KAP) Dra. No. 20, RT 03 RW
rekan (afiliasi Erimurni 10,Manggarai,
Integra Jakarta Selatan,
Internasional). 12970
2 Kantor Akuntan Permata Kuningan 10 Kantor Akuntan Griya D’Ros Lantai
Publik (KAP) Tower Jl. Kuningan . Publik (KAP) 1, Jl. Kyai Haji
Anwar & rekan Mulia No. 9-C RT Weddie, Abdullah Syafie’I,
(afiliasi DFK 006 RW 001, Andriyanto, & No. 1, Tebet, Jakarta
Internasional). Kelurahan Guntur, Muhaemin Selatan, 12820
Kecamatan Sumber : Data yang sudah diolah ( 2016)
Setiabudi, Jakarta
Selatan. Variabel Dan Pengukuran
3 Kantor Akuntan Wisma Staco 3rd a. Variabel Dependen (Y) :
Publik (KAP) Floor, Suite D, Jl.
Hadori, Sugiarto, Casablanca Kav. 18
Profesionalisme Auditor
Adi, & rekan Jakarta Selatan. Variabeldependen atau yang
(afiliasi HLB selanjutnya disebut variabel tidak bebas
Internasional). merupakan variable yang dipengaruhi
4 Kantor Akuntan Jl. HR Rasuna Said oleh variabel independen atau yang
Publik (KAP) Kav 5 BI X-7 Karet
selanjutnya disebut variabel bebas.Variabel
Doli, Bambang, Kuningan Setiabudi
Sudarmadji, Jakarta Selatan. tidak bebas sering disebut variable output,
Dadang & Ali criteria, konsekuen. Dalam bahasa
(afiliasi BKR Indonesia sering disebutvariabel terikat.
Internasional). Dalam penelitian ini yang menjadi
5 Kantor Akuntan Jl. Kebayoran Lama, variable tidak bebas adalah
Publik (KAP) RT 001 RW 002
Herman, Dodi, Kebayoran Lama Profesionalisme Auditor. Yang diukur
Tanumihardja, & Utara Jakarta Selatan dengan indikator yaitu: dedikasi terhadap
rekan (afiliasi profesi, standard profesi, otonomi, sosial,
IGAL dan komunitas afiliasi. Persepsi responden
Internasional). terhadap indikator tersebut diukur dengan
6. Kantor Akuntan The Royal Palace
Publik (KAP) Blok C No. 18, Jl. 5 point skala linkert : 1) sangat tidak
Husni, Mucharam, Prof. Dr. Soepomo, setuju, 2) tidak setuju, 3) netral, 4) setuju,
& Rasidi No. 178-A, Jakarta, 5) sangat setuju.
12870, Jakarta b. Variabel Independen (X)
Selatan Variabel indepeden atau variabel
7. Kantor Akuntan Epiwalk Office
bebas adalah variabel yang mempengaruhi

Hal | 19
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Agnes Vanesa & Dewi Rejeki

sesuatu yang menjadi sebab perubahannya wilayah Jakarta Selatan dengan total
atau timbulnya variabel dependen (terikat). 35Kantor Akuntan Publik (KAP)
1) Ukuran Kantor Akuntan (www.iapi.or.id).
Publik/KAP (X1) b. Sampel
UkuranKantor Akuntan Metode pengambilan sampel dalam
Publik(KAP) dalam penelitian ini penelitian ini menggunakan Random
merupakan besar kecilnya Kantor Sampling yaitu tekhnik sampling yang
Akuntan Publik (KAP) yang dibedakan dilakukan secara acak.Dari 35 Kantor
dalam dua kelompok, yaitu Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ada di
Akuntan Publik (KAP) yang berafiliasi Jakarta Selatan peneliti akan
dan Kantor Akuntan Publik (KAP) menggunakan 10 Kantor Akuntan
yang tidak berafiliasi, merupakan Publik (KAP) yang terdiri dari rincian
variabel independen yang diukur sebagai berikut ; 5 Kantor Akuntan
dengan menggunakan indikator risiko Publik (KAP) besar dan 5 Kantor
auditing, rotasi auditing, permintaan Akuntan Publik (KAP) kecil. Adapun
dan penawaran jasa Initial Public kriteria sampel dalam penelitian ini
Offering (IPO), kualitas auditor, brand adalah sebagai berikut:
name. Responden terhadap indikator 1) Auditor yang bekerja pada Kantor
tersebut diukur dengan 5 point skala Akuntan Publik(KAP) di wilayah
linkert, 1) sangat tidak setuju, 2) tidak Jakarta Selatan yang terdiri dari
setuju, 3) netral, 4) setuju, 5) sangat rincian sebagai berikut ; 5 Kantor
setuju. Akuntan Publik (KAP) besar dan 5
2) Hirarki Jabatan (X2) Kantor Akuntan Publik (KAP)
Hirarkijabatan.Adalah tingkatan kecil dalam jangka waktu minimal
jabatan auditor pada Kantor Akuntan 5 tahun.
Publik (KAP). Hirarki jabatan dalam 2) Auditor yang sudah melaksanakan
penelitian ini, yaitu (1) Partner atau pekerjaan dibidang auditing dalam
rekanan, (2) Manajer, dan (3) jangka waktu minimal 5 tahun.
Supervisor auditing.Hirarki jabatan 3) Auditor yang mempunyai minimal
merupakan variabel independen yang jenjang pendidikan S1.
diukur dengan menggunakan indikator 4) Auditor yang memiliki jabatan
struktur organisasi, spesialisasi kerja, setara partner, manager, dan
rantai komando, wewenang, rentang supervisor auditing.
manajemen, formalisasi.Responden
terhadap indikator tersebut diukur Metode Pengumpulan Data
dengan 5 point skala linkert, 1) sangat Pengumpulan data penelitian
tidak setuju, 2) tidak setuju, 3) netral, dilakukan dengan menggunakan 3 metode,
4) setuju, 5) sangat setuju. yaitu:
a. Observasi.
Populasi Dan Sampel Penelitian Observasi yang dilakukan dalam
a. Populasi penelitian ini adalah tekhnik observasi
Populasi dalam penelitian ini berperan serta.Yaitu peneliti terlibat
adalah auditor yang bekerja di Kantor dengan kegiatan sehari-hari orang yang
Akuntan Publik (KAP) yang ada di sedang diamati atau yang digunakan

Hal | 20
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Agnes Vanesa & Dewi Rejeki

sebagai sumber data penelitian. Dalam mengungkapkan satu yang akan diukur
melakukan pengamatan, peneliti ikut oleh kuisioner tersebut. Validitas
melakukan apa yang dikerjakan oleh dihitung setiap butirnya dengan rumus
sumber data, dan ikut merasakan suka product moment.
dukanya.
b. Kuisioner. b. Uji Reliabilitas.
Kuisioner merupakan tekhnik Reliabilitas adalah alat untuk
pengumpulan data yang dilakukan mengukur suatu kuisioner yang
dengan cara memberi seperangkat merupakan indikator dari variabel atau
pertanyaan tertulis kepada responden konstruk.Butir pertanyanan dikatakan
untuk dijawabnya. Pada penelitian ini, reliabel atau handal apabila jawaban
penelitian dilakukan dengan seseorang terhadap pertanyaan adalah
membagikan kuisioner ke 10 Kantor konsisten, atau stabil dari waktu ke
Akuntan Publik (KAP) di wilayah waktu.Uji reliabilitas dilakukan dengan
Jakarta Selatan yang terdiri dari rincian caraone shot atau pengukuran sekali
sebagai berikut; 5 Kantor Akuntan saja. Suatu konstruk atau variabel
Publik (KAP) besar dan 5 Kantor dikatakan reliabel jika memberikan
Akuntan Publik (KAP) kecil. cronbach alpha >0,60.
c. Wawancara.
Wawancara yang dilakukan dalam c. Uji Asumsi Klasik
penelitian ini adalah tekhnik 1) Uji Normalitas
wawancara terstruktur. Yaitu tekhnik Uji Normalitas bertujuan untuk
pengumpulan data bila peneliti telah menguji apakah dalam model
mengetahui dengan pasti tentang regresi, variabel pengganggu atau
informasi apa yang akan diperoleh. residual memiliki distribusi normal
Dalam wawancara terstruktur, peneliti atau tidak.Seperti diketahui bahwa
telah menyiapkan instrument penelitian uji t dan F mengasumsikan bahwa
berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis nilai residual mengikuti distribusi
yang alternatif jawabannya pun telah normal.Kalau asumsi ini dilanggar
disiapkan. maka uji statistik menjadi tidak
valid.Cara untuk mendeteksi
Tekhnik Analisis Data apakah residual berdistribusi
a. Uji Validitas normal atau tidak yaitu dengan
Data yang diperoleh dari penelitian analisis grafik.Dasar pengambilan
ini adalah data yang dikumpulkan keputusan dengan menggunakan
dengan menggunakan kuisioner, analisis grafik adalah:
sehingga untuk itu diperlukan dua a) Jika data menyebar disekitar
macam pengujian yaitu: uji validitas garis diagonal dan mengikuti
(test of validity) dan uji reliabilitas (test arah garis histograf menuju
of reliability). Uji validitas digunakan pola distribusi normal, maka
untuk mengukur sah atau tidaknya model regresi memenuhi
suatu kuisioner. Suatu kuisioner asumsi normalitas
dikatakan valid jika pertanyaan pada b) Jika data menyebar jauh dari
kuisioner mampu untuk garis diagonal dan atau tidak

Hal | 21
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Agnes Vanesa & Dewi Rejeki

mengikuti garis diagonal atau berbeda disebut Heterokedastisitas.


garis histograf tidak Model regresi yang baik adalah
menunjukan alpha distribusi yang Homokedastisitas atau tidak
normal, maka model regresi terjadi Heterokedastisitas. Deteksi
tidak memenuhi asumsi ada atau tidaknya
normalitas. Heterokedastisitas dapat dilakukan
dengan cara melihat Grafik Plot
2) Uji Multikolinieritas antara nilai prediksi variabel terkait
Uji Multikoliniearitas bertujuan (dependen) yaitu ZPRED dengan
untuk menguji apakah dalam residualnya SRESID. Deteksi ada
model regresi ditemukan adanya tidaknya heterokedastisitas dapat
korelasi antar variabel bebas dilakukan dengan melihat ada
(independen).Model regresi yang tidaknya pola tertentu pada grafik
baik seharusnya tidak terjadi scatterplot antara SRESID dan
korelasi diantara variabel ZPRED dimana sumbu Y adalah Y
independen Multikoliniearitas yang dipilih telah diprediksi, dan
dilihat dari nilai tolerance dan sumbu X adalah residual (Y
lawannya Variance Inflation prediksi – Y sesungguhnya) yang
Factor (VIF).Kedua ukuran ini telah di studentized.
menunjukkan setiap variabel
independen manakah yang d. Uji Signifikansi Parameter
dijelaskan oleh variabel Individual (Uji t).
independen lainnya.Tolerance Uji statistik t pada dasarnya
mengukur variabilitas variabel menunjukan seberapa jauh pengaruh
independen yang terpilih yang satu variabel penjelas atau independen
tidak dijelaskan oleh variabel secara individual dalam menerangkan
independen lainnya. Jadi nilai variasi dependen. Rumusan hipotesis
tolerance yang rendah sama dalam pengujian ini adalah;
dengan nilai VIF tinggi (karena 1) Variabel ukuran Kantor Akuntan
VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off Publik (KAP) mempunyai
yang umum dipakai untuk pengaruh terhadap profesionalisme
menunjukan adanya auditor.
multikolinieritas adalah nilai a) H01 : β1 = 0 ukuran Kantor
Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan Akuntan Publik (KAP) tidak
nilai VIF ≥ 10. berpengaruh signifikan
terhadap profesionalisme
3) Uji Heterokedastisitas auditor.
Uji heteroskedastisitas b) Ha1 : β1 ≠ 0 ukuran Kantor
bertujuan untuk menguji bila dalam Akuntan Publik (KAP)
model regresi terjadi berpengaruh signifikan
ketidaksamaan variance dari terhadap profesionalisme
residual satu pengamatan ke auditor.
pengamatan yang lain tetap, maka
disebut Homokedastisitas dan jika

Hal | 22
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Agnes Vanesa & Dewi Rejeki

2) Variabel hirarki jabatan yang signifikan terhadap variabel


mempunyai pengaruh terhadap dependen (profesionalisme
profesionalisme auditor. auditor). Kriteria penerimaan dan
a) H02 : β2 = 0 hirarki jabatan penolakan hipotesis adalah:
tidak berpengaruh signifikan a) Jika Fhitung > Ftabel,maka Ho
terhadap profesionalisme ditolak
auditor. b) Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho
b) Ha2 : β2 ≠ 0 hirarki jabatan diterima
berpengaruh signifikan Berdasarkan signifikansi,
terhadap profesionalisme kriterianya adalah:
auditor. a) Jika signifikan > 0,05 maka Ho
Pengambilan keputusan penolakan dan diterima
penerimaan hipotesis didasarkan pada b) Jika signifikan < 0,05 maka Ho
perbandingan nilai thitung dan ttabel, ditolak
yaitu:
1) Jika thitung<ttabel, maka H0 diterima f. Uji Regresi Berganda
dan HA ditolak (tidak ada hubungan Penelitian ini menggunakan alat
signifikan) analisis regresi linear berganda dengan
2) Jika thitung>ttabel, maka H0 ditolak terlebih dahulu mengkonversikan skala
dan HA diterima (ada hubungan ordinal ke skala interval melalui
signifikan) metode interval berurutan (Method of
Berdasarkan nilai signifikan dasar Successive Interval). Persamaan
pengambilan keputusannya adalah: regresi sebagai berikut :
1) Jika signifikan > 0,05 maka Ho Y = a + b1 X1 + b2 X2+ .... + bn Xn
diterima dan HA ditolak
2) Jika signifikan < 0,05 maka Ho Keterangan :
ditolak dan HA diterima Y : Profesionalisme Auditor
X1 : Ukuran Kantor Akuntan Publik/KAP
e. Uji Signifikan Simultan (Uji F) X2 : Hirarki Jabatan
Rumusan hipotesis dalam pengujian ini a : Intercept (konstanta)
adalah: b : Koefisiensi Regresi
1) H0 : β1 = β2 = β3 = 0 variabel
independen (ukuran Kantor
Akuntan Publik (KAP) dan hirarki
ANALISIS HASIL PENELITIAN
jabatan) secara bersama-sama atau
Deskripsi objek penelitian yang
simultan tidak mempunyai
digunakan adalah Akuntan Publik yang
pengaruh yang signifikan terhadap
bekerja di 10 Kantor Akuntan Publik
variabel dependen (profesionalisme
(KAP) di wilayah Jakarta Selatan dengan
auditor).
rinciannya dapat dilihat sebagai berikut ; 5
2) HA : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0 variabel
Kantor Akuntan Publik (KAP) besar dan 5
independen (ukuranKantor
Kantor Akuntan Publik (KAP) kecil yang
Akuntan Publik (KAP) dan hirarki
mendapat izin usaha dari Institut Akuntan
jabatan) secara bersama-sama atau
Publik (IAPI) untuk melakukan audit.
simultan mempunyai pengaruh

Hal | 23
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Agnes Vanesa & Dewi Rejeki

Hasil Penelitian Internasional).


Kuisioner diterima oleh responden 6 Kantor Akuntan
dengan cara dikirim secara langsung ke Publik (KAP)
Husni, 5 4 3
alamat Kantor Akuntan Publik (KAP) Mucharam, &
yang dituju. Penyebaran sampel yang Rasidi
dikirim dilakukan dengan jumlah yang 7 Kantor Akuntan
sama pada setiap Kantor Akuntan Publik (KAP)
Publik(KAP). Berikut gambaran 5 5 3
Maurice Ganda
selengkapnya mengenai proses penyebaran Nainggolan
dan penerimaan kuesioner dapat dilihat 8 Kantor Akuntan
pada tabel - 2 berikut ini : Publik (KAP) 5 5 3
Nugroho & Rekan
9 Kantor Akuntan
Tabel - 2 Publik (KAP) 5 3 3
Penyebaran dan Penerimaan Dra. Erimurni
Kuisioner 1 Kantor Akuntan
Nama Kantor Jumlah Kuisioner 0 Publik (KAP)
No Akuntan Publik Bali
(KAP)
Kirim
k
Pakai Weddie, 5 5 4
1 Kantor Akuntan Andriyanto, &
Publik (KAP) S. Muhaemin
Mannan, Jumlah 50 42 31
Ardiansyah, 5 3 3 Sumber : Data yang sudah diolah ( 2016)
&rekan (afiliasi
Integra Berdasarkan tabel - 2 diatas,
Internasional).
2 Kantor Akuntan
kuisioner yang telah diisi oleh responden
Publik (KAP) selanjutnya diteliti kelengkapannya dan
Anwar & rekan 5 3 3 dilihat tingkat keseriusan dalam
(afiliasi DFK pernyataan yang berhubungan dengan
Internasional). Profesionalisme Auditor.Dari data
3 Kantor Akuntan
Publik (KAP)
responden, kuisioner yang disebar
Hadori, Sugiarto, sebanyak 50 kuisioner. Dan kuisioner yang
5 5 3 kembali sebanyak 42 kuisioner, 11
Adi, & rekan
(afiliasi HLB diantaranya ada responden yang tidak
Internasional). serius dalam menjawabpernyataan.
4 Kantor Akuntan
Sehingga diperoleh data populasi
Publik (KAP)
Doli, Bambang, penelitian ini sebanyak 31 responden.
Sudarmadji, 5 5 3 Responden dalam penelitian ini
Dadang & Ali adalah auditor Kantor Akuntan Publik
(afiliasi BKR (KAP) besar dan kecil yang berada di
Internasional).
wilayah Jakarta Selatan yang jumlahnya
5 Kantor Akuntan
diambil secara acak sebanyak 31 orang
Publik (KAP)
terdiri dari tingkatan partner, manager, dan
Herman, Dodi,
5 4 3 supervisor auditing. Hal ini sesuai dengan
Tanumihardja, &
sampel yang telah ditentukan oleh peneliti.
rekan (afiliasi
Berikut ini akan disampaikan identitas
IGAL

Hal | 24
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Agnes Vanesa & Dewi Rejeki

responden yang menjadi objek pada Gambar - 3


penelitian ini. Responden Berdasarkan Usia

a. Deskripsi responden berdasarkan Usia


Jenis Kelamin 10
Melalui pengamatan dari 31 responden
didominasi 68% (21 orang) berjenis
5
kelamin laki-laki, dan sisanya sebesar
32% (10 orang) berjenis kelamin Usia
perempuan. Secara lebih sederhana, 0
profil auditor diatas dapat dilihat dalam 20 - 30 - 40 - > 50
tampilan gambar - 2 berikut ini : 29 39 49
Sumber: Data yang sudah diolah (2016)
Gambar - 2
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
c. Deskripsi responden berdasarkan
Jenis kelamin jenjangpendidikan
Dilihat dari jenjang pendidikan,
30 31 responden dalam penelitian ini di
20 dominasi 84% (26 orang)
Jenis berpendidikan S1, sedangkan sisanya
10 kelamin terdistribusi sebesar 16% (5 orang)
berpendidikan S2. Secara lebih
0 sederhana, profil auditor di atas dapat
Pria Wanita dilihat dalam tampilan gambar – 4
Sumber: Data yang sudah diolah (2016) berikut ini :

Gambar - 4
b. Deskripsi responden berdasarkan Responden Berdasarkan Pendidikan
usia.
Melalui pengamatan dari 31 Pendidikan
responden, didapat hasil 26% (8 orang)
30
berusia sekitar 20 – 29 tahun, 29% (9
orang) berusia sekitar 30 – 39 tahun, 20
26% (8 orang) berusia sekitar 40 – 49 Pendidikan
10
tahun, dan 19% (6 orang) berusia
diatas 50 tahun. Secara lebih 0
sederhana, profil auditor di atas dapat S1 S2
dilihat dalam tampilan gambar - 3 Sumber: Data yang sudah diolah (2016)
berikut ini :
d. Deskripsi responden berdasarkan
lama bekerja
Melalui pengamatan dari 31
responden, didapat hasil 26% (8 orang)
telah bekerja selama 9 – 12 tahun, 42%

Hal | 25
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Agnes Vanesa & Dewi Rejeki

(13 orang) telah bekerja selama 13 – f. Tanggapan Responden tentang


16 tahun, dan sisanya 32% (10 orang) pernyataan variabel
telah bekerja diatas 17 tahun. Secara Jawaban responden atas
lebih sederhana, profil auditor di atas pernyataan dari masing-masing
dapat dilihat dalam tampilan gambar - indikator dapat disajikan sebagai
5 berikut ini : berikut :
1) Ukuran KAP (X1)
Gambar - 5 Indikator berdasarkan Ukuran KAP
Responden Berdasarkan Lama Bekerja disajikan sebagai berikut :

Lama Bekerja Tabel – 3


15
Deskripsi Jawaban Responden Tentang
Ukuran Kantor Akuntan Publk (X1)
10
Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) Jawaban Responden
5 Lama Bekerja Ite SS (5) S (4) N (3) TS (2) STS (1)
m F % F % F % F % F %
0 X1.1 15 48,4 0 0.00 8 25,8 8 25,8 0 0.00
9 s/d 13 s/d > 17 X1.2 15 48,4 0 0.00 4 12,9 12 38,7 0 0.00
12 16 X1.3 15 48,4 0 0.00 4 12,9 12 38,7 0 0.00
X1.4 15 48,4 0 0.00 2 6,5 14 45,2 0 0.00
Sumber: Data yang sudah diolah (2016) X1.5 15 48,4 0 0.00 2 6,5 14 45,2 0 0.00

Sumber: Data yang sudah diolah (2016)


e. Deskripsi responden berdasarkan
jabatan. a. Ukuran Kantor Akuntan Publik
Melalui pengamatan dari 31 (KAP) (Item x1.1) :
responden, didapat hasil 36% (11 Dari 31 responden yang
orang) sebagai supervisor, 32% (10 menjawab pernyataan tentang
orang) sebagai manager, dan sisanya risiko auditing,sebagai berikut:
32% (10 orang) sebagai partner. Secara yang menjawab sangat setuju
lebih sederhana, profil auditor di atas 15 orang atau 48,4%, yang
dapat dilihat dalam tampilan gambar – menjawab netral 8 orang atau
6 berikut ini : 25,8%, yang menjawab tidak
setuju8 orang atau 25,8%.
Gambar - 6 Tanggapan responden
Responden Berdasarkan Jabatan menghasilkan rata-rata (mean)
= 3,71 yang mengarah pada
Jabatan skor 4, yang berarti setuju atas
11.5 pernyataan responden.
11 b. Ukuran Kantor Akuntan Publik
10.5 (KAP) (Item x1.2) :
10 Dari 31 responden yang
9.5 Jabatan
menjawab pernyataan tentang
rotasi auditing,sebagai berikut:
yang menjawab sangat setuju
15 orang atau 48,4%, yang
Sumber: Data yang sudah diolah (2016)
menjawab netral 4 orang atau

Hal | 26
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Agnes Vanesa & Dewi Rejeki

12,9%, yang menjawab tidak yang menjawab sangat setuju


setuju12 orang atau 38,7%. 15 orang atau 48,4%, yang
Tanggapan responden menjawab netral 2 orang atau
menghasilkan rata-rata (mean) 6,5%, yang menjawab tidak
= 3,58 yang mengarah pada setuju14 orang atau 45,2%.
skor 4, yang berarti setuju atas Tanggapan responden
pernyataan responden. menghasilkan rata-rata (mean)
c. Ukuran Kantor Akuntan Publik = 3,52 yang mengarah pada
(KAP) (Item x1.3) : skor 4, yang berarti setuju atas
Dari 31 responden yang pernyataan responden.
menjawab pernyataan tentang
permintaan dan penawaran jasa 2) Hirarki Jabatan (X2)
Initial Public Offering (IPO) Indikator berdasarkan Hirarki
terhadap auditing,sebagai Jabatan disajikan sebagai berikut :
berikut: yang menjawab sangat
setuju 15 orang atau 48,4%, Tabel - 4
yang menjawab netral 4 orang Deskripsi Jawaban Responden Tentang
atau 12,9%, yang menjawab Hirarki Jabatan
Hirarki Jabatan Jawaban Responden
tidak setuju12 orang atau Item SS (5) S (4) N (3) TS (2) STS (1)
F % F % F % F % F %
38,7%. Tanggapan responden X2.1 13 41,9 14 45,2 4 12,9 0 0.00 0 0.00
X2.2 19 61,3 8 25,8 4 12,9 0 0.00 0 0.00
menghasilkan rata-rata (mean) X2.3 19 61,3 11 35,5 1 3,2 0 0.00 0 0.00
19 61,3 10 32,2 2 6,4 0 0.00 0 0.00
= 3,58 yang mengarah pada X2.4
X2.5 22 71,0 8 25,8 1 3,2 0 0.00 0 0.00
skor 4, yang berarti setuju atas X2.6 28 90,3 1 3,2 2 6,4 0 0.00 0 0.00
Sumber: Data yang sudah diolah (2016)
pernyataan responden.
d. Ukuran Kantor Akuntan Publik a. Hirarki jabatan (Item x2.1) :
(KAP) (Item x1.4) : Dari 31 responden yang
Dari 31 responden yang menjawab pernyataan tentang
menjawab pernyataan tentang struktur organisasi,sebagai
kualitas auditor,sebagai berikut: berikut: yang menjawab sangat
yang menjawab sangat setuju setuju 13 orang atau 41,9%,
15orang atau 48,4%, yang yang menjawab setuju 14 orang
menjawab netral 2 orang atau atau 45,2%, yang menjawab
6,5%, yang menjawab tidak netral4 orang atau 12,9%.
setuju14 orang atau 45,2%. Tanggapan responden
Tanggapan responden menghasilkan rata-rata (mean)
menghasilkan rata-rata (mean) = 4,29 yang mengarah pada
= 3,52 yang mengarah pada skor 4, yang berarti setuju atas
skor 4, yang berarti setuju atas pernyataan responden.
pernyataan responden. b. Hirarki jabatan (Item x2.2) :
e. Ukuran Kantor Akuntan Publik Dari 31 responden yang
(KAP) (Item x1.5) : menjawab pernyataan tentang
Dari 31 responden yang spesialisasi kerja,sebagai
menjawab pernyataan tentang berikut: yang menjawab sangat
brand name,sebagai berikut: setuju 19 orang atau 61,3%,

Hal | 27
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Agnes Vanesa & Dewi Rejeki

yang menjawab setuju 8 orang atau 25,8%, yang menjawab


atau 25,8%, yang menjawab netral1 orang atau 3,2%.
netral4 orang atau 12,9%. Tanggapan responden
Tanggapan responden menghasilkan rata-rata (mean)
menghasilkan rata-rata (mean) = 4,68 yang mengarah pada
= 4,48 yang mengarah pada skor 5, yang berarti sangat
skor 4, yang berarti setuju atas setuju atas pernyataan
pernyataan responden. responden.
c. Hirarki jabatan (Item x2.3) : f. Hirarki jabatan (Item x2.6) :
Dari 31 responden yang Dari 31 responden yang
menjawab pernyataan tentang menjawab pernyataan tentang
rantai komando,sebagai formalisasi,sebagai berikut:
berikut: yang menjawab sangat yang menjawab sangat setuju
setuju 19 orang atau 61,3%, 28 orang atau 90,3%, yang
yang menjawab setuju 11 orang menjawab setuju 1 orang atau
atau 35,5%, yang menjawab 3,2%, yang menjawab netral2
netral1 orang atau 3,2%. orang atau 6,4%. Tanggapan
Tanggapan responden responden menghasilkan rata-
menghasilkan rata-rata (mean) rata (mean) = 4,84 yang
= 4,58 yang mengarah pada mengarah pada skor 5, yang
skor 5, yang berarti sangat berarti sangat setuju atas
setuju atas pernyataan pernyataan responden.
responden.
d. Hirarki jabatan (Item x2.4) : 3) Profesionalisme Auditor (X3)
Dari 31 responden yang Indikator berdasarkan
menjawab pernyataan tentang Profesionalisme Auditor disajikan
wewenang,sebagai berikut: sebagai berikut :
yang menjawab sangat setuju
19 orang atau 61,3%, yang Tabel - 5
menjawab setuju 10 orang atau Deskripsi jawaban responden tentang
32,2%, yang menjawab netral2 Profesionalisme Auditor
Profesionalisme Auditor
orang atau 6,4%. Tanggapan Item SS (5) S (4) N (3) TS (2) STS (1)
responden menghasilkan rata- Y.1
F %
10 32,2
F % F %
17 54,8 4 12,9 0 0.00
F % F %
0 0.00
rata (mean) = 4,55 yang Y.2 10 32,2 19 61,3 2 6,4 0 0.00 0 0.00
Y.3 13 41,9 17 54,8 1 3,2 0 0.00 0 0.00
mengarah pada skor 5, yang Y.4 12 38,7 14 45,2 5 16,1 0 0.00 0 0.00
berarti sangat setuju atas Y.5 10 32,2 15 48,4 6 19,3 0 0.00 0 0.00
Sumber: Data yang sudah diolah (2016)
pernyataan responden.
e. Hirarki jabatan (Item x2.5) :
Dari 31 responden yang a. Profesionalisme auditor (Item
menjawab pernyataan tentang y.1) :
rantai manajemen,sebagai Dari 31 responden yang
berikut: yang menjawab sangat menjawab pernyataan tentang
setuju 22 orang atau 71,0%, dedikasi terhadap
yang menjawab setuju 8 orang profesi,sebagai berikut: yang
menjawab sangat setuju 10

Hal | 28
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Agnes Vanesa & Dewi Rejeki

orang atau 32,2%, yang otonomi,sebagai berikut: yang


menjawab setuju 17 orang atau menjawab sangat setuju 12
54,8%, yang menjawab netral4 orang atau 38,7%, yang
orang atau 12,9%. Tanggapan menjawab setuju 14 orang atau
responden menghasilkan rata- 45,2%, yang menjawab netral5
rata (mean) = 4,19 yang orang atau 16,1%. Tanggapan
mengarah pada skor 4, yang responden menghasilkan rata-
berarti setuju atas pernyataan rata (mean) = 4,22 yang
responden. mengarah pada skor 4, yang
berarti setuju atas pernyataan
b. Profesionalisme auditor (Item responden.
y.2) : e. Profesionalisme auditor (Item
Dari 31 responden yang y.5) :
menjawab pernyataan tentang Dari 31 responden yang
standard profesi,sebagai menjawab pernyataan tentang
berikut: yang menjawab sangat afiliasi profesi,sebagai berikut:
setuju 10 orang atau 32,2%, yang menjawab sangat setuju
yang menjawab setuju 19 orang 10 orang atau 32,2%, yang
atau 61,3%, yang menjawab menjawab setuju 15 orang atau
netral2 orang atau 6,4%. 48,4%, yang menjawab netral6
Tanggapan responden orang atau 19,3%. Tanggapan
menghasilkan rata-rata (mean) responden menghasilkan rata-
= 4,26 yang mengarah pada rata (mean) = 4,13 yang
skor 4, yang berarti setuju atas mengarah pada skor 4, yang
pernyataan responden. berarti setuju atas pernyataan
c. Profesionalisme auditor (Item responden.
y.3) :
Dari 31 responden yang
menjawab pernyataan tentang PEMBAHASAN
sosial,sebagai berikut: yang
menjawab sangat setuju 13 a. Uji Validitas
orang atau 41,9%, yang
menjawab setuju 17 orang atau 1) Uji Validitas Ukuran KAP (X1)
54,8%, yang menjawab netral1 Dari hasil penghitungan
orang atau 3,2%. Tanggapan koefisien korelasi skor tiap butir
responden menghasilkan rata- pernyataan instrumen Ukuran
rata (mean) = 4,39 yang Kantor Akuntan Publik (KAP) dari
mengarah pada skor 4, yang 31 responden, dengan jumlah
berarti setuju atas pernyataan pernyataan yang masing-masing
responden. sudah ditentukan di setiap
d. Profesionalisme auditor (Item variabelnya,pernyataan dengan
y.4) : total skor setiap responden
Dari 31 responden yang diperoleh hasil disajikan dalam
menjawab pernyataan tentang tabel sebagai berikut:

Hal | 29
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Agnes Vanesa & Dewi Rejeki

Tabel -6 3) Uji Validitas Profesionalisme


Uji Validitas Ukuran KAP Auditor (Y)
(X1) Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) Dari hasil penghitungan
Kesim- koefisien korelasi skor tiap butir
Pernyataan R Hitung R Kritis
pulan
pernyataan instrumen
Instrumen 1 0,982 0,300 Valid
Instrument 2 0,996 0,300 Valid Profesionalisme Auditor dari 31
Instrument 3 0,996 0,300 Valid responden, dengan jumlah
Instrument 4 0,995 0,300 Valid pernyataan masing-masing variabel
Instrument 5 0,995 0,300 Valid 5pernyataan dengan total skor
Sumber: Data yang sudah diolah (2016) setiap responden diperoleh hasil
disajikan dalam tabel sebagai
Berdasarkan tabel di atas berikut:
dapat dilihat bahwa dari 5 butir
pernyataan dari variabel Ukuran Tabel - 8
Kantor Akuntan Publik (KAP) Uji Validitas Profesionalisme Auditor
hasilnya adalah valid. (Y) Profesionalisme Auditor
Pernyataan R Hitung R Kritis Kesimpulan
Instrumen 1 0,963 0,300 Valid
2) Uji Validitas Hirarki Jabatan Instrument 2 0,929 0,300 Valid
(X2) Instrument 3 0,877 0,300 Valid
Instrument 4 0,952 0,300 Valid
Dari hasil penghitungan Instrument 5 0,962 0,300 Valid
koefisien korelasi skor tiap butir Sumber : Data yang diolah tahun 2016
pernyataan instrumen hirarki
jabatan dari 31 responden, dengan Berdasarkan tabel di atas
jumlah pernyataan masing-masing dapat dilihat bahwa dari 5 butir
variabel 6pernyataan dengan total pernyataan dari variabel
skor setiap responden diperoleh Profesionalisme Auditor hasilnya
hasil disajikan dalam tabel sebagai adalah valid
berikut:
b. Uji Reliabilitas
Tabel - 7 Hasil Uji Reliabilitas dapat
Uji Validitas HIrarki Jabatan dilihat pada tabel berikut:
(X2) Hirarki Jabatan
Pernyataan R Hitung R Kritis Kesim-
pulan
Tabel - 9
Instrumen 1 0,857 0,300 Valid Uji Reliabilitas
Instrument 2 0,793 0,300 Valid Variabel Koefisien Nilai Kritis Ket
Alpha(a) (α)=5%
Instrument 3 0,842 0,300 Valid
Ukuran Kantor 0,996 0,600 Reliable
Instrument 4 0,930 0,300 Valid Akuntan Publik
Instrument 5 0,930 0,300 Valid (KAP)
Instrument 6 0,794 0,300 Valid Hirarki Jabatan 0,922 0,600 Reliable
Sumber : Data yang sudah diolah ( 2016) Profesionalisme 0,967 0,600 Reliable
Auditor
Sumber : Data yangsudah diolah (2016)
Berdasarkan tabel di atas
dapat dilihat bahwa dari 6 butir
Berdasarkan angka-angka
pernyataan dari variabel Hirarki
reliabilitas cronbach alpha tersebut
Jabatan hasilnya adalah valid.
tampak bahwa seluruh pernyataan

Hal | 30
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Agnes Vanesa & Dewi Rejeki

yang ada membentuk ukuran yang berada disekitar wilayah garis


reliabel yaitu dari variabel Ukuran diagonal dan mengikuti arahgaris
Kantor Akuntan Publik (KAP), Hirarki diagonal.Berdasarkangambar di
Jabatan, dan Profesionalisme Auditor atas dapat disimpulkanbahwa data
membentuk ukuran yang reliabel dari dalam penelitian ini memenuhi
masing-masing dimensi. syarat normal probability plot
sehingga model regresi dalam
c. Uji Asumsi Klasik penelitian memenuhi asumsi
1) Uji Normalitas normalitas (berdistribusi normal).
Pengujian Artinya data dalam penelitian ini
normalitasdalampenelitianiniyaitu berasal dari populasi yang
melaluinormal probability berdistribusi normal.
plotdengan menggunakan spss
v.22,0dan diperoleh hasil sebagai 2) Uji Multikolinieritas
berikut: Uji Multikolinieritas dapat
dilihat nila iVIF pada table
Gambar - 6 dibawah ini :
Uji Normalitas
Tabel - 10
Uji Multikolinieritas

Coefficientsa
Collinearity
Statistics
Model Tolerance VIF
1 UKAP ,703 1,422
HJ ,703 1,422
a. Dependent Variabel: PA
Sumber : Data yang sudah diolah ( 2016)

Pada tabel - 10 terlihat bahwa tidak


ada variable yang memiliki nilai
VIF lebih besar dari 10 dan nilai
tolerance yang lebih kecil dari
10%, yang berarti bahwa tidak
terdapat korelasi antar variable
bebas yang lebih besar dari 95%.
Sehingga dari hal tersebut diatas
Sumber : Data yang sudah diolah ( 2016)
dapat disimpulkan bahwa tidak
Ujinormalitas dengan normal terdapat multikolinearitas antar
probability plot mensyaratkan variable bebas dalam modelregresi.
bahwa penyebaran data harus

Hal | 31
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Agnes Vanesa & Dewi Rejeki

3) Uji Heterokedastisitas statistik t diperoleh hasil sebagai


Uji heteroskedastisitas berikut:
menghasilkan grafik pola
penyebaran titik (scatterplot) Tabel - 11
seperti tampak pada Gambar- 7 Hasil Uji Signifikansi Parsial
berikut. (Profesiona; Audotor)
Coefficientsa
Gambar – 7 Unstandardized Standardized
Uji Heterokedsitisitas Model B
Coefficients
Std. Error
Coefficients
Beta T Sig.
1(Constant) -2,132 2,873 -,742 ,464
UKAP ,159 ,043 ,371 3,711 ,001
HJ ,730 ,114 ,638 6,383 ,000
a. Dependent Variabel: PA

Sumber : Data yang sudah diolah ( 2016)

Berdasarkan tabel - 11,


tingkat probabilitas (sig) t = 0,01<
0,05 berarti Ho ditolak dan Ha
diterima ini berarti bahwa hasil
diatas menunjukan nilai signifikan
0,01< 0,05 dapat disimpulkan
Sumber : Data yangsudah diolah (2016) bahwa ada pengaruh positif antara
variabel independen dan variabel
Dasar analisa uji dependen secara parsial. Sesuai
heterokedastisitas dengan grafik dengan ketentuan jika t hitung > t tabel
plot adalah jika titik dalam grafik maka Ho ditolak dan Ha diterima
tersebar (tidak membentuk pola) sesuai dengan olahan data diatas
maka tidak terjadi menunjukan bahwa nilai t hitung
heterokedastisitas. Berdasarkan pada ukuran Kantor Akuntan
gambar tersebut dapat dilihat Publik (KAP) sebesar 3,711 dan t
bahwa titik-titik yang ada tidak tabel 2,048.
membentuk pola yang teratur. Berdasarkan tabel diatas
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat probabilitas (sig) t = 0,00<
pada data dalam penelitian ini tidak 0,05 berarti Ho ditolak dan Ha
terjadi heterokedastisitas. Artinya diterima ini berarti bahwa hasil
dalam fungsi regresi di penelitian diatas menunjukan nilai signifikan
ini tidak muncul gangguan karena 0,00< 0,05 dapat simpulkan bahwa
varian yang tidak sama. ada pengaruh positif antara
variabel independen dan variabel
d. Uji Hipotesis dependen secara parsial. Sesuai
1) Uji Signifikansi Parsial (Uji dengan ketentuan jika t hitung > t tabel
Statistik t) maka Ho ditolak dan Ha diterima
Berdasarkan hasil pengolahan sesuai dengan olahan data diatas
data dengan bantuan SPSS menunjukan bahwa nilai t hitung
(Statistical Product and Service pada hirarki jabatan sebesar 6,383
Solution) versi 22.0 untuk uji dan t tabel 2,048.

Hal | 32
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Agnes Vanesa & Dewi Rejeki

Tabel - 12 jabatan (X2) mempengaruhi


Hasil Koefisien Determinasi Secara profesionalisme auditor dan
Parsial (KAP) sisanya sebesar 16,0% dipengaruhi
Model Summaryb oleh faktor-faktor lain diluar
Adjusted Std. Error of penelitian ini.
Model R R Square R Square the Estimate
1 ,859a ,738 ,729 1,58690
a. Predictors: (Constant), UKAP
2) Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Sumber : Data yang sudah diolah ( 2016) Berdasarkan hasil perhitungan
spss v.22,0 antara variabel Ukuran
Dari tabel diatas dapat dilihat Kantor Akuntan Publik (KAP) dan
koefisien determinasi untuk Hirarki Jabatan terhadap
mengetahui seberapa besar Profesionalisme Auditor Kantor
pengaruh ukuran Kantor Akuntan Akuntan Publik (KAP) di Jakarta
Publik (KAP) terhadap Selatan didapat hasil sebagai berikut :
Profesionalisme Auditor. Hasil
penelitian ini memperoleh nilai R Tabel -14
sebesar 0.859 artinya 85,9% Hasil Uji Signifikansi Simultan
variabel independent ukuran
Kantor Akuntan Publik (KAP) (X1) ANOVAa
mempengaruhi Profesionalisme Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Auditor dan sisanya 14,1% Regression 223,954 2 111,977 57,126 ,000b
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain 1 Residual 54,885 28 1,960
diluar penelitian ini. Total 278,839 30
a. Dependent Variable: PA
b. Predictors: (Constant), HJ, UKAP
Tabel - 13
Hasil Koefisien Determinasi Secara Sumber : Data yang sudah diolah ( 2016)
Parsial (Hirarki Jabatan)
Model Summaryb Berdasarkan tabel diatas, Anova
Std. Error test atau uji F ditunjukan untuk
Adjusted of the menguji seberapa kuat pengaruh
Model R R Square R Square Estimate variabel Ukuran Kantor Akuntan
1 ,840a ,706 ,696 1,68032
Publik (KAP) danHirarki Jabatan
a. Predictors: (Constant), HJ
terhadap Profesionalisme Auditor.
Sumber : Data yang sudah diolah ( 2016) Berdasarkan tabel IV.10 diatas,
menunjukkan nilai F hitung sebesar
Dari tabel diatas dapat dilihat 57,126 > F tabel sebesar 3,340 dengan
Koefisien determinasi (regresi) signifikansi 0,00< 0,05 maka H0
untuk mengetahui seberapa besar ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti
pengaruh hirarki jabatan terhadap bahwa variabel Ukuran Kantor
profesionalisme auditor. Hasil Akuntan Publik (KAP) dan Hirarki
penelitian ini memperoleh nilai R Jabatan secara bersama-sama memiliki
sebesar 0,840 artinya 84,0% pengaruh yang signifikan terhadap
variabel independent hirarki Profesionalisme Auditor.

Hal | 33
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Agnes Vanesa & Dewi Rejeki

Tabel - 15 Tabel - 16
Hasil Koefisien Determinasi Secara Hasil Uji Koefisien
Simultan Coefficientsa
Standar
dized
Model Summaryb Unstandardized Coefficien
Mode R R Square Adjusted R Std. Error Coefficients ts
l Square of the Std.
Estimate Model B Error Beta T Sig.
1 ,896a ,803 ,789 1,400 1(Constant -
2,873 -,742 ,464
a. Predictors: (Constant), HJ, UKAP ) 2,132
b. Dependent Variable: PA UKAP ,159 ,043 ,371 3,711 ,001
HJ ,730 ,114 ,638 6,383 ,000
Sumber : Data yang sudah diolah ( 2016) a. Dependent Variabel: PA

Sumber : Data yang sudah diolah ( 2016)


Koefisien determinasi ini
digunakan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh variabel-variabel bebas Dari tabel diatas dapat disajikan
memiliki pengaruh terhadap variabel rumus regresi berganda sebagai
terikat.Dalam tabel perhitungan diatas berikut:
korelasi didapat R = 0,896 hal ini
menunjukan bahwa hubungan antara PA = -2,132 + 0,159 UKAP – 0,730
variabel ukuran Kantor Akuntan HJ
Publik(KAP) dan hirarki jabatan
adalah positif (searah) dan sangat kuat. Keterangan :
Artinya ukuran Kantor Akuntan Y = Profesionalisme Auditor
Publik(KAP) dan hirarki jabatan (PA)
sangat mempengaruhi profesionalisme α = Konstanta
auditor. β1 β2 β3 = Koefisien regresi
Dari tabel diatas dapat dilihat X1 = UkuranKantor Akuntan
koefisien determinasi untuk Publik (KAP) (UKAP)
mengetahui seberapa besar kontribusi X2 = Hirarki Jabatan (HJ)
X terhadap nilai turunnya Y.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka Dari hasil rumus regresi linier
diperoleh nilai R sebesar 0,896 artinya berganda dapat diketahui beberapa hal
89,6% variabel independen ukuran yaitu:
Kantor Akuntan Publik (KAP) (X1) 1) Untuk variabel Profesionalisme
dan hirarki jabatan (X2) mempengaruhi Auditor diperoleh konstanta
profesionalisme auditor dan sisanya sebesar -2,132 yang menunjukkan
10,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor bahwa apabila variabel ukuran
lain diluar penelitian ini. Kantor Akuntan Publik (KAP) dan
Hirarki Jabatan bernilai nol atau
e. Hasil Uji Regresi Berganda tidak ada variabel independen yang
Berdasarkan hasil pengolahan mempengaruhi Profesionalisme
data dengan bantuan SPSS (Statistical Auditor, maka nilai tersebut adalah
Product and Service Solution) versi sebesar -2,132.
22.0 diperoleh hasil sebagai berikut: 2) Untuk variabel Ukuran Kantor
Akuntan Publik (KAP) memiliki

Hal | 34
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Agnes Vanesa & Dewi Rejeki

koefisien regresi sebesar 0,159 Jabatan dengan tanda positif yang


dengan tanda positif yang berarti berarti Ukuran Kantor Akuntan
Ukuran Kantor Akuntan Publik Publik (KAP) dan Hirarki Jabatan
(KAP) memiliki pengaruh positif memiliki pengaruh positif terhadap
terhadap Profesionalisme Auditor Profesionalisme Auditor atau
atau dengan kata lain setiap dengan kata lain setiap
penambahan nilai Ukuran Kantor penambahan nilai Ukuran Kantor
Akuntan Publik (KAP) sebesar 1 Akuntan Publik(KAP) dan Hirarki
satuan maka akan terjadi Jabatan maka akan terjadi
peningkatan Profesionalisme peningkatan Profesionalisme
Auditor yang dihasilkan sebesar Auditor yang dihasilkan oleh kedua
0,159 dengan asumsi variabel faktor tersebut.
lainnya konstan atau tetap. Artinya
setiap penambahan nilai ukuran
Kantor Akuntan Publik (KAP) KESIMPULAN
akan menambah nilai Hasil analisis yang telah dilakukan
Profesionalisme Auditor. terhadap variabel independen yaitu Ukuran
3) Untuk variabel Hirarki jabatan (HJ) Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Hirarki
memiliki koefisien regresi sebesar Jabatan terhadap variabel dependen yaitu
0,730 dengan tanda positif yang Profesionalisme Auditor pada Kantor
berarti Hirarki Jabatan mempunyai Akuntan Publik (KAP) di wilayah Jakarta
pengaruh positif terhadap Selatan menyimpulkan sebagai berikut:
Profesionalisme Auditor atau a. Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan
dengan kata lain setiap Publik (KAP) terhadap
penambahan nilai Hirarki jabatan Profesionalisme Auditor secara Parsial
sebesar 1 satuan maka akan terjadi Hasil pengujian regresi berganda
peningkatan Profesionalisme pada variabel Ukuran Kantor Akuntan
Auditor sebesar 0,730 dengan Publik (KAP) membuktikan bahwa
asumsi variabel lainnya konstan adanya pengaruh positif terhadap
atau tetap. Profesionalisme Auditor dengan hasil
uji t bahwa nilai signifikannya sebesar
Sehingga dari pernyataan 0,01< 0,05. Hal ini menunjukkan
diatas dapat disimpulkan bahwa bahwa pada Ukuran Kantor Akuntan
semakin tinggi tingkat Ukuran Publik (KAP) terbukti memiliki
Kantor Akuntan Publik (KAP) dan pengaruh signifikan dan positif
Hirarki Jabatan, maka akan terhadap Profesionalisme Auditor.
meningkatkan Profesionalisme Oleh sebab itu, Kantor Akuntan
Auditor yang dihasilkan. Publik (KAP) besar terbukti memiliki
Variabel Ukuran Kantor tingkat profesionalisme yang lebih
Akuntan Publik (KAP) dan Hirarki tinggi daripada Kantor Akuntan Publik
Jabatan memiliki nilai koefisiensi (KAP) kecil, karena biasanya Kantor
regresi masing-masing sebesar Akuntan Publik (KAP) besar terbukti
0,159 dan 0,730.Ukuran Kantor memiliki struktur organisasi dan
Akuntan Publik (KAP) dan Hirarki wewenang tugas yang lebih jelas

Hal | 35
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Agnes Vanesa & Dewi Rejeki

daripada Kantor Akuntan Publik 57,126> F tabel3,340 dengan tingkat


(KAP) kecil. signifikansi sebesar 0,00< 0,05 maka
b. Pengaruh Hirarki Jabatan terhadap dapat memberikan bukti bahwa
Profesionalisme Auditor secara Parsial Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP)
Hasil pengujian regresi dan Hirarki Jabatan secara bersama-
berganda pada variabel Hirarki Jabatan sama berpengaruh signifikan terhadap
membuktikan bahwa adanya pengaruh Profesionalisme Auditor. Hal ini
yang signifikan terhadap menunjukan bahwa semakin besar
Profesionalisme Auditor dengan hasil Kantor Akuntan Publik (KAP) dan
uji t bahwa nilai signifikannya sebesar semakin tinggi Hirarki Jabatan maka
0,00> 0,05. Hal ini menunjukkan akan semakin tinggi Profesionalisme
bahwa semakin tinggi Hirarki Jabatan Auditor karena biasanya Kantor kuntna
maka semakin tinggi tingkat Publik (KAP) yang besar struktur
profesionalisme nya. organisasi, tugas dan tanggung
Hal ini disebabkan karena jawabnya sudah jelas sehingga hal ini
adanya tingkat tanggung jawab yang mendukung Profesionaisme Auditor.
dipikul, jam terbang auditor yang
sudah banyak dan lama, serta tingkat
indepedensi yang dimiliki seorang SARAN
auditor. Adanya tanggung jawab yang Berdasarkan hasil pembahasan dan
dipikul akan membuat seorang auditor kesimpulan diatas, terdapat saran-saran
lebih berhati-hati dalam melakukan untuk penelitian selanjutnya yaitu:
setiap pekerjaannya dan untuk 1. Untuk penelitian selanjutnya
menjaga kredibilitas nya. Jam terbang disarankan untuk menambah atau
auditor yang sudah banyak dan lama mengganti variabel-variabel yang
pun akan membuat auditor menjadi berpengaruh terdapat Profesionalisme
lebih memahami dan mendalami seluk Auditor, dimana Profesionalisme
beluk pekerjaan yang digelutinya. Auditor dapat dipengaruhi oleh
Sehingga secara otomatis bila beberapa faktor lain seperti gender,
seorang auditor tersebut paham akan pengalaman, independensi, situasi
tanggung jawab nya dan untuk auditing, etika, pengetahuan, persepsi
kredibilitas nya, serta pengalaman etis,dan konflik peran. Lalu juga
bekerja nya yang sudah banyak dan disarankan agar penelitian selanjutnya
luas, maka tentu akan tinggi pula untuk menambahkan sampel penelitian
independensi yang dimilikinya. yang lebih banyak agar lebih
c. Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan mendapatkan hasil yang lebih baik lagi
Publik (KAP)dan Hirarki Jabatan agar keadaan secara lebih luas dari
terhadap Profesionalisme Auditor objek yang diteliti
secara Simultan 2. Untuk para auditor, Kantor Akuntan
Hasil pengujian regresi berganda Publik (KAP), dan Institut Akuntan
pada variabel Ukuan Kantor Akuntan Publik Indonesia (IAPI), BAPEPAM,
Publik dan variabel Hirarki Jabatan diharapkan dapat menjadi acuan dalam
membuktikan bahwa untuk melaksanakan tugasnya mengauditing
simultannya didapat hasil F hitung laporan keuangan perusahaan dengan

Hal | 36
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Agnes Vanesa & Dewi Rejeki

memperhatikan beberapa faktor ukuran Publik di DKI Jakarta), Skripsi


Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Akuntansi, Jakarta : Universitas Esa
hirarki jabatan yang berujung pada unggul.
profesionalisme auditor. Agar dapat Elder, RJ, Beasley, MS, Arens, AA, Jusuf,
mengetahui bagaimana AA 2013, Jasa Audi dan Assurance
profesionalisme auditor independen : Pendekatan Terpadu Adaptasi
dalam memberikan keputusan atas Indonesia,Jakarta : Salemba Empat.
laporan keuangan perusahaan tersebut. Ghozali, Imam 2011, Aplikasi Analisi
Agar lebih memahami apakah laporan Multivariate dengan program IBM
keuangan yang diauditing oleh audtor SPSS 19,Semarang :Universitas
independen sesuai dengan kriteria yang Diponegoro.
harus dipenuhi oleh pengawas atau Grace, Malingkas, 2012, Sistem Hirarkis,
BAPEPAM. Agar dapat memberikan Edisi Ketiga, Yogyakarta : Graha
pengarahan yang baik bagi auditor- Ilmu
auditor independen agar dapat Ikhsan, 2011, Pengaruh Ukuran KAP dan
memiliki profesionalisme yang baik Tingkatan Jabatan Terhadap
dan sesuai dengan regulator yang ada. Profesionalisme Auditor (Studi
Empiric pada Kantor Akuntan
Publik di Banjarmasin), Skripsi
DAFTAR PUSTAKA Akuntansi, Medan : Universitas
Sumatera Utara (USU).
Abdul, Halim, 2015, Auditing Dasar- Institut Akuntan Publik Indonesia 2013,
Dasar Audit Laporan Keuangan, Standar Profesional Akuntan
Edisi Kelima, Yogyakarta : Unit Publik,Jakarta : Salemba Empat.
Penerbit dan Percetakan Sekolah Leonard, William, 2012.
Tinggi Ilmu Manajemen YKPN Dkk.“Auditingand
Agoes, S 2012, Auditing : Petunjuk AssuranceServicea Systematic
Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Approach”,BukuDua,EdisiKeempat
Akuntan PublikEdisi KeempatBuku ,Jakarta : SalembaEmpat.
1, Jakarta : Salemba Empat Lubis, AI 2010, Akuntansi Keperilakuan,
Agoes, S & Ardana, IC 2012, Etika Bisnis Edisi Kedua, Jakarta : Salemba
dan Profesi: Tantangan Empat.
Membangun Manusia Salman Husin, 2012, Pengaruh
Seutuhnya,Jakarta : Salemba Empat Perbedaan Gender, Tipe KAP, dan
Ardiyos 2014, Kamus Besar Hirarki Jabatan Terhadap
Akuntansi,Jakarta : Citra Harta Profesionalisme Auditor (Studi
Prima Empiric pada Kantor Akuntan
Boynton, William, 2010. Modern Publik di Banjarmasin), Skripsi
Auditing. Jakarta: Erlangga Akuntansi, Pakanbaru : Universitas
Darmoko, 2012, Pengaruh Ukuran KAP, Riau Pekanbaru.
Pengalaman Auditor, dan Siti Kurnia, Rahayu & Ely, Suhayati,
Tingkatan Jabatan Terhadap 2010, Konsep Dasar dan Pedoman
Profesionalisme Auditor (Studi Pemeriksaan Akuntansi Publik,
Empiric pada Kantor Akuntan

Hal | 37
Jurnal Akuntansi & Bisnis Bisnis Krisnadwipayana Agnes Vanesa & Dewi Rejeki

Edisi Pertama, Yogyakarta : Graha


Ilmu.
Sony, Keraff, 2012, Etika Bisnis, Edisi
Keenam Belas, Yogyakarta :
Kanisius.
Sugiyono, 2011.Statistik untuk
Penelitian, Bandung: Alphabeta.
Sugiyono, 2012.Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif
Kualitatif, dan R & D.Bandung:
Alfabeta.

Hal | 38

You might also like