You are on page 1of 8

Studi Kasus Penggunaan SIJARI EMAS oleh Bidan

dalam Rujukan Kegawatdaruratan Obstetrik

Shofya Indraguna1, Hari Kusnanto2, Cahyono Hadi3


1
Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
E-mail: 1shofyaindraguna@mail.ugm.ac.id
2,3
Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
E-mail: 2harikusnanto@yahoo.com, 3dipo_cahyono@yahoo.com

Abstract
Maternal Mortality Rate (MMR) is a strategic issue both in global and regional. One of the efforts to overcome
this problem is by the efficiency of referral system that is packaged in the SIJARI EMAS program (Referral
Network Information System to Expanding Maternal and Neonatal Survival). Banyumas has implemented
SIJARI EMAS program in each Primary Health Care (PHC). But, the fact MMR in Banyumas is still high.
The objectives of the study was to find out the implementation of SIJARI EMAS program based on technology
acceptance by midwives. The methods in this study used a qualitative descriptive case study with embedded
single case design. Data retrieval is done by semi-structured interviews and related document studies,
conducted in Banyumas. The main informant was the PHC coordinator midwife, triangulation was carried
out to Head of PHC, Operator program on the District Health Officer and Hospital Service. This study show
that, SIJARI EMAS is considered useful to increasing productivity, especially in data storages. Midwives feel
that SIJARI EMAS doesn’t accelerate the referral process because sometimes feedback from the Hospitals to
the PHC run too long, so they uses another way i.e telephone and WhatsApp-groups to confirm the feedback,
but sometimes they get misinformation.
Keywords: Midwife, Network Referral System, Primary Health Care, SIJARI EMAS

Abstrak
Angka Kematian Ibu (AKI) masih menjadi isu strategis baik global maupun daerah. Salah satu proram untuk
mengatasinya adalah dengan efisiensi rujukan yang dikemas dalam program SIJARI EMAS (Sistem Jejaring
Informasi Rujukan Maternal and Neonatal Survival). Kabupaten Banyumas telah melaksanakan program
SIJARI EMAS di setiap wilayah kerja Puskesmasnya, tetapi AKI masih tinggi. Tujuan penelitian adalah
mengetahui pelaksanaan SIJARI EMAS dalam rangka menurunkan AKI berdasarkan penerimaan teknologi
oleh bidan dalam pelaksanaan rujukan kegawatdaruratan obstetrik. Metode dalam penelitian menggunakan
kualitatif studi kasus deskriptif dengan embbaded single case design. Pengambilan data dilakukan dengan
wawancara semi-terstruktur dan studi dokumen terkait. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Banyumas.
Informan utama adalah bidan koordinator Puskesmas, triangulasi dilakukan kepada kepala Puskesmas,
operator SIJARI EMAS di Dinas Kesehatan dan operator rumah sakit. Hasil menunjukan, SIJARI EMAS
bermanfaat dalam menambah produktivitas bidan terutama dalam dokumentasi data. Bidan merasa SIJARI
EMAS tidak mempercepat proses rujukan karena terkadang jawaban rumah sakit terlalu lama, sehingga
bidan menggunakan alternatif berupa telfon dan grup WhatsApp untuk mengkonfirmasi ke pihak rumah sakit.
SIJARI EMAS dinilai mudah untuk dipelajari, mudah untuk dikontrol, dapat digunakan dalam situasi dan
kondisi apapun, serta dapat menambah keterampilan bidan. Namun, respond time pihak rumah sakit dinilai
terlalu lama dan terkadang terdapat kesalahan informasi.
Kata Kunci: Bidan, Puskesmas, Rujukan, SIJARI EMAS

PENDAHULUAN membuat kematian ibu menjadi isu strategis baik


Kematian ibu dan anak dapat menggambarkan secara global maupun isu daerah. Terdapat 330.000
derajat kesehatan di masyarakat. Hal tersebut kematian ibu di dunia pada tahun 2015. Kasus

135 135
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 8 No.2 Oktober 2020
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed) ; DOI : 10.33560/jmiki.v8i2.281

tersebut 99% terjadi di developing dan threshold SIJARI EMAS telah diterapkan di Kabupaten
countries termasuk Indonesia (WHO, 2017). Profil Banyumas sejak tahun 2012. AKI di Kabupaten
Kesehatan menunjukan, Angka Kematian Ibu Banyumas pada tahun tersebut mencapai 114
(AKI) di Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 305 per 100.000 kelahiran hidup dengan jumlah 31
per 100.000 kelahiran hidup. AKI tersebut masih kasus, sekaligus menempati peringkat AKI ke-6
jauh dari terget MDG’s tahun 2015 yaitu 102 per tertinggi di Jawa Tengah (Dinas Kesehatan Provinsi
100.000 kelahiran hidup (Kementerian Kesehatan Jawa Tengah, 2012). Hal tersebut menjadi salah
Republik Indonesia, 2016). satu alasan Kabupaten Banyumas dipilih untuk
melaksanakan program SIJARI EMAS area Jawa
Jawa Tengah termasuk provinsi dengan jumlah Tengah bersama dengan 7 Kabupaten lainnya.
AKI yang tinggi di Indonesia. Profil Kesehatan Setelah 4 tahun melaksanakan SIJARI EMAS,
Jawa Tengah tahun 2016 yang menunjukkan Kabupaten Banyumas menempati peringkat 7 dari
bahwa, prevelansi AKI Jawa Tengah sebanyak 35 Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah dengan
109,65 per 100.000 kelahiran hidup, dengan kasus AKI pada tahun 2016 sebanyak 22 kasus
Kabupaten Banyumas sebagai peringkat ke-7 (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2017).
(Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2017). Hal tersebut menggambarkan bahwa masih terdapat
Kematian ibu menjadi salah satu target SDG’s kekurangan dalam pelayanan kesehatan ibu di
(Sustainable Development Goals) 2030, dengan Kabupaten Banyumas.
target kurang dari 70 kematian ibu per 100.000
Hasil penelitian menyatakan bahwa, Electronic
kelahiran di seluruh dunia (Kassebaum, Lozano,
Referral and or Consultation System (eCR) memiliki
Lim, & Murray, 2017). Berdasarkan fakta tersebut potensi besar untuk mempermudah akses dan
maka, masih diperlukan upaya untuk mencapai meningkatkan efisiensi rujukan. Namun, meskipun
target SDG’s dalam penurunan AKI. eCR membantu, eCR masih memerlukan investasi
Pemerintah telah melaksanakan upaya-upaya untuk institusional untuk pelaksanaan yang baik (Tuot et
menurunkan kejadian AKI. Salah satu programnya al., 2015). Sejalan dengan hasil penelitian Afari,
adalah EMAS (Expanding Maternal and Neonatal Hirschhorn, Michaelis, Barker, and Sodzi-Tettey
Survival). Salah satu fokus kegiatan dalam program (2014) yang menyatakan bahwa, tenaga kesehatan
EMAS yaitu efisiensi sistem rujukan, yang merupakan sumber informasi yang penting dalam
dikemas dalam program SIJARI EMAS (Sistem kasus keterlambatan rujukan dan memiliki peran
Informasi Jejaring Rujukan Exapanding Maternal yang penting dalam peningkatan pendekatan
and Neonatal Survival) (USAID, 2015). SIJARI keterlambatan rujukan. Mengingat pentingnya
EMAS merupakan upaya dalam memperkuat sistem rujukan kegawatdaruratan obstetrik da-
lam pencegahan kematian ibu, maka perlu
sistem rujukan obstetrik yang berbasis kemajuan
dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui
teknologi informatika. Komunikasi dua arah
pengalaman penggunaan program SIJARI EMAS
antara perujuk dan rumah sakit rujukan difasilitasi
oleh Bidan di Kabupaten Banyumas.
melalui program SIJARI EMAS, sehingga rumah
sakit rujukan lebih siap menerima ibu hamil yang
dirujuk, perujuk mengetahui penatalaksanaan METODE
stabilisasi yang disarankan, dan perujuk langsung Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
menuju rumah sakit rujukan yang siap menerima. kualitatif dengan pendekatan studi kasus deskriptif.
Berdasarkan manfaat tersebut, SIJARI EMAS Studi kasus adalah penyelidikan empiris yang
diharapkan dapat menurunkan AKI melalui meneliti tentang fenomena kontemporer atau kasus
pencegahan 4 Terlambat (4T), terutama terlambat secara mendalam dalam konteks dunia nyata.
merujuk dan terlambat mendapat penanganan Kasus dalam penelitian ini yaitu penggunaan
yang adekuat (USAID, 2015). 4T yaitu, terlambat SIJARI EMAS oleh bidan di Kabupaten Banyumas
mendeteksi tanda bahaya, terlambat mengambil yang telah menggunakan program tersebut sejak
keputusan merujuk, terlambat sampai di tempat tahun 2012 namun, tetap memilki AKI tinggi di
rujukan, dan terlambat mendapatkan pertolongan tahun 2016. Desain yang akan digunakan adalah
di tempat rujukan (Widarta, Laksana, Sulistyono, & embedded single case design, yaitu menggunakan
Purnomo, 2015). lebih dari satu unit atau objek analisis dalam satu
kasus (Yin, 2003).

136
Shofya Indraguna, Hari Kusnanto, Cahyono Hadi: Studi Kasus Penggunaan Sijari Emas oleh Bidan dalam...

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Banyumas, “ Ini yang kadang nggih, menjadi kendalanya.
pada 7 unit Puskemas, Dinas Kesehatan Kabupaten Lama... ngga dijawab-jawab, kadang harus kita
dan 1 Rumah Sakit yang telah menerapkan telpon. Nah, itu… kadang ada yang seperti itu,
SIJARI EMAS. Penelitian ini dilakukan setelah tapi kan ngga selalu.” (B5)
Ethics Committee Approval dikeluarkan. Proses
Hal ini juga didukung oleh kutipan wawancara
pengambilan data dimulai pada tanggal 2 Januari
yang dilakukan kepada Kepala Puskesmas, sebagai
2019 sampai dengan 13 Maret 2019. Subjek
berikut:
penelitian ini ditentukan secara purposive sampling
pada bidan Puskesmas selaku pengguna utama “ Sebenernya gini, bukan proses rujukan yang lebih
SIJARI EMAS dalam rujukan obstetrik. Triangulasi cepat, tapi istilah lainnya adalah penanganan
dilakukan kepada pihak stakeholder dan informan pasien yang menjadi lebih terarah dan lebih
yang mengerti tentang SIJARI EMAS meliputi; tepat.” (KP 2)
Kepala Puskesmas sebagai penanggung jawab Informasi yang berbeda didapatkan dari informan
kegiatan di Puskesmas, operator program SIJARI lain, sebagaimana kutipan berikut:
EMAS di Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas
dan operator program SIJARI EMAS di Rumah “ Iya karena dengan aplikasi SIJARI EMAS ini,
informasi bisa langsung cepat diterima oleh
Sakit yang menerapkan. Jumlah informan pada
rumah sakit yang akan menerima rujukan
penelitian ini adalah 12 orang, terdiri dari 7 orang
dengan demikian informasi itu bisa sebagai
bidan Puskesmas, 2 orang Kepala Puskesmas, 1 acuan tindakan selanjutnya oleh Rumah Sakit.”
orang operator SIJARI EMAS di Dinas Kesehatan (OP DKK)
Kabupaten Banyumas dan 2 orang operator SIJARI
EMAS di Rumah Sakit. Berdasarkan kutipan wawancara tersebut dapat
disimpulkan bahwa, program SIJARI EMAS tidak
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mempercepat proses rujukan dari Puskesmas ke
adalah thematic analyses. Tema yang dianalisis dalam Rumah Sakit. Namun, jika diterapkan dengan ideal
penelitian ini adalah kemanfaatan, kemudahan dan maka, SIJARI EMAS dapat mempercepat proses
hambatan SIJARI EMAS oleh bidan dalam rujukan rujukan.
kegawatdaruratan obstetrik. Sub tema dalam tema
kemanfaatan yaitu, mempercepat proses rujukan,
Menambah Produktivitas
menambah produktivitas, mempertinggi efektivitas,
dan mengembangkan kinerja. Sub tema dalam tema Berdasarkan jawaban responden diketahui bahwa,
kemudahan yaitu mudah untuk dipelajari, mudah SIJARI EMAS dapat menambah produktivitas
untuk dikontrol, dapat digunakan dalam konsisi bidan terutama untuk pendataan ibu hamil resiko
apapun, dan memambah keterampilan. Sedangkan tinggi, karena sudah secara otomatis tersimpan
untuk sub tema hambatan yaitu respon time, dalam sistem di dalam komputer, dan terhubung
misss komunikasi, tampilan SIJARI EMAS dan dengan Dinas Kesehatan Kabupaten. Sebagaimana
kutipan wawancara berikut:
hambatan lainnya. Proses analisis dilakukan secara
mandiri dan dibantu dengan menggunakan software “ Kita memasukan ibu hamil yang resti (resiko
OpenCode versi 4.02. tinggi) si tetap dimasukan yaa… jadi untuk
membantu pendataan ya.” (B1)
HASIL Sejalan dengan peryataan operator SIJARI EMAS
di Dinas Kesehatan Kabupaten yang menyatakan
Kemanfaatan bahwa, SIJARI EMAS dapat menambah
Mempercepat Proses Rujukan produktivitas bidan, karena membantu perekapan
data rujukan.
Bidan Puskesmas selaku operator SIJARI
EMAS menyatakan bahwa SIJARI EMAS tidak “ Ya, karena dengan adanya aplikasi memang
mempermudah ya segalanya. Jadi di dalam
bermanfaat dalam mempercepat proses rujukan
dokumentasi pun kita bisa, di dalam aplikasi ini
maternal, karena jawaban Rumah Sakit terlalu
pun muncul adanya dokumentasi. Jadi kita tidak
lama, maka untuk memastikannya pihak Puskesmas perlu mencatat lagi, kita sudah bisa merekap
menghubungi pihak Rumah Sakit menggunakan semuanya dalam jangka waktu satu bulan atau
telfon atau grup WhatsApp. Sebagaimana dengan bahkan dalam satu tahun kita tinggal print
kutipan berikut: saja.” (OP DKK)

137
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 8 No.2 Oktober 2020
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed) ; DOI : 10.33560/jmiki.v8i2.281

Terdapat informasi yang berbeda, sebagaimana yang memudahkan pelayanan pasien saat sampai di
kutipan wawancara berikut: Rumah Sakit. Sebagaimana kutipan berikut:
“ Kapasitas saya sebagai kepala puskesmas disini, “ Iya mba… karena kita udah memberikan
saya bilang engga. Karena apa? SIJARI EMAS pra rujukannya itu sih, jadi kita tinggal
itu hanya menjadi penghubung komunikasi melanjutkannya observasi”. (OP RS 2)
pasien sebelum dirujuk dan selama proses
rujukan. Kalau dari sisi kompetensi bidan, bukan Kemudahan
karena SIJARI EMASnya sebenarnya.” (KP 2)
Mudah untuk Dipelajari
Berdasarkan kutipan wawancara tersebut dapat
Berdasarkan jawaban responden diketahui
disimpulkan bahwa, SIJARI EMAS hanya me-
bahwa, SIJARI EMAS mudah untuk dipelajari.
nambah produktivitas bidan dalam dokumentasi
Sebagaimana kutipan wawancara berikut:
data, namun tidak menambah produktivitas dalam
segi kompetensi bidan. “ Enak…! (mengangguk dengan mantap) mudah.
Maksudnya masih dalam batas semua orang itu
Meningkatkan Efektivitas bisa mengerjakan” (B1)
Berdasarkan jawaban responden, diketahui Didukung oleh pernyataan Kepala Puskesmas yang
bahwa SIJARI EMAS mempertinggi efektivitas menyatakan SIJARI EMAS mudah untuk dipelajari,
bidan, yaitu dalam penanganan yang tepat, ada fase kesulitan saat diawal penggunaan. Namun,
karena mendapat arahan dari pihak rumah sakit. karena terbiasa maka menjadi mudah. Sebagiamana
Sebagaimana kutipan berikut: kutipan wawancra berikut:
“ Misalnya koh, “Oh ya untuk kasus ini langsung
“ Secara prinsip karena kita mulai dari awal ya
rujuk dengan infus, dengan oksigen dengan apa
tinggal tambah gitu kan, ya ngga ada masalah,
kaya gitu… sudah diarahkan sekalian.” (B5)
tapi kalau yang implementasi dari awal kita ada
“ Kalau dengan SIJARI EMAS sananya (Rumah fase kesulitan yaitu pada saat penggunaan dan
Sakit) juga memberi saran ini gini-gini dari sosialisasi awal.”(KP2)
sananya meberitahu. Tindakan lah tindakan
sebelum dirujuk mereka sudah tahu ya.” (KP1). Sejalan dengan pernyataan operator SIJARI EMAS
baik di Dinas Kesehatan Kabupaten maupun rumah
Meningkatkan Performa Bidan sakit.

Berdasarkan jawaban bidan diketahui bahwa, Sebagaimana kutipan wawancara berikut:


SIJARI EMAS menambah kinerja yaitu dalam “ Ya, sangat mudah, sangat mudah sekali. Karena
menangani pasien menjadi lebih percaya diri, dan memang e.. iya karena memang interfacenya
lebih tertata karena melayani sesuai dengan prosedur memang cukup -cukup bisa dipelajari, mudah.”
dan dicatat di sistem. Sebagaimana kutipan berikut: (OP DKK)
“ Ya iya mba, otomatis kan dengan kaya gitu kan
“ Mudah sih.” (OP RS2)
kita harus melaporkan kan ya, bener-bener
harus dirujuk atau tidak, terus kalo merujuk juga Berdasarkan kutipan wawancara tersebut dapat
harus sesuai protap. Karena, tertulis kan kita disimpulkan bahwa, SIJARI EMAS merupakan
harus bener-bener betul ya dalam mengerjakan. program yang mudah untuk dilaksanakan.
Jadine kan kita, kerja kita jadi sesuai SOP, sesuai
protap, karena semuanya harus terlaporkan. Mudah untuk Dikontrol
Kalo misal ngga ada SIJARI EMAS kan kita asal
ngerujuk aja kan, mungkin ngga tertera ya… Berdasarkan hasil wawancara responden, diketahui
kaya gitu…” (B2) bahwa SIJARI EMAS mudah untuk dikontrol
terutama dalam memantau data. Sebagaimana
Didukung oleh pernyataan operator SIJARI EMAS kutipan wawancara berikut:
Rumah Sakit, yang menyatakan bahwa SIJARI
EMAS dapat mengembangkan kinerja bidan karena “ Ya bisa, ya kan memang terekam yaaa... kita
terdapat koordinasi dalam pelayanan pra rujukan, udah menrujuk siapa aja gitu…” (B3)

138
Shofya Indraguna, Hari Kusnanto, Cahyono Hadi: Studi Kasus Penggunaan Sijari Emas oleh Bidan dalam...

Dapat Digunakan dalam Kondisi Apapun Pernyataan serupa dibuktikan dengan hasil
Hasil wawancara kepada bidan menunjukan bahwa, wawancara kepada operator SIJARI EMAS di
SIJARI EMAS dapat digunakan dalam kondisi Rumah Sakit. Sebagai berikut:
apapun tidak ada halangan saat mati listrik karena “ Emm… maksimal ya sehari ya (membalasnya),
Puskesmas telah memiliki genset, dan jika tidak ada kalau missal ngga riweh, kalau kita denger
koneksi internet dapat menggunakan handphone. si Insha Allah kita jawab, kecuali ada gawat
Sebagaimana kutipan wawancara berikut: darurat, biasanya kita abaikan dulu.” (OP RS1)
“ Misalnya saat mati listrik… bisa pake HP yaa… Hal tersebut sejalan dengan hasil observasi dari
tapi selama ini kita nginputnya pake komputer.” layar komputer SIJARI EMAS di Rumah Sakit
(B3) yang menunjukan bahwa, terdapat respond time
“ Kalau tidak ada koneksi internet biasanya, telfon yang melebihi SOP (10 menit) dan sesuai dengan
si mba… itu kan masih diperbolehkan.Kalau laporan SIJARI EMAS Kabupaten Banyumas,
mati listrik kita pakai genset. Di sini ada WiFi. yang menunjukan bahwa sebanyak 251 rujukan
Pastinya kalau listriknya nyala ya nyala.” (B6) (58,1%) direspon melebihi SOP. Hasil observasi
juga menunjukan peletakan dan kualitas speaker
Menambah Keterampilan sebagai alarm dari SIJARI EMAS di Rumah Sakit
kurang memadai.
Berdasarkan hasil wawancara kepada bidan
diketahui bahwa, SIJARI EMAS menambah
Kesalahan Informasi
keterampilan dari sisi teknologi, karena mereka
menjadi lebih sering menggunakan komputer dari- Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa,
pada sebelumnya. Sebagaimana kutipan wawancara terdapat fakta lain yaitu, kesalahan informasi
berikut: dari sistem SIJARI EMAS. Sebagaimana kutipan
wawancara berikut:
“ Karena dengan SIJARI EMAS kita harusnya
belajar komputer dari yang tadinya bisa, “ Terus belum tentu juga sama loh… Kaya misale
kita lebih bisa gitu… jadi bidannya tambah SIJARI EMAS menyarankan untuk, “silahkan
terampil.” (B1) rujuk” kaya gitu, padahal kalau telfon penuh.
Pernah apa yaa... udah SIJARI EMAS tapi
“ Dari sisi teknologi kan jadi kita juga, tahu
gimana caranya memasukkan, ada caranya kesana dikira belum menghubungi RS apa ya.”
sendiri harus mbuka ke website, harus ini. Jadi (B2)
ada tambahan ilmu juga.” (B6) Hal serupa diungkapkan oleh operator SIJARI
EMAS Rumah Sakit, sebagaimana kutipan berikut:
Hambatan
“ Ya itu kadang kan mba ada yang tujuannya sini
Respond Time ya, dari perujuk si… misalnya rujukannya sini,
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa masuknya ke RS lain, kadang-kadang ada yang
bidan Puskesmas, merasakan hambatan terutama gitu. Rujukannya sini, ternyata masuknya ke
pada respond time dari pihak Rumah Sakit, sistem sana.”(OP RS2)
sehingga mereka harus memastikan melalui telfon,
atau memberi informasi di grup WhatsApp SIJARI Akses
EMAS. Diketahui bahwa, balasan dari Rumah Sakit
biasanya baru ada saat mereka dalam perjalanan. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa,
Sebagaimana kutipan wawancara berikut: terdapat hambatan saat mengakses program SIJARI
EMAS, yaitu terkadang koneksi internet tidak stabil,
“ Hambatannya itu mba tadi. Kadang ngga yang dapat disebabkan karena kapasitas komputer
dibales-bales. Kita nungguin kan. Nungguin yang kurang memadai dan merasa kesusahan
balesnya gimana diterima atau tidak, sampai diawal pemakaiaan SIJARI EMAS. Sebagaimana
kita telfon ke rumah sakitnya.” (B1) kutipan wawancara berikut:
“ Kemaren pengalaman terakhir, agak lama si “ Itu terkadang ini lah ya, kadang ngga muncul,
responnya ya mba. Kan, mungkin disana (Rumah ya tergantung itu Wi-Finya, mungkin ada yang
Sakit) lagi sibuk atau pas lagi ngga ada operator mengganggu sinyalnya.” (B4)
yang di depan komputer.” (B3)

139
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 8 No.2 Oktober 2020
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed) ; DOI : 10.33560/jmiki.v8i2.281

Tampilan SIJARI EMAS spesialis, sehingga dapat memenuhi kebutuhan


informasi yang bermanfaat untuk pemeriksaan
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa
lebih lanjut.
Berdasarkan kutipan wawancara tersebut dapat
disimpulkan bahwa, masih terdapat tampilan yang Berdasarkan terori Technology Acceptannce Model
kurang jelas dalam program SIJARI EMAS. (TAM) oleh F. D. Davis (1989) menyatakan bahwa,
dalam menggunakan sebuah teknologi, akan muncul
Dibuktikan dengan kutipan wawancara berikut:
persepsi-persepsi oleh pengguna. Persepsi tersebut
“ Kalau tampilannya saya ada yang Mandan (agak) dapat berupa persepsi positif maupun negatif.
kesusahan kemaren. Awal saya menggunakan Persepsi negatif akan muncul sebagai dampak
kan versinya udah berubah yaa… versi ke 3 apa dari penggunaan teknologi tersebut. Artinya
yaa… itu tuh ada yang menambahkan ibu hamil persepsi negatif berkembang setelah pengguna
resiko tinggi, tapi itu tidak ada ikon tambahnya” pernah mencoba teknologi tersebut atau pengguna
(B1) berpengalaman buruk terhadap penggunaan tekno-
logi tersebut.
PEMBAHASAN
Kemudahan
Kemanfaatan
Hasil penelitian menujukan bahwa, SIJARI EMAS
Hasil penelitian menunjukan bahwa, berdasarkan dinilai mudah untuk dipelajari, mudah untuk
pengalaman bidan Puskesmas tentang penggunaan dikontrol, dapat digunakan dalam situasi dan kondisi
SIJARI EMAS di Kabupaten Banyumas, SIJARI apapun, serta dapat menambah keterampilan bidan
EMAS dinilai bermanfaat yaitu dalam menambah khususnya dalam bidang teknologi. Bidan menilai
produktivitas, meningkatkan efektivitas, dan format dan SOP program SIJARI EMAS mudah
meningkatkan performa bidan. Namun, tidak untuk dipelajari dan digunakan. Tidak ada hambatan
bermanfaat untuk mempercepat proses rujukan. yang berati dalam penggunaan SIJARI EMAS.
SIJARI EMAS dinilai dapat menambah Sejalan dengan hasil penelitian A. Davis et al. (2015)
produktivitas bidan terutama dalam dokumentasi yang menyatakan bahwa Coordinating Optimal
data, khususnya pendataan ibu hamil resiko tinggi. Referral Experiences (CORE) merupakan program
Hal tersebut dikarenakan data dapat tersimpan yang mudah digunakan, dapat dikembangkan dan
secara otomatis di komputer dan terintergrasi merupakan program yang saling menguntungkan
dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas. Hal pada lingkungan penggunanya.
ini sejalan dengan hasil penelitian Naseriasl, Janati,
SIJARI EMAS dapat digunakan dalam situasi dan
Amini, and Adham (2018) yang menyatakan bahwa,
kondisi apapun, tidak ada halangan saat mati listrik,
tenaga kesehatan di tingkat pelayanan kesehatan
karena semua Puskesmas telah menggunakan
primer membutuhkan sistem informasi untuk
genset, dan jika sinyal WiFi tidak ada, dapat
merekam, melaporkan dan melihat perilaku rujukan
menggunakan sinyal internet dari Hand Phone.
yang telah ada. Hal tersebut untuk memudahkan
Hal tersebut menunjukan bahwa SIJARI EMAS
pendataan dan pelaporan bidan kepada pihak yang
dapat digunakan dalam situasi dan kondisi apapun.
membutuhkan. SIJARI EMAS telah memberikan
Sejalan dengan penyataan Vimalananda et al.
sosuli untuk hal tersebut. Pengguna telah merasakan
(2015) yang menyatakan bahwa, eConsult atau
manfaat SIJARI EMAS dalam penyimpanan data.
program konsultasi elektronik layak diterapkan
SIJARI EMAS dinilai dapat meningkatkan dalam berbagai keadaan, fleksibel aplikasinya dan
efektivitas yaitu dalam memberikan pelayanan memfasilitasi saran khusus kepada perujuk.
pra rujukan yang tepat, karena bidan Puskesmas
SIJARI EMAS dinilai dapat menambah ke-
mendapatkan advice dari pihak Rumah Sakit. Hal
terampilan bidan terutama dalam sisi teknologi
tersebut sejalan dengan hasil penelitian A. Davis et
karena mereka menjadi lebih sering menggunakan
al. (2015) yang menyatakan bahwa Coordinating
komputer dibandingkan sebelumnya. Hal tersebut
Optimal Referral Experiences (CORE) yaitu
sesuai dengan hasil penelitian Zakaria and Yusof
program rujukan elektronik yang memilki fitur
(2016) yang menyatakan bahwa, dari perspektif
konsultasi elektronik pada tenaga kesehatan di
teknologi, ditemukan bahwa tenaga kesehatan
tingkat pelayanan primer dengan tenaga kesehatan

140
Shofya Indraguna, Hari Kusnanto, Cahyono Hadi: Studi Kasus Penggunaan Sijari Emas oleh Bidan dalam...

yang menggunakan sistem informasi kesehatan untuk meningkatkan penggunaan sistem informasi
memiliki akses dan manajemen data yang lebih kesehatan pada provider perlu menghilangkan
baik dibandingkan dengan tenaga kesehatan hambatan infrastruktur.
yang menggunakan sistem manual, seperti yang
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa,
digunakan sebelumnya.
terdapat hambatan saat mengakses SIJARI EMAS,
Hal ini sejalan dengan teori Technology yaitu terkadang koneksi internet tidak stabil,
Acceptannce Model (TAM) oleh F. D. Davis (1989) hal tersebut dapat disebabkan karena kapasistas
yang menyatakan bahwa, penguna teknologi akan komputer yang kurang memadai. Sejalan
memiliki persepsi positif terhadap teknologi yang dengan hasil penelitian Almuayqil, Atkins, and
disediakan apabila teknologi tersebut mudah untuk Sharp (2016) menyatakan bahwa, konektivitas
digunakan. Hal tersebut berpengaruh terhadap merupakan penghalang utama dalam penggunaan
keinginan pengguna dalam menggunakan suatu sistem informasi kesehatan elektronik (e-health).
teknologi. Sejalan dengan hasil penelitian, diketahui Koneksi internet dan kapasitas komputer juga
bahwa SIJARI EMAS merupakan program yang merupakan infrastruktur yang dapat mempengaruhi
dinilai mudah digunakan oleh bidan. penggunaan sistem informasi (Yazdi-Feyzabadi et
al., 2015).
Hambatan Hal ini menunjukan bahwa, program SIJARI EMAS
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa, ini masih perlu pemeliharaan sistem yang lebih
terdapat hambatan dalam penggunaan SIJARI baik untuk pengolahan datanya. Sejalan dengan
EMAS oleh bidan puskesmas. Hambatan tersebut hasil penelitian tentang optimalisasi program
antara lain adalah terkadang respond time pihak Momconnect, yaitu sistem pendaftaran berbasis
rumah sakit dinilai terlalu lama. Respond time SMS untuk wanita hamil yang mendaftarkan diri
pihak rumah sakit yang lama dapat disebabkan di fasilitas kesehatan Afrika Selatan. Pekerjaan
oleh kurangnya sumber daya manusia, seperti yang di masa depan bertujuan untuk menggunakan
diketahui dalam hasil penelitian bahwa, tidak ada interface standar untuk memasukkan data dari
operator khusus yang stand by di depan komputer aplikasi tambahan serta untuk memperluas dan
untuk menjawab SIJARI EMAS di Rumah Sakit. menghubungkan kerangka kerja dengan sistem
Operator SIJARI EMAS Rumah Sakit adalah bidan informasi kesehatan masyarakat lainnya di Afrika
yang ada dalam shif kerja, yang juga melakukan Selatan. Sehingga diperlukan pemeliharaan sistem,
pelayanan. Sejalan dengan hasil penelitian yang antara lain pemeliharaan database yang terjadwal,
menyatakan bahwa, sistem informasi kesehatan pemeliharaan interoperabilitas, helpdesk dan
bekerja secara efektif dan efisien ketika ada pelatihan tenaga kesehatan sebagai pengguna
konsistensi dan integritas antara aspek manusia, sistem (Seebregts et al., 2018).
alat dan proses. Oleh karena itu, perlu dilakukan
berbagai intervensi termasuk memperkuat budaya
SIMPULAN
penggunaan sistem informasi dalam pengambilan
keputusan (Yazdi-Feyzabadi, Emami, & Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan
Mehrolhassani, 2015). pembahasan dapat disimpulkan bahwa SIJARI
EMAS dinilai bermanfaat dalam menambah
Hasil observasi menujukan kualitas dan peletakan
produktivitas terutama dalam dokumentasi data,
speaker atau alarm SIJARI EMAS di Rumah Sakit
meningkatkan efektivitas, dan meningkatkan
kurang memadai. Speaker tersebut terlalu kecil
performa bidan. Namun, tidak bermanfaat untuk
untuk ruangan IGD yang ramai. Selain itu peletakan
mempercepat proses rujukan karena jawaban rumah
speaker juga diletakan dengan tidak optimal,
sakit terkadang lama. Bidan menggunakan telfon
yaitu diletakan dibawah meja kerja. Hal tersebut
dan atau grup WhatsApp untuk mengkonfirmasi
dapat mengurangi suara yang dihasilkan alarm.
ke pihak rumah sakit sehingga, kesepakatan antara
Mengingat tidak ada operator khusus yang stand
pihak puskesmas dan rumah sakit sesuai dengan
by di depan komputer, maka alarm merupakan hal
tujuan SIJARI EMAS tetap bisa terjalin. SIJARI
yang krusial untuk respon SIJARI EMAS Rumah
EMAS dinilai mudah untuk dipelajari, mudah untuk
Sakit. Sejalan dengan hasil penelitian Yazdi-
dikontrol, dapat digunakan dalam situasi dan kondisi
Feyzabadi et al. (2015) yang menyatakan bahwa,
apapun, serta dapat menambah keterampilan bidan

141
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 8 No.2 Oktober 2020
ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed) ; DOI : 10.33560/jmiki.v8i2.281

khususnya dalam bidang teknologi. Hambatan yang Seebregts, C., Dane, P., Parsons, A. N., Fogwill, T.,
dialami bidan dalam penggunaan SIJARI EMAS Rogers, D., Bekker, M., Barron, P. (2018).
adalah terkadang respond time pihak Rumah Sakit Designing for scale: optimising the health
dinilai terlalu lama, terkadang terdapat kesalahan information system architecture for mobile
maternal health messaging in South Africa
informasi dalam program SIJARI EMAS. SIJARI
(MomConnect). BMJ global health, 3(Suppl
EMAS merupakan salah satu upaya yang dilakukan
2), e000563.
untuk menurunkan AKI.
Tuot, D. S., Leeds, K., Murphy, E. J., Sarkar,
U., Lyles, C. R., Mekonnen, T., & Chen,
DAFTAR PUSTAKA A. H. (2015). Facilitators and barriers to
implementing electronic referral and/or
Afari, H., Hirschhorn, L. R., Michaelis, A., Barker,
consultation systems: a qualitative study
P., & Sodzi-Tettey, S. (2014). Quality
of 16 health organizations. BMC Health
improvement in emergency obstetric Services Research, 15(1), 10. doi: 10.1186/
referrals: qualitative study of provider s12913-015-1233-1
perspectives in Assin North district, Ghana.
BMJ open, 4(5), e005052. USAID. (2015). Sistem Pertukaran Rujukan
SIJARI EMAS.
Almuayqil, S., Atkins, A. S., & Sharp, B. (2016).
Ranking of E-health barriers faced by Saudi Vimalananda, V. G., Gupte, G., Seraj, S. M.,
Arabian citizens, healthcare professionals Orlander, J., Berlowitz, D., Fincke, B.
G., & Simon, S. R. (2015). Electronic
and IT specialists in Saudi Arabia. Health,
consultations (e-consults) to improve access
8(10), 1004-1013.
to specialty care: a systematic review and
Davis, A., Gilchrist, V., Grumbach, K., James, P., narrative synthesis. Journal of telemedicine
Kallenberg, R., & Shipman, S. A. (2015). and telecare, 21(6), 323-330.
Advancing the primary/specialty care WHO. (2017). Global Strategy for Women’s,
interface through eConsults and enhanced Children’s and Adolescents’ Health (2016-
referrals. The Annals of Family Medicine, 2030) KEY STATISTICS. from http://www.
13(4), 387-388. who.int/life-course/partners/global-strategy/
global-strategy-key-statistics-03-11-2017.
Davis, F. D. (1989). Perceived usefulness, pdf
perceived ease of use, and user acceptance
of information technology. MIS quarterly, Widarta, G. D., Laksana, M. A. C., Sulistyono,
319-340. A., & Purnomo, W. (2015). Deteksi Dini
Risiko Ibu Hamil dengan Kartu Skor Poedji
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2012). Rochjati dan Pencegahan Faktor Empat
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah: Terlambat. Majalah Obstetri & Ginekologi,
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 23(1), 28-32.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2017). Yazdi-Feyzabadi, V., Emami, M., & Mehrolhassani,
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah M. H. (2015). Health information system
tahun 2016. in primary health care: the challenges and
barriers from local providers’ perspective
Kassebaum, N. J., Lozano, R., Lim, S. S., & Murray, of an area in Iran. International journal of
C. J. (2017). Setting maternal mortality preventive medicine, 6.
targets for the SDGs–Authors’ reply. The
Lancet, 389(10070), 697-698. Yin, R. K. (2003). Application of Case Study
Reasearch. USA: Sage.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
(2016). Profil Kesehatan Indonesia. Zakaria, N., & Yusof, S. A. M. (2016). Understanding
technology and people issues in hospital
Naseriasl, M., Janati, A., Amini, A., & Adham, information system (HIS) adoption: Case
D. (2018). Referral system in rural Iran: study of a tertiary hospital in Malaysia.
improvement proposals. Cad. Saúde Pública, Journal of infection and public health, 9(6),
34(3). doi: 10.1590/0102-311X00198516 774-780.

142

You might also like