You are on page 1of 8

KONSTRUKSI SOSIAL ROKOK ELEKTRIK (VAPE)

SEBAGAI SUBSTITUSI ROKOK TEMBAKAU BAGI


PEROKOK AKTIF DI KOTA DENPASAR

1) 2) 3)
I Gede Agung Krishna Santana , Nazrina Zuryani , Gede Kamajaya
123)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
1) 2) 3)
Emailagungkrishna45@gmail.com , nazrinazuryani@yahoo.com , kamajaya_1965@yahoo.com

ABSTRACT

The phenomenon of electric cigarette in Denpasar can be analyzed through several research in
sociology. This research seeks to discuss and explain the social construction of electrical cigarettes
as a substitution to tobacco cigarettes in the area city of Denpasar. This research uses descriptive
qualitative research method with analysis of Social Construction theory from Peter L. Bererger and
Thomas Luckman as the main theory and society of consumption of Jean Baudrillard as a
supporting theory. The relationship between the theory of social construction with the theory of
consumption society in this study are interrelated, because the formation of the consumption
community in electric cigarettes influenced by the social construction of electric cigarettes through
externalization, objectivity, and internalization. The social construction of electrical cigarettes is
accepted by society to form a growing consumer society today that society consumption is no
longer based on exchange rate or use value, but because of the abstract and constructed value of
symbols and values of symbols. Based on the results of this reseacrh note that those who are using
electric cigarettes not only consume value for use and exchange rates, but to the the exteat that
they use electric cigarettes based on the value of signs and symbol values this is finally in the form
of following trend, status, expression and luxury lifestyle.

Keywords: Social Construction of Electric Cigarettes, Signs Value and symbolic Value.

1. PENDAHULUAN laki-laki maupun perempuan, tua maupun


muda. Orang merokok sangat
1.1 Latar Belakang
mudahditemui seperti di rumah, kantor,
Salah satu prilaku masyarakat
cafe, tempat-tempat umum, di angkutan
Indonesia yang dapat ditemui hampir di
umum, dan bahkan hingga di sekolahan.
setiap kalangan masyarakat adalah
Bahkan bagi sebagian orang rokok menjadi
kebiasaan merokok. Rokok bukanlah
kebutuhan yang harus dipenuhi.Kebiasaan
sesuatu yang baru lagi di masyarakat, baik

1
merokok dianggap dapat memberikan perokok mengurangi ketergantungan dan
kenikmatan bagi perokok, namun di lain sebagai alat berhenti merokok. Kandungan
pihak merokok juga dapat menimbulkan pada pokok elektrik yaitu perasa, VG,
dampak negatif bagi perokok itu sendiri. FG,dan nicotineyang dapat di pilih dosisnya
Berbagai dampak dan bahaya merokok dari 0-9 ml (Indra, Hasneli & Utami, 2015).
sudah dipublikasikan kepada masyarakat, Berdasarkan observasi awal yang
hal ini sebenarnya telah diketahui oleh peneliti lakukan, dewasa ini banyak ditemui
masyarakat pada umumnya, bahwa bahaya masyarakat di Indonesiayang menggunakan
merokok bukan saja pada perokok tetapi rokok elektrik, termasuk di Kota
juga berdampak pada orang yang ada Denpasar.Konstruksi sosial yang terjadi
disekitarnya (Hasanah, 2011: 26). pada rokok elektriksudah mulai terlihat
Para perokok aktif yang telah dampaknya, hal ini dibuktikan dengan
kecanduan cenderung memandang rokok banyaknya ditemui pengguna rokok elektrik
sebagai sesuatu yang dapat menenangkan, (vape) di Kota Denpasar. Ini ditandai dengan
keinginan untuk merokok lagi timbul untuk adanya kelompok-kelompok pecinta vape
bertahan dari gangguan psikologis tersebut dan mudahnya menjumpai vape bar yang
sehingga usaha untuk berhenti merokok sudah mulai bermunculan. Peralihan
bukanlah sesuatu yang mudah (Wulandari, perokok tembakau ke rokok elektrik secara
2012: 47).Dewasa ini rokok mengalami tidak langsung menggambarkan adanya nilai
perkembangan dari rokok tembakau ke guna dan nilai simbol. Hal ini bisa dilihat dari
rokok elektrik. Munculnya rokok jenis ini ditemuinya pengguna rokok elektrik yang
membuat para perokok tembakau mulai awalnya tidak merokok namun ikut
beralih untuk menggunakan rokok elektrik menggunakannya karena di anggap stylish
karena adanya konstruksi sosial pada rokok dan menjadi tren di lingkungannya. Bahkan
elektrik seperti alat ini lebih sehat, modern beberapa kelompok remaja di Kota
dan untuk membantu berhenti merokok. Denpasar juga menggunakan rokok Elektrik
Belakangan ini banyak dijumpai (vape) karena dianggap tidak
pengguna rokok tembakau yang beralih membahayakan kesehatan dan menjadi tren
menggunakan rokok elektrik. Rokok elektrik di lingkungan sosialnya. Fenomena ini
adalah pembaruan dari bentuk rokok menjadi menarik untuk diteliti lebih jauh,
tembakau menjadi rokok modern. Inti dari kemungkinan besar terjadi karena adanya
rokok elektrik adalah batre, mod, automizer, konstruksi sosial yang mempengaruhi para
kapas, kawat, dan e-liquidkemudian pengguna vape.
dipanaskandan menimbulkan uap yang
1.2 Rumusan Masalah
banyak. Alat ini dipromosikan sebagai
inovasi kesehatan untuk membantu para

2
1. Apa yang menyebabkan beralihnya konstruksi sosial rokok elektrik (vape)
pengguna rokok tembakau ke rokok sebagai substitusi rokok tembakau bagi
elektrik di kota Denpasar ? perokok aktif di Kota Denpasar.
2. Bagaimanakah konstruksi sosial
2.2 Konsep
rokok elektrik (vape) 2.2.1 Konstruksi Sosial
sebagaisubtsitusi rokok tembakau
bagi perokok aktif di Kota Denpasar Konstruksi Sosialyaitu tindakan dan

? interaksi yang dilakukan individu maupun


kelompok, yang menciptakan realitas
2. KAJIAN PUSTAKA dilakukan berulang-ulang sehingga dapat
2.1 Tinjauan Pustaka diterima secara bersama (Parera, 2013:
Anniza Triutami Ningsih (2015), 29).
dengan skripsinya yang berjudul
Berger dan Luckman (Bungin,
Perlindungan Konsumen Terhadap
2008:15). mengatakan bahwa pada proses
Pengguna Rokok Elektronik. Isi dari
konstruksi sosial ada tiga tahap yang saling
penelitian tersebut adalah mengenai
berkaitan yaitu eksternalisasi, objektifasi,
peredaran rokok elektrik di pasaran tidak
dan internalisasi.
mendapat ijin dari BPOM.

Reza Kurniawan Tanuwihardja & 2.2.2 Rokok Elektrik


Agus Dwi Susanto (2012), dalam jurnal Rokok elektrik terdiri dari beberapa
yang berjudul Rokok Elektronik (Elektronic komponen yaitu, sebuah baterai, mod, dan
Cigarette). Hasil penelitian tersebut automizer. Cara kerja dari rokok elektrik
menyatakan bahwa Vapemerupakan suatu adalah dengan memanfaatkan energi yang
alternatif untuk menggantikan rokok ada pada baterai kemudian di proses
konvensional dan lebih aman. menyalurkan energi ke automizer untuk

Apsari Damayanti (2016), dalam menciptakan uap yang di panaskan dari coil

jurnal yang berjudul Pengunaan Rokok berupa kawat dan kapas yang telah

Elektrik di Komunitas Personal Vaporizer dibasahi menggunakan cairan e-liquid,

Surabaya. kemudian menghasilkan uap seperti


asaprokok sehingga menimbulkn efek
Persamaan dan perbedaan yaitu
seolah-olah seperti merokok.
mengangkat tema yang berkaitan dengan
rokok elektrik (vape). Perbedaan yang 2.2.3 Substitusi
mendasar antara penelitian tersebut
Substitusi adalah istilah yang
dengan penelitian penulis lakukan, dalam
digunakan untuk menunjukan bahwa unsur
hal ini peneliti lebih berfokus pada

3
kebudayaan yang ada sebelumnya diganti Internalisasi, muncul ketika
dengan unsur baru yang memenuhi eksternalisasi dan objektifasi sudah
fungsinya, yang melibatkan perubahan dilakukan dan pada tahap ini individu
(KBBI, 2016). sangat dipengaruhi oleh masyarakat.

2.2.4Rokok Tembakau Dalam masyarakat konsumen, suatu


komoditas tidak hanya memiliki nila guna
Rokok tembakau dibuat dari tanaman
atau nilai tukar. Kini komoditas tersebut
tembakau yang dikeringkan dan dicampur
memiliki nilai tanda dan nilai simbol seperti
dengan bahan tambahan (Tendra, 2003).
status, kehormatan, dan kemewahan.
2.2.5 Perokok Aktif Melalui nilai tanda dan nilai simbol
masyarakat konsumsi menemukan tempat
Perokok aktif adalah seseorang yang
untuk eksistensinya di dalam masyarakat
sudah terkena candurokok dan dilakukan
(Hidayat, 2012:60).
secara terus-menerus.Sedangkan perokok
Konsumsi menurut Baudrillard yaitu
pasif adalah seseorang yang tidak merokok
tindakan yang dilakukan untuk
namun terkena asap rokok (KBBI, 2012).
memanipulasi nilai tanda dan nilai simbol,
2.3 Teori dan dalam hal ini komoditas harus memiliki
2.3.1 Konstruksi Sosial dan Masyarakat tanda dan simbol untuk dikonsumsi. Dalam
Konsumsi masyarakat konsumsi saat ini,konsumsi
masyarakat dipengaruhi oleh konstruksi
Konstruksi Sosial yaitu tindakan dan
melalui media sehingga masyarakat saat ini
interaksi yang dilakukan individu maupun
lebih mengutamakan nilai tanda dan nilai
kelompok, yang menciptakan realitas
simbol.
dilakukan berulang-ulang sehingga dapat
diterima secara bersama. 3. METODE PENELITIAN
Berger dan Luckman (Bungin,
3.1 Jenis Penelitian
2008:15) mengatakan bahwa pada proses
Peneliti menggunakan jenis kualitatif
konstruksi sosial ada tiga tahap yang saling
deskriptifdengan mengambil lokasi di Kota
berkaitan yaitu eksternalisasi, objektifasi,
Denpasar, Provinsi Bali.
dan internalisasi.
Eksternalisasi adalahekspresi 3.2 Sumber Data
manusia yang dilakukan baik mental atau
Data yang digunakan adalah hasil
fisik ke dalam dunia.
wawancara bersama informan. Selain itu,
Objektifasi, adalah tahap ke dua dari
data didapat dari buku, hasil penelitian,
hasil eksternalisasi yang telah dilakukan.
internet dan dokumentasi.

4
3.3 Penentuan Informan dan Teknik
Pengumpulan Data 4.2Penyebab Beralihnya Pengguna
Rokok Tembakau ke Rokok
Peneliti menentukan informan kunci
Elektrik.
yaitubeberapa perokok aktif yang sudah
beralih menggunakan vape dan produsen 4.2.1 Faktor kesehatan

e-liquid serta vape bar di Kota Denpasar. Faktor kesehatan adalah alasan
Informan utama yaitu pengguna rokok utama para pengguna rokok tembakau
elektrik dan komunitas rokok elektrik yang beralih menggunakan rokok elektrik.
ada di Kota Denpasar. Informan tambahan Mereka sadar bahwa kandungan zat pada
yaitu, masyarakat umum yang ada di sekitar rokok tembakau sangat berbahaya bagi
lingkungan pengguna rokok elektrik. kesehatan.

Pengumpulan data dilakukan melalui 4.2.2 Faktor Ekonomi


observasi dengan pengamatan secara
Hadirnya rokok elektrik membuat
langsung dan ingatan peneliti. Selanjutnya
pengguna rokok tembakau melirik produk
pengumpulan data juga dilakukan melalui
ini karena adanya anggapan bahwa rokok
wawancara mendalam kepada informan.
elektirk lebih hemat daripada rokok
3.4 Teknik Analisis Data tembakau. Misalnya, sebulan saja perokok
tembakau mengeluarkan biaya sebesar Rp.
Teknik analisis data dilakukan melalui
600.000.
reduksi data yang diperoleh informan dan
disajikan sehingga memudahkan untuk 4.2.3 Faktor Lingkungan
melakukan penarikan kesimpulan.
Dalam faktor lingkungan, tren rokok
4. HASIL DAN PEMBAHASAN elektronik di Kota Denpasar dipengaruhi
4.1 Profil Kota Denpasar oleh teman sebaya, saudara, dan keluarga.

Kota Denpasar dibagi menjadi 4 Hal inilah yang membuat perokok tembakau

kecamataan yaitu, kecamatan Denpasar beralih ke rokok elektrik.

Selatan, Denpasar Timur, Denpasar Utara, 4.2.4 Faktor Media Sosial


dan Denpasar Barat. Luas daerah Kota
Media sosial adalah salah satu alat promosi
Denpasar tidak terlalu luas namun letaknya
bisnis yang sangat efektif saat ini. Hal ini
yang strategis, dijadikan sebagai pusat
kemudian dimanfaatkan oleh toko-toko
pemerintahan, kegiatan ekonomi, dan
vape yang ada di Kota Denpasar. Mereka
pendidikan sehingga mempunyai daya tarik
memasarkan dan mengenalkan produknya
tersendiri bagi penduduk luar daerah yang
melalui media-media sosial.
ingin mencari kerja.

5
4.3Konstruksi Sosial Rokok Elektrik ada sekitar 20 toko vape dengan rata-rata
Sebagai Substitusi Rokok pengunjung sebanyak 20-30 orang perhari.

Tembakau.
Pada proses internalisasi ini dapat dilihat
dari banyaknya ditemui pengguna rokok
Pada proses eksternalisasi,
elektrik mulai dari SMA-Mahasiswa yang
komunitas vape di Kota Denpasar
ikut menggunkan rokok elektrik karena
melakukan kegiatan seperti
sudah menjadi tren di lingkungannya, tidak
menyelenggarakan lomba, konser, dan big
hanya itu bahkan kaum perempuan pun ikut
sale yang dinamai dengan Bali vape fair.
menggunakan rokok elektrik padahal
Kegiatan ini berlangsung di daerah sanur
sebelumnya mereka tidak merokok
tepatnya di lapangan hotel inna grand bali
tembakau. Mereka menggunakan rokok
beach, sanur menjadi pilihan karena tempat
elektrik karena dianggap lebih sehat dan
tersebut tergolong strategis yang berada di
aman dari pada rokok tembakau.
pusat Kota. Kegiatan Bali vape fair di
meriahkan oleh beberapa bintang tamu 4.4 Konsumsi Rokok Elektrik Dalam
yakni dj Joana, Aura Kasih dan Nikita
Tinjauan Masyarakat Konsumsi
Mirzani. Acara Bali vape fair diikuti oleh
Baudrillard.
beberapa toko vape yang ada di Kota
Denpasar seperti Karismajaya, Jegeg 4.4.1 Nilai Tanda dan Nilai Simbol Bagi
Bagus vape, Cstyle Indonesia, Vaporid Bali, Pengguna Rokok Elektrik di Kota
Link vapor, dan lain-lain. Selain itu, Denpasar
pengunjung yang hadir di acara Bali vape
Menurut Baudrillard, dewasa ini
fair tidak dipungut biaya (gratis). Adanya
masyarakat konsumsi tidak lagi
Bali vape fair bertujuan untuk menarik
dibedakan dari kelasnya namun dari
konsumen untuk ikut berpartisipasi, dengan
kemampuan konsumsinya pada suatu
cara mengenalkan produk baru rokok
komoditas. Siapapun bisa masuk ke
elektrik serta adanya potongan harga untuk
dalam kelompok tertentu bila sanggup
liquid dan rokok elektrik.
mengikuti pola konsumsi kelompok
tersebut. (Hidayat, 2012:63).Di Kota
Pada proses objektivasi rokok elektrik di
Denpasar sudah banyak kalangan
Kota Denpasar dapat dilihat dari kuantitas
perokok yang beralih menggunakan
pengguna vape yang semakin banyak, dan
rokok elektrik, karena adanya
juga menjamurnya toko-toko vape yang ada
anggapan bahwa rokok elektrik mampu
di Kota Denpasar. sebagai contoh, di
untuk membantu berhenti merokok
kelurahan panjer Denpasar Selatan sudah
tembakau, lebih aman, lebih hemat
dan stylish di lingkungannya.

6
Hal ini ditandai dengan banyaknya
ditemui pengguna rokok elektrik dari 3. Analisis masyarakat konsumsi nilai tanda
berbagai kalangan, mulai dari anak dan nilai simbol pada penggunaan rokok
sekolah, mahasiswa, dan pegawai elektrik di Kota Denpasar. Menurut
swasta. Selain itu, munculnya rokok Baudrillard, masyarakat saat ini cenderung
elektrik menjadi fenomena di tengah mengonsumsi barang berdasarkan tanda
masyarakat ini di buktikan dengan dan nilai simbol yang ada pada barang
banyaknya ditemui toko-toko vape bar tersebut. Tanda dan simbol yang melekat
yang sudah menjamur. pada suatu komoditas menjadi hal yang
penting dalam masyarakat konsumen
Nilai simbol yang dapat dilihat adalah
(Hidayat, 2012: 13). Pernyataan Baudrillard
bagaimana ia mengonsumsi suatu
erat kaitannya dengan aktivitas vaporizer
komoditas berdasarkan kemewahan
karena nilai tanda dan nilai simbol pada
dan status. Sejalan dengan hal
rokok elektrik kini menjadi motif utama yang
tersebut, para pengguna rokok elektrik
di konsumsi oleh pengguna rokok elektrik.
untuk eksistensi atau ekspresi gaya
hidupnya yang dicurahkan melalui 6. DAFTAR PUSTAKA
rokok elektrik.
BUKU:
5 Kesimpulan
Bungin, Burhan. (2008). Konstruksi sosial
1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan mediamassa. Jakarta: Kencana
mengenai Konstruksi Sosial Rokok Elektrik Prenada Media Group
(vape) Sebagai Substitusi Rokok Tembakau Hidayat, Medhy Agintha. (2012). Menguat
Bagi Perokok Aktif di Kota Denpasar, maka Modernisme: Mengenal Rentang
dapat disimpulkan bahwa peralihan dari Pemikiran Postmodernisme Jean
rokok tembakau ke rokok elektrik di Baudrillard. Yogyakarta: Jalasutra
pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: faktor
Parera, M Frans. (2013). Tafsir Sosial atas
kesehatan, faktor ekonomi, faktor Kenyataan: Risalah tentang
lingkungan dan faktor media sosial. Sosiologi Pengetahuan
(diterjemahkan dari buku asli The
Social Construction of Reality oleh
2. Proses konstruksi sosial yang terjadi Hasan Basari). Jakarta: LP3ES
pada rokok elektrik dilakukan oleh para
Jurnal:
produsen ataupun pengguna rokok elektrik
Damayanti, Apsari. (2016). Pengunaan
itu sendiri. Proses ini memiliki tiga tahapan
Rokok Elektrik di Komunitas Personal
yaitu eksternalisasi, objektifasi, dan
Vaporizer Surabaya. Surabaya:
internalisasi.
Universitas Airlangga

7
Hasanah, A. U. (2011). Hubungan antara ok-a-kesehatan.pdf di akses pada
dukungan orang tua, teman sebaya, tanggal 17 februari pukul 19:21
dan iklan rokok dengan perilaku
merokok pada siswa laki-laki.
Surakarta: Stikes Aisyiyah
Indra, Muhamad Fikri, Yesi Hasleni & Sri
utami. (2015). Gambaran Psikologis
Perokok Tembakau Yang Beralih
Menggunakan Rokok Elektriik.
Riau: Universitas Riau
Ningsih, Anniza Triutami.
(2015).Perlindungan Konsumen
Terhadap Rokok Elektrik. Bagian
Hukum Keperdataan. Fakultas
Hukum. Universitas Hasanudin.
Makasar: Universitas Hasanudin
Tanuwiharja, Kurniaawan Reza & Susanto,
Dwi Agus. (2012). Rokok Elektronik
(Electronic Cigarette). Jakarta:
Universitas Indonesia
Wulandari, Cicilia Ika & Agus Santoso.
(2012). Pengalaman menghentikan
kebiasaan merokok pada mantan
perokok. Semarang: Universitas
Diponegoro

INTERNET:

KBBI, (2012). Pengertian rokok. Dari:


http://kbbi.web.id/rokok di akses pada
tanggal 17 februari pukul 20:14

______, (2016). Pengertian substitusi. Dari


http://kbbi.web.id/substitusi di akses
pada tanggal 17 februari pukul 20:30

Tendra, H. (2003). Merokok dan Kesehatan,


Kompas. Dari: http:
//www.domeclinic.com/lifestyle/merok

You might also like