You are on page 1of 11

Jur. Ilm. Kel. dan Kons., Agustus 2009, p : 174-184 Vol. 2, No.

2
ISSN : 1907 - 6037 
 

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN JAMU


GENDONG DI KOTA SUKABUMI
Satisfaction and Loyalty Analysis of Traditional Medicinal Herbs Consumer in
Sukabumi

MUHAMMAD DJEMDJEM DJAMALUDIN1*, UJANG SUMARWAN1,


GUSTIA NUR ARIA MAHARDIKAWATI2
1
Staf Pengajar Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi
Manusia, Institut Pertanian Bogor, Jalan Lingkar Kampus IPB Dramaga,
Bogor 16680
2
Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian,
Institut Pertanian Bogor, Kampus Dramaga, Bogor 16680

ABSTRACT. The purpose of this study were to analyze satisfaction and loyalty
of traditional medicinal herbs consumer in Sukabumi. This study used the
concept of traditional approach analysis and brand loyalty. The data were
collected from February to March 2008 in Sukabumi. Frequency and descriptive
statistics were used to analyze the single variable. Cross tabulations and Chi
Square were utilized to examine the relationships between two variables. Factor
analysis were used to analyze multivariate. The results of study showed that
consumers of traditional medicinal herbs in Sukabumi feel satisfied in many
attributes, both product and service. Most consumers had enough loyalty index
that is 23,3. There were significant relationships between characteristics of
costumer (marriage status, education, and income) and satisfaction that are
consist of six factors (hygiene, characteristic of product, characteristic of
traditional medicinal herbs peddler, color of medicinal herbs and medicinal
peddler service, friendliness and responsiveness, and marketing mix).
Marketing strategy that suggest to increase number of selling traditional
medicinal herbs are keeping fresh and hygiene, labeling names of traditional
medicinal herbs in every bottles, maintaining price, using word of mouth
promotion, using vehicle for distribution (ex: motorcycle or bicycle), and
organizing selling location.

Key words: loyalty, medicinal herbs, satisfaction

PENDAHULUAN makanan dan minuman kesehatan, zat


pewarna, rempah-rempah, kosmetika,
Indonesia kaya akan hasil alam dan insektisida, pakan/obat ternak, dan lain-
tanaman obatnya. Menurut data dari lain. Untuk mencapai manfaat-manfaat di
Departemen Kehutanan RI, dari seluruh atas maka diperlukan budidaya tanaman
luasan hutan hujan tropis Indonesia obat dengan cara membuat suatu produk
diperkirakan terdapat sekitar 30.000 salah satunya jamu.
spesies tanaman yang tumbuh di Menurut World Health Organization
dalamnya. Dari spesies tanaman yang (WHO), kira-kira 80% dari penduduk
ada tersebut, lebih dari 8.000 spesies dunia tahun 2007 yang berjumlah 7,9
merupakan tanaman obat yang miliar, percaya pada manfaat tumbuh-
mempunyai khasiat obat dan baru 800- tumbuhan untuk kesehatan dan
1.200 spesies yang telah dimanfaatkan kebugaran tubuh, dan masyarakat
oleh masyarakat untuk obat tradisional modern pun akhirnya lebih menyukai
dan jamu (Martha Tilaar Innovation pemakaian bahan-bahan alam segar
Center 2002). Tanaman/tumbuhan obat untuk suplemen, makanan, minuman,
mempunyai beberapa manfaat terutama sarana kecantikan serta penampilan bagi
bagi manusia yaitu sebagai obat, pria dan wanita (Dwiyono 2007). Melihat
Vol. 2, 2009 ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN JAMU GENDONG 175
 

fakta yang ada tersebut, maka Teknik Penarikan Contoh


pengembangan pengobatan secara Populasi penelitian ini adalah
tradisional tentunya semakin dapat konsumen dan penjual jamu gendong
merambah permintaan pasar global yang yang tersebar di Kota Sukabumi.
ada saat ini. Pengambilan data dilakukan dengan
Jumlah penjual jamu gendong dari metode snowball sampling. Adapun
tahun ke tahun semakin tinggi. Data di jumlah responden yang diambil adalah
Departemen Kesehatan RI menunjukkan 100 konsumen dan 15 penjual jamu
peningkatan tersebut, yaitu 13.128 pada gendong.
tahun 1989, menjadi 25.077 pada tahun
1995. Demikian pula angka untuk Jawa Jenis dan Sumber Data
Timur yang menunjukkan jumlah 3.306 Data penelitian terbagi atas dua
pada tahun 1995, yaitu menduduki urutan bagian yakni data primer dan data
jumlah terbanyak ketiga setelah Jawa sekunder. Data primer yaitu data yang
Tengah dan Jawa Barat. berasal langsung dari objek penelitian,
Melihat jumlah yang terus meningkat yaitu berupa hasil dari wawancara
tersebut, dapat diperkirakan bahwa kuesioner yang diberikan secara
pemanfaatan jamu gendong masih sangat langsung kepada responden untuk
tinggi. Masyarakat masih berminat untuk memperoleh informasi. Data sekunder
mengkonsumsi jamu gendong sebagai yang diperlukan yaitu data keadaan
salah satu upaya untuk perawatan geografi, peta Kota Sukabumi, dan data
kesehatan. Keadaan seperti inilah yang jumlah penjual jamu pada setiap
membuat pengobatan tradisional paguyuban. Sumber data sekunder
peninggalan nenek moyang tersebut dari adalah berasal dari penelusuran pustaka
dahulu hingga saat ini semakin mudah berupa buku penunjang dan searching
untuk didapatkan oleh para konsumen internet.
jamu.
Tujuan umum dari penelitian ini Pengolahan dan Analisis Data
adalah untuk menganalisis tingkat Proses pengolahan dan analisis data
kepuasan dan loyalitas konsumen jamu menggunakan program Microsoft Excel
gendong. Tujuan khususnya adalah: (1) dan SPSS versi 13.0 for windows. Untuk
mengidentifikasi karakteristik penjual mengidentifikasi karakteristik konsumen
jamu gendong; (2) mengidentifikasi dan penjual jamu gendong digunakan
karakteristik konsumen jamu gendong; (3) analisis deskriptif. Untuk menganalisis
mengidentifikasi perilaku konsumsi jamu tingkat kepuasan konsumen jamu
gendong; (4) menganalisis tingkat gendong digunakan teknik Traditional
kepuasan konsumen jamu gendong; (5) Approach Analysis dimana konsumen
menganalisis loyalitas konsumen jamu diminta memberikan penilaian atas
gendong; (6) menganalisis hubungan masing-masing atribut jamu gendong
karakteristik konsumen jamu gendong dengan menggunakan skala Likert.
dengan tingkat kepuasan; (7) Untuk menganalisis atribut-atribut
menganalisis atribut-atribut yang yang mendasari tingkat kepuasan
mendasari tingkat kepuasan konsumen konsumen digunakan analisis faktor
jamu gendong; serta (8) merumuskan (Principal Component Analysis). Variabel-
saran berupa strategi pemasaran variabel yang akan dianalisis yaitu: (X1)
berdasarkan hasil penelitian. khasiat jamu gendong; (X2) warna jamu
gendong; (X3) aroma jamu gendong; (X4)
METODE rasa jamu gendong; (X5)
keragaman/variasi jamu gendong; (X6)
Desain, Tempat, dan Waktu kemudahan memperoleh jamu gendong;
Desain penelitian yang digunakan (X7) harga jamu gendong; (X8)
adalah cross sectional. Penelitian ini kebersihan gelas; (X9) kebersihan bakul;
dilaksanakan di Kota Sukabumi, Jawa (X10) kebersihan botol; (X11) kebersihan
Barat. Pemilihan tempat dilakukan secara lap; (X12) kebersihan air; (X13)
sengaja (purposive sampling). Adapun kandungan bahan-bahan alami; (X14)
waktu pelaksanaannya mulai dari bulan keterampilan penjual jamu gendong;
Februari sampai Maret 2008. (X15) kecepatan penjual jamu gendong
dalam melayani konsumen; (X16)
176 DJAMALUDIN ET AL. Jur. Ilm. Kel. dan Kons.
 

kecepatan penjual jamu gendong dalam penjual jamu gendong juga sudah cukup
menanggapi keluhan konsumen; (X17) lama berjualan jamu gendong yaitu
kesesuaian pesanan; (X18) keramahan ≥19-40 tahun dan alasan penjual
dan kesopanan penjual jamu gendong; memutuskan untuk berjualan jamu
(X19) penampilan penjual jamu gendong; gendong dikarenakan kebutuhan
(X20) kemampuan berkomunikasi penjual ekonomi. Sebagian besar penjual
jamu gendong; dan (X21) kebersihan berjualan jamu buatan sendiri pada pagi
penjual jamu gendong. hari dimana sebagian besar bahan baku
Untuk mengkaji hubungan antara yang digunakan dibeli di pasar-pasar
karakteristik responden dengan tingkat terdekat. Modal usaha yang dikeluarkan
kepuasan digunakan uji Chi-square. adalah >Rp 50.000,00 – Rp 100.000,00.
Sedangkan untuk analisis loyalitas
digunakan analisis deskriptif menurut Tabel 1. Sebaran karakteristik penjual
Durianto et al. (2004) dengan menggam- jamu gendong contoh
barkan kategori persentase dari switcher Karakteristik Penjual Jamu
n %
buyer, habitual buyer, likes the brand, Gendong
Jenis Perempuan 15 100
satisfied buyer, dan committed buyer. kelamin Laki-laki 0 0
Total 15 100
HASIL DAN PEMBAHASAN Usia (tahun) 21-40 10 66,7
41-65 5 33,3
Karakteristik Penjual Jamu Gendong Total 15 100
Suku Sunda 15 100
Tabel 1 memperlihatkan bahwa Luar Sunda 0 0
semua penjual jamu gendong berjenis Total 15 100
kelamin perempuan, merupakan Suku Asal daerah Solo 11 73,3
Jawa dan sudah menikah. Menurut Sukoharjo 4 26,7
Sutarno (2000) ciri khas penjual jamu Total 15 100
Status Belum menikah 0 0
biasanya menggunakan kebaya. Pada pernikahan Menikah 15 100
umumnya penjual jamu gendong adalah Total 15 100
kaum wanita. Lebih dari separuh penjual Tingkat SD 9 60,0
jamu gendong (66,7%) berusia 21-40 pendidikan SMP 3 20,0
tahun dan berasal dari daerah Solo SMA 3 20,0
(73,3%). Sebagian besar tingkat PT (D3/S1) 0 0
Total 15 100
pendidikan terakhir penjual jamu adalah Tingkat ≤700.000 5 33,3
SD (60%). Hal ini dikarenakan jamu pendapatan 700.001,00-
7 46,7
gendong merupakan usaha dalam sektor (Rp/bulan) 1.000.000,00
informal, dimana biasanya penjual tidak ≥1.000.000,00 3 20,0
mempunyai pendidikan tinggi, tapi cukup Total 15 100
Lama ≤10 4 26,7
pengetahuan, keuletan dalam berusaha tinggal 11-24 5 33,3
dan keterampilan berdasarkan (tahun) ≥24-49 6 40,0
pengalaman. Hampir separuh penjual Total 15 100
jamu gendong (46,7%) mempunyai Tingkat ≤40.000,00 4 26,7
pendapatan keluarga per bulan sebesar pendapatan 40.001,00-
7 46,6
(Rp/hari) 100.000,00
Rp 700.001,00 - Rp 1.000.000,00. Pen- ≥100.000,00 4 26,7
dapatan ini tidak hanya didapat dari Total 15 100
berjualan jamu gendong saja, tapi juga Modal ≤20.000,00 4 26,7
dari penghasilan suami/anak dan usaha 20.001,00-50.000,00 4 46,6
biasanya beberapa penjual mempunyai >50.000,00 7 26,7
Total 15 100
usaha sampingan seperti berjualan bubur
sumsum atau usaha kredit. Sebesar
46,6% penjual jamu gendong mempunyai
pendapatan per hari Rp 40.001,00 - Karakteristik Konsumen Jamu
Rp 100.000,00. Gendong
Pada umumnya penjual jamu Tabel 2 memperlihatkan bahwa
gendong sudah cukup lama tinggal di sebagian besar (95%), konsumen jamu
Kota Sukabumi yaitu ≥24-49 tahun (40%). gendong yang menjadi responden
Alasan penjual tinggal di Kota Sukabumi berjenis kelamin perempuan, sudah
karena ajakan suami. Selain cukup lama menikah (85%), dan merupakan Suku
tinggal di Kota Sukabumi, kebanyakan Sunda (95%). Lebih dari separuhnya
Vol. 2, 2009 ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN JAMU GENDONG 175
 

(59%) berusia 21-40 tahun dengan tingkat Tabel 3. Sebaran perilaku konsumsi
pendidikan terakhir SMA (42%). Sebesar konsumen jamu gendong
67% adalah ibu rumah tangga dengan contoh
tingkat pendapatan keluarga per bulan Perilaku konsumsi jamu gendong n
Rp 600.001,00 – Rp 1.500.000,00 (53%). Jenis jamu Beras kencur 22
gendong Kunyit asam 65
Tabel 2. Sebaran karakteristik konsumen Pahitan/sambiloto 5
jamu gendong contoh Anggur 3
Karakteristik konsumen % Kunyit putih 3
Jenis kelamin Perempuan 95 Sirih 2
Laki-laki 5 Total 100
Total 100 Alasan Kebiasaan 6
Usia (tahun) 12-20 8 konsumsi Khasiat dari jamu
31
21-40 59 gendong
41-65 32 Memelihara
63
>65 1 kesehatan
Total 100 Total 100
Suku Sunda 95 Sumber Orang tua 31
pengaruh Suami/istri 13
Luar Sunda 5
Total 100 Keluarga 18
Status Belum menikah 15 Teman/lingkungan 6
pernikahan Menikah 85 Penjual jamu
11
gendong
Total 100
Sendiri 21
Tingkat SD 25
pendidikan Total 100
SMP 19
Waktu Pagi hari 77
SMA 42
konsumsi Siang hari 13
PT (D3/S1) 14
Sore hari 7
Total 100
Pagi dan sore hari 3
Pekerjaan Mahasiswa 12
Total 100
Ibu rumah tangga 67
Frekuensi <2 21
PNS/TNI/POLRI 6
(kali/minggu) 2-4 43
Pegawai swasta 8
5-7 35
Wiraswasta/buruh 7
>7 1
Total 100
Total 100
Tingkat ≤600.000 32
pendapatan Tingkat <1.000 12
600.001-1.500.000 53
keluarga pengeluaran 1.001-3.000 28
≥1.500.000-2.000.000 15
(Rp/bulan) (Rp/minggu) 3.001-5.000 30
Total 100
untuk konsumsi 5.001-7.000 25
jamu gendong >7.000 5
Total 100
Perilaku Konsumsi
Tabel 3 memperlihatkan bahwa lebih Tingkat Kepuasan Konsumen Jamu
dari separuh konsumen (65%) Gendong
mengkonsumsi jamu jenis kunyit asam. Konsumen akan melakukan proses
Sebesar 63% mengkonsumsi jamu evaluasi pascapembelian terhadap
gendong dengan alasan ingin memelihara konsumsi yang telah dilakukan. Hasil
kesehatan, hal ini sesuai dengan evaluasi bisa berupa puas atau tidak puas
penelitian Pali (1994) bahwa sebagian terhadap produk dan jasa. Menurut
besar konsumen mengkonsumsi jamu Mowen dan Minor (2002), kepuasan
untuk pemeliharaan kesehatan bukan didefinisikan sebagai keseluruhan sikap
untuk pengobatan. Hampir separuh yang ditunjukkan konsumen atas
konsumen (31%) mengkonsumsi jamu barang/jasa setelah memperoleh dan
gendong karena adanya pengaruh dari menggunakannya.
orang tua dan mayoritas mengkonsumsi Pada Tabel 4 terlihat bahwa pada
jamu gendong pada pagi hari. Hampir umumnya konsumen sudah merasa puas
separuh konsumen mengkonsumsi jamu terhadap berbagai atribut jamu gendong,
gendong 2-4 kali per minggu dengan baik atribut produk maupun pelayanan.
pengeluaran per minggu yaitu Hal ini terlihat pada persentase terbanyak
Rp 1.001,00 sampai Rp 3.000,00.
.
176 DJAMALUDIN ET AL. Jur. Ilm. Kel. dan Kons.
 

pada setiap atribut terdapat tingkat akar, batang, daun, dan rimpang tumbuh-
kepuasan konsumen pada kategori puas. tumbuhan obat. Ketika diracik maka
Pada umumnya konsumen dalam menghasilkan warna yang alami dari
melakukan pembelian suatu produk atau bahan-bahan tersebut tanpa pewarna
jasa berharap bahwa barang atau jasa kimia tambahan. Pada Tabel 4 terlihat
tersebut dapat memberikan bahwa lebih dari separuh konsumen
manfaat/khasiat. Sebagian besar (61%) merasa puas terhadap warna jamu
konsumen (72%) merasa puas terhadap gendong yang mereka konsumsi.
khasiat yang terdapat dalam jamu Sebagian besar konsumen (78%)
gendong dan hanya 1% yang merasa merasa puas terhadap aroma jamu
tidak puas dan tidak ada yang merasa gendong dan juga terhadap rasa jamu
sangat tidak puas. gendong (82%). Sebesar 78% merasa
puas terhadap variasi jamu gendong,
Tabel 4. Sebaran tingkat kepuasan 88% konsumen merasa puas terhadap
konsumen jamu gendong kemudahan memperoleh, 83% konsumen
contoh merasa puas terhadap harga jamu
Atribut
Tingkat Kepuasan (%) gendong, dan 72% puas terhadap
STP TP B P SP kandungan jamu gendong.
Khasiat 0 1 20 72 7 Konsumen yang memperhatikan
Warna 1 11 13 69 6 masalah kebersihan merupakan salah
Aroma 0 0 8 84 8 satu ciri responden yang peduli akan
Rasa 0 1 11 82 6 keamanan pangan dan kesehatan.
Variasi 0 2 16 78 4 Sebanyak 63% konsumen merasa puas
Kemudahan
0 0 6 88 6 terhadap kebersihan gelas jamu gendong,
memperoleh
Harga 0 1 6 83 10
71% merasa puas terhadap kebersihan
Kebersihan gelas 2 8 15 63 12 bakul, 72% merasa puas terhadap
Kebersihan bakul 0 2 17 71 10 kebersihan bakul, 66% merasa puas
Kebersihan botol 0 4 12 72 12 terhadap kebersihan lap, dan 68%
Kebersihan lap 0 4 18 66 12 merasa puas terhadap kebersihan air.
Kebersihan air 1 11 11 68 9 Menurut Kotler dan Kevin (2006)
Kandungan jamu kepuasan juga tergantung dari kualitas
0 0 5 78 17
gendong produk dan kualitas pelayanan. Sebagian
Keterampilan besar konsumen (85%) merasa puas
penjual jamu 0 0 12 85 3 terhadap keterampilan penjual jamu
gendong gendong. Sebesar 82% konsumen
Kecepatan merasa puas terhadap kecepatan penjual
0 0 16 82 2
melayani
jamu gendong dalam melayani konsumen
Kecepatan
menanggapi 0 1 20 75 4
dan 75% merasa puas terhadap
keluhan kecepatan penjual jamu gendong dalam
Ketepatan menanggapi keluhan. Menurut
0 1 13 84 2 Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1991)
pesanan
Keramahan diacu dalam Rangkuti (2006) salah satu
penjual jamu 0 0 5 86 9 ciri-ciri kualitas jasa yang memberikan
gendong kepuasan kepada pelanggan yaitu
Penampilan dimensi responsiveness (cepat tanggap)
penjual jamu 0 1 31 66 2 yaitu kemampuan karyawan untuk
gendong membantu konsumen menyediakan jasa
Kemampuan
0 12 12 83 5 dengan cepat.
berkomunikasi
Kebersihan
Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa
penjual jamu 0 1 14 75 10 sebagian besar konsumen (84%) merasa
gendong puas terhadap ketepatan penjual jamu
Keterangan: STP=Sangat Tidak Puas, dalam memenuhi pesanan konsumen dan
TP=Tidak Puas, B=Biasa, seperti pada atribut kecepatan penjual
P=Puas, SP=Sangat Puas jamu gendong dalam memenuhi pesanan,
86% merasa puas terhadap keramahan
Warna jamu gendong berhubungan penjual jamu gendong, 83% merasa puas
dengan kandungan jamu gendong yang terhadap kemampuan komunikasi penjual
terbuat dari bahan-bahan alami seperti jamu gendong, 75% merasa puas
Vol. 2, 2009 ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN JAMU GENDONG 175
 

terhadap kebersihan penjual jamu gendong yang membeli jamu gendong


gendong, dan hanya 66% yang merasa didasarkan atas kebiasaan. Konsumen ini
puas terhadap penampilan penjual jamu dikategorikan sebagai pembeli yang puas
gendong. dan sangat puas atau setidaknya mereka
tidak mengalami ketidakpuasan dari
Loyalitas Konsumen produk tersebut. Habitual buyer dihitung
Analisis loyalitas merupakan analisis berdasarkan jawaban “setuju” dan
lanjutan setelah dilakukan analisis “sangat setuju”.
kepuasan. Loyalitas merupakan suatu Berdasarkan hasil perhitungan,
ukuran keterkaitan konsumen kepada diperoleh rata-rata konsumen jamu
suatu merek. Jamu gendong merupakan gendong setuju bahwa keputusan
usaha di bidang produk sekaligus jasa. membeli jamu gendong karena
Loyalitas konsumen khususnya dalam kebiasaan, hal ini ditunjukkan dengan
bidang jasa terkait erat dengan elemen nilai rata-rata yang diperoleh sebesar
manusia dalam hal ini karyawan/penjual. 3,52 dan masuk dalam rentang skala
Menurut penelitian Ferrinawati dan Djati 3,50-4,20 (kategori baik). Konsumen yang
(2004), peran karyawan (dalam penelitian masuk dalam tingkatan habitual buyer ini
ini penjual) yang handal dapat sebesar 65%.
mempengaruhi loyalitas melalui rasa puas
dan rasa percaya konsumen yang Tabel 5. Sebaran perilaku konsumen jika
dihasilkan dari kinerja karyawan. Loyalitas jamu gendong tidak tersedia di
dapat tercipta jika konsumen sudah penjual jamu gendong
merasa puas terhadap suatu produk. langganan
Switcher/Price Buyer. Konsumen Perilaku konsumen n %
yang tergolong switcher (berpindah- Pergi ke tempat lain 5 5
pindah) adalah konsumen yang sering Membeli produk lain 14 14
berganti-ganti produk dari satu Tidak jadi membeli 79 79
Membuat sendiri 2 2
jenis/merek ke jenis/merek lainnya.
Total 100 100
Terlihat dari jawaban mereka yang
menjawab “sering” atau “selalu”. Hal ini
menandakan bahwa konsumen sama Satisfied Buyer. Konsumen pada
sekali tidak loyal. tingkatan ini adalah konsumen yang
Konsumen jamu gendong yang merasa puas bila melakukan pembelian
masuk dalam kategori switcher hanya suatu produk, meskipun mungkin mereka
sebesar 9%. Hal ini menunjukkan bahwa melakukan peralihan ke produk lain
konsumen jamu gendong jarang dengan menanggung switching cost
melakukan perpindahan terhadap penjual (biaya peralihan) yang terkait dengan
jamu gendong lain, terlihat dari nilai rata- waktu, uang, atau risiko kinerja yang
rata sebesar 2,18 dan masuk dalam melekat dengan tindakan mereka beralih
rentang skala 1,90-2,60 (kategori buruk). merek. Konsumen yang masuk dalam
Dengan begitu, bisa disimpulkan bahwa kategori satisfied adalah mereka yang
konsumen dalam penelitian ini loyal menjawab “puas” dan “sangat puas” pada
terhadap jamu gendong terlihat dengan pertanyaan loyalitas dalam kuesioner.
banyaknya konsumen yang tidak Sebagian besar konsumen (83%)
termasuk switcher buyer (pembeli yang dalam penelitian ini masuk ke dalam
sering berganti-ganti). tingkatan satisfied buyer. Nilai rata-rata
Hal ini juga didukung oleh Tabel 5, yang diperoleh sebesar 3,94 dan masuk
yang mana konsumen sebagian besar pada rentang skala 3,50-4,20 yang berarti
tidak jadi membeli jamu gendong apabila baik. Hal ini berarti konsumen merasa
jenis jamu gendong yang diinginkan tidak puas terhadap jamu gendong lain.
ada. Hal ini memperlihatkan bahwa Likes the Brand. Konsumen dalam
kebanyakan konsumen sering membeli tingkatan likes the brand merupakan
jamu gendong di penjual jamu gendong konsumen yang sungguh-sungguh
langganan mereka yang sama setiap menyukai jamu gendong. Konsumen yang
harinya dan sudah loyal pada satu jamu masuk dalam tingkatan ini adalah
gendong tersebut. konsumen yang menjawab “suka” dan
Habitual Buyer. Konsumen dalam “sangat suka” pada pertanyaan loyalitas.
tingkatan ini adalah konsumen jamu
176 DJAMALUDIN ET AL. Jur. Ilm. Kel. dan Kons.
 

Konsumen yang masuk dalam tingkatan Sebagian besar konsumen (80%)


likes the brand yaitu sebesar 83%. yang merupakan suku Sunda maupun
Nilai rata-rata yang diperoleh luar Sunda merasa puas terhadap jamu
sebesar 3,94 (rentang skala 3,50-4,20) gendong. Hasil uji statistik memper-
yang berarti baik. Selain konsumen lihatkan bahwa tidak ada hubungan yang
merasa puas terhadap jamu gendong, signifikan antara suku bangsa dengan
konsumen juga benar-benar suka tingkat kepuasan. Sedangkan status
mengkonsumsi jamu gendong. Rasa suka pernikahan mempunyai hubungan yang
konsumen ini didasari oleh pengalaman signifikan dengan tingkat kepuasan
dalam penggunaan sebelumnya, baik terhadap jamu gendong (p>0,05). Pada
yang dialami pribadi maupun oleh Tabel 7 terlihat bahwa persentase
kerabatnya maupun disebabkan oleh terbesar (85,9%) yang merasa puas
perceived quality yang tinggi dari jamu terhadap jamu gendong adalah
gendong. konsumen dengan kategori sudah
Committed Buyer. Konsumen menikah.
dalam tingkatan ini adalah konsumen Menurut Pali (1994) jamu merupakan
yang setia. Pada tingkatan ini, salah satu ramuan yang muncul sebagai akibat
aktualisasi loyalitas pembeli ditunjukkan adanya masalah yang dihadapi
oleh tindakan merekomendasikan dan masyarakat pada jaman dulu, yaitu
mempromosikan merek tersebut kepada bagaimana merawat tubuh dan
pihak lain. Konsumen yang termasuk mengobati berbagai macam penyakit.
dalam kategori ini adalah konsumen yang Konsumen yang sudah menikah
menjawab “sering” dan “selalu”. cenderung mempunyai masalah
Rata-rata konsumen cukup setuju kesehatan khususnya wanita, seperti
untuk mempromosikan jamu gendong adanya masalah keputihan, ingin awet
kepada orang lain. Hal ini ditunjukkan muda, mempertahankan kondisi tubuh
oleh nilai rata-rata sebesar 2,75 yang pada saat hamil, untuk menjaga janin
masuk dalam rentang skala 2,70-3,40 yang ada dalam kandungan, untuk
(cukup baik). Konsumen dalam tingkatan menjaga kemesraan pasangan suami
ini sebesar 25%. istri, dan lain-lain. Hal ini terkait dengan
Indeks Loyalitas Konsumen Jamu
Gendong. Tabel 6 menunjukkan bahwa Tabel 7. Tabulasi silang tingkat
hampir separuh konsumen (45%) kepuasan konsumen berdasar-
mempunyai indeks loyalitas 24-47. Indeks kan karakteristik konsumen
rata-rata yang diperoleh adalah 23,3 Karakteristik
Tingkat Kepuasan
menunjukkan kategori loyal. Konsumen
Biasa Puas
n % n %
Usia (tahun) 12-20 3 37,5 5 62,5
Tabel 6. Indeks loyalitas konsumen jamu 21-40 11 18,6 48 81,4
gendong 41-65 6 18,8 26 81,2
Indeks Loyalitas n % >65 0 0 1 100
16-19 8 8 p value 0,720
20-23 40 40 Suku bangsa Sunda 19 20,0 76 80,0
24-27 45 45 Luar
1 20,0 4 80,0
28-31 7 7 Sunda
p value 0,869
Total 100
Status Belum
Rata-rata±SD 23,3±2,9 8 53,3 7 46,7
pernikahan menikah
Menikah 12 14,1 73 85,9
p value 0,002
Hubungan antara Tingkat Kepuasan Pendidikan SD 1 4,0 24 96,0
SMP 4 21,1 15 78,9
dengan Karakteristik Konsumen
SMA 9 21,4 33 78,6
Sebagian besar konsumen (81,4%) PT
yang merasakan puas terhadap jamu 6 42,9 8 57,1
(D3/S1)
gendong yaitu konsumen pada usia 21-40 p value 0,049
tahun. Hasil uji statistik dengan chi- Pekerjaan Tidak
15 19,0 64 81,0
bekerja
square menyatakan bahwa tidak ada Bekerja 5 23,8 16 76,2
hubungan yang signifikan antara usia p value 0,755
dengan tingkat kepuasan terhadap jamu Pendapatan ≤1,5 juta 13 15,3 72 84,7
gendong. keluarga >1,5 juta 7 46,7 8 53,3
(Rp/bulan) p value 0,016
Vol. 2, 2009 ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN JAMU GENDONG 175
 

berbagai khasiat jamu gendong yang makanan maupun minuman. Hal ini
dapat memenuhi masalah-masalah dikarenakan kebersihan/hygiene bisa
tersebut, sehingga konsumen yang sudah mempengaruhi manfaat dari jamu
menikah cenderung puas terhadap jamu gendong ini sendiri dan dapat
gendong. mempengaruhi kesehatan konsumen.
Selain itu, sebagian besar konsumen Apabila kebersihan jamu gendong tidak
(96%) yang merasa puas terhadap jamu terjaga maka jamu gendong dapat
gendong mempunyai pendidikan terakhir tercemar mikroorganisme yang dapat
SD. Hasil uji statistik menyatakan bahwa mengganggu kesehatan konsumen.
ada hubungan yang signifikan (p<0,05) Hubungan positif dimiliki oleh
antara pendidikan dengan tingkat keenam variabel pada faktor pertama
kepuasan terhadap jamu gendong. tersebut. Hal ini terlihat dari nilai faktor
Sumarwan (2004) menyatakan bahwa loading-nya yang menunjukkan bahwa
tingkat pendidikan seseorang dapat jika kebersihan gelas, bakul, botol, lap,
mempengaruhi pemilihan terhadap suatu air, dan penjual jamu gendong terjamin
produk dan penilaian terhadap produk maka konsumen akan merasa puas
tersebut. Tidak ada hubungan yang terhadap jamu gendong.
signifikan antara pekerjaan dengan
tingkat kepuasan terhadap jamu gendong. Tabel 8. Enam faktor utama yang
Sedangkan pendapatan keluarga mendasari tingkat kepuasan
mempunyai hubungan yang signifikan konsumen
dengan tingkat kepuasan (p<0,05). Hal ini Faktor
Eigen
Variabel
Factor
diduga karena konsumen yang Value Loading
mempunyai pendapatan tinggi cenderung Faktor 1 7,061 (X10) 0,873
lebih memilih obat tradisional yang Kebersihan (X11) 0,863
(X12) 0,846
mempunyai prestise yang lebih tinggi.
(X8) 0,794
Menurut Rangkuti (2006), salah satu (X9) 0,708
faktor yang menentukan kepuasan (X21) 0,660
pelanggan adalah faktor yang bersifat Faktor 2 2,150 (X4) 0,744
pribadi. Karakteristik (X1) 0,732
produk jamu (X5) 0,650
Atribut-atribut yang Mendasari Tingkat gendong (X13) 0,619
Kepuasan Konsumen Faktor 3 1,714 (X20) 0,758
Analisis faktor digunakan untuk Karakteristik (X19) 0,732
penjual jamu
mengelompokkan beberapa variabel yang (X14) 0,637
gendong
memiliki kemiripan untuk dijadikan satu Faktor 4 1,362 (X2) 0,714
faktor sehingga diperoleh enam faktor. Warna jamu (X15) 0,645
Dalam penelitian ini dilakukan analisis gendong dan
faktor untuk menganalisis atribut-atribut pelayanan
apa saja yang mempengaruhi kepuasan penjual jamu
konsumen jamu gendong. gendong
Faktor Pertama: Kebersihan. Pada Faktor 5 1,121 (X18) 0,888
Tabel 8 terlihat bahwa, faktor pertama Keramahan (X17) 0,519
dan daya (X16) 0,471
disusun oleh lima variabel penciri yaitu
tanggap
kebersihan botol-botol, kebersihan lap, penjual jamu
kebersihan air, kebersihan gelas, gendong
kebersihan bakul, dan kebersihan penjual Faktor 6 1,045 (X7) 0,746
jamu gendong. Faktor pertama ini Bauran
(X6) 0,667
mempunyai nilai eigen value terbesar pemasaran
(7,061) dibandingkan dengan nilai eigen
value faktor lainnya, sehingga dapat
disimpulkan bahwa faktor ini merupakan Faktor Kedua: Karakteristik
faktor dominan. Produk Jamu Gendong. Faktor kedua
Kebersihan/hygiene dan kandungan yang mendasari tingkat kepuasan
jamu gendong merupakan salah satu konsumen jamu gendong adalah
faktor yang mempengaruhi kepuasan karakteristik dari produk jamu gendong itu
konsumen jamu gendong. Kebersihan sendiri. Menurut Kotler (2006) kepuasan
sangat penting untuk semua produk konsumen tergantung dari kualitas
176 DJAMALUDIN ET AL. Jur. Ilm. Kel. dan Kons.
 

produk. Kualitas ini adalah total dari fitur pesanan maka akan mendasari terjadinya
dan karakteristik dari suatu produk atau kepuasan konsumen.
jasa yang dapat memenuhi kemampuan Faktor Keenam: Bauran
untuk tingkat kepuasan dan kebutuhan. Pemasaran. Faktor keenam adalah faktor
Variabel yang termasuk dalam faktor harga dan kemudahan dalam
ini adalah rasa jamu gendong, khasiat memperoleh jamu gendong. Variabel
jamu gendong, variasi/macam jamu yang termasuk dalam faktor ini adalah
gendong, dan kandungan jamu gendong. harga jamu gendong dan kemudahan
Berdasarkan nilai loading pada Tabel 8 dalam memperoleh jamu gendong.
terdapat korelasi yang positif dari Berdasarkan nilai loading pada kedua
keempat variabel tersebut. Hal itu variabel ini, terdapat hubungan positif
menunjukkan bahwa jika rasa jamu antara kedua variabel tersebut, hal ini
gendong enak, khasiatnya terasa, berarti jika jamu gendong mempunyai
terdapat keragaman jenis, dan terbuat harga yang terjangkau dan mudah
dari kandungan bahan-bahan alami, diperoleh maka akan mendorong
maka akan mendorong terjadinya terjadinya kepuasan konsumen.
kepuasan konsumen.
Faktor Ketiga: Karakteristik Strategi Pemasaran Jamu Gendong
Penjual Jamu Gendong. Faktor ketiga Mc Carthy dalam Kotler (2006)
dinamakan karakteristik penjual jamu menyebutkan bahwa ada empat jenis
gendong karena terdiri dari variabel- bauran pemasaran yaitu strategi produk,
variabel yang merupakan unsur dari harga, promosi, dan tempat/distribusi.
karakteristik penjual jamu gendong, Adapun strategi yang disarankan dalam
penampilan penjual jamu gendong, dan penelitian ini adalah:
kemampuan berkomunikasi penjual jamu 1. Strategi produk, dengan menjaga
gendong. Selain faktor produk jamu kebersihan produk; mencantumkan
gendong, faktor dari penjual jamu label nama jenis jamu gendong pada
gendong pun mempengaruhi kepuasan setiap botolnya; menghadirkan
konsumen akan jamu gendong. Menurut varian rasa seperti campuran ekstrak
Kotler (2006) kepuasan juga tergantung buah-buahan asli atau tambahan
dari kualitas produk dan kualitas rasa lain untuk mengurangi rasa
pelayanan, pahit ini; memperhatikan kualitas dari
Faktor Keempat: Warna Jamu produk jamu gendong buatan tanpa
Gendong dan Pelayanan Penjual Jamu menggunakan bahan kimia
Gendong. Faktor keempat ini terdiri dari tambahan.
variabel-variabel seperti variabel warna 2. Strategi harga, dengan
jamu gendong dan kecepatan penjual mempertahankan harga dari jamu
jamu gendong dalam melayani gendong ini dengan tidak mengubah
konsumen. Berdasarkan nilai loading kualitas dari jamu gendong. Strategi
pada Tabel 8, terdapat korelasi yang promosi dilakukan cukup dari mulut
positif dari kedua variabel ini, maka dapat ke mulut (word of mouth) dan
disimpulkan bahwa jika warna jamu melakukan interaksi langsung
gendong tidak terlalu kusam dan terdapat dengan konsumen untuk
kecepatan dalam melayani konsumen mempromosikan jamu gendong yang
maka akan mempengaruhi terjadinya merupakan obat atau minuman
kepuasan konsumen. tradisional yang mempunyai banyak
Faktor Kelima: Daya Tanggap dan manfaat, bukan hanya untuk
Keramahan Penjual Jamu Gendong. pengobatan tetapi untuk memelihara
Faktor kelima ini dinamakan faktor kesehatan.
keramahan dan daya tanggap penjual 3. Strategi distribusi, dengan
jamu gendong dikarenakan faktor ini melakukan pemetaan terhadap
terdiri dari variabel keramahan dan lokasi berjualan mereka secara
kesopanan penjual jamu gendong serta teratur agar tidak terjadi kekosongan
ketepatan memenuhi pesanan. produk jamu gendong di suatu
Hubungan positif dari kedua variabel wilayah tertentu, rutin menjajakan
tersebut dapat disimpulkan bahwa jika jamunya setiap hari dan kalaupun
penjual jamu ramah dan sopan dalam sempat dijual pada dua waktu yaitu
melayani serta tepat dalam memenuhi pagi dan sore hari, menggunakan
Vol. 2, 2009 ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN JAMU GENDONG 175
 

kendaraan seperti motor ataupun mengurangi rasa pahit ini, dan


sepeda sehingga dapat menghemat memperhatikan kualitas dari produk jamu
waktu dan dapat menjangkau lebih gendong buatan tanpa menggunakan
banyak konsumen. Namun, harus bahan kimia tambahan. Strategi harga
dipertimbangkan kembali antara dengan mempertahankan harga yang
pendapatan yang diterima dengan terjangkau. Strategi promosi yaitu
biaya yang dikeluarkan. mengandalkan promosi word of mouth.
Strategi distribusi dengan pemetaan
KESIMPULAN DAN SARAN lokasi yang teratur dan distribusi dengan
menggunakan motor atau sepeda.
Kesimpulan
Pada umumnya konsumen sudah Saran
merasa puas terhadap atribut produk Berdasarkan hasil penelitian yang
jamu gendong seperti khasiat, warna, diperoleh, maka saran penelitian yang
aroma, rasa, keragaman, kemudahan dapat dipertimbangkan yaitu sebaiknya
memperoleh, harga, kebersihan (gelas, penjual jamu gendong mempertahankan
bakul, botol, lap, dan air), dan kandungan kesegaran dan kebersihan jamu gendong,
jamu gendong. Persentase terkecil tingkat mencantumkan label nama jenis jamu
kepuasan konsumen yaitu pada pada setiap botol, serta melakukan
kebersihan gelas. Selain itu sebagian pemetaan lokasi agar tidak terjadi
besar konsumen juga merasa puas kekosongan jamu gendong di wilayah
terhadap berbagai atribut pelayanan jamu tertentu.
gendong dan persentase terkecil tingkat
kepuasan konsumen yaitu pada DAFTAR PUSTAKA
penampilan penjual jamu gendong.
Sebagian besar konsumen sudah Durianto D, Sugiarto, Sitinjak T. 2004.
loyal terhadap jamu gendong namun tidak Strategi Menaklukkan Pasar Melalui
sampai pada tahap mempromosikan Riset Ekuitas dan Perilaku Merek.
kepada orang lain. Hampir separuh Jakarta: PT Gramedia Pustaka
konsumen mempunyai indeks loyalitas Utama.
24-47 dengan indeks rata-rata 23,3 Dwiyono S. 2007. [ppiindia] Jumlah
(kategori loyal). Penduduk Dunia Terus Bertambah.
Faktor-faktor yang mempunyai http://www.mail-archive.com [30
hubungan nyata dengan tingkat kepuasan Maret 2007].
konsumen jamu gendong adalah status Ferrinawati E, Pantja DS. 2004. Upaya
pernikahan, tingkat pendidikan, dan Mencapai Loyalitas Konsumen
tingkat pendapatan keluarga per bulan. dalam Perspektif Sumber Daya
Hal ini terlihat dari uji statistik dengan Manusia. Jurnal Manajemen &
menggunakan chi square (p<0,05). Kewirausahaan 6: 15-26 [1 Maret
Atribut-atribut yang mendasari 2006].
tingkat kepuasan konsumen terdiri dari Kotler P, Kevin K. 2006. Marketing and
enam faktor utama yaitu faktor Management. New Jersey: Pearson
kebersihan, karakteristik produk, Education, Inc
karakteristik penjual jamu gendong, [MTIC] Martha Tilaar Innovation Center.
warna dan pelayanan penjual jamu 2002. Budidaya secara Organik:
gendong, keramahan dan daya tanggap Tanaman Obat Rimpang. Jakarta:
penjual jamu gendong, dan bauran Penebar Swadaya.
pemasaran. Mowen JC, Minor M. 2001. Perilaku
Analisis strategi pemasaran yang Konsumen. Kartini Y, penerjemah;
disarankan terdiri dari empat bauran Nurcahyo M, editor. USA: Harcout
pemasaran yaitu strategi produk, harga, College Publisher. Terjemahan dari:
promosi, dan distribusi. Strategi produk Customer Behaviour, 5th Ed.
diantaranya menjaga kebersihan jamu Pali E. 1994. Penjual Jamu Gendong:
gendong baik produk juga penjual, Motivasi Kaum Wanita Memasuki
mencantumkan label nama jenis jamu Profesi Penjual Jamu Gendong dan
gendong pada setiap botolnya Peranannya dalam Keluarga (Kasus
menghadirkan varian rasa seperti di Kota Salatiga) [tesis]. Bogor:
campuran ekstrak buah-buahan asli untuk
176 DJAMALUDIN ET AL. Jur. Ilm. Kel. dan Kons.
 

Program Pascasarjana, Institut


Pertanian Bogor.
Rangkuti F. 2002. Measuring Customer
Satisfaction. Jakarta: Grasindo.
Sumarwan U. 2004. Perilaku Konsumen:
Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Bogor: Ghalia
Indonesia.
                                                            
*
 Korespondensi :
Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen
Fakutas Ekologi Manusia IPB
Jl. Lingkar Kampus IPB Dramaga 16680
Telp : +62-251 8628303
Email : md_djamaludin@yahoo.co.id
 

You might also like