You are on page 1of 29

Analisa Fundamental

DISCLAIMER
This document and any attachments are confidential and may also be privileged. If you are not the intended recipient of this document you must not directly or indirectly use, reproduce, distribute,
disclose, print, reply on, disseminate, or copy any part of the document or its attachments and if you have received this document in error, please notify the sender immediately by return e-mail or
delete it from your system.

All opinions & estimates contained in this document constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness and are subject to change without notice. This document has been
prepared for general information only, without regards to specific objectives, financial situation and needs of any particular person who may receive it. No Responsibility or liability whatsoever or
however arising is accepted in relation to the contents hereof by any company mentioned herein, or any of their respective directors, officers or employees. This document is not an offer to sell or
a solicitation to buy any securities. Indo Premier Securities, its affiliates and their officers and employees may have position, make markets, as principal or engage in transaction securities or
related investment of any company mentioned herein, may perform services or solicit business from any company mentioned herein.
Short--Cut dalam memilih saham dengan fundamental baik
Short

 Pertumbuhan Pendapatan, Laba Kotor, Laba Usaha dan


Laba Bersih yang tinggi

 EPS dengan nilai yang tinggi

 PER dan PBV yang relatif rendah

 ROA dan ROE yang relatif tinggi

 Utang perusahaan yang wajar

2
Short--Cut dalam memilih saham dengan fundamental baik
Short

Mendapatkan Laba Bersih

Penjualan neto
dikurangi Beban pokok penjualan

sama dengan Laba kotor

Marjin laba kotor

dikurangi Beban penjualan dan distribusi


dikurangi Beban umum dan administrasi
dikurangi Pendapatan operasi lain
dikurangi Beban operasi lain

sama dengan Laba usaha

Marjin laba usaha

dikurangi Beban bunga / keuangan


ditambah Pendapatan bunga
ditambah Bagian atas laba (rugi) neto entitas asosiasi

sama dengan Laba sebelum pajak

dikurangi Beban Pajak Penghasilan - Neto

3 sama dengan Laba Bersih


Short--Cut dalam memilih saham dengan fundamental baik
Short

Laba Kotor
Gross Margin atau Marjin Laba Kotor =
Penjualan Bersih

Laba Usaha
Operating Margin atau Marjin Laba Usaha =
Penjualan Bersih

Laba Bersih
Net Income Margin atau Marjin Laba Bersih =
Penjualan Bersih

4
Analisa Umum Laporan Keuangan Terkini_lanjutan
PT Ciputra Development Tbk
Enam bulan berakhir 30 Juni 2014
(Rp miliar)
2013 2014 Pertumbuhan
Penjualan Neto 2,476.04 2,807.85 13.40%
Beban Pokok Penjualan 1,263.58 1,343.83 6.35%
Laba Bruto 1,212.46 1,464.03 20.75%
Marjin Laba Kotor (GPM) 48.97% 52.14%

Beban Umum dan Administrasi (295.60) (377.08)


Beban Penjualan (184.25) (133.81)
Laba (rugi) selisih kurs - neto 4.18 (5.60)
Laba (rugi) penjualan aset tetap (5.16) 0.37
Pendapatan Lain-lain 30.09 27.87
beban Lain-lain (4.06) (10.54)
Laba Usaha 757.67 965.23 27.39%
Marjin Laba Usaha (OPM) 30.60% 34.38%

Pendapatan Keuangan 66.05 122.48


Beban keuangan (26.47) (145.37)
Bagian Laba Entitas Asosiasi - neto 1.31 2.19

Laba Sebelum Beban Pajak 798.55 944.53 18.28%

Beban Pajak Penghasilan - neto 129.06 147.04

Laba Periode Berjalan 669.49 797.49 19.12%

Kepentingan Non Pengendali 241.06 196.92

5
Laba Bersih 428.43 600.57 40.18%
Marjin Laba Bersih (NPM) 17.30% 21.39%
Mencari petunjuk apakah suatu saham mahal atau murah

Laba Bersih (estimasi tahun berjalan )


Earnings Per Share =
Jumlah saham yang beredar

Harga saham sekarang


RUMUS PER =
Est.Earnings Per Share

6
Mencari petunjuk apakah suatu saham mahal atau murah

Bandingkan PER emiten yang bersangkutan dengan :

 PER rata-rata emiten di BEI


 PER rata-rata di sektor sejenis
 PER emiten di luar negeri
 PER historikal dari emiten yang bersangkutan

Jika lebih rendah berarti “murah”, jika lebih tinggi berarti “mahal”,
dengan catatan tingkat pertumbuhan dalam kisaran normal

7
Mencari petunjuk apakah suatu saham mahal atau murah

Harga saham sekarang


RUMUS PBV =
Book Value Per Share

Total Ekuitas
Book Value Per Share =
Jumlah saham yang beredar

PBV yang lebih rendah berarti valuasi saham relatif murah


dengan catatan prospek pertumbuhan kinerja dalam kisaran
normal

8
Mencari petunjuk apakah suatu saham mahal atau murah

Enterprise Value
RUMUS EV/EBITDA =
EBITDA

Enterprise Value : Kapitalisasi Pasar + Hutang Berbunga - Kas

EBITDA : Laba Usaha + Beban Depresiasi & Amortiasi

EV/EBITDA yang lebih rendah berarti valuasi saham relatif


murah dengan catatan prospek pertumbuhan kinerja dalam
kisaran normal
9
Short--Cut dalam memilih saham dengan fundamental baik
Short

Laba Bersih
ROA =
Total Aset

Laba Bersih
ROE =
Total Ekuitas

ROA yang lebih tinggi mengindikasikan lebih baiknya tingkat


kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan
menggunakan total aktiva
ROE yang lebih tinggi mengindikasikan lebih baiknya tingkat
pengembalian yang dihasilkan oleh perusahaan dengan
menggunakan modal/ekuitas
10
Short--Cut dalam memilih saham dengan fundamental baik
Short

Total Pinjaman Berbunga


RUMUS DER =
Total Ekuitas

Rendahnya DER mengindikasikan perusahaan memiliki


kemampuan untuk melaksanakan kewajibannya

11
Short--Cut dalam memilih saham dengan fundamental baik
Short

EBITDA
RUMUS INTEREST COVERAGE =
Beban Bunga

Tingginya Interest Coverage mengindikasikan perusahaan


memiliki kemampuan untuk melaksanakan kewajibannya

12
Short--Cut dalam memilih saham dengan fundamental baik
Short

PERBANDINGAN PERUSAHAAN PERKEBUNAN

Laporan Keuangan 9 M 2014 (Rp miliar)


AALI LSIP SGRO SMAR UNSP
Total Aset 18,166.0 8,478.4 5,070.5 18,154.3 18,213.6
Pinjaman Berbunga 3,615.1 - 1,447.7 7,622.0 10,535.6
Total Ekuitas 11,207.1 6,998.7 2,988.3 7,665.2 4,736.6
Net Income 1,883.3 698.6 310.8 1,200.4 (70.7)
Jumlah Saham yang Beredar (miliar lembar) 1.6 6.8 1.9 2.9 13.7
Harga Saham/lembar 25,800.0 2,005.0 2,015.0 7,200.0 50.0
Book Value/lembar 7,116.8 1,025.6 1,581.1 2,668.9 345.2
PBV (X) 3.63 1.95 1.27 2.70 0.14
ROA 10.37% 8.24% 6.13% 6.61% -0.39%
ROE 16.80% 9.98% 10.40% 15.66% -1.49%
DER (X) 0.32 - 0.48 0.99 2.22

13
Short--Cut dalam memilih saham dengan fundamental baik
Short

PERBANDINGAN EV/EBITDA PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI

Laporan Keuangan 9 M 2014 (Rp miliar)


Sektor Telekomunikasi
TLKM ISAT EXCL BTEL
Harga Saham/lembar 2.845,0 4.395,0 4.450,0 50,0
Jumlah Saham yang Beredar (miliar lembar) 100,8 5,4 8,5 30,6
Market Cap. (Rp. Miliar) 286.775,9 23.882,4 37.958,5 1.530,0
Kas (Rp. Miliar) 19.418,0 2.336,7 3.146,5 28,7
Pinjaman Berbunga (Rp. Miliar) 24.890,0 28.305,2 34.938,3 6.199,9
Total Ekuitas 80.864,0 14.825,0 13.963,4 (3.301,60)
Enterprise Value (Rp. Miliar) 292.247,9 49.850,9 69.750,3 7.701,20
EBITDA (Rp. Miliar) 38.738,0 6.596,5 7.301,7 284,80
Beban Bunga 1.333,0 1.817,7 998,2 572,40
EV/EBITDA (X) 7,54 7,56 9,55 27,04
DER (X) 0,31 1,91 2,50 (1,88)
Interest Coverage (X) 29,06 3,63 7,31 0,50

14
Pengertian Analisa Fundamental

Definisi Analisa Fundamental:

Analisa fundamental aktifitas mempelajari kinerja historis


perusahaan termasuk faktor yang mempengaruhinya untuk
tujuan memprediksi kinerja keuangan perseroan dalam
masa datang dalam rangka menentukan nilai wajar suatu
saham / perusahaan.

15
Pengertian Analisa Fundamental

Definisi Analisa Fundamental (lanjutan):

Ada 3 (tiga) Aspek dalam analisa fundamental :

1. kinerja historis perusahaan termasuk faktor yang


mempengaruhinya

2. memprediksi kinerja keuangan perseroan untuk masa


datang

3. menentukan nilai wajar suatu saham / perusahaan

16
Beberapa Cara Melakukan Analisa Fundamental

Ada 2 (dua) pendekatan dalam melaksanakan analisa fundamental:

I. Pendekatan TOP DOWN


2 Cara

II. Pendekatan BOTTOM UP

17
Beberapa Cara Melakukan Analisa Fundamental

I. Pendekatan TOP DOWN

1.Analisa
1.Analisa Ekonomi
Ekonomi
3.Analisa
2.Analisa Perusahaan 2.Analisa
Industri Industri

Masa lalu ( historikal ) Masa depan ( prospek )


18
Pendekatan Top Down – 1. Analisa Ekonomi

Dilakukan dengan melihat tren masa lalu indikator


dibawah ini dan memperkirakan bagaimana tren
indikator ini dimasa datang.
PDB (Produk Domestik Bruto).
Adalah jumlah agregat barang dan jasa yang telah diproduksi oleh
ekonomi nasional dalam suatu periode.

Inflasi
Peningkatan harga rata-rata barang dan jasa yang diproduksi oleh sistem
ekonomi dalam periode tertentu.

Tingkat Bunga.
Ukuran keuntungan investasi bagi pemodal atau ukuran biaya modal
yang harus dikeluarkan oleh peminjam dalam periode tertentu.

Fluktuasi Nilai Tukar.


Harga rupiah terhadap mata uang negara lain (lazimnya US Dollar)

Tren masa lalu dan perkiraan tren ke depan atas


indikator diatas bisa memberikan indikasi industri /
perusahaan mana yang bisa memetik manfaat.
19
Pendekatan Top Down – 1. Analisa Ekonomi

Contoh tren indikator makro ekonomi_Indonesia

Pendekatan TOP DOWN bisa diaplikasikan untuk pemilihan


saham di pasar Indonesia
Beberapa Cara Melakukan Analisa Fundamental_lanjutan

II. Pendekatan BOTTOM - UP

Dilakukan pertama-tama dengan menganalisa


kinerja historis perusahaan yang bersangkutan
untuk menentukan prospek. Setelah itu
menganalisa industri yang terkait dan keadaan
perekonomian secara umum. Lalu menentukan
apakah keadaan industri dan ekonomi
mempengaruhi hasil analisa atas perusahaan yang
bersangkutan.

21
Pendekatan Top Down – 1. Analisa Ekonomi

Contoh tren indikator makro ekonomi_negara Yunani saat dilanda


krisis

Sumber: IMF, Bank of Greece

Pendekatan BOTTOM UP lebih sesuai untuk pemilihan saham di


pasar saham negara Yunani.
Pendekatan Top Down – 1. Analisa Ekonomi

Kontras pergerakan indeks saham negara Indonesia dan Yunani

Sumber: Bloomberg
Pendekatan Top Down – 2. Analisa Industri

Adalah analisa yang mempelajari keadaan kompetitif dari


suatu sektor industri dalam hubungannya dengan yang lain
serta mengidentifikasi perusahaan-perusahan yang
mempunyai potensi pada suatu sektor industri tertentu:

Beberapa indikator penting dalam Analisa Industri:

Penjualan
Laba
Dividen
Struktur Modal
Regulasi
Inovasi

Melakukan perhitungan pertumbuhan masa lalu untuk


Penjualan, Laba, Dividen dan menentukan bagaimana
pertumbuhan masa depan untuk perkiraan ini dibantu
dengan analisa ekonomi yang sudah dilakukan

24
Pendekatan Top Down – 2. Analisa Industri_lanjutan

Contoh: analisa industri


Sektor Semen
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Pendapatan (Rp miliar)
SMGR 12,209.80 14,387.90 14,344.20 16,378.80 19,598.20 24,501.20
INTP 9,780.50 10,576.50 11,137.80 13,887.90 17,290.30 18,691.30
SMCB 4,803.40 5,943.90 5,960.60 7,524.00 9,011.10 9,686.30
Total Pendapatan 26,793.70 30,908.30 31,442.60 37,790.70 45,899.60 52,878.80
Pertumbuhan 15% 2% 20% 21% 15%
Rata-rata Pertumbuhan 15%

Laba Kotor (Rp miliar)


SMGR 5354.6 6774.1 6810.1 7468.9 9297.6 10944.1
INTP 4024.6 5108.4 5540.8 6414.2 8270 8654.7
SMCB 1870.3 2249.7 2249.4 2851.5 3346.8 3355.6
Total Laba Kotor 11,249.50 14,132.20 14,600.30 16,734.60 20,914.40 22,954.40
Pertumbuhan 26% 3% 15% 25% 10%
Rata-rata Pertumbuhan 16%
Marjin Laba Kotor 42% 46% 46% 44% 46% 43%

Laba Usaha (Rp miliar)


SMGR 3387.2 4342.2 4489.1 4,892.0 6,181.5 6,972.4
INTP 2459.9 3693.3 4020 4418 5876.7 6064.1
SMCB 986.2 1398.2 1333.3 1680 2038.5 1848.7
Total Laba Usaha 6,833.30 9,433.70 9,842.40 10,990.00 14,096.70 14,885.20
Pertumbuhan 38% 4% 12% 28% 6%
Rata-rata Pertumbuhan 18%
Marjin Laba Usaha 26% 31% 31% 29% 31% 28%

Laba Bersih (Rp miliar)


SMGR 2523.5 3326.5 3633.2 3925.4 4847.3 5370.2
INTP 1745.5 2746.7 3224.9 3596.9 4760.4 5010.2
SMCB 282.2 895.8 828.4 1063.2 1350.3 952.1
Total Laba Bersih 4,551.20 6,969.00 7,686.50 8,585.50 10,958.00 11,332.50
Pertumbuhan 53% 10% 12% 28% 3%
25
Rata-rata Pertumbuhan 21%
Marjin Laba Bersih 17% 23% 24% 23% 24% 21%

Sumber: Perusahaan, Indo Premier


Pendekatan Top Down – 2. Analisa Industri_lanjutan

Langkah 1: Interpretasi hasil angka industri sektor semen


a. Angka penjualan yang meningkat
b. Pertumbuhan penjualan yang menurun
c. Profitabilitas yang menurun

Langkah 2: Meneliti penyebab tren pada langkah pertama

Langkah 3: Memperkirakan bagaimana tren ke depan


berdasarkan tren yang sudah terjadi.

Langkah 4: Jika disimpulkan tren akan balik arah, pilih salah


satu emiten untuk dianalisa lebih lanjut

Jika disimpulkan tren akan tetap menurun, lakukan step yang


sama untuk industri lain, misalnya industri konsumen,
infrastruktur, dan sebagainya.

26
Kesimpulan dari Analisa Ekonomi dan Analisa Industri

Beberapa industri mampu beroperasi cukup baik dalam


kondisi resesi, sedangkan yang lain sangat jelek. Untuk itu
perlu dikelompokkan berdasarkan:

1. Growth Industry yaitu industri yang mempunyai laba jauh


lebih tinggi dari rata-rata industri (BMRI, TLKM….)

2. Defensive Industry yaitu industri yang tidak banyak


terpengaruh dengan kondisi perekonomian ( UNVR/JSMR,….)

3. Cyclical Industry yaitu industri yang sangat peka


terhadap perubahan kondisi perekonomian (CPO/Coal ,….)

27
3. Analisa Perusahaan

Tahapan: a. Mempelajari kinerja keuangan historis


b. Menentukan faktor penentu pendapatan
c. Memperkirakan kinerja keuangan ke depan
d. Menghitung harga wajar emiten saham

28
Terima Kasih

PT Indo Premier Securities


Wisma GKBI 7th Floor Suite 718, Jl. Jenderal Sudirman Kav.28, Jakarta 10210
Tel. (62-21) 5793 1168, Fax. (62-21) 5793 1167
29

You might also like