Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Water leakage is a case that is often found in an area. Determination of the location of the
leak and the condition after repairs on the subsurface is an obstacle to be faced. GPR is a
geophysical method that can be used to identify subsurface conditions. This study uses GPR Scudo
which has specifications in the form of a central frequency of 500 MHz and a frequency bandwidth
of 30 MHz–900 MHz. The results of the time cut can be used in determining the general
characteristics of the pipe condition. The condition of the empty pipe is characterized by a
hyperbolic pattern with a weakening of the wave amplitude. The condition of the half-filled pipe
with water is characterized by a hyperbolic pattern with a contrast between the water and air
contained in the pipe. The condition of the pipe filled with water has a characteristic hyperbolic
pattern with contrast on the part filled with water. The condition of pipe leakage is characterized
by multiple conditions in hyperbola and absorption. The deeper the pipe, the weaker the amplitude
caused by the attenuation. The percentage of errors in the pipe diameter produced in this 30 cm
depth study obtained a value of 10.01% in an empty pipe condition, 23.73% in a half-filled pipe
condition, 1.24% in a full-water-filled pipe condition, and 12.49 % on pipe leakage conditions. The
depth of 45 cm resulted in a value of 1.24% for an empty pipe, 23.73% for a half-filled pipe with
water, 23.73% for a full-water pipe, and 12.49% for a pipe leak. The depth of 60 cm resulted in a
value of 10.01% in an empty pipe condition, 23.73% in a half-filled pipe condition, 12.49% in a
full-water pipe condition, and 10.01% in a pipe leak condition.
Keywords: PVC, GPR, pipe leak detection, pipe error diameter.
ABSTRAK
Kebocoran air merupakan kasus yang sering ditemui pada suatu daerah. Penentuan titik
lokasi kebocoran serta kondisi setelah dilakukan perbaikan pada bawah permukaan menjadi suatu
kendala yang dihadapi. GPR merupakan salah satu metode geofisika yang dapat digunakan dalam
mengidentifikasi kondisi bawah permukaan. Penelitian ini menggunakan GPR Scudo yang memiliki
spesifikasi berupa frekuensi sentral 500 MHz dan bandwidth frekuensi 30 MHz–900 MHz. Hasil
time cut dapat digunakan dalam menentukan ciri-ciri umum kondisi pipa. Kondisi pipa kosong
memiliki ciri pola hiperbola dengan pelemahan amplitudo gelombang. Kondisi pipa setengah terisi
air memiliki ciri pola hiperbola dengan kontras antara air dan udara yang terdapat dalam pipa.
Kondisi pipa terisi air penuh memiliki ciri pola hiperbola dengan kontras pada bagian yang terisi
air. Kondisi kebocoran pipa memiliki ciri adanya kondisi multiple pada hiperbola dan absorpsi.
Semakin dalam pipa maka akan semakin lemah amplitudo yang disebabkan oleh adanya atenuasi.
Persentase error pada diameter pipa yang dihasilkan pada penelitian kedalaman 30 cm ini
mendapatkan nilai 10,01% pada kondisi pipa kosong, 23,73% pada kondisi pipa setengah terisi air,
1,24% pada kondisi pipa terisi air penuh, dan 12,49% pada kondisi kebocoran pipa. Kedalaman 45
cm menghasilkan nilai 1,24% pada kondisi pipa kosong, 23,73% pada kondisi pipa setengah terisi
air, 23,73% pada kondisi pipa terisi air penuh, dan 12,49% pada kondisi kebocoran pipa.
1
Youngster Physics Journal ISSN : xxxx - xxxx
Vol. xx, No. x, xxxx 2021, pp xx- xx
Kedalaman 60 cm menghasilkan nilai 10,01% pada kondisi pipa kosong, 23,73% pada kondisi pipa
setengah terisi air, 12,49% pada kondisi pipa terisi air penuh, dan 10,01% pada kondisi kebocoran
pipa.
Kata Kunci: PVC, GPR, deteksi kebocoran pipa, diameter error pipa.
2
Youngster Physics Journal ISSN : xxxx - xxxx
Vol. xx, No. x, xxxx 2021, pp xx- xx
3
Youngster Physics Journal ISSN : xxxx - xxxx
Vol. xx, No. x, xxxx 2021, pp xx- xx
4
Youngster Physics Journal ISSN : xxxx - xxxx
Vol. xx, No. x, xxxx 2021, pp xx- xx
5
Youngster Physics Journal ISSN : xxxx - xxxx
Vol. xx, No. x, xxxx 2021, pp xx- xx
6
Youngster Physics Journal ISSN : xxxx - xxxx
Vol. xx, No. x, xxxx 2021, pp xx- xx
7
Youngster Physics Journal ISSN : xxxx - xxxx
Vol. xx, No. x, xxxx 2021, pp xx- xx
Hasil pengolahan tersebut kemudian absorpsi yang jika dibandingkan dengan pipa
dihitung diameter pipa menurut citra pada kosong pada kedalaman 30 cm, maka pipa
Gambar 7 tersebut. Pengukuran diameter kosong pada kedalaman 45 cm terlihat
pada kondisi pipa kosong kedalaman 30 cm mengalami pelemahan amplitudo. Keadaan
didapatkan nilai 8 cm yang ditunjukkan pada pipa setengah terisi air pada Gambar 5 point
hasil citra pada Gambar 7 point a dalam b terlihat juga mengalami pelemahan
lingkaran hitam yang menunjukkan citra pipa amplitudo pada kontras citra antara air dan
dengan kondisi kosong. Pengukuran diameter udara. Gambar 5 dengan keadaan pipa terisi
pada kondisi pipa setengah terisi air air penuh dan kebocoran pipa juga
kedalaman 30 cm didapatkan nilai 11 cm menunjukkan adanya penurunan amplitudo
yang ditunjukkan pada hasil citra pada pada masing masing kondisi, namun hal
Gambar 7 point b dalam lingkaran hitam tersebut dapat teratasi dengan ciri-ciri citra
yang menunjukkan adanya kontras adanya air pada kondisi pipa terisi air penuh dan kondisi
dan udara pada dalam pipa. Pengukuran kebocoran pipa. Perbedaan citra antara
diameter pada kondisi pipa terisi air penuh kondisi pipa terisi air penuh dan kondisi
pada kedalaman 30 cm didapatkan nilai 9 cm kebocoran pipa adalah adanya pola absorpsi
yang ditunjukkan pada hasil citra pada oleh air pada kebocoran pipa yang
Gambar 7 point c dalam lingkaran hitam ditunjukkan dengan Gambar 5 point d
yang menunjukkan pipa telah terisi air penuh. dengan adanya pola blur pada sekitar bagian
Pengukuran diameter pada kondisi kebocoran pipa dan adanya multiple pada bawah pipa.
pipa kedalaman 30 cm didapatkan nilai 10 cm Hasil pengolahan tersebut kemudian
yang ditunjukkan pada hasil citra pada dihitung diameter pipa menurut citra pada
Gambar 7 point d dalam lingkaran hitam Gambar 8 tersebut. Pengukuran diameter
yang menunjukkan letak pipa dalam tanah. pada kondisi pipa kosong kedalaman 45 cm
Diameter sesungguhnya pada pipa tersebut didapatkan nilai 9 cm yang ditunjukkan pada
adalah 8,89 cm. Nilai error dari diameter citra hasil citra pada Gambar 8 point a dalam
pipa tersebut dapat dihitung dengan lingkaran hitam yang menunjukkan citra pipa
menggunakan persamaan (3.1). Hasil error dengan kondisi kosong. Pengukuran diameter
tersebut didapatkan 10,01% pada kondisi pipa pada kondisi pipa setengah terisi air
kosong, 23,73% pada pipa setengah terisi air, kedalaman 45 cm didapatkan nilai 11 cm
1,24% pada pipa terisi air penuh, dan 12,49% yang ditunjukkan pada hasil citra pada
pada kebocoran pipa. Gambar 4.6 point b dalam lingkaran hitam
Citra pada kedalaman 30 cm yang menunjukkan adanya kontras adanya air
sebelumnya, telah menjelaskan mengenai efek dan udara pada dalam pipa. Pengukuran
adanya pemantulan gelombang atau biasa diameter pada kondisi pipa terisi air penuh
disebut dengan refleksi. Citra pada kedalaman pada kedalaman 45 cm didapatkan nilai 11 cm
45 cm akan menjelaskan mengenai efek yang ditunjukkan pada hasil citra pada
absorpsi. Pelemahan Amplitudo akibat adanya Gambar 8 point c dalam lingkaran hitam
absorpsi disebabkan oleh adanya yang menunjukkan pipa telah terisi air penuh.
konduktivitas medium. Semakin tinggi Pengukuran diameter pada kondisi kebocoran
konduktivitas suatu material maka akan pipa kedalaman 45 cm didapatkan nilai 9 cm
menyebabkan semakin cepatnya gelombang yang ditunjukkan pada hasil citra pada
menghilang akibat adanya absorpsi [8]. Gambar 8 point d dalam lingkaran hitam
yang menunjukkan letak pipa dalam tanah.
Hasil Gambar 5 point a, dengan
Nilai error dari diameter citra pipa tersebut
keadaan pipa kosong menunjukkan adanya
dapat dihitung dengan menggunakan
8
Youngster Physics Journal ISSN : xxxx - xxxx
Vol. xx, No. x, xxxx 2021, pp xx- xx
persamaan (3.1). Hasil error tersebut Gambar 9 point c dalam lingkaran hitam
didapatkan 1,24% pada kondisi pipa kosong, yang menunjukkan pipa telah terisi air penuh.
23,73% pada pipa setengah terisi air, 23,73% Pengukuran diameter pada kondisi kebocoran
pada pipa terisi air penuh, dan 1,24% pada pipa kedalaman 60 cm didapatkan nilai 8 cm
kebocoran pipa. yang ditunjukkan pada hasil citra pada
Gambar 9 point d dalam lingkaran hitam
Perbandingan time cut antara
yang menunjukkan letak pipa dalam tanah.
kedalaman 30 cm, 45 cm, dan 60 cm
Nilai error dari diameter citra pipa tersebut
menunjukkan adanya efek atenuasi sinyal
dapat dihitung dengan menggunakan
GPR. Perbandingan tersebut menunjukkan
persamaan (3.1). Hasil pada error tersebut
adanya pelemahan energi pada tiap
didapatkan 10,01% pada kondisi pipa kosong,
kedalaman, Semakin dalam kondisi pipa maka
23,73% pada pipa setengah terisi air, 12,49%
akan semakin lemah amplitudo yang
pada pipa terisi air penuh, dan 10,01% pada
disebabkan oleh adanya atenuasi seperti
kebocoran pipa.
ditunjukkan pada Gambar 6 jika
dibandingkan dengan Gambar 4 dan KESIMPULAN
Gambar 5. Atenuasi disebabkan oleh adanya Kesimpulan yang dapat diambil dari
refleksi yang sebelumnya telah dijelaskan penelitian ini antara lain, kondisi pipa kosong
pada kedalaman 30 cm dan absorpsi pada memiliki ciri-ciri pola hiperbola dengan
kedalaman 45 cm. Ketika transmitter pelemahan amplitudo. Kondisi pipa setengah
memancarkan energi, maka gelombang terisi air memiliki ciri-ciri pola hiperbola
tersebut akan melakukan refleksi dan dengan kontras citra antara air dan udara
transmisi. Energi tersebut akan terus menerus sehingga terdapat pola pelemahan amplitudo
menyebar menembus kedalaman tanah sampai pada bagian atas dan kontras pada bagian
energi tersebut menghilang akibat adanya bawah. Kondisi pipa terisi air penuh memiliki
atenuasi. Citra yang tertangkap pada display ciri-ciri pola hiperbola dengan kontras pada
unit merupakan hasil refleksi yang bagian yang terisi air penuh. Kondisi
gelombangnya dapat kembali ke permukaan kebocoran pipa memiliki ciri-ciri pola blur
tanah dan ditangkap oleh receiver [6]. pada bagian pipa dan memiliki multiple pada
Hasil pengolahan tersebut kemudian bagian bawah citra pipa. Kebocoran pipa
dihitung diameter pipa menurut citra pada tersebut menunjukkan adanya kondisi refleksi
Gambar 9 tersebut. Pengukuran diameter dan absorpsi. Ciri-ciri tersebut berlaku apabila
pada kondisi pipa kosong kedalaman 60 cm kedalaman pada pipa PVC berada pada
didapatkan nilai 8 cm yang ditunjukkan pada kedalaman yang dangkal sehingga perlu
hasil citra pada Gambar 9 point a dalam dilakukan pemrosesan data apabila ingin
lingkaran hitam yang menunjukkan citra pipa menghasilkan citra dengan lebih akurat pada
dengan kondisi kosong. Pengukuran diameter kondisi pipa tersebut.
pada kondisi pipa setengah terisi air
Perbedaan kedalaman pada pipa akan
kedalaman 60 cm didapatkan nilai 11 cm
berpengaruh kepada hasil citra. Semakin
yang ditunjukkan pada hasil citra pada
dalam pipa maka akan semakin lemah
Gambar 9 point b dalam lingkaran hitam
amplitudo yang disebabkan oleh adanya
yang menunjukkan adanya kontras adanya air
atenuasi. Hal tersebut diakibatkan oleh adanya
dan udara pada dalam pipa. Pengukuran
pelemahan energi pada tiap kedalaman. Solusi
diameter pada kondisi pipa terisi air penuh
dari permasalahan tersebut adalah dengan
pada kedalaman 60 cm didapatkan nilai 10 cm
melakukan pengolahan data pada citra.
yang ditunjukkan pada hasil citra pada
Kesimpulan persentase error pada penelitian
9
Youngster Physics Journal ISSN : xxxx - xxxx
Vol. xx, No. x, xxxx 2021, pp xx- xx
ini adalah error diameter pipa pada tiap Springer Briefs in Geography, Denver.
kondisi dan kedalamannya kurang dari 25%. [7] Daniels, D.J., 2004, Ground Penetrating
Radar, edisi 2, The Institution of
UCAPAN TERIMA KASIH
Electrical Engineers, London.
Penulis mengucapkan terima kasih [8] Goodman, D. dan Piro, S., 2013, GPR
sebesar-besarnya kepada Dr. Drs. Tony Remote Sensing in Archaeology,
Yulianto, M.T. dan Dr. Gatot Yuliyanto, Springer-Verlag Berlin Heidelberg,
S.Si., M.Si. selaku dosen pembimbing yang Heidelberg.
telah mencurahkan waktu, tenaga, dan [9] Jol, H.M., 2009, Ground Penetrating
ilmunya untuk memberi masukkan sehingga Radar Theory and Applications, edisi 1,
penelitian ini dapat terselesaikan. Elsevier, Amsterdam.
[10] Lai, W.W.L., Chang, R.K.W., Sham,
DAFTAR PUSTAKA J.F.C., dan Pang, K., 2016, Perturbation
[1] Almeida, E.R., Bicudo, T., dan Porsani, Mapping of Water Leak in Buried
J.L., 2020, Automatic estimation of Water Pipes via Laboratory Validation
inversion parameters for Microwave Experiments with High-Frequency
Tomography in GPR data using Ground Penetrating Radar (GPR),
cooperative targets, Journal of Applied Tunnelling and Underground Space
Geophysics, 178. Technology, 52, 157-167.
[2] Amran, T.S.T., Ismail, M.P., Ahmad, [11] Lau, P.K., Cheung B.W., Lai, W.W.,
M.R., Amin, M.S.M., Ismail, M.A., dan Sham, J.F., 2021, Characterizing
Sani, S., Masenwat, N.A., dan Basri, Pipe Leakage with a Combination of
N.S.M., 2018, Monitoring Underground GPR Wave Velocity Algorithms,
Water Leakage Pattern by Ground Tunnelling and Underground Space
Penetrating Radar Using 800 MHz Technology incorporating Trenchless
Antenna Frequency, IOP Conference Technology Research, 109.
Series: Material Science and [12] Reynolds, J.M., 2011, An Introduction
Engineering, 298. to Applied and Environmental
[3] Ayala-Cabrera, D., Herrera, M., Geophysics, edisi 2, Wiley-Blackwell,
Izquierdo, J., dan Pérez-García, R., Oxford.
2011, Location of Buried Plastic Pipes [13] Zhang, P., Guo, X., Muhammat, N., dan
Using Multi-Agent Support based on Wang, X., 2016, Research on Probing
GPR Images, Journal of Applied and Predicting the Diameter of an
Geophysic, 75, 679-686. Underground Pipeline by GPR During
[4] Bai, H. dan Sinfield, J.V., 2020, an Operation Period, Tunnelling and
Improved Background and Clutter Underground Space Technology, 58,
Reduction for Pipe Detection Under 99-108.
Pavement Using Ground Penetrating
Radar (GPR), Journal of Applied
Geophysic, 172
[5] Butler, D.K., 2005, Near-Surface
Geophysics, Society of Exploration
Geophysicists, Tulsa.
[6] Conyers, L.B., 2018, Ground-
penetrating Radar and Magnetometry
for Buried Landscape Analysis,
10