You are on page 1of 12

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI BARU LAHIR

Di Susun Oleh :

Vidia Putpita Sari

SN181176

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2018
A. Definisi bayi baru lahir
Bayi baru lahir (BBL) normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37- 42
minggu atau 294 hari dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram, bayi
baru lahir (newborn atau neonatus) adalah bayi yang baru di lahirkan sampai dengan usia
empat minggu (Wahyuni, 2012).

Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 - 4000 gram, cukup bulan,
lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang
berat.Pada waktu kelahiran, sejumlah adaptasi psikologik mulai terjadi pada tubuh bayi
baru lahir, karena perubahan dramatis ini, bayi memerlukan pemantauan ketat untuk
menentukan bagaimanaia membuat suatu transisi yang baik terhadap kehidupannya diluar
uterus. Bayi baru lahir juga membutuhkan perawatan yang dapat meningkatkan
kesempatan menjalani masa transisi dengan berhasil.Adaptasi neonatal (bayi baru lahir)
merupakan proses penyesuaian fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke
kehidupan di luar uterus (Rahardjo dan Marmi, 2015 : 11)

B. Adaptasi Fisiologis bayi baru lahir


Adapun tujuan utama dari adaptasi fisiologi BBL adalah untuk mempertahankan
hidupnya secara mandiri dengan cara : a. Bayi harus mendapatkan oksigen melalui sistem sirkulasi
pernapasannya sendiri. b. Bayi mendapatkan nutrisi per oral untuk mempertahankan kadar gula darah
yang cukup. c. Bayi mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit /infeksi (Barbara, 2010).

C. Adaptasi Pernafasan
Masa yang paling kritis pada bayi baru lahir adalah ketika harus mengatasi
resistensi paru pada saat pernapasan yang pertama kali.Pada umur kehamilan 34-36
minggu struktur paru-paru matang, artinya paru-paru sudah bisa mengembangkan sistem
alveoli.Selama dalam uterus, janin mendapat oksigen dari pertukaran gas melalui
plasenta.Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru-paru bayi. (Rahardjo dan
Marmi, 2015: 14).
D. Adaptasi Cardiovaskuler
Pada masa fetus darah dari plasenta melalui vena umbilikalis sebagian ke hati,
sebagian langsung ke serambi kiri jantung, kemudian ke bilik kiri jantung.Dari bilik kiri
darah di pompa melalui aorta ke seluruh tubuh.Dari bilik kanan darah di pompa sebagian
ke paru dan sebagian melalui duktus arteriosus ke aorta.Setelah bayi lahir, paru akan
berkembang mengakibatkan tekanan-tekanan arteriol dalam paru menurun. Tekanan
dalam jantung kiri lebih besar dari pada tekanan jantung kanan yang mengakibatkan
menutupnya foramen ovale secara fungsional.Hal ini terjadi pada jam-jam pertama
setelah kelahiran. Oleh 17 karena tekanan dalam paru turun dan tekanan dalam aorta
desenden naik dan karena rangsangan biokimia (pa02 yang naik), duktus arteriosus akan
berobliterasi, ini terjadi pada hari pertama.Aliran darah paru pada hari pertama ialah 4-5
liter per menit / m2.Aliran darah sistolik pada hari pertama rendah yaitu 1.96
liter/menit/m2 karena penutupan duktus arteriosus (Indrayani, 2013: 312).

E. Perubahan Termoregulasi dan metabolic


Luas permukaan tubuh neonatus, relatif lebih luas dari orang dewasa sehingga
metabolisme basal per kg BB akan lebih besar, sehingga BBL harus menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru sehingga energi diperoleh dari metabolisme karbohidrat dan
lemak.Pada jam-jam pertama energi didapatkan dari perubahan karbohidrat.Pada hari
kedua, energi berasal dari pembakaran lemak.Setelah mendapat suhu <pada hari keenam,
energi 60% di dapatkan dari lemak dan 40% dari karbohidrat (Indrayani, 2013).

F. Adaptasi Neurologis
Sistem Neurologi belum matang pada saat lahir. Refleks dapat menunjukkan
keadaan normal dari integritas sistem saraf dan sistem muskuloskeletal. Jika janin pada
kehamilan sepuluh minggu dilahirkan hidup maka dapat dilihat bahwa janin tersebut
dapat mengadakan gerakan spontan. Gerakan menelan pada janin baru terjadi pada
kehamilan empat bulan. Sedangkan gerakan menghisap baru terjadi pada kehamilan
enam bulan. Pada triwulan terakhir hubungan antara saraf dan fungsi otot-otot menjadi
lebih sempurna. Sehingga janin yang dilahirkan diatas 32 minggu dapat hidup diluar
kandungan. Pada kehamilan 7 bulan maka janin amat sensitif terhadap cahaya
(Muslihatun, 2010).

G. Adaptasi Gastrointestinal
Secara fungsional, saluran gastrointestinal bayi belum matur
dibandingkan orang dewasa, membran mukosa pada mulut berwarna merah
jambu dan basah. Gigi tertanam didalam gusi dan sekresi ptialin sedikit.
Sebelum lahir janin cukup bulan akan mulai mengisap dan menelan.
Kapasitas lambung sangat terbatas, kurang dari 30 ml untuk bayi baru lahir
cukup bulan. Kapasitas lambung ini akan bertambah secara perlahan, seiring
dengan pertumbuhan bayi. Pengaturan makan yang sering oleh bayi sendiri
sangat penting, contohnya memberikan makan sesuai keinginan bayi (ASI on
demand) (Rochmah, 2012.hlm.10)
Refleks gumoh dan batuk yang matang sudah terbentuk dengan baik
pada saat lahir. Kemampuan neonatus cukup bulan untuk menelan dan
mencerna makanan selain susu masih terbatas, hubungan antara esofagus
bawah dan lambung masih belum sempurna sehingga mengakibatkan gumoh
pada neonatus (Maryanti. 2011.hlm.20)
H. Adaptasi System imun
Sistem imunitas bayi baru lahir masih belum matang, sehingga menyebabkan
neonatus rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi. Sistem imunitas yang matang akan
memberikan kekebalan alami maupun yang didapat.Kekebalan alami terdiri dari struktur
pertahanan tubuh yang berfungsi mencegah atau meminimalkan infeksi. Berikut beberapa
contoh kekebalan alami:Perlindungan dari membran mukosa, Fungsi saringan saluran
nafas, Pembentukan koloni mikroba dikulit dan usus, Perlindungan kimia oleh
lingkungan asam lambung (Walyani dan Purwoastuti, 2015:135)bn

I. Kebutuhan nutrisi bayi baru lahir

Untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal bayi baru lahir harus
mendapat cairan dan elektrolit, kalori (karbohidrat, protein, lemak), vitamin dan mineral
yang sesuai dengan kebutuhan pemberian ASI sangat penting, mengingat : Air Susu Ibu
adalah satu-satunya makanan dan minuman terbaik untuk bayi dalam masa empat bulan
pertama kehidupannya.
Pada dasarnya setiap ibu dapat menyusui anaknya dan hendak nya disusui secara tepat,
ASI mengandung zat gizi yang secara khusus diperlukan untuk menunjang proses tumbuh
kembang otak dan memperkuat daya tahan alami tubuhnya. Kandungan ASI yang utama
menurut Jitowiyono( 2010) terdiri dari:
a. Laktosa, merupakan jenis karbohidrat utama dalam ASI yang berperan penting sebagai
sumber energi. Selain itu laktosa juga akan diolah menjadi glukosa dan galaktosa yang
berperan dalam perkembangan sistem syaraf. Zat gizi ini membantu penyerapan kalsium
dan magnesium di masa pertumbuhan bayi.  Laktosa berperan dalam membangun system
syaraf dan juga asupan energy bagi bayi untuk beraktifitas. Laktosa akan dioleh oleh tubuh
menjadi galaktosa dan glukosa sebagai bahan utama pertumbuhan syaraf.
b. Lemak, merupakan zat gizi terbesar kedua di ASI dan menjadi sumber energi  utama bayi
serta berperan dalam pengaturan suhu tubuh bayi. Lemak di ASI mengandung komponen
asam lemak esensial yaitu: asam linoleat dan asam alda linolenat  yang akan diolah oleh
tubuh bayi menjadi AA dan DHA. AA dan DHA sangat penting untuk perkembangan otak
bayi.  Lemak sangat penting dalam memberikan asupan energi kepada bayi, dan juga
membantu bayi dalammengatur suhu tubuhnya.Ada dua macam lemak yang terkandung di
dalam ASI yaitu lemak linoleat dan asam alda linoleat yang nantinya akan diproses oleh
tubuh bayi menjadi AA dan DHA yang dominan membantu pertumbuhan otak bayi.
c. Oligosakarida, merupakan komponen bioaktif di ASI yang berfungsi sebagai prebiotik
karena terbukti meningkatkan jumlah bakteri sehat yang secara alami hidup dalam sistem
pencernaan bayi.
d. Protein, komponen dasar dari protein adalah asam amino, berfungsi sebagai pembentuk
struktur otak. Beberapa jenis asam amino tertentu, yaitu taurin, triptofan, dan fenilalanin
merupakan senyawa yang berperan dalam proses ingatan. Komposisi zat utama dalam ASI:
1) Laktosa- 7gr/100ml.
2) Lemak- 3,7-4,8gr/100ml.
3) Oligosakarida- 10-12 gr/ltr.
4) Protein- 0,8-1,0gr/100ml.
(Effendy & Ahyar, 2011)
J. Pemeriksaan penunjang
a. Jumlah sel darah putih (SDP) : 18000/mm3, neutrofil meningkat sampai
23.00024.000/mm3, hari pertama setelah lahir (menurun bila ada sepsis).
b. Hemoglobin (Hb) : 15-20 gr/dl (kadar lebih rendah berhubungan dengan anemia atau
hemolisis berlebihan).
c. Hematokrit (Ht) 43-61% (peningkatan sampai 65% atau lebih menandakanpolisitemia,
penurunan kadar menunjukkan anemia atau hemoragiprenatal/perinatal).
d. Bilirubin total : 6mg/dl pada hari pertama kehidupan, lebih besar 8mg/dl 1-2 hari dan
12mg/dl pada 3-5 hari.
(Hanifa, 2010)

K. Asuhan Keperawatan pada bayi baru lahir


1. Pengkajian bayi baru lahir
a. Aktivitas/Istirahat
Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama, bayi tampak semi koma saattidur ;
meringis atau tersenyum adalah bukti tidur dengan gerakan mata cepat, tidur seharirata-
rata 20 jam.
b. Pernapasan dan Peredaran Darah
Bayi normal mulai bernapas 30 detik sesudah lahir, untuk menilai status kesehatan bayi
dalam kaitannya dengan pernapasan dan peredaran darah dapat digunakan
metode APGAR Score. Namun secara praktis dapat dilihat dari frekuensi denyut
jantung danp ernapasan serta wajah, ekstremitas dan seluruh tubuh, frekwensi denyut
jantung bayi normal berkisar antara 120-140 kali/menit (12 jam pertama setelah
kelahiran), dapat berfluktuasi dari 70-100 kali/menit (tidur) sampai 180 kali/menit
(menangis). Pernapasan bayi normal berkisar antara 30-60 kali/menit warna ekstremitas,
wajah dan seluruh tubuh bayi adalah kemerahan. Tekanan darah sistolik bayi baru lahir
78 dan tekanan diastolik rata-rata 42, tekanan darah berbeda dari hari ke hari selama
bulan pertama kelahiran. Tekanan darah sistolik bayi sering menurun (sekitar 15
mmHg) selama satu jam pertama setelah lahir. Menangis dan bergerak biasanya
menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik.
c. Suhu Tubuh
Suhu inti tubuh bayi biasanya berkisar antara 36,50C-370C. Pengukuran suhu tubuh
dapat dilakukan pada aksila atau pada rektal.
d. Kulit
Kulit neonatus yang cukup bulan biasanya halus, lembut dan padat dengan sedikit
pengelupasan, terutama pada telapak tangan, kaki dan selangkangan. Kulit biasanya
dilapisi dengan zat lemak berwarna putih kekuningan terutama di daerah lipatan dan
bahu yang disebut verniks kaseosa.
e. Keadaan dan Kelengkapan Ekstremitas
Dilihat apakah ada cacat bawaan berupa kelainan bentuk, kelainan jumlah atau tidak
sama sekali pada semua anggota tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki juga
lubang anus (rektal) dan jenis kelamin.
f. Tali PusatPada tali pusat terdapat dua arteri dan satu vena umbilikalis. Keadaan tali pusat
harus kering, tidak ada perdarahan, tidak ada kemerahan di sekitarnya.
g. Refleks
1) Refleks moro (refleks terkejut). Bila diberi rangsangan yang mengagetkan akan
terjadi refleks lengan dan tangan terbuka.
2) Refleks menggenggam (palmer graps). Bila telapak tangan dirangsang akan
memberireaksi seperti menggenggam. Plantar graps, bila telapak kaki dirangsang
akanmemberi reaksi.
3) Refleks berjalan (stepping). Bila kakinya ditekankan pada bidang datang atau
diangkatakan bergerak seperti berjalan.
4) Refleks mencari (rooting). Bila pipi bayi disentuh akan menoleh kepalanya ke sisi
yangdisentuh itu mencari puting susu.
5) Refleks menghisap (sucking). Bila memasukan sesuatu ke dalam mulut bayi
akanmembuat gerakan menghisap.
h. Berat Badan
Pada hari kedua dan ketiga bayi mengalami berat badan fisiologis. Namun harus
waspada jangan sampai melampaui 10% dari berat badan lahir. Berat badan lahir
normal adalah 2500 sampai 4000 gram.
i. Mekonium
Mekonium adalah feces bayi yang berupa pasta kental berwarna gelap hitamkehijauan
dan lengket. Mekonium akan mulai keluar dalam 24 jam pertama.
 j. Antropometri
Dilakukan pengukuran lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan atas dan panjang
badan dengan menggunakan pita pengukur. Lingkar kepala fronto-occipitalis
34cm,suboksipito-bregmantika 32cm, mento occipitalis 35cm. Lingkar dada normal 32-
34 cm.Lingkar lengan atas normal 10-11 cm. Panjang badan normal 48-50 cm.
k.Seksualitas
Genetalia wanita ; Labia vagina agak kemerahan atau edema, tanda vagina/himendapat
terlihat, rabas mukosa putih (smegma) atau rabas berdarah sedikit mungkin ada.Genetalia
pria ; Testis turun, skrotum tertutup dengan rugae, fimosis biasa terjadi.
2. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
 a. Risiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
refleks hisap tidak adekuat.
b. Resiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan adaptasi dengan lingkungan
luar rahim, keterbatasan jumlah lemak.
c. Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan (pemotongan
talipusat) tali pusat masih basah.
Perencanaan Keperawatan
a. Risiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
refleks hisap tidak adekuat.
Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Kriteria hasil:
- Penurunan BB tidak lebih dari 10% BB lahir.
- Intake dan output makanan seimbang.
- Tidak ada tanda-tanda hipoglikemi.
Rencana tindakan:
- Timbang BB setiap hari.
- Auskultasi bising usus, perhatikan adanya distensi abdomen.
- Anjurkan ibu untuk menyusui pada payudara secara bergantian 5-10 menit.
- Lakukan pemberian makanan tambahan.
- Observasi bayi terhadap adanya indikasi masalah dalm pemberian
makanan(tersedak, menolak makanan, produksi mukosa meningkat).
b. Resiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan adaptasi dengan lingkungan
luar rahim, keterbatasan jumlah lemak.
Tujuan: perubahan suhu tidak terjadi.
Kriteria:
- Suhu tubuh normal 36-370C.
- Bebas dari tanda-tanda strees, dingin, tidak ada tremor, sianosis dan pucat.
Rencana tindakan:
- Pertahankan suhu lingkungan
- Ukur suhu tubuh setiap 4 jam.
- Mandikan bayi dengan air hangat secara tepat dan cepat untuk menjaga air bayi
tidakkedinginan.
- Perhatikan tanda-tanda strees dingin dan distress pernapasan( tremor, pucat,
kulitdingin).
c. Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan (pemotongan tali
pusat) talipusat masih basah.
Tujuan : infeksi tidak terjadi
Kriteria hasil:
- Bebas dari tanda-tanda infeksi.
- TTV normal:S: 36-370C, N:70-100x/menit, RR: 40-60x/menit
- Tali pusat mengering
Rencana tindakan :
- Pertahankan teknik septic dan aseptic.
- Lakukan perawatan tali pusat setiap hari setelah mandi satu kali perhari.
- Observasi tali pusat dan area sekitar kulit dari tanda-tanda infeksi.
- Infeksi kulit setiap hati terhadap ruam atau kerusakan integritas kulit.
- Ukur TTV setiap 4 jam.
- Kolaborasi dalam pemeriksaan laboratorium.
Daftar Pustaka

Wahyuni,S.Asuhan Neonatus, Bayi Dan Balita: PenuntunBelajarPraktikKlinik.Jakarta:


BukuKedokteran EGC. 2012

Rahardjo, K &Marmi.AsuhanNeonatusBayi, Balita Dan


AnakPrasekolah.Yogyakarta :PustakaPelajar, 2015

Indrayani, D. AsuhanPersalinan Dan BayiBaruLahir. Jakarta: Trans Info Media, 2013.


Walyani, ES & Purwoastuti Th. Endang.Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Bayi Baru
Lahir. Yogyakarta: 2015.

Rochmah, et al. (2012). Panduan Belajar : Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Maryanti,dkk. 2011. Buku Ajar Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta : Penerbit Trans Info
Media

Barbara, R, Straight. 2010.Keperawatan Ibu –Bayi Baru Lahir.Buku Kedokteran


EGC.Jakarta.

Muslihatun, wafi nur.2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita.Yogyakarta: Fitramaya

You might also like