Professional Documents
Culture Documents
Identifikasi Black Spot Pada Jalan Perkotaan
Identifikasi Black Spot Pada Jalan Perkotaan
net/publication/331385648
Identifikasi Black Spot pada Jalan Perkotaan (Studi Kasus: Jalan Dr Saharjo-
Tebet)
CITATIONS READS
0 567
3 authors:
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Robby Yudo Purnomo on 27 February 2019.
Abstract
Traffic accidents are one of the transportation biggest problems in the world especially in developed country.
For example, Indonesia has a death toll from accidents up to 120 people per day. Therefore, in order to
reduce accidents that occur need to be an act of identification and treatment of Blackspot. One of the crash
point in Jakarta is Jalan Dr Sahardjo in Tebet which is one of the most crowded road because of its activity
centre like hospital, school, business centre and residential area. According to IRSMS data, 48 accident have
occurred there from 2014 – 2016. The identification process is done by using sliding window method with
Performance Measures selected is Average Crash Frequency and Probability of Specific Crash Types
Exceeding Threshold Proportion (Beta Binomial) to determine the probability of accident that occurred
specific crash to ease the next step which is treatment
Keyword : Traffic Accident, Blackspot, Treatment, ACF, Beta Binomial
Abstrak
Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu masalah transportasi di dunia terutama pada negara-negara
berkembang. Salah satu contohnya adalah Indonesia yang memiliki jumlah korban tewas akibat kecelakaan
mencapai 120 jiwa per hari. Oleh karena itu dalam usaha mengurangi kecelakaan yang terjadi perlu
dilakukan suatu tindakan identifikasi dan penanggulangan terhadap titik-titik kecelakaan (Blackspot). Salah
satu titik kecelakaan yang ada di Jakarta adalah Jalan Dr Sahardjo di Tebet merupakan salah satu jalan padat
kendaraan akibat banyak pusat aktivitas seperti Rumah Sakit, Sekolah, Area Perkantoran, dan Area Tempat
Tinggal yang terdapat disana. Berdasarkan IRSMS telah terjadi 48 kecelakaan dalam periode 2014-2016 di
Jalan tersebut. Proses identifikasi dilakukan dengan menggunakan metode Sliding Window dengan
Performance Measures yang dipilih adalah Average Crash Frequency dan Probability of Specific Crash
Types Exceeding Threshold Proportion untuk menemukan probabilitas terjadinya suatu jenis kecelakaan pada
jalan tersebut sehingga dapat memudahkan dalam proses penganggulangan yang dilakukan .
Keyword : Kecelakaan, Blackspot, Penanggulangan, ACF, Beta Binomial
LATAR BELAKANG
Tingkat kecelakaan lalu lintas terus meningkat bersamaan dengan laju pertumbuhan
penduduk dan pertumbuhan kendaraan bermotor. Berdasarkan data Kepolisian Polda
Metro Jaya pada tahun 2016, jumlah kecelakaan di Jakarta mencapai 3.738 kejadian atau
meningkat 3% dibandingkan tahun 2015 yang berjumlah 3.624 kejadian. Hal tersebut
berbanding lurus dengan laju pertumbuhan penduduk DKI Jakarta dari 9.988.329 pada
368
Robby Yudo Purnomo, et al.
tahun 2014 menjadi 10.177.924 pada 2015 dan menjadi 10.289.881 pada tahun 2016 serta
peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang berjumlah 17.523.967 pada 2014 menjadi
18.668.056 pada tahun 2015 dan menjadi 19.030.758 pada tahun 2016. Semakin banyak
jumlah kendaraan serta pergerakan yang dilakukan (exposure) maka jumlah kecelakaan
juga mengalami peningkatan
Salah satu lokasi berbahaya terletak di daerah Jakarta Selatan yaitu Jalan Dr. Saharjo,
kelurahan Menteng Atas, Setiabudi. Berdasarkan data yang didapatkan melalui IRSMS
(Integrated Road Safety Management System) POLRI pada tahun 2014 – 2016 kecelakaan
lalu lintas yang terjadi pada ruas jalan tersebut sebanyak 48 kecelakaan dengan mayoritas
tingkat kecelakaan yang terjadi dalam golongan ringan. Jalan Dr Sahardjo merupakan jalan
Kolektor Sekunder dengan kelas jalan IIIB dan lebar 4.2 meter
STUDI LITERATUR
Kecelakaan lalu lintas dalam undang-undang nomor 22 tahun 2009 dinyatakan sebagai suatu
peristiwa di Jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan Kendaraan dengan atau tanpa
pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia da/atau kerugian harta benda. Untuk
mengurangi jumlah kecelakaan tersebut maka diperlukan identifikasi Blackspot
Sorate, et al (2015) menentukan lokasi Black Spot menggunakan kajian dari jurnal internasional
sebagai parameter. Analisis awal menggunakan sistem ranking dan severity index dan melakukan
analisis dengan dua metode sebagai analisis lanjutan yaitu Accident Density Method dan Weighted
Severity Index.
Sahaji, et al (2011) menggunakan metode Beta Binomial atau disebut Probability of Specific Crash
Types Exceeding Threshold Proportion pada HSM untuk melakukan identifikasi Blackspot pada
jalan yang tidak memiliki data lalu linta atau Annual Average Daily Traffic (AADT). Sebelum
menggunakan metode BB diperlukan C () test untuk menentukan metode yang tepat dalam
melakukan proses identifikasi. Berdasarkan hasil penelitian, Beta Binomial digunakan daripada
metode Binomial
METODOLOGI
Identify Network
Select
and Establish Select Screening
Establish Focus Performance
Reference Method
Measures
Populations
Menilai
Screen and Review Data Menilai Kondisi
Dokumen
Evaluate Result Keselamatan Lapangan
Pendukung
Memilih
Penanggulangan
369
Robby Yudo Purnomo, et al.
PEMBAHASAN
Pengolahan Data
Metode Average Crash Frequency
Average Crash Frequency (ACF) merupakan salah satu performance measure
paling sederhana dalam mengidentifikasi Black Spot pada suatu ruas jalan.
370
Robby Yudo Purnomo, et al.
Berdasarkan metode Average Crash Frequency sub segmen 13 menjadi Blackspot pada
jalan Dr Sahardjo karena terdapat 14 kecelakaan. Dari 14 kecelakaan yang terjadi di sub
segmen 13, semua kecelakaan mengakibatkan korban baik meninggal maupun luka. Sub
segmen 14 memiliki 12 kecelakaan yang semuanya menghasilkan korban sehingga dapat
dinyatakan bahwa subsegmen 13 sampai 14 sebagai blackspot dari Jalan Dr Saharjo
Metode Probability of Specific Crash Types Exceeding Threshold Proportion
Probability of Specific Crash Types Exceeding Threshold Proportion digunakan dalam
pengolahan data karena pada proses penelitian tidak ada volume lalu lintas sepanjang Jalan
Dr Saharjo. Hal yang dilakukan adalah menentukan rasio jenis kecelakaan pada ruas jalan
yang diamati
pi = (1)
∑
p*i = (2)
∑
-
Var(N) = x [∑ ( -
)-( ) (∑ )2] (3)
-
Apabila nilai varian sudah didapat maka nilai Alpha dan Beta dapat dicari. Pada tahapan
akhir perhitungan, dilakukan pencarian nilai probabilitas dengan menggunakan Distribusi
Beta
- -
= (4)
= - (5)
371
Robby Yudo Purnomo, et al.
Berdasarkan Tabel 2 dapat ditentukan sub segmen yang memiliki peluang kecelakaan
paling besar. Subsegmen 12 sampai subsegmen 14 (1100-1600) dinyatakan sebagai
blackspot pada jalan Dr Sahardjo. Segmen tersebut memiliki peluang yang cukup tinggi
dalam kecelakaan jenis menabrak objek, tabrak samping, dan tabrak depan belakang.
Penilaian Dokumen Pendukung
Spot Speed
Tabel 3 Data Pengamatan Spot Speed
Arah Utara Arah Selatan
Mobil Motor Mobil Motor
Kecepatan (km/jam) (km/jam) (km/jam) (km/jam)
Persentil 50 7.35 17.18 38.7 33.6
Persentil 85 13.85 22.5 49.5 43.5
Volume Kendaraan
Tabel 4 Data Volume Kendaraan
Arah Utara Arah Selatan
Mobil 1212 kend/jam 1356 kend/jam
Motor 4632 kend/jam 6228 kend/jam
Geometri Jalan
Tabel 5 Data Kondisi Eksisting Geometri Jalan
Komponen Arah Utara Arah Selatan
Kolektor Kolektor
Standar
Fungsi Jalan Sekunder Sekunder
Kelas Jalan IIIB IIIB
Lebar Jalan 3.6 m 4.2 m 4.2 m
Lebar Median 1.5 m 0.4 m 0.4 m
Lebar Garis Tepi Median 0.1 m 0.1 m 0.1 m
Lebar Bahu 0.25 m Tidak ada Tidak ada
Lebar Trotoar 1.5 m 1.9 m 1.9 m
372
Robby Yudo Purnomo, et al.
Proses Penanggulangan/Pencegahan
Proses setelah melakukan identifikasi adalah penanggulangan (treatment). Langkah awal
dalam proses penanggulangan adalah membuat Collision Diagram (Diagram Tabrakan)
untuk menentukan lokasi terjadinya kecelakaan pada jalan yang diamati
Berdasarkan diagram tabrakan sepanjang jalan Dr Sahardjo (Gambar ?.?), tabrak depan
belakang menjadi kecelakaan yang paling sering terjadi. Sesuai dengan catatan yang
dimiliki oleh IRSMS Polri bahwa penyebab kecelakaan yang paling umum terjadi adalah
mengantuk atau kurang konsentrasi. Sehingga untuk mencegah pengemudi yang
mengantuk maka penerapan rumble strip sepanjang jalan Dr Sahardjo akan berguna untuk
mengembalikan konsentrasi pengemudi.
Tindakan lain yang diterapkan adalah pembuatan Zona Selamat Sekolah (ZoSS) karena
adanya sekolah pada jalan Dr Sahardjo. Setiap pagi dan sore hari jalan Dr Sahardjo ramai
dengan pelajar yang berada di sekitar sekolah. Sehingga untuk mencegah terjadinya
kecelakaan maka penerapa ZoSS dapat berdampak besar terhadap pengurangan jumlah
kecelakaan pada ruas jalan Dr Sahardjo
373
Robby Yudo Purnomo, et al.
Desain rekomendasi yang dibuat yaitu pemasangan rumble strip sebelum setiap belokan
dan zebra cross, pemasangan lokasi Zona Selamat Sekolah (ZoSS) dan pemasangan
rambu-rambu lalu lintas pada di sekitar ZoSS. Pada table (?.?) akan dijelaskan mengenai
masalah keselamatan yang terdapat di blackspot Jalan Dr Saharjo serta risiko dan
rekomendasi yang disarankan untuk diterapkan untuk mengurangi risiko masalah
keselamatan tersebut
374
Robby Yudo Purnomo, et al.
KESIMPULAN
Lokasi blackspot diperoleh pada posisi sub-segmen 12 pada 1100 – 1400 m, sub-
segmen 13 pada 1200 – 1500 m, dan sub-segmen 14 pada 1300 – 1600 m.
Terdapat beberapa masalah keselamatan yang terdapat pada jalan Dr. Saharjo,
antara lain seperti penggunaan trotoar yang tidak sesuai, penggunaan rumble strip
yang tidak optimal, terbatasnya tempat penyebrangan, dan banyaknya kendaraan
umum yang berhenti tidak pada tempatnya.
Dibutuhkannya perbaikan terhadap masalah-masalah yang ada dengan
rekomendasi yang diajukan
375
Robby Yudo Purnomo, et al.
REFERENSI
AASHTO. (2010). Highway Safety Manual. Washington DC: AASHTO.
Sahaji, R. K., Park, P. Y., & Eguakun, G. (2011). Identifying High Collision Locations for
Roadway Segments without Traffic Volume Information. Roadway Improvement
Annual Conference. Alberta: Transportation Association of Canada.
Sorate, R. (2015). Identification of Accident Black Spots on national Highway 4 (New
Katraj tunnel to Chandani Chowk). IOSR-JMCE, 61-67
Direktorat Jenderal Bina Marga. (1992). Standar Perencanaan Geometrik Untuk Jalan
Perkotaan. Jakarta: Kementrian Pekerjaan Umum.
Hidayat, E. (2012). Evaluasi Tipikal Zona Selamat Sekolah pada Jalan Arter Primer yang
Masuk Wilayah Perkotaan. Jurnal Pusat Litbang Jalan dan Jembatan.
376