You are on page 1of 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/330683602

Identifikasi Black Spot pada Jalan Perkotaan (Studi Kasus: Jalan Dr Saharjo-
Tebet)

Conference Paper · November 2017

CITATIONS

3 authors, including:

Robby Yudo Purnomo


KTH Royal Institute of Technology
3 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Robby Yudo Purnomo on 28 January 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Prosiding Simposium Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi ke-20
Universitas Hasanuddin, Makassar, 4 – 5 November 2017

IDENTIFIKASI BLACK SPOT PADA JALAN PERKOTAAN


(STUDI KASUS: JALAN DR SAHARJO - TEBET)

Robby Yudo Purnomo Tri Tjahjono Silvanus Nohan R


Departemen Teknik Sipil Departemen Teknik Sipil Departemen Teknik Sipil
Universitas Indonesia Universitas Indonesia Universitas Indonesia
robbyudopurnomo@gmail.com tjahjono@eng.ui.ac.id Silvanus.nohan@live.com

Abstract
Traffic accidents are one of the transportation biggest problems in the world especially in developed country.
For example, Indonesia has a death toll from accidents up to 120 people per day. Therefore, in order to reduce
accidents that occur need to be an act of identification and treatment of Blackspot. One of the crash point in
Jakarta is Jalan Dr Sahardjo in Tebet which is one of the most crowded road because of its activity centre like
hospital, school, business centre and residential area. According to IRSMS data, 48 accident have occurred
there from 2014 – 2016. The identification process is done by using sliding window method with Performance
Measures selected is Average Crash Frequency and Probability of Specific Crash Types Exceeding Threshold
Proportion (Beta Binomial) to determine the probability of accident that occurred specific crash to ease the
next step which is treatment
Keyword : Traffic Accident, Blackspot, Treatment, ACF, Beta Binomial

Abstrak
Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu masalah transportasi di dunia terutama pada negara-negara
berkembang. Salah satu contohnya adalah Indonesia yang memiliki jumlah korban tewas akibat kecelakaan
mencapai 120 jiwa per hari. Oleh karena itu dalam usaha mengurangi kecelakaan yang terjadi perlu dilakukan
suatu tindakan identifikasi dan penanggulangan terhadap titik-titik kecelakaan (Blackspot). Salah satu titik
kecelakaan yang ada di Jakarta adalah Jalan Dr Sahardjo di Tebet merupakan salah satu jalan padat kendaraan
akibat banyak pusat aktivitas seperti Rumah Sakit, Sekolah, Area Perkantoran, dan Area Tempat Tinggal yang
terdapat disana. Berdasarkan IRSMS telah terjadi 48 kecelakaan dalam periode 2014-2016 di Jalan tersebut.
Proses identifikasi dilakukan dengan menggunakan metode Sliding Window dengan Performance Measures
yang dipilih adalah Average Crash Frequency dan Probability of Specific Crash Types Exceeding Threshold
Proportion untuk menemukan probabilitas terjadinya suatu jenis kecelakaan pada jalan tersebut sehingga dapat
memudahkan dalam proses penganggulangan yang dilakukan.
Keyword : Kecelakaan, Blackspot, Penanggulangan, ACF, Beta Binomial

LATAR BELAKANG
Tingkat kecelakaan lalu lintas terus meningkat bersamaan dengan laju pertumbuhan
penduduk dan pertumbuhan kendaraan bermotor. Berdasarkan data Kepolisian Polda Metro
Jaya pada tahun 2016, jumlah kecelakaan di Jakarta mencapai 3.738 kejadian atau meningkat
3% dibandingkan tahun 2015 yang berjumlah 3.624 kejadian. Hal tersebut berbanding lurus
dengan laju pertumbuhan penduduk DKI Jakarta dari 9.988.329 pada tahun 2014 menjadi
10.177.924 pada 2015 dan menjadi 10.289.881 pada tahun 2016 serta peningkatan jumlah
kendaraan bermotor yang berjumlah 17.523.967 pada 2014 menjadi 18.668.056 pada tahun
Prosiding Simposium Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi ke-20
Universitas Hasanuddin, Makassar, 4 – 5 November 2017

2015 dan menjadi 19.030.758 pada tahun 2016. Semakin banyak jumlah kendaraan serta
pergerakan yang dilakukan (exposure) maka jumlah kecelakaan juga mengalami
peningkatan
Salah satu lokasi berbahaya terletak di daerah Jakarta Selatan yaitu Jalan Dr. Saharjo,
kelurahan Menteng Atas, Setiabudi. Berdasarkan data yang didapatkan melalui IRSMS
(Integrated Road Safety Management System) POLRI pada tahun 2014 – 2016 kecelakaan
lalu lintas yang terjadi pada ruas jalan tersebut sebanyak 48 kecelakaan dengan mayoritas
tingkat kecelakaan yang terjadi dalam golongan ringan. Jalan Dr Sahardjo merupakan jalan
Kolektor Sekunder dengan kelas jalan IIIB dan lebar 4.2 meter
Studi Literatur
Kecelakaan lalu lintas dalam undang-undang nomor 22 tahun 2009 dinyatakan sebagai suatu
peristiwa di Jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan Kendaraan dengan atau tanpa
pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia da/atau kerugian harta benda. Untuk
mengurangi jumlah kecelakaan tersebut maka diperlukan identifikasi Blackspot
Sorate, et al (2015) menentukan lokasi Black Spot menggunakan kajian dari jurnal internasional
sebagai parameter. Analisis awal menggunakan sistem ranking dan severity index dan melakukan
analisis dengan dua metode sebagai analisis lanjutan yaitu Accident Density Method dan Weighted
Severity Index.
Sahaji, et al (2011) menggunakan metode Beta Binomial atau disebut Probability of Specific Crash
Types Exceeding Threshold Proportion pada HSM untuk melakukan identifikasi Blackspot pada
jalan yang tidak memiliki data lalu linta atau Annual Average Daily Traffic (AADT). Sebelum
menggunakan metode BB diperlukan C () test untuk menentukan metode yang tepat dalam
melakukan proses identifikasi. Berdasarkan hasil penelitian, Beta Binomial digunakan daripada
metode Binomial

Metodologi

Identify Network
Select
and Establish Select Screening
Establish Focus Performance
Reference Method
Measures
Populations

Menilai
Screen and Review Data Menilai Kondisi
Dokumen
Evaluate Result Keselamatan Lapangan
Pendukung

Memilih
Penanggulangan

 Menentukan Fokusan: mengidentifikasi tujuan dari Network Screening Analysis.


Penentuan ini akan berpengaruh pada kebutuhan data, pilihan pengukuran performa,
dan screening methods yang akan digunakan
Prosiding Simposium Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi ke-20
Universitas Hasanuddin, Makassar, 4 – 5 November 2017

 Mengidentifikasi Jaringan dan Menentukan Populasi Acuan: mengidentifikasi


berbagai hal ang terdapat pada lokasi penelitian, seperti segmen jalan, persimpangan,
dan lainnnya
 Menentukan Pengukuran Performa: pengukuran performa yang digunakan pada
penelitian ini antara lain Average Crash Frequency dan Probability of Specific Crash
Types Exceeding Threshold Proportion
 Menentukan Metode Screening: Metode screening yang digunakan pada penelitian
ini menggunakan metode Sliding Window
 Evaluasi Hasil: Tahap akhir yang dilakukan adalah menentukan screening analysis
dan mengevaluasi hasil yang diperoleh
 Review Data Keselamatan : Mereview data yang didapatkan dari IRSMS
(Integrated Road Safety Management System) mengenai jumlah kecelakaan pada
jalan yang diamati
 Menilai Dokumen Pendukung: Dokumentasi pendukung seperti identitas jalan
(klasifikasi, fungsi, lebar), tata guna lahan, serta data-data sekunder lainnya
 Menilai Kondisi Lapangan: Melakukan survey langsug ke lokasi untuk melihat
keadaan jalan secara langsung serta mendapatkan data-data seperti kecepatan
kendaraan, kondisi eksisting, volume lalu lintas, dan data primer lainnya
 Memilih Penanggulangan: Tindakan penanggulangan yang paling efektif untuk
diimplementasikan sesuai degan kondisi jalan

PEMBAHASAN
Pengolahan Data
Metode Average Crash Frequency
Average Crash Frequency (ACF) merupakan salah satu performance measure
paling sederhana dalam mengidentifikasi Black Spot pada suatu ruas jalan.

Tabel 1 Data Kecelakaan Average Crash Frequency


fatal &
sub titik titik jumlah PDO
injury
segmen awal akhir kecelakaan crashes
crashes
13 1200 1500 14 14 0
14 1300 1600 12 12 0
20 1900 2200 12 10 2
21 2000 2300 12 10 2
18 1700 2000 11 11 0
19 1800 2100 11 10 1
22 2100 2400 10 9 1
11 1000 1300 9 8 1
Berdasarkan metode Average Crash Frequency sub segmen 13 menjadi Blackspot pada jalan
Dr Sahardjo karena terdapat 14 kecelakaan. Dari 14 kecelakaan yang terjadi di sub segmen
13, semua kecelakaan mengakibatkan korban baik meninggal maupun luka. Sub segmen 14
Prosiding Simposium Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi ke-20
Universitas Hasanuddin, Makassar, 4 – 5 November 2017

memiliki 12 kecelakaan yang semuanya menghasilkan korban sehingga dapat dinyatakan


bahwa subsegmen 13 sampai 14 sebagai blackspot dari Jalan Dr Saharjo
Metode Probability of Specific Crash Types Exceeding Threshold Proportion
Probability of Specific Crash Types Exceeding Threshold Proportion digunakan dalam
pengolahan data karena pada proses penelitian tidak ada volume lalu lintas sepanjang Jalan
Dr Saharjo. Hal yang dilakukan adalah menentukan rasio jenis kecelakaan pada ruas jalan
yang diamati
Nobserved,i
pi = (1)
Nobserved,i(total)
Langkah berikutnya adalah menentukan rasio kecelakaan terhadap jumlah kecelakaan secara
keseluruhan atau disebut p*i , setelah itu dapat dilakukan perhitungan Varians terhadap
keseluruhan data yang sudah didapat

∑ Nobserved,i
p*i = (2)
∑ Nobserved,i (total)

1 Nobserved,i2-Nobserved,i 1 Nobserved,i
Var(N) = ( ) x [∑ (N ) - (n ) x (∑ N )2] (3)
nsites-1 observed,i(total )2-N
observed,i(total) sites observed,i(total)

Apabila nilai varian sudah didapat maka nilai Alpha dan Beta dapat dicari. Pada tahapan
akhir perhitungan, dilakukan pencarian nilai probabilitas dengan menggunakan Distribusi
Beta
p*i2-p*i3-s2(p*i)
= (4)
Var (N)


 = - (5)
p*i

pi >p*i
p( )= 1-betadist(p*i, + Nobserved, + Nobserved,i(total) – Nobserved,i)
Nobserved,i , Nobserved,i(total)
(6)
Berikut data hasil perhitungan probabilitas jenis kecelakaan tertentu pada ruas jalan Dr
Saharjo
Prosiding Simposium Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi ke-20
Universitas Hasanuddin, Makassar, 4 – 5 November 2017

Tabel 2 Hasil Pengolahan Beta Binomial


Tabrak Depan
Object Tabrak Samping Overtaking Belakang Pedestrian
Sub Sub Sub Sub Sub
Segmen Probability Segmen Probability Segmen Probability Segmen Probability Segmen Probability
11 0.94 14 0.79 17 0.91 15 0.81 10 0.95
12 0.94 20 0.79 16 0.81 14 0.8 18 0.9
13 0.88 9 0.67 12 0.62 22 0.74 19 0.9
2 0.79 15 0.63 22 0.56 13 0.67 17 0.84
3 0.79 13 0.62 18 0.5 21 0.58 11 0.8
4 0.79 21 0.57 19 0.5 16 0.54 9 0.78

Berdasarkan Tabel 2 dapat ditentukan sub segmen yang memiliki peluang kecelakaan paling
besar. Subsegmen 12 sampai subsegmen 14 (1100-1600) dinyatakan sebagai blackspot pada
jalan Dr Sahardjo. Segmen tersebut memiliki peluang yang cukup tinggi dalam kecelakaan
jenis menabrak objek, tabrak samping, dan tabrak depan belakang.
Penilaian Dokumen Pendukung
Spot Speed
Tabel 3 Data Pengamatan Spot Speed
Arah Utara Arah Selatan
Mobil Motor Mobil Motor
Kecepatan (km/jam) (km/jam) (km/jam) (km/jam)
Persentil 50 7.35 17.18 38.7 33.6
Persentil 85 13.85 22.5 49.5 43.5

Volume Kendaraan
Tabel 4 Data Volume Kendaraan

Arah Utara Arah Selatan


Mobil 1212 kend/jam 1356 kend/jam
Motor 4632 kend/jam 6228 kend/jam
Geometri Jalan
Tabel 5 Data Kondisi Eksisting Geometri Jalan
Komponen Arah Utara Arah Selatan
Kolektor Kolektor
Standar
Fungsi Jalan Sekunder Sekunder
Kelas Jalan IIIB IIIB

Lebar Jalan 3.6 m 4.2 m 4.2 m

Lebar Median 1.5 m 0.4 m 0.4 m


Prosiding Simposium Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi ke-20
Universitas Hasanuddin, Makassar, 4 – 5 November 2017

Lebar Garis Tepi Median 0.1 m 0.1 m 0.1 m

Lebar Bahu 0.25 m Tidak ada Tidak ada

Lebar Trotoar 1.5 m 1.9 m 1.9 m

Proses Penanggulangan/Pencegahan
Proses setelah melakukan identifikasi adalah penanggulangan (treatment). Langkah awal
dalam proses penanggulangan adalah membuat Collision Diagram (Diagram Tabrakan)
untuk menentukan lokasi terjadinya kecelakaan pada jalan yang diamati

Gambar 1 Collision Diagram Jalan Dr Saharjo

Berdasarkan diagram tabrakan sepanjang jalan Dr Sahardjo (Gambar ?.?), tabrak depan
belakang menjadi kecelakaan yang paling sering terjadi. Sesuai dengan catatan yang dimiliki
oleh IRSMS Polri bahwa penyebab kecelakaan yang paling umum terjadi adalah mengantuk
atau kurang konsentrasi. Sehingga untuk mencegah pengemudi yang mengantuk maka
penerapan rumble strip sepanjang jalan Dr Sahardjo akan berguna untuk mengembalikan
konsentrasi pengemudi.
Tindakan lain yang diterapkan adalah pembuatan Zona Selamat Sekolah (ZoSS) karena
adanya sekolah pada jalan Dr Sahardjo. Setiap pagi dan sore hari jalan Dr Sahardjo ramai
dengan pelajar yang berada di sekitar sekolah. Sehingga untuk mencegah terjadinya
kecelakaan maka penerapa ZoSS dapat berdampak besar terhadap pengurangan jumlah
kecelakaan pada ruas jalan Dr Sahardjo
Prosiding Simposium Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi ke-20
Universitas Hasanuddin, Makassar, 4 – 5 November 2017

Gambar 2 Peta Rekomendasi Keselamatan Jalan

Gambar 3 Ilustrasi Rekomendasi Keselamatan Jalan

Desain rekomendasi yang dibuat yaitu pemasangan rumble strip sebelum setiap belokan dan
zebra cross, pemasangan lokasi Zona Selamat Sekolah (ZoSS) dan pemasangan rambu-
rambu lalu lintas pada di sekitar ZoSS. Pada table (?.?) akan dijelaskan mengenai masalah
keselamatan yang terdapat di blackspot Jalan Dr Saharjo serta risiko dan rekomendasi yang
disarankan untuk diterapkan untuk mengurangi risiko masalah keselamatan tersebut
Prosiding Simposium Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi ke-20
Universitas Hasanuddin, Makassar, 4 – 5 November 2017

Tabel 6 Analisis dan Rekomedasi Keselamatan Transportasi


No Masalah Keselamatan Risiko Rekomendasi
Penggunaan trotoar yang tidak sesuai, dimana
trotoar digunakan sebagai tempat parkir Pemasangan tiang besi pada trotoar
motor dan tempat berdagang sehingga pejalan untuk mengurangi penyalahgunaan
1 kaki berjalan di badan jalan. Pada lokasi Tinggi trotoar dan untuk membatasi akses
tersebut juga terdapat banyak pejalanan kaki motor di trotoar, dan membuat
yang disebabkan oleh adanya atraksi zona selamat sekolah (ZOSS)
perjalanan (sekolah, kantor, dll)

Memperbaiki rumple strip untuk


Penggunaan rumble strip yang tidak optimal,
meningkatkan keamanan dan fokus
2 dikarenakan rumble strip yang sudah rata Tinggi
bagi pengemudi kendaraan dan
dengan permukaan jalan
juga pengguna jalan lainnya

Terbatasnya tempat penyebrangan, hanya Memperbaiki dan menyesuaikan


3 terdapat satu zebra cross, dimana zebra cross Tinggi lokasi zebra cross dengan atraksi
tersebut juga telah pudar perjalanan

Memperketat peraturan dan


Banyaknya kendaraan umum (transjakarta
pengawasan pada kendaraan
dan metro mini) yang berhenti tidak pada
umum, serta diberikannya batasan
4 tempatnya, sehingga menimbulkan Tinggi
waktu berhenti untuk mengurangi
kemacetan dan penggunaan halte yang tidak
kemacetan yang disebabkan oleh
optimal
adanya kendaraan berhenti

KESIMPULAN
 Lokasi blackspot diperoleh pada posisi sub-segmen 12 pada 1100 – 1400 m, sub-
segmen 13 pada 1200 – 1500 m, dan sub-segmen 14 pada 1300 – 1600 m.
 Terdapat beberapa masalah keselamatan yang terdapat pada jalan Dr. Saharjo,
antara lain seperti penggunaan trotoar yang tidak sesuai, penggunaan rumble strip
yang tidak optimal, terbatasnya tempat penyebrangan, dan banyaknya kendaraan
umum yang berhenti tidak pada tempatnya.
 Dibutuhkannya perbaikan terhadap masalah-masalah yang ada dengan
rekomendasi yang diajukan
Prosiding Simposium Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi ke-20
Universitas Hasanuddin, Makassar, 4 – 5 November 2017

REFERENSI
AASHTO. (2010). Highway Safety Manual. Washington DC: AASHTO.

Sahaji, R. K., Park, P. Y., & Eguakun, G. (2011). Identifying High Collision Locations for
Roadway Segments without Traffic Volume Information. Roadway Improvement
Annual Conference. Alberta: Transportation Association of Canada.

Sorate, R. (2015). Identification of Accident Black Spots on national Highway 4 (New Katraj
tunnel to Chandani Chowk). IOSR-JMCE, 61-67
Direktorat Jenderal Bina Marga. (1992). Standar Perencanaan Geometrik Untuk Jalan
Perkotaan. Jakarta: Kementrian Pekerjaan Umum.

Hidayat, E. (2012). Evaluasi Tipikal Zona Selamat Sekolah pada Jalan Arter Primer yang
Masuk Wilayah Perkotaan. Jurnal Pusat Litbang Jalan dan Jembatan.

View publication stats

You might also like