Professional Documents
Culture Documents
Tindakan manusia
Dan
Tindakan manusiawi
29-Jun-18
Case Study
„ Kalau dia sadar harus berbuat ini dan itu dan dia
melaksanakannya maka semakin dia bisa menentukan
sendiri apa yang dibuatnya dan semakin bebas.
„ Kalau orang tahu dan sadar bahwa dia harus berbuat ini
dan itu, tetapi dia memilih untuk tidak melakukannya,
maka dia sendirilah menjadi penjara bagi dirinya.
„ Orang yang tidak bertanggung jawab berarti bahwa dia
tahu apa yang baik, apa yang pantas dan wajar tetapi
memilih untuk tidak melakukan entah karena malas, tak
suka dsb
Penolakan tanggung jawab
Penolakan bertanggung jawab akan
berakibat:
„ Wawasan semakin menyempit karena segala sesuatu
hanya dilihat dalam perspektif diri (kepentingan dan
perasaan diri). Orang menjadi semakin lemah, semakin
tidak bebas untuk menentukan diri. Misalnya: para
morfinis dan penjudi acute: semakin tidak bisa
menentukan diri karena dikuasai oleh dorongan
irasional, kemalasan, emosi dan sentimen belaka.
Penolakan tanggung jawab
„ Dengan kata lain: Semakin orang bertanggung jawab,
maka semakin bebaslah dia dan semakin tidak
bertanggung jawab maka semakin tidak bebaslah dia.
Otonomi Moral
„ Orang yang semakin bebas, semakin otonom sebab dia
semakin bisa menentukan sendiri apa yang akan
dibuatnya. Dalam hal ini tokoh yang berperan penting di
sini ialah Immanuel Kant (1724 ‟ 1804).
Otonomi Moral
Kant membedakan dua tindakan moral:
1. Sikab moral heteronom (heteros = lain +
nomos = hukum) ialah sikab dimana orang memenuhi
kewajibannya bukan karena insyaf bahwa kewajiban
itu pantas dilakukan tetapi karena takut dosa,
hukuman, dikutuk Tuhan dsb. Heteronomi ini
merendahkan manusia sebab membuat orang menjadi
takut, tidak bebas, tertekan, buta akan nilai dan
tanggung jawab sebenarnya. Heteronomi moral ini
merupakanpenyimpangan sikab moral yang
sebenarnya.
Otonomi Moral
2. Sikab moral Otonom (autos = sendiri + nomos
=hukum) berarti bahwa manusia berbuat sesuatu oleh
karena dia sadar bahwa ini memang perlu untuk dibuat.
Otonomi moral sebenarnya berarti bahwa dia tunduk
kepada dirinya sendiri. Otonomi moral tidak berarti
bahwa dia tidak mau tunduk kepada hukum yang dibuat
oleh orang lain tetapi dia taat karena dia sendiri insyaf
bahwa tuntutan itu memang harus dipenuhi oleh karena
nilai intrinsicnya baik.
Otonomi Moral
„ Otonomi moral berarti bahwa kita melakukan sesuatu
bukan karena dibebankan dari luar tetapi diri sendiri
menyadari bahwa itu sebagai sesuatu yg bernilai dan
dirasakan sebagai tanggung jawabnya. Oleh karena itu,
dalam menjalankan kewajiban itu kita tidak merasa
direndahkan.
„ Sikab moral yang heteronom ini harus didobrak.
„ Semakin banyak pilihan maka semakin banyak kebebasan
dan semakin tinggi nilai moral dari tindakan itu.
„ Sebaliknya: Semakin tidak ada pilihan maka semakin kecil
kebebasan dan semakin rendah nilai moral tindakan itu.
Penolakan tanggung jawab
„ Sebaliknya: dengan sikab otonom kita bisa menolak
untuk berbuat sesuatu karena sadar bahwa ini memang
seharusnya ditolak sebab merupakan sesuatu yang
buruk dan tidak dapat dipertanggung jawabkan. Sikab
moral heteronom harus didobrak. Semakin banyak
pilihan maka semakin banyak kebebasan dan semakin
tinggi nilai moral dari tindakan itu.
LOGO