Professional Documents
Culture Documents
I.PENGKAJIAN
1) Pengumpulan Data
1. Anamnesis
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Ny. E
Umur : 45 Tahun
Jeniskelamin : Prempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Suku Bangsa : Mealyu
Status perkawinan` : Menikah
Golongan darah :O
Alamat : Kab. Sambas
No. CM : 00157148
Diagnosa medis : Kista Ovarium dan Apendiksitis
Tindakan Operasi : Laparatomi kista dektomi dan Apendiktomi
Tanggal MRS : 2 April 20222
Tanggal pengkajian : 03 April 2022 Jam Pengkajian: 08’00
Jaminan :JKN
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan
a.Utama Saat Masuk Rumah Sakit
Pasien mengatakan nyeri perut hilang timbul pada saat berapa bulan ini dan
sudah pernah berobat ke rumah sakit lain namun tidak ada perubahan dan
periksa dokter kandungan ada kista.
b. Saat Pengkajian
klien mengatakan nyeri hilang datang di area perut sebelah kanan bawah. Jika
beraktifitas, nyeri akan terasa semakin kuat.
5)Riwayat Kesehatan
- Sebelumnya pernah masuk Rumah Sakit?
Tidak
- Riwayat operasi sebelumnya : Tidak pernah
- Riwayat anestesi sebelumnya : Tidak pernah
- Apakah pasien pernah mendapatkan transfusi darah?
Tidak
- Apakah pasien pernah didiagnosis penyakit menular?
Tidak
- Khusus pasien
perempuan
- kehamilan: 2
jumlah anak :2
mensturasi terakhir : - pasien tidak ingat karena
menstrurasi tidak teratur
menyususi : Tidk
6)Riwayat pengobatan/konsumsi obat:
a.Obat yang pernah dikonsumsi:
Paracetamol
b. Obat yang sedang dikonsumsi: -
7). Riwayat Alergi : Tidak ada alergi obat maupun makanan.
8. Kebiasaan :
a) Merokok : Tidak
b) Alkohol : Tidak
c) Kopi/teh/soda : Tidak
b. Air /
Minum
Sebelum
Sakit
- Frekuensi : 2 liter/hari
- Jenis : air miner
Cara : oral
- Minum Terakhir : puasa minum dari jam 02:00 wiba
Jumlah cairan penganti puasa= 1352 cc ( 20 tts/mnt)
- Keluhan :-
- Lainnya :-
Saat Ini
- Frekuensi :1,5 liter/hari
- Jenis : air mineral
- Cara : oral
- Minum Terakhir :-
- Keluhan :-
- Lainnya :-
c. Nutrisi/ makanan
Sebelum Sakit
- Frekuensi :3x/hari
- Jenis : nasi, daging, sayur
- Porsi : 1 piring
- Diet khusus :-
- Makanan yang disukai :-
- Napsu makan : baik
- Puasa terakhir :-
- Keluhan :-
- Lainnya :-
Saat ini
- Frekuensi :pasien puasa pre operasi
- Jenis :-
- Porsi :-
- Diet khusus :-
- Makanan yang disukai :-
- Napsu makan :-
- Puasa terakhir :-
- Keluhan :-
- Lainnya :-
d. Eliminasi
a) BAB Sebelum
sakit
- Frekuensi :1-2 x/hari
- Konsistensi : padat
- Warna : kuning
- Bau : khas feces
- Cara (spontan/dg alat) : spontan
- Keluhan :-
- Lainnya :-
Saat ini
- Frekuensi :1 x/hari
- Konsistensi :padat
- Warna :kuning
- Bau :khas feses
- Cara (spontan/dg alat) :-
- Keluhan :-
- Lainnya :-
b) BAK
Sebelum sakit
- Frekuensi :8-10 x/hari
- Konsistensi :cair
- Warna :kunig jernih
- Bau :khas amoniak
- Cara (spontan/dg alat) :-
- Keluhan :-
- Lainnya :-
Saat ini
- Frekuensi :3-4 x/hari
- Konsistensi :cair
- Warna :kuning jernih
- Bau :khas amoniak
- Cara (spontan/dg alat) :-
- Keluhan :-
- Lainnya :-
f. Interaksi Sosial
- Hubungan dengan lingkungan masyarakat, keluarga, kelompok, teman.; Baik
g. Pemeliharaan Kesehatan
- Rasa Aman : kurang baik
- Rasa Nyaman : kursng bsik
- Pemanfaatan pelayanan kesehatan : baik
2. Pemeriksaan 6 B
- Wajah:
√Normal □ Dagu Kecil □ Edema
□ Gigi palsu□ Gigi goyang □ Gigi maju
□ Kumis/ jenggot □ mikrognathia □ Hilangnya gigi
- Kemampuan membuka mulut < 3 cm □Ya □√Tidak
- Jarak Thyro - Mental < 6 cm □Ya □√Tidak
- Cuping hidung □Ya √□Tidak
- Mallampati Skor : √□ I □ II □ III □ IV
- Tonsil : □√ T0 □ T1 □ T2 □ T3 □ T4
- Kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
- Obstruksi Jalan Napas
√Tidak ditemukan □ Tumor
□ Gigi maju □ Stridor
- Bentuk Leher : √□Simetris □ Asimetris
Mobilitas Leher :-
Leher pendek : □Ya √□Tidak
Dapatkah pasien menggerakkan rahang ke depan?
√Ya □ Tidak
Dapatkah pasien melakukan ekstensi leher dan kepala?
√Ya □ Tidak
Apakah pasien menggunakan collar?
□ Ya √□ Tidak
- Thorax:
Bentuk thorax : bentuk normal chest simetris
Pola napas : Spontan
Retraksi otot bantu napas : tidak ada
Perkusi paru : tidak ada terdengar , sonor, hipersonor, dullness
Suara napas : tidak terdapat suara ; ronchi , wheezing , vesikuler ,
bronchial , bronkovesikular
2) B2 ( BOOD )
- Konjungtiva : □ anemis □√ tidak
- Vena jugularis : pembesaran □ ya √□
tidak
- BJ I : □ tunggal □ ganda □ regular □ irreguler
- BJ II : □ tunggal □ ganda □ regular □ irregular
- Bunyi jantung tambahan: BJ III □ murmur
3) B4 ( BOWEL )
- Frekuensi peristaltic usus : 5-34 x/menit
- Titk Mc. Burney : □ nyeri tekan □ nyeri lepas
- Borborygmi : □Ya □√Tidak □ nyeri menjalar
- Pembesaran hepar : □Ya □√Tidak
- Distensi : □Ya □√Tidak
- Asites : □ shiffing dullness □ undulasi
4) B4 ( BLADER)
- Buang air kecil : □√Spontan □Tidak
- Terpasang kateter : √□Ya □Tidak
- Gagal ginjal : □Ya □√Tidak
- Infeksi saluran kemih : □Ya □√Tidak
- Produksi urine :500 cc
- Retensi urine : □Ya □√Tidak
5) B6 ( BONE )
a. Pemeriksaan Tulang Belakang :
- Kelainan tulang belakang: Kyposis (-), Scoliosis (-), Lordosis (-), Perlukaan (-), infeksi
(-), mobilitas (leluasa/terbatas), Fibrosis (-), HNP (-)
- Lainnya.
b. Pemeriksaan Ekstremitas
- Ekstremitas Atas
Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris / asimetris), deformitas ( -)
Fraktur (-)
IV line: terpasang di dsebelahkan, ukuran abocatch 18 G,
tetesan: 20 tts/mnt
Palpasi Perfusi:
CRT ≥3 detik
Edema : ( 1 – 4)
Lakukan uji kekuatan otat : ( 1 – 5 )
- Ekstremitas Bawah :
Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris / asimetris), deformitas ( -)
Fraktur (-), lokasi fraktur tidak ada, jenis fraktur
Tidak ada , kebersihan luka tidak ada, terpasang gips (-),
Traksi ( - ), atropi otot ( -)
IV line: terpasang di tangan kanan, ukuran abocatch 18, tetesan 20 tts/mnt
ROM: Dalam batas normal
Palpasi Perfusi
CRT: ≥ 3 detik
Edema : tidak ada
Kekuatan otot : ( 5 )
Edema : - -
- -
2. Pemeriksaan Radiologi :
Hasil Pemeriksaan radiologi:
- Cor : Besar dan Bentuk normal
- pulmo : Tidak tampak infiltrate, mass, hillus dan bronchovaskuler normal kedua
sinusphrenicocotalis tajam
6. Pertimbangan Anestesi
• Faktor penyulit: tidak ditemukan
• Jenis Anestesi: GA Intubasi
• Indikasi : laparatomi kista dektomi
• Teknik Anestesi: General Anestesi Intubasi Inhalasi
6) Analisa Data
Pasien mengatakan takut akan menjalani operasi, pasien mengatakan deg-degan saat akan diantar ke
ruang operasi, pasien mengatakan takut di bius. Pasien tampak tegang dan terus bertanya tentang tindakan
operasi. TTV : TD : 110/80 mmHg, N : 110x/mnt, RR : 20x/mnt, S: 36 0C.
PRE ANESTESI
TD : 110/80 mmHg
N : 110x/mnt
RR : 20x/mnt
S: 36C
A:
1. Mengkaji TTV pasien
2. Memberi kesempatan pasien untuk mengungkapkan
perasaannya
3. Mengajarkan pasien tehnik relaksasi dan nafas dalam.
4. Memberikan penjelasan prosedur tentang operasi dan tindakan
pembiusan
5. Berkolaborasi pemberian obat premedikasi
R:
1. TTV :
TD: 100/80 mmhg
S: 36,5 C
RR: 20x/menit
N: 80x/menit
2. Pasien mengatakan cemas atas tindakan operasi yang akan
dilakukan
3. Pasien dapat melakukan teknik relaksasi nafas dalam (pasien
menarik nafas lewat hidung dan menghembuskan nafas lewat
mulut)
4. Pasien mengatakan mengerti atas penjelasan perawat
mengenai prosedur operasi dan tindakan yang akan dilakukan
( pasien akan dilakukan operasi dengan keadaan tidak sadar
akibat pembiusan)
5. Pasien diberikan Midazolam 2mg IV
2. Persiapan obat
a. Pasien di masukkan obat iduksi intra Vena (fentanyl 75 mcg, sulfas atropin 0,25mg, Atracurium
25mg, sevo 2%, O2-NO2 70:30)
b. Melakukan intubasi laringoskop, EET non kiking no.7, tape, kembangkan cuff
c. -sambungkan dengan curogeted, Auskultasi paru kiri,kanan di tiga area 3tengah atas,
d. Maintenan: ( O2:NO2 70:30, RR: 12x/mnt, SpO2: 100%, TV 450 ml
e. Fiksasi didaerah ekterna dengan plester
3. Setelah operasi dimulai dilakukan oleh dokter kandungan dengan laparatomi kista dektomi, juga
konsultasi dimeja operasi dengan dokter bedah karena apendiknya terjadi peradangan, pembengkakan.
4. Pengkajian durante anestesi
a. Anestesi mulai : 08; 45 wib, Anestesi selesai : 11; 10 wib
b. Operasi mulai : 09;00 wib, Operasi selesai ; 11; 00
c. Jumlah perdarahan ; ±200 cc
d. jumlah urine ; ± 400 cc
5. jumlah cairan masuk kristaloid 1352 cc
a. Operasi operasi 2 jam
b. Maintenance perjam orang dewasa : 2 ml/kgBB = 2 cc X 52 Kg = 104 cc
Operasi = 8 cc X 52 kg = 416 cc
Penganti puasa : maintenance x lama puasa= 104 cc X 8 = 832 cc
1jam operasi : M + O + P = 1352 cc ( 50%) = 676 cc
c. Kira-kira total kebutuhan cairan selama operasi 2 jam yg harus di terpenuhi adalah 1352 cc
6. Terminasi Jam 11:10 Wib
a. Semua gas dimatikan kecuali O2 100% , lakukan rives Neostigmin 0,5 mg, Sulfas Atropin 0,25mg
b. Lakukan suction setelah napas adekuat, kempaskan balon cuff EET, ektubasi, kalau perlu scution
c. Pasien dengan penilaian kesadaran penuh ( pernapasan adekuat )
d. Pasien dipindahkan ke Recovery Room Jam 11: 30 Wib
A:
1. Memonitor tanda-tanda perdarahan
2. Menghitung input dan output cairan
3. Memonitor TTV.
4. Berkolaborasi dalam pemberian produk cairan koloid dan
kristaloid
5. Mempertahankan patensi IV line
R:
1. Volume darah dalam tubuh pasien 65 cc x 52 kg = 3,380
( 20%) = 676 cc
2. Input = 1352 cc, ouput 100 cc
3. TTV : TD: 117/77 mmhg
N: 60x/menit
SpO2: 100%
RR: 12x/menit
4. Pemberian cairan kristaloid RL 1352 cc
5. Pasien terpasang infus RL sebelah kanan
PASCA ANESTESI
1. Pasien dipindahkan keruang Recovery Room Jam 11:20 Wib
2. Diberikan O2 Nasal Kanul 3L / permenit sebagai denitregenesasi
3. Nilai kesadaran penuh dengan nafas adekuat
4. Penilaian dengan mengunakan Aldrette Score : 9
a. Aktivitas : 1 ( Sanggup menggerakkan dua anggota gerak sesuai instruksi)
b. Respirasi : 2 ( Sanggup bernafas dalam serta sesuai instruksi )
c. Sirkulasi : 2 (Tekanan darah ± 20% tekanan darah pra anestesi)
d. Kesadaran : 2 ( Sadar )
e. Warna kulit : 2 ( merah muda )
Rencana Intervensi
Problem(Masalah Tujuan Intervensi
)
Nyeri Setelah dilakukan tindakan operasi 1. Kaji karakteristik nyeri, skala neyri, sifat nyeri,
selama 2 jam , pasien tidak lokasi nyeri dan penyebarnnya (PQRST)
mengalami nyeri dengan KH : 2. Kaji TTV pasien
1. Pasien mampu mengontrol nyeri 3. Ajarkan Teknik Relasasi nafas dalam
2. Pasien tidak meringgis 4. Berikan posisi yang aman dan nyaman
3. TTV dalam batas normal 5. Kolaborasi pemberian pemberian obat narkotik
dan NSID
TD : 100-120/70-90 mmHg
N :60-100 x/mnt
RR : 12-24x/mnt
SPO2: 100%
S: 36C
DO :
Pasien tampak meringgis
P : Setelah selesai operasi
Q : Ditusuk-tusuk
R : Perut
S : 7 ( Berat )
T : Terus-menerus
TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 105x/mnt
RR : 20x/mnt
SPO2: 100%
S: 36C
A:
1. Mengkaji karakteristik nyeri, skala neyri, sifat nyeri, lokasi
nyeri dan penyebarnnya (PQRST)
2. Mengkaji TTV pasien
3. Mengajarkan Teknik Relasasi nafas dalam
4. Memberikan posisi yang aman dan nyaman
5. Berkolaborasi pemberian pemberian obat narkotik dan NSID
R:
1. P : Setelah selesai operasi
Q : Ditusuk-tusuk
R : Perut
S : 7 ( Berat )
T : Terus-menerus
2. TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 105x/mnt
RR : 20x/mnt
SPO2: 100%
S: 36C
3. Pasien dapat melakukan teknik relaksasi nafas dalam
(pasien menarik nafas lewat hidung dan menghembuskan
nafas lewat mulut).
4. Pasien tampak terbaring ditempat tidur dan tempat
terpengaman pada kedua sisi tempat tidur pasien.
5. Pemberian obat ( Tramadol 100mg, Ketorolac 30mg)
O:
Klien tampak lebih rilek
P : Setelah selesai operasi
Q : tertusuk-tusuk
R : Perut
S : 5 ( Sedang )
T : Kadang-kadang
TTV :
TD: 110/80 mmhg
S: 36,5 C
RR: 20x/menit
N: 80x/menit
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi kolaborasi pemberian obat narkotik
dan NSID ( Tramadol 100mg, Ketorolac 30mg)