You are on page 1of 26

ASUHAN KEPENATAAN ANESTESI

PASIEN NY. E DILAKUKAN TINDAKAN OPERASI APENDIKTOMI


DENGAN TINDAKAN GENERAL ANESTES INTUBASI
DI RUANG INTSLASI BEDAH SENTRAL RSUD Dr SOEDARSO
PADA TANGGAL 04 APRIL 2022

I.PENGKAJIAN
1) Pengumpulan Data
1. Anamnesis
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : Ny. E
Umur : 45 Tahun
Jeniskelamin : Prempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Suku Bangsa : Mealyu
Status perkawinan` : Menikah
Golongan darah :O
Alamat : Kab. Sambas
No. CM : 00157148
Diagnosa medis : Kista Ovarium dan Apendiksitis
Tindakan Operasi : Laparatomi kista dektomi dan Apendiktomi
Tanggal MRS : 2 April 20222
Tanggal pengkajian : 03 April 2022 Jam Pengkajian: 08’00
Jaminan :JKN

2) Identitas Penanggung Jawab


Nama :Ny. N
Umur : 29 Tahun
Jeniskelamin : Prempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Suku Bangsa : Melayu
Hubungan dg Klien : Adik Kandung
Alamat : Kab. Sambas

b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan
a.Utama Saat Masuk Rumah Sakit
Pasien mengatakan nyeri perut hilang timbul pada saat berapa bulan ini dan
sudah pernah berobat ke rumah sakit lain namun tidak ada perubahan dan
periksa dokter kandungan ada kista.
b. Saat Pengkajian
klien mengatakan nyeri hilang datang di area perut sebelah kanan bawah. Jika
beraktifitas, nyeri akan terasa semakin kuat.

2) Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien didiagnosis kista ovarium rencana tindakan operasi laparatomi kista
dektomi dan setelah dibuka ternyata Appendiktomi juga mengalami
peradangan dan bengkak.

3) Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien mengatakan ia tidak pernah menderita penyakit apapun.

4) Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengatakan ia tidak memiliki riwayat penyakit keturunan

5)Riwayat Kesehatan
- Sebelumnya pernah masuk Rumah Sakit?
Tidak
- Riwayat operasi sebelumnya : Tidak pernah
- Riwayat anestesi sebelumnya : Tidak pernah
- Apakah pasien pernah mendapatkan transfusi darah?
Tidak
- Apakah pasien pernah didiagnosis penyakit menular?
Tidak
- Khusus pasien
perempuan
- kehamilan: 2
jumlah anak :2
mensturasi terakhir : - pasien tidak ingat karena
menstrurasi tidak teratur
menyususi : Tidk
6)Riwayat pengobatan/konsumsi obat:
a.Obat yang pernah dikonsumsi:
Paracetamol
b. Obat yang sedang dikonsumsi: -
7). Riwayat Alergi : Tidak ada alergi obat maupun makanan.
8. Kebiasaan :
a) Merokok : Tidak
b) Alkohol : Tidak
c) Kopi/teh/soda : Tidak

1. Pola Kebutuhan Dasar


a. Udara atau
oksigenasi
Sebelum Sakit
- Gangguan pernafasan :Tidak ada
- Alat bantu pernafasan :Tidak ada
- Sirkulasi udara :Baik
- Keluhan :Tidak ada
- Lainnya :Tidak ada
Saat Ini
- Gangguan pernafasan :Tidak ada
- Alat bantu pernafasan :Tidak ada
- Sirkulasi udara :Baik
- Keluhan :Tidak ada
- Lainnya :Tidak ada

b. Air /
Minum
Sebelum
Sakit
- Frekuensi : 2 liter/hari
- Jenis : air miner
Cara : oral
- Minum Terakhir : puasa minum dari jam 02:00 wiba
Jumlah cairan penganti puasa= 1352 cc ( 20 tts/mnt)
- Keluhan :-
- Lainnya :-
Saat Ini
- Frekuensi :1,5 liter/hari
- Jenis : air mineral
- Cara : oral
- Minum Terakhir :-
- Keluhan :-
- Lainnya :-

c. Nutrisi/ makanan
Sebelum Sakit
- Frekuensi :3x/hari
- Jenis : nasi, daging, sayur
- Porsi : 1 piring
- Diet khusus :-
- Makanan yang disukai :-
- Napsu makan : baik
- Puasa terakhir :-
- Keluhan :-
- Lainnya :-
Saat ini
- Frekuensi :pasien puasa pre operasi
- Jenis :-
- Porsi :-
- Diet khusus :-
- Makanan yang disukai :-
- Napsu makan :-
- Puasa terakhir :-
- Keluhan :-
- Lainnya :-

d. Eliminasi
a) BAB Sebelum
sakit
- Frekuensi :1-2 x/hari
- Konsistensi : padat
- Warna : kuning
- Bau : khas feces
- Cara (spontan/dg alat) : spontan
- Keluhan :-
- Lainnya :-

Saat ini
- Frekuensi :1 x/hari
- Konsistensi :padat
- Warna :kuning
- Bau :khas feses
- Cara (spontan/dg alat) :-
- Keluhan :-
- Lainnya :-
b) BAK
Sebelum sakit
- Frekuensi :8-10 x/hari
- Konsistensi :cair
- Warna :kunig jernih
- Bau :khas amoniak
- Cara (spontan/dg alat) :-
- Keluhan :-
- Lainnya :-
Saat ini
- Frekuensi :3-4 x/hari
- Konsistensi :cair
- Warna :kuning jernih
- Bau :khas amoniak
- Cara (spontan/dg alat) :-
- Keluhan :-
- Lainnya :-

e. Pola aktivitas dan istirahat


a) Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat,
4: tergantung total
b) Istirahat Dan Tidur
Sebelum sakit
- Apakah anda pernah mengalami insomnia? tidak
- Berapa jam anda tidur: malam 7-8 jam siang tidak tiur Saat
ini
- Apakah anda pernah mengalami insomnia? Tidak
- Berapa jam anda tidur: malam 5-7 siang tidak tidur

f. Interaksi Sosial
- Hubungan dengan lingkungan masyarakat, keluarga, kelompok, teman.; Baik

g. Pemeliharaan Kesehatan
- Rasa Aman : kurang baik
- Rasa Nyaman : kursng bsik
- Pemanfaatan pelayanan kesehatan : baik

h. Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok sosial


sesuai dengan potensinya.
- Konsumsi vitamin :-
- Imunisasi :-
- Olahraga : tidak pernah
- Upaya keharmonisan keluarga: Baik dan Hormantis
- Stres dan adaptasi : klien memikirkan tentang operasi
ii. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran : komposmetis
GCS : Verbal 5,Motorik 4 ,Mata 6
Penampilan : tampak sakit sedang
Tanda-tanda Vital : Nadi = 80 x/menit, Suhu = 36 0 C, TD = 110/80 mmHg,
RR = 20 x/menit, Skala Nyeri: 3
BB: 45 Kg, TB: 155. Cm,

2. Pemeriksaan 6 B
- Wajah:
√Normal □ Dagu Kecil □ Edema
□ Gigi palsu□ Gigi goyang □ Gigi maju
□ Kumis/ jenggot □ mikrognathia □ Hilangnya gigi
- Kemampuan membuka mulut < 3 cm □Ya □√Tidak
- Jarak Thyro - Mental < 6 cm □Ya □√Tidak
- Cuping hidung □Ya √□Tidak
- Mallampati Skor : √□ I □ II □ III □ IV
- Tonsil : □√ T0 □ T1 □ T2 □ T3 □ T4
- Kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
- Obstruksi Jalan Napas
√Tidak ditemukan □ Tumor
□ Gigi maju □ Stridor
- Bentuk Leher : √□Simetris □ Asimetris
 Mobilitas Leher :-
 Leher pendek : □Ya √□Tidak
 Dapatkah pasien menggerakkan rahang ke depan?
√Ya □ Tidak
 Dapatkah pasien melakukan ekstensi leher dan kepala?
√Ya □ Tidak
 Apakah pasien menggunakan collar?
□ Ya √□ Tidak
- Thorax:
 Bentuk thorax : bentuk normal chest simetris
 Pola napas : Spontan
 Retraksi otot bantu napas : tidak ada
 Perkusi paru : tidak ada terdengar , sonor, hipersonor, dullness
 Suara napas : tidak terdapat suara ; ronchi , wheezing , vesikuler ,
bronchial , bronkovesikular

2) B2 ( BOOD )
- Konjungtiva : □ anemis □√ tidak
- Vena jugularis : pembesaran □ ya √□
tidak
- BJ I : □ tunggal □ ganda □ regular □ irreguler
- BJ II : □ tunggal □ ganda □ regular □ irregular
- Bunyi jantung tambahan: BJ III □ murmur

3) B4 ( BOWEL )
- Frekuensi peristaltic usus : 5-34 x/menit
- Titk Mc. Burney : □ nyeri tekan □ nyeri lepas
- Borborygmi : □Ya □√Tidak □ nyeri menjalar
- Pembesaran hepar : □Ya □√Tidak
- Distensi : □Ya □√Tidak
- Asites : □ shiffing dullness □ undulasi

4) B4 ( BLADER)
- Buang air kecil : □√Spontan □Tidak
- Terpasang kateter : √□Ya □Tidak
- Gagal ginjal : □Ya □√Tidak
- Infeksi saluran kemih : □Ya □√Tidak
- Produksi urine :500 cc
- Retensi urine : □Ya □√Tidak
5) B6 ( BONE )
a. Pemeriksaan Tulang Belakang :
- Kelainan tulang belakang: Kyposis (-), Scoliosis (-), Lordosis (-), Perlukaan (-), infeksi
(-), mobilitas (leluasa/terbatas), Fibrosis (-), HNP (-)
- Lainnya.
b. Pemeriksaan Ekstremitas
- Ekstremitas Atas
 Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris / asimetris), deformitas ( -)
Fraktur (-)
IV line: terpasang di dsebelahkan, ukuran abocatch 18 G,
tetesan: 20 tts/mnt
 Palpasi Perfusi:
CRT ≥3 detik
Edema : ( 1 – 4)
Lakukan uji kekuatan otat : ( 1 – 5 )
- Ekstremitas Bawah :
 Inspeksi
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris / asimetris), deformitas ( -)
Fraktur (-), lokasi fraktur tidak ada, jenis fraktur
Tidak ada , kebersihan luka tidak ada, terpasang gips (-),
Traksi ( - ), atropi otot ( -)
IV line: terpasang di tangan kanan, ukuran abocatch 18, tetesan 20 tts/mnt
ROM: Dalam batas normal
 Palpasi Perfusi
CRT: ≥ 3 detik
Edema : tidak ada
Kekuatan otot : ( 5 )

Kesimpulan palpasi ekstermitas :

 Edema : - -
- -

 uji kekuatan otot : 5 5


5 5
iii. Data Penunjang Diagnostik
a. Laboratorium: tanggal 02 February 2022
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hematologi
Hemoglobin 11.6 14.-18 g/dl
Leukosit 12.290 4.5 – 11 ribu/ul
Hematokrit 37 36-54 %
Trombosit 311000 150-440 ribu/ul
MCV 76.4- 82-92.0 fL
MCH 24,0- 27.0– 31.0 pg/cell
MCHC 31.4 32.0-37.0 g/dL
RDW 15.7 11.5 – 14.5 %
MPV 10.6 7.2-11.1 fL
Hitung jenis
Basofil 0.03 0–2%
Eusinofil 4.6 0. – 4 %
Segmen 71.3 36 -66 %
Limfosit 2.43 0.49– 5.2%
Monosit 0.51 0.16 – 1 %
Neutrofil 88.1 42.5 – 71.0 %
Kimia Klinik
Ureum darah 13.2 13 – 43 mg/dL
Kreatinin darah 0,82 0.60 – 1.20 mg/dL
GDS 96 70- 150 mg/dL
SGOT 13.0 1.0-40.0 U/L
SGPT 12.8 1.0-34.0 U/L
Albumin 4.4 3.8-5.5 dL
Bilirubin Total 0.6 0.3-1.2 mg/dL

2. Pemeriksaan Radiologi :
Hasil Pemeriksaan radiologi:
- Cor : Besar dan Bentuk normal
- pulmo : Tidak tampak infiltrate, mass, hillus dan bronchovaskuler normal kedua
sinusphrenicocotalis tajam

Kesan: foto thorax tidak tampak kelainan

3. Therapi Saat ini :


- Cairan kristaloid
- RL jumlah 500cc/24 jam
4. Konsul dan kesimpulannya
- Penyakit dalam : tidak ada ditemukan penyakit penyerta
- Penyakit jantung : Jantung Resiko Rigan
5. Kesimpulan status fisik (ASA): 2

6. Pertimbangan Anestesi
• Faktor penyulit: tidak ditemukan
• Jenis Anestesi: GA Intubasi
• Indikasi : laparatomi kista dektomi
• Teknik Anestesi: General Anestesi Intubasi Inhalasi
6) Analisa Data

Pasien mengatakan takut akan menjalani operasi, pasien mengatakan deg-degan saat akan diantar ke
ruang operasi, pasien mengatakan takut di bius. Pasien tampak tegang dan terus bertanya tentang tindakan
operasi. TTV : TD : 110/80 mmHg, N : 110x/mnt, RR : 20x/mnt, S: 36 0C.

PRE ANESTESI

No Symptom Etiologi Problem


PRE ANESTESI
1 DS:- pasien mengatakan takut akan Kurang pengetahuan tentang tindakan Ansietas
menjalani operasi yang akan dijalani
-pasien mengatakan deg-degan saat
akan diantar ke ruang operasi
-pasien mengatakan takut di bius
DO: - pasien tampak tegang dan terus
bertanya tentang tindakan operasi
 TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 110x/mnt
RR : 20x/mnt
S: 36C

No Problem(Masalah) Rencana Intervensi


Tujuan Intervensi
1. Ansietas Setelah dilakukan tindakan kperawatan 1. Kaji TTV pasien
selama 30 menit, diharapkan rasa 2. Beri kesempatan pasien untuk
cemas pasien dapat berkurang, dengan
mengungkapkan perasaannya
KH :
1. Pasien tampak tenang 3. Ajarkan pasien tehnik relaksasi dan
2.Pasien mengerti dan memahami nafas dalam.
mengenai tindakan yang akan dijalani
4. Berikan penjelasan prosedur tetang
3. TTV dalam batas normal
TD : 110/80mmHg operasi dan tindakan pembiusan
N : 60-100x/menit 5. Kolaborasi pemberian obat
RR: 16-20x/menit
premedikasi
S: 36,5-37,5 C
Implementasi (DAR) Nama &
Dx Paraf
1. Ansietas D: ALWI
DS:- pasien mengatakan takut akan menjalani operasi
-pasien mengatakan deg-degan saat akan diantar ke ruang
operasi
-pasien mengatakan takut di bius
DO: - pasien tampak tegang dan terus bertanya tentang tindakan
operasi
TTV :

 TD : 110/80 mmHg
 N : 110x/mnt
 RR : 20x/mnt
 S: 36C
A:
1. Mengkaji TTV pasien
2. Memberi kesempatan pasien untuk mengungkapkan
perasaannya
3. Mengajarkan pasien tehnik relaksasi dan nafas dalam.
4. Memberikan penjelasan prosedur tentang operasi dan tindakan
pembiusan
5. Berkolaborasi pemberian obat premedikasi

R:
1. TTV :
 TD: 100/80 mmhg
 S: 36,5 C
 RR: 20x/menit
 N: 80x/menit
2. Pasien mengatakan cemas atas tindakan operasi yang akan
dilakukan
3. Pasien dapat melakukan teknik relaksasi nafas dalam (pasien
menarik nafas lewat hidung dan menghembuskan nafas lewat
mulut)
4. Pasien mengatakan mengerti atas penjelasan perawat
mengenai prosedur operasi dan tindakan yang akan dilakukan
( pasien akan dilakukan operasi dengan keadaan tidak sadar
akibat pembiusan)
5. Pasien diberikan Midazolam 2mg IV

Evaluasi (SOAP) Nama &


Dx Paraf
Ansietas S: Pasien mengatakan cemasnya berkurang setelah diberikan ALWI
Komunikasi Edukasi Informasi (KIE) mengenai prosedur dan
tindakan yang akan djalaninya.
O: - Ramsay skor 2 (pasien kooperatif,orientasi baik dan
tenang)
- TTV Pasien :
TD: 100/80 mmhg
S: 36,5 C
RR: 20x/menit
N: 80x/menit
A: Masalah teratasi
P: Stop Intervensi
INTRA ANESTESI

1. Persiapan penalaksaan anestesi :


a. Persiapan alat general anestesi
Mesin anestesi dreger, sumber gas (O2, NO2) stetoscope, laringoscope dengan blade no. 4, plestes,
OPA, EET non kinking ( 7., 7,5), stilet/mandrin, conector, suction, spuit, jelly, handsoon.
b. Pasien bedside monitor
c. Persiapankan untuk jalur intervena dua jalur dan ateri line yaitu iv cath nomor 18 dan 20, alcohol
swab, hypapix, tranfusi set dan cairan kristaloid

2. Persiapan obat
a. Pasien di masukkan obat iduksi intra Vena (fentanyl 75 mcg, sulfas atropin 0,25mg, Atracurium
25mg, sevo 2%, O2-NO2 70:30)
b. Melakukan intubasi laringoskop, EET non kiking no.7, tape, kembangkan cuff
c. -sambungkan dengan curogeted, Auskultasi paru kiri,kanan di tiga area 3tengah atas,
d. Maintenan: ( O2:NO2 70:30, RR: 12x/mnt, SpO2: 100%, TV 450 ml
e. Fiksasi didaerah ekterna dengan plester
3. Setelah operasi dimulai dilakukan oleh dokter kandungan dengan laparatomi kista dektomi, juga
konsultasi dimeja operasi dengan dokter bedah karena apendiknya terjadi peradangan, pembengkakan.
4. Pengkajian durante anestesi
a. Anestesi mulai : 08; 45 wib, Anestesi selesai : 11; 10 wib
b. Operasi mulai : 09;00 wib, Operasi selesai ; 11; 00
c. Jumlah perdarahan ; ±200 cc
d. jumlah urine ; ± 400 cc
5. jumlah cairan masuk kristaloid 1352 cc
a. Operasi operasi 2 jam
b. Maintenance perjam orang dewasa : 2 ml/kgBB = 2 cc X 52 Kg = 104 cc
Operasi = 8 cc X 52 kg = 416 cc
Penganti puasa : maintenance x lama puasa= 104 cc X 8 = 832 cc
1jam operasi : M + O + P = 1352 cc ( 50%) = 676 cc

2jam operasi ; M + O + P= 1352 cc ( 25 % ) = 338 cc

c. Kira-kira total kebutuhan cairan selama operasi 2 jam yg harus di terpenuhi adalah 1352 cc
6. Terminasi Jam 11:10 Wib
a. Semua gas dimatikan kecuali O2 100% , lakukan rives Neostigmin 0,5 mg, Sulfas Atropin 0,25mg
b. Lakukan suction setelah napas adekuat, kempaskan balon cuff EET, ektubasi, kalau perlu scution
c. Pasien dengan penilaian kesadaran penuh ( pernapasan adekuat )
d. Pasien dipindahkan ke Recovery Room Jam 11: 30 Wib

No Symptom Etiologi Problem


INTRA ANESTESI
1 DS:- Resiko perdarahan Tindakan Pembedahan
DO:
 Terpasang infus RL 500cc
 Pasien bedside monitor :
TD: 117/77 mmhg
N: 60x/menit
SpO2: 100%
RR: 12x/menit
 Hasil Lab :
Hb: 11.6g/dl
Trombosit: 311 ul
BT : 2 menit
CT : 6 menit
 BB 52 kg
 Volume darah darah dalam tubuh pasien :
65 cc x 52kg = 3,380 cc (20%) = 676 cc
 Perdarahan ± 200cc

No Problem(Masalah) Rencana Intervensi


Tujuan Intervens
i
1. Resiko perdarahan Setelah dilakukan tindakan operasi selama 2 1. Monitor tanda-tanda perdarahan
jam , diharapkan resiko perdarahan , dengan 2. Hitung input dan output cairan
KH : 3. Monitor TTV.
1. Tekanan Darah dalam Batas Normal: 4. Kolaborasi dalam pemberian
TD: 120/80mmhhg produk cairan koloid dan
2. Hemoglobin dan hematokrit dalam batas kristaloid
normal. 5. Pertahankan patensi IV line
HB 12-16g/dl
Hematokrit 34,9-44,5%
3. Pengeluaran urine cukup

Implementasi (DAR) Nama &


Dx Paraf
Resiko Perdarahan D: ALWI
DS : -
DO :

 Terpasang infus RL 500cc


 Pasien bedside monitor :
TD: 117/77 mmhg
N: 60x/menit
SpO2: 100%
RR: 12x/menit
 Hasil Lab :
Hb: 11.6g/dl
Trombosit: 311 ul
BT : 2 menit
CT : 6 menit
 BB 52 kg
 Volume darah darah dalam tubuh pasien : 65 cc x 52kg =
3,380 cc (20%) = 676 cc
 Perdarahan ± 200cc

A:
1. Memonitor tanda-tanda perdarahan
2. Menghitung input dan output cairan
3. Memonitor TTV.
4. Berkolaborasi dalam pemberian produk cairan koloid dan
kristaloid
5. Mempertahankan patensi IV line

R:
1. Volume darah dalam tubuh pasien 65 cc x 52 kg = 3,380
( 20%) = 676 cc
2. Input = 1352 cc, ouput 100 cc
3. TTV : TD: 117/77 mmhg
N: 60x/menit
SpO2: 100%
RR: 12x/menit
4. Pemberian cairan kristaloid RL 1352 cc
5. Pasien terpasang infus RL sebelah kanan

Dx Evaluasi (SOAP) Nama &


Paraf
Resiko perdarahan S: - ALWI
O:
 Volume darah darah dalam tubuh pasien : 65 cc
x 52kg = 3,380 cc (20%) = 676 cc
 Warna urine tampak normal (kuning)
 Pengeluaran urine 100 cc selama 2 jam operasi
 TTV :
o TD: 110/80 mmHg
o S: 36,5 C
o RR: 20x/menit
o N: 80x/menit
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi

PASCA ANESTESI
1. Pasien dipindahkan keruang Recovery Room Jam 11:20 Wib
2. Diberikan O2 Nasal Kanul 3L / permenit sebagai denitregenesasi
3. Nilai kesadaran penuh dengan nafas adekuat
4. Penilaian dengan mengunakan Aldrette Score : 9
a. Aktivitas : 1 ( Sanggup menggerakkan dua anggota gerak sesuai instruksi)
b. Respirasi : 2 ( Sanggup bernafas dalam serta sesuai instruksi )
c. Sirkulasi : 2 (Tekanan darah ± 20% tekanan darah pra anestesi)
d. Kesadaran : 2 ( Sadar )
e. Warna kulit : 2 ( merah muda )

No Symptom Etiologi Problem


PASCA ANESTESI
1 DS: Efek insisi Pembedahan Nyeri pacsa pembedahan
 Pasien mengatakan nyeri pada
luka operasi
DO:
 Pasien tampak meringgis
P : Setelah selesai operasi
Q : Ditusuk-tusuk
R : Perut
S : 7 ( Berat )
T : Terus-menerus
 TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 105x/mnt
RR : 20x/mnt
SPO2: 100%
S: 36C

Rencana Intervensi
Problem(Masalah Tujuan Intervensi
)
Nyeri Setelah dilakukan tindakan operasi 1. Kaji karakteristik nyeri, skala neyri, sifat nyeri,
selama 2 jam , pasien tidak lokasi nyeri dan penyebarnnya (PQRST)
mengalami nyeri dengan KH : 2. Kaji TTV pasien
1. Pasien mampu mengontrol nyeri 3. Ajarkan Teknik Relasasi nafas dalam
2. Pasien tidak meringgis 4. Berikan posisi yang aman dan nyaman
3. TTV dalam batas normal 5. Kolaborasi pemberian pemberian obat narkotik
dan NSID
TD : 100-120/70-90 mmHg
N :60-100 x/mnt
RR : 12-24x/mnt
SPO2: 100%
S: 36C

Implementasi (DAR) Nama &


Dx Paraf
Nyeri D: ALWI
DS : Pasien mengatakan nyeri pada luka operasi

DO :
 Pasien tampak meringgis
P : Setelah selesai operasi
Q : Ditusuk-tusuk
R : Perut
S : 7 ( Berat )
T : Terus-menerus
 TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 105x/mnt
RR : 20x/mnt
SPO2: 100%
S: 36C
A:
1. Mengkaji karakteristik nyeri, skala neyri, sifat nyeri, lokasi
nyeri dan penyebarnnya (PQRST)
2. Mengkaji TTV pasien
3. Mengajarkan Teknik Relasasi nafas dalam
4. Memberikan posisi yang aman dan nyaman
5. Berkolaborasi pemberian pemberian obat narkotik dan NSID

R:
1. P : Setelah selesai operasi
Q : Ditusuk-tusuk
R : Perut
S : 7 ( Berat )
T : Terus-menerus
2. TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 105x/mnt
RR : 20x/mnt
SPO2: 100%
S: 36C
3. Pasien dapat melakukan teknik relaksasi nafas dalam
(pasien menarik nafas lewat hidung dan menghembuskan
nafas lewat mulut).
4. Pasien tampak terbaring ditempat tidur dan tempat
terpengaman pada kedua sisi tempat tidur pasien.
5. Pemberian obat ( Tramadol 100mg, Ketorolac 30mg)

Dx Evaluasi Nama &


Paraf
Nyeri S: ALWI
 Pasien mengatakan nyeri mulai berkurang

O:
 Klien tampak lebih rilek
 P : Setelah selesai operasi
Q : tertusuk-tusuk
R : Perut
S : 5 ( Sedang )
T : Kadang-kadang
 TTV :
TD: 110/80 mmhg
S: 36,5 C
RR: 20x/menit
N: 80x/menit
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi kolaborasi pemberian obat narkotik
dan NSID ( Tramadol 100mg, Ketorolac 30mg)

You might also like