Professional Documents
Culture Documents
38 - 51
ABSTRACT
The availability of data and information on the potential of mineral resources has a very
important role in supporting investment in mining business activities. To realize this, the
researchers collaborated with the West Halmahera District Government to conduct an
investigation of Potential and Mapping Identification of the Sand and Stone Minerals
Areas, especially in East Jailolo Subdistrict. The problem is how to provide basic data
information regarding the potential of the existing minerals on site, both for the
government, the private sector, businessman and the public community. And how
potential of the minerals can be utilized optimally in the context of increasing mining
business activities, and increasing Regional Original Income. The methodology and
scope of this activity is to identify potential locations for economical of minerlas
extraction. Technically, a study of the potential preparation of minerals is carried out
through research and analysis of rock samples and conditions at the location of the
investigation include geological, technical and distribution aspects. From the results of
field investigations and analysis of actual conditions obtained; (1) At the location of the
investigation found several types of potential rock and sand minerals in the form of
volcanic rocks, the availability of which is almost completely spread throughout the
investigation area. (2) These volcanic rocks are acidic to intermediate rocks, some of
which are found fresh, and some are weathered. (3) This rock is found in the steep
morphology of the hills to be very steep because of the very good condition of the rock
characteristics. (4) The characteristics of these rocks include ; has water resistance,
spesific gravity of 2.3-2.7 and compressive strength of 600–2400 kg/cm2, where these
volcanic rocks can be used as home foundations materials, stone temples/ornamental
stones, road coatings and foundations, and for other building materials. From the results
of the investigation it is recommended that all parties manage the potential of the stone
and sand, this can be done to provide income in the form of taxes and levies to the
regional government.
38
JURNAL DINTEK . VOL 12 . Nomor 1 Maret 2019. P-ISSN 1979-3855; E ISSN 2508-889
39
JURNAL DINTEK . VOL 12 . Nomor 1 Maret 2019. P-ISSN 1979-3855; E ISSN 2508-889
40
JURNAL DINTEK . VOL 12 . Nomor 1 Maret 2019. P-ISSN 1979-3855; E ISSN 2508-889
Belum ada data berapa besar kandungan transportasi di pelabuhan. Sedangkan pada
kekayaan yang terdapat di kecamatan ini. semenanjung pantai bagian barat yaitu pada
Sedangkan di Kecamatan Jailolo terdapat Kecamatan Ibu dan Sahu merupakan daerah
andesit 17.306 juta meter kubik, kaolin 5 juta pegunungan dengan lereng yang curam
meter kubik, batu apung 20 juta meter kubik, (kemiringan >40%).
gips 6 juta ton meter kubik, dan batubara. 1.4. Geologi Regional
Namun, kekayaan alam ini belum ada yang Pulau Halmahera terletak di sebelah utara
menambangnya (Bappeda Halbar 2012). khatulistiwa di antara Pulau Sulawesi dan Irian,
1.3. Morfologi dan Topografi di tengah-tengah kepingan-kepingan lempeng
Wilayah Kabupaten Halmahera Barat memiliki mikro yang kompleks, pada perbatasan antara
sebagian besar pegunungan dan bukit-bukit, Australasia, Eurasia dan Pasifika, dengan poros
dengan karakteristik 63% tanah curam, 26% utamanya tegak lurus Khatulistiwa. Bentuk
tanah agak curam, 10% tanah landai dan 1% pulau yang menyerupai “K” sebangun dengan
tanah datar. Kabupaten ini juga memiliki bentuk Pulau Sulawesi, menandakan bahwa
sejumlah pulau-pulau kecil yang sebagiannya kedua pulau mempunyai sejarah tektonik yang
tidak berpenghuni dan sungai-sungai di sama. Laut Maluku yang terletak di sebelah
sebagian wilayah daratan. Salah satu gunung Barat Pulau Halmahera merupakan zona
berapi yang masih aktif adalah Gunung pertemuan antara gugusan gunung api Sangihe
Gamkonora yang terletak di Kecamatan Ibu dan gugusan gunung api Halmahera. Lempeng
Selatan, sedangkan Gunung Api pasif adalah mikro Laut Maluku masih aktif dengan
Gunung Ibu yang terletak di Kecamatan Ibu. penunjaman yang disebabkan tumbukan dari
Berdasarkan jenis batuannya maka wilayah Sulawesi bagian utara dan Pulau Halmahera.
Kabupaten Halmahera Barat sebagian besar Zona konvergensi ganda ini merupakan satu-
tersusun atas batuan sedimen dan batuan satunya contoh zona pertemuan dua gugusan
vulkanik dengan struktur lipatan berupa yang masih aktif. Penunjaman lempeng Laut
sentuhan (contak) dan patahan (tault), jenis Maluku yang berarah ke Timur, ke bawah
batuan sedimen terdapat di Kecamatan Loloda, lempeng Laut Halmahera dan Laut Philipina,
Ibu Utara, Ibu, Ibu Selatan, Sahu, Sahu Timur terjadi sejak zaman Paleogene dan
dan Jailolo sedangkan jenis batuan vulkanik menghasilkan empat Formasi sedimen gunung
terdapat di Jailolo Selatan. api yang terbentuk disebelah Barat Pulau
Ditinjau dari aspek topografi Halmahera Barat Halmahera. Keempat formasi sedimen-vulkanis
dapat di kategorikan pada 4 (empat) jenis lahan, tersebut adalah Formasi Bacan (Paleogene),
lahan datar dengan kelas lereng <3 % seluas Formasi Gosowong (Miosin Atas), Formasi
3.193 Ha (1,4 %), tanah landai dengan kelas Kayasa (Pliosin) dan Formasi Volkanis Kwarter
lereng 3-15 % seluas 23.201,5 Ha (10,38 %), yang sampai saat ini masih aktif (Marjoribanks,
tanah agak curam dengan kelas lereng15-40 % 1997) (lihat Gambar3).
seluas 58.517 Ha(26,25 %), dan tanah curam
dengan kelas lereng > 40 % seluas 138.499,5
Ha (61.98 %).Kabupaten Halmahera Barat
sendiri merupakan bagian dari pulau
Halmahera, tepatnya di sebelah barat pulau
Halmahera yang sebagian besar terdiri dari
bukit/gunung,dimana
luasdaerahberbukit/bergunung adalah 138.449
Ha atau 61,98 % dari luas wilayah daratan.
Topografi seperti ini rawan terhadap erosi
lahan. Meskipun erosi lahan hingga saat ini
belum terjadi, namun dalam jangka panjang
perlu diantisipasi, oleh karena ancaman erosi
dari kegundulan lahan akan melahirkan
berbagai efek yang sangat merugikan, yaitu
menurunnya kualitas lahan yang pada
gilirannya menurunkan produktifitas pertanian
dan pendangkalan pantai yang menghambat
41
JURNAL DINTEK . VOL 12 . Nomor 1 Maret 2019. P-ISSN 1979-3855; E ISSN 2508-889
Gambar
Gambar.64
U Tmob
dengan morfologi karst dan dibeberapa
Tmpw
tempat terdapat morfologi kasar yang
Tmob
Tmob
Kuarter
Mendala ini meliputi pulau-pulau kecil
Ub
disebelah Barat Pulau Halmahera. Deretan
Qhv
Ub
pulau-pulau kecil ini membentuk suatu
Qhv
Tmpw
gunung api yang masih aktif.
Qhv
Tmob
Tmpw
Batugamping Terumbu
Tpec Konglomerat
Tomb
Formasi Bacan
oN/Hal geo
beberapa gunung api yang masih aktif antara
PETA GEOLOGI REGIONAL DAERAH HALMAHERA lain Gunung Gamkonora Ibu dengan ketinggian
Gambar 3. Peta geologi regional daerah Halmahera 1.325 m dari permukaan laut (dpl) dan Gunung
(Sumber : PT. ANTAM Tbk, Unit Geomin) Toguaer di Jailolo dengan ketinggian 1.130
mdpl.
1.4.1. Fisiografi 1.4.2. Stratigrafi
Berdasarkan Peta Geologi Lembar Ternate, Menurut T. Apandi dan D. Sudana (1986),
Maluku Utara yang diterbitkan oleh Pusat Pulau Halmahera dibagi menjadi 2 (dua)
Penelitiandan Pengembangan Geologi mendala geologi utama, yaitu: mendala geologi
Bandung, fisiografi Pulau Halmahera terbagi Halmahera Timur dan mendala geologi
menjadi 3 (tiga) zona utama (T. Apandi & D. Halmahera Barat. Mendala geologi Halmahera
Sudana, 1980) yaitu : Timur terbentuk oleh satuan batuan ultrabasa
a. Mendala Fisiografi Halmahera Timur yang sebarannya cukup luas dan satuan batuan
Mendala Halmahera Timur meliputi lengan beku mengintrusi satuan batuan ultrabasa serta
Timur Laut, lengan Tenggara, dan beberapa batuan beku intermediate yang mengintrusi
pulau kecil di sebelah Timur Pulau kedua satuan batuan sebelumnya.Setelah
Halmahera. Morfologi mendala ini terdiri rumpang pengendapan Eosen Akhir hingga
dari pegunungan berlereng terjal dan Oligosen Awal kegiatan gunung api terjadi
torehan sungai yang dalam, serta sebagian selama Oligosen Atas–Miosen Bawah. Batuan
mempunyai morfologi karst. Morfologi gunung api formasi Bacan ini terhampar luas di
pegunungan berlereng terjal merupakan mendala Halmahera Timur dan mendala
cerminan batuan keras. Jenis batuan Halmahera Barat, bersamaan dengan itu
penyusun pegunungan ini adalah batuan terbentuk pula batuan karbonat. Terdapat
ultrabasa. Morfologi karst terdapat pada cekungan yang cukup luas berkembang sejak
daerah batugamping dengan perbukitan Miosen Atas–Pliosen, dimana di dalam
yang relatif rendah, lereng yang landai cekungan tersebut terdapat batupasir
merupakan cerminan dari batuan sedimen. berselingan dengan napal, tufa, konglomerat
b. Mendala Fisiografi Halmahera Barat yang membentuk formasi Weda dan batuan
Mendala Halmahera Barat meliputi bagian karbonat yang membentuk Formasi Tingteng.
Utara dan lengan Selatan Halmahera. Pada zaman terjadi pengangkatan sebagaimana
Morfologi mendala ini meliputi perbukitan yang ditunjukan oleh batugamping terumbu di
yang tersusun atas batuan sedimen, pada pantai daerah lengan Timur Pulau
daerah batugamping berumur Neogen Halmahera.Batuan tertua yang terdapat di
42
JURNAL DINTEK . VOL 12 . Nomor 1 Maret 2019. P-ISSN 1979-3855; E ISSN 2508-889
mendala Halmahera Barat berupa gunung api Satuan Konglomerat (Tpec) :Tersusun oleh
berumur Oligo-Miosen, di daerah ini terdapat batuan konglomerat dengan sisipan batupasir,
batuan sedimen dan karbonat berumur Miosen– batulempung, dan batubara. Konglomerat
Pliosen yang sebarannya cukup luas. Pada berkomponen batuan ultrabasa, basalt, gabro,
umumnya batuan sedimen pada mendala ini dan diorit dengan masa dasar batupasir
bersifat tufaan. Tabel 1. merupakan stratigrafi gampingan. Formasi ini memiliki ketebalan
umum daerah Pulau Halmahera. ±500 m dan berumur Pliosen–Eosen.
Formasi Tutuli (Tomt) :Terdapat batugamping
Tabel 1. Stratigrafi umum daerah Halmahera putih, kelabu, dan coklat muda, kompak,
(Sumber : PT. ANTAM Tbk, Unit Geomin)
LENGAN BARAT DAYA ZONA TENGAH LENGAN TIMUR LAUT LENGAN TENGGARA
sebagian menghablur, setempat mengandung
PLEISTOSEN ALUVIAL ALUVIAL ALUVIAL ALUVIAL pirit, tidak berlapis. Batugamping mengandung
GAMPING GAMPING GAMPING
fosil Miogypsina sp., Cycloclypeus sp.,
HOLOSEN GAMPING
Amphistegina sp. Formasi ini memiliki
GRUP WEDA
FORMASI KULEFU
TAPAYA
tebal±600m, berumur oligosen–miosen bawah.
GRUP WEDA
TOFANGA
PLIOSEN
FORMASI GOLA FORMASI GUNUNG API
WASILE
Konglomerat (Tmpc) :Berkomponen batuan
FORMASI DUFUK FORMASI DUFUK
FORMASI AKELAMO FORMASI SAOLAT FORMASI SAOLAT ultrabasa, rijang, diorit, dan batusabak dengan
FORMASI SUPERAK
masa dasar batupasir kasar, berwarna kelabu
FORMASI SUBAIM
FORMASI SUBAIM
MIOSEN FORMASI
FORMASI SUBAIM
LOKU FORMASI SUBAIM
kehijauan, agak kompak. Tebal satuan batuan
MIOSEN TENGAH
GUNUNG API OHA ini ±100 m, berumur Miosen Tengah–Awal
MIOSEN BAWAH
KONGLOMERAT
(JAWALI)
KONGLOMERAT
(GEMAF)
Pliosen.
OLIGOSEN
ONAT MARL
Formasi Tingteng (Tmpt):Tersusun oleh
EOSEN ATAS FORMASI
PANITI FORMASI
batugamping hablur dan batugamping pasiran
GRUP BULI
EOSEN TENGAH
GUNUNG API OHA SAGEA
dengan sisipan napal dan batupasir.
FORMASI PANITI
EOSEN BAWAH (GALEDONGAN)
Batugamping hablur, putih kekuningan, dan
PALEOSEN
BREKSI (DODAGA)
FORMASI
coklat muda, berlapis baik. Batugamping
KRETASIUS
ATAS GAMPING (DAU) GOWONLI
pasiran, kelabu, dan coklat muda, sebagian
KRETASIUS
BAWAH OPHIOLIT kompak. Ketebalan formasi ini ± 600 m
OPHIOLIT
JURA berumur Akhir Miosen–Awal Pliosen. Setelah
pengendapan Formasi Tingteng terjadi
Batuan Sedimen pengangkatan pada umur Kuarter, sebagaimana
Formasi Dodaga (Kd) :Serpih dan ditunjukan oleh batugamping terumbu di pantai
batugamping bersisipan rijang tersingkap di lengan Timur Pulau Halmahera.
hulu Sungai Walal, serpih berwarna merah, Formasi Weda (Tmpw) :Terdapat batupasir
getas, gampingan berselingan dengan berselingan dengan napal, tufa, konglomerat,
batugamping coklat muda, sebagian dan batu gamping. Batupasir kelabu sampai
menghablur, kompak. Sisipan rijang berwarna coklat muda, kompak, berbutir halus sampai
merah setebal 10 cm, batugamping kasar. Napal berwarna putih, kelabu kehijauan,
mengandung fosil Rotaliporidae sp. Ketebalan dan coklat, getas. Tufa berwarna putih dan
formasi ini ± 150m dan berumur kapur atas. kuning, getas, berbutir halus sampai kasar, dan
SatuanBatugamping :Berwarna putih dan berlapis baik. Konglomerat berwarna kelabu
kelabu, umumnya pejal, setempat berlapis baik dan coklat, kompak, berkomponen andesit
mengandung fosil Discocyclina spb., piroksen. Ketebalan formasi ini± 300m dan
Amphistegina sp, dan koral. Ketebalan formasi berumur Miosen Tengah–Awal Pliosen,
ini ± 400 meter dan berumur Paleosen–Eosen. diendapkan pada lingkungan neritik–batial.
Formasi Darosagu(Tped):Batupasir Batugamping Terumbu (Ql) :Batugamping
berselingan dengan serpih merah dan koral dan breksi batugamping. Batugamping
batugamping. Batupasir berwarna kelabu, koral berwarna putih dan coklat, sebagian
kuning, kompak, dan berbutir halus. kompak, bagian yang paling bawah
Batugamping berwarna kelabu, kompak, mengandung konglomerat berkomponen batuan
berkomponen batuan ultrabasa. Serpih ultrabasa, gabro, dan diorit. Breksi
berwarna merah berlapis baik. Batugamping batugamping, coklat, sebagian padat. Ketebalan
mengandung fosil Nummulites sp. Formasi ini satuan batuan±150m.
memiliki ketebalan ±250 m dan berumur Endapan Permukaan
Paleosen–Eosen.
43
JURNAL DINTEK . VOL 12 . Nomor 1 Maret 2019. P-ISSN 1979-3855; E ISSN 2508-889
Aluvium dan Endapan pantai (Qa) :Terdapat Diorit (Di) :Diorit kuarsa dan diorite
lempung, lanau, pasir, dan kerikil. Pada hornblende tersingkap di daerah komplek
umumnya terdapat di lembah sungai yang besar batuan ultrabasa.
dan di beberapa daerah sepanjang pantai.
Batuan Gunungapi II. METODOLOGI PENELITIAN
Formasi Bacan (Tomb) :Terdapat batuan Lingkup survey yaitu inventarisasi dan
gunungapi berupa lava, tufa, dan breksi dengan pemetaan potensi bahan galian pasir dan batuan
sisipan konglomerat dan batupasir. Breksi di wilayah Kecamatan Jailolo Timur Kabupaten
gunungapi berwarna kelabu kehijauan dan Halmahera Barat. Dan lingkup bahasan dalam
coklat, umumnya terpecah, mengandung barik pekerjaan ini adalah mencari lokasi – lokasi
kuarsa yang sebagian mengandung pirit. Lava potensial keterdapatan bahan galian ekonomis
bersusunan andesit hornblende dan andesit baik yang telah diusahakan/dikerjakan oleh
piroksen, berwarna kelabu kehijauan dan masyarakat setempat maupun yang belum
coklat. Tufa berwarna kuning kecoklatan dan dikerjakan.Secara teknis, pada kajian ini
hijau, getas. Batupasir berwarna kuning dilakukan pembahasan tentang persiapan lahan
kecoklatan, kompak, sebagian gampingan. potensi bahan galian yang dilengkapi dengan
Konglomerat berwarna kelabu kehijauan dan penelitian dan pengujian sampel laboratorium
coklat, kompak, mengandung barik kuarsa, batuan di lokasi penyelidikan meliputi aspek
komponennya basalt, batugamping, batupasir, geologis, teknis, dan distribusinya.
dan rijang. Ketebalan formasi ini ± 220 meter 1. Aspek teknis berkaitan dengan penyediaan
dan berumur Oligosen – Miosen Bawah. data endapan bahan galian, yang meliputi
Formasi Kayasa (Qpk) :Berupa batuan gunung tipe endapan, sebaran endapan (lingkungan).
api yang terdiri dari breksi, lava, dan tufa. Rinciannya sebagai berikut :
Breksi berwarna kelabu tua, kompak, a. Menentukan sebaran endapan bahan
bersusunan basalt dengan masa dasar galian dengan melakukan pemetaan
pasirdanbanyak mengandung piroksen. geologi permukaan. Dalam pemetaan
Lavabersifat basalt, berwarna kelabu tua, permukaan ini yang ditekankan adalah
setempat berkekar melapis. Tufa berwarna putih sebaran batuan (formasi batuannya),
kekuningan, kompak, berbutir sedang sampai sehingga sebaran garis kontak dapat
kasar, setempat mengandung batuapung, dijadikan acuan dalam menentukan
formasi ini berumur Pliosen. outline endapan dan acuan dalam
Satuan Tufa (Qht) :Terdapat tufa batuapung menarik batas daerah prospek. Hal
berwarna putih dan kuning, getas, berbutir penting lain yang harus diamati dalam
halus sampai kasar, setempat berlapis baik. pemetaan permukaan adalah distribusi
Batuan Gunungapi Holosen (Qhv) :Satuan ketebalan tanah (batuan) penutup
batuan ini berupa deretan kerucut gunungapi beserta deskripsinya (perlapisan dan
yang terdapat di sebelah Barat Halmahera, litologi), data ini dapat digunakan untuk
berupa batuan breksi gunungapi dan lava. studi lanjut dalam aspek penambangan
Berupa batuan bersusunan andesit piroksen, bahan galian.
berwarna kelabu tua, kompak, dengan masa b. Melakukan pengambilan sampel.
dasar tufa berbutir kasar. Lava bersusunan Sampel diambil pada batuan yang
andesit sampai basalt, berwarna kelabu sampai masih segar baik dengan cara grab
kelabu kehitaman, pejal, dan sebagian sampling, chip sampling dan bulk
berongga. sampling dengan memperhatikan
Batuan Beku litologi dan batas penyebaran. Hal
Batuan Ultrabasa (Ub) :Batuan ultrabasa penting yang harus diperhatikan dalam
berupa serpentinit, piroksenit, dan dunit, pengambilan conto adalah posisi dan
berwarna hitam, getas, kebanyakan pecah, deskripsinya.
terbreksikan, setempat mengandung asbes dan c. Melakukan tracing float untuk
garnierit. Satuan ini oleh Bessho (1994) melokalisir endapan dengan mengikuti
dinamakan Formasi Watileo. alur sungai, metode ini dapat disertai
Gabro (Gb) :Gabro piroksen, gabro hornblende, dengan pengambilan contoh float,
dan gabro olivin tersingkap di daerah komplek sampling stream sediment, dan
batuan ultrabasa. kemungkinan conto air sungai.
44
JURNAL DINTEK . VOL 12 . Nomor 1 Maret 2019. P-ISSN 1979-3855; E ISSN 2508-889
45
JURNAL DINTEK . VOL 12 . Nomor 1 Maret 2019. P-ISSN 1979-3855; E ISSN 2508-889
46
JURNAL DINTEK . VOL 12 . Nomor 1 Maret 2019. P-ISSN 1979-3855; E ISSN 2508-889
3.2. Geologi Lokal Daerah Penyelidikan 3.2.1. Satuan Batuan Vulkanik Asam–
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan Intermediet
secara stratigrafi daerah Jailolo Timur disusun Satuan batuan ini terdiri dari lava, batuan
oleh batuan yang terdiri dari batuan vulkanik diorite, batuan andesite, dan batuan rhyolit.
asam–intermediet, batuan sedimen, dan Serta terdapat endapan lapili dan tuffa.
endapan aluvial rinciannya secara garis besar Singkapan Lava dijumpai di station pengamatan
ialah : PT-002 di desa Gamsugi. Secara fisik batuan
a. Satuan Batuan Vulkanik Asam – Intermediet terdapat banyak lubang – lubang sebagai akibat
b. Satuan Batuan Sedimen dari pelepasan gas saat pendinginan yang terjadi
c. Endapan Alluvial secara mendadak waktu lava naik ke
Secara umum geologi daerah penelitian permukaan, umumnya bersifat andesitic dan
termasuk dalam formasi kayasa. Dimana basaltik.Dari komposisi mineral lava andesit
formasi tersebut disusun oleh batuan gunung disusun secara dominan oleh mineral
api yang terdiri dari breksi, lava, dan tufa. plagioklas, feldspar, amfibol dan sebagian
Breksi berwarna kelabu tua, kompak, piroksen.
bersusunan basalt dengan masa dasar pasir dan
banyak mengandung piroksen. Lava bersifat
basalt, berwarna kelabu tua, setempat berkekar
melapis. Tufa berwarna putih kekuningan,
kompak, berbutir sedang sampai kasar,
setempat mengandung batuapung, formasi ini
berumur Pliosen.
47
JURNAL DINTEK . VOL 12 . Nomor 1 Maret 2019. P-ISSN 1979-3855; E ISSN 2508-889
Gambar 11. Foto tuffa pada station PT-017 Gambar 14. Foto bongkah–bongkah batuan diorite
pada station PT-001
48
JURNAL DINTEK . VOL 12 . Nomor 1 Maret 2019. P-ISSN 1979-3855; E ISSN 2508-889
yang umum adalah diorite hornblende. Warna dari bagian hulu sungai. Endapan alluvium ini
diorit cerah abu-abu gelap hijau keabu-abuan. menempati sebagian daerah DAS dan daerah
tepi pantai.
49
JURNAL DINTEK . VOL 12 . Nomor 1 Maret 2019. P-ISSN 1979-3855; E ISSN 2508-889
50
JURNAL DINTEK . VOL 12 . Nomor 1 Maret 2019. P-ISSN 1979-3855; E ISSN 2508-889
sepanjang pantai timur dan pantai barat. Kabupaten Halmahera Barat dalam hal ini
Perbukitan curam memiliki kemiringan 15–25 Dinas Pertambangan dan Energi yang
% dengan luasan sekitar 15 % dari luasan mengizinkan dan bekerjasama untuk melakukan
daerah Penyelidikan. Perbukitan Curam penelitian ini. Penulis juga menghaturkan
memiliki kemiringan berkisar antara 25–45 % terima kasih kepada semua pihak yang
dengan luasan daerah berkisar 25% dari luasan membantu dan mendukung hingga
daerah penyelidikan. Sedangkan Perbukitan terlaksananya kegiatan ini.
sangat curam memiliki kemiringan lebih dari
45% dengan luasan daerahnya meliputi 50% DAFTAR PUSTAKA
daerah penyelidikan dan diisi oleh litologi BAPPEDA Kabupaten Halmahera Barat, 2012,
vulkanik intermediet hingga asam. Peta Geografis Wilayah Kabupaten
Hamahera Barat dan Batas-Batas
IV.KESIMPULAN DAN SARAN Wilayah Adminitrasi Kecamatan.
Berdasarkan hasil penyelidikan di lapangan dan Bappeda, Jailolo
analisis kondisi aktual diperoleh beberapa BAPPEDA Kabupaten Halmahera Barat, 2012,
kesimpulan sebagai berikut : Buku Laporan RPJM Kabupaten
1. Pada lokasi penyelidikan dijumpai beberapa Hamahera Barat. Bappeda, Jailolo
indikasi potensi bahan galian batuan dan Katili & Tjia HD, 1980,“Geotectonic of
pasir (Golongan C) berupa batuan vulkanik, Indonesia a Modern View”,Department
yang keterdapatanya hampir menyebar of Geology, Bandung Institute of
secara menyeluruh pada daerah Tecnology (ITB), Bandung.
penyelidikan. PT. ANTAM Tbk, Unit Geomin,1996,Peta
2. Batuan Vulkanik ini berupa batuan yang Geologi dan Stratigrafi Umum Pulau
bersifat asam hingga intermediet, sebagian Halmahera.
dijumpai dalam keadaan fresh, dan R. Karim, 2012, Analisis TerpaduStabilitas
sebagian dalam keadaan lapuk. Lubang Bukaan Stope DanBackfill Pada
3. Batuan ini terdapat pada morfologi Penambangan Emas Bawah Tanah
perbukitan curam hingga sangat curam di Metode Long Hole Stope Dan Underhand
karenakan keadaan karakteristik batuannya Cut And Fill Di Site KencanaPT. Nusa
yang sangat baik. Halmahera Minerals Gosowong-
4. Karakteristik batuan tersebut antara lain Halmahera”. Tesis Program Magister
ialah: memiliki sifat tahan terhadap air, Rekayasa Pertambangan ITB, Bandung.
berat jenisnya 2,3–2,7 dan memiliki kuat R. Karim, B. Sulistianto, G.M Simangungsong,
tekan berkisar 600–2400 kg/cm2, dimana A.Lopulalan, 2012,Stability Analysis of
batuan vulkanik ini dapat dimanfaatkan Paste Fill as Stope Wall Using Analytical
sebagai pondasi rumah, batu temple/batu Method and Numerical Modeling in The
hias, pelapis jalan dan pondasi, serta untuk Kencana Underground Gold Mining
bahan bangunan lainnya. With Long Hole Stope Method, 18-19
Dari hasil penyelidikan disarankan sebagai September2012, International
rekomendasi kepada pemerintah daerah Symposium On Earth Science and
Kabupaten Halmahera Barat untuk mengelola Technology Proceedings– CINEST,
potensi batuan ini bila ada investor yang mau Bandung–Indonesia, Paper Code: PO 10,
menanamkan modalnya, hal ini dapat dilakukan pp. 583 –590
untuk memberikan pemasukan berupa pajak Sukandarrumidi, 1999,“Bahan Galian
dan retribusi kepada pemerintah daerah.Karena Industry” Cetakan Pertama, Gadjah
batuan vulkanik ini dapat dimanfaatkan sebagai Mada University Press, Yogyakarta.
material bangunan seperti pondasi rumah, batu Van Bemmelen, R.W., 1949, The Geology of
temple / batu hias, dasar pondasi jalan, untuk Indonesia.Vol. IA, 1st Edition.
perkerasan jalan bahkan sebagai material
campuran jalan aspal.
51