You are on page 1of 18

KETEBALAN DAN KEDALAMAN

Disusun oleh:

LOREN RAJAGUKGUK

2115051052

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA

2022
LEMBAR PENGESAHAN

Judul praktikum : KETEBALAN DAN KEDALAMAN


Tanggal Praktikum : 16 April 2022

Tempat praktikum : Rumah

Nama : Loren Rajagukguk

NPM : 2115051052

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Geofisika

Kelompok : II (Dua)

Bandar Lampung, 22 April 2022

Mengetahui

Asisten Dosen

Adelia Safitri

NPM: 1955051005
KETEBALAN DAN KEDALAMAN
Oleh

Loren Rajagukguk

ABSTRAK
Pada praktikum kali ini membahas tentang ketebalan dan kedalaman yang
terlaksana pada tanggal 16 April 2022 secara daring. Ketebalan adalah jarak
terpendek yang diukur antara dua bidang sejajar yang merupakan batas antara dua
lapisan. Kedalaman adalah jarak vertikal dari suatu ketinggian tertentu terhadap
suatu titik (misalnya muka air laut) terhadap suatu titik, garis atau bidang. Tujuan
praktikum ini adalah agar dapat memahami mengenai ketebalan dan kedalaman,
mengetahui cara melakukan pengukuran ketebalan dan kedalaman dan dapat
melakukan pengukuran ketebalan dan kedalaman dilapangan.
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN................................................................. i

ABSRAK.............................................................................................. ii

DAFTAR ISI........................................................................................ iii

DAFTAR GAMBAR........................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................... 1
B. Tujuan Praktikum............................................................... 1

BAB II TEORI DASAR...................................................................... 2

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan................................................................... 4


B. Diagram Alir...................................................................... 4

BAB IV PEMBAHASAN

A. Jalannya Praktikum............................................................ 5
B. Hasil Pembahasan.............................................................. 5

BAB V KESIMPULAN....................................................................... 6

BAB VI DAFTAR PUSTAKA............................................................ 7

LAMPIRAN......................................................................................... 8
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Diagram Alir.................................................................... 4
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita hidup di bumi sejak dulu, namun tahukah kamu bahwa bumi memiliki
lapisan-lapisan yang menyusunnya. Struktur lapisan bumi ini berada di bawah
permukaan bumi yang berfungsi agar bumi tetap utuh dan aman untuk dihuni
manusia. Secara umum struktur lapisan bumi terdiri dari bagian kerak bumi,
mantel bumi (selubung bumi), serta inti bumi, baik inti bumi bagian luar atau
bagian dalam. Kerak bumi adalah bagian terluar lapisan bumi, sedangkan inti
bumi merupakan bagian terdalam menuju ke pusat bumi. Tiap lapisan-lapisan
bumi tentu memiliki ciri-ciri dan karakteristik masing-masing. Penjelasan
karakteristik lapisan bumi bisa dilihat dari berbagai aspek, salah satunya yaitu
ketebalan dan kedalamannya (Mokhammad, 2019).

B. Tujuan Praktikum

Tujuan atau sasaran yang ingin dicapai dengan mempelajari analisis kekar
adalah:

a. Mahasiswa dapat memahami mengenai ketebalan dan kedalaman.


b. Mahasiswa dapat mengetahui cara melakukan pengukuran ketebalan dan
kedalaman suatu lapisan.
c. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran ketebalan dan kedalaman
dilapangan
BAB II

TEORI DASAR
Ketebalan adalah jarak tegak lurus antara dua bidang sejajar yang merupakan lapisan
batuan. Ketebalan lapisan bisa ditentukan denganbeberapa cara, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Pengukuran secara langsung dapat dilakukan pada suatu keadaan
tertentu, misalnya lapisan horisontal yang tersingkap pada tebing vertikal atau lapisan
vertikal yang tersingkap pada topografi datar. Apabila keadaan medan, struktur yang rumit
atau ketebalan alat yang dipakai tidak memungkinkan pengukuran secara langsung, tetapi
sebaiknya diusahakan pengukuran mendekati secara langsung. Pengukuran tidak langsung
yang paling sederhana adalah pada lapisan miring, tersingkap pada permukaan horisontal,
dimana lebar singkapan diukur tegak lurus jurus, yaitu w dengan menggunakan kemiringan
lapisan (δ) maka ketebalannya T = w sin δ. Apabila pengukuran lebar singkapan tidak tegak
lurus jurus (I) maka lebar sebenarnya harus dikoreksi lebih dulu w = I sin β, dimana β
adalah sudut antara jurus dengan arah pengukuran. Ketebalan yang didapat adalah T = I sin
β sin δ panjang.

Dengan cara yang sama dapat dipakai apabila pengukuran lebar singkapan dilakukan
permukaan miring. Dalam hal ini ketebelan merupakan fungsi dari sudut miring (δ) dan
sudut lereng (σ). Pendekatan lain untuk mengukur ketebalan secara tidak langsung dapat
dilakukan dengan cara mengukur jarak antara titik, yang merupakan batas lapisan sepanjang
lintasan tegak lurus jurus. Pengukuran ini dilakukan apabila bentuk lereng tidak teratur. Bisa
juga menghitung ketebalan lapisan dari peta geologi.Untuk mengukur ketebalan pada
lereng, apabila pengukuran tidak tegak lurus jurus digunaka persamaan trigonometri berikut

T = I [ sin δ cos σ sin β = sin σ cos δ ]

Dimana :

δ = Kemiringan lereng terukur

d = Sudut kemiringan lapisan

σ = Sudut lereng terukur

β = Sudut antara jurus dan arah pengukuran Kedalaman

Kedalaman ialah jarak vertikal dari ketinggian tertentu (umumnya permukaan bumi) kearah
bawah terhadap suatu titik, gambar atau bidang. Menghitung ketebalan lapisan ada beberapa
cara, diantaranya: Menghitung secara matematis, dengan Alignment diagram dan secara
grafis. Dengan cara perhitungan matematis, yang perlu diperhatikan adalah kemiringan
lereng, kemiringan lapisan dan jarak jurus dari singkapan ke titik tertentu. Pada permukaan
horisontal, kedalaman lapisan (d) dapat dihitung dengan rumus :

D = m tag δ

Dimana:
D = kedalaman

m = jarak

σ = kemiringan lereng

δ = kemiringan lapisan (Eko Prasetyo, 2009)

Pengukuran kedalaman dan ketebalan secara langsung dilakukan padadaerah relative datar
dengan kedudukan hampir tegak atau pada tebing terjal dengan lapisan relatif mendatar.
Dengan kata lain pengkuran ketebalan secara langsung diterapkan bila topografi tegak lurus
dengan kemiringan batuan. Pengukuran ketebalan dan kedalaman secara tidak langsung
dilakukan pada kondisi medan tertentu, sehingga pengukuran secara langsung sulit
dilaksanakan. Perhitungan dapat ditempuh dengan dua cara, yaitu cara matematis dan cara
grafis (As Sunnah, 2020)
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini sebagai berikut

1. Laptop
2. Handphone
3. Alat tuliS
4. Kertas HVS

B. Diagram Alir

Mulai

Melaksanakan pretest

Mendengarkan materi dengan baik

Adanya sesi tanya jawab

Selesai
BAB IV

PEMBAHASAN
A. Jalannya Praktikum

Telah dilaksanakan praktikum geologi struktur pada tanggal 16 April 2022 secara online via
Google Meet. Praktikum kali ini dipinpin oleh asisten dosen yaitu Atu Zahrah Meidina
sebagai moderator dan dibantu oleh asisten dosen yang lainnya. Sebelum moderator
menjelaskkan materi, praktikan terlebih dulu mengerjakan pretest selama 25 menit.
Kemudian jawaban pretest dikirim ke asisten dosen masing masing. Setelah itu moderator
akan memaparkan materi dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Praktikum pun selesai.

B. Pembahasan

Faktor yang Mempengaruhi Resistivitas Formasi Batuan Batuan atau lapisan bawah
permukaan memiliki nilai resistivitas yang bervariasi mulai porositas pada batuan,
permeabilitas batuan dan saturasi air. Suatu formasi batuan mempunyai kemampuan untuk
menampung dan mengalirkan fluida yang terkandung di dalamnya. Hal ini dapat
dinyatakan dalam bentuk permeabilitas dan porositas. Sifat-sifat batuan yang lainnya adalah:
temperatur, wettability, geometri pori pada batuan, tekanan kapiler, saturasi kompresibilitas
batuan, dan kandungan mineral logam seperti sulfida

Pada proses estimasi kedalaman diskontinuitas nilai kedalaman bidang diskontinuitas rata-
rata mendekati nilai yang diperoleh dari hasil penelitian sebelumnya. Di beberapa lapisan
diperoleh nilai kedalaman diskontinuitas dalam yang lebih besar tetapi secara umum
kedalaman yang diperoleh masih sesuai dengan kedalaman daerah busur kepulauan pada
umumnya.

Resume jurnal:

Tujuan dari pengukuran resistivitas logging ini adalah untuk menentukan stratifikasi batuan
dan sebarannya akuifer berdasarkan nilai resistivitasnya. Tujuan dari well logging adalah
untuk menentukan kedalaman dan ketebalan dari akuifer untuk konstruksi sumur, untuk
menentukan posisi layar di akuifer. Interpretasi hasil logging resistivitas akuifer pasir dan tuf
berpasir bervariasi antara 20 – 40 ohm-m dan 60 – 115 ohm-m untuk breksi. Airtanah di
wilayah Ciparay dan Cibodas diperkirakan pada kedalaman 42 – 66 m dan 75 – 108 m, terdiri
dari interkalasi kipas vulkanik muda dan endapan danau Bandung. Akuifer di daerah Dago
lebih kecil kedalaman lebih dari 100 m mewakili endapan vulkanik muda termasuk Formasi
Cibeureum, sedangkan akuifer dengan kedalaman lebih dari 100 m terdiri dari endapan
vulkanik, termasuk Formasi Cikapundung. Dia direkomendasikan untuk mengambil air tanah
dari kedalaman lebih dari 50 m, untuk mencegah pengaruh freatik akuifer sebagai sumur
galian. Jenis sumur minimum untuk pengeboran air tanah harus terdiri dari: resistivitas,
potensi diri dan logging sinar gamma. (Sri M. Yuningsih, Adang S. Soewaeli, 2009)
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat saya ambil adalah:

1. Ketebalan adalah jarak tegak lurus antara dua bidang sejajar yang merupakan lapisan
batuan. Ketebalan lapisan bisa ditentukan dengan beberapa cara, yaitu secara langsung
dan tidak langsung.
2. Faktor yang Mempengaruhi Resistivitas Formasi Batuan Batuan atau lapisan bawah
permukaan memiliki nilai resistivitas yang bervariasi mulai porositas pada batuan,
permeabilitas batuan dan saturasi air. Suatu formasi batuan mempunyai kemampuan
untuk menampung dan mengalirkan fluida yang terkandung di dalamnya. Hal ini
dapat dinyatakan dalam bentuk permeabilitas dan porositas.
DAFTAR PUSTAKA

As Sunnah. (2020). TEBAL DAN KEDALAMAN.

Eko Prasetyo. (2009). Tebal dan Kedalaman.

Marlina Toguma Juniarti Napitupulu. (2020). Analisis Kekar.

Mokhammad. (2019). Karakteristik Lapisan Bumi | Kedalaman, Ketebalan.

Sri M. Yuningsih, Adang S. Soewaeli. (2009). MENENTUKAN KEDALAMAN DAN


KETEBALAN AKUIFER DENGAN METODE LOGGING TAHANAN JENIS PADA
WAKTU PENGEBORAN AIR ANAH.
LAMPIRAN

You might also like