You are on page 1of 19

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM GEOLOGI TEKNIK


METODE FELLINIUS

Hari, Tanggal: Rabu, 11 Oktober 2023


Waktu : 08.00-09.40 WIB
Praktikan : Muhammad Tegar Dwirandy 121150063
Asisten : Fitra Berlian 120150024
Muhammad Andi Akbar 120150118

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA


2023
ABSTRACT

Slope stability is a critical consideration in civil engineering and geotechnical studies, as


it directly impacts the safety and functionality of infrastructure built on or near sloping
terrain. The Fellenius method is a widely recognized and established approach for
assessing slope stability. This method involves the evaluation of various parameters, such
as soil properties, slope geometry, and applied loads, to determine the safety factor and
the overall stability of a slope. In this study, we conducted a comprehensive analysis of
slope stability using the Fellenius method. The research involved data collection, including
measurements of slope dimensions and soil properties, as well as geotechnical analysis.
The main objective was to assess the safety and stability of a specific slope under
consideration. The Fellenius method enabled us to calculate the safety factor, which
indicates the margin of safety against slope failure. A safety factor greater than one implies
a stable slope, while a value less than one indicates a potentially unstable condition. The
analysis was carried out for various segments of the slope, considering different soil
characteristics and slope configurations. The results of this study provide valuable insights
into the stability of the analyzed slope. By determining the safety factor and evaluating the
potential risks associated with slope instability, engineers and geotechnical experts can
make informed decisions regarding slope management, remediation, or structural design.
This research contributes to the field of geotechnical engineering and helps ensure the
safety and reliability of infrastructure projects located in sloping terrain.
Keyword: Fellenius, geotechnical, slope, stability.

i
ABSTRAK

Kestabilan lereng adalah pertimbangan penting dalam rekayasa sipil dan studi geoteknik,
karena berdampak langsung pada keamanan dan fungsionalitas infrastruktur yang dibangun
di atau dekat dengan tanah yang miring. Metode Fellenius adalah pendekatan yang diakui
dan diakui secara luas untuk menilai kestabilan lereng. Metode ini melibatkan evaluasi
berbagai parameter, seperti sifat tanah, geometri lereng, dan beban yang diterapkan, untuk
menentukan faktor keamanan dan kestabilan keseluruhan lereng. Dalam penelitian ini,
kami melakukan analisis komprehensif terhadap kestabilan lereng menggunakan metode
Fellenius. Penelitian melibatkan pengumpulan data, termasuk pengukuran dimensi lereng
dan sifat tanah, serta analisis geoteknik. Tujuan utama adalah menilai keamanan dan
kestabilan lereng tertentu yang sedang dipertimbangkan. Metode Fellenius memungkinkan
kami untuk menghitung faktor keamanan, yang mengindikasikan margin keamanan
terhadap kegagalan lereng. Faktor keamanan lebih dari satu mengimplikasikan lereng yang
stabil, sementara nilai kurang dari satu menunjukkan kondisi yang mungkin tidak stabil.
Analisis dilakukan untuk berbagai segmen lereng, dengan mempertimbangkan
karakteristik tanah dan konfigurasi lereng yang berbeda. Hasil dari penelitian ini
memberikan wawasan berharga tentang kestabilan lereng yang dianalisis. Dengan
menentukan faktor keamanan dan mengevaluasi risiko potensial yang terkait dengan
ketidak stabilan lereng, insinyur dan ahli geoteknik dapat membuat keputusan yang
terinformasi mengenai manajemen lereng, perbaikan, atau desain struktural. Penelitian ini
memberikan kontribusi pada bidang rekayasa geoteknik dan membantu memastikan
keamanan dan keandalan proyek infrastruktur yang terletak di daerah dengan tanah miring.
Kata kunci: Fellinius, geoteknik, kestabilan, lereng.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat,
petunjuk, dan kekuatan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan
laporan ini. Laporan ini saya susun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan
nilai praktikum geologi teknik di Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Institut
Teknologi Sumatera. Dalam penyusunan laporan praktikum ini, tentu tak lepas dari
pengarahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka penulis ucapkan rasa hormat
dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Pihak - pihak yang
terkait di antaranya:
1. Orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan sebagai pemacu
semangat saya dalam menyeselaikan laporan praktikumini.
2. Bapak dosen Geologi Teknik yaitu Zaki Hilman, S.T., M.T. yang selalu
memberikan saya ilmu pengetahuan tentang geologi teknik sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan praktikum ini.
3. Asisten praktikum geologi teknik yaitu Muhammad Andi Akbar dan Fitra
Berlian atas bimbingan, dan pengawasannya yang sangat berharga dalam
praktikum ini.
4. Serta teman - teman kelompok praktikum teknik geologi yang ikut mendukung
dalam menyelesaikan laporan ini.
Demikianlah dengan terselesainya laporan ini, penulis berharap dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca terutama bagi mahasiswa yang sedang menempuh
pendidikan pada bidang ini. Saya berharap laporan praktikum ini dapat memberikan
kontribusi yang bermanfaat dalam bidang Teknik Geologi.

Lampung Selatan, 21 Oktober 2023


Penulis

Muhammad Tegar Dwirandy


121150063

iii
DAFTAR ISI

ABSTRACT ............................................................................................................. i
ABSTRAK ............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
I.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
I.2 Tujuan ........................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 2
II.1 Konsep Dasar Metode Fellinius................................................................... 2
II.2 Kuat Geser Tanah dan Keruntuhan Tanah................................................... 3
II.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kestabilan Lereng ............................... 3
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 4
III.1 Alat dan Bahan Praktikum ......................................................................... 4
III.2 Prosedur Praktikum .................................................................................... 4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 6
IV.1 Hasil ........................................................................................................... 6
IV.2 Pembahasan ................................................................................................ 8
BAB V PENUTUP ................................................................................................. 9
V.1 KESIMPULAN ........................................................................................... 9
V.2 SARAN........................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10
LAMPIRAN ......................................................................................................... 11

iv
DAFTAR TABEL

Tabel.IV.1 Data Lereng........................................................................................... 6


Tabel.IV.2 Data Pengukuran Percobaan Metode Fellinius ..................................... 6
Tabel.IV.3 Data Hasil Perhitungan Metode Fellinius ............................................. 7

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar III 2.1 Diagram Alir Prosedur Percobaan.................................................. 5

vi
BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Pengembangan ilmu geologi telah menjadi kunci penting dalam pemahaman
tentang karakteristik dan proses yang terjadi di dalam bumi. Teknik geologi
merupakan salah satu cabang ilmu geologi yang berfokus pada aplikasi metode dan
alat untuk menganalisis struktur geologi, potensi sumber daya alam, dan risiko
geologi seperti gempa bumi dan erosi tanah. Salah satu metode yang telah menjadi
fokus perhatian dalam teknik geologi adalah Metode Fellinius.
Metode Fellinius adalah sebuah pendekatan ilmiah yang dikembangkan oleh ahli
geologi terkemuka, Profesor Anton Fellinius, pada awal abad ke-20. Metode ini
dikenal dengan pendekatan sistematisnya dalam mengkaji fenomena geologi dan
penerapannya dalam berbagai aspek teknik geologi, seperti pemodelan struktur
geologi, pemetaan potensi sumber daya alam, dan mitigasi risiko bencana geologi.
Metode Fellinius telah menjadi landasan penting dalam pengembangan ilmu teknik
geologi dan menjadi alat yang sangat berharga bagi para ilmuwan dan praktisi di
bidang ini. Metode Fellinius adalah suatu pendekatan ilmiah yang digunakan dalam
bidang teknik geologi untuk memahami, menganalisis, dan memodelkan fenomena
geologi secara sistematis. Metode ini dinamakan sesuai dengan nama
pengembangnya, Profesor Anton Fellinius, yang mengembangkannya pada awal
abad ke-20. Konsep dasar Metode Fellinius adalah menggabungkan prinsip-prinsip
geologi dan ilmu teknik untuk memecahkan masalah geologi dengan pendekatan
yang lebih terstruktur dan analitis.

I.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini antara lain:
1. Menentukan faktor keamanan yang terdapat pada lereng tanah.
2. Menentukan tingkat kestabilan yang terdapat pada lereng tanah.

1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Konsep Dasar Metode Fellinius


Lereng adalah suatu bidang di permukaan tanah yang menghubungkan permukaan
tanah yang lebih tinggi dengan permukaan tanah yang lebih rendah. Lereng dapat
terbentuk secara alami dan dapat juga dibuat oleh manusia (Pangemanan, 2014).
Metode Fellinius adalah suatu pendekatan ilmiah dalam teknik geologi yang
dikembangkan oleh Profesor Anton Fellinius pada awal abad ke-20. Konsep dasar
Metode Fellinius adalah menggabungkan prinsip-prinsip geologi dan ilmu teknik
untuk memahami, menganalisis, dan memodelkan fenomena geologi secara
sistematis. Permukaan tanah umumnya memiliki perbedaan elevasi antara satu
dangan yang lain atau dengan kata lain permukaan tanah tidak selalu bentuknya
datar, itu merupakan salah satu faktor adanya terbentuknya suatu lereng (slope)
(Oktovian, 2020).
Metode Fellinius didasarkan pada beberapa prinsip utama yang membentuk dasar
pendekatan ini dalam teknik geologi yaitu, Salah satu prinsip utama Metode
Fellinius adalah integrasi data geologi dari berbagai sumber. Hal ini mencakup data
geofisika, data geokimia, pemetaan lapangan, dan informasi geologi lainnya.
Dengan menggabungkan beragam sumber data ini, Metode Fellinius
memungkinkan para peneliti untuk memahami kompleksitas geologi suatu wilayah
dengan lebih baik. Metode Fellinius sangat menekankan pada pemodelan tiga
dimensi (3D) dari struktur geologi. Pemodelan 3D ini membantu para ilmuwan
dalam visualisasi lapisan batuan, lipatan, sesar, dan potensi sumber daya alam
dalam ruang tiga dimensi. Metode Fellinius mendorong analisis yang sistematis dan
logis terhadap data geologi. Ini melibatkan penggunaan metode statistik, pemodelan
matematika, dan alat analisis lainnya untuk menggali informasi yang lebih dalam
dari data geologi. Longsor dapat terjadi pada hampir setiap kasus lereng alami atau
lereng buatan secara pelan atau tiba-tiba dengan atau tanpa adanya tanda-tanda
sebelumnya. Penyebab utama terjadinya keruntuhan lereng adalah meningkatnya
tegangan geser, menurunnya kuat geser pada bidang longsor atau keduanya secara
simultan (Sompie, 2016).

2
II.2 Kuat Geser Tanah dan Keruntuhan Tanah
Keruntuhan lereng dapat saja terjadi pada hampir setiap kasus lereng alami atau
lereng buatan secara pelan atau tiba-tiba dengan atau tanpa adanya tanda-tanda
sebelumnya. Penyebab utama terjadinya keruntuhan lereng adalah meningkatnya
tegangan geser,menurunnya kuat geser pada bidang longsor atau keduanya secara
simultan (Pangemanan, 2014).
Suatu beban yang dikerjakan pada suatu massa tanah akan selalu menghasilkan
tegangan-tegangan dengan intensitas yang berbeda-beda di dalam zona berbentuk
bola lampu (bulb) di bawah beban tersebut. Hal yang pertama yang harus dilakukan
adalah meninjau kekuatan tanah. Ini dikarenakan beban yang bekerja pada massa
tanah memerlukan dua pertimbangan (Das, 1994), Besarnya penurunan total.
Kemungkinan keruntuhan tanah. Ini dapat berupa suatu gerakan rotasi tanah
dibawah areal yang mengalamipembebanan atau kadang-kadang berupa suatu
“keruntuhan pons” ( punching failure), Yang belakangan ini biasanya merupakan
gerakan yang terbatas walaupun demikian, besarnya mungkin cukup untuk
menyebabkan gangguan struktural yang cukup berarti pada struktur atas
(Pangemanan, 2014).

II.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kestabilan Lereng


Keruntuhan pada lereng alami atau buatan disebabkan karena adanya perubahan
antara lain topografi, seismik, aliran air tanah, kehilangan kekuatan, perubahan
tegangan,dan musim/iklim/cuaca. Akibat adanya gaya-gaya luar yang bekerja pada
material pembentuk lereng menyebabkan material pembentuk lerengmempunyai
kecende-rungan untuk menggelincir. Kecenderungan menggelincir ini ditahan oleh
kekuatan geser material sendiri. Meskipun suatu lereng telah stabil dalam jangka
waktu yang lama, lereng tersebut dapat menjadi tidak stabil. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kestabilan lereng dapat menghasilkan tegangan geser pada seluruh
massa tanah,dan suatu gerakan akan terjadi kecuali tahanan geser pada setiap
permukaan runtuh yang mungkin terjadi lebih besar dari tegangan geser yang
bekerja (Pangemanan, 2014).

3
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Alat dan Bahan Praktikum


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini sebagai
berikut :
1. 1 set alat tulis yang terdiri dari pensil, pensil warna, pena, penghapus, dan
spidol
2. 1 buah jangka
3. 1 buah penggaris
4. 1 buah busur
5. ± 5 lembar kertas millimeter blok A4/A3
6. ± 5 lembar kertas HVS A4

III.2 Prosedur Praktikum


Prosedur percobaan atau praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

Mulai

Mempersiapkan alat dan bahan


percobaan.

Membuat bukaan bagian bawah, tinggi,


dan bagian atas lereng tanah dengan nilai
panjang tertentu.

Membuat sudut bukaan lereng tanah dengan nilai


sudut tertentu dan bidang gelincir lereng tanah.

Menentukan top dan toe lereng tanah serta Membagi bidang


gelincir lereng tanah menjadi 5 bagian lalu Menghitung luas
masing-masing bidang gelincir yang sudah dibagi menjadi 5
bagian.

4
Menentukan titik tengah dari bidang gelincir yang
sudah dibagi menjadi 5 bagian.

Menentukan sudut bukaan bidang gelincir yang sudah


dibagi menjadi 5 bagian.

Memasukkan nilai yang sudah didapatkan ke dalam


rumus metode fellinius.

Mendapatkan
hasil

Membuat
Laporan

Laporan

Selesai

: Terminal

: Pilihan

: Proses

: Input-Output

Gambar III 2.1 Diagram Alir Prosedur Percobaan

5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil
Berdasarkan pengamatan dan pengolahan data yang telah dilakukan pada saat praktikum
didapatkan hasil analisis sebagai berikut:

IV.1.1 Data Lereng


Berdasarkan dari praktikum yang telah dilakukan maka didapatkan tabel sebagai
berikut:
Tabel IV.1 Data Lereng

No Keterangan Simbol Satuan Lereng

1 Panjang Bagian Atas p m 5

2 Panjang Bagian Bawah p m 5

3 Tinggi t m 12
4 Sudut Bukaan ɑ ° 45
5 Bobot Tanah W kN/m³ 30
6 Sudut Geser Dalam ϴ ° 25
7 Kohesi C kN/m² 61

IV.1.2 Data Pengukuran Percobaan Metode Fellinius


Berdasarkan dari praktikum yang telah dilakukan maka didapatkan tabel sebagai
berikut:
Tabel IV.2 Data Pengukuran Percobaan Metode Fellinius

Irisan

No Keterangan Simbol Satuan 1 2 3 4 5

△ △ ▱ △ ▱ △ ▱ △ △
- - - - - - - - -
1 Panjang p m

Panjang - - 2,4 - 2,6 - 3,1 - -


2 a m
Sisi 1
Panjang - - 1,4 - 2,5 - 2,7 - -
3 b m
Sisi 2

6
4 Alas a cm 1,4 3,3 2 3,3 3,8 3,3 4,9 3,4 5,5

5 Lebar l cm - - - - - - - - -

6 Tinggi t cm 0,7 1,5 2,3 1,6 2,3 1,6 2,2 1,6 2

7 Sudut ɑⁿ ° 45 45 45 45 45

Center
8 C ° 61
Angle
Jari – Jari
pusat
9 R cm 8,4
bidang
gelincir

IV.1.3 Data Hasil Perhitungan Metode Fellinius


Berdasarkan dari praktikum yang telah dilakukan maka didapatkan tabel sebagai
berikut:
Tabel IV.3 Data Hasil Perhitungan Metode Fellinius

Irisan
No Keterangan Simbol Satuan
1 2 3 4 5

1 Luas Ln 𝑐𝑚2 0,98 9,32 11,145 11,66 16,44

Bobot satuan isi


2 Wn kN/m 29,4 279,6 334,35 349,8 493,2
tanah
0,1736 0,2923 0,7071 0,9063
3 Sin a - ˚ 0,5
48 72 07 08
0,9848 0,9563 0,8660 0,7071 0,4226
4 Cos a - ˚
08 05 25 07 18
0,1763 0,3057 0,5773 2,1445
5 Tan a - ˚ 1
27 31 5 1
5,1052 81,747 167,17 247,34 446,99
6 Wn × Sin a - kN/m
512 2112 5 60286 11056
28,953 267,38 289,55 247,34 208,43
7 Wn × Cos a - kN/m
3552 2878 545875 60286 51976
Panjang Bidang
8 L cm 8,946
Gelincir

7
9 Faktor Keamanan FK - 30,6

IV.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan dan data hasil perhitungan metode fellinius berikut
pembahasannya :

IV.2.1 Nilai Faktor Keamanan


Dari hasil perhitungan terlihat bahwa panjang bidang gelincir adalah 9,909 cm.
Kemudian untuk nilai faktor keamanan diperoleh 30,6. Nilai faktor keamanan ini
menunjukkan bahwa kami telah memperoleh data lereng untuk lereng berdasarkan
kondisi stabil Bowles 1984.

𝐶.𝐿𝑛+𝑡𝑎𝑛θ.𝑊𝑛.𝑐𝑜𝑠 δn
𝐹𝐾 = ( )
𝑊𝑛.𝑠𝑖𝑛δn

Dari perhitungan rumus diatas, maka didapatkan nilai Faktor Keamanan sebesar
30,646. Kemudian dari Nilai Safety Factor dikategorikan stabil.

IV.2.2 Faktor Kestabilan Lereng


Stabilitas lereng mengukur seberapa kuat kemampuan suatu lereng, baik alami
maupun yang dibuat oleh manusia, untuk menahan keruntuhan atau geseran. Pada
dasarnya, stabilitas lereng berkaitan dengan tegangan dan kekuatan. Gaya gravitasi
dan faktor-faktor lainnya bekerja bersama untuk menciptakan gaya yang
mendorong untuk menggeser massa tanah hingga potensi terjadinya keruntuhan,
sementara kekuatan geser dalam tanah atau batuan memberikan resistensi yang
membantu mencegahnya. Selain faktor-faktor tersebut, ada beberapa hal yang juga
memengaruhi stabilitas lereng. Salah satunya adalah pengaruh gaya-gaya eksternal
yang bekerja pada bahan yang membentuk lereng, yang dapat menyebabkan bahan
tersebut cenderung untuk bergeser. Namun, kecenderungan ini dapat dibatasi oleh
kekuatan geser dari bahan tersebut sendiri. Selain itu, faktor lain yang dapat
memengaruhi stabilitas lereng adalah jenis dan kondisi lapisan tanah atau batuan
yang membentuk lereng, bentuk geometris dari penampang lereng, tingkat air tanah
yang ada, beban yang diterima oleh lereng, dan berbagai faktor lainnya.

8
BAB V PENUTUP
V.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari laporan ini sebagai berikut:

1. Dari perhitungan yang telah dilakukan didapatkan nilai faktor keamanan


adalah 30,3

2. Maka didapatkan kelas kestabilan pada lereng tersebut adalah stabil karena
nilai faktor keamanan lebih dari 1,25.

V.2 SARAN
Adapun saran untuk praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Perhatikan Ketelitian, pastikan Anda mengukur dengan cermat dan teliti.
Kecilnya kesalahan dalam pengukuran dapat berdampak besar pada hasil.
Gunakan alat ukur dengan teliti dan pastikan pengukuran berulang kali jika
memungkinkan.
2. Jaga kebersihan pastikan bahwa peralatan, wadah, dan alat ukur bersih
sebelum digunakan. Kontaminasi dapat memengaruhi hasil pengukuran.
3. Lakukan pengukuran berulang kali untuk memastikan konsistensi hasil. Ini
akan membantu mengidentifikasi dan mengatasi potensi kesalahan.
4. Praktikum ini memerlukan ketelitian dan kesabaran. Jangan terburu-buru dan
pastikan anda telah meluangkan waktu yang cukup untuk menjalankan semua
langkah dengan benar hasil praktikum anda.

9
DAFTAR PUSTAKA

Agustawijaya, D. S. (2019). Geologi Teknik. Yogyakarta: ANDI.


Bieniawski, Z. T. (2016). Rock Mechanics: From Research to Engineering Practice.
Journal of Rock Mechanics and Geotechnical Engineering, 373-381.
Charness, N., Yoon, J. S., Souders, D., Stothart, C., & Yehnert, C. (2018).
Evaluation of Rock Mass Quality Using RQD and GSI in Weathered
Granite: A Case Study from South Korea. Geotechnical and Geological
Engineering, 233-247.
Oktovian, A. P. (2020). ANALISIS PERHITUNGAN STABILITAS LERENG
METODE. Jurnal Sipil Statik, 418.
Pangemanan, V. M. (2014). ANALISIS KESTABILAN LERENGDENGAN
METODE FELLENIUS(Studi Kasus: Kawasan Citraland). Jurnal Sipil
Statik, 38.
Sompie. (2016). Analisis Kestabilan Lereng dengan Metode Fellenius. Jurnal
Teknik Sipil, 26.

10
LAMPIRAN

Data Perhitungan
1. Perhitungan Luas Irisan
(2,4+1,4)
Trapesium: × 2,3 = 4,37
2
(2,6+2,5)
× 2,3 = 5,865
2
(3,1+2,7)
× 2,2 = 6,38
2
Segitiga: 1,4 × 0,7 = 0,98
3,4 × 1,6 = 5,44

2. Bobot Satuan Isi Tanah


Wn: L.W
: 0,98 × 30 = 29,4
: 9,32 × 30 = 279,6
: 11,145 × 30 = 334,35
: 11,66 × 30 = 349,8
: 16,44 × 30 = 493,2
3. Perhitungan Panjang Bidang Gelincir
𝐶
𝐿 =2×𝜋×𝑅×
360˚
22 61
𝐿 =2× × 8,4( ) = 8,946 𝑐𝑚
7 360
𝐶.𝐿𝑛+𝑡𝑎𝑛.𝑊𝑛 cos 𝑎
4. FK = 𝑊𝑛 sin 𝑎
61×8,946+25×208,33458363
FK = = 30,33681
189,67291932

11
Dokumentasi

Laporan Sementara

12

You might also like