You are on page 1of 5

Page |1

Analysis Usage of Audio Visual Media on the Reading Comprehension


Ability of Class IV Students During the Covid-19 Pandemic at SDN
Kepunten Tulangan.
Sugiyani Ayu Pangestuti1), Tri Linggo Wati ,2)
1)
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia
Jl. Majapahit, 666 B, Sidoarjo
2)
Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia
Jl. Majapahit, 666 B, Sidoarjo
*Email: ayusugiyani05941@gmail.com , vanda1@umsida.ac.id

Abstract. the purpose of this study is to describe the analysis of the use of audio-visual media on the ability to read
comprehension of grade iv students during the covid-19 pandemic at sdn kepunten, as well as how the reading skills
of grade iv students during the covid-19 pandemic at sdn kepunten were. this is a qualitative study with a descriptive
approach and case study format. interviews, observation, and documentation were used to collect data for this
study. data analysis in the form of data reduction, data presentation, and drawing conclusions or verification is used
to check the validity of the data. the findings of this study indicate that audio-visual media is very beneficial in
developing fourth-grade students' reading comprehension skills during the covid-19 pandemic. during the learning
process, audio visual media is provided by using the whatsapp feature as an online learning communication tool in
stages, namely the planning stage, implementation, which consists of initial, core, and closing activities, and the
closing stage, which is the evaluation stage.
Keywords – Audio Visual Media, Reading Comprehension

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan analisis penggunaan media audiovisual terhadap
kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV SDN Kepunten Tulangan pandemi covid-19, dan bagaimana
kemampuan membaca siswa kelas IV selama masa pandemi covid-19 sdn kepunten tulangan. Turangan. Penelitian
ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif dan jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan pencatatan. Dalam pemeriksaan keabsahan data
yang digunakan, dilakukan analisis data berupa penyederhanaan data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau
verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada masa pandemi covid-19, media audio visual sangat
membantu dalam menumbuhkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas iv. Selama proses pembelajaran,
fungsi whatsapp digunakan sebagai alat komunikasi pembelajaran online untuk menyediakan media audiovisual
yang terbagi menjadi tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan yang meliputi kegiatan awal, inti dan akhir, dan
tahap akhir adalah tahap evaluasi. Dengan bantuan media audiovisual, siswa dapat membantu mengembangkan
kemampuan pemahaman bacaannya.
Kata Kunci – Media audio visual, Membaca pemahaman
2|Page

I. PENDAHULUAN
Di bulan Februari 2020 ini kita semua menghadapi wabah yang sangat luar biasa yang membuat
masyarakat khususnya para pelajar resah. Wabah ini bernama Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) dan
merupakan jenis penyakit baru yang belum pernah terdeteksi pada manusia sebelumnya. Tanda dan gejala umum
infeksi COVID-19 termasuk gejala gangguan pernapasan akut, seperti demam, batuk, dan sesak napas. Masa
inkubasi rata-rata adalah 5-6 hari, dan masa inkubasi terlama adalah 14 hari[1]. Wabah yang sangat berbahaya ini
telah memberikan dampak yang sangat besar bagi dunia, khususnya di Indonesia. Selama pandemi ini, banyak
sekolah dan kantor instalasi pemerintah ditutup. Dampak luar biasa ini juga memperburuk situasi pendidikan di
Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah memberikan kebijakan stay at home dengan melakukan kegiatan
pembelajaran online atau daring Untuk semua siswa SD, SMP, SMA dan mahasiswa. Hal ini sejalan dengan
kebijakan Menteri Pendidikan Nasional, Bapak Nadiem Anwar Makarim yang mengeluarkan Surat Edaran Nomor 3
Tahun 2020 tentang “Pembelajaran Online (Dalam Jaringan) untuk Mencegah Penyebaran Corona Virus Disease
(Covid-19) mengindikasikan seluruh kegiatan di dalam dan di luar ruangan di seluruh departemen ditiadakan untuk
sementara waktu guna menekan penyebaran virus Corona, khususnya di bidang pendidikan. Melalui surat edaran ini,
pemerintah menerapkan kebijakan seperti pembatasan sosial, jarak sosial, dan penggunaan masker. Dan mendapat
dukungan SE No. Nomor 4 Tahun 2020 tentang Implementasi Kebijakan Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19
Dalam hal ini proses pembelajaran dapat dilakukan secara online atau daring untuk memberikan pengalaman belajar
yang bermakna, Fokus pada kecakapan hidup dan kegiatan belajar yang bervariasi sesuai dengan minat, kondisi, dan
fasilitas siswa[2].
Kegiatan belajar dan belajar merupakan proses interaktif yang bersifat pendidikan dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan. Pembelajaran merupakan suatu sistem yang termasuk dalam proses pembelajaran.Pembelajaran
terdiri dari beberapa komponen yang saling mempengaruhi, antara lain guru, siswa, tujuan, materi, media, metode,
dan evaluasi. Belajar adalah suatu jenis kegiatan belajar mengajar yang berhubungan dengan pendidikan yang
melibatkan perubahan sikap, keterampilan, pengetahuan, dll dari siswa dan anggota fakultas, sehingga memudahkan
proses belajar dan membantu siswa mengikuti tujuan yang akan dipelajari. menyelesaikan. Keberhasilan
pembelajaran tentunya tidak terlepas dari kerjasama dengan warga sekolah, termasuk peran guru sebagai
pendidik[3]. Media pembelajaran sebenarnya memiliki fungsi yang penting, selain untuk membantu siswa
memahami materi yang pada gilirannya mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar siswa, ketika guru tidak dapat
memberikan materi kepada siswa karena alasan tertentu, media pembelajaran juga berperan dalam menggantikan
guru. , seperti Guru mengikuti konferensi yang tidak mengizinkan guru masuk ke kelas dan mengajar, dan di masa
pandemi saat ini, pembelajaran online juga membutuhkan media yang paling efektif untuk membantu siswa dalam
proses pembelajaran dengan menggunakan media audio visual untuk mengatasi audio -media visual yang digunakan
dalam proses pembelajaran Jenis media pembelajaran yaitu media audiovisual adalah jenis media yang digunakan
dalam kegiatan pembelajaran yang melibatkan pendengaran dan penglihatan dalam suatu proses atau kegiatan[4].
Pesan dan informasi yang dapat disebarluaskan melalui media dapat disebarluaskan melalui media berupa informasi
verbal dan nonverbal yang bergantung pada penglihatan dan pendengaran. Contoh media audio visual adalah film,
video, program TV, dll.
Pada masa pembelajaran online ini, penggunaan media pembelajaran sangat penting untuk menunjang
proses kegiatan belajar mengajar, terutama untuk menumbuhkan keterampilan membaca pemahaman siswa.
Membaca pemahaman merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki siswa.Membaca pemahaman
merupakan proses yang tersusun dari dua kemampuan utama, yaitu kemampuan menangkap makna kata dan
kemampuan berpikir tentang persepsi ucapan. Artinya pembaca perlu menyampaikan informasi yang ingin penulis
jelaskan. Membaca pemahaman adalah strategi membaca yang bertujuan untuk mengevaluasi karya tulis dengan
melibatkan diri dalam membaca sebanyak mungkin dan melakukan analisis yang anda[5]l. Jika seseorang dapat
menangkap makna kata-kata yang digunakan oleh penulis, memahami makna tersurat dan tersirat, dan menarik
kesimpulan, maka dapat dikatakan bahwa ia memahami bacaan. Membaca pemahaman menuntut siswa untuk
terbiasa dengannya sehingga siswa dapat memahami isi teks yang mereka baca. Jika siswa telah menguasai isi teks
dan dapat memahami makna kata-kata yang digunakan oleh penulis, maka mereka dapat dikatakan mengerti. Oleh
karena itu, perlu membiasakan anak dengan teks bacaan. Peningkatan kemampuan pemahaman membaca siswa
perlu ditumbuhkembangkan sejak dini, karena pemahaman materi teks bacaan tidak hanya bergantung pada isi teks,
tetapi juga bergantung pada pengetahuan pembaca yang ada.

II. METODE
a. Jenis penelitian
Page |3

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualiatatif deskripstif untuk memperoleh
informasi yang menjelaskan tentang suatu kejadian atau peristiwa, atau berdasarkan apa yang terjadi di
tempat kejadian.
b. Unit Analisis
1. Media audio visual adalah banyaknya media yang digunakan dalam proses atau kegiatan yang
melibatkan kegiatan pembelajaran baik dengan pendengaran maupun visual.
2. Membaca pemahaman adalah suatu bentuk kegiatan membaca yang bertujuan untuk memahami
informasi atau makna yang terkandung dalam isi bacaan.
c. Subjek dan setting penelitian
Subjek sekunder yang dipilih pada penelitian ini adalah guru wali kelas IV SDN Kepunten
Tulangan. Sedangkan subjek primer yang dipilih pada penelitian 4 siswa kelas IV yaitu 2 siswa laki-laki
dan 2 siswa perempuan. Pengambilan sampel ini didasari karena karena keempat siswa tersebut dua
diantaranya tingkat membaca pemahamannya sudah diatas rata-rata dan dua lainnya tingkat membaca
pemahamannya dibawah rata-rata. Sedangkan setting yang dipilih oleh peneliti adalah SDN Kepunten yang
beralamatkan di Jalan Raya Kalpataru Desa Kepunten, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo.
Pemilihan lokasi tersebut dibuat oleh peneliti karena sekolah tersebut dekat dengan rumah peneliti. Selain
itu sekolah ini juga memiliki visi dan misi yang sangat jelas.
d. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah :
1. Wawancara
2. Observasi
3. Dokumentasi
e. Pengecekan keabsahan data
Selama masa pandemi Covid-19 di SDN Kepunten Tulangan, peneliti menggunakan teknik triangulasi
untuk lolos uji kredibitas untuk mengamati suatu kejadian atau peristiwa.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Analisis Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas
IV Di Masa Pandemi Covid-19 SDN Kepunten Tulangan.
Sesuai dengan video yang diberikan oleh guru, guru memberikan video yang berisi tentang dongeng. Video
tersebut menampilkan teks bacaan dan gambar bergerak agar siswa terlihat menarik. Guru mengajak siswa
untuk menonton video dan membaca teks yang ada di video. Setelah itu, guru mengajukan pertanyaan
latihan kepada siswa berdasarkan video yang disajikan, dan guru mengajukan pertanyaan terkait unsur
internal dongeng berdasarkan video yang disajikan. Peneliti kemudian mengecek pemahaman siswa tentang
cerita yang mereka baca. Unsur-unsur dalam cerita yang diberikan guru kepada siswa adalah 1) memahami
dan mengucapkan kosakata dengan jelas, 2) menyebutkan unsur-unsur cerita, dan 3) menyebutkan isi
cerita. Tokoh-tokoh dalam cerita, 4) menjelaskan tokoh-tokoh dalam cerita, 5) menjelaskan tema cerita, 6)
menjelaskan latar, tempat, waktu, dan suasana cerita. Setelah guru memberikan soal latihan, guru
menunggu jawaban siswa, apakah siswa dapat menjawab pertanyaan tersebut atau tidak. Guru akan
mengajukan pertanyaan yang berbeda agar siswa tidak bosan dengan pertanyaan yang sama. Setelah
mengajak siswa untuk menonton video, guru meminta siswa untuk menceritakan kembali isi video, dan
guru meminta siswa untuk merangkum isi cerita dan menjelaskan pesan yang ingin disampaikan oleh cerita
tersebut. Dari hasil pelaksanaan pembelajaran, kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV SD
Negeri Kepunten Tulangan tergolong baik, karena ada 25 siswa, sehingga sekitar 20 siswa dapat
menjelaskan bacaannya dengan baik. video yang ditampilkan. Siswa juga mampu memaknai tugas dongeng
dengan baik.
Berdasarkan grid observasi menggunakan fungsionalitas WhatsApp sebagai sarana penyampaian materi
selama pembelajaran online, langkah-langkah yang telah dilakukan guru untuk menggunakan aplikasi
WhatsApp sebagai alat komunikasi pembelajaran online selama pandemi Covid-19 adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
Di masa pandemi COVID-19, guru perlu mempersiapkan diri sebelum menggunakan aplikasi
WhatsApp sebagai alat komunikasi pembelajaran online. Persiapan guru seperti membuat grup
whatsapp untuk kelas yang akan digunakan, guru menyiapkan RPP online yang akan digunakan, guru
menentukan jadwal dan rencana penggunaan, guru menyiapkan materi berupa media video dan juga
buku pelajaran dan LKS yang diproduksi guru , guru mempersiapkan siswa untuk proses pembelajaran
dengan melakukan absensi online menggunakan Google Spreadsheet.
2. Implementasi

.
4|Page

Implementasi adalah realisasi dari rencana yang telah dirumuskan oleh guru. Pelaksanaan proses
pembelajaran berdasarkan observasi di IVA SDN Kepunten Tulangan, yang peneliti uraikan sebagai
berikut:
a. Kegiatan pendahuluan Pada kegiatan pembelajaran awal, guru menyapa siswa melalui grup
whatsapp, kemudian menggunakan google form untuk mengirim absensi online, dan mengirimkan
link ke grup whatsapp kelas. Guru kemudian memberikan petunjuk tentang kegiatan yang akan
dilakukan. Setelah guru mengirimkan absensi online, siswa mengisi formulir absensi, sistem secara
otomatis mendeteksi absensi dan mencatat nama absensi.
b. aktifitas utama
Pada kegiatan inti, guru memberikan materi yang sudah disiapkan dan media pembelajaran video yang
sudah disiapkan. Jika ada materi yang belum dipahami guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya. Jika video yang ditayangkan masih kurang dipahami, siswa dapat mengajukan
pertanyaan. Guru memberikan tugas kuis dan latihan soal, untuk kuis guru memberikan waktu kurang
lebih 30 menit, dan untuk tugas berupa LKS guru memberikan batas waktu 21.00 WIB. Guru masih
akan bertanya kepada siswa apakah mereka memahami tugas yang diberikan, dan jika tidak, guru akan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang tugas. Untuk tugas LKS, batas waktu
yang diberikan guru adalah pukul 21.00 WIB karena sebagian besar siswa masih menggunakan
handphone orang tua dan menunggu orang tua pulang kerja terlebih dahulu sebelum dapat
menyelesaikan tugas yang diberikan. Pekerjaan rumah yang diberikan dapat dikumpulkan dalam
bentuk foto dan dikirim ke grup whatsapp atau obrolan pribadi ke guru. Bagi mahasiswa yang
terlambat dalam batas waktu yang ditentukan, mahasiswa tersebut tetap dapat mengirimkannya
keesokan harinya, namun alasan keterlambatan mahasiswa tersebut harus mencantumkan alasan yang
jelas dan logis.
c. Acara penutup
Kegiatan penutup diakhiri dengan pembelajaran oleh guru dengan ucapan terima kasih, stiker lucu dan
icon whatsapp berupa jempol sebagai bentuk apresiasi kepada siswa yang telah mengikuti
pembelajaran dengan serius.
3. Evaluasi
Setelah observasi peneliti, sistem evaluasi guru adalah semua tugas yang diberikan guru kepada siswa
diterima oleh guru, dan guru akan mengoreksi tugas yang masuk di grup whatsapp atau chat pribadi satu
per satu dan masuk ke siswa ' nilai ke dalam buku skor sebagai contoh. bukti. Penilaian fisik siswa.
B. Analisis Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV Di Masa Pandemi Covid-19
Peneliti melaksanakan penelitian bagaimana keahlian membaca pemahaman dengan memandang guru
membagikan media video yang berisi cerita dongeng, video tersebut berisikan bacaan cerita serta gambar-
gambar bergerak supaya nampak menarik untuk siswa, kemudian siswa diajak oleh guru buat membaca serta
menguasai dari apa yang terdapat di video tersebut. Guru membagikan waktu 15 menit agar siswa mulai
mengamati video tersebut serta membiarkan siswa buat menguasai cerita di dalam video tersebut. Buat
mengenali keahlian membaca uraian siswa, guru membagikan kuis kepada siswa ialah dengan siswa diberikan
soal yang berkaitan dengan cerita yang terdapat di video tersebut. Soal awal siswa dimohon guru buat
mengatakan unsur- unsur dalam cerita, terlihat siswa sangat antuasias sekali. Peneliti memfokuskan terdapat 4
siswa yang peneliti hendak cermat gimana keahlian membaca uraian mereka. Peneliti mengamati dari siswa D
hingga siswa D periset memandang seluruh telah dapat mengatakan unsur- unsur intrinsik dengan baik serta
benar. Setelah itu soal kedua guru membagikan soal kepada siswa ialah mengatakan tokoh- tokoh dalam cerita
yang telah disajikan lewat video. Periset memandang siswa A hingga siswa D telah dengan baik mereka dapat
mengatakan tokoh- tokoh yang terdapat pada cerita di dalam video tersebut. Setelah itu soal ketiga guru
membagikan soal, siswa siminta buat mengatakan tema cerita tersebut. Periset memandang dari keempat siswa
terdapat 2 siswa yang belum dapat mengatakan apa tema yang terdapat pada cerita tersebut. Setelah itu soal
berikutnya ialah soal keempat guru memohon siswa buat mengatakan sifat tokoh, latar, tempat, waktu serta
suasana dalam cerita. Peneliti memandang dari keempat siswa tersebut telah dapat mengatakan dari apa yang
terdapat di soal, cuma saja dari keempat siswa tersebut seluruh bersama masih belum dapat menarangkan
atmosfer yang terdapat di dalam cerita tersebut. Soal kelima dilanjutkan, guru memohon siswa buat
mengatakan amanat yang tercantum di dalam cerita tersebut. Peneliti memandang dari keempat siswa seluruh
telah dapat dengan baik mengatakan amanat yang tercantum dalam cerita tersebut. Buat soal terakhir guru
memohon siswa buat menggambarkan kembali dari cerita yang telah mereka baca serta amati di video tersebut
lewat voice note. Periset memandang dari keempat siswa tersebut cuma 2 siswa yang dapat menggambarkan
kembali cerita yang mereka baca, hendak namun 2 siswa yang lain telah dengan baik dapat menggambarkan
kembali cerita yang mereka baca serta pula mereka telah dapat memakai opsi kata yang baik serta tidak
belepotan serta kata tersebut tidak memiliki arti ganda. Dari hasil riset tersebut bisa disimpulkan kalau rata-
rata seluruh siswa dapat menguasai teks dengan baik apabila mereka membaca cerita ataupun menyaksikan
cerita lewat video. Siswa merasa tertarik membaca lewat video daripada cuma lewat foto, bacaan teks maupun
Page |5

di novel tema. Guru pula berkata media video ini sangat diminati oleh siswa, meski masih terdapat yang belum
faham namun walaupun begitu siswa tertarik buat belajar serta berupaya dari pada cuma monoton memakai
novel tematik serta cuma gambar- gambar serta bacaan teks saja.

V. KESIMPULAN
Bersumber pada hasil penelitian yang dilakukan peneliti, dapat disimpulkan jika Analisis Penggunaan Media Audio
Visual Terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV Di masa Pandemi Covid- 19 SDN Kepunten
Tulangan selaku berikut. Analisis Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Keahlian Membaca Uraian oleh guru
kelas IV SDN Kepunten Tulangan. Guru memakai media Audio Visual selaku penunjang aktivitas pendidikan
sekalian mengukur keahlian membaca uraian siswa. Aktivitas pendidikan yang muat aktivitas pembuka, inti, serta
penutup. Guru melaksanakan kegiatan pendidikan secara daring memakai aplikasi whatsapp, seluruh kegiatan
pendidikan diakses melalui fitur whatsapp baik penyampaian modul, data, dialog dan aktivitas penilaian yang
dicoba dengan menggunakan fitur semacam video serta gambar.

VI. UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyadari bahwa dalam proses pembuatan artikel ilmiah ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan
serta kerjasama dengan berbagai pihak. Dengan demikian, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Tri
Linggo Wati, M.Pd. selaku kepala Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar sekaligus Dosen pembimbing
skripsi yang telah membimbing, dan Sutikno, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Kepunten Tulangan, yang telah
mempersilahkan penulis untuk melakukan penelitian di SDN Kepunten Tulangan. Sehingga penulis bisa
menyelesaikan skripsi ini.

REFERENCES

[1] Yurianto Ahmad, Bambang Wibowo, K. P. (2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus
Desease (Covid-19). (M. I. Listiana Azizah, Adistikah Aqmarina.)
[2] Surat Edaran Mendikbud Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang “Pembelajaran Daring (Dalam Jaringan)
dalam Rangka Mencegah Penyebaran Corona Virus Desease (Covid-19).
[3] Pane dan Dasopang. (2017). Belajar dan Pembelajaran. Jurnal Kajian Ilmu-ilmu Keislaman. Vol.3(2). 333-352.
[4] Arsyad. Azhar. (2014). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Wali Press.
[5] Ahmad S. Hardjasujana. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta: Karunika Jakarta.

You might also like