You are on page 1of 31

DAFTAR PUSTAKA

Alias, N. A., and Zainuddin, A. M. (2005). Innovation for Better Teaching and

Learning: Adopting the Learning Management System. Malaysian Online

Journal of Instructional Technology, 2 (2), 27-40.

Bailey, G. D. (1993). Wanted: A Road Map for Understanding Integrated

Learning Systems. In G. D. Bailey (Ed.), Cmoputer-based Integrated

Learning Systems (pp. 3-9). Englewwod Cliffs, NJ: Educational

Technology Publications.

Baumgartner, Peter. (2007). E-Learning Strategies at Universities. [Online].

Tersedia: http://www.donau-

uni.ac.at/imperia/md/content/weiterbildungsforschung/veranstaltungen/drc

/baumgartner_presentation.pdf [10 April 2012].

Boettcher, Judith and Rita. (1999). 21st Century Teaching And Learning Patterns:

What Will We See?. Syllabus Press Inc.

Borg, W. R., and Gall M. D. (1979). Educational Research: an introduction. New

York: Longman Inc.

Cisco, (2001). E-learning: Combines Communication, Education, Information,

and Training. [Online]. Tersedia:

http://www.cisco.com/warp/public/10/wwtraining/elearning [10 April

2012].

Basytyan Kardinal Pratama, 2012


Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Android
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
85

Davidson-Shivers, et.al (2006). Web-Bassed Learning: Design, Implementation,

and Evaluation. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Ellis, Ryann K. (2009). Field Guide to Learning Management Systems. ASTD

Learning Circuits.

Fowler, Martin. (2004). UML Distiled – Panduan Singkat Bahasa Pemodelan

Objek Standar. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Geddes S.J. (2004). Mobile Learning in the 21st Century: Benefit for Learners.

[Online]. Tersedia:

http://knowledgetree.flexiblelearning.net.au/edition06/download/geddes.pd

f [2 Mei 2012].

Glossary. (2001). Glossary of e-Learning Terms. [Online]. Tersedia:

http://www.scvs.org.uk/dld/1500 [10 April 2012].

Gumbira, Dadan. (2008). Mobile Learning. [Online]. Tersedia:

http://visipramudia.files.wordpress.com/2008/04/mobile-learning-ppt.pdf

[10 Mei 2012].

Hasbullah. (2007). Perancangan dan Implementasi Model Pembelajaran E-

Learning untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di JPTE FPTK UPI.

[Online]. Tersedia:

http://directory.umm.ac.id/tik/Hasbullah_Perancangan%20dan%20Implem

entasi%20Model%20Pembelajaran.pdf [10 April 2012].

Basytyan Kardinal Pratama, 2012


Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Android
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
86

Hendrik dan Wahid, Fathul. (2005). Pengembangan Learning Management

System. Yogyakarta: Media Informatika.

Maedi. (2009). Definisi Antar Muka. [Online]. Tersedia:

http://allofmae.blogspot.com/2009/12/definisi-antar-muka.html [16 Juni

2012].

Mardika, N. (2008). Pengembangan Multimedia Dalam Pembelajaran Kosakata

Bahasa Inggris Di SD. [Online]. Tersedia:

http://mardikanyom.tripod.com/Multimedia.pdf [16 Juni 2012].

Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Bandung: SPS Universitas Pendidikan Indonesia.

Paseban.com. (2012). Peran Perangkat Teknologi Mobile Saat Ini Di Dunia

Pendidikan Kampus. [Online]. Tersedia:

http://portal.paseban.com/article/8731/teknologi-mobile [20 April 2012].

Quinn, C. (2000). M-Learning: Mobile, Wireless, in-Your-Pocket Learning.

[Online]. Tersedia: www.linezine.com/2.1/features/cqmmwiyp.htm [2 Mei

2012].

Riyanto, Bambang. (2006). Perancangan Aplikasi M-Learning Berbasis Java.

Bandung: STEI-ITB.

Siahaan, Sudirman. (2004). E-Learning (Pembelajaran Elektronik) Sebagai Salah

Satu Alternatif Kegiatan Pembelajaran. [Online]. Tersedia:

http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/42/sudirman.htm [12 April 2012].

Basytyan Kardinal Pratama, 2012


Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Android
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
87

Sihabudin. (2009). Model-model Pengembangan E-learning Dalam Meningkatkan

Mutu Pendidikan. [Online]. Tersedia: http://ejournal.sunan-

ampel.ac.id/index.php/Nizamia/article/view/301/240 [14 April 2012].

Smaldino, Sharon E. et.al (2005). Instructional Technology and Media for

Learning. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Soekartiwi. (2003). “E-learning di Indonesia dan Prospeknya di Masa

Mendatang”. Disampaikan pada Seminar Nasional E-learning perlu E-

Library di Universitas Kristen Petra Surabaya. [Online]. Tersedia:

http://inculvl.petra.ac.id/indonesia/bimbingan/elearning2.pdf [14 April

2012].

Sudarsono. (2005). Flowchart. [Online]. Tersedia:

http://sdarsono.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16512/flowchart.pd

f [16 Juni 2012].

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitaif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Swatman, Paul MC (2006). E-learning Readiness of Hongkong Teachers.

[Online]. Tersedia:

http://www.insyl.unisa.edu.au/publications/workingpapers/200605.pdf [10

Mei 2012].

Basytyan Kardinal Pratama, 2012


Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Android
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
88

Szabo, M., & Flesher, K. (2002). CMI Theory and Practice: Historical Roots of

Learning Managment Systems. Paper presented at the E-Learn 2002 World

Conference on E-Learning in Corporate, Government, Healthcare, &

Higher Education, Montreal, Canada.

Tamimudin, Muhammad. (2007). Mengenal Mobile Learning (M-Learning).

LIMAS.

Wahono. (2008). Memilih Sistem E-learning Berbasis Open Source. [Online].

Tersedia: http://romisatriawahono.net/2008/01/24/memilih-sistem-e-

learning-berbasis-open-source/ [14 April 2012].

Watson, William R. and Watson, Sunnie. (2007). An Argument for Clarity: What

are Learning Management Systems, What are They Not, and What Should

They Become?. TechTrends 51(2).

Wijaya, Stevanus Wisnu. (2006). Mobile Learning Sebagai Model Pembelajaran

Alternatif Bagi Pemulihan Pendidikan Di Daerah Bencana Alam Gempa

Bumi Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma.

Wikipedia.org. (2008). Android (Sistem Operasi). [Online]. Tersedia:

http://id.wikipedia.org/wiki/Android_(sistem_operasi) [10 Mei 2012].

Yessica, Gugus F. & Setiawan, Wawan. (2008). Pengembangan Pembelajaran

Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal

Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Vol I(2): 35-52.

Basytyan Kardinal Pratama, 2012


Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Android
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembelajaran merupakan unsur yang sangat penting dalam pendidikan di

Indonesia. Dalam pembelajaran terdapat berbagai macam strategi dan metode

yang dapat digunakan sesuai dengan kondisi yang ada. Terlaksananya strategi

pembelajaran yang baik, meliputi pengajaran, diskusi, membaca, menulis,

berbicara, tanya jawab, penugasan, presentasi dan evaluasi tergantung satu atau

lebih tiga mode dasar dialog sebagai berikut (Boettcher, 1999):

a. Dialog antara dosen dengan mahasiswa.

b. Dialog antara mahasiswa dengan sumber belajar.

c. Dialog diantara mahasiswa.

Pembelajaran dapat berjalan secara optimal apabila ketiga aspek tersebut

diselenggarakan dengan komposisi yang serasi. Para pakar pendidikan

menyatakan bahwa keberhasilan pencapaian tujuan dari pembelajaran sangat

ditentukan oleh keseimbangan antara ketiga aspek tersebut (Pelikan dalam

Hasbullah, 1992).

Metode yang digunakan dalam pembelajaran di Perguruan Tinggi

Indonesia sebagian besar menggunakan sistem pendidikan “tradisional” yaitu

antara pendidik dan peserta didik bertemu pada suatu tempat dan pada waktu

tertentu (tatap muka di dalam kelas secara synchronous). Sebenarnya tidak ada

Basytyan Kardinal Pratama, 2012


Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Android
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2

yang salah dengan sistem pendidikan ini, namun seiring dengan perkembangan

teknologi yang semakin canggih, sistem tersebut dirasa kurang dan tidak mampu

bergerak secara dinamis. Kedinamisan yang dibutuhkan adalah terciptanya

komunikasi yang berjalan dengan baik, yaitu semakin mudahnya pendidik dan

peserta didik berkomunikasi satu sama lain.

Kedinamisan yang demikian tidak dapat dibatasi dengan ruang dan waktu

tertentu (kelas yang terjadwal), sehingga kesempatan untuk bertatap muka akan

sangat berkurang. Hal ini dapat dicontohkan dengan adanya berbagai kegiatan

para pendidik yang mempunyai kegiatan di luar pembelajaran ataupun ada jam

mata kuliah yang sama dan saling bertabrakan dengan jurusan lain atau dengan

semester lain di satu jurusan, sehingga pendidik tidak dapat melakukan tugas

(dalam kelas) dengan baik.

Hal tersebut bukan sepenuhnya kesalahan dari pendidik, karena

ketidakhadiran seseorang dalam pembelajaran tradisional ini juga disebabkan

karena “kesibukan” dari peserta didik. Ada peserta didik yang tidak bisa

menghadiri pembelajaran di kelas karena harus menghadiri seminar, workshop,

keperluan organisasi maupun pekerjaan.

Sebenarnya telah ada pemecahan dari berbagai permasalahan tersebut,

yaitu e-learning atau electronics learning (pembelajaran elektronik). Sistem e-

learning dapat juga digunakan dalam pemecahan masalah “kedinamisan”. Dalam

sistem ini, pendidik dan peserta didik tidak perlu bertemu dalam tempat (kelas)

dan waktu tertentu sehingga pembelajaran dapat dilakukan secara “penuh” dan

Basytyan Kardinal Pratama, 2012


Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Android
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3

memenuhi standar yang telah ditetapkan. Oleh karena itu diperlukan sarana atau

medium e-learning khususnya yang berbasis mobile.

Sebagai suatu sistem, e-learning sekurang-kurangnya terdiri atas: konten

(content), perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), serta sumber

daya manusia (brainware). Berkaitan dengan perangkat keras, Oleh karena itu,

sistem e-learning pada kegiatan ini menitikberatkan pada konten, perangkat lunak,

dan SDM yang terlibat di dalamnya.

Banyak istilah yang terkait dengan e-learning, diantaranya: software

learning; multimedia learning; computer based learning; online learning;

distance learning; serta e-learning itu sendiri. Darin E. Hartley mengatakan:

e-learning merupakan suatu jenis kegiatan belajar mengajar yang

memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke mahasiswa dengan

menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain.

Terdapat dua bagian utama dalam e-learning, yaitu isi e-learning (materi

atau pelajaran) dan Learning Management System. Kedua bagian ini merupakan

inti dari pelaksanaan pembelajaran teknologi yang terintegrasi.

Learning management system (LMS) adalah sebuah model dan sistem

yang menjalankan administrasi yang berfungsi sebagai platform e-learning.

Pengertian lain diungkapkan oleh Pandey (2009) yang tertulis dalam Szabo, LMS

adalah infrastruktur yang memberikan dan mengelola konten, mengidentifikasi,

menilai, melacak kemajuan, mengumpulkan dan menyajikan data untuk

Basytyan Kardinal Pratama, 2012


Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Android
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4

mengawasi proses pembelajaran secara keseluruhan. Baumgartner dalam Graf

(2007), LMS adalah sebuah perangkat lunak yang membantu dalam penyampaian

materi pelajaran menggunakan media internet. Alias dalam Graf (2007), LMS

dapat diartikan sebagai aplikasi berbasis web yang digunakan untuk

merencanakan, mengimplementasikan, dan menilai proses pembelajaran dengan

spesifik.

Ide umum di balik LMS adalah tercapainya sistem e-learning yang dapat

diatur dan dikelola dalam suatu sistem yang terintegrasi. Semua kegiatan belajar

dan bahan dalam suatu pembelajaran (course) diatur dan dikelola oleh dan dalam

sistem. LMS biasanya menawarkan forum diskusi, berbagi file, manajemen tugas,

rencana pembelajaran, silabus, chat, dll.

Saat ini, dunia pendidikan telah menggunakan e-mail, proses pencatatan,

pengaksesan sumber ilmu dan informasi, dan juga penggunaan teknologi mobile

sebagai bagian penting dalam proses belajar mengajar. Proses interaksi satu arah

yang biasanya dilakukan di ruang-ruang kuliah mulai ditinggalkan. Para pelajar

saat ini dapat menjadi sumber informasi dari bahan ajar itu sendiri. Hal ini sangat

memungkinkan terjadinya proses pertukaran ilmu dari pengajar ke pelajar,

ataupun sebaliknya.

Peranan teknologi mobile telah mengalami perluasan fungsi. Awalnya,

teknologi mobile berperan sebagai alat penunjang komunikasi antar manusia.

Namun, semakin banyaknya kebutuhan manusia, semakin banyak pula inovasi

yang dapat diterapkan untuk memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan mereka.

Basytyan Kardinal Pratama, 2012


Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Android
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5

Saat ini dapat dengan mudah ditemukan metode pembelajaran online yang

dilakukan di dalam kelas. Hampir setiap kampus telah memiliki jaringan Wi-Fi

agar para mahasiswa dapat mengakses informasi yang mereka butuhkan. Dengan

begitu, peran buku teks akan semakin berkurang karena digantikan dengan

pengaksesan ilmu dan informasi dari perangkat komputer atau mobile seperti

tablet dan smartphone.

Selain itu berbagai fitur perangkat mobile memberikan peluang tersendiri

bagi para pengembang aplikasi. Ada beberapa aplikasi pembelajaran yang dapat

dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Salah satunya adalah penerapan e-learning

pada perangkat mobile device yang biasanya disebut sebagai m-learning.

Penggunaan m-learning saat ini menjadi hal yang penting dan dibutuhkan

dalam membantu kegiatan belajar mengajar pada mayoritas lembaga perguruan

tinggi di Indonesia. Mobile learning merupakan implementasi dan adaptasi e-

learning yang didesain lebih sederhana karena ditujukan untuk mobile device,

tetapi tetap efektif untuk pembelajaran.

Mobile learning merupakan model pembelajaran yang tepat dan dapat

dilakukan antar tempat atau lingkungan dengan menggunakan teknologi yang

mudah dibawa pada saat pembelajar berada pada kondisi bergerak. Dengan

berbagai potensi dan kelebihan yang dimilikinya, mobile learning diharapkan

akan dapat menjadi sumber belajar alternatif yang dapat meningkatkan efisiensi

dan efektifitas proses dan hasil belajar peserta didik di Indonesia.

Basytyan Kardinal Pratama, 2012


Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Android
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
6

Tingkat penetrasi perangkat bergerak yang sangat tinggi, tingkat

penggunaan yang relatif mudah, dan harga perangkat yang semakin terjangkau,

dibanding perangkat komputer personal, merupakan faktor pendorong yang

semakin memperluas kesempatan penggunaan atau penerapan mobile learning

sebagai sebuah kecenderungan baru dalam belajar, yang membentuk paradigma

pembelajaran yang dapat dilakukan di mana pun dan kapan pun.

Mobile learning didefinisikan oleh Clark Quinn (Quinn 2000) sebagai:

“The intersection of mobile computing and e-learning: accessible resources

wherever you are, strong search capabilities, rich interaction, powerful support

for effective learning, and performance-based assessment. E-learning

independent of location in time or space”.

Berdasarkan definisi tersebut maka mobile learning merupakan model

pembelajaran yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Pada

konsep pembelajaran tersebut mobile learning membawa manfaat ketersediaan

materi ajar yang dapat diakses setiap saat dan visualisasi materi yang menarik.

M-learning atau mobile learning merujuk pada penggunaan perangkat

genggam seperti PDA, ponsel, tablet, laptop dan perangkat teknologi informasi

yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan fokus pada perangkat

handphone (telepon genggam). Tujuan pengembangan mobile learning adalah

mengembangkan sistem e-learning pada perangkat bergerak (mobile device).

Bila membandingkan antara mobile device dan komputer (media yang

biasa digunakan untuk menyampaikan e-learning), ada beberapa hal yang berbeda.

Basytyan Kardinal Pratama, 2012


Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Android
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
7

Perbedaan-perbedaan tersebut meliputi fitur dan fungsi pada setiap device.

Beberapa perbedaan tersebut antara lain, yaitu:

1) Keluaran, yaitu ukuran dan kemampuan resolusi layar,

2) Masukan, yaitu keyboard, touch screen dan masukan suara,

3) Kemampuan pemrosesan data dan kapasitas memori,

4) Telephony Service, yaitu SMS dan telephone,

5) GPS (Global Positioning System).

Seperti halnya e-learning, dalam m-learning dibutuhkan fungsi dan fitur LMS,

tetapi saat ini belum ada aplikasi mobile yang memiliki fungsi dan fitur LMS

secara lengkap. Berdasarkan berbagai hal tersebut maka salah satu hasil skripsi ini

adalah mengembangkan mobile learning application yang dapat digunakan dalam

pembelajaran dengan melibatkan fungsi dan fitur LMS.

1.2 Rumusan Masalah

Pada penelitian ini akan dikembangan sebuah mobile learning interaktif

berbasis Android yang di dalamnya memuat fitur-fitur Learning Management

System (LMS). Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini dapat diuraikan

menjadi pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang dan membangun aplikasi mobile learning yang

memiliki fungsi dan fitur LMS?

2. Apakah aplikasi itu dapat berjalan pada perangkat ponsel berbasis

Android dengan karakteristik yang berbeda?

Basytyan Kardinal Pratama, 2012


Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Android
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
8

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari skripsi ini adalah:

1. Mendesain dan membangun Mobile Learning berbasis Android agar

dapat memudahkan mahasiswa untuk memahami materi yang

diajarkan di kampus.

2. Menguji Mobile Learning yang dibuat pada perangkat ponsel berbasis

Android dengan karakteristik yang berbeda.

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah bagi pembahasan kasus dan pengembangan

aplikasi ini adalah sebagai berikut:

1. Studi kasus dititikberatkan kepada pengembangan aplikasi Learning

Management System (LMS) pada e-learning secara mobile berbasis

Android.

2. Pengembangan aplikasi dibangun secara client-server.

3. Walaupun sistem yang dikembangkan mencakup sisi client dan server,

dalam penelitian ini akan lebih mengkaji dari sisi client saja. Hal ini

ditujukan agar tujuan utama dari sistem ini dapat lebih optimal.

4. Penelitian ini tidak sampai membahas efektifitas mobile learning

berbasis Android dan tidak pula membahas pengaruhnya terhadap

prestasi belajar mahasiswa.

1.5 Metode Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Basytyan Kardinal Pratama, 2012


Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Android
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
9

1. Tahap Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Studi Literatur

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal,

paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul

penelitian.

b. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan

peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil.

c. Interview

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab

secara langsung yang ada kaitannya dengan topik yang diambil.

2. Tahap Pengembangan Perangkat Lunak

Teknik analisis data dalam pengembangan perangkat lunak

menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall, yang

meliputi beberapa proses diantaranya:

a. System/Information Engineering

Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan

suatu proyek, dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan

Basytyan Kardinal Pratama, 2012


Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Android
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
10

dari semua elemen yang diperlukan sistem dan

mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat lunak.

b. Analisis

Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam

pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunak.

c. Design

Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk

yang mudah dimengerti oleh user.

d. Coding

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah

dirancang kedalam bahasa pemrograman tertentu.

e. Pengujian

Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang

dibangun.

f. Maintenance

Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai

dapat mengalami perubahan–perubahan atau penambahan

sesuai dengan permintaan user.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut:

Basytyan Kardinal Pratama, 2012


Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Android
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
11

Bab I Pendahuluan

Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metode

penelitian serta sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan

skripsi.

Bab II Tinjauan Pustaka

Berisi dasar teori yang digunakan dalam analisis, perancangan, dan

implementasi perangkat lunak.

Bab III Metodologi Penelitian

Berisi tentang teknis pelaksanaan penelitian berupa alat dan bahan

penelitian, desain penelitian dan proses penelitian.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berisi hasil penelitian serta analisis yang dilakukan selama penelitian.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Berisi kesimpulan yang didapat selama penelitian dan saran-saran dalam

meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil penelitian.

Lampiran

Berisi dokumen-dokumen yang menunjang keabsahan penelitian.

Basytyan Kardinal Pratama, 2012


Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Android
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk berupa mobile

learning berbasis Android untuk menunjang pembelajaran mahasiswa di dalam

kelas. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian Research and Development (R

& D). Metode penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan

mengkaji keefektifan produk tersebut.

Research and Development (R & D) merupakan suatu proses atau langkah-

langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan

produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan. Menurut

Sukmadinata (2011), produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau

perangkat keras seperti buku, modul alat bantu pembelajaran di kelas atau

di laboratorium, tetapi dapat juga berupa perangkat lunak atau program

komputer, model pendidikan, pembelajaran, atau pelatihan.

Borg & Gall (1979:624) mendefinisikan hal ini dengan kalimat,

“Educational research and development (R&D) is a process used to develop and

validate educational products.” Sedangkan menurut sumber lain, metode

penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut

(Sugiyono, 2009: 297).

Basytyan Kardinal Pratama, 2012


Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Android
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
47

3.2 Langkah-langkah Penelitian

Metode Research and Development yang diungkapkan Borg dan Gall

(1989:784) terbagi atas beberapa tahapan, diantaranya :

1. Penelitian dan pengumpulan data (research and information

collecting).

2. Perencanaan (planning).

3. Pengembangan draf produk (develop preliminary form of product).

4. Uji coba lapangan awal (preliminary field testing).

5. Merevisi hasil uji coba (main product revision).

6. Uji coba lapangan (main field testing).

7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan (operasional product

revision).

8. Uji Pelaksanaan lapangan (operasional field testing).

9. Penyempurnaan akhir produk (final product revision).

10. Diseminasi dan implementasi (dissemination and implementation).

Dalam penelitian ini, proses rekayasa perangkat lunak sangat dominan

sehingga perlu adanya penyelarasan. Hal ini sesuai dengan tahapan yang di

kemukakan oleh Martin Fowler (2004:28) yang mengungkapkan, untuk

membuat perangkat lunak kita harus melalui tahapan analisis persyaratan, desain,

coding, dan testing.

Melalui kolaborasi kedua tahap tersebut sehingga menghasilkan tahapan

penelitian yang sesuai dengan rumusna dan tujuan penelitian yaitu:

1. Tahap Analisis

Basytyan Kardinal Pratama, 2012


Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Android
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
48

2. Tahap Desain

3. Tahap Pengembangan

4. Tahap Pengujian

5. Pembuatan Laporan

Prosedur penelitian yang dilakukan mengikuti alur penelitian yang dapat

dilihat pada Gambar 3.1.

TAHAP ANALISIS

Studi Literatur

Analisis Kebutuhan

TAHAP DESAIN
Rancangan Mobile Learning

UML Flowchart Storyboard Antar Muka


(UI)

TAHAP
Produksi Mobile Learning
PENGEMBANGAN

Validasi Ahli Revisi

TAHAP
PENGUJIAN
Uji coba terbatas

TAHAP
LAPORAN Revisi Akhir & Penyusunan
Laporan

Gambar 3. 1 Langkah-langkah Penelitian

Basytyan Kardinal Pratama, 2012


Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Android
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
49

Masing-masing tahapan akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Tahap Analisis

Dalam proses perancangan suatu produk perlu adanya suatu kajian awal

yang berguna untuk menentukan tujuan suatu produk dibangun. Analisis

penting dalam perancangan suatu produk karena hal ini dapat menjamin ke

efektifan sumber daya serta tepat sasaran tujuan sauatu produk yang dibangun.

Pada tahap ini peneliti melakukan dua pendekatan terhadap objek yang dikaji.

Studi literatur dilakukan untuk memahami pandangan para ahli serta para

praktisi teknologi yang berperan aktif dalam perkembangan teknologi.

Sedangkan studi Lapangan digunakan peneliti untuk mengamati dampak nyata

yang sedang terjadi dilingkungan sekitarnya. Melalui kajian ini diharapkan

akan muncul suatu konsep produk yang tepat guna. Penentuan jenis produk

tersebut akan menghasilkan sebuah deskrispi spesifik mengenai produk yang

akan dikembangkan.

Borg dan Gall (1983:776) mengatakan, deskripsi tersebut bisa berupa: (1)

deskripsi naratif keseluruhan produk yang diusulkan, (2) garis besar tentantif

tentang apa yang akan mencakup produk dan bagaimana akan digunakan, (3)

pernyataan spesifik dari tujuan produk.

2. Tahap Desain

Munir (2008: 197) menjelaskan bahwa tahap desain merupakan tahap

yang meliputi penentuan unsur-unsur yang perlu dimuatkan dalam software

yang akan dikembangan sesuai dengan desain pembelajaran. Proses desain

pengembangan software pembelajaran meliputi dua aspek desain, yaitu aspek

Basytyan Kardinal Pratama, 2012


Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Android
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
50

model ID (Instructional Design atau desain instruksional) dan aspek isi

pengajaran yang akan diberikan.

a. UML

Pada tahapan desain perangkat lunak, biasanya seorang atau sebuah tim

pengembang memerlukan notasi-notasi rancangan perangkat lunak.

Notasi tersebut diperlukan untuk komunikasi antara pengembang dan

pemesan (klien) perangkat lunak. Jika perangkat lunak yang

dikembangkan dibuat dengan bahasa pemrograman berorientasi objek,

biasanya notasi-notasi UML-lah yang digunakan.

UML merupakan sebuah standar pemodelan untuk bahasa pemrograman

berorientasi objek. UML merupakan sebuah standar yang relatif terbuka

yang dikontrol oleh Object Management Group (OMG), sebuah

konsorsium yang terdiri dari banyak perusahaan (Martin Fowler, 2004:1).

OMG bertugas untuk membuat standar-standar yang mendukung

interoperabilitas, khususnya interoperabilitas sistem berorientasi objek.

Selain sebagai notasi untuk membantu memudahkan memahami alur

logika dari sebuah perangkat lunak yang akan dikembangkan, UML juga

biasa digunakan pada proses reverse engineering. Reverse engineering,

merupakan tahapan pembuatan notasi-notasi UML dari kode-kode

program yang telah dibuat. Dengan reverse engineering, anda

menggunakan sketsa untuk menjelaskan bagaimana beberapa bagian

sebuah sistem bekerja (Martin Fowler, 2004:3).

Basytyan Kardinal Pratama, 2012


Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Android
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
51

b. Flowchart

Sudarsono (2005: 1) mengungkapkan bahwa flowchart adalah

penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan

prosedur dari suatu program. Lebih lanjut, Sudarsono (2005: 5)

menjelaskan bahwa flowchart program merupakan keterangan yang

lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program sesungguhnya

dilaksanakan. Pada flowchart digunakan simbol-simbol khusus untuk

menggambarkan urutan-urutan prosedur dari suatu program.

c. Storyboard

Yessica (2008: 43) mengungkapkan bahwa storyboard merupakan

deskripsi dari setiap scene yang secara jelas menggambarkan objek

multimedia serta perilakunya yang meliputi tampilan visual, audio,

durasi, berserta keterangan keterangan lain yang diperlukan sehingga

gambaran multimedia yang akan dikembangkan dapat dilihat dengan

jelas.

d. Rancangan antarmuka (UI)

Maedi (2009) mengungkapkan bahwa antarmuka (user interface)

merupakan mekanisme komunikasi antara pengguna (user) dengan

komputer. Sejalan dengan antarmuka pemakai (user interface) pada

mobile aplikasi, diharapkan dapat menerima informasi dari pengguna

(user) dan memberikan informasi kepada pengguna (user) untuk

membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan

suatu solusi. Lebih lanjut, Maedi (2009) yang terpenting dalam

Basytyan Kardinal Pratama, 2012


Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Android
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
52

membangun user interface adalah kemudahan dalam menjalankan

komputer, interaktif dan komunikatif.

3. Tahap Pengembangan

Tahap pengembangan merupakan tahapan menerjemahkan hasil desain

logis dan fisik ke dalam kode-kode program komputer. Pada tahap ini, desain

flowchart, story board, UML, dan ERD diinplementasikan kepada baris

kode-kode program dalam bahasa Java Android. Pada tahap ini peneliti

menggunakan Eclipse versi Helios sebagai Integrated Development

Environment (IDE), serta SDK Android yang berisikan library-library yang

dibutuhkan dalam perancangan aplikasi.

Mardika (2008: 14) menjelaskan bahwa pada proses

pengembangan/produksi ini bertujuan untuk menghasilkan produk awal, dan

selanjutnya dites atau dijalankan dalam komputer untuk memastikan apakah

hasilnya sesuai dengan yang diinginkan atau tidak.

4. Tahap Pengujian

Pada saat pengembangan akhir aplikasi akan diujicoba pada emulator dan

perangkat handphone. Pada tahap uji pertama dilakukan oleh peneliti tanpa

ada peranserta pihak lain. Tahap ini ditujukan untuk memastikan apakah hasil

produk sudah sesuai dengan tujuan yang diharapkan sebelumnya.

Ketika produk lulus pada tahap uji pertama, produk akan memasuki pada

tahap uji coba lapangan yang bertujuan mengetahui tanggapan para pengguna

secara langsung.

Basytyan Kardinal Pratama, 2012


Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Android
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
53

5. Tahap Laporan

Tahap akhir dari penelitian ini adalah pembuatan laporan. Laporan

disusun sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam pedoman penulisan

karya ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia.

3.3 Alat dan Bahan Penelitian

Pada penelitian ini digunakan alat penelitian berupa perangkat keras dan

perangkat lunak sebagai berikut:

6. Perangkat keras

a. Processor Intel Core i7 for Macbook Pro.

b. RAM DDR3 berkapasitas 4 GB.

c. Harddisk berkapasitas 750 GB.

d. Monitor berukuran 13 inchi, beresolusi 1280 x 800 pixel.

e. Intel HD Graphics 3000 berkapasitas 384 MB.

f. Handphone Android Sony Xperia Arc S versi 4.0.4.

7. Perangkat lunak

a. Macintosh OS X (Lion) versi 10.7.4.

b. Java SDK for Mac OS X.

c. Android SDK dan plugin Android untuk Eclipse (ADT).

d. Eclipse Helios for Mac.

e. XAMPP for Mac versi 1.7.2a.

f. Text Editor for Mac seperti Aquamacs dan Sublime Text.

Adapun library yang digunakan untuk membantu membangun perangkat lunak:

Basytyan Kardinal Pratama, 2012


Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Android
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
54

a. MySQL Connector, digunakan untuk menghubungkan bahasa

pemrograman Java dengan database MySQL.

Codeigniter versi 2.1.0, sebagai framework PHP yang digunakan untuk

membangun server.

Basytyan Kardinal Pratama, 2012


Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Android
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan akhir dari penelitian pengembangan Learning

Management System (LMS) berbasis Android yaitu:

1. Pengembangan aplikasi Learning Management System (LMS) dapat

dilakukan dengan memanfaatkan teknologi mobile sehingga dapat

meningkatkan mobilitas. Aplikasi yang dikembangkan memiliki fungsi

dan fitur LMS secara lengkap, kecuali fitur video broadcasting, melihat

nilai quiz oleh mahasiswa secara langsung dan tipe soal quiz bergambar.

2. Aplikasi dapat berjalan dengan baik pada beberapa device Android dengan

karakteristik yang berbeda-beda.

5.2 Saran

Untuk pengembangan lebih lanjut, saran-saran yang diberikan pada

penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Diharapkan dilakukan pengembangan lebih lanjut pada platform mobile

lainnya, seperti iOS, J2ME dan Blackberry.

2. Penelitian terhadap pengembangan dan implementasi mobile learning

management system berbasis Android disarankan untuk dilanjutkan

dengan aspek penelitian yang lain pada kajian yang lebih luas, seperti

pengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa dan fitur video broadcasting.

Basytyan Kardinal Pratama, 2012


Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Android
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................... i
ABSTRACT .............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 7
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 8
1.4 Batasan Masalah ............................................................................................ 8
1.5 Metode Penelitian .......................................................................................... 8
1.6 Sistematika Penulisan .................................................................................. 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 12
2.1 E-Learning................................................................................................... 12
2.2 Learning Management System (LMS) ........................................................ 15
2.3 Teknologi Mobile ........................................................................................ 17
2.4 Mobile Learning .......................................................................................... 18
2.5 Android ........................................................................................................ 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 46
3.1 Metode Penelitian ........................................................................................ 46
3.2 Langkah-langkah Penelitian ........................................................................ 47
3.3 Alat dan Bahan Penelitian ........................................................................... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 55
4.1 Pengembangan Perangkat Lunak ................................................................ 55
4.2 Pengujian Perangkat Lunak ......................................................................... 69

Basytyan Kardinal Pratama, 2012


Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Android
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.3 Pengujian Kinerja Sistem ............................................................................ 81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 83
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 83
5.2 Saran ............................................................................................................ 83
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 84
LAMPIRAN .......................................................................................................... 89

Basytyan Kardinal Pratama, 2012


Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Android
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Fitur Aplikasi ........................................................................................ 56


Tabel 4.2 Rencana Pengujian ................................................................................ 69
Tabel 4.3 Pengujian Memulai Aplikasi ................................................................. 71
Tabel 4.4 Pengujian Fitur Materi .......................................................................... 72
Tabel 4.5 Pengujian Fitur Forum .......................................................................... 73
Tabel 4.6 Pengujian Fitur Quiz ............................................................................. 74
Tabel 4.7 Pengujian Fitur Chat ............................................................................. 76
Tabel 4.8 Pengujian Fitur Setting.......................................................................... 77

Basytyan Kardinal Pratama, 2012


Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Android
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Data statistik top 8 mobile operating system dunia ........................... 41
Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian .............................................................. 48
Gambar 4.1 Arsitektur Sistem. .............................................................................. 55
Gambar 4.2 Antarmuka form registrasi dan validasinya ...................................... 58
Gambar 4.3 Antarmuka form log in dan validasinya ............................................ 59
Gambar 4.4 Antarmuka halaman utama................................................................ 60
Gambar 4.5 Antarmuka fitur materi ...................................................................... 61
Gambar 4.6 Antarmuka fitur forum ...................................................................... 62
Gambar 4.7 Antarmuka fitur quiz ......................................................................... 62
Gambar 4.8 Antarmuka fitur chat ......................................................................... 63
Gambar 4.9 Antarmuka fitur setting ..................................................................... 64
Gambar 4.10 Antarmuka form registrasi dosen website ....................................... 64
Gambar 4.11 Antarmuka halaman utama dosen android. ..................................... 65
Gambar 4.12 Antarmuka halaman utama dosen website ...................................... 66
Gambar 4.13 Antarmuka analisis statistik dosen .................................................. 67
Gambar 4.14 Antarmuka fitur mahasiswa ............................................................ 67
Gambar 4.15 Antarmuka fitur dosen ..................................................................... 68
Gambar 4.16 Diagram hasil pertanyaan kuesioner 1 ............................................ 79
Gambar 4.17 Diagram hasil pertanyaan kuesioner 2 ............................................ 79
Gambar 4.18 Diagram hasil pertanyaan kuesioner 3 ............................................ 80
Gambar 4.19 Diagram hasil pertanyaan kuesioner 4 ............................................ 80
Gambar 4.20 Diagram hasil pertanyaan kuesioner 5 ............................................ 81

Basytyan Kardinal Pratama, 2012


Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Android
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ........................................................................................... 63


Lampiran 2 Hasil Pengujian Berdasarkan Tipe dan Karakteristik Device............ 66

Basytyan Kardinal Pratama, 2012


Pengembangan Learning Management System (LMS) Berbasis Android
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

You might also like