You are on page 1of 42

LAPORAN PRAKTIK KLINIK MUTARA DADAP KEBIDANAN

ANALISIS SWOT MANAJEMEN PENGELOLAAN


PELAYANAN KEBIDANAN DI KLINIK MUTIARA DADAP

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Stase 6 praktik manajemen
pengelolaan pelayanan kebidanan berbasis fasilitas pelayanan

OLEH:
1. MUTIAH NINGSIH
2. SARJIYATI
3. MASTIKA
4. DEASI SAGITA
5. DETTY HERAWATI
6. SITI KHODIJAH
7. NOVIE NURSANTY

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM


PROFESI DEPARTEMEN KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INDONESIA MAJU 2021

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Praktik Klinik Mutira Dadap Kebidanan dengan judul:

ANALISIS SWOT MANAJEMEN PENGELOLAAN PELAYANAN


KEBIDANANDI KLINIK MUTIARA DADAP

Oleh:
1. MUTIAH NINGSIH
2. SARJIYATI
3. MASTIKA
4. DEASI SAGITA
5. DETTY HERAWATI
6. SITI KHODIJAH
7. NOVIE NURSANTY

Telah dilakukan pembimbingan dan dinyatakan layak untuk dipresentasikan di hadapan


tim penguji.

Jakarta, Desember 2021

Menyetujui,
Pembimbing I, Pembimbing II,

( ) ( )

Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab Stase,

( Rizkiana Putri, S.Tr.Keb, M.Keb)

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Klnik Mutiara Dadap Kebidanan dengan judul:

ANALISIS SWOT MANAJEMEN PENGELOLAAN PELAYANAN KEBIDANAN


KUNUJUNGAN NIFAS DI KLINIK MUTIARA DADAP

Oleh:
1. MUTIAH NINGSIH
2. SARJIYATI
3. MASTIKA
4. DEASI SAGITA
5. DETTY HERAWATI
6. SITI KHODIJAH
7. NOVIE NURSANTY

Telah dipresentasikan pada tanggal … bulan Desember tahun 2021 di hadapan tim
penguji Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Departemen
Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IndonesiaMaju.

Jakarta, Desember 2021

Menyetujui,
Penguji I, Penguji II,

( ) ( )

Mengetahui,
Koordinator
Program Studi Pendidikan Profesi Dosen Penanggung Jawab Stase,
Bidan Program Profesi,

( ) ( )
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya, penyusunan Laporan Kelompok Praktik Manajemen Pelayanan
Kebidanan Berbasis Fasilitas Pelayanan ini dapat diselesaikan. Laporan kegiatan ini
merupakan hasil analisis SWOT mengenai pelayanan kebidanan di Klinik Mutiara
Dadap. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat dirumuskan solusi alternatif yang dapat
diimplementasikan untuk demi perbaikan upaya kesehatan di Klinik tersebut.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Hidayani, AM.Keb, SKM, MKM selaku Koordinator Program Studi
Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Indonesia Maju.
2. Shinta Mona Lisca, S.ST, M.Kes selaku dosen responsi dan Clinical Instructur
kelompok 1 stase 6.
3. Rizkiana Putri, S.Tr.Keb, M.Keb selaku Dosen Penanggung Jawab Stase 6.
4. Para dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan masukan yang
sangat bermanfaat dalam penyusunan penulisan ini.
5. Rekan-rekan seperjuangan yang saling mendukung dan menyemangati satu
samalain.

Atas bantuan yang telah diberikan, mudah-mudahan Allah SWT membalasnya


dengan kebaikan yang berlipat ganda. Aamiin.Kami menyadari bahwa dalam
penulisan laporan ini tentu banyak terdapat kekurangan. Maka dari itu, kritik dan saran
yang konstruktif sangat penulis harapkan demi kebaikan di masa yang akan datang.
Akhirnya hanya kepada Allah segala sesuatu dikembalikan. Mudah-mudahan
penulisan laporan ini menjadi sumbangsih yang bermanfaat khususnya bagi kami
selaku tim penyusun
DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

B. Tujuan

C. Manfaat

D. Ruang Lingkup

BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKTIK

A. Identitas Tempat Praktik

B. Letak Geografis

C. Struktur Organisasi

D. Denah Tempat Praktik

E. Jadwal Pelayanan Kebidanan


BAB III ANALISIS SWOT
A. Analisis SWOT Manajemen Pengelolaan Pertolongan, kehamilan, persalinan,
bayi, nifas dan kb di Tempat Praktik
B. Analisis Isu Strategi Pengelolaan Pertolongan kehamilan, persalinan, bayi, nifas
dan kb di Tempat Praktik
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Angka kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
keberhasilan upaya kesehatan ibu. Menurut World Health Organization (WHO) tahun
2017 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia mencapai 295.000 jiwa, di Asia Tenggara
mencapai 58.000 jiwa. Indonesia menepati peringkat ke-2 se Asia Tenggara dengan
jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) terbayak (WHO, 2019).
Agenda pembangunan berkelanjutan yaitu Sustainable Development Goals
(SDGs) yang telah disahkan pada September 2015 berisi 17 tujuan dan 169 target.
Tedapat 17 tujuan SDGs, tujuan ketiga yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan
mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia dengan salah satu target
mengurangi AKI secara global sebesar 70 per 100.000 KH tahun 2030 (WHO, 2017).
Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia masih merupakan masalah besar
bagi bangsa. Setiap hari 830 ibu di dunia meninggal akibat penyakit/komplikasi terkait
kehamilan dan persalinan. Jumlah kematian ibu di Indonesia terus menunjukkan tren
penurunan selama beberapa tahun terakhir. Penurunan jumlah absolut kematian ibu dari
4.999 Ibu (tahun 2015) menjadi menjadi 4912 kasus ditahun 2016 dan ditahun 2017
sebanyak 1721 kasus (Kemenkes RI, 2017).
Angka kematian Ibu (AKI) merupakan jumlah kematian ibu selama masa
kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu
dalam menjaga kesehatannya. Angka kematian Ibu di Indonesia yaitu tahun 2018
sebanyak 2.012 kasus dan pada tahun 2019 sebanyak 1.689 kasus. Angka kematian Bayi
(AKB) merupakan jumlah kematian bayi dalam usia 28 hari pertama kehidupan per 1000
kelahiran hidup. Dari hasil survey Demografi dan kesehatan Indonesia jumlah kasus
kematian Bayi pada tahun 2018 sebanyak 401.000 da pada tahun 2019 sebanyak 287.000
(profil kesehatan Indonesia 2019)
Penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah diantaranya akibat
perdarahan (25%), infeksi (14%), kelainan hipertensi dalam kehamilan (13%),
komplikasi aborsi yang tidak aman (13%) atau persalinan yang lama(7%), apabila
dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN dan negara-negara maju maka angka
kematian ibu/ maternal di Indonesia sekitar 3-6 kali lebih besar dari negara ASEAN dan
lebih dari 50 kali angka kematian ibu di negara maju (Kemenkes RI, 2017).
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017
angka kematian ibu (AKI) mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup dengan jumlah
kasus sebesar 14.623 kasus. Penyebab terbanyak kematian ibu disebabkan oleh Pre-
Eklamsia dan perdarahan. Angka kematian Bayi (AKB) tercatat 24 per 1.000 kelahiran
hidup dengan jumlah kasus terbesar 151.200 kasus. Penyebab terbanyak kematian bayi
disebabkan oleh bayi berat lahir rendah (BBLR) dan Asfiksia (SDKI,2017).
Dalam peraturan materi kesehatan tentang izin dan penyelenggraaan praktek
bidan no.28. tahun 2017 bab 1 pasal 1 praktek kebidanan adalah kegiatan pemberian
pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam bentuk asuhan kebidanan. Praktek mandiri
bidan adalah tempat pelaksanaan rangkaian kegiatan pelayanan kebidanan yang
dilakukan oleh bidan secara perorangan. Sementara fasilitas pelayanan kesehatan adalah
suatu alat dan/ tempat yang di gunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitative yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, dan atau masyaratkat (Kemenkes 2017).
Pelayanan kebidanan adalah integral dari system pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (terigistrasi) yang dapat dilakukan secara
mandiri, kolaborasi atau rujukan. Pelayanan kebidanan merupkan bagian yang integral
dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga, sesuai
dengan kewenangan dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
KMD Mutiara Dadap adalah instansi yang bergerak pada bidang pelayanan kesehatan
yang berperan sebagai tempat fasislitas kesehatan untuk menekan angka kematian Ibu
(AKI) dan angka kematian Bayi (AKB) dan menolong masyarakat di segala kalangan.
Serta membuka lapangan pekerjaan bagi tenaga medis baik perawat, bidan, dokter
umum, dimana memberikan pelayanan kepada ibu hamil, bersalin, nifas, KB dan bayi
balita. Saat ini Klinik Mutiara Dadap tercatat tidak ada kejadian AKI dan AKB.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Mampu melakukan pengkajian analisis situasi pelayanan kebidanan dengan
Analisis SWOT di Klinik Dadap Tahun 2021
2. Tujuan khusus
a. Mempu membuat Analisis SWOT dan Isu Strategi Internal Factor Summary
(IFAS) dan Eksternal Factor Summary (EFAS) Pengelolaan Manajemen
Pelayanan Kebidanan pada Kehamilan di Klinik Mutiara Dadap tahun 2021
b. Mempu membuat Analisis SWOT dan Isu Strategi Internal Factor Summary
(IFAS) dan Eksternal Facktor Summary (EFAS) Pengelolaan Manajemen
Pelayanan Kebidanan pada Kehamilan di Klinik Mutiara Dadap tahun 2021
Persalinan di Klinik Mutiara Dadap tahun 2021
c. Analisis Isu Strategis Pelayanan Kebidanan Nifas
d. Analisis Isu Strategis Pelayanan Kebidanan KB
e. Bayi dan Balita

C. MANFAAT
Dari hasil kegiatan kebidanan praktik manajemen pengelolaan pelayanan kebidanan
berbasis fasilitas pelayanan dengan membuat analisis SWOT dan isu strategi, mampu
mengevaluasi playanan yang diberikan serta meningkatkan mutu/kualitas pelayanan di
Klinik.
D. RUANG ;LINGKUP
Laporan praktik KMD kebidanan praktik manajemen pengelolaan pelayanan
kebidanan berbasis fasilitas pelayanan di KMD ini menyajikan gambaran umum
pelaksanaan dan pengelolaan manajemen pelayanan kebidanan Praktik Manajemen
Pengelolaan Pelayanan Kebidanan Berbasis Fasilitas Pelayanandi jln dadap kab
Tangerang. Praktik stase 6 ini dilakukan pada tanggal 20 Novmeber -2 desember 2021
untuk menerapkan keterampilan kita sebagai seorang bidan dalam melakuka
Melakukan manajemen pengelolaan pelayanan kebidanan berbasis fasilitas pelayanan
dengan membuat analisis swot dan isu strategi, kemudian dihitung bobot dan nilai
strategis serta ditentukan posisi kurva
BAB II
GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKTIK

A. INDENTITAS TEMPAT PRAKTIK


Klinik Mutiara Dadap merupakan klinik pratama yang di miliki oleh Bidan
Mutiah Ningsih dan berdiri sejak tahun 2015 hingga sekarang. Pendidikan Bidan Mutiah
Ningsih yaitu D4 kebidanan yang lulus pada tahun 2020. Klinik Mutiara Dadap ini legal
secara hukum dibawah CV Mutiara dengan semua pegawai medis memiliki SIP sesuai
prpoesinya
B. Letak Geografis
Klinik Mutiara Dadap terletak di sebelah Timur Kecamatan Kosambi dengan
alamat Jln. Raya perancis no 7 Kelurahan Dadap Kecamatan Kosambi Kabupaten
Tangerang. Berdasarkan letak geografis, Klinik ini berdekatan dengan beberapa desa
yaitu Desa Dadap dan Kosambi Timur. Klinik ini juga di posisi yang strategis karena
dikelilingi oleh lingkungan pemukiman warga yang padat penduduk. Yang di mana
Klinik Mutiara Dadap ini berdekatan dengan 3 Rumah Sakit yaitu RSIA BUN, RS
Mitra Husada, RSUD cengkareng, jarak KMD ke Rumah Sakit berjarak sekitar 3-15
Km, dekat dengan jarak Puskesmas dengan jarak 1 Km dan terdapat Klinik lain yang
juga berdekatan. Jarak dari Klinik ke RS dan puskesmas dapat di akses dengan
kendaraan baik umum atau pribadi.

C. Struktur Organisasi
Klinik Mutiara Dadap ini dijalankan oleh 1 dokter umum, 1 dokter gigi, 1 perawat, 2
administrasi, 4 bidan, 1 apoteker, 1 asistesten apoteker, 1 satpam dan 2 OB. Dengan
Struktur orgamisasi sebagai berikut :
D. Denah Tempat Praktik

DENAH KMD MUTIARA DADAP

E. Jadwal Pelayanan Kebidanan


Untuk jadwal Pelayanan di Klinik Mutiara Dadap yaitu setiap hari buka 24 jam , dari
hari senin sampai minggu dan hari libur tanggal merah tetap beroperasional.
F. Ruang pendaftaran,ruang tindakan ruang tunggu, ruang konsultasi dan ruang
dokter, ruang KIA dan KB,ruang dokter gigi, ruang bersalin dan P I, dan ruang
nifas,ruang menyusui,ruang rekam medis.ruang laboratorium sederhana,ruang
farmasi,ruang admin dan gudang obat.
BAB III
ANALISIS SWOT PELAYANAN KEBIDANAN
DI KLINIK MUTIARA DADAP

Analisis SWOT perlu dilakukan karena analisis SWOT mencocokkan “fit”


antar sumber daya internal dan situasi eksternal. Pencocokkan yang baik akan
memaksimalkan kekuatan dan peluang dan meminimumkan kelemahan dan
ancamannya. Asumsi sederhana ini mempunyai implikasi yang kuat untuk
merancang strategi untuk mengoptimalkan pengelolaan Manajemen Pelayanan
Kehamilan, Persalinan, nifas, bayi, dan KB di Klinik Mutiara Dadap.
Setelah melakukan identifikasi faktor internal dan eksternal, maka tahap
selanjutnya adalah membuat analisis faktor internal/IFE (internal factor
evaluation) dengan menggunakan matrix untuk menyimpulkan dan mengevaluasi
peluang dan ancaman dengan cara:
a. Identifikasi faktor eksternal peluang dan ancaman serta identifikasi faktor internal
kekuatan dan kelemahan.
b. Buat pembobotan untuk setiap faktor antara 0,0 bila tak penting dan 1,0 bila paling
penting.
c. Membuat ranting antara 1-4 dengan arti sebagai berikut;
1) Satu (1) amat sedikit berperan sebagai peluang/ancaman dan kekuatan/
kelemahan
2) Dua (2) kurang berperan sebagai peluang/ancaman dan kekuatan/kelemahan.
3) Tiga (3) merupakan peluang/ancaman dan kekuatan/kelemahan.
4) Empat (4) sangat berperan sebagai peluang/ancaman dan kekuatan/kelemahan.

A. Analisis SWOT Manajemen Pengelolaan Pertolongan, kehamilan, persalinan,


nifas, bayi dan KB di Tempat Praktik

1. Manajemen Kehamilan di Klinik Mutira Dadap


Tabel 3.1 Identifikasi Faktor Internal Evaluasi dan rekomendasi
Pengelolaan Manajemen Pelayanan Kehamilan Di Klinik Mutiara Dadap Tahun
2021

No Strength (Kekuatan) Weanesses (Kelemahan)


1. Sarana dan Prasarana : Sarana dan Prasarana :
1. Memiliki alat yang lengkap
untuk pemeriksaan 1. Lokasi
kehamilan 2. Tidak ada fasilitas/pelayanan
2. Fasilitas ruangan lengkap senam hamil
3. APD lengkap sesuai dengan 3. SDM kurang mendapat
kebutuhan dimasa pandemi pelatihan
(APD level 2)
4. Bekerja sama dengan BPJS
5. Mempunyai mobil pribadi
yang di gunakan untuk
merujuk pasien
2. Sumber daya manusia Sumber Daya Manusia :
6. SDM dari tenaga kesehatan
: bidan, perawat, dokter 4. Bidan belum semua bidan
7. Bidan memiliki SIPB yang memiliki sertifikat terbaru
aktif pelatihan
8. Bidan dan asisten bidan 5. Bidan jaga berpdidikan
memiliki STR yang aktif diploma
9. SDM kompeten ( pemilik
klinik D4 profesi )
3. Manajemen Pelayanan Kebidanan Manajemen Pelayanan Kebidanan :
10. Bekerja sama dengan 6. Tidak melakukan Head to toe
semua RS untuk pada pasien selama pandemi.
melakukan rujukan 7. Tidak ada kegiatan senam
11. Sudah ada USg oleh dokter hamil
obgyn
12. Sudah mempunyai SOP
13. Mempunyai visi dan misi
4. Pencatatan dan Pelaporan : Pencatatan dan Pelaporan :
14. Melakukan pencatatan dan
pelaporan harian, bulanan, 8. Pencatatan dan pelaporan
tahunan dan dilaporkan ke masih menggunakan manual
puskesmas
15. Memiliki kelengkapan
administrasi seperti lembar
informed consent, RM,
registrasi, buku KIA, buku
kohort dan rujukan
Sumber : Hasil Analisa Faktor Internal

Tabel 3.2
Identifikasi Faktor Eksternal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolaan Manajemen
Pelayanan Kehamilan Di Klinik Mutiara Dadap Tahun 2021.
No Opportunity (Peluang) Thereats (Ancaman)
1. Sarana dan Prasarana : Sarana dan Prasarana :

1. Letak KMD strategis 1. Tempat KMD berdekatan


dilingkungan yang padat dengan posyandu dan tempat
penduduk dan terjangkau pelayanankesehatan lainnya
kendaraan mobil serta seperti, RS dan puskesmas
motor 2. Pelayanan kesehatan lain yang
2. Letak berdekatan dengan bekerja sama dengan BPJS dan
pabrik-pabrik pelayanan senam hamil
2. Sumber Daya Manusia : Sumber Daya Manusia :

3. SDM sudah sesuai dengan 3. Petugas belum semua


UUD kebidanan mengikuti pelatihan
4. SDM Berkompeten dan khususnya pelatihan kebidanan
berlisensi STR terbaru .
3. Manajemen Pelayanan Kebidanan : Manajemen pelayanan Kebidanan :
5. Tidak ada angka kematian
ibu yang tercatat di KMD
6. Bidan melakukan
komunikasi terapeutik dan
memberikan konseling
yang jelas dan mudah
dipahami
7. Semua pelayanan terjadwal
4. Pencatatan dan Pelaporan : Pencatatan dan Pelaporan :
8. Pendaftaran masih secara
langsung tidak melalui 4. Tempat pelayanan kesehatan
telfon/online lain yang sudah menggunakan
9. Pencatatan dan pelaporan pencatatan dan pelaporan
harian, mingguan, bulanan dengan teknologi
dan tahunan akan 5. Resiko kehilangan, robek,
mempermudah kerja bidan basah pada buku
untuk melakukan evaluasi pendokumentasian
10. Jadwal kunjungan ulang
tertulis di buku KIA dan
Buku kunjungan ANC di
KMD
Sumber : Hasil Analisa Faktor Eksternal

Tabel 3.3
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Kehamilan
Faktor Strategik Internal Bobo
Rating Nilai
Kekuatan t
Sarana Alat yang tersedia untuk pemeriksaan
0,10 4 0,28
dan kehamilan lengkap
Prasarana Fasilitas ruangan lengkap
0,10 4
0, 28
Pelayanan standar SOP 0,10 3 0,15
Mempunyai mobil pribadi yang di gunakan
untuk merujuk pasien 3
0,09 0,21

Sumber Bidan memiliki SIPB yang aktif 0,07 4 0,28


Daya
Manusia Bidan dan asisten bidan sudah lulus DIII dan
asisten bidan tengah menjalani pendidikan 0,05 4 0,2
profesi kebidanan
Masa kerja bidan sudah 2 tahun dalam
membuka KMD 0,05 3 0,15

Pelayanan Ada pelayanan USG yang dilakukan 4 x


0,05 3 0,15
Kebidanan sebulan oleh dokter obgyn
Bekerja sama dengan RS rujukan, dan
0,07 4 0,28
puskesmas
Pencatatan Melakukan pencatatan dan pelaporan harian,
dan bulanan, tahunan dan dilaporkan ke 0,05 4 0,2
Pelaporan puskesmas
Memiliki kelengkapan administrasi seperti
lembar informed consent, RM, registrasi, 0,07 4 0,28
buku KIA, buku kohort dan rujukan
Kelemahan
Sarana Dekat KMD bekerja sama dengan BPJS 0,10 2 0,19
dan Tidak ada fasilitas/pelayanan senam hamil
0,06 2,5 0,01
Prasarana
Sumber Bidan tidak mempunyai pengalaman kerja
Daya diluar Klinik 0,06 2 0,13
Manusia
Total 1 1,45

Tabel 3.4
Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Kehamilan
Faktor Strategik Eksternal
Bobot Rating Nilai
Peluang
Sarana dan Letak KMD strategis 0,09 5 0,46
Prasarana dilingkungan yang padat
penduduk dan terjangkau
kendaraan mobil serta motor
serta dekat dengan pabrik-
pabrik
Memiliki fasilitas yang
0,09 4,5 0,02
lengkap
Mempunyai jadwal USG 4x
dalam 1 bulan dan sudah
0,06 3 0,42
bekerja sama dengan dr.
SpoG
Sumber Daya SDM sesuai dengan UUD
0,06 4 0,56
Manusia kebidanan
Pelayanan Tidak ada angka kematian
0,1 4 0,56
Kebidanan ibu yang tercatat di KMD
Pelayanan kebidanan
0,09 4 0,36
terjadwal
Pencatatan Pencatatan dan pelaporan
dan harian, mingguan, bulanan
Pelaporan dan tahunan akan 0,09 4 0,36
mempermudah kerja bidan
untuk melakukan evaluasi
Ancaman
Sarana dan Tempat KMD berdekatan
Prasarana dengan posyandu dan
tempat pelayanan kesehatan 0,09 4 0,68
lainnya seperti BPM,
KMD, RS dan puskesmas
Pelayanan kesehatan lain
yang bekerja sama dengan
BPJS seperti KMD bersalin 0,17 3 0,51
dan pelayanan senam hamil
yang di RS
Sumber Daya Bidan jaga hanya
0,09 4 0,48
Manusia mengikuti pelatihan APN
Pelayanan Pelayanan kesehatan lain
Kebidanan yang mempunyai pelayanan
0,09 3 0,51
senam hamil

Pencatatan Tempat pelayanan


dan kesehatan lain yang sudah
Pelaporan menggunakan pencatatan 0,12 3 0,36
dan pelaporan dengan
teknologi
Resiko kehilangan, robek,
basah pada buku 0,12 3 0,36
pendokumentasian
1 3,25
Total
2. Manajemen Persalinan di KMD Mutiara Dadap
Tabel 3.5 Identifikasi Faktor Internal Evaluasi dan Rekomendasi
Pengelolaan Manajemen Pelayanan Persalinan di KMD Mutiara Dadap Tahun
2021.

No Strength (Kekuatan) Weanesses (Kelemahan)


1. Sarana dan Prasarana :  Bed bersalin hanya 1
 Alat yang tersedia untuk  Tidak ada penghitungan stok
pemeriksaan kehamilan dan opname perlengkapan,
persalinan lengkap administrasi dan obat-obatan
 Tersedia USG untuk dokter  Tidak mempunyai mobil
Obsgyn praktek ambulance
 Tersedia pelayanan gigi untuk  Tidak memiliki kelas ibu
dokter gigi praktek hamil.
 Mempunyai Apotek
 APD lengkap sesuai dengan
kebutuhan dimasa pandemi (APD
level 2)
 Tersedia tempat sampah yang
dibedakan berdasarkan jenis
sampahnya, yakni sampah
infeksius dan non infeksius
 Mempunyai ruang tunggu dokter
serta ruang tunggu bidan, ruangan
persalinan dan mobil pribadi untuk
merujuk pasien
 Terdapat wastafel untuk cuci
tangan di depan praktek
 Lahan parkir luas
2. Sumber Daya Manusia :
 Bidan memiliki SIPB yang aktif  Bidan belum melakukan pelayanan
 Bidan dan dokter, dan perawat home care ANC, Baby spa dan
memiliki STR yang aktif Massage, memandikan bayi dll
 Dokter spesialis kandungan
praktek 1 minggu 1 kali pelayanan
 Dokter gigi pratek seminggu 5x
pelayanan
 4 orang bidan sudah mengikuti
pelatihan APN
 Bidan dan asisten bidan sudah
lulus DIII
 Usia produktif dengan rentang
usia 20-35 tahun
 Masa kerja KMD sudah 6 tahun
dalam membuka KMD
 2bidan sudah bekerja lebih dari 3
tahun
 Bidan dan asisten bidan sudah
pernah mengikuti webinar
pelayanan persalinan di era
pandemic

3. Manajemen Pelayanan Kebidanan  Tidak melakukan Head to toe pada


 Pertolongan persalinan pasien
dilakukan secara tim  Dokter obsgyn hanya praktek 2 jam
 Bekerjasama dengan dokter dan prateknya hanya seminggu 1x
Obgyn praktek
 Bekerjasama dengan RS rujukan,  Dokter gigi hanya berpraktek hanya
dan puskesmas 3 jam dan tidak setiap hari hanya 2
 Mempunyai SOP pelayanan kali selama satu minggu.
kebidanan persalinan 00
 Melakukan rapat bulanan untuk
mengevaluasi kinerja dan
mengevaluasi pencapaian target
bulanan
 Pengaturan manajemen shift
bidan jaga dan dokter jaga
4. Pencatatan dan Pelaporan :  Pencatatan dan pelaporan masih
 Sudah melakukan pencatatan dan menggunakan manual
pelaporan harian, mingguan, .
bulanan dan tahunan untuk
mempermudah kerja bidan dalam
melakukan evaluasi
 Memiliki kelengkapan
administrasi seperti lembar
informed consent 100 lembar,
RM 100 lembar, registrasi 100
lembar, partograf 100 lembar dan
rujukan 100 lembar
 Bidan mempunyai kantong
persalinan, kohort ibu, bayi dan
balita

Sumber : Hasil Analisa Faktor Internal secara interview

Tabel 3.6
Identifikasi Faktor Eksternal Evaluasi dan Rekomendasi Pengelolaan Manajemen
Pelayanan Persalinan di KMD Mutiara Dadap Tahun 2021.
No Opportunity (Peluang) Thereats (Ancaman)
1. Sarana dan Prasarana  Tempat KMD berdekatan dengan
 Letak KMD strategis yaitu posyandu dan tempat pelayanan
dilingkungan padat penduduk kesehatan lainnya seperti klnik dadap
dan dekat denga pabrik-pabrik putih sekitar jarak 1 menit dari
praktek, RSIA bun ke praktek 10
menit, RS mitra husada ke praktek 30
menit dan puskesmas ke praktek 15
menit
 Pelayanan kesehatan lain yang
bekerja sama dengan BPJS
2. Sumber daya manusia  Bidan dan asisten bidan belum
 SDM sudah sesuai dengan UUD mengikuti pelatihan standar
pelayanan persalinan di era pandemi
yang bersertifikat
3. Manajemen Pelayanan Kebidanan
 Tidak ada angka kematian ibu
dan anak yang tercatat di KMD
4. Pencatatan dan Pelaporan  Tempat pelayanan kesehatan lain
 Pencatatan dan pelaporan harian, yang sudah menggunakan
mingguan, bulanan dan tahunan pencatatan dan pelaporan dengan
akan mempermudah kerja bidan teknologi
untuk melakukan evaluasi  Resiko kehilangan, robek, basah
 Memiliki kelengkapan pada buku pendokumentasian
administrasi seperti lembar
informed consent, RM,
registrasi, partograf dan rujukan
 Bidan mempunyai kantong
persalinan, kohort bayi,ibu,balita

Sumber : Hasil Analisa Faktor Eksternal dari interview

Tabel 3.7
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Persalinan
Faktor Strategik Internal
Bobot Rating Nilai
Kekuatan
Sarana dan  Alat persalinan lengkap
0,10 5 0,24
Prasarana dengan meja resusitasi
 APD lengkap sesuai
dengan kebutuhan dimasa 0,10 4 0,24
pandemic (APD level 2)
 Tersedia tempat sampah
yang dibedakan
berdasarkan jenis
sampahnya, yakni sampah
0,05 3 0,15
infeksius dan
noninfeksius, sampah
tajam dan tempat linen
kotor
 Mempunyai ruangan
persalinan dan mobil
0,05 3 0,15
pribadi untuk merujuk
pasien
 Melayani pemeriksaan
USG oleh dokter spesialis 0,06 4 0,24
kandungan ( Obsgyn)
 Mempunyai lahan parkir
0,06 4 0,24
luas
Sumber Daya  Bidan memiliki SIPB
0,06 4 0,24
Manusia yang aktif
 Bidan lulusan D4 dan bidan 0,06 4 0,24
jaga lulusan DIII dan bidan
sedang menjalani
pendidikan profesi
kebidanan

 Bidan dan asisten bidan


memiliki STR yang aktif 0,06 4 0,24

 1 dokter jaga 24 jam 0,05 3 0,15


 4 Bidan sudah mengikuti
0,05 3 0,15
pelatiahan APN
 Masa kerja bidan sudah 7
tahun dalam membuka 0,05 3 0,15
KMD
Pelayanan  Pertolongan persalinan di
0,08 4 0,24
Kebidanan lakukan secara tim
 Bekerjasama dengan
0,05 3 0,15
dokter Obgyn
 Bekerjasama dengan RS
rujukan, puskesmas dan 0,06 4 0,24
KMD
 Mempunyai SOP
pelayanan kebidanan 0,06 4 0,24
persalinan
Pencatatan  Pencatatan dan pelaporan
dan Pelaporan harian, mingguan, bulanan
dan tahunan akan 0,06 4 0,24
mempermudah kerja bidan
untuk melakukan evaluasi
 Memiliki kelengkapan 0,06 4 0,24
administrasi seperti
lembar informed consent,
RM, registrasi, partograf
dan rujukan
 Bidan mempunyai
kantong persalinan,kohor 0,06 4 0,24
ibu bayi dan balita
Sarana dan  Bed bersalin hanya 1 0,14 3 0,42
Prasarana  Belum ada mobil
0,14 3 0,42
ambulance
Sumber Daya  Bidan tidak mempunyai
Manusia pengalaman kerja diluar 0,14 3 0,42
KMD
Pencatatan  Pencatatan dan pelaporan
dan Pelaporan masih menggunakan
0,07 2 0,13
manual

Total 1,00 1,48

Tabel 3.8
Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Persalinan
Faktor Strategik Eksternal
Bobot Rating Nilai
Peluang
Sarana dan  Letak KMD strategis yaitu
0,13 5 0,64
Prasarana dilingkungan padat penduduk
Sumber Daya  SDM sudah sesuai dengan UUD
0,13 4 0,70
Manusia kebidanan
Pelayanan  Tidak ada angka kematian ibu
0,17 4 0,70
Kebidanan dan anak yang tercatat di KMD
Pencatatan dan  Pencatatan dan pelaporan harian, 0,17 4 0,70
Pelaporan mingguan, bulanan dan tahunan
akan mempermudah kerja bidan
untuk melakukan evaluasi

 Memudahkan bidan untuk


memfollow up pasien yang akan 0,17 4 0,70
bersalin
Ancaman
Sarana dan  Tempat KMD berdekatan
Prasarana dengan posyandu dan tempat
pelayanan kesehatan lainnya 0,22 4 0,89
seperti klnik, RS dan puskesmas

 Pelayanan kesehatan lain yang


0,17 3 0,50
bekerja sama dengan BPJS
Sumber Daya  Bidan jaga tidak mempunyai
0,22 4 0,89
Manusia pengalaman kerja diluar KMD
Pelayanan  Tidak ada visi dan missi
0,22 4 0,89
Kebidanan
Pencatatan dan  Tempat pelayanan kesehatan lain
Pelaporan yang sudah menggunakan
0,17 3 0,50
pencatatan dan pelaporan dengan
teknologi
 Resiko kehilangan, robek, basah
0,22 4 0,89
pada buku pendokumentasian
Total 1,00 3,57

3. Manajemen Nifas di Klinik Mutiara Dadap Mutiara Dadap

Tabel 3.10
Identifikasi Faktor Internal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolaan Manajemen
Pelayanan Nifas Di KMD Mutiara Dadap Tahun 2021.
No Strength (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan)
1. Sarana dan Prasarana: Sarana dan Prasarana:
 Alat yang ada lengkap  Menggunakan mobil pribadi
 Ruang nifas bersebelahan  Menggunakan mobile ambulance
dengan ruang bersalin puskesmas untuk merujuk
 Memiliki toilet pribadi untuk 
pasien
 Pelayanan bersalin nifas
dilakukan 24 jam
 Memiliki ruang tunggu dan 3
tempat tidur untuk nifas
 Tabung oksigen
 APD legkap sesuai dengan
kebutuhan masa pandemi
 Tersedia tempat sampah yang
dibedakan berdasarkan jenis
sampahnya, yakni sampah
infeksius dan non infeksius
 Menyediakann pembalut untuk
ibu nifas
 Memiliki lemari untuk khusus
pasien
 Menyediakan pelayanan untuk
pasien BPJS
 Adanya Stok untuk obat-obatan di
data terus penghitungan stok
opname perlengkapan,
administrasi
2. Sumber daya manusia Sumber daya manusia
 Bidan memililiki SIPB yang  Bidan jaga masih berpendidikan d3
aktif
 Bidan dan bidan jaga
memiliki STR yang masih
aktif
 Usia produktif
 Masa kerja bidan sudah
lebih dari 5 tahun

3. Manajemen Pelayanan Kebidanan: Manajemen Pelayanan Kebidanan:


 Rawat gabung
 Tidak melakukan pemeriksaan
 Dapat menerapkan asi sejak dini
head to toe pada pasien kunjungan
 Ada SOP alur pelayanan nifas nifas
 Jam nifas 6 jam aman boleh
pulang kecuali sudah jam malam
 Adanya kelas senam nifas
 Melakukan kolaborasi dengan
dokter obgyn
 Melakukan pencegahan infeksi
setiap tindakan
 Bekerjasama dengan RS
Rujukan, puskesmas
4. Pencatatan dan Pelaporan : Pencatatan dan Pelaporan :

 Terdapat laporan harian,  Pendokumentasian masih


bulanan, dan tahunan menggunakan pena dan buku
 Memiliki kelengkapan  Resiko kehilangan, robek, basahdan
administrasi, informed consent, terbakar pada buku
RM, rujukan, registrasi pendokumentasian

Sumber : Hasil Analisa Faktor Internal

Tabel 3.11
Identifikasi Faktor Eksternal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolaan
Manajemen Pelayanan Nifas Di KMD Mutiara Dadap Tahun 2021
No Opportunity (Peluang) Thereats (Ancaman)
1. Sarana dan prasarana: Sarana dan prasarana :
 Lokasi yang strategis dan  Dekat dengan posyandu, puskesmas
berdekatan dnegan pabrik-pabrik dan RS
 Menyediakan pelayanan untuk
pasien BPJS

2. Sumber daya manusia : Sumber daya manusia:


 SDM sudah sesuai dengan UUD STR bidan masih setara D3
kebidanan

3. Manajemen Pelayanan Kebidanan: Manajemen Pelayanan Kebidanan:


 Menerima pelayanan nifas secara
berkala

4. Pencatatan dan Pelaporan: Pencatatan dan Pelaporan:


 Memanfaatkan teknologi dalam  Pencatatan dan pelaporan masih
melakukan pencatatan menggunakan manual

Sumber : Hasil Analisa Faktor Eksternal

Tabel 3.13
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Nifas
FAKTOR
BOBOT bobot rating skor
STRATEGIS
1. Fasilitas ruangan lengkap 0,10 0,48
5
2. fasilitas alat lengkap sesuai kebutuhan 0,10 4.5 0,02
STRENGTH
3.SDM lengkap (perawat,bidan, dokter
0,10 4.3 0,02
umum 24 jam)
4. SDM kompeten dan keramahan SDM 0,08 3.7 0,01
6. adanya ruang pojok ASI 0,10 3.5 0,01
7. bekerja sama dengan RS rujukan, dan
0,10 0,38
puskesmas 4
8. menerapkan asi sejak dini dan adanya
0,06 4.2 0,01
rawat gabung
9. adanya pencatatan dan pelaporan 0,10 0,29
3
1.pesaing 0,06 2 0,13
2. tidak adanya SOP nifas 0,06 0,1
2
WEAKNESS
3. belum mengadakan home care nifas 0,10 2,7 0,26
4. pendokumtasian masih menggunakan
0,06 0,06
manual ( buku) 1
TOTAL 1,00 1,75

Tabel 3.12
Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Nifas
SKO
FAKTOR STRATEGIS BOBOT RATING
R
Opportun

1. letak strategis 0,23 5 1,154


2.SDM sesuai undnga-undang 0,23 4 0,923
ity

3. adanya pencatatan pelaoporan 0,15 3.5 0,02


1. Tempat pelayanan kesehatan lain sdh ada
0,15 2 0,308
inovasi(home visit care)
Treach

2. Pelayanan kesehatan lain yang bekerja sama


0,15 1.5 0,007
dengan BPJS
3. Pencacatan masih menggunakan manual 0,08 1 0,077
Total 1,00 2,488

4) Manajemen Pelayanan Keluarga Berencana


Tabel 3.6 Identifikasi Faktor Internal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolan

Manajemen Pelayanan Kb (Keluarga Berencana)

No Strength (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan)


Sarana dan Prasarana Sarana dan Prasarana
 Alat yang tersedia untuk  Belum mempunyai ambulance
tindakan KB

 APD lengkap sesuai dengan  Berdekatan dengan puskesmas


kebutuhan di masa pandemi
dan KMD yang berekraj a
 Tersedia tempat sampah yang
dibedakan berdasarkan jenis dengan pihak BPJS
sampahnya, yakni sampah
1 infeksius dan noninfeksius

 Fasilitas diruangan lengkap


ada meja kursi, bed
pemeriksaan dan troli dll

 Sudah bekerja sama dengan


BPJS

 Melayani pemasangan
implant dan IUD

2
Sumber Daya Manusia : Sumber Daya Manusia :
 Bidan memiliki SIPB yang  Assisten bidan belum

aktif mengikuti pelatihan CTU

 Bidandan bidan jaga memiliki

STR aktif

 Tenaga pelaksana pelayanan

KB sudah lulus D4 kebidanan

 Bidan dengan Usia produktif

 Masa kerja bidan sudah 5

tahun
 Bidan sudah mengikuti CTU

Pelayanan Kebidanan Pelayanan Kebidanan


 Bekerja sama dengan Rs  Tidak melakukan Head to toe

rujukan, Puskesmas dan pada pasien

KMD
 Berdekatan dengan KMD dan

 Memiliki dokter yang bekerja puskessmas yang melayani


3
sama pelaynana KB, serta

berdekatan dengan BPM


 Ada SOP pelayanan untuk

semua jenis KB

Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan dan Pelaporan


 Melakukan Pencatatan  Masih menggunakan

lengkap harian, bulanan dan pencatatan secara manual

tahunan KB dan dilaporkan ke (buku dan pena)

puskesmas
 Resiko kehilangan, robek,

4  Memiliki kelengkapan basah pada buku

administrasi seperti Rekam pendokumentasian

Medis, Imformed Consent,

Rujukan dan Registrasi,

Kohort KB, kartu KB.

Sumber : Hasil Analisa Faktor Internal

Tabel 3.17 Identifikasi Faktor Eksternal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolaan


Manajemen Pelayanan Keluarga Berencana

No Opportunity (Peluang) Threats (Ancaman)


Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana
 Lokasi yang strategis  Lokasi dekat dengan
sehingga memudahkan
masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan lain
KMD ini
1
 Memiliki tanah yang luas  Pelayanan Kesehatan yang
sehingga dapat membangun
Khusus KB bekerjasama dengan BPJS

Sumber Daya Manusia : Sumber Daya Manusia :


 Adanya UUD No.4 tahun  Bidan yang sudah membuka
2 2019 tentang kebidanan sesuai
dengan kebutuhan SDM yang pelayanan KB secara lengkap
akan datang

Pelayanan Kebidanan
Pelayanan Kebidanan  Tidak ada visi dan misi KMD
 Bisa membuka pelayanan KB
 Bersaing dengan klibik dan
3 jangka panjang puskesmas sekitar karena
melayani KB jangka panjang
dan safari KB

Pencatatan dan Pelaporan


Pencatatan dan Pelaporan  Pelayanan kesehatan lain yang
 Memanfaatkan teknologi dalam
telah menggunakan pencatatan
4 melakukan pencatatan dan
dan pelaporan secara online
pelaporan
atau tekhnologi.

Sumber : Hasil Analisa Faktor Eksternal

Tabel 3.18
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan KB
FAKTOR STRAGTEGIS BOBOT rating skor
bobot
1. Fasilitas ruangan lengkap 4.5 0,02
0,12
2. fasilitas alat lengkap sesuai kebutuhan 0,6
0,12 5
3.SDM kompeten 0,24
0,08 3
strength 4. APD lengkap 0,24
0,08 3
5. adanya SOP 0,48
0,12 4
6.adanya pelaporan dan pencatatan 3,8 0,3
0,08
7. bekejra sama dengan BPJS 3,5 0,28
0,08
1. pesaing 0,36
0,12 3
0,
WEAKNESS 2. Laporan masih menggunakan manual 2,5 0,2
08
3. SDM masih ada yang belum pelatihan CTU 0,24
0,12 2
TOTAL 2,96
1,00

Tabel 3.19
Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan KB

FAKTOR STRATEGIS BOBOT RATING SKOR


1. letak stratergis 0,15 5 0,75
2.SDM sesuai undang-undang 0,15 4 0,6
Opportunity

3. memiliki tanah yang luas sehingga bisa membangun 0,02


0,15 4.5
KB 6
0,01
4. bisa membuka pelayanan KB jangka panjang 0,15 3.5
9
5. adanya pencatatan pelaopran 0,10 3 0,3
1. pesaing 0,10 3 0,3
Treach

2. Pelayanan kesehatan lain yang bekerja sama dengan


0,10 2,5 0,25
BPJS
3. petugas kurang mendapat pelatihan 0,10 2 0,2
Total 1,00 2,44
5

Berdasarkan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS, diperoleh

titik koordinat diagram SWOT (2,96 ; 2,44) sehingga posisi Pelayanan

Kebidanan Keluarga Berencana di Klinik Mutiara dadap di KMD Mutiara

Dadap Hal tersebut berarti strategi yang perlu dilakukan adalah strategi

bertumbuh

Rekonsiliasi Pertumbuhan

(0,06-0,11)

Kelemahan Kekuata
(Weakness) n
(Strength
)

Likuidasi Defensif
Peluang
t)
Ancaman(Threa

B. Analisis Isu Strategi Pengelolaan Pertolongan kehamilan,persalinan,nifas, kb di


Tempat Praktik
1. Analisis Isu Strategis Pelayanan Kebidanan Kehamilan di KMD Mutiara
Dadap

Berdasarkan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS, di peroleh titik
koordinat diagram SWOT ( -0,63 ; 0,4) sehingga posisi pelayanan Kebidanan
Kehamilan Di KMD Mutiara Dadap Tahun 2021 berada pada kuadran I
sebagaimana terlihat pada gambar 1. Hal tersebut berarti strategi yang perlu
dilakukan adalah strategi bertumbuh.

Peluang (Opportunity)

(-0,63 ; 0,4)
Pertumbuhan

Kelemahan Kekuatan

Posisi Pelayanan Kebidanan Kehamilan di KMD Iva


Ancaman
Berdasarkan Analisa SWOT

Posisi pelayanan Kebidanan Kehamilan di KMD Pratama Babelan Medical


Centerberdasarkan Analisis SWOT Penerapan strategi bertumbuh adalah dengan
memanfaatkan kekuatan dan peluang yang dimiliki secara optimal. Beberapa
alternatif yang dapat ditempuh di antaranya sebagai berikut.
a. Sarana dan Prasarana
Alat yang tersedia untuk pemeriksaan kehamilan yang digunakan di KMD
Mutiara Dadap sudah lengkap sesuai dengan standar. Fasilitas yang tersedia ada
ruang tunggu dan di ruang pemeriksaan cukup lengkap yaitu bed pasien, meja
instrument, meja tulis, kursi dan kipas angin, juga mempunyai ruangan khusus untuk
pemeriksaan USG yang dilakukan dokter obgyn. APD level 2 lengkap sesuai dengan
kebutuhan dimasa pandemi dan tersedianya tempat sampah yang dibedakan
berdasarkan jenis sampahnya, yakni sampah infeksius dan noninfeksius, sampah
tajam dan tempat linen kotor dan mobil pibadi yang di gunakan untuk merujuk
pasien.
Upaya pengendalian dan pencegahan infeksi di ruang pemeriksaan kehamilan
ini difasilitasi dengan tersedianya ruang khusus untuk pencegahan infeksi dan 1
wastafel. Namun KMD Mutiara Dadap bekerja sama dengan BPJS. Akan tetapi
KMD Mutiara Dadap tidak memfasilitasi pelayanan senam hamil.
Strategi pertumbuhan yang dapat diimplementasikan beraitan dengan sarana
dan prasarana di KMD Mutiara Dadap dikarenakan tidak adanya instruktur untuk
pelayanan senam hamil di sediakannya video senam hamil secara online untuk
menambah fasilitas pelayanan kebidanan khususnya kehamilan agar lebih beragam
dan membuat daya tarik pasien untuk melakukan senam hamil di KMD tersebut.
Banyaknya tempat pelayanan kesehatan lain seperti posyandu, KMD, RS
dan puskesmas yang berdekatan dengan KMD muiatara dadapjuga fasilitas
pelayanan kesehatan lain yang bekerja sama dengan BPJS sehingga pilihan
masyarakat lebih beragam, sehingga ini menjadi kelemahan dan KMD muitara
dadap Untuk menyiasati agar pasien BPJS dapat tetap dilayani perlu adanya
kerjasamanya dari KMD dengan pihak BPJS.
b. Sumber Daya Manusia
Petugas kesehatan di KMD muiatara dadap menempuh pendididkan minimal
sesuai dengan standar yaitu tenaga pelaksana pelayanan kebidanan sudah lulus D3.
Bidan memiliki surat izin praktik bidan (SIPB) yang aktif, menurut peraturan
Menkes RI nomor 1464/MENKES/PER?X/2010 tentang izin penyelenggaraan
praktik bidan pasal ayat 1 setiap bidan yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan
wajib memiliki SIKB. Bidan dan asisten bidan memiliki STR yang aktif, dan usia
bidan masih termasuk kategori usia produktif yaitu 20 dan 35 tahun. Hal ini sangat
berkaitan dengan kekuatan dan kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan
yang berkualitas kepada pasien.
c. Pelayanan Kebidanan
Sumber : Hasil Analisa Faktor Eksternal
Tabel 3.19
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Bayi

FAKTOR STRATEGIS bobot rating skor

1. fasilitas ruangan lengkap 1


0,20 5
2. fasilitas alat lengkap sesuai kebutuhan 4,5 0,9
0,20
STRENGHT 3. adanya pelaporan dan pencatatan 0,8
0,20 4
4.SDM kompeten 3,5 0,47
0,13
5. adanya promosi IMD 0,4
0,13 3
1.Kurangnya inovasi 0,4
0,20 2
WEAKNESS
2. Tidak adanya home care 0,13
0,13 1
TOTAL 3,1
1,00

Tabel 3.20
Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Bayi
RATIN SKO
FAKTOR STRATEGIS
BOBOT G R
1. letak stratergis 0,17 5 0,833
Opportunity

2.SDM sesuai undnga-undang 0,17 4 0,667


3. tidak ada angka kematian bayi 0,17 3.5 0,021
4. adanya pencatatan pelaopran 0,17 3 0,5
1. Tempat pelayanan kesehatan lain sdh ada inovasi(pijat
0,11 3 0,333
bayi)
Treach

2. Pelayanan kesehatan lain yang bekerja sama dengan


0,11 2,5 0,278
BPJS
3. petugas kurang mendapat pelatihan 0,11 2 0,222
Total 1,00 2,855

A. Analisis Isu Strategis Pelayanan Bayi di KMD Mutiara Dadap


Berdasarkan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS, diperoleh titik koordinat
diagram SWOT (0,69 ; - 0,74) sehingga posisi Pelayanan Bayi KMD Mutiara Dadap
Tahun 2021 berada pada kuadran 2 sebagaimana terlihat pada gambar 1. Hal tersebut
berarti strategi yang perlu dilakukan adalah strategibertumbuh.

Peluang (Opportunity)

(0,69 ; - 0,74)
Pertumbuhan

Kelemahan Kekuatan

Ancaman

Posisi Pelayanan Kebidanan di KMD Mutiara Dadap berdasarkan Analisis SWOT


meskipun menghadapi ancaman, KMD ini masih memiliki kekuatan dari segi
internal.Strategi yang harus digunakan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang jangka panjang dengan strategi diverifikasi (produk/pasar).
1.Sarana dan Prasarana

KMD Mutiara Dadap memiliki mobil pribadi untuk merujuk pasien, ruang tunggu
dan sudah memiliki APD yang lengkap sesuai dengan kebutuhan dimasa pandemi covid 19
ini (level 2), untuk kebutuhan pemeriksaan bayi baru lahir KMD sudah memiliki alat
pemeriksaan BBL lengkap, meja resusitasi dan penghangat beserta alat resusitasinya,
memilikii set Pijat Bayi lengkap, dan memiliki ruang rawat gabung dengan ibu dengan
kapasitas 2 tempat tidur bayi. , tidak ada ruangan khusus untuk memandikan bayi, dan tidak
ada alat untuk melakukan pemeriksaan tumbuh kembang pada bayi danbalita. KMD ini
memiliki peluang dengan lokasi yang strategis sehingga masyarakat mudah mengakses
KMD ini. Tetapi memiliki ancaman dikarnakan berdekatan dengan pusyandu, KMD lain,
Puskesmas, pelayanan kesehatan lain yang memiki alat untuk pemeriksaan tumbuh kembang
pada bayi dan balita lengkap dan pelayanan baby spa.

2.Sumber Daya Manusia

Tenaga pelaksana pelayanan bayi sudah lulus D4, bidan memiliki SIPB yang aktif
dan STR yang aktif, asisten bidan sudah mengikuti pelatihan rerusitasi BBL pada tahun
2017, serta bidan memiliki masa kerja selama 8 tahun di KMD ini, tetapi sayangnya asisten
belum mengikuti pelatihan pijat bayi. KMD ini memiliki peluang dalam segi SDM karna
sudah menjalankan pendidikan profesi bidan sejalan dengan diterbitkan UU No. 4 tahun
2019 yang mana hanya lulusan Profesi bidan yang boleh memiliki KMD. KMD ini juga
memiliki peluang untuk bekerja sama dengan dr.SPA terkait pelayanan bayi .Tetapi
memiliki ancaman terkait pelayanan kesehatan yang tenaganya sudah mengikuti pelatihan
baby spa.

3.Pelayanan Kebidanan

Pelayanan bayi, bidan juga segera melakukan imunisasi hb0 dan vit k segera setelah
bayi lahir, KMD ini juga melayani kunjungan neonatus, dan melakukan pelayanan mtbs
serta bekerjasama dengan puskesmas, KMD, rs terkait rujukan.tetapi sayangnya KMD
tidak melayani pemeriksaan tumbuh kembang pada bayi dan balita serta fasilitas/pelayanan
baby spa dan KMD tidak melayani imunisasi dasar pada bayi dan balita.
KMD ini memiliki peluang untuk membuka pelayanan imunisasi dasar pada bayi dan
balita dan melakukan homecare pada bayi dan balita.tetapi memiliki ancaman tidak
terpantaunya tumbuh kembang anak oleh KMD, tidak terpantaunya kelengkapan imunisasi
dasar oleh kliunik dan KMD tidak memiliki visi dan misi.

4.Pencatatan dan Pelaporan

Sasasasasasa

You might also like