You are on page 1of 25

PENATALAKSANAAN KLB

DAN PENYAKIT MENULAR


CURICULUM VITAE
My Name : Muhammad Faris, S.Kep
My DOB : 4 Februari 1989
Adrees : PERUM BUMI WIRA BARU I BLOK FA-D 11, Kel. Pekuncen, Kec. Wiradesa, Kab. Pekalongan, 51152
Organisasi : KOMITE PPI RS QIM (IPCN), Ketua Pokja PPI RS QIM, KOMITE PPRA RS QIM, Bid. HUMAS HIPPII
JATENG, Sekretaris PERDALIN Cabang KOTAPRAJA.
Contact : 0823 2430 5060 Email: laksamanaipcn@gmail.com IG: @laksamana_ipcn

Educations :
SD Negeri 03 Kuripan Lor Pekalongan (1994 – 2000)
SLTP Negeri 16 Pekalongan (2000 – 2003)
SMA Negeri 1 Wiradesa Pekalongan (2003 – 2006)
POLTEKKES DEPKES SEMARANG PRODI KEPERAWATAN
PEKALONGAN (2006 - 2009)
S1 Keperawatan UNIKAL (2021)

Work Experiences:
Surgical Clinic of Tirto Pekalongan (2009 – 2015)
Nursing of QIM Hospital (2012 – 2015)
Infection Prevention Control Nurse (2015 - sekarang)
Head Team of Infection Prevention Control Practitioner (2015 -
sekarang)
TRAINING EXPERIENCE

 PELATIHAN PPI DASAR, Semarang Februari 2014


 PELATIHAN IPCN, WISMA BIDAKARA JAKARTA, Maret 2015
 PELATIHAN IPCN LANJUT, WISMA BIDAKARA JAKARTA, April 2016
 Pelatihan & Workshop Ppi Tentang Surveilans & ICRA, Semarang Mei 2016
 SEMINAR IMPLEMENTASI SURVEILANS HAIs, Semarang Mei 2016
 WORKSHOP PENATALAKSANAAN IADP & IDO BERBASIS BUNDLE, Semarang Agustus 2016
 PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN IPCN tentang PPI & SURVEILANS HAIs, Bandung September 2016
 WOKSHOP PPI berdasarkan KONSEP KESELAMATAN PASIEN, Solo Oktober 2016
 Workshop Pemetaan Kuman & Handling Specimen, Semarang November 2016
 PELATIHAN & WORKSHOP PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA (PPRA),
Ungaran, Desember 2016
 PELATIHAN & WORKSHOP PPI LANJUT, Semarang Januari 2017
 WORKSHOP PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA, Yogyakarta Maret
2017
 Workhsop Pengelolaan Ruang Isolasi & Pasien Menular/Infeksius, Semarang Maret 2017
 PELATIHAN TRAINING OF TRAINER (TOT), Jakarta April 2017
 SEMINAR KEPERAWATAN PPI, Semarang Mei 2017
 SIMPOSIUM IDI tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) &
Workshop Handling Specimen Mikrobiologi, Tegal Mei 2017
 WORKSHOP Penerapan PPI berdasarkan evidence base rumah sakit (surveilans dan
ICRA), Surabaya Mei 2017
TRAINING EXPERIENCE
 SEMINAR KEPERAWATAN PPI, Semarang Mei 2017
 SIMPOSIUM IDI tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) & Workshop
Handling Specimen Mikrobiologi, Tegal Mei 2017
 Seminar Keperawatan Penerapan TRANSMISSION BASED dalam PENANGANAN PASIEN TB,
Ungaran November 2017
 Workshop WHO Net, Cilacap November 2017
 Workshop Penilaian Kualitas dan Kuantitas Antibiotik, Magelang Januari 2018
 Workshop PPRA Dalam Akreditasi SNARS Ed I, Semarang April 2018
 Workshop PPRA (Antimicrobial Stewardship Round Table Simulation), Jakarta April 2018
 Seminar MDR TB Update, Brebes November 2018
 Workshop Implementasi PPRA di Rumah Sakit Sesuai SNARS Ed I, Semarang Maret 2019
 Pertemuan Ilmiah Tahunan IPCN tentang Update PPI dalam Akreditasi SNARS Ed I, Jakarta
April 2019
 Workshop Surveilans PPRA, Temanggung Agustus 2019
 Workshop Surveilans PPRA, Kebumen November 2019
 Seminar Surveilans PPI berbasis IT, Februari 2020
 Workshop Ruang Isolasi Era Pandemi, Oktober 2021
 Symposium PPRA ANTI WAR ICON SCIFEST (ANTImicrobial steWARdship
Infection CONtrol SCIentific FESTival) November 2021
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. TUJUAN UMUM : Peserta memahami manajemen KLB
2. TUJUAN KHUSUS:
a. Peserta memahami kriteria KLB
b. Peserta memahami langkah-langkah penanggulangan KLB
c. Peserta mampu melaksanakan Penyelidikan epidemiologi dan
surveilans
d. Peserta dapat menyusun laporan KLB
LATAR BELAKANG
KLB INFEKSI RUMAH SAKIT
THE CHAIN OF INFECTION
DEFINISI
• Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam
masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata
melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah
tertentu serta dapat menimbulkan mala petaka.
• KLB adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian
kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologi pada suatu
daerah dalam kurun waktu tertentu (Peraturan Menteri Kesehatan RI,
Nomor 560/Menkes/Per/VIII/1989).
• KLB penyakit menular merupakan indikasi ditetapkannya suatu
daerah menjadi suatu wabah, atau dapat berkembang menjadi suatu
wabah.
DASAR HUKUM

• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR


949/MENKES/SK/VIII/2004 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN
KEWASPADAAN DINI KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
1601/MENKES/PER/X/2010 TENTANG JENIS PENYAKIT TERTENTU
YANG DAPAT MENIMBULKAN WABAH DAN UPAYA
PENANGGULANGAN
• Peraturan Menteri Kesehatan RI, Nomor 560/Menkes/Per/VIII/1989.
KRITERIA KLB
Menurut Permenkes No.1501 Tahun 2010

1. Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang sebelumnya tidak ada


atau tidak dikenal pada suatu daerah.
2. Peningkatan kejadian kesakitan terus-menerus selama 3 (tiga) kurun
waktu dalam jam,hari atau minggu berturut-turut menurut jenis
penyakitnya.
3. Peningkatan kejadian kesakitan >2x dibandingkan dengan periode
sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari, atau minggu menurut jenis
penyakitnya.
4. Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan
menunjukkan kenaikan >2x dibandingkan dengan angka rata-rata
jumlah per bulan dalam tahun sebelumnya.
LANJUTAN
5. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahun
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-
rata jumlah kejadian kesakitan perbulan pada tahun sebelumnya.
6. Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam 1
(satu)kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan> 50%
dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode
sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
7. Laju proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru pada satu
periode menunjukkan kenaikan > 2x dibanding satu periode
sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
BEDA Wabah dan KLB
Wabah mencakup:
• Jumlah kasus yang besar
• Daerah yang luas
• Waktu yang lebih lama
• Dampak yang ditimbulkan lebih berat
Kriteria KLB Menurut Penyebab:
• Toxin (staphylococus, clostridium)
• Infeksi (virus, bakteri, protozoa, cacing)
• Toxin biologis (racun jamur, racun ikan)
• Toxin Kimia (logam berat, nitrit, pestisida)
Kriteria KLB Menurut Sumbernya:
• Sumber dari manusia (salmonela)
• Sumber dari kegiatan manusia (tempe bongkrek)
• Binatang, Serangga, Udara, Permukaan benda, Makanan/minuman.
KLB dalam
Standar Akreditasi Rumah Sakit
Elemen Penilaian PPI 10.1
a) Rumah sakit menerapkan prosespengelolaan
Standar PPI 10.1 pasien bila terjadi ledakan pasien (outbreak)
Rumah sakit mengembangkan penyakit infeksi air borne.
dan menerapkan sebuah b) Rumah sakit menyediakan ruang isolasi
proses untuk menangani dengan tekanan negatif bila terjadi ledakan
lonjakan mendadak pasien (outbreak) sesuai dengan peraturan
(outbreak) penyakit infeksi perundangan.
air borne.
c) Ada bukti dilakukan edukasi kepada staf
tentang pengelolaan pasien infeksius jika
terjadi ledakan pasien (outbreak) penyakit
infeksi air borne.
PENANGGULANGAN KLB
1. Penyelidikan epidemiologi dan surveilans: mengetahui gambaran
epidemiologi KLB, kelompok berisiko, factor yang mempengaruhi
dan cara penanggulangannya.
2. penatalaksanaan penderita: pemeriksaan, pengobatan, perawatan,
isolasi penderita, dan tindakan karantina.
3. pencegahan dan pengebalan: pengobatan dini penderita, lakukan
isolasi/karantina, peningkatan imunitas, pengendalian lingkungan.
4. pemusnahan penyebab penyakit: pemusnahan terhadap benda yg
mengandung bibit penyakit atau cukup dilakukan desinfeksi.
5. penanganan jenazah akibat KLB
6. penyuluhan kepada masyarakat;
Langkah-Langkah manajemen KLB
Laporan 1. Persiapan 2.Memastikan 3.Verifikasi Dx
Unit/temuan Lapangan KLB
di lapangan
4. Bentuk TIM

7. Buat langkah 6. Pengolahan data 5. Tetapkan kasus


penanggulangan deskriptif KLB (Umumkan)

10. Observasi hasil


8.Evaluasi 9.Pencegahan & tindakan
Hasil penanggulangan

11. Komunikasi
12. Kasus dihentikan Hasil Temuan
TIM TERKAIT DALAM KLB
• DIREKTUR RS
• KOMITE PPI
• KOMITE MEDIK
• KOMITE MUTU
• KOMITE KEPERAWATAN
• BIDANG PENUNJANG
• TENAGA AHLI/KONSULEN
PENETAPAN TERKAIT
OUBREAK/ KLB

• Microbiology data
• Infection control or surveillance records
• Discussions with clinicians
• Pharmacy records
• Medical records
• Pathology reports
Persiapan Sarana Prasarana dalam
Pencegahan KLB
 Struktur Bangunan
 Ruangan tersendiri
 Ante room & kamar mandiri tersendiri
 Jarak antara – pasien, kemudahan dalam pembersihan
 Ventilasi yang adequat
 Penempatan sarana kebersihan tangan
 Penyediaan sarana kesehatan
 Alat Pelindung Diri (APD)
 Alat Kesehatan
 Monitor dan tekanan negatif ruangan
 Sarana pembersihan ruangan
 Manajemen KLB
 SPO
 Kerjasama dengan RS lain (jika diperlukan)
 Tim manajemen KLB
 Pendidikan & Pelatihan
PENEMPATAN PASIEN

• PENEMPATAN JARAK TEMPAT TIDUR


• KAMAR TERSENDIRI
• KOHORTING
• ISOLASI BERDASARKAN JENIS PENYAKIT MENULAR
• Pendahuluan
• Latar Belakang
• Uraian tentang yang dilakukan dalam
investigasi/penyelidkan (Bahan dan cara)
• Hasil Penyelidikan
• Analisa Data dan Kesimpulan
• Tindakan penanggulangan yang sudah diambil
• Evaluasi hasil penanggulangan
• Saran / Rekomendasi
Berakhirnya KLB
 Membuat laporan tertulis
 Komunikasi & Menyampaikan
 Keputusan berakhirnya KLB oleh direktur RS
 Evaluasi Kinerja
KESIMPULAN
1.KLB adalah peningkatan jumlah kasus yg cukup bermakna
dari yg diharapkan/ tingkat endemisitas pada kurun waktu
tertentudan munculnya kasus yg sebelumnya belum perah ada
atau muncul kembali lebih dari 2 kali lipat
2.KLB harus segera di tanggulangi oleh tim yang ditunjuk untuk
mencegah penyebaran lebih lanjut
3.Regulasi yang harus disiapkan : Pedoman PPI, Panduan KLB,
SPO, hasil audit, sistim pelaporan
TETAP PATUHI & DISIPLIN
PROTOKOL KESEHATAN
SERTA
PROTOKOL KEIMANAN

TERIMAKASIH
: 0823 2430 5060 : laksamanaipcn@gmail.com : @laksamana_ipcn

You might also like