Professional Documents
Culture Documents
51
Fajar Aditya Iskandar & Alen Rismayadi. | 52
latihan yang sistematis, berulang-ulang, dan terukur syaraf-otot) kita dalam kondisi statis, atau
dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu mengontrol sistem syaraf-otot agar tidak jatuh
pengetahuan dan teknologi serta prinsip-prinsip dan atau roboh; atau kemampuan untuk
aspek-aspek latihan meliputi fisik, teknik, dan mental. mempertahankan sistem neuromuscular kita
Mengenai hal ini Harsono (1988, hlm. 100) dalam kondisi statis, atau mengontrol sistem
menungkapkan bahwa, “Ada empat aspek latihan
neuromuscular tersebut dalam suatu posisi atau
yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama
sikap yang efisien selagi kita bergerak”.
oleh atlet, yaitu (a) latihan fisik, (b) latihan teknik, (c)
Ada beberapa pendapat menurut para ahli
latihan taktik dan (d) latihan mental”.
mengenai keseimbangan. Oxendine (1968)
Dalam permainan bolabasket hal utama
mengungkapkan Balance adalah “Ease in
kebutuhan fisik seorang pemain harus meliputi
maintaining and controlling body position”.
beberapa aspek, kemudian Stapff Andrea (2000,
Atau mudahnya orang untuk mengontrol dan
hlm. 224) mengatakan bahwa, “Physiologically,
mempertahankan posisi tubuh. Sedangkan
the requirements of basketball include aerobic
menurut Bucher (1964) mengatakan bahwa,
and anaerobic energy production, muscular
balance adalah “The ability of the individu to
strength, and endurance, and flexibilly.” yaitu
control organic equipment neuromuscularly”.
secara fisiologis, persyaratan bolabasket
Menurut Sidik (2016, hlm. 104) memungkinkan dilakukan oleh banyak pengguna, dari
menyatakan bahwa, “Latihan stabilisasi dan anak muda, orang tua, atau untuk penyembuhan atlet
keseimbangan banyak digunakan untuk elite. Dengan kubah di atas, Bosu Ball dapat
digunakan untuk latihan olahraga dan kegiatan
merehabilitas kondisi yang mengalami cedera
aerobik. Dalam posisi ini, Bosu ball sangat tidak stabil
seperti yang dilakukan oleh Dr. Susan Klein-
dan dapat digunakan untuk bentuk lain dari latihan.
Vogelbach (Swiss) dalam sebuah klimik
Manfaat menggunakan alat bosu ball Latihan
rehabilitasnya. Latihan stabilitas dan
intensitas tinggi dengan campuran BOSU yang
keseimbangan ini kemudian dikembangkan pada praktis, latihan tubuh campuran penuh dengan kardio
tahun 1980-an di dunia atletik dan beberapa pembakaran kalori dan inti yang intens, mendapat
cabang olahraga yang mengisi variasi latihannya hasil ekstrem dalam waktu paling sedikit. Rahasianya
dalam masa persiapan. Susunan tubuh yang adalah efek ganda yang menghubungkan cardio, bor
menjadi sasaran latihan stabilitas dan dan inti dan memanfaatkan BOSU dengan perangkat
keseimbangan ini terletak pada tulang belakang pelatihan lainnya untuk membantu meningkatkan
kebugaran.
dan beberapa bagian penting yang membentuk
Latihan BOSU dapat merangsang kecepatan
postur ideal. Sehingga latihan stabilitas dan
dan kekuatannya menginspirasi mulai kembangkan
keseimbangan ini ditunjukan untuk mengurangi
kekuatan otot, stamina, kekuatan kardiovaskular, dan
terjadinya resiko cidera pada bagian tersebut”.
kekenyalan. Memanfaatkan BOSU di setiap sesi dapat
Beberapa metode latihan untuk membantu meningkatkan ketangkasan, keseimbangan,
meningkatkan keseimbangan tubuh pada atlet, kemampuan, dan reaktivitas. BOSU khusus dirancang
ada yang menggunakan latihan core stabilitas, untuk membakar kalori paling banyak dalam waktu
ada juga dengan menggunakan alat bantu latihan sesingkat-singkatnya, dan ini bekerja untuk semua
seperti bosu ball. Alat ini biasanya ada di tempat tahap kebugaran.
kebugaran, bahkan alat ini sering digunakan Pada salahsatu penelitian sebelumnya
untuk melatih seseorang yang sedang mengalami menurut Setiyawan (2018, hlm. 49) bahwa,
cedera atau pasca recovery. dengan latihan menggunakan media Bosu Ball
2018. Web. 20. A BOSU Balance Trainer, or keseimbangan yaitu, “latihan dengan metode
BOSU ball as it is often called, is a fitness bosu ball pistol squat dan metode latihan single
training device, invented in 1999 by David Weck, leg RDL with Press dapat meningkatkan
as the "blue half-ball", because it looks like a lapang bahwa, atlet bolabasket tim putri
bolabasket baik maka pemain tersebut memiliki kaki kanan di atas tanda start. Setelah ada aba-
keseimbangan yang bagus dan tidak mudah jatuh aba “YA” testi mulai melompat dengan satu kaki
dalam perebutan bola maupun dalam melakukan dan mendarat dengan kaki yang sama ke tanda
body contact saat penguasaan bola terhadap yang pertama dengan mempertahankan
pemain lawan. keseimbangan selama lima detik kemudian testi
melompat ke tanda yang kedua dengan kaki
2. METODE kanan dan mendarat dengan kaki yang sama serta
Metode penelitian ini menggunakan Pre- mempertahankan keseimbangan selama lima
Experimental dengan rancangan desain one detik, gerakan yang dilakukan dilanjutkan
group pretest-posttest dengan awalan adanya dengan pola yang sama sampai tanda yang
pretest lalu diberikan treatment dengan metode terakhir.
latihan menggunakan media bosu ball dilakukan Kedua, penilaian yang dilakukan seperti
selama 12 kali pertemuan setelah diberikannya mencatat lama waktu dalam satuan detik (s).
treatment kemudian diberikan posttest. Setelah Diambil waktu terlama dari dua kali percobaan
adanya tes awal dan akhir hasil data dapat diolah. yang dilakukan. Nilai lima diberikan bila berhasil
Pada penelitian ini instrument yang digumakan mendarat pada satu tanda, dan nilai satu untuk
adalah modified bass balance test. setiap detik keberhasilan mempertahankan
keseimbangan (maksimal 5 detik untuk setiap
2.1. Subjek Penelitian tanda). Nilai lima dikurangkan untuk setiap
Partisipan dalam penelitian ini kejadian kesalahan pendaratan atau tidak mampu
Populasinya adalah atlet putri yang sudah mempertahankan keseimbangan. Kemudian nilai
mengikuti kejuaraan antar universitas di unit maksimal yang dicapai adalah 100. Tester harus
bolabasket Bumi Siliwangi UPI Bandung yang menghitung dengan sungguh-sungguh waktu
berjumlah 15 orang, serta pengambilan sampel keseimbangan di setiap tanda dan mencatat nilai
menggunakan sample jenuh yang artinya semua pendaratan maupun nilai keseimbangan.
jumlah populasi yang terlibat sebagai sampel Berikutnya, pendaratan dinyatakan gagal
penelitian. apabila tumit atau bagian tubuh yang lain
menyentuh lantai, mendarat tidak tepat di atas
2.2. Prosedur Penelitian
tanda, sehingga tanda tertutup dengan kaki. Bila
Prosedur penelitian yang dilakukan kepada testi melakukan kesalahan pendaratan diijinkan
sampel tim bolabasket putri ini sebagai berikut: memperbaiki posisi dan kemudian kembali ke
Pertama, melakukan test awal keseimbangan tanda berikutnya. Jika testi dinyatakan hilang
dengan menggunakan modified bass balance test keseimbangan apabila tumit atau bagian tubuh
untuk mengukur keseimbangan dinamis dalam yang lain menyentuh lantai untuk berusaha
berbagai posisi, menyiapkan alat dan meteran, mempertahankan keseimbangan. Kaki bergerak
stopwatch, solatif, dan alat tulis, pelaksanaan tes atau berpindah tempat ketika mempertahankan
yang dilakukan sampel seperti berdiri dengan keseimbangan. Bila testi kehilangan
Rany
Yuski
Mayang
Nurul
Nina
Novia
Indah
Hima
Anita
Alpi
Sisi
Triani
Erly
Lilis
Chairunisa
kanan di atas tanda start. Setelah ada aba-aba
“YA” testi mulai meloncat dengan satu kaki kiri
dan mendarat dengan kaki yang sama ke tanda Tes Awal Tes Akhir
yang pertama. Pertahankan keseimbangan selama
5 detik. Kemudian testi meloncat ke tanda yang Grafik 3.1. menggambarkan bahwa, perubahan
kedua dengan kaki kanan dan mendarat dengan hasil dari tes wal dan akhir yang telah
kaki yang sama. Pertahankan keseimbangan dilakukanya perlakuan (treatment) kepada
selama 5 detik. Kerjakan sampai tanda yang sampel. Berikutnya, hasil analisis statistik
terakhir. Pelaksanaan tes, penilaian, serta deskriptif pretest modified bass balance test atlet
pendaratan prosedur yang dilakukan sama bolabasket putri UPI Bandung, didapat nilai
dengan penjelasan yang sudah diberikan. minimal = 33,00 , nilai maksimal = 69,00 , rata-
rata (mean) = 51,20 , dengan simpangan baku
3. HASIL PENELITIAN (std. Deviation) = 10,09, sedangkan untuk
Data hasil penelitian terhadap 15 orang posttest nilai minimal = 80,00, nilai maksimal =
sampel atlet Unit Bola Basket Bumi Silwangi 90,00, rata-rata (mean) = 87,27, dengan
Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian ini simpangan baku (std. Deviation) = 2,71. Hasil
menggunakan instrumen keseimbagan dinamis selengkapnya dapat dilihat pada Table 3.1
tes dengan Modified Bass Balance Test. Melalui sebagai berikut:
instrumen tersebut, peneliti mendapatkan data Tabel 3.1. Deskriptif Statistika Pretest dan
yang harus diolah dan dianalisis untuk Posttest
p-ISSN: 2086-339X / e-ISSN: xxxx-xxxx
Fajar Aditya Iskandar & Alen Rismayadi. | 56
penelitian ini bahwa keseimbangan merukan Pembina maupun atlet bahwa latihan
kondisi fisik yang harus dimiliki oleh seoang menggunakan media Bosu ball dapat
pemain bolabasket, penyataan ini diperkuat oleh meningkatkan keseimbangan tubuh seorang atlet
lubay (2017, hlm. 17) yaitu berlari cepat, bolabasket putri UPI Bandung.
berhenti dengan tiba-tiba, melempar, menangkap,
melompat dan mendarat dalam keseimbangan 5. KESIMPULAN DAN SARAN
tubuh. Daya tahan kerja jantung, kekuatan otot Berdasarkan hasil pengolahan dan
dan kemampuan kordinasi gerak tubuh. Latihan
analisis data, maka kesimpulan dari
Keseimbangan merupakan latihan yang sangat
penelitian ini bahwa metode latihan atletnya yang punya performa yang lebih
keseimbangan dengan menggunakan media baik lagi. Dengan diberikannya latihan
Bosu Ball memberikan pengaruh yang keseimbangan menggunakan media Bosu
signifikan terhadap peningkatan Ball.
keseimbangan atlet bolabasket putri UPI
Bandung. Kemudian saran hasil penelitian
ini dapat dijadikan salah satu acuan atau
bahan pertimbangan bagi para pelatih
bolabasket untuk bisa mengembangkan para
6. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Definitions.net. STANDS4 LLC, 2018. Web. 20 Sep. 2018
https://www.definitions.net/definition/BOSU.
Fraenkel, Jack R dan Wallen, Norman E. (2012). How to Design and Avaluate Research in Education
(sixth edition). New York: McGraw-Hill Companies.
Hake, R.R (2007) “Design-Based Research in Physics Education Research: A review,” in A.E. Kelly,
R.A. Lesh, & J.Y. Baek, eds. (in press), Handbook of Design Research Methods in
Mathematics, Science, and Technology education. Erlbaum; online at
http://www.physics.indiana.edu/hake/DBR-Physics3.pdf
Hal Wissel. 1996. Bola Basket. Jakarta: PT raja Grafindo Persada.
Harsono, (2016). Latihan kondisi fisik untuk atlet dan kesehatan. Bandung: CV Tembaga Kusuma
Harsono. (1988). Coaching : Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta : CV Tambak Kusuma
Kinser, C dan Colby L. A. 2007. Therapeutic Excercis: Foundations and Techniques. 5th Ed.
Philadelphia : F. A. Davis Company. PP: 2
Krondorf Lukas. 2018. Modified bass balance test. Science For Sport.com. 19 Nov 2018
https://www.scienceforsport.com/modified-bass-balance-test/#toggle-id-1
Lautan, Rusli, Berliana dan Sunaryadi. (2007). Penelitian Pendidikan Dalam Olahraga. Bandung:
Jurusan Pendidikan Kepelatihan FPOK-UPI.
Lubay Lukmannul Hakim. 2017. Pembelajaran Permainan Bola Basket. Bandung: CV. Bintang Warli
Artika
Meltzer, D. E (2012) The Relationship between Mathematics Prepation and Conceptual Learning
Gains in Phyisics. A Possible “Hidden Variabel” in Diagnostic Pretest Scores. America Journal
of Physics.
Nurhasan dan Hasanudin, Dudung. (2014). Tes dan Pengukuran dalam Pelatihan Olahraga. Bandung:
FPOK UPI.
p-ISSN: 2086-339X / e-ISSN: xxxx-xxxx
Fajar Aditya Iskandar & Alen Rismayadi. | 58