You are on page 1of 9

AUDIT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGUNAKAN

FRAMEWORK COBIT DENGAN MODEL MATURITY LEVEL


(STUDI KASUS FAKULTAS ABC)

ABSTRACT
Role of Information Systems/Information Technology is very significant to be balanced with
the right settings and penegelolaan so losses/threats that may occur can be avoided even able to
be prevented. These observations are discussed regarding the effectiveness of Governance of
Information Technology (IT) at the Faculty of ABC. The purpose of these observations is to study
the management of IT in accordance with the standards the COBIT Framework, draft Governance
infrastructure relevant to the operations of the Faculty of the ABC in accordance with the standards
the COBIT Framework, establishing IT governance are able to implement and can assess the
maturity level.
The method used in this observation is a qualitative methodology, while the data collection
method conducted by Interview/interviews and questionnaires with sources that have been
determined in accordance with the domain and the Control Objectives used. Informant IT
Governance audit on ABC is the Dean of Faculty, Head of Studies, Lecturer, Head of Laboratory
and Administration. Methods of data analysis done several stages, namely the determination of the
domain, the determination of process control, determining and mapping the maturity level indicator.
The conclusion of this observation is largely the application of COBIT processes in the
Faculty of ABC is at level 2, there are 7 on ABC Faculty of IT processes at the level of 3 Initial and
IT processes at the level of repeatable and 1 at the level of IT processes define, based on the
results of mapping, there 11 and 46 IT processes Control Cbjectives details that must be
considered at the Faculty of ABC and not all recommendations by COBIT processes can be
applied.
Keywords : COBIT Framework, Maturity Level, Control Objective, Define Level, Repeatable Level

INTISARI
Peranan Sistem Informasi/Teknologi Informasi yang sangat signifikan harus diimbangi
dengan pengaturan dan penegelolaan yang tepat sehingga kerugian/ancaman yang mungkin
terjadi dapat dihindari bahkan mampu dicegah. Pengamatan ini membahas mengenai keefektifan
Tata Kelola Teknologi Informasi (TI) pada Fakultas ABC. Tujuan pengamatan ini adalah
mempelajari pengelolaan TI sesuai dengan standar COBIT Framework, membuat rancangan Tata
Kelola infrastruktur yang relevan dengan kegiatan operasional Fakultas ABC sesuai dengan
standar COBIT Framework, membangun Tata Kelola TI yang mampu mengimplementasi dan
dapat menilai tingkat kematangan.
Metode yang digunakan pada pengamatan ini adalah metodologi kualitatif sedangkan
metode pengumpulan datanya dilakukan dengan Interview/wawancara dan kuisioner dengan
narasumber yang telah ditentukan sesuai dengan domain dan Control Objective yang digunakan.
Narasumber audit Tata Kelola TI pada Fakultas ABC yaitu Dekan, Ketua Program Studi, Dosen,
Kepala Laboratorium dan administrasi. Metode analisis data dilakukan beberapa tahap, yaitu
penentuan domain, penentuan proses kontrol, penentuan indikator dan pemetaan tingkat
kematangan.
Kesimpulan pengamatan ini adalah sebagian besar penerapan proses COBIT di Fakultas
ABC berada pada level 2, pada Fakultas ABC terdapat 7 proses TI berada pada level Initial dan 3
proses TI berada pada level repeatable dan 1 proses TI berada pada level define, berdasarkan
hasil mapping, terdapat 11 proses TI dan 46 detail Control Cbjectives yang harus diperhatikan
pada Fakultas ABC serta tidak semua rekomendasi proses menurut COBIT dapat diterapkan.
Kata Kunci : COBIT Framework, Maturity Level, Control Objective, level define, level
repeatable
sehingga dibutuhkan perencanaan yang
PENDAHULUAN
matang serta implementasi yang optimal.
Peranan Teknologi Informasi/Sistem
Peranan Sistem Informasi/Teknologi
Informasi bagi dunia pendidikan sangatlah
Informasi yang sangat signifikan harus
penting, hal ini menyebabkan meningkatnya diimbangi dengan pengaturan dan
peran Teknologi Informasi agar selaras penegelolaan yang tepat sehingga
dengan investasi yang telah dikeluarkan, kerugian/ancaman yang mungkin terjadi
dapat dihindari
38 Wardani, Audit Tata Kelola Teknologi Informasi Mengunakan bahkan
Framework Cobitmampu
dengan dicegah.
Model Maturity Level (Studi Kasus Fakultas ABC)

Jurnal Teknologi, Volume 7 Nomor 1, Juni 2014, 38- 46 38


Adapun ancaman yang sering terjadi muncul
antara lain kasus kehilangan data, kebocoran Fakultas ABC, sesuai dengan standar
data, informasi yang tersedia tidak akurat COBIT Framework.
yang disebabkan oleh pemrosesan data yang 3. Membangun tata kelola Teknologi
salah sehingga integritas data tidak dapat Informasi yang mampu
dipertahankan, penyalahgunaan penggunaan mengimplementasi dan dapat menilai
komputer, serta pengadaan investasi tingkat kematangan sesuai dengan
Teknologi Informasi/Sistem Informasi yang standar COBIT Framework.
bernilai tinggi namun tidak diimbangi dengan 4. Aplikasi ini akan menghasilkan keluaran
pengembalian nilai yang sesuai. Semua ini berupan tingkat kematangan tata kelola
sangat mempengaruhi dalam pengambilan Teknologi Informasi organisasi yang
keputusan termasuk sangat mempengaruhi digunakan oleh Fakultas ABC.
efektifitas dan efisiensi untuk mencapai
tujuan. TEORI PENDUKUNG
Sehubungan dengan hal tersebut Audit
diatas kiranya diperlukan sebuah mekanisme Audit pada dasarnya adalah proses
audit Sistem Informasi/Teknologi Informasi sistematis dan obyektif dalam memperoleh
terhadap pengelolaan dan bagaimana dan mengevaluasi bukti-bukti tindakan
perancangan tata kelolanya yang sesuai di ekonomi, guna memberikan asersi/
Fakultas ABC. Audit TI/SI dalam kerangka pernyataan dan menilai seberapa jauh
kerja COBIT, yang lebih sering disebut IT tindakan ekonomi sudah sesuai dengan
Assurance tidak hanya mampu memberikan kriteria yang berlaku dan
evaluasi terhadap keadaan tata kelola di mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak
Fakultas ABC tetapi dapat juga memberikan terkait.
masukan yang dapat digunakan untuk “Systematic, independent and
perbaikan tata kelolanya dimasa mendatang. documented process for obtaining audit
Fokus permasalahan pada evidence and evaluating it objectively to
pengamatan ini antara lain: determine the extent to which the audit
1. Belum efektifnya tata kelola Teknologi criteria are fulfilled” (Artha, 2011).
Informasi pada Fakultas ABC.
2. Perlu adanya audit Sistem Audit Sistem Informasi
Informasi/Teknologi Informasi terhadap Audit Sistem Informasi (SI)/TI adalah
pengelolaannya pada Fakultas ABC. proses pengumpulan dan pengevaluasian
3. Perlu adanya perancangan tata kelola bukti untuk menentukan apakah sistem
Sistem Informasi/Teknologi Informasi agar informasi dapat melindungi aset, teknologi
lebih efektif dan efisien pada informasi yang ada telah memelihara
pengelolaannya dimasa mendatang. integritas data sehingga keduanya dapat
diarahkan kepada pencapaian tujuan bisnis
Tujuan pengamatan antara lain: secara efektif dengan menggunakan sumber
1. Mempelajari pengelolaan tata kelola daya secara efisien (Weber, 1988).
Teknologi Informasi sesuai dengan Gondodoyoto (2007) menjelaskan
standar COBIT Framework. bahwa pada hakekatnya, audit sistem
2. Membuat rancangan tata kelola informasi sebagai audit tersendiri dan
infrastruktur yang relevan dengan bukan merupakan bagian dari audit laporan
kegiatan operasional sehari-hari pada keuangan, perlu dilakukan untuk memeriksa
tingkat kematangan atau kesiapan suatu
organisasi dalam melakukan pengelolaan
teknologi informasi (IT governance). Tingkat
kesiapan (level of maturity) dapat dilihat dari
tata kelola informasi, tingkat kepedulian
seluruh stakeholders tentang posisi
sekarang dan arah yang diinginkan di masa
yang akan datang. Sehingga perencanaan
Teknologi Informasi hendaknya dilakukan
tidak dengan asal-asalan.
Audit terhadap sistem terdokumentasi
Jenis Audit Sistem Informasi/Teknologi
untuk memastikan sudah memenuhi
Informasi
standar nasional atau internasional
Jenis audit Sistem Informasi
b. Compliance Audit
/Teknologi Informasi antara lain:
39 Wardani,
a. System Audit Tata Kelola Teknologi Informasi Mengunakan Framework Cobit dengan
Audit
Model Maturity Level (Studi Kasus Fakultas ABC)

Jurnal Teknologi, Volume 7 Nomor 1, Juni 2014, 38- 46 39


Untuk menguji efektifitas implementasi
pengorganisasian, pengimplementasian,
dari kebijakan, prosedur, kontrol dan
dukungan serta proses pemantauan kinerja
unsur hukum yang lain
c. Product/Service Audit Teknologi Informasi.
Untuk menguji suatu produk atau
layanan telah sesuai seperti spesifikasi COBIT memiliki fungsi antara lain:
yang telah ditentukan dan cocok a. Meningkatkan pendekatan/program
digunakan audit.
b. Mendukung audit kerja dengan arahan
Peraturan yang dipakai audit secara rinci.
Peraturan yang biasanya dipakai c. Memberikan petunjuk untuk IT
untuk audit Sistem Informasi yaitu: governance.
a. ISO/IEC 17799 and BS7799 d. Sebagai penilaian benchmark untuk
b. Control Objectives for Information and kendali Sistem Informasi/Teknologi
Related Technology (COBIT) Informasi.
c. ISO TR 13335 e. Meningkatkan kontrol Sistem
d. IT Baseline Protection Manual Informasi/Teknologi Informasi.
f. Sebagai standarisasi
pendekatan/program audit.

COBIT Framework
Secara keseluruhan, hubungan
antara Business Objectives, IT Governance,
Information, IT Resource dengan 4 domain
dan 34 high level control objectives
dideskripsikan dalam gambar berikut.
e. ITSEC/Common Criteria Business Objectives
f. Federal Information Processing Standard COBIT PO1 Define a strategic IT plan
PO2 Define the information architecture
PO3 Determine the technological direction
140-1/2 (FIPS 140-1/2)
Framewor
Criteria
•• Effffffffec
ecttttiiivene
venesss PO4 Define the IT organisation and relationships
g. The “Sicheres Internet” Task Force [Task •• Effffffffiiicciiiency
•• Conff
Con ffiiidenc
ency
denciiaallliittyy
PO5 Manage the IT investment
PO6 Communicate management aims and direction
Force Sicheres Internet]
k
•• IIInnttteg
egrriittyy
•• Avaiilllab
abiilliitttyy PO7 Manage human resources
•• Compl
Comp lliiance
ance PO8 Ensure compliance with external requirements
h. The quality seal and product audit •• Relliiab
Re abiiilliittyy PO9 Assess risks
scheme operated by the Schleswig- IT
IITT PO10 Manage projects
RESOURCES
RRESOUESO PO11 Manage quality
Holstein Independent State Centre for URRCCESES
•• Datta
Da a
Data Privacy Protection (ULD) M1 Monitor the process
M2 Assess internal control adequacy
M3 Obtain independent assurance •• DatDataa
M4 Provide for independent audit •••• Applliica
cattiion
on systtems
ems
PLAN AND
i. ISO 9000 AAppppliclicatioationn
•• Technollogy
echno ogy
ssyystemstemss
•• Faciilliittiies
Fac es
•••• Peopl
Peop lee
PPLALANN
Definisi COBIT TTecechhnnoologlogy ANDAND
ORGANISE
ORORGAG
COBIT (Control Objective for MONITOR AND
Information and Related Technology) adalah EVALUATE
suatu metodologi yang memberikan AACCQUQUIIR
ACQUIRE AND
REE AANNDD
IMPLEMENT
kerangka dasar dalam menciptakan sebuah DS1 Define service levels
IIMMPPLEML
DS2 Manage third-party services
Teknologi Informasi yang sesuai dengan DS3 Manage peformance and capacity
DS4 Ensure continuous service
kebutuhan organisasi. DS5 Ensure systems security
Sekumpulan dokumentasi best DS6 Identify and attribute
costs
practices untuk IT governance yang dapat DDELIELIVVE
DELIVER AND
DS8 Assist and advise IT customers RER
SUPPORT
membantu auditor, manajemen dan DS9 Manage the configuration AANNDD AI1 Identify automated solutions
pengguna untuk menjembatani gap antara DS11 Manage data DS12
AI2
AI3
Acquire and mantain application software
Acquire and maintain technology infrastructure
resiko bisnis, kebutuhan kontrol dan Manage facilities DS13 AI4 Develop and maintain IT procedures
Manage operations AI5 Install and accredit systems
permasalahan teknis. AI6 Manage changes
COBIT adalah suatu framework untuk
membangun suatu IT Governance. Dengan
mengacu pada framework COBIT, suatu Gambar 1. COBIT Framework
organisasi diharapkan mampu menerapkan (IT Governance Institute, 2007)
IT governance dalam pencapaian tujuannya
Maturity Model
IT governance mengintegrasikan cara
Merupakan model kematangan untuk
optimal dari proses perencanaan dan
mengontrol proses-proses Teknologi
40 Wardani, Audit Tata Kelola Teknologi Informasi Mengunakan Framework Cobit dengan
Model Maturity Level (Studi Kasus Fakultas ABC)

Jurnal Teknologi, Volume 7 Nomor 1, Juni 2014, 38- 46 40


Informasi dengan menggunakan metode
Tabel 1 Penilaian Skala Maturity Model
penilaian/scoring. Tujuan maturity model
antara lain:
a) Organisasi dapat mengetahui posisi 0 – No Perusahaan sama
kematangan Teknologi Informasi pada Existent sekali tidak perduli
saat ini. terhadap pentingnya
b) Organisasi secara terus menerus dan teknologi informasi untuk
berkesinambungan harus berusaha untuk dikelola secara baik oleh
meningkatkan levelnya sampai tingkat manajemen.
tertinggi agar aspek governance terhadap
1 Initial Perusahaan secara
Teknologi Informasi dapat berjalan secara
reaktif melakukan
efektif
penerapan dan
implementasi teknologi
Skala yang digunakan untuk penilaian
informasi sesuai
adalah skala 0 sampai 5, dapat dilihat pada
dengan kebutuhan-
gambar 2 berikut.
kebutuhan mendadak
yang ada, tanpa
didahului dengan
perencanaan sebelumnya
2- Perusahaan telah
Repeatable memiliki pola yang
berulangkali dilakukan
dalam melakukan
manajemen aktivitas
terkait dengan tata kelola
teknologi informasi,
namun keberadaannya
belum terdefinisi secara
baik dan formal
Gambar 2. Skala Maturity Model sehingga masih
terjadi ketidakkonsistenan
Beberapa cara yang umum dilakukan
dalam melaksanakan penilaian maturity 3 Define Perusahaan telah
diantaranya adalah (Van Grembergen, 2004): memiliki prosedur baku
a. Pendekatan multidisiplin kelompok orang formal dan tertulis yang
yang mendiskusikan dan menghasilkan telah disosialkan ke
kesepakatan level maturity kondisi segenap jajaran
sekarang, manajemen dan
b. Dekomposisi deskripsi maturity menjadi karyawan untuk dipatuhi
beberapa pernyataan sehingga dan dikerjakan dalam
manajemen dapat memberikan tingkat aktivitas sehari- hari.
persetujuannya,
c. Penggunaan atribut matriks sebagaimana 4 Manage Perusahaan telah
didokumentasikan dalam COBIT’s memiliki sejumlah
Management Guidelines dan memberikan indikator atau ukuran
nilai masing-masing atribut dari setiap kuantitatif yang
proses. dijadikan sebagai
Keterkaitan antara IT Governance dan sasaran maupun
COBIT obyektif kinerja setiap
penerapan aplikasi
teknologi informasi yang
ada.
5 Optimised Perusahaan telah
mengimplementasikan
tata kelola teknologi
informasi yang mengacu
pada “best practice”
41 Wardani, Audit Tata Kelola Teknologi Informasi Mengunakan Framework Cobit dengan
Model Maturity Level (Studi Kasus Fakultas ABC)

Jurnal Teknologi, Volume 7 Nomor 1, Juni 2014, 38- 46 41


and Implement (AI), Deliver and Support
(DS) dan Monitor and Evaluate
(ME). b. Penentuan Proses Kontrol
Pada tahap ini dibuat daftar skala prioritas
terhadap proses kontrol yang terdapat
dalam masing-masing domain yang telah
ditentukan pada tahap sebelumnya. Untuk
mendapatkan skala prioritas proses
kontrol dibuat kuisioner yang disebarkan
kepada narasumber yang ditelah
ditentukan (Dekan, Ketua Program Studi,
Dosen, Kepala Laboratorium dan Tata
Usaha/administrasi.
c. Penentuan Indikator Kerja
Gambar 3. Keterkaitan IT Governance dan
Indikator kinerja mendefinisikan
COBIT
bagaimana proses fungsi Teknologi
Metode Penelitian Informasi dapat dilaksanakan dengan baik
Metode yang digunakan pada untuk mencapai suatu tujuan. Penentuan
penelitian ini adalah metodologi kualitatif indikator berdasarkan control objective
yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan dari masing-masing proses kontrol dalam
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau kerangka kerja COBIT.
lisan dari orang-orang dan perilaku yang Pada penelitian ini menggunakan 11
dapat diamati (Bodgan dan Taylor,1992). control objective dari 4 domain antara
lain:
1) Domain Plan and Organise (PO)
Metode Pengumpulan Data - PO1 Pendefinisian Rencana
Metode pengumpulan data pada Strategis Teknologi Informasi
penelitian ini adalah metode Interview/ - PO4 Pendefinisian Proses
wawancara adalah metode dimana Teknologi Informasi, Organisasi
pengumpulan data dengan cara wawancara dan keterhubungannya
atau bertanya langsung kepada pihak yang - PO7 Manajemen Sumber Daya
mengetahui masalah tersebut, pada Manusia (SDM)
2) Domain Acquire and Implement (AI)
penelitian ini menggunakan metode kuisioner
dengan narasumber yang telah ditentukan - AI1 Mengidentifikasi Solusi
Otomatis
sesuai dengan domain dan control objective
- AI3 Pemeliharaan Infrastruktur
yang digunakan untuk audit tata kelola
Teknologi Informasi
Teknologi Informasi pada Fakultas ABC yaitu
- AI6 Mengelola Perubahan
Dekan, Ketua Program Studi, Dosen, Kepala
3) Domain Deliver and Support (DS)
Laboratorium dan Tata Usaha/administrasi.
- DS1 Menetapkan dan
Responden wawancara dan kuesioner yang
Mengelola Tingkat Layanan
dipilih adalah responden yang mewakili tabel
- DS11 Mengelola Data
RACI pada proses pengolahan data (IT 4) Domain Monitor and Evaluate (ME)
Governance Institute, 2007). - ME1 Mengawasi dan
Mengevaluasi Kinerja Teknologi
Metode Analis Data Informasi
Metode analisis data pada penelitian - ME2 Mengawasi dan
ini dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu: Mengevauasi Kontrol Internal
a. Penentuan Domain - ME4 Menyediakan Tata Kelola
Pada tahap ini domain yang akan Teknologi Informasi
dievaluasi berdasarkan kebutuhan
layanan Teknologi Informasi dari fakultas d. Pemetaan Tingkat Kematangan
dengan mengadopsi standar domain yang Pada tahap ini dilakukan pemetaan
terdapat dalam kerangka kerja COBIT tingkat kematangan tata kelola Teknologi
yaitu Plan and Organise (PO), Informasi di fakultas ABC dengan
Acquire menggunakan alat ukur model
kematangan yang diadopsi dari standar
COBIT menggunakan Maturity
Level. Data diperoleh dari kuisioner.
42 Wardani, Audit Tata Kelola Teknologi Informasi Mengunakan Framework Cobit dengan
Model Maturity Level (Studi Kasus Fakultas ABC)

Jurnal Teknologi, Volume 7 Nomor 1, Juni 2014, 38- 46 42


Diagram Alir Penelitian

Desain Framework

Gambar 5. Desain Framework

HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Domain Plan and Organise (PO)
Hasil pengamatan untuk domain
PO yang menggunakan 3 Control
Objektive, yaitu PO1, PO4 dan
PO7 menghasilkan nilai rata-rata
pada level 2.
Gambar 4. Diagram Alir
Penelitian
43 Wardani, Audit Tata Kelola Teknologi Informasi Mengunakan Framework
Tabel 2. Cobitand
Domain Plan dengan
Organise
Model Maturity Level (Studi Kasus Fakultas ABC)

Jurnal Teknologi, Volume 7 Nomor 1, Juni 2014, 38- 46 43


Plan and Organise Level - AI1: Proses ini menjelaskan bahwa
PO1 Pendefinisian 2 kebutuhan akan aplikasi atau fungsi
Rencana Strategis baru yang memerlukan analisis
Teknologi Informasi sebelum memperoleh atau
PO4 Pendefinisian 2 membuatnya yang mampu digunakan
Proses Teknologi untuk menjamin bahwa keperluan
Informasi, akademik akan terpenuhi di dalam
Organisasi dan pendekatan yang efektif dan efisien.
keterhubungannya - AI5: Pada Fakultas ABC belum
terdapat perencanaan infrastruktur
PO7 Manajemen Sumber 2
teknologi ketika terjadi perubahan
Daya Manusia teknologi yang digunakan. Lembaga
(SDM) menyadari pentingnya kebutuhan
Rata-rata 2 untuk mengatur infrastruktur teknologi.
Pemeliharaannya telah direncanakan
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa : dan terjadwal. Akan tetapi belum
- PO1: perencanaan strategis TI menentukan dan memelihara
yang mengharuskan adanya pengaturan infrastruktur teknologi.
pengelolaan dan pengarahan seluruh - AI6: Pada level ini, segala hal yang
sumber daya TI yang tersedia agar berkaitan dengan perubahan TI telah
sejalan dengan strategi dan prioritas diatur dan ditentukan secara resmi.
bisnis harus terus dilakukan. Manajemen juga menyadari perlunya
- PO4: divisi TI pada fakultas melakukan pengaturan dan
harus menentukan ketrampilan staff, pengontrolan terhadap perubahan
fungsi, akuntanbilitas, otorisasi, yang terjadi. Akan tetapi
peraturan dan tanggungjawab serta dalam
pengawasan berdasarkan kebutuhan pelaksanaannya perubahan
harus terus dilakukan. yang
- PO7: Proses ini menjelaskan terjadi tidak dikontrol, tidak
bahwa penetapan, pemeliharaan dan didokumentasikan secara lengkap
memotivasi workforce yang kompeten prose perubahan yang terjadi. Proses
untuk menciptakan dan mengirimkan manajemen perubahan TI di Fakultas
service TI pada akademik. Hal ini ABC tidak terstruktur, tidak efisien dan
dicapai dengan cara mengikuti efektif, tidak ditinjau secara berkala
praktik- praktik pendukung yang telah dan tidak terintegrasi dengan
ditentukan ddan ddisetujui, seperti perubahan manajemen.
pengengkatan karyawan, pelatihan
dan evaluasi kinerja. c. Domain Deliver and Support (DS)
Hasil pengamatan untuk domain DS yang
b. Domain Acquire and Impelement (AI) menggunakan 2 Control Objektive, yaitu
Hasil pengamatan untuk domain AI DS1 dan DS11 menghasilkan nilai rata-
yang menggunakan 3 Control Objektive, rata pada level 2
yaitu AI1, AI3 dan AI6 menghasilkan nilai Tabel 4. Domain Deliver and Support
rata- rata pada level 2.
Deliver and Support Level
Tabel 3. Domain Acquire and
Impelement DS1 Menetapkan dan 2
Acquire and Impelement Level Mengelola Tingkat
AI1 Mengidentifikasi 2 Layanan
Solusi Otomatis Dari tabelMengelola
DS11 Databahwa :
4 dapat dilihat 2
AI3 Pemeliharaan 2 - DS1:
Infrastruktur Pada proses Rata-rata 2
ini, yang paling
Teknologi Informasi memenuhi adalah level 4 yaitu
AI6 Mengelola 2 Manageable and Measure.
Perubahan Tingkat
Rata-rata 2 pelayanan di Fakultas ABC termasuk
Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa : rendah. Tidak adanya pihak yang
bertanggungjawab dalam mengatur
dilaksanakan, pelayanan tidak bersifat
tingkat pelayanan. Dalam menentukan
44 Wardani, Audit Tata Kelola Teknologi Informasi resmi.Framework Cobit dengan
Mengunakan
tingkat pelayanan belum
Model Maturity Level (Studi Kasus Fakultas ABC)

Jurnal Teknologi, Volume 7 Nomor 1, Juni 2014, 38- 46 44


- DS11:
Manajemenpun tidak dapat
Pada proses ini yang paling
beradaptasi dengan cepat terhadap
memenuhi adalah level 5 yaitu
perubahan yang terjadi.
Optimised. Kebutuhan untuk mengatur
data sudah diakui dan disadari
e. Hasil Pengukuran Maturiti Level
oleh lembaga, tetapi tidak ada
Hasil pengukuran Maturity Level
tindakan yang nyata dalam
menunjukan bahwa jawaban kuisioner
mengatur data. Prosedur
dari responden mengarah pada tingkat
pengaturan data tidak ada,
kematangan 1-3. Nilai indeks
tidak diketahui oleh seluruh staff dan
kematangan (index maturity/IM) untuk
tidak didokumentasikan.
masing-masing objek hasil penelitian
dihitung dengan rumus:
d. Domain Monitor and Evaluate (ME)
Hasil pengamatan untuk domain MEI
yang menggunakan 3 Control Objektive,
yaitu ME1, ME2 dan ME4 menghasilkan
nilai rata-rata pada level 2,33
Dengan range indeks penilaian tingkat
Tabel 5. Domain Monitor and Evaluate kematangan 0 - 0.50 = Non-Existent, 0.51
– 1.50 = Initial, 1.51 – 2.50 =
Monitor and Evaluate Level Repeatable,
ME1 Mengawasi dan 2 2.51 – 3.50 = Define, 3.51 – 4.50 =
Mengevaluasi Managed and Measurable, 4.51 – 5.00 =
Kinerja Teknologi Optimised.
Informasi Tabel 6. Nilai index maturity setiap proses TI
ME2 Mengawasi dan 3 Nilai Indeks
Mengevauasi Maturity
Kontrol Internal Kode Objectives
Maturity
ME4 Menyediakan Tata 2 Indeks
level
Kelola Teknologi Pendefinisian
Informasi Rencana
Rata-rata 2,33 PO1 Strategis 1,68 1
Teknologi
Informasi
Mendefinisikan
Proses TI,
PO4 1,83 1
Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa : Organisasi dan
- ME1: Keterhubungan
Pada proses ini yang paling Manajemen
PO7 1,84 1
memenuhi adalah level 5 yaitu SDM
Optimised. Mengidentifikasi
AI1 1,50 1
Pengukuran fungsi tidak sesuai Solusi Otomatis
dengan tujuan dan tidak Pemeliharaan
terdokumentasikan. Monitor kinerja TI AI3 Infrastruktur 2,00 2
tidak terstandarkan dan tidak Teknologi
dikomunikasikan. Mengelola
- ME2: AI6 1,80 1
Perubahan
Pengawasan yang dilakukan Menetapkan dan
tidak sesuai dengan standar dan DS1 Mengelola 3,14 3
kebijakan, keamanan informasi, Tingkat Layanan
kontrol dan perubahan kontrol
DS11 Mengelola Data 1,08 1
tidak ditetapkan dalam persetujuan
mutu layanan. Mengawasi dan
Tidak adanya peningkatan ME1 Mengevaluasi 1,60 2
prosedur Kinerja TI
dan Mengawasi dan
kebijakan. ME2 Mengevaluasi 1,50 1
Kontrol Internal
ME4: Informasi Mengunakan Framework Cobit dengan
45 -Wardani, Audit Tata Kelola Teknologi
Menyediakan
Model Maturity Level (Studi Kasus Fakultas ABC) ME4 1,15 2
Tata Kelola TI
Jurnal Teknologi, Volume 7 Nomor 1, Juni 2014, 38- 46 45
Pada level ini, kepentingan dan
kebutuhan pengelolaan TI telah
dipahami oleh pihak manajemen,
tetapi prosedur tata kelola
belum
terstandarkan dan
didokumentasikan.
KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
Kesimpulan dari pengamatan ini antara lain: Bodgan, Robert C and Taylor K.B. 1992.
Qualitatif Research for Education An
a) Berdasarkan hasil analisis, data dilihat
Introduction to Theory and Methods.
bahwa sebagian besar penerapan
Boston: Ally and Bacon Inc.
peroses COBIT di Fakultas ABC berada
Gondodiyoto, Sanyoto. 2007. Audit Sistem
pada level 2.
Informasi + Pendekatan CobIT. Jakarta:
b) Di Fakultas ABC, terdapat 7 proses TI
Mitra Wacana Media.
berada pada level Initial dan 3 proses TI IT Governence Institute. 2007. COBIT ver
berada pada level repeatable dan 1 4.1: Framework, Contol Objectives,
proses TI berada pada level define. Management Guidelines, Maturity
c) Berdasarkan hasil mapping, terdapat 11 Models. Rolling Meadow.
IT proses dan 46 detail control objectives Van Grembergen. Win. 2004. Strategies For
yang harus diperhatikan pada Fakultas Information Technologi Governance.
ABC. United States: Idea Grup Inc.
d) Tidak semua rekomendasi proses Weber, Ron. 1988. EDP Auditing-Conceptual
menurut COBIT dapat diterapkan. Foundations and Practice. United
States: Mc Graw-Hill, Inc.

46 Wardani, Audit Tata Kelola Teknologi Informasi Mengunakan Framework Cobit dengan
Model Maturity Level (Studi Kasus Fakultas ABC)

Jurnal Teknologi, Volume 7 Nomor 1, Juni 2014, 38- 46 46

You might also like