You are on page 1of 10

EVALUASI TATAKELOLA SISTEM INFORMASI

AKADEMIK STMIK PRIMAKARA MENGGUNAKAN


FRAMEWORK COBIT 5

I Gusti Lanang Agung Raditya1) I Wayan Diana Putra Adnyana2)


Program Studi Sistem Informasi1) Program Studi Sistem Informasi Akuntansi2)
STMIK Primakara, Denpasar, Bali 1) 2)
raditya@primakara.ac.id1) wayandiana@primakara.ac.id2)

ABSTRACT
Primakara information system services implemented by STMIK Primakara have not been optimal
as expected. The problem that occurs especially in academic information systems is the delay in
the download process and lecture registration. Looking at these conditions there appears to be a
gap between what is planned and the reality that occurs. The gap that occurs cannot be separated
from the governance system implemented. This study aims to evaluate the maturity level of
information technology (IT) governance and provide recommendations for improvements in the
application of academic information system services at STMIK Primakara. The research steps are
as follows: 1) examine the problems that occur, 2) preparation of instruments 3) data collection,
4) data analysis, 5) gap analysis, 6) preparation of recommendations for improvement. The
domains studied were EDM 4, APO 4, and APO 7. The research method was conducted in a
qualitative interpretive manner. Data collection is done by survey techniques, interviews, and
documentation studies to obtain accurate data by triangulation of methods and data sources. The
data analysis technique is done by interpretive qualitative descriptive analysis with steps, namely
data collection, data reduction, data presentation, data interpretation, and drawing conclusions or
verification. Based on the results of the analysis obtained the level of maturity and maturity level
gap on level 3 (established). Then a gap analysis is carried out between the current maturity level
and the expected maturity level. The results of the analysis will produce recommendations for
improvement from each domain.
Keywords: IT Governance, Academic Information System, COBIT 5.

ABSTRAK
Layanan sistem informasi Primakara (SIP) yang di laksanakan oleh STMIK Primakara belum
optimal seperti yang diharapkan. Masalah yang terjadi khusunya pada sistem informasi akademik
adalah keterlambatan proses unduh nilai dan registrasi perkuliahan (KRS). Mencermati kondisi
tersebut nampak ada kesenjangan antara yang direncanakan dengan realitas yang terjadi.
Kesenjangan yang terjadi tidak bisa dilepaskan dari sistem tata kelola yang dilaksanakan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kematangan tata kelola teknologi informasi
(TI) dan memberikan rekomendasi perbaikan dalam penerapan layanan sistem informasi akademik
di STMIK Primakara. Langkah-langkah penelitian sebagai berikut: 1) menelaah masalah yang
terjadi, 2) penyusunan instrumen 3) pengumpulan data, 4) analisis data, 5) analisis kesenjangan, 6)
penyusunan rekomendasi perbaikan. Domain yang diteliti adalah EDM 4, APO 4, serta APO 7.
Metode penelitian dilakukan secara kualitatif interpretatif. Pengumpulan data dilakukan dengan
teknik survei, wawancara, dan studi dokumentasi untuk mendapat data yang akurat dilakukan
dengan triangulasi metode dan sumber data. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis
deskriptif kualitatif interpretatif dengan langkah, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian
data, interpretasi data, dan penarikan simpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil analisis diperoleh
tingkat kematangan dan kesenjangan tingkat kematangan pada level 3 (established). Selanjutnya
dilakukan analisis kesenjangan antara tingkat kematangan saat ini dan tingkat kematangan yang
diharapkan. Hasil analisis akan menghasilkan rekomendasi perbaikan dari masing-masing domain.
Kata Kunci : Tatakelola TI, Sistem Informasi Akademik, COBIT 5.

40
41 Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer, Volume 5, Nomor 1, Januari 2019

PENDAHULUAN menginput nilai pada waktu yang bersamaan,


Tata kelola TI diperlukan untuk menjamin masalah ini terkait dengan domain APO4
pencapaian tujuan organisasi, yaitu peng- (mengatur inovasi). Penyebab lain yaitu staf
implementasian strategi TI selaras dengan TI pada bagian PPTI belum fokus dalam
strategi bisnis organisasi/lembaga. Salah satu mengurus TI khususnya sistem informasi
model yang sering digunakan untuk meng- akademik terkait dengan domain EDM4
ukur tingkat kematangan (maturity) dalam (memastikan pengoptimalan sumber daya),
menyelaraskan strategi TI dengan strategi domain APO7 (mengatur sumber daya
bisnis adalah Control Objective for manusia). Mencermati kondisi tersebut di
Information and Related Technology atas nampak ada kesenjangan antara yang
(COBIT) versi 5 dari Information Technology direncanakan dengan realitas yang terjadi.
Governance Institute (ITGI). COBIT adalah Kesenjangan yang terjadi tidak bisa dile-
suatu kerangka kerja (framework) yang me- paskan dari sistem tata kelola yang dilak-
rumuskan kontrol-kontrol yang banyak di- sanakan.
gunakan pada organisasi-organisasi yang
berhasil (best practice) dalam proses-proses TINJAUAN PUSTAKA
pengelolaan TI-nya[1]. Kontrol-kontrol ter- IT Governance
sebut diterapkan untuk memastikan bahwa Tatakelola TI sebagai sebuah sistem yang
tujuan-tujuan pengelolaan dan pemanfaatan ada dalam organisasi, yang secara umum
TI sebuah organisasi dapat tercapai. COBIT 5 dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu
struktur tata kelola TI, dan proses tata kelola
dapat membantu pihak manajemen dan user
TI. Struktur sistem tata kelola TI terdiri atas
untuk menjembatani gap antara resiko bisnis, komponen-komponen yang membangun sis-
kebutuhan kontrol, dan permasalahan teknis, tem tata kelola TI, yaitu: aktiva manusia,
mengatur dan mengelola aset penting peru- archetype, kendali dan regulasi[3]. Proses tata
sahaan serta menyediakan acuan untuk meng- kelola TI terdiri atas proses keputusan, proses
ukur tingkat kematangan penerapan kontrol- penyelarasan bisnis dan TI, mekanisme im-
kontrol dalam berbagai proses pengelolaan TI plementasi serta pengawasan dan evaluasi
sistem tata kelola TI[4].
yang relevan bagi suatu organisasi. Semakin
matang penerapan kontrol-kontrol tersebut COBIT 5
berarti semakin terarah pengelolaan TI untuk COBIT merupakan kerangka kerja yang
mendukung pencapaian tujuan bisnis menyediakan solusi untuk tata kelola
organisasi[2]. teknologi informasi melalui domain, proses,
Diperoleh informasi dari wawancara tujuan, kegiatan, model kematangan dan
struktur yang logis dan teratur. Kerangka ini
dengan beberapa civitas akademika STMIK
dapat membantu optimalisasi investasi yang
Primakara menyatakan bahwa, layanan berkaitan dengan teknologi informasi, men-
sistem informasi akademik yang dilaksana- jamin penyampaian layanan dan memberikan
kan oleh STMIK Primakara belum optimal alat ukur atau standar yang efektif untuk ke-
seperti yang diharapkan. Ada beberapa ma- pentingan manajemen dalam mengambil
salah yang sering terjadi ketika dosen atau keputusan dalam organisasi[5].
mahasiswa memanfaatkan sistem informasi COBIT 5, membagi proses tata kelola dan
manajemen TI suatu perusahaan atau
akademik ini. Masalah-masalah yang terjadi
organisasi menjadi dua area proses utama[6],
diantaranya, untuk mengunduh nilai maupun yaitu:
mengunggah mata kuliah yang diprogramkan 1) Tata Kelola, memuat lima proses tata
tidak tepat waktu seperti yang dijadwalkan kelola, dimana akan ditentukan praktik-
sebelumnya. Ada beberapa penyebab dari praktik dalam setiap proses evaluate,
masalah yang kemudian dianalisis meng- direct, and monitor (EDM).
gunakan teori COBIT 5 antara lain, banyak 2) Manajemen, memuat empat domain,
sejajar dengan area tanggung jawab dari
dosen yang menginput nilai pada batas hari
plan, build, run, and monitor (PBRM),
terakhir penjadwalan, yang mengakibatkan dan menyediakan ruang lingkup TI yang
kinerja sistem lambat atau sistem belum
mampu bekerja optimal ketika banyak dosen
Raditya, Adnyana, Evaluasi Tatakelola Sistem Informasi Akademik Primakara Menggunakan... 42

menyeluruh dari ujung ke ujung (end-to-end). Tingkat


Penjelasan
Domain ini merupakan evolusi dari domain Kematangan
dan struktur proses dalam COBIT 4.1, yaitu: Proses yang telah dibangun kemudian
a) Align, Plan, and Organize (APO), Level 3 diimplementasi menggunakan proses
domain ini meliputi penyelarasan, pe- (established) yang telah didefinisikan yang mampu
untuk mencapai hasil dari proses.
rencanaan, dan pengaturan agar IT dapat
Proses yang telah dibangun kemudian
berkontribusi untuk mencapai tujuan Level 4 dioperasikan dengan batasan-batasan
bisnis, (predictable) agar mampu meraih harapan dari
b) Build, Acquire, and Implement (BAI), proses tersebut.
domain ini meliputi membangun, mem- Proses yang terprediksi secara terus-
Level 5
peroleh, dan mengimplementasikan menerus ditingkatkan untuk memenuhi
(optimizing)
sistem yang mendukung proses bisnis, tujuan bisnis saat ini dan tujuan proyek
c) Delivery, Service and Support (DSS),
meliputi mengirimkan, layanan, dan
dukungan atau memberi pelayanan yang METODOLOGI PENELITIAN
aktual bagi bisnis, termasuk manajemen Alur Penelitian
data dan proteksi informasi yang ber-
hubungan dengan proses bisnis, MULAI

d) Monitoring, Evaluation and Assess


(MEA), domain ini terdiri dari pe- TELAAH MASALAH Tinjauan Pustaka STUDI LITERATUR

ngawasan, evaluasi dan penalaian ma-


najemen tentang pengendalian proses-
proses, oleh lembaga monitoring in- EVALUASI dengan COBIT 5

dependen yang berasal dari dalam dan Pengumpulan Data

luar organisasi atau lembaga alternatif DOKUMENTASI SURVEY WAWANCARA

lainnya.

ISO/IEC 15504 ANALISIS TINGKAT


ANALISIS TINGKAT
Tingkat kapabilitas suatu proses pada KEMATANGAN SAAT INI
Teknik Analisis Data KEMATANGAN YANG
DIHARAPKAN

model ISO/IEC 15504 memiliki nilai dari 0


ANALISIS KESENJANGAN
(incomplete), 1 (performed), 2 (managed), 3
(established), 4 (predictable), hingga 5
REKOMENDASI PERBAIKAN

(optimizing). Kegiatan penilaian membe-


dakan antara penilaian untuk level 1 dengan KESIMPULAN

level yang lebih tinggi. Hal ini dilakukan SELESAI

karena level 1 menentukan apakah suatu Gambar 1. Alur Penelitian


proses mencapai tujuannya, dan oleh karena
itu sangat penting untuk dicapai, dan juga Metodologi Penelitian
menjadi pondasi dalam meraih level yang Penelitian ini adalah penelitian
lebih tinggi[7]. kualitatif. Penelitian kualitatif adalah pe-
nelitian yang bermaksud untuk memahami
Mengenai penjelasan model tingkat
fenomena tentang apa yang dialami oleh
kapabilitas yang ada pada ISO/IEC 15504
subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,
dapat dilihat pada Tabel 1 berikut[8].
motivasi, tindakan, dan lain-lain secara
holistik dan dengan cara deskripsi dalam
Tabel 1. Tingkat Kematangan ISO/IEC 15504
bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu
Tingkat
Kematangan
Penjelasan konteks khusus yang alamiah dan dengan
Proses pada level ini tidak memanfaatkan berbagai metode alamiah
Level 0 [9],[10]
.
dilaksanakan atau gagal untuk
(incomplete) Jenis pendekatan yang digunakan adalah
mencapai tujuannya
Level 1 Pada level ini menentukan apakah pendekatan studi kasus. Penelitian studi kasus
(performed) suatu proses mencapai tujuannya. berorientasi untuk memahami, menggali, dan
Performa proses pada tahap ini menafsirkan arti dan peristiwa-peristiwa, dan
dikelola yang mencakup perencanaan, hubungan dengan orang-orang yang biasa
Level 2
monitor, dan penyesuaian. Work dalam kasus tertentu. Ini biasa disebut dengan
(managed)
products-nya dijalankan, dikontrol, penelitian kualitatif dengan menggunakan
dikelola dengan tepat.
43 Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer, Volume 5, Nomor 1, Januari 2019

pengamatan terhadap fenomena-fenomena Tabel 2. Daftar Proses Tenologi di STMIK


atau gejala-gejala sosial yang alamiah yang Primakara
berdasarkan kenyataan lapangan (empiris)[11]. Domain Deskripsi Proses
Proses
Teknik Pengumpulan Data EDM 4 Memastikan pengoptimalan
Pengumpulan data pada penelitian ini, sumber daya
menggunakan teknik pengumpulan data APO 4 Mengatur inovasi teknologi
APO 7 Mengatur sumber daya
sebagai berikut:
manusia
1. Survey dengan kuesioner
2. Wawancara
Identifikasi Control Objectives
3. Studi Dokumen
Masing-masing proses IT pada COBIT 5
memiliki detailed control objectives atau
Analisis Data aktivitas pada tiap proses, yang merupakan
Penelitian evaluasi tatakelola sistem alat kontrol dari proses IT tersebut. Aktivitas
informasi akademik STMIK Primakara pada proses IT yang digunakan pada
menggunakan framework COBIT 5, akan penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3
menganalisis terkait: berikut.
1. Analisis Tingkat Kematangan Saat ini (as-
Tabel 3. Aktivitas Proses Teknologi
is condition),
Informasi di STMIK Primakara
2. Analisis Kematangan yang Diharapkan,
3. Analisis Kesenjangan
Proses Aktivitas Deskripsi Aktivitas
IT Proses
HASIL PENELITIAN
Mengevaluasi pengelolaan
Berdasarkan alur dan metode penelitian EDM 4.1
sumber daya
yang telah diuraikan diatas, selanjutnya akan
Mengarahkan pengelolaan
menyajikan tentang hasil penelitian awal EDM 4 EDM 4.2
sumber daya
yang telah dilaksanakan adalah penyusunan
instrument dilanjutkan uji validitas dan re- Memantau pengelolaan
EDM 4.3
liabilitas instrument penelitian. Instrument sumber daya
yang telah disusun selanjutnya disebar ke- APO 4.3 Memantau infrastruktur IT
pada responden yang telah ditentukan. Merencanakan teknologi
APO 4.4
Selanjutnya dilakukan analisis dari hasil baru dan ide inovasi
penyebaran instrument penelitian tersebut. APO 4 Merekomendasikan
APO 4.5
Analisis kuesioner ditinjau secara kualitatif penggunaan ide baru
dan kuantitatif. Analisis data mencakup Memantau penggunaan ide
APO 4.6
tentang evaluasi tata kelola teknologi infor- baru
masi dalam penerapan layanan sistem infor- Memelihara susunan
APO 7.1
masi akademik di STMIK Primakara. Data kepegawaian yang baik
yang diperoleh dari hasil kuesioner, wa- Mengidentifikasi personil
APO 7.2
wancara, dan studi dokumen, kemudian di- kunci IT
olah sesuai metode COBIT 5. Memelihara kemampuan
APO 7.3
APO 7 dan kompetensi staf
Identifikasi Teknologi Informasi Mengevaluasi kinerja
APO 7.4
Menetapkan proses teknologi informasi pegawai
yang sesuai dengan standar COBIT 5 terkait Merencanakan
dengan permasalahan yang terdapat di APO 7.5 penggunaan IT untuk
STMIK Primakara. Adapun susunan menurut sumber daya manusia
domainnya, ternyata proses teknologi infor-
masi di STMIK Primakara adalah Penyusunan Instrumen
ditunjukkan pada Tabel 2 sebagai berikut: Kuesioner atau instrument penelitian yang
telah disusun ini terdiri dari 34 item per-
tanyaan. Kuesioner ini nantinya akan dibagi
menjadi 2 kategori berdasarkan klasifikasi
responden yang dituju. Pengkategorian di-
lakukan agar responden dapat menjawab
seluruh isi pertanyaan kuesioner. Adapun
Raditya, Adnyana, Evaluasi Tatakelola Sistem Informasi Akademik Primakara Menggunakan... 44

kategori kuesioner adalah 1) Kuesioner matangan dari perhitungan analisis hasil


Kapasistas Sistem, yang terdiri dari seluruh kuesioner, selanjutnya divalidasi atau di-
pertanyaan (34 item), dan 2) Kuesioner SDM, pastikan dengan metode studi dokumen.
yang terdiri dari 20 item pertanyaan. Kue- Validasi melalui analisis hasil studi doku-
sioner yang telah disusun dapat dilihat pada men bertujuan untuk dapat dinyatakan
Lampiran 1 dan 2. bahwa suatu proses benar meraih level
kapabilitas tersebut. Di samping itu, juga
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen dilakukan analisis hasil wawancara untuk
Sebelum kuesioner penelitian digunakan mengetahui tingkat kematangan yang diha-
dalam pengumpulan data, maka dilakukan uji rapkan kedepan. Dari proses analisis ter-
validitas dan reliabilitas. Reliabilitas sebut di atas, akan diketahui gap antara
instrument bertujuan untuk mengetahui ke- tingkat kematangan saat ini dengan tingkat
andalan dan kesaihan suatu alat ukur dapat kematangan yang diharapkan. Berdasarkan
dipercaya, sedangkan validitas alat ukur hasil pengukuran, analisis dan interpretasi
mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan yang dilakukan, akan diidentifikasi ter-
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan hadap IT goals, IT Process serta control
fungsi ukurnya[12]. Uji validitas internal objectives berdasarkan COBIT 5, yang
(validitas konstruk dan isi) dilakukan melalui selanjutnya dapat dimanfaatkan sebagai
uji ahli (judgment expert), artinya kuesioner dasar memberikan saran dan rekomendasi
yang telah dibuat berdasarkan teori untuk perbaikan tatakelola Sistem Infor-
framework COBIT 5, dikonsultasikan kepada masi Primakara (SIP).
ahlinya untuk mendapatkan saran para ahli.
Pada penelitian ini melibatkan 2 ahli dalam Tingkat Kematangan Saat Ini
proses uji validitas, yakni ahli bahasa dan Penentuan tingkat kematangan dilakukan
ahli Tatakelola dan Audit Sistem Informasi. pada setiap proses teknologi informasi dan
Selanjutnya dilakukan pengujian re- dilakukan terhadap semua level, mulai dari
liabilitas dengan teknik Cronbach Alpha, level 0 (nol) atau incomplete, hingga level 5
dengan jumlah sampel uji coba kuesioner (lima) atau optimizing. Penentuan tingkat
sebanyak 12 responden. Suatu instrumen kematangan dilakukan dengan pengambilan
penelitian dinyatakan reliabel apabila ralpha > data melalui metode kuesioner, studi doku-
0,70[13]. men, dan wawancara langsung. Informasi
Perhitungan reliabilitas alat ukur pe- yang dicari tentang pelaksanaan proses
nelitian ini dilakukan dengan bantuan teknologi informasi dalam layanan sistem
software SPSS. Formula untuk perhitungan informasi akademik di STMIK Primakara.
koefisien Cronbach Alpha adalah sebagai Penyebaran kuesioner diberikan kepada res-
berikut: ponden yang menangani langsung SIP
STMIK Primakara, jumlah responden pada
2 penelitian ini adalah 16 orang, terdiri dari
𝑘 Ʃ𝜎𝑥𝑖
𝑎=[ ] [1 − ] kepala Pusat Pengembangan Teknologi In-
(𝑘 − 1) 𝜎𝑥2
formasi (PPTI) 1 orang, 1 kepala dan 2 staff
Keterangan: Bagian Administrasi Akademik (BAAK), staf
α : Cronbach’s coefficient alpha Puskom 1 orang, Kepala Program Studi 2
k : jumlah butir angket orang, 5 Dosen Pembimbing Akademik (PA),
Ʃ𝜎𝑥𝑖2
: total dari varian masing-masing butir 3 Wakil Ketua STMIK Primakara, dan Ketua
2
𝜎𝑥 : varian dari total skor. STMIK Primakara. Penilaian tingkat kema-
tangan setiap proses TI mengacu pada model
Hasil uji reliabilitas menggunakan ISO/IEC 15504 dan dihitung dengan rumus:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖
Cronbach’s coefficient alpha diperoleh nilai 𝑀𝑎𝑡𝑢𝑟𝑖𝑡𝑦 =
rhitung = 0,778. Dengan demikian instrumen 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑜𝑎𝑙
tersebut dapat dinyatakan reliabel karena
rhitung > 0,70. Perhitungan Tingkat Kematangan
Hasil perhitungan kuesioner proses EDM
Hasil Analisis dan Evaluasi Tatakelola TI 4 tertera pada Tabel 4 berikut:
di STMIK Primakara
Tahap-tahap analisis diawali dengan
pengolahan data hasil kuesioner untuk me-
ngetahui tingkat kematangan saat ini,
kemudian setelah diperoleh tingkat ke-
45 Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer, Volume 5, Nomor 1, Januari 2019

Tabel 4 Hasil Perhitungan Proses EDM 4 Rata-rata hasil perhitungan kuesioner


Aktivitas Deskripsi seluruh domain proses tertera pada Tabel 6
Maturity berikut:
Proses Aktivitas
Mengevaluasi 3,38 Tabel 6. Rata-rata Analisis Kuesioner
EDM 4.1 pengelolaan Domain
Maturity Kondisi
sumber daya Proses
Mengarahkan 3,15 EDM 4 3,18 Established
EDM 4.2 pengelolaan APO 4 3,32 Established
sumber daya APO 7 2,51 Managed
Memantau 3,02 Rata-rata 3,00 Established
EDM 4.3 pengelolaan
sumber daya Analisis Dokumen
Rata-rata 3,18 Hasil yang diperoleh dari perhitungan
kuesioner digunakan sebagai acuan awal
Hasil perhitungan kuesioner proses APO penentuan tingkat kematangan sementara,
4 tertera pada Tabel 5 berikut: selanjutnya dilakukan analisis dokumen
Tabel 5. Hasil Perhitungan Proses APO 4 untuk menentukan kesesuaian tingkat kema-
Aktivitas Deskripsi tangan tata kelola TI dalam pelayanan Sistem
Maturity
Proses Aktivitas Informasi Akademik di STMIK Primakara
Memantau 3,20 saat ini. Analisis dokumen dilakukan dengan
APO 4.3 infrastruktur melihat langsung dokumen-dokumen dan
IT melakukan interpretasi yang terkait dengan
Merencanak domain proses EDM 4, APO 4, APO 7.
an teknologi Dokumen yang diperoleh akan dijabarkan
APO 4.4 3,30
baru dan ide pada Tabel 7 di bawah ini:
inovasi
Merekomen 3,40 Tabel 7. Dokumen Domain Proses
dasikan Domain Nama
APO 4.5 Keterangan
penggunaan Proses Dokumen
ide baru EDM 4 Dokumen Dokumen ini
Memantau 3,40 Manajeme mencatat tentang
APO 4.6 penggunaan n Aset sumber daya
ide baru Primakara (hardware, software,
Rata-rata 3,32 brainware) yang
dimiliki STMIK
Hasil perhitungan kuesioner proses APO Primakara.
7 tertera pada Tabel 6 berikut: APO 4 Dokumen Dokumen berisi
Tabel 6. Hasil Perhitungan APO 7 Rencana rencana strategis dan
Aktivitas Deskripsi Kerja pengembangan
Maturity Anggaran sistem dan
Proses Aktivitas
PPTI pemuktahiran
Memelihara
susunan peralatan penunjang.
APO 7.1 2,34 APO 7 Dokumen Dokumem memuat
kepegawaian
yang baik SDM tentang struktural
Mengidentifikasi Primakara jabatan dan
fungsional SDM
APO 7.2 personil kunci 2,13
STMIK Primakara,
IT
serta jumlah staff.
Memelihara
APO 7.3 kemampuan dan 2,38
kompetensi staf Hasil analisis dokumen proses EDM 4
Mengevaluasi yaitu memastikan pengoptimalan sumber
APO 7.4 2,38
kinerja pegawai daya, yang dicatat pada dokumen manajemen
Merencanakan aset primakara. Dokumen tersebut berisi
penggunaan IT tentang pemantauan dan evaluasi penggunaan
APO 7.5 3,50
untuk sumber sumber daya (hardware, software, brain-
daya manusia ware) dalam rangka menunjang layanan
Rata-rata 2,51 Sistem Informasi Primakara (SIP). Peman-
Raditya, Adnyana, Evaluasi Tatakelola Sistem Informasi Akademik Primakara Menggunakan... 46

tauan, dan evaluasi penggunaan sumber daya kesenjangan. Tingkat kematangan yang
telah dilakukan sesuai standar operasional diharapkan dalam tata kelola SIP Primakara
prosedur, dan dilakukan secara berkala setiap yaitu pada level 5 (lima) dalam hal ini
enam bulan, ketika sesudah masa KRS seluruh kegiatan dapat berjalan sesuai dengan
mahasiswa dilaksanakan. Namun demikian, standar yang ditentukan. Hal ini sesuai
belum dilakukan analisis lebih mendalam dengan hasil wawancara langsung dengan
tentang faktor pendukung, dan penghambat ketua yayasan STMIK Primakara, sebagai
penggunaan sumber daya. Berdasarkan fakta berikut.
yang ada di dalam dokumen tersebut di atas, “Setelah analisis kuesioner dari seluruh
proses EDM 4 termasuk dalam kategori responden, maka akan diperoleh hasil, hasil
largely achieved artinya terdapat bukti bahwa tersebut merupakan tingkat kematangan tata
secara garis besar proses ini terlaksana, kelola TI saat ini, menurut bapak atau
terkelola, didefinisikan dan mencapai tujuan. harapan bapak, berada pada level/tingkat
Ada kesesuaian antara tingkat kematangan mana tata kelola TI di STMIK Primakara,
proses EDM 4 yang diperoleh dari kuesioner berdasarkat kategori penilaian kuesioner
yaitu berada pada level 3 (establibhsed). tersebut?”
Proses APO 4 mengatur tentang inovasi “Berdasarkan kondisi STMIK Primakara
teknologi, yang dicatat dalam dokumen saat ini, khususnya pada TI sedang dikem-
rencana kerja puskom. Dokumen ini memuat bangkan baik pada sistem (software), dan
tentang perencanaan inovasi/ ide baru (update peralatan (hardware), saya akui masih
software) pada SIP Primakara dan pe- banyak kekurangan kita, jadi harapan saya
nambahan peralatan baru (update hardware). tata kelola TI di STMIK Primakara, semua
Dalam dokumen rencana kerja puskom yang proses yang ada dapat berjalan konsisten,
memuat tentang pencatatan pembaruan serta dapat memberikan efektivitas dan
software dan hardware tetap dilakukan setiap performa terbaik untuk memenuhui tujuan
satu tahun sekali. Akan tetapi, realisasi lembaga” (Wawancara, Ketua Yayasan
terhadap perencanaan pembaharuan tersebut tanggal 2 Agustus 2018).
tidak senantiasa dapat direalisasikan. Ber-
dasarkan dokumen tersebut dapat dinyatakan Analisis Kesenjangan
bahwa proses APO 4 berada dalam kategori Berdasarkan nilai kematangan saat ini
largely achieved terdapat bukti bahwa secara yang diperoleh dari hasil analisis kuesioner
garis besar proses ini terlaksana, terkelola, dan analisis dokumen jika dibandingkan
terdefinisi dan mencapai tujuan. Ada ke- dengan level yang diharapkan, ternyata masih
cocokan antara tingkat kematangan proses terdapat kesenjangan.
APO 4 yang diperoleh dari hasil kuesioner Hubungan antara domain proses yang
yaitu berada pada level 3 (establibhsed). diteliti terhadap tingkat kematangan saat ini
Proses APO 7 mengatur sumber daya dan yang diharapkan dapat dilihat pada Tabel
manusia yang dicatat dalam dokumen SDM 8.
Primakara. Dokumen yang ada hanya Tabel 8. Hubungan Domain Proses dengan
memuat tentang struktur jabatan dan Tingkat Kematangan (Maturity)
fungsional SDM seluruh Dosen dan tenaga Domain Maturity Validasi Maturity
kependidikan STMIK Primakara. Namun Proses Saat Ini Dokumen Diharapkan
demikian, dokumen SDM Puskom belum
EDM 4 3,18 3 5
mencatat kemampuan, kompetensi, dan
APO 4 3,32 3 5
kinerja pegawai. Dari fakta tersebut dapat
APO 7 2,51 2 5
dinyatakan bahwa tingkat kematangan proses
APO 7 hanya tercapai sebagian (partially Rata-rata 3,00 2,67 5
achieved) artinya proses dijalankan dan
dikelola mencangkup perencanaan belum Kesenjangan yang ada pada masing-
didefinisikan. Dari hasil kuesioner yang di- masing domain selanjutnya dilakukan
peroleh yaitu berada pada level 2 (managed) analisis. Analisis ini diharapkan dapat mem-
sesuai dengan analisis dokumen yang ada. berikan kemudahan bagi pengelolaan
teknologi informasi yang serasi pada enam
Analisis Kematangan yang Diharapkan domain tersebut di atas. Analisis ini me-
Setelah menilai dan mengetahui tingkat nunjukkan kesenjangan/gap antara tingkat
kematangan tata kelola teknologi informasi kematangan saat ini dengan tingkat ke-
pada layanan SIP di STMIK Primakara saat matangan yang diharapkan, tertera pada
ini sebesar 3,00 maka dilakukan analisis Tabel 9 berikut.
47 Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer, Volume 5, Nomor 1, Januari 2019

Tabel 9. Perbandingan Tingkat Kematangan Kegiatan rapat koordinasi yang disampaikan


Tingkat Kematangan diperkuat dengan dokumen notulensi rapat.
Domain Gap = Rekomendasi perbaikan yang dapat
Saat Diharap
Proses (diharapkan – dilakukan untuk mengatasi masalah diatas
Ini kan
saat ini) adalah sebagai berikut.
EDM 4 5 – 3,18 = 1) Rekomendasi Jangka Pendek (2018-
3,18 5
1,82 2020):
APO 4 5 – 3,32 = a. PPTI perlu memfasilitasi atau meng-
3,32 5
1,68 inisiasi untuk melakukan sosialisasi dan
APO 7 5 – 2,51 = pelatihan kepada pengguna layanan SIP
2,51 5
3,49 (dosen dan mahasiswa).
Rata-rata 2,33 b. Menerbitkan buku petunjuk penggunaan
layanan SIP.
Rata-rata gap pada seluruh domain 2) Rekomendasi Jangka Panjang (2018-
proses yang diteliti sebesar 2,33. Dibutuhkan 2025):
penyesuaian masing-masing domain proses, a. Kegiatan monitoring kepada petugas
karena nilai 2,33 merupakan nilai rata-rata yang mengelola SIP, dilakukan secara
seluruh domain proses, maka penulis akan langsung ke fakultas, agar kinerja pe-
memberikan rekomendasi pada tiap proses tugas TI akademik maksimal.
yang diteliti, sehingga rekomendasi perbaikan b. Dibuat sistem presensi mata kuliah yang
yang diberikan tepat sasaran. Perbedaan terintegrasi dari SIP ke bagian
kondisi kesenjangan tata kelola seluruh do- akademik, agar data mahasiswa sinkron.
main proses saat ini dengan tata kelola yang
diharapkan, dapat digambarkan dalam APO 4 digolongkan pada level 3 (esta-
Gambar 2 sebagai berikut. blished), karena PPTI STMIK Primakara
telah menetapkan perencanaan infrastruktur
IT pendukung SIP diantaranya penggunaan
teknologi baru baik hardware atau software.
Perencanaan dilakukan tiap tahun yang di-
usulkan kepada lembaga, dibahas dalam rapat
kerja lembaga kemudian program yang
direncanakan dan disetujui muncul pada
RKA STMIK Primakara. Rencana kerja PPTI
didokumentasi dalam bentuk dokumen
program kerja tahunan.
Gambar 2. Kesenjangan Tatakelola Perencanaan yang diusulkan oleh pihak
PPTI tidak seluruh program bisa diako-
Temuan dan Rekomendasi modasi, dan direalisasikan karena keter-
Berdasarkan hasil evaluasi yang telah batasan anggaran. Program yang bisa dire-
dilakukan di STMIK Primakara, maka nilai- alisasikan dalam RKA berdasarkan skala
nilai temuan akan dicocokan pada kondisi prioritas. Oleh karena itu tujuan yang di-
kematangan pada masing-masing domain inginkan tidak sepenuhnya tercapai.
COBIT 5, dari hasil tersebut kemudian Rekomendasi perbaikan yang dapat
dianalisis temuan masalah, selanjutnya dilakukan untuk mengatasi masalah diatas
diberikan rekomendasi. adalah sebagai berikut.
EDM 4 digolongkan pada level 3 (esta- 1) Rekomendasi Jangka Pendek (2018-
blished), karena STMIK Primakara telah 2020):
menetapkan kegiatan evaluasi, pengarahan, a. Mengoptimalkan infrastruktur yang
dan monitoring, terhadap pengelolaan pe- telah ada agar dapat dimanfaatkan
ralatan penunjang SIP, program SIP, dan secara maksimal.
petugas yang mengelola SIP yang tercatat b. Mengatasi dengan segera masalah-
dalam dokumen manajemen aset Primakara, masalah kecil yang muncul dalam
dan dokumen akademik Primakara setiap kegiatan layanan SIP.
enam bulan sekali setelah masa KRS selesai. 2) Rekomendasi Jangka Panjang (2018-
Bentuk kegiatan yang dilakukan dengan cara, 2025):
melakukan rapat koordinasi antara ketua a. Lembaga diharapkan memberi prioritas
PPTI dengan staf Akademik, dan Dosen. anggaran kepada PPTI untuk mening-
katkan infrastruktur.
Raditya, Adnyana, Evaluasi Tatakelola Sistem Informasi Akademik Primakara Menggunakan... 48

b. Staff PPTI, diharapkan meningkatkan akademik di STMIK Primakara adalah


kompetensi dalam mengembangkan 3,00 berada pada level 3 yang bermakna
program SIP untuk dapat meningkatkan bahwa pengelolaan teknologi informasi
efisiensi dana. dilakukan secara Established.
3. Untuk meningkatkan tingkat kematangan
APO 7 digolongkan pada level 2 dari level 3 ke level 5 sesuai yang diha-
(manage), karena STMIK Primakara dalam rapkan maka segera melaksanakan reko-
kegiatan mengatur sumber daya manusia mendasi yang diberikan peneliti.
sudah dilakukan, mencapai tujuan, dan
terkelola, namun demikian belum mencapai DAFTAR PUSTAKA
pada kategori standar.
Kondisi ini disebabkan karena beberapa [1] ISACA., 2012. COBIT 5: Enabling
faktor antara lain: Processes Governance and
a. Staff TI di akademik tidak fokus Management Practices. United States
dalam menangani SIP, ini disebabkan of America: ISACA & ITGI.
karena bertambahnya beban kerja [2] Kessinger, K., 2012. ISACA Issue COBIT
yang diberikan oleh dosen yang ber- 5 Governance Framework. USA:
masalah dalam pengoperasian SIP. Tageted News Service.
Rekomendasi perbaikan yang dapat [3] ITGI. (2017). IT Governance Institute.
dilakukan untuk mengatasi masalah diatas (Online)(www.itgi.org/About_IT_Gov
adalah sebagai berikut. ernance diakses 22 Mei 2017)
1) Rekomendasi Jangka Pendek (2018- [4] Jogiyanto, H. M., & Abdilah, W., 2011.
2020): Sistem Tatakelola Teknologi
a. Peningkatan komitmen kerja staff TI Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
dengan cara memberikan motivasi [5] Raditya, I.G.L.A., Sinaga, B.L.,
yang optimal. Wisnubadra. I., 2015. Evaluasi
b. Mengatasi masalah yang muncul Tatakelola Sistem Informasi
dengan secepat mungkin melalui koor- Akademik Berbasis COBIT 5 di
dinasi yang intens. Universitas Pendidikan Ganesha.
2) Rekomedasi Jangka Panjang (2018-2025): Jurnal Buana Informatika Vol 6. No.
a. Lembaga hendaknya merekrut staff 4.
pegawai yang kompeten pada bidang [6] ISACA. (2017). Control Objective for
TI untuk ditugaskan sebagai tenaga Information and Related Technology.
khusus menangani TI di akademik. (Online)(http://www.isaca.org/COBIT/
b. PPTI perlu memberi pelatihan kepada Pages/default.aspx diakses 27 Mei
seluruh staff TI akademik agar mampu 2017)
melaksanakan tupoksi dengan baik [7] Jayanti, K.S., Raditya, I.G.L.A., Swastika,
dan benar. I.P.A., 2018. Tata Kelola Sistem
Informasi Rumah Sakit Umum Negara
SIMPULAN Menggunakan Kerangka Kerja COBIT
Penelitian yang dilakukan adalah 5. Prosiding Seminar Nasional
mengevaluasi tata kelola teknologi informasi Teknologi Informasi dan Multimedia.
menggunakan model COBIT 5 framework ISSN: 2302-3805. Universitas
dalam penerapan layanan sistem informasi AMIKOM Yogyakarta.
akademik di STMIK Primakara. Hasil pene- [8] Swastika, I.P.A., 2016. Audit Sistem
litian yang diperoleh berdasarkan kue-sioner, Informasi dan Tatakelola Teknologi
wawancara, dan dokumen, dianalisis dan Informasi (Implementasi dan Studi
diinterpretasi untuk mendapatkan sim-pulan Kasus). Yogyakarta : ANDI.
dan rekomendasi. Berikut ini diuraikan lebih [9] Iskandar., 2008. Metodologi Penelitian
rinci mengenai kesimpulan yang diperoleh Pendidikan dan Sosial (Kualitatif dan
dan saran yang direkomendasikan. Kuantitatif). Jakarta: GP Press.
1. Pelaksanaan tata kelola TI dalam layanan [10] Moleong, L. J., 2007. Metodologi
SIP di STMIK Primakara yang dianalisis Penelitian Kualitatif. Bandung:
menggunakan COBIT 5, meliputi domain Remaja Rosdakarya.
EDM 4, APO 4, APO 7, sudah dilakukan [11] Sugiono., 2013. Memahami Penelitian
dengan cukup baik. Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
2. Tingkat kematangan tata kelola teknologi
informasi dalam layanan sistem informasi
49 Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer, Volume 5, Nomor 1, Januari 2019

[12] Azwar, S. (2011). Sikap Manusia Teori


dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
[13] Jogiyanto, H. M. (2013). Pedoman
Survei Kuesioner. Yogyakarta: BPFE.

You might also like