You are on page 1of 8

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

HUBUNGAN BEBAN KERJA FISIK, FREKUENSI OLAHRAGA, LAMA


TIDUR, WAKTU ISTIRAHAT DAN WAKTU KERJA DENGAN KELELAHAN
KERJA (Studi kasus pada pekerja Laundry Bagian Produksi Di CV.X
Tembalang, Semarang)

Jalu Risang Narpati, Ekawati, Ida Wahyuni


Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Email: jalurisang250596@gmail.com

Abstract: Fatigue is a feeling of fatigue that results in a decrease in mental and


physical performance. The usual fatigue is a problem with lack, interest, and even
decreased capacity. Fatigue in workers can reduce alertness and cause
accidents. The current variable is working. While the independent variables are
workload, exercise, sleep, rest time and work time. The purpose of this study is to
Analyze Physical Work Relationships, Frequency of Sports, Sleep Length, Rest
Time and Fatigue Working Time Working on Production Laundry Laundry
Workers at CV. X Tembalang, Semarang. This type of research is a descriptive
analytic study with a cross sectional study approach. This research instrument
uses IFRC questionnaire. The sample in the study were 36 production workers
with total sampling method. The prevalence measurement results were 80.6%.
Based on the results of the Chi-Square statistical test, it shows that the
independent variables are freely variable, namely between work with workload (p
= 0,000), exercise frequency (p = 0,003), bedroom (p = 0,005), rest time (p =
0.005) and work time (p = 0.003). Suggestions for parties are as much as one
minute for 1-2 minutes every 30 minutes of work and a minimum rest of 30
minutes after 4 hours of work to avoid tension and work that allows to optimize
and ensure that the time needed to work can be reduced.

Keywords : Physical workload, exercise frequency, sleep duration, rest time,


work time.

PENDAHULUAN jemput, cuci kilat, cuci dengan harga


Pada zaman sekarang aktivitas murah demi menarik perhatian
kewirausahaan itu semakin konsumen. Meningkatnya kegiatan
berkembang pesat dan tentunya kewirausahaan juga akan
memberikan dampak positif dengan menimbulkan dampak positif dan
lahirnya bermacam-macam jenis dampak negatif dalam pertumbuhan
usaha. Salah satu jenis usaha yang ekonomi dan sosial di dunia
berkembang saat ini adalah bisnis perindustrian, dari hal ini
laundry. laundry adalah salah satu menyebabkan semakin banyaknya
jenis usaha yang berkembang pesat tuntutan dalam menggunakan
di wilayah Indonesia termasuk wilayah teknologi, baik itu teknologi canggih
semarang. Para pemilik laundry saling maupun teknologi sederhana.1 Setiap
bersaing mencari pelanggan dengan pekerjaan dapat memberikan beban
menawarkan bermacam-macam kerja tersendiri bagi pekerjannya.2
keunggulan jasa seperti cuci antar Jika tuntutan-tuntutan tugas

337
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

meningkat melebihi dari kapasitas 18.828 sampel menderita kelelahan.


normal individu, maka akan Penelitian mengenai kecelakaan
menimbulkan dampak kelelahan. transportasi yang dilakukan di New
Seperti halnya suatu pekerjaan yang Zealand antara tahun 2002 dan 2004
membutuhkan ketrampilan dan menunjukan bahwa dari 134
kekuatan psikomotor yang lebih besar kecelakaan fatal, 11% diantaranya
dari pada yang dimiliki pekerja maka disebabkan faktor kelelahan dan 1703
akan berpotensi menimbulkan cidera akibat kecelakaan, 6%
kecelakaan kerja.3 Kelelahan kerja disebabkan oleh kelelahan pada
merupakan permasalahan yang operator.11Berdasarkan data
umum di tempat kerja yang sering kita mengenai kecelakaan kerja yang
jumpai pada tenaga kerja. Menurut tercatat di kompas tahun 2004, di
beberapa peneliti, kelelahan secara Indonesia setiap hari rata-rata terjadi
nyata dapat mempengaruhi kesehatan 414 kecelakaan kerja dengan 27,8%
tenaga kerja dan dapat menurunkan disebabkan kelelahan yang cukup
produktivitas kerja. Dimana kelelehan tinggi. Lebih kurang 9,5% atau 39
dapat memberikan kontribusi yang orang mengalami cacat. Data
signifikan terhadap kecelakaan kerja. kecelakaan dari sumber yang
Usaha sektor informal merupakan dikeluarkan oleh dewan Keselamatan
salah satu usaha yang memiliki resiko dan Kesehatan Kerja Nasional di
kesehatan yang sangat tinggi sektor listrik (PLN) mencatat terjadi
terutama dalam hal kelelahan kerja. 1458 kasus kecelakaan dan salah
Banyak penyakit akibat kerja yang satu penyebab adalah faktor
timbul di sektor ini namun itu di kurangnya konsentrasi pekerja karena
abaikan oleh pemilik usaha dan kelelahan.6 Menurut data dari BPJS
pekerja itu sendiri.4 Pekerja pada Ketenagakerjaan di pulau jawa tahun
kelompok informal merupakan 2014 menunjukan bahwa dari 98.000
kelompok kerja yang tergolong pada kasus kecelakaan kerja sebanyak
“underserved working population” dan 2.400 meninggal dunia, 40%
belum mendapatkan pelayanan diantaranya di sebabkan oleh
kesehatan kerja seperti yang kelelahan kerja.7 Angka kecelakaan
diharapkan. Diperkirakan jumlah kerja di indonesia cenderung
angkatan kerja yang bekerja pada mengalami peningkatan setiap tahun
sektor industri pemerintah dan nya. jumlah kasus kecelakaan akibat
swasta, baik sektor formal maupun kerja tahun 2011 di indonesia
informal dimana sebagian besar (lebih sebanyak 9.891, tahun 2012
kurang 80%) berada pada sektor sebanyak 21.375 kasus, 2013
informal.5 Berdasarkan Survei di sebanyak 35.917 dan pada tahun
negara maju melaporkan bahwa 10- 2014 sebanyak 24.910 kasus
50% penduduk mengalami kelelahan. kecelakaan.
Prevalensi kelelahan sekitar 20% Dari hasil survei awal yang
diantara pasien yang datang dilakukan oleh peneliti dengan kepada
membutuhkan pelayanan kesehatan. pekerja laundry dari CV.X yang
Data dari ILO menyebutkan hampir berada di Tembalang, Semarang.
setiap tahun sebanyak dua juta Perusahaan yang bergerak di bidang
pekerja meninggal dunia karena jasa laundry skala besar yang setiap
kecelakaan kerja yang disebabkan hari mempunyai orderan sampai
oleh faktor kelelahan. Penelitian dengan 15.000 pcs. Dari survei
tersebut menyatakan dari 58.115 tersebut didapatkan hasil sebagian
sampel, 32,8% diantaranya atau besar pekerja mengalami gejala

338
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

kelelahan kerja yang di tandai dengan Pekerja Laundry Bagian Produksi di


rasa nyeri punggung, bahu, tangan, CV.X Tembalang, Semarang
kaki dan leher serta berkurangnya
konsentrasi pada saat bekerja. METODE PENELITIAN
Istirahat yang kurang dan durasi lama Penelitian ini merupakan
tidur yang kurang menjadikan salah penelitian kuantitatif. Rancangan
satu penyebab kelelahan kerja pada penelitian yang digunakan adalah
karyawan sehingga produktivitas metode survei analitik dengan
sedikit menurun. pendekatan cross sectional, yaitu
Tahapan pengerjaan laundry dari Pengambilan sampel dilakukan
awal sampai akhir meliputi, pertama dengan teknik total sampling. Populasi
penjemputan linen atau kain kotor di adalah seluruh pekerja bagian
hotel ataupun kantor oleh driver dan produksi sejumlah 36 orang. Analisis
kemudian oleh helper, linen atau kain data yang digunakan adalah uji chi
kotor tersebut di pilah-pilah. Kedua square.
dilakukan pencucian linen atau kain
kotor, yang dimana dalam pencucian HASIL DAN PEMBAHASAN
ini untuk setiap pencucian di bedakan 1. Analisis Univariat
sesuai jenis kainnya dan dalam a. Kelelahan Kerja
proses pencucian menggunakan mayoritas pekerja mengalami
detergen cair. Ketiga proses kelelahan kerja berat dengan
pengeringan yaitu meliputi, jumlah sebanyak 29 orang
pengeringan 100% dengan alat (80,6%).
pengering bertekanan. Keempat b. Beban Kerja Fisik
proses pressing / menghaluskan kain, sebagian besar pekerja memiliki
dalam tahapan ini menggunakan beban kerja berat sebanyak 29
mesin uap yang panas. Kelima proses orang (80,6%).
pelipatan kain yang sudah di pressing c. Frekuensi Olahraga
dan mulai untuk di packing. Keenam mayoritas pekerja tidak baik
proses penataan di rak penyimpanan. dalam kebiasaan berolahraga
Ketujuh proses pengiriman barang dengan jumlah 31 orang
kepada konsumen di tiap-tiap hotel. (86,1%).
Pada proses pengerjaan laundry dari d. Lama Tidur
awal sampai akhir memerlukan terdapat 31 (63,9%) pekerja
ketelitian dan tubuh yang prima agar dengan lama waktu tidur yang
pekerjaan berjalan dengan bagus. kurang dari 8 jam.
Apabila target pendapatan dinaikkan e. Waktu Istirahat
dengan model jasa kilat otomatis terdapat 23 (63,9%) responden
pekerjaan juga akan mengeluarkan mayoritas sudah mengambil
energi yang ekstra dan tentunya waktu istirahatnya setelah 4 jam
beban kerja akan meningkat serta bekerja.
pekerja memiliki tingkat resiko f. Waktu Kerja
kelelahan kerja yang tinggi. pekerja laundry bagian produksi
Berdasarkan latar belakang yang ada mayoritas memiliki waktu waktu
dan survei awal yang telah dilakukan kerja di atas normal sebanyak
oleh peneliti ingin meneliti tentang 31 orang (86,1%).
Hubungan Beban Kerja Fisik,
Frekuensi Olahraga,Lama Tidur,
Waktu Istirahat dan Waktu
Kerjadengan Kelelahan Kerja pada

339
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

2. Analisis Bivariat Pekerja laundry CV.X


a. Hubungan Beban Kerja Fisik Tembalang, Semarang
dengan Kelelahan Kerja pada Frek Kelelahan Kerja Total
Pekerja laundry CV.X uen Sedan
Berat
Tembalang, Semarang si g
Beb Kelelahan Kerja Total Ola f % F % f %
an Sedan hrag
Berat
Kerj g a
a f % f % F % Tida 28 90 3 3 1
Fisi k ,3 9, 1 0
k Baik 7 0,
Bera 28 96 1 3, 2 1 0
t ,6 4 9 0 Baik 1 20 4 80 5 1
0, ,0 ,0 0
0 0,
Ring 1 14 6 85 7 1 0
an ,3 ,7 0 P value 0,003
0, Olahraga merupakan aktivitas fisik
0 yang dilakukan secara terencana dan
P value 0,003 berulang-ulang yang bertujuan untuk
Hasil penelitian yang telah meningkatkan atau mempertahankan
dilakukan menunjukkan bahwa kebugaran jasmani.9 Berdasarkan
pekerja dengan beban kerja berat penelitian yang telah dilakukan,
memiliki lebih banyak presentase didapatkan bahwa pekerja dengan
dalam angka hasil pengukuran frekuensi olahraga yang tidak baik
kelelahan kerja. Hal ini dikarenakan didominasi oleh pekerja yang
selain nadi kerja, kondisi pekerja mengalami kelelahan kerja berat yaitu
setelah bekerja juga ikut menentukan sebayak 28 (90,3%). Dengan hasil uji
hasil pengukuran waktu reaksi yang hubungan antara frekuensi olahraga
dilakukan. Hasil analisis statistik dengan kelelahan kerja diperoleh p-
diketahui bahwa ada hubungan antara value 0,003 ada hubungan antara
beban kerja fisik dengan tingkat frekuensi olahraga dengan kelelahan
kelelahan kerja pada pekerja laundry kerja. Hasil penelitian ini sejalan
bagian produksi.Dengan nilai uji p- dengan penelitian tahun 2013 yang
value sebesar 0,003. Hasil penelitian dilakukan oleh Sholikul Hadipada
ini juga sejalan dengan beberapa pekerja pembuat Barier di
penelitian sebelumnya mengenai PT.PP(persero) TBK.Proyek Jalan Tol
beban kerja fisik dengan kelelahan Semarang-Solo yang mengatakan
kerja yaitu penelitian yang dilakukan bahwa variabel kebiasaan olahraga
pada pekerja batik di Sragen dengan berhubungan dengan kelelahan
hasil bahwa terdapat hubungan antara Kerja.10
beban kerja dengan kelelahan kerja Dari hasil penelitian diatas
pada pekerja batik Brotoseno menunjukan bahwa pekerja laundry
Marasan Sragen dengan p value bagian produksi di CV.X Tembalang,
sebesar 0,036.8 semakin tinggi beban Semarang bagi yang melakukan
kerja fisik, maka semakin tinggi pula olahhraga dengan frekuensi baik
tingkat kelelahan kerja yang akan mengalami kelelahan kerja ringan dan
dialami. yang memiliki frekuensi olahraga tidak
b. Hubungan Frekuensi Olahraga baik sebagian besar mengalami
dengan Kelelahan Kerja pada kelelahan kerja berat. Melakukan

340
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

olahraga secara teratur serta sesuai dengan ini akan memicu timbulnya
dengan proporsi yang dianjurkan kelelahan kerja.12
dapat pula meningkatkan kesehatan Semakin tinggi lama tidur,
seseorang merupakan dari komponen maka semakin rendah kelelahan kerja
kebugaran jasmani untuk mencegah yang terjadi. Kurangnya waktu tidur
terjadinya kelelahan.11 dalam jangka waktu yang lama dapat
c. Hubungan Lama Tidur dengan berakibat pada kualitas hidup
Kelelahan Kerja pada Pekerja seseorang dan dapat menyebabkan
laundry CV.X Tembalang, sakit. Untuk mengurangi akumulasi
Semarang kelelahan kerja harus cukup waktu
Lam Kelelahan Kerja Total tidur dan beristirahat.13
a Sedan d. Hubungan Waktu Istirahat
Berat dengan Kelelahan Kerja pada
Tidu g
r f % f % f % Pekerja laundry CV.X
Kura 22 95 1 2 1 Tembalang, Semarang
ng ,7 4, 3 0 Wak Kelelahan Kerja Total
Tidu 3 0, tu Sedan
Berat
r 0 Istir g
Cuk 7 53 6 46 1 1 ahat F % f % f %
up ,8 ,2 3 0 Diba 7 53 6 46 1 1
Tidu 0, wah ,8 ,2 3 0
r 0 Stan 0,
P value 0,005 dar 0
Hubungan lama tidur dengan Ses 22 95 1 4, 2 1
kelelahan kerja dapat diketahui uai ,7 3 3 0
melalui uji hubungan Chi Square, Stan 0,
pengujian terhadap variabel bebas dar 0
dan variabel terikat dikatakan memiliki P value 0,005
hubungan jika nilai p value ≤ Berdasarkan hasil uji statistik
0,05.Berdasarkan penelitian yang didapatkan bahwa ada
telah dilakukan, didapatkan bahwa hubunganantara waktu istirahat
pekerja dengan lama tidur yang dengan kelelahan kerja. Berdasarkan
kurang didominasi oleh pekerja yang uji statistik antara variabel waktu
mengalami kelelahan kerja berat. istirahat dengan kelelahan kerja
Berdasarkan hasil uji hubungan Chi memiliki Nilai p-value 0,005 sehingga
Square didapatkan nilai p-value 0,005 dapat disimpulkan bahwa waktu
yang dapat diartikan bahwa ada istirahat ada hubungan terhadap
hubungan antara lama tidur dengan kelelahan kerja. Penelitian ini sejalan
kelelahan kerja.Penelitian ini dengan penelitian pada pengemudi
Penelitian ini sejalan denganpenelitian bus di Medan pada tahun 2014, yang
Marice pada tahun 2010, bahwa menyatakan bahwa ada hubungan
lamawaktu tidur yang baik dalam antara waktu istirahat dengan
sehari adalahselama 8 jam setiap kejadian kelelahan kerja.14
malamnya..Kurang tidur berkaitan Pekerja biasanya
dengan mood atausuasana hati yang memanfaatkan waktu istirahatnya
lebih buruk dan penurunan fungsi dengan merokok, mengobrol dengan
kognitif sehingga seseorang tidur sesama pekerja maupun bermain
kurang dari 8 jam setiap malamnya game di handphone pada pos yang
akan memicu timbulnya hipertensi dan biasa di gunakan untuk sholat dan
makan atau jika mendapat waktu

341
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

istirahat yang agak lama, biasanya dibandingkan dengan orang


pekerja akan menyempatkan untuk yangmempunyai waktu kerja kurang
makan pada jam tersebut. Di tempat dari 8 jam perhari. Waktu kerja bagi
kerja CV.X Tembalang, Semarang seseorang menentukan effisiensi dan
sudah tersedia mes atau tempat produktivitasnya.15
tinggal bagi pekerja namun jarang Dalam penelitian yang
pekerja yang beristirahat di sana dilakukan oleh Kroons tahun 2014,
karena tempatnya yang sempit di rasa tentang hubungan antara lama kerja
kurang nyaman dan pengab menjadi dengan kelelahan kerja pada pekerja
alasan para pekerja malas untuk penjahit sektor Usaha informaldi
beristiahat di mes tersebut. kompleks Gedung President Pasar 45
e. Hubungan Waktu Kerja dengan Kota Manado menunjukkan bahwa
Kelelahan Kerja pada Pekerja ada hubungan antara lama kerja
laundry CV.X Tembalang, dengan kelelahan kerja pada pekerja
Semarang penjahit di Kompleks Gedung
Wak Kelelahan Kerja Total President Pasar 45 Kota Manado,
tu Sedan hasil uji statistik ini didapat dengan
Berat menggunakan uji spearman p=0,01.
Kerj g
a f % F % f % Lamanya seseorang bekerja dengan
Di 28 90 3 9, 3 1 baik dalam sehari pada umumnya 6-
Atas ,3 7 1 0 9 jam. Sisanya (14-18 jam)
Nor 0, dipergunakan untuk kehidupan dalam
mal 0 keluarga dan masyarakat,istirahat,
Nor 1 20 4 80 5 1 tidur dan lain-lain.16
mal ,0 ,0 0
0, KESIMPULAN DAN SARAN
0 A. Kesimpulan
P value 0,003 Berdasarkan hasil analisis
Berdasarkan penelitian yang telah data dan pembahasan yang
dilakukan, didapatkan bahwa pekerja dilakukan, maka dapat diperoleh
dengan waktu kerjadi atas normal kesimpulan sebagai berikut :
didominasi oleh pekerja yang 1. Ada hubungan antara beban
mengalami kelelahan kerja berat. kerja fisik dengan kelelahan
Berdasarkan hasil uji hubungan kerja pada pekerja laundry
antara waktu kerja dengan kelelahan CV.X Tembalang
kerjadiperoleh hasil p-value 0,003 Semarangdengannilaihubung
yang berarti adanya hubungan an (0,003).
antara waktu kerja dengan 2. Ada hubungan antara
kelelahan kerja. Hasil ini sejalan frekuensi olahraga dengan
dengan penelitian sebelumnya pada kelelahan kerja pada pekerja
tenaga kerja dibagian produksi laundry CV.X Tembalang
PT.Sari Usaha Mandiri Bitung. Semarang dengan nilai
Lamanya waktu kerja seseorang hubungan (0,003).
akan mempengaruhi produktivitas 3. Ada hubungan antara Lama
kerjanya, biasanya orang yang Tidur dengan kelelahan kerja
bekerja lebih dari 8 jam perhari akan pada pekerja laundry CV.X
lebih cepat mengalami kelelahan Tembalang Semarang
sehingga mempengaruhi konsentrasi dengan nilai hubungan
kerjanya dan mempengaruhi kualitas (0,005).
produk barang yang ia hasilkan

342
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

4. Ada hubungan antara waktu b. Melakukan olahraga


istirahat dengan kelelahan minimal 1-2 kali dalam
kerja pada pekerja laundry seminggu.
CV.X Tembalang Semarang
dengan nilai hubungan DAFTAR PUSTAKA
(0,005). 1. Tarwaka. Ergonomi Industri.
5. Ada hubungan antara waktu Surakarta: Harapan Press; 2011
kerja dengan kelelahan kerja 2. Siagian, Sondang P.
pada pekerja laundry CV.X Manajemen Sumber Daya
Tembalang Semarang Manusia. edisi pert.Jakarta:
dengan nilai hubungan cetakan kedua Bumi
(0,003). Aksara;2008.
3. Winarsanu T. Psikologi
B. Saran Keselamatan Kerja Malang:
Berdasarkan pada hasil
UMM Press;2008.
analisis data, pembahasan dan
4. (Astuti SEB.”Gambaran Faktor
kesimpulan disampaikan saran
Resiko Pekerjaan dan Keluhan
sebagai berikut :
Gejala Musculoskeletal Disorder
1. Bagi Perusahaan
pada Tubuh Bagian Atas Pekerja
a. Diijinkannya pekerja
di Sektor Informal Butik Lamode
untuk melakukan
Depok Lama Tahun 2009”.
peregangan selama 1-2
[Skripsi] Jakarta: Universitas
menit setiap 30 menit
Indonesia, 2009.
kerja serta istirahat
5. (Dinas Kesehatan. “Upaya
minimal selama 30-60
Kesehatan Kerja Bagi Perajin
menit setelah 4 jam
(Kulit, Mebel, Aki Bekas, Tahu &
bekerja untuk
Tempe, Batik)”, http;//dinkes-
menghindari ketegangan
sulsel.go.id.pdf. (diakses pada
otot dan kelelahan kerja
tanggal 24 April 2017).
yang berarti untuk
6. Departemen Tenaga Kerja dan
menunjang keoptimalan
Transmigrasi RI, Dirjen
produktivitas.
Pembinaan Pengawasan
b. Membuat Program
Ketenagakerjaan, 2004
Senam Bersama setiap
7. Rochmi MN. Kecelakaan Kerja
minggunya
Sektor Konstruksi Paling Tinggi.
c. Mencukupi kebutuhan
Jakarta; 2016; diakses pada21
waktu tidur untuk
November 2016.
melakukan recovery
8. Stevianingrum, Andhika.
energi
“Hubungan Status Gizi dan
d. Memanfaatkan waktu
Beban Kerja terhadap Kelelahan
istirahat dengan baik
Kerja pada Pekerja Batik
2. Bagi karyawan
Brotoseno Marasan Sragen”.
a. Memberikan kritik dan
Surakarta: Uiversitas Negeri
saran mengenai
Sebelas Maret , 2016.
kebijakan perusahaan
9. Whitney EN, Rofles SR. Fitness
seperti, saran perubahan
Physical activity, nutrients, and
sistem seperti,
body adaptations. In:
penambahan personil
Understanding Nutrition 9th Ed.
kerja, waktu kerja, dan
Belmont, California: Wadsworth
sift kerja.
Thomson; p,463-70.2002.

343
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

10. Hadi, Sholikul. “Hubungan Antara


Kebugaran Jasmani Dengan
Kelelahan Pada Pekerja Pembuat
Barier Di PT.PP(persero)
TBK.Proyek Jalan Tol Semarang-
Solo”.Tahun 2013.
11. Moh Gilang. Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan.
Jakarta: Penerbit Geneca Exact;
Hal 108-2. 2007
12. Marice, S. 2010. Faktor-faktor
yang berhubungan dengan
penyakit asma. media litbang
kesehatan volume 20 nomor 1
tahun 2010 [Internet] tersedia
dalamhttp//:www.healthy.co.id.
[diakses: 8 Februari 2016].
13. Gurdani, Yogisutanti. “Hubungan
antara lama Tidur dan Akumulasi
Kelelahan kerja (Accumulated
Fatigue) pada Dosen”. Tahun
2013.
14. Syahlefi MR. “Faktor-faktor yang
Berhubungan dengan Kelelahan
Pengemudi Bus di CV. Makmur
Medan” Tahun 2014. Univ
Sumatera Utara. 2014;
15. Suma’mur. “Higiene Perusahaan
dan
KesehatanKerja(Hiperkes)”.Jakart
a : SagungSeto. Tahun 2009.
16. Kroons. R.”Hubungan antara
Masa Kerja, Status Gizi, dan
Lama Kerja dengan Kelelahan
Kerja pada Pekerja Penjahit
Sektor Usaha Informa di 8
Kompleks Gedung Pasar 45 Kota
Manado”. Skripsi. Fakultas
Kesehatan Masyarakat
Universitas Sam Ratulangi.
Tahun 2014.

344

You might also like