Professional Documents
Culture Documents
Fatigue and workplace accidents are part of occupational health and safety
science. One form of the accident was the explosion of a ship at one of the
shipyard companies in Batam. This accident can occur due to human factors
such as fatigue. Fatigue causes unsafe work behavior that causes workplace
accidents. Fatigue is easier for shipyard workers because of the heavier
workload. So the researchers wanted to find a relationship between fatigue
and the incidence of workplace accidents at PT. Bandar Abadi Shipyard. The
research method is observational analytic with cross sectional approach
conducted at PT. Bandar Abadi Shipyard Batam. The sampling technique was
simple random sampling with a population of 416 workers and obtained the
results of 200 workers determined by inclusion and exclusion criteria. The
results of the study were analyzed and tested by Chi-square test. The results
showed that there were 51 (58.6%) workers who were not fatigued and did
not work accidents, 36 (41.4%) workers who were not fatigue and workplace
accidents. Whereas 38 (33.6%) workers and workers who were exhausted
and did not work accidents were exhausted and workplace accidents were 75
(66.4%) workers. The Chi-Square analysis results obtained a significance
value of p = 0,000. This number is significant because the p value is smaller
than 0.05. So it can be concluded that there is a significant relationship
between fatigue and the incidence of workplace accidents. The relative value
of risk in this study was 2,796. With this value, it can be interpreted that
workers who experience fatigue are at risk of 2,796 or almost 3 times to
experience workplace accidents compared to workers who do not experience
fatigue.
1. Pendahuluan
Ilmu kesehatan dan setinggi-tingginya, baik buruh,
keselamatan kerja memiliki tujuan petani, nelayan, pegawai negeri,
agar tenaga kerja memperoleh atau pekerja-pekerja bebas,
keadaan kesehatan dan keselamatan sehingga dengan demikian dapat
yang sempurna baik fisik, mental mencapai kesejahteraan tenaga
maupun sosial sehingga kerja dan selanjutnya dapat untuk
memungkinkan dapat bekerja secara meningkatkan produksi bagi
optimal. Pada hakikatnya, kesehatan perusahaan (Meilya dkk, 2014).
dan keselamatan kerja dianggap Hakikat diatas sesuai dengan
sebagai alat untuk mencapai derajat maksud dan tujuan pembangunan
kesehatan tenaga kerja yang dan industri di dalam suatu negara
58
Jurnal Kesmas & Gizi (JKG)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
============================================================================================
Received: 15 Agustus 2018 :: Revised: 09 September 2018:: Accepted: 10 Oktober 2018
59
Jurnal Kesmas & Gizi (JKG)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
============================================================================================
Received: 15 Agustus 2018 :: Revised: 09 September 2018:: Accepted: 10 Oktober 2018
60
Jurnal Kesmas & Gizi (JKG)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
============================================================================================
Received: 15 Agustus 2018 :: Revised: 09 September 2018:: Accepted: 10 Oktober 2018
61
Jurnal Kesmas & Gizi (JKG)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
============================================================================================
Received: 15 Agustus 2018 :: Revised: 09 September 2018:: Accepted: 10 Oktober 2018
62
Jurnal Kesmas & Gizi (JKG)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
============================================================================================
Received: 15 Agustus 2018 :: Revised: 09 September 2018:: Accepted: 10 Oktober 2018
63
Jurnal Kesmas & Gizi (JKG)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
============================================================================================
Received: 15 Agustus 2018 :: Revised: 09 September 2018:: Accepted: 10 Oktober 2018
telah melakukan berbagai upaya dari tindakan dan kondisi yang tidak
pencegahan kecelakaan kerja. aman memiliki sebab dasar (basic
Upaya pencegahan tersebut seperti causes) yang terdiri dari faktor
penjelasan prosedur dan aturan K3 manusia dan faktor pekerjaan.
di tempat kerja, pelatihan dan Faktor manusia tersebut seperti
pendidikan K3 terhadap pekerja, keadaan mental/psikologis yang
penyediaan sarana dan prasarana tidak baik, stress fisik/fisologis
K3 dan pendukungnya seperti APD seperti kelelahan, stress mental dan
yang memadai, sistem peringatan psikologi, kurang keterampilan dan
yang lengkap, hingga penyediaan motivasi yang kurang. Faktor
ruang kerja yang luas. Upaya pekerjaan adalah kepemimpinan dan
tersebut untuk mencegah adanya supervisi yang kurang, rekayasa
kondisi yang tidak aman (unsafe teknologi tidak baik, penyedia alat
conditions). Namun, berdasarkan tidak cukup, standar kerja tidak baik
data sekunder didapatkan bahwa (Hadipoetro, 2014).
pekerja yang mengalami Pembahasan tentang
kecelakaan rata-rata disebabkan penyebab kecelakaan kerja yang
oleh faktor perilaku kerja yang tidak diamati dan teori tentang
aman (unsafe acts) seperti kecelakaan kerja, dapat disimpulkan
mengantuk saat mengendalikan bahwa tingginya angka kejadian
container crane, tidak mengunci kecelakaan kerja hingga lebih dari
piringan gerinda dengan kuat, 50% dapat disebabkan oleh
menjadi lalai dalam mengawasi kelelahan sebagai faktor manusia
pergerakan mesin, kecelakaan lalu yang menyebabkan perilaku kerja
lintas akibat mengantuk saat pulang tidak aman sehingga beresiko untuk
kerja dan hanya sedikit yang terjadi kecelakaan kerja. Namun,
disebabkan oleh kondisi yang tidak ada beberapa penyebab lain yang
aman. Dari pengamatan tersebut seperti mengabaikan penggunaan
dapat disimpulkan bahwa APD, mengendalikan mesin dengan
kecelakaan kerja yang terjadi lebih kecepatan yang tidak layak, dan
banyak disebabkan oleh karena menggunakan peralatan secara tidak
perilaku kerja yang tidak aman tepat. Faktor-faktor ini berperan
daripada faktor kondisi lingkungan dalam tingginya angka kejadian
kerja itu sendiri. kecelakaan pada pekerja galangan
Sesuai dengan teori domino PT. Bandar Abadi Shipyard Batam.
oleh H.W. Heinrich bahwa 88% Hasil penelitian ini juga
kecelakaan disebabkan oleh sejalan dengan penelitian yang
perbuatan/tindakan tidak aman dari dilakukan oleh Feri Harianto dkk
manusia (unsafe acts), sedangkan tentang pengaruh perilaku tenaga
sisanya disebabkan oleh hal-hal kerja dan pengalaman kerja
yang tidak berkaitan dengan terhadap kecelakaan kerja
kesalahan manusia, yaitu 10% konstruksi Surabaya. Hasil
disebabkan oleh kondisi tidak aman penelitian tersebut menyimpulkan
(unsafe conditions) dan 2% bahwa pengaruh perilaku tenaga
disebabkan murni kecelakaan ( kerja berpengaruh signifikan
Mayendra, 2009). Segala bentuk terhadap kecelakaan kerja (sig.0,00
64
Jurnal Kesmas & Gizi (JKG)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
============================================================================================
Received: 15 Agustus 2018 :: Revised: 09 September 2018:: Accepted: 10 Oktober 2018
65
Jurnal Kesmas & Gizi (JKG)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
============================================================================================
Received: 15 Agustus 2018 :: Revised: 09 September 2018:: Accepted: 10 Oktober 2018
66
Jurnal Kesmas & Gizi (JKG)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
============================================================================================
Received: 15 Agustus 2018 :: Revised: 09 September 2018:: Accepted: 10 Oktober 2018
67