Professional Documents
Culture Documents
1
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Prima Indonesia, Medan
2
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Prima Indonesia, Medan
E-mail : aswidanovrida@gmail.com
DOI : https://doi.org/10.35451/jkg.v2i1.183
Abstract
A work accident is something that is not desirable which can cause losses that
harm the company and workers. Based on the results of the preliminary survey,
at PT.Hilon Sumatera there were many workers who experienced work accidents
such as needle punctures, pinched machines, slips due to negligence of workers,
in a hurry, slippery floors, out of focus, and sleepiness. Quantitative research
design withdesign Cross Sectional with the aim to determine the factors
associated with the incidence of workplace accidents in production workers in
PT. Hilon Sumatera with a population of 65 people. The sampling technique used
is the total population, all populations are sampled. Retrieving data using a
questionnaire measuring instrument. Data analysis was carried out by
univariate analysis and bivariate analysis (Test Chi-Square) with a significance
level of p-value = 0.05. The results showed that the workload with a p value
was 0.043 <0.05, ergonomics with a p value of 0.017 <0.05, Housekeeping with
a p value of 0.044 <0.05, and the availability of PPE with a p value of 0.000
<0.05 . The conclusion of this study is that workload, ergonomics,
housekeeping, and the availability of personal protective equipment have a
relationship with workplace accidents. It is recommended to companies to
provide personal protective equipment in accordance with the needs of workers,
place material for production materials in accordance with the capacity of the
workspace, and improveinspection housekeeping.
9
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 2 No.1 Edisi Mei-Oktober 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 05 Oktober 2019 :: Accepted: 14 Oktober 2019 :: Published: 31 Oktober 2019
10
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 2 No.1 Edisi Mei-Oktober 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 05 Oktober 2019 :: Accepted: 14 Oktober 2019 :: Published: 31 Oktober 2019
dianalisis dengan menggunakan uji Chi- variabel bebas dengan variabel terikat
Square untuk melihat hubungan antara dengan nilai p value < 0,05.
3. Hasil Penelitian
Analisis Univariat
Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Pekerja Di PT.Hilon
Sumatera
No. Karakteristik Jumlah Presentase
Pekerja
1 Umur
Muda < 30 34 52,3
Tua ≥ 30 31 47,7
Total 65 100,0
2 Jenis Kelamin
Laki-Laki 52 80,0
Perempuan 13 20,0
Total 65 100,0
3 Pendidikan
SD 1 1,5
SMP 2 3,1
SMA/SMK 58 89,2
D-3 2 3,1
S-1 2 3,1
Total 65 100,0
4 Masa kerja
Baru <5 Tahun 27 41,5
Lama ≥5 Tahun 38 58,5
Total 65 100,0
11
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 2 No.1 Edisi Mei-Oktober 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 05 Oktober 2019 :: Accepted: 14 Oktober 2019 :: Published: 31 Oktober 2019
Housekeeping
Tidak kondusif 54 83,1
kondusif 11 16,9
Ketersediaan Alat Pelindung Diri
Masker 19 29,2
Masker dan Sarung Tangan 31 47,7
Masker, Sarung tangan, Sepatu 15 23,1
boots
Analisis Bivariat
Tabel 3. Hubungan faktor Beban Kerja dengan Kecelakaan Kerja DiPT. Hilon
Sumatera
12
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 2 No.1 Edisi Mei-Oktober 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 05 Oktober 2019 :: Accepted: 14 Oktober 2019 :: Published: 31 Oktober 2019
13
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 2 No.1 Edisi Mei-Oktober 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 05 Oktober 2019 :: Accepted: 14 Oktober 2019 :: Published: 31 Oktober 2019
alat pelindung diri berupa masker dan pelindung diri berupa masker, sarung
sarung tangan diantaranya 24 orang tangan, dan sepatu boots, diantaranya 2
(77,4%) pernah mengalami kecelakaan orang (13,3%) pernah mengalami
kerja dan sebanyak 7 orang (22,6%) kecelakaan kerja dan sebanyak 13
tidak pernah mengalami kecelakaan orang (86,7%) tidak pernah mengalami
kerja, dan dari 15 responden ( 23,1%) kecelakaan kerja.
yang memiliki ketersediaan alat
4. Pembahasan
Hubungan faktor Beban Kerja memiliki beban berat membutuhkan
dengan Kecelakaan Kerja istirahat yang sering dan waktu kerja
Berdasarkan uji statistik yang dilakukan yang pendek agar terhindar dari
dengan menggunakan uji Chi Square di kelelahan yang kemudian dapat
peroleh p-value sebesar 0.043 (p-value menimbulkan kecelakaan kerja.
< 0,05) yang menyatakan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan Hubungan faktor Ergonomi dengan
antara beban kerja dengan kecelakaan Kecelakaan Kerja
kerja. Posisi yang ergonomi merupakan salah
Menurut (Mutia, 2014) Berat ringannya satu penunjang untuk pekerja
beban kerja yang ditanggung oleh berproduktifitas dengan baik, apabila
pekerja dapat digunakan untuk pekerja tersebut nyaman dalam
menentukan lama pekerja dapat bekerja, maka pekerja tersebut akan
melakukan aktivitasnya. Semakin berat mengurangi resiko cedera otot dan
beban kerja, maka semakin singkat terhindar dari kecelakaan kerja
waktu seseorang untuk bekerja. (Listautin, 2017)
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Berdasarkan uji statistik yang dilakukan
yang dilakukan oleh Tamaka, dkk dengan menggunakan uji Chi Square di
(2017) beban kerja yang berlebih akan peroleh p-value sebesar 0.017 (p-value
sangat rentan dengan kecelakaan kerja. < 0,05) yang menyatakan bahwa
Tingginya beban kerja dipengaruhi oleh terdapat hubungan yang signifikan
ketidaksesuaian waktu istirahat yang antara ergonomi dengan kecelakaan
disediakan dan juga dikarenakan oleh kerja.
tugas tambahan lainnya.
Saat bekerja Pekerja PT.Hilon Sumatera
Beban kerja berat dipengaruhi oleh bekerja dengan sikap atau posisi kerja
kemampuan otot. Jika otot kehilangan duduk maupun berdiri yang cukup lama,
kemampuan untuk menahan beban, dan dalam posisi tubuh yang
maka pekerja tidak akan mampu untuk membungkuk. Hal ini dikarenakan oleh
mengangkat beban tersebut, sehingga pekerja menyesuaikan postur badannya
beban yang diangkat dapat beresiko dengan alat kerja yang digunakan.
untuk terjatuh dan pada akhirnya dapat Pekerja dibagian gudang mengangkat
menyebabkan terjadinya kecelakaan beban dengan posisi membungkuk,
kerja (Kurniawan, dkk, 2018) sehingga beresiko untuk terjadinya
kelelahan otot dan dapat
Tingginya beban kerja di PT.Hilon
mengakibatkan beban yang diangkat
Sumatera salah satunya dikarenakan
jatuh yang kemudian dapat
oleh permintaan pesanan yang kadang
menimbulkan kecelakaan kerja.
mendadak dan harus diselesaikan dalam
waktu yang cepat. Pekerjaan yang
14
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 2 No.1 Edisi Mei-Oktober 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 05 Oktober 2019 :: Accepted: 14 Oktober 2019 :: Published: 31 Oktober 2019
Upaya yang dapat dilakukan oleh < 0,05) yang menyatakan bahwa
perusahaan dengan menyarankan terdapat hubungan yang signifikan
kepada pekerja untuk melakukan antara ketersediaan APD dengan
peregangan dan menerapkan prinsip kecelakaan kerja.
keergonomian yaitu memperhatikan
jarak ruang kerja, meminimalisir titik Ketersediaan Alat Pelindung Diri
beban, dan menggunakan alat kerja merupakah keharusan sebuah
yang sesuai dengan dimensi tubuh. perusahaan untuk para tenaga kerja
agar dapat meminimalkan anggaran
Hubungan faktor Housekeeping perusahaan untuk biaya pengobatan
dengan Kecelakaan Kerja untuk para karyawan yang
Suma’mur (2009) dalam Pardede mengalamikecelakaan atau penyakit
(2017) housekeeping berupaya untuk akibat kerja (Hamza, 2013)
menempatkan peralatan kerja yang
tepat, sesuai dan benar, mengutamakan Menurut Suma’mur (2013) Alat
proses kerja berlangsung aman dan pelindung diri harus, nyaman dipakai,
agar kegiatan dapat berlangsung tidak mengganggu pelaksanaan
optimal, efisien dan efektif serta pekerjaan dan memberikan
pencegahan kecelakaan kerja. perlindungan efektif terhadap berbagai
macam bahaya yang dihadapi.
Berdasarkan uji statistik yang dilakukan
dengan menggunakan uji Chi Square di PT.Hilon Sumatera menyediakan Alat
peroleh p-value sebesar 0.044 (p-value Pelindung Diri yang disesuaikan dengan
< 0,05) yang menyatakan bahwa resiko bahaya yang ada di unit kerja
terdapat hubungan yang signifikan masing-masing berupa masker pada
antara housekeeping dengan unit penjahitan, masker dan sarung
kecelakaan kerja. tangan pada unit produksi bahan, dan
masker, sarung tangan, sepatu boots
Program Housekeeping yang terdapat di pada unit pet botol. Contohnya pada
PT.Hilon Sumatera kurang berjalan unit kerja pet botol yang pekerjaanya
dengan baik. Terdapat bahan sisa menggunakan mesin dan berhubungan
material produksi yang berserakan di dengan benda tajam dengan kondisi
ruangan penjahitan dan pet botol, lingkungan kerja yang licin, maka
sehingga dapat memungkinkan pekerja perusahaan menyediakan Alat
dapat tersandung maupun terpeleset Pelindung Diri yang Lengkap. Namun,
pada saat bekerja. pada unit penjahitan hanya disediakan
masker sehingga pekerja masih rentan
Upaya yang dapat dilakukan oleh pihak terkena kecelakaan kerja berupa
perusahaan dan manajemen untuk tertusuk jarum.
mengendalikan kecelakaan kerja salah
satunya adalah dengan melakukan 5. Kesimpulan
inspeksi housekeeping yang dilakukan Berdasarkan hasil penelitian dan
secara rutin agar tempat kerja lebih pembahasan yang telah diuraikan, maka
terkontrol. dapat diambil beberapa kesimpulan
Hubungan faktor Ketersediaan APD sebagai berikut.
dengan Kecelakaan Kerja
Berdasarkan uji statistik yang dilakukan 1. Ada hubungan antara faktor Beban
dengan menggunakan uji Chi Square di Kerja dengan kejadian kecelakaan
peroleh p-value sebesar 0.000 (p-value
15
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 2 No.1 Edisi Mei-Oktober 2019
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 05 Oktober 2019 :: Accepted: 14 Oktober 2019 :: Published: 31 Oktober 2019
kerja pada pekerja bagian produksi Tahun 2016, Vol 6(02), pp. 86–92.
PT. Hilon Sumatera.
2. Ada hubungan antara faktor Mutia, M. (2014). Pengukuran Beban
Kerja Fisiologis dan Psikologis
Ergonomi dengan kejadian
Pada Operator Pemetikan Teh Dan
kecelakaan kerja pada pekerja Operator Produksi Teh Hijau Di PT
bagian produksi PT.Hilon Sumatera. Mitra Kerinci. Jurnal Fakultas
3. Ada hubungan antara faktor Teknik Industri Universitas
Housekeeping dengan kejadian Andalas Padang, Vol 13(1).
kecelakaan kerja pada pekerja
bagian produksi PT.Hilon Sumatera Pardede, S. T. A. (2017) ‘Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kecelakaan
4. Ada hubungan antara faktor
Kerja Pada Pekerja Bagian Loading
Ketersediaan Alat Pelindung Diri Ramp Di Pabrik Negeri Lama Satu
dengan kejadian kecelakaan kerja Pt. Hari Sawit Jaya Kabupaten
pada pekerja bagian produksi Labuhan Batu Tahun 2017’, pp.
PT.Hilon Sumatera. 91–110.
Daftar Pustaka
BPJS Ketenagakerjaan (2016). Jumlah Pekuwali, D. (2017) Angka Kecelakaan
Kecelakaan Kerja di Indonesia Kerja Sumbagut, News Artikel.
Masih Tinggi. Artikel. http://www.medanbisnisdaily.com
https://www.bpjsketenagakerjaan /news/read/2017/07/21/311657/
.go.id/berita/5769/Jumlah- kasus-kecelakaan-kerja-di-
kecelakaan-kerja-di- sumbagut-masih-tinggi/
Indonesiamasih-tinggi.html
Salami, dkk (2016). Kesehatan Dan
Damayanti, R. dan Ramandhani, E. Keselamatan Lingkungan Kerja.
(2018). Gambaran Kecelakaan Gadjah Mada University Press :
Kerja Di Industri Baja X Gresik Yogyakarta.
Indonesia, Vol 2(2), pp. 152–161.
Siregar, D. (2014). Faktor-Faktor Yang
Hamza, A. (2013). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kecelakan
Berhubungan Dengan Penggunaan Ringan Di PT.Aqua Golden
Alat Pelindung Diri Pada Karyawan Mississippi Bekasi tahun 2014.
Unit Produksi PTPN x (PERSEERO) Universitas Islam Negeri Syarif
Pabrik Gula Arasoe Bone Tahun Hidayatullah Jakarta.
2013, 21, pp. 528–535.
Sulhinayatillah (2017). Faktor-Faktor
Kurniawan, dkk (2018). HUBUNGAN Yang Berhubungan Dengan
PENGETAHUAN, KELELAHAN, Kejadian Kecelakaan Kerja Pada
BEBAN KERJA FISIK, POSTUR Karyawan Bagian Produksi Di Pt.
TUBUH SAAT BEKERJA, DAN SIKAP Pp London Sumatra Indonesia Tbk,
PENGGUNAAN APD DENGAN Palangisang Crumb Rubber
KEJADIAN KECELAKAAN KERJA Factory, Bulukumba Sulawesi
(Studi Pada Aktivitas Selatan 2017, pp. 1–166.
Pengangkatan Manual di Unit
Pengantongan Pupuk Pelabuhan Suma’mur (2013) Higiene Perusahaan
Tanjung Emas Semarang), Jurnal Dan Kesehatan Kerja (HIPERKES).
Kesehatan Masyarakat (e- Sagung Seto : Jakarta.
Journal), Vol 6(4), pp. 393–401.
Tamaka, dkk, (2017) .Hubungan antara
Listautin (2017). Hubungan Penggunaan beban kerja dan perilaku aman
Alat Pelindung Diri, Aktivitas Kerja dengan cedera tertusuk jarum
Berulang Dan Ergonomi Terhadap suntik pada perawat di Rumah
Kecelakaan Kerja Pada Tenaga Sakit Bhayangkara tk. III Manado,
Kerja Bongkar PT. Jambi Waras Media Kesehatan, Vol 9(3).
16