Professional Documents
Culture Documents
ID Hubungan Karakteristik Pekerja Dan Cara Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Pemane
ID Hubungan Karakteristik Pekerja Dan Cara Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Pemane
Abstract
Relationship between worker characteristics and how to work with fatigue conducted by oil
palm harvester in PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Adolina 2012..
Physical activity of the oil palm harvester work in PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Unit Usaha Adolina as a whole was still done manually is risk to experienInterval
Kepercayaanng fatigue. This research was an analytic researching with cross sectional
design toanalyze the relationship between worker characteristics and how to work with
fatigue caused by harvesting conducted by oil palm harvester in PT. Perkebunan Nusantara
IV (Persero) Unit Usaha Adolina 2012. This research was carried out in PT Perkebunan
Nusantara IV Unit Usaha Adolina Kab. Serdang Berdagai,which the number of sample were
81 harvesters.The result of this research showed that there are relationship between age with
fatigue (p=0.002), there is relationship between history of disease with fatigue (p=0.001),
there is relationship between the period of work with fatigue (p=0.009), there is relationship
between nutritional status with fatigue (p=0.016), there is a significant relationship between
the how of working to cut stem and TBS according to the different age of the plant with
fatigue (p=0.001). there was no significant relationship between the how of working to lift,
entering, and carrying TBS with use rickshaw to TPH according to the different age of the
plant with fatigue (p=0.238).From the result of the study suggested to the management, to
adjust the number of harvesters to harvest a different way of working according to the age
plant, due to the distinct level of difficulty and also the expense.
Kelelahan
Tidak Lelah Lelah
P
Variabel Katagori n % (diperlukan Total
value
perbaikan)
n %
< 45 Tahun 37 78.4 14 42.4 51 0.002
Usia
≥ 45 Tahun 11 21.6 19 57.6 30
Jumlah 48 100 33 100 81
Baik 26 54.2 9 27.3 35 0.016
Status Buruk 22 45.8 24 72.7 46
Gizi (Kurang atau
Lebih)
Jumlah 48 100 33 100 81
Riwayat Memiliki 17 35.4 28 84.8 45 0.001
Penyakit Tidak 31 64.4 5 15.2 36
Memiliki
Jumlah 48 100 33 100 81
Masa < 10 tahun. 24 50 7 21.2 31 0.009
Kerja > 10 tahun 24 50 26 78.8 50
Jumlah 48 100 33 100 81
muda. Ditambahkan pula oleh
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa Bertambanya usia akan memengaruhi
responden yang merasa lelah paling komposisi tubuh manusia. Massa tubuh
banyak berada pada usia diatas 45 tahun tanpa lemak dan berat otot berkurang yang
yakni 19 orang (57.6%) dan 14 orang mengakibatkan berkurangnya kekuatan,
(42.4%) sisanya berada pada usia dibawah ketahanan, dan volume otot.
45 tahun. Berdasarkan uji statistik yang
dilakukan diperoleh hasil p= 0.002 Selanjutnya dapat dilihat responden yang
(p<0.05) artinya terdapat hubungan yang mengalami kelelahan jauh lebih banyak
bermakna antara usia dengan kelelahan jumlahnya pada mereka yang berstatus gizi
kerja yang dialami oleh responden buruk yakni 24 orang (72.7%)
(INTERVAL KEPERCAYAAN=95%), dibandingkan dengan yang berstatus gizi
yang dapat diartikan terdapat perbedaan baik (normal) yakni 9 orang (27.3%).
kelelahan yang dialami responden usia Berdasarkan hasil uji statistik yang
dibawah 45 tahun dan diatas 45 tahun, dilakukan maka diperoleh nilai p= 0.016
responden yang berusia dibawah 45 tahun dimana (p<0.05) yang berarti bahwa
cendrung tidak mengalami kelelahan, dengan interval kepercayaan 95%
sebaliknya responden yang berusia diatas diketahui bahwa, terdapat hubungan yang
45 tahun lebih banyak mengalami bermakna antara status gizi dengan
kelelahan. kelelahan kerja yang dialami oleh
reponden. atau dapat dikatakan bahwa
Hal ini sesuai dengan penelitian Oentoro kelelahan lebih banyak terjadi pada
(2004) yang menyatakan bahwa tenaga responden yang berstatus gizi buruk
kerja yang berusia 40-50 tahun akan lebih dibandingkan dengan yang memiliki status
cepat menderita kelelahan dibandingkan gizi baik (normal).
dengan tenaga kerja yang relative lebih
Menurut Stellman dalam Astono (2003), Tabel diatas juga menunjukan bahwa
status gizi sangat berpengaruh terhadap kebanyakan responden yang sudah bekerja
kelelahan yang terjadi. Pekerja dengan diatas 10 tahun lebih banyak mengalami
status gizi yang baik akan memiliki kelelahan yakni 26 orang (78.8%)
mekanisme pemulihan dari kelelahan kerja dibandingkan dengan responden yang
yang lebih baik. Dengan pemulihan yang bekerja dibawah 10 tahun yakni 7 orang
lebih baik akan memiliki mengurangi efek (21.2%) yang lebih banyak mengalami
kumulatif dari kelelahan sehingga kelelahan. Berdasarkan hasil uji statistik
kemungkinan kelelahan yang terjadi akan yang dilakukan maka diperoleh nilai p=
semakin rendah. Penjelasan ini depertegas 0.023 dimana (p<0.05) yang berarti bahwa
lagi oleh hasil riset Oentoro (2004), terdapat hubungan yang bermakna antara
menunjukan bahwa secara klinis terdapat smasa kerja dengan kelelahan kerja yang
hubungan antara status gizi seseorang dialami oleh reponden. Jika diperhatikan
dengan performa tubuh secara lebih lanjut, maka diketahui pekerja yang
keseluruhan, orang yang berada dalam bekerja dibawa 10 tahun lebih banyak
kondisi gizi yang kurang baik dalam arti mengalami kelelahan dibandingkan
intake makanan dalam tubuh kurang dengan pekerja yang telah bekerja diatas
maupun berlebih dari normal maka akan 10 tahun.
lebih mudah mengalami kelelahan dalam
melakukan pekerjaan. Ditambahkan pula oleh Nasution (1998),
Tingkat kelelahan lebih tinggi dialami
Dari tabel 5, diatas juga dapat dilihat oleh tenaga kerja dengan masa kerja yang
bahwa sebanyak 28 orang responden lebih lama ia bekerja maka perasaan jenuh
(84.8%) yang memiliki riwayat penyakit akibat pekerjaan yang monoton tersebut
lebih banyak mengalami kelelahan akan berpengaruh terhadap tingkat
dibandingkan dengan responden yang kelelahan yang dialaminya. Kelelahan
tidak memiliki riwayat penyakit yakni 5 yang terjadi secara terus menrerus
orang (15.2%). Dari hasil uji statistik yang berakibat pada kelelahan kronis.
dilakukan diperoleh nilai p = 0.001 artinya Selanjutnya untuk mengetahui hubungan
dengan CI= 95%, terdapat hubungan yang cara kerja memotong pelepah dan TBS
bermakna antara riwayat penyakit yang menurut tinggi tanaman dengan kelelahan
dialami pemanen dengan kelelahan kerja kerja, maka dilakukan uji statistik dengan
yang dirasakanya. Artinya responden yang tabulasi silang. Setelah dilakukan tabulasi
memiliki riwayat penyakit akan lebih silang untuk mengetahui hubungan antara
banyak mengalami kelelahan proses kerja memotong pelepah dan TBS
dibandingkan dengan kejadian kelelahan menurut tinggi tanaman dengan kelelahan
pada responden yang tidak menderita kerja maka hasil uji dapat dilihat pada
riwayat penyakit tertentu. tabel berikut: