You are on page 1of 6

‫‪Khutbah Idul Fitri‬‬

‫‪MENJAGA KUALITAS KETAQWAAN‬‬


‫‪SETELAH BERLALUNYA BULAN RAMADLAN‬‬
‫‪Oleh: KH. Choirul Ansori, S.Ag., M.Pd.I‬‬

‫‪Khutbah Pertama‬‬
‫ُ ََُْ ُ ََُْ ُ ََُْ ُ ََُْ ُ ََُْ ُ ََُْ ُ ََُْ ُ ََُْ ُ ََُْ َ ًْ َْ َ ْ ُ َ‬
‫هلل ك ِث ْي ًرا‬
‫هللا أكبر‪ ،‬هللا أكبر‪ ،‬هللا أكبر‪ ،‬هللا أكبر‪ ،‬هللا أكبر‪ ،‬هللا أكبر‪ ،‬هللا أكبر‪ ،‬هللا أكبر‪ ،‬هللا أكبر ك ِبيرا والحمد ِ‬
‫هللا‬ ‫ان هللا ُب ْك َر ًة َو َأص ْي ًال‪َ ،‬ال إ َله إ َّال ُ‬
‫هللا َو َال َن ْع ُب ُد إ َّال إ َّي ُاه ُم ْخلص ْي َن َل ُه الد ْي َن َو َل ْو َكر َه ْا َلكاف ُر ْو َن‪َ .‬ال إ َله إ َّال ُ‬ ‫َو ُس ْب َح َ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اب َو ْح َد ُه‬‫ص َر َع ْب َد ُه َو َه َز َم ْا َأل ْح َز َ‬
‫ص َد َق َو ْع َد ُه َو َن َ‬
‫َو ْح َد ُه َ‬

‫َ‬ ‫ْ َ َ َ ْ َُ‬ ‫ْ‬


‫هللا ا َلب ِر ا َّلر ِح ْي ِم َواَلال ِئك ِة اَلق َّرِب ْي َن َعلى‬ ‫لع َاَل ْي َن َل ُه ْ ُ َ َ ُ ْ َ ْ َ َ ُ َّ َ ْ َ َ ُ َ َ َ َ ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ ُ‬
‫النع َمة وله الفض ُل وله الثن ُاء الحسن وصلوات ِ‬ ‫ِ‬ ‫هلل َر ِب ا َ ِ‬
‫الح ْمد ِ‬
‫َّ‬ ‫ْ‬ ‫َ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ َ َ ُ َ ْ ُ َّ َ ْ ُ‬ ‫َ َ‬
‫ات اَل ْؤ ِم ِن ْي َن َو َء ِال ا َلب ْي ِت الط ِاه ِرْي َن‬ ‫َس ِي ِدنا ُمح َّم ٍد طه األ ِمي ِن وعلى سا ِئ ِر األن ِبي ِاء واَلرس ِلين ور ِض ي هللا عن أمه ِ‬
‫الد ْي ِن‪ ،‬أما بعد‬ ‫ْ َ َ َ‬ ‫الراشد ْي َن َو ْا َألئ َّمة ْاَلُ ْه َتد ْي َن َو ْا َأل ْول َي ِاء َو َّ ْ َ َ ْ َ َ‬ ‫َْ ََُ‬
‫الص ِال ِحين و َمن ت ِبع ُه ْم ِب ِإحس ٍان ِإلى ي ْو ِم ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫والخلف ِاء َّ ِ ِ‬
‫َْ ََ َ َ ُ َ َ‬
‫هللا ت َعالى ِفي ِك َت ِاب ِه‬ ‫ََْ‬ ‫ُ ُْ ُ ََْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ ُ ْ َ َْ ُ‬ ‫َ َ‬
‫الس ِر والعل ِن قال‬ ‫ات َر ِح َمك ُم هللا أو ِص ْيك ْم ونف ِس َي ِبتقوى ِ‬
‫هللا ِفي ِ‬ ‫اش َر اَل ْس ِل ِمين واَل ْس ِل َم ِ‬ ‫مع ِ‬
‫ْ َ‬
‫الك ِرْي ِم‬
‫َ َ ُّ َ َّ َ َ ُ َّ ُ َّ َ َ ْ َ ُ ْ َ ْ ٌ َّ َ َّ َ ْ َ َ َّ ُ َّ َ َّ َّ‬
‫الل َـه َخب ٌير ب َما َت ْع َم ُلو َن َو َق َ‬
‫ال َر ُس ْو ُل‬ ‫ِ ِ‬ ‫يا أيها ال ِذين آمنوا اتقوا اللـه ولتنظر نفس ما قدمت ِلغ ٍد ۖ واتقوا اللـه ۖ ِإن‬
‫ُ َ ُ‬ ‫َ ُ‬ ‫ُْ‬
‫اس ِبي اَل َّت ُق ْون ََم ْن كان ْوا َو َح ْيث كان ْوا رواه أحمد‬ ‫هللا َع َل ْيه َو َس َّل َم إ َّن َأ ْو َلى َّ‬
‫الن‬ ‫ص َّلى ُ‬
‫هللا َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫‪Ma’asyiral muslimin wal muslimat jama’ah shalat idul fitri yang dimuliakan dan dirahmati Allah‬‬
‫‪ta’ala.‬‬

‫‪Marilah pada kesempatan yang mulia ini, di hari yang mulia ini dan di tempat yang mulia‬‬
‫‪ini, kita tingkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah ta’ala. Karena hanya dengan iman dan taqwa‬‬
‫‪kita akan mendapatkan kemuliaan dan kebahagiaan di dunia dan akherat. Allah ta’ala telah‬‬
‫‪memberikan kepada kita anugerah iman, sebuah anugerah yang tidak tertandingi oleh semua‬‬
‫‪kenikmatan dunia. Rasulullah bersabda:‬‬
‫َ‬ ‫َ ْ ُ ْ َ ْ ُّ ْ َ َ َ ْ ُ ْ َ ْ ْ َ ُ َ َ َ َّ ُ َ ْ ُ ْ َ َ ْ ً َ َ ْ ُ ْ َ ْ ْ َ ُ َ َ ْ ُ ْ َ ُّ ْ َ َ َّ‬
‫الدن َيا فكأ َّن ُه َما ُم ِن َع ش ْي ًئا‬ ‫من أع ِطيت الدنيا ولم يعط ا ِِليمان فكأنه لم يعط شيئا ومن أع ِطي ا ِِليمان ولم يعط‬
‫‪Artinya: “Seseorang yang diberi kenikmatan dunia dan tidak diberi kenikmatan iman maka‬‬
‫‪sesungguhnya ia tidak mendapatkan apa-apa dan seseorang yang diberi kenikmatan iman dan‬‬
‫)‪tidak diberi kenikmatan dunia maka ia telah mendapatkan semuanya” (HR. Ahmad‬‬
Karenanya, patutlah kita bersyukur kepada Allah bahwa kita termasuk di antara hamba-
hamba Allah yang mendapatkan anugerah yang sangat agung tersebut. Syukur kita kepadaNya
adalah dengan senantiasa menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya.
َ ‫ َوهلل ْا‬،‫هللا َأ ْك َب ُر‬
‫لح ْم ُد‬ ُ ،‫هللا َأ ْك َب ُر‬
ُ ،‫هللا َأ ْك َب ُر‬
ُ
ِ
Ma’asyiral muslimin wal muslimat jama’ah shalat idul fitri yang dimuliakan dan dirahmati Allah
ta’ala.

Gema takbir berkumandang dimana-mana sebagai pertanda Ramadlan telah berakhir dan hari
kemenganan telah tiba. Kalimat takbir, tahlil dan tahmid bersaut-sautan dari setiap menara-menara
Mesjid. Kalimat takbir Allaahu Akbar merupakan pengakuan kita bahwa Allah maha besar, Allah
maha agung. Kebesaran dan keagungan Allah bukan berarti bahwa Allah mempunyai badan dan
bentuk yang besar akan tetapi keberasan dan keagungan Allah pada derajat dan kemulian-Nya.
Kalimat tahlil merupakan ikrar kita bahwa hanya Allah dzat yang berhak disembah dan semua
sesembahan selain Allah adalah bathil. Kalimat tahmid adalah ungkapan rasa syukur kita terhadap
karunia ni’mat Allah di antaranya kita telah menyempurnakan ibadah puasa selama sebulan penuh,
melewati hari-hari di bulan Ramadlan dengan menahan lapar dan dahaga. Menahan hawa nafsu
kita untuk menjauhi semua larangan dalam ibdah puasa. Semoga kita meraih rahmat Allah,
ampunan-Nya dan dibebaskan dari siksa api neraka.

Ma’asyiral Muslimin wal muslimat rahimakumullah,


Bulan Ramadlan telah meninggal kita, bulan yang penuh berkah, bulan yang membawa segudang
rahmat, menebarkan seluas-luasnya pengampunan, menawarkan pahala yang berlipat. Bulan
Ramadhan adalah bulan ibadah, bulan al Qur’an, bulan iktikaf, bulan berderma, bulan berdzikir,
bulan berempati dan masih banyak lagi kemuliaan bulan Ramadhan. Mungkinkah kita akan
bertemu kembali dengan bulan Ramadlan, adakah kita dalam keadaan sehat ketika bertemu dengan
Ramadlan tahun depan. Ramadlan pasti akan kembali lagi selama masih ada kehidupan di dunia
ini, akan tetapi belum tentu Allah menakdirkan kita bisa berjumpa kembali dengan Ramadlan.
Mungkinkah Ramadlan kemarin adalah yang terakhir bagi kita?.

Sungguh beruntung orang yang telah berpuasa Ramadlan dengan dilandasi iman dan niat semata
mengharap ridla Allah. Sungguh berbahagia orang yang menghidupkan malam-malam Ramadlan
dengan berbagai ibadah dengan dilandasi keimanan dan niat semata mengharap ridla Allah.
Sungguh mujur orang yang menghidupkan malam lailatul qadar dengan dilandasi keimanan dan
niat semata mengharap ridla Allah. Sebaliknya sungguh celaka orang yang mendapatkan bulan
Ramadlan akan tetapi tidak mendapatkan ampunan dari Allah. jika kita tidak mendapatkan
keberkahan bulan yang paling mulia, kapan lagi kita akan mendapatkannya. Semoga amal ibadah
kita diterima oleh Allah ta’ala dan semoga kita masih diberikan kesempatan untuk bisa bertemu
kembali dengan bulan Ramadlan.

َ ‫ َوهلل ْا‬،‫هللا َأ ْك َب ُر‬


‫لح ْم ُد‬ ُ ،‫هللا َأ ْك َب ُر‬
ُ ،‫هللا َأ ْك َب ُر‬
ُ
ِ
Ma’asyiral Muslimin wal muslimat rahimakumullah,
Hari-hari yang indah bersama al-Qur’an di bulan Ramadlan, jangan sekali-kali di luar Ramalan
kita lupakan. Hari-hari yang indah ketika beramal kebaikan di bulan Ramadlan, maka sehabis
Ramadlan jangan dihentikan. Hari-hari yang indah pada saat kita selalu mendatangi masjid di
bulan Ramadlan, maka sehabis Ramadlan jangan kita tinggalkan. Hari-hari yang indah sewaktu
kita selalu berusaha untuk menghiasi diri dengan akhlakul karimah di bulan Ramadlan, maka
selepas Ramadlan jangan sampai kita nodai dengan keburukan. Sebaik-baik keberagamaan
seseorang adalah apa yang ia istiqamahkan. Diriwayatkan dari Sayyidah ‘Aisyah radliyallahu
‘anha bahwa Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: َ
َ ْ
)‫اح ُب ُه َ(ر َو ُاه ال ُبخ ِار ُّي َو ُم ْس ِل ٌم‬ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ ‫ان أ َح ُّب‬ َ ‫َك‬
ِ ‫الدي ِن ِإل ْي ِه ما داوم عل ْي ِه ص‬
ِ
Maknanya: “Perilaku keberagamaan seseorang yang paling dicintai oleh Nabi adalah yang
diistiqamahkan dan senantiasa dilestarikan” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Jangan sampai pelajaran-pelajaran berharga yang kita petik dari madrasah Ramadlan tidak terlihat
bekasnya selepas Ramadlan. Jangan sampai kita menjadi seperti perempuan yang memintal
benang kemudian mengurainya kembali. Ia telah bersusah payah memintalnya kemudian dengan
mudahnya ia mengurainya:
ً َ َْ ُ َ َ َ َ َ َّ َ ُ ُ َ َ َ
)92 :‫ض ْت غ ْزل َها ِم ْن َب ْع ِد ق َّو ٍة أنكاثا (النحل‬ ‫وال تكونوا كال ِتي نق‬
Maknanya: “Dan janganlah kalian seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya
setelah dipintal dengan kuat menjadi bercerai-berai kembali” (Q.S. an-Nahl: 92).

Para ulama mengatakan bahwa salah satu tanda diterimanya amal kebaikan seseorang adalah
melakukan amal kebaikan setelahnya. Artinya, jika seseorang diberi kemudahan untuk melakukan
amal-amal kebaikan setelah bulan Ramadlan, tetap semangat melakukan berbagai kebaikan meski
telah meninggalkan Ramadlan, maka hal itu pertanda bahwa ibadah puasanya dan berbagai ibadah
lainnya selama Ramadlan diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Semoga puasa kita, ibadah
malam kita, zakat dan segala amal baik kita di bulan Ramadlan diterima oleh Allah dan menambah
timbangan amal kebaikan kita kelak di akhirat.

Ma’asyiral Muslimin wal muslimat rahimakumullah,


Madrasah Ramadlan telah mendidik, melatih, menempa kita, mengajarkan kita bersyukur,
bersabar, jujur, amanah, disiplin, memiliki empati yang tinggi, peduli kepada kaum dhu’afa dan
sifat-sifat mulia lainnya, tujuannya agar kita menjadi orang yang bertaqwa. Jasmaniyah dan
ruhaniyah kita terus ditempa untuk meningkatkan amal ibadah dan ketaqwaan.

Syariat Islam mengajarkan pemeluknya agar selalu menjaga kualitas keimanan dan ketaqwaan
agar terus meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Karenanya, disamping ibadah fardlu ada
ibadah-ibadah yang hukumnya sunnah. Ibadah fardlu wajib didahulukan dari pada yang sunnah,
dan ibadah sunnah menjadi penyempurna ibadah fardlu. Ada shalat sunnah rawatib yang menyertai
shalat fardlu, ada infaq dan sedekah yang sunnah disamping kewajiban zakat, begitu pula ada haji
dan umroh yang sunnah setelah haji dan umroh yang fardlu.

Dalam ibadah puasa juga terdapat puasa sunnah, seperti puasa senin dan kamis, puasa arafah, puasa
asyura’, puasa tiga hari pada setiap pertengahan bulan hijriyah tanggal 13,14 dan 15 yang dikenal
dengan ayyamul biydl dan lain-lain. Setelah puasa ramadlan ada puasa sunnah 6 hari pada bulan
syawwal. Puasa 6 hari di bulan syawwal berperan menjaga kualitas ketaqwaan yang telah
meningkat selama sebulan ramadlan, agar tidak menurun drastis. Seyogyanya segala amal
kebaikan yang telah dimulai pada bulan ramadlan tetap dijaga, terutama puasa. Karena kewajiban
utama pada bulan ramadlan adalah puasa. Oleh karena itu, mari kita laksanakan puasa sunnah 6
hari di bulan syawwal agar kualitas ketaqwaan kita tetap terjaga. Hal ini berdasarkan sabda
Rasululah shallallaahu ‘alaihi wa sallam:
َّ ‫ض َان ُث َّم َأ ْت َب َع ُه س ًّتا م ْن َش َّوال َك َان َكص َيام‬
‫الد ْه ِر رواه مسلم‬ َ ‫َم ْن َص َام َ َرم‬
ِ ِ ٍ ِ ِ
“Barangsiapa yang berpuasa ramadhan, lalu menyambungnya dengan enam hari di bulan syawwal, maka dia
bagaikan berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim)

َ ‫ َوهلل ْا‬،‫هللا َأ ْك َب ُر‬


‫لح ْم ُد‬ ُ ،‫هللا َأ ْك َب ُر‬
ُ ،‫هللا َأ ْك َب ُر‬
ُ
ِ
Ma’asyiral Muslimin wal muslimat rahimakumullah,
Ada sebuah tradisi baik di kalangan umat Islam Ahlus sunnah wal jama’ah di Indonesia, di
antaranya kebahagiaan di hari raya tidak hanya mereka meriahkan di antara sesama kaum
muslimin yang masih hidup akan tetapi mereka juga melakukan ziarah kubur. Mereka tidak
melupakan orang-orang dekat mereka, orang tua, kakek dan nenek, anak, saudara, guru dan bahkan
teman mereka. Seorang mukmin yang baik adalah mukmin yang tidak melupakan jasa baik orang
tua yang telah membesarkannya, memeliharanya dengan jerih payah, mendidik dengan tanpa
pamrih. Tidak melupakan jasa seorang guru yang menyebabkan kitab isa menjadi seperti sekarang
ini. Tradisi baik ini bukanlah tanpa dasar, akan tetapi diajarkan oleh guru-guru kita, diamalkan
orang-orang sebelum kita dari generasi ke generasi hingga sampai ke masa kita sekarang.
Sayyidina Ali bin Abu Thalib berkata:
‫الس َّن ِة رواه البيهقي في السنن الكبرى‬ َ ‫لخ ُر ْو ُج في ْالع ْي َد ْين إ َلى ْا‬
ُّ ‫لج َّب َان ِة م َن‬ ُ ْ َ َّ ُّ َ ْ َ ْ ْ َ َ َ
‫ وا‬،‫الج ْه ُر ِفي صال ِة ال ِعيدي ِن ِمن السن ِة‬
ِ ِ ِ ِ ِ
“Mengeraskan suara pada shalat 2 hari raya adalah bagian dari sunnah dan ziarah ke kuburan
pada 2 hari raya adalah bagian dari sunnah.”

Ma’asyiral Muslimin wal muslimat rahimakumullah,


Ada tradisi saling berkunjung antara sanak saudara dan tetangga, saling memaafkan dan saling
memberi. Tradisi ini menunjukkan betapa mulianya ikatan persaudaraan antara sesama muslim.
Mereka bagaikan satu tubuh yang saling menguatkan, merasakan bahagia dan sakit bersama-sama.
Momen idul fitri mereka manfaatkan untuk bersilaturrahim. Rasulullah bersabda:
ْ َ ُّ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ْ ُ َ ُ ُ ُ َ َ َ َ ُ َ ْ َ َّ َ ُ ْ َ ُ َّ َ ْ َ
‫الس ْو ِء فل َي ِص ْل َر ِح َم ُه‬ ‫من سره أن يوسع ِفي ِرز ِق ِه ويبارك له ِفي عم ِر ِه ويدفع عنه ِميتة‬
“Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya, diberkahi umurnya dan dijauhkan dari
meninggal dunia dalam keadaan su-ul khatimah maka hendaknya ia bersilaturrahim.”

Semoga di hari yang fitrah ini kita tergolong orang yang kembali kepada fitrah, meraih
kemenangan, dan amal ibadah puasa kita diterima oleh Allah ta’ala. Aamiin
‫اس َت ْغ ِف ُر ْو ُه‪ ،‬إ َّن ُه ُه َو ْال َغ ُف ْو ُر َّ‬
‫الر ِح ْي ُم‪.‬‬ ‫َأ ُق ْو ُل َق ْول ْي ٰه َذا َو َأ ْس َت ْغف ُر َ‬
‫هللا ل ْي َو َل ُك ْم‪َ ،‬ف ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬
‫َ َ َ‬ ‫َ ً َ‬ ‫ُ ََُْ ُ ََُْ ُ ََُْ ُ ََُْ ُ ََُْ ُ ََُْ ُ ََُْ َ ْ ُ ْ َ‬
‫هلل اَل ْو ُج ْو ِد أ َزال َوأ َب ًدا ِبال َمكا ٍن َوال‬ ‫هللا أكبر‪ ،‬هللا أكبر‪ ،‬هللا أكبر‪ ،‬هللا أكبر‪ ،‬هللا أكبر‪ ،‬هللا أكبر‪ ،‬هللا أكبر الحمد ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫ان َو َع َلى َءاله َوأ ْ‬ ‫الس َال ُم َع َلى َسيد َنا ُم َح َّمد َسيد َو َلد َع ْد َن َ‬ ‫الص َال ُة َو َّ‬ ‫َي ْجر ْي َع َل ْيه َز َم ٌ‬
‫ص َح ِاب ِه َو َم ْن ت ِب َع ُه ْم ِب ِإ ْح َس ٍان‬ ‫ِِ‬ ‫ٍ ِِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ان َو َّ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫إ َلى َي ْوم ُي ْب َعث اِلن ُ‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬
‫لجا ُن أ َّما َب ْع ُد‪،‬‬
‫س َوا َ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫َّ َ َ َ ْ َ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ َ َ َ ْ َ ُ ْ َ َّ َ َ ُ َ‬ ‫ََْ‬ ‫ع َب َاد ُ ْ ُ َ َ ْ‬
‫الصال ِة َعلى ن ِب ِي ِه الك ِرْي ِم‬ ‫هللا أ َم َرك ْم ِبأ ْم ٍر َع ِظ ْي ٍم أ َم َرك ْم ِب‬ ‫هللا وطاع ِت ِه واعلموا أن‬ ‫هللا أو ِص ْيك ْم ونف ِس َي ِبتقوى ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫َ َ ُ َ ُّ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ص ُّلو َن َعلى َّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ً َ ْ ً َّ َّ‬
‫الل َـه َو َمالئك َت ُه ُي َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫صلوا َعل ْي ِه َو َس ِل ُموا‬ ‫الن ِب ِي ۖ َيا أ ُّي َها ال ِذين آمنوا‬ ‫ِ‬ ‫فقال تعالى ولم يزل قا ِئال ع ِليما ِإن‬
‫َ‬
‫ت ْس ِل ًيما‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ َّ َ َ َ َ َ ُ َ َّ َ َ َ َ َ َ ُ َ َّ َ َ َ َّ‬
‫صل ْي َت َعلى َس ِي ِدنا ِإ ْب َر ِاه ْي َم َو َعلى َء ِال َس ِي ِدنا ِإ ْب َر ِاه ْي َم‬ ‫اللهم ص ِل على س ِي ِدنا محم ٍد وعلى ء ِال س ِي ِدنا محم ٍد كما‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َو َب ِار ْك َعلى َس ِي ِدنا ُم َح َّم ٍد َو َعلى َء ِال َس ِي ِدنا ُم َح َّم ٍد ك َما َب َارك َت َعلى َس ِي ِدنا ِإ ْب َر ِاه ْي َم َو َعلى َء ِال َس ِي ِدنا ِإ ْب َر ِاه ْي َم ِإ َّن َك‬
‫اج ِرْي َن‬ ‫ه‬‫الص َح َاب ِة ِم َن ْاَلُ َ‬
‫ان َو َعلي َو َع ْن َب ِق َّي ِة َّ‬ ‫الراشد ْي َن َأبي َب ْكر َو ُع َم َر َو ُع ْث َم َ‬
‫َ ْ ٌ َ ْ ٌ َ َ َ ُ َّ َ ْ ُ َ َ َّ‬
‫ِ‬ ‫ِ ٍ‬ ‫ٍ‬ ‫ح ِميد م ِجيد وارض اللهم ع ِن الخلف ِاء ِ ِ ِ‬
‫الد ْي ِن‬ ‫ْ َ َ َ‬ ‫صار َو َّ ْ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ‬ ‫َ ْ َْ َ‬
‫الس ِاب ِقين األ َّو ِلين و َمن ت ِبع ُه ْم ِب ِإحس ٍان ِإلى ي ْو ِم ِ‬ ‫واألن ِ‬
‫َ‬ ‫اك َف ْ‬ ‫الله َّم إ َّنا َد َع ْو َن َ‬ ‫ْ َْ َ‬ ‫اغف ْر ل ْل ُم ْسلم ْي َن َو ْاَلُ ْسل َمات َو ْاَلُ ْؤمن ْي َن َو ْاَلُ ْؤم َن ْ َ ْ‬
‫ُ َّ ْ‬
‫اس َت ِج ْب ل َنا‬ ‫ِ‬
‫ات ُ‬ ‫ات األح َي ِاء ِمن ُه ْم واأل ْم َو ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫اللهم ِ ِ ِ ِ‬
‫َ َ ُ‬ ‫ْ َ‬ ‫ُ َ َ َ ُ َّ ْ َ ْ َ ُ َ ً ُ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ُ ْ َ ُ َّ ْ ُ‬
‫است ْر َع ْو َرا ِت َنا َو ِآم ْن َر ْو َعا ِت َنا َواك ِف َنا ش َّر َما ن َتخ َّوف‬ ‫دعاءنا اللهم اجعلنا هداة مهت ِدين غير ض ِالين وال م ِض ِلين اللهم‬
‫اب َّ‬ ‫اآلخ َرة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ‬ ‫ُّ ْ َ َ َ َ ً َ‬ ‫َّ َ َ َ‬
‫الن ِار‬ ‫َربنا ءا ِتنا ِفي الدنيا حسنة و ِفي ِ ِ‬
‫ُ ُ َ َّ ُ‬ ‫َ ُْ َ ْ ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫لع ْد ِل َوا ِِل ْح َس ِان َو ِإ ْي َت ِاء ِذ ْي ا ُلق ْرَبى َو ْي ْن َهى َع ِن ا َلف ْحش ِاء َواَل ْنك ِر َوا َلبغ ِي َي ِعظك ْم ل َعلك ْم‬
‫ْ‬ ‫هللا َي ْأ ُم ُر ب ْا َ‬
‫ع َب َاد هللا‪ ،‬إ َّن َ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬
‫َتذك ُر ْو َن‪ ،‬فاذك ُر ْوا َ‬ ‫َ‬
‫لع ِاَل ْي َن‪.‬‬
‫لح ْم ُد هلل َرب ا َ‬
‫ِ ِ‬
‫لعظ ْي َم َيذك ْرك ْم َواشك ُر ْو ُه َعلى ن َعمه َيز ْدك ْم َولذك ُر هللا أك َبر َوا َ‬
‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫هللا ا َ‬

‫‪Tradisi-tradisi di hari raya:‬‬

‫‪1. Silatur Rahim‬‬


‫‪2. Ziarah kubur‬‬
‫‪3. Bersedekah kepada sanak keluarga dan anak-anak kecil‬‬
4. Berbahagia Bersama keluarga

You might also like