Professional Documents
Culture Documents
Khutbah 1
Khutbah Pertama:
ال ات َأعْ مَا ِلنَا ،مَنْ يَ ْه ِد ُ
هللا َف َ ُسنَا وَ ِمنْ س َِِّيئَ ِشرُ وْ ِر َأ ْنف ِ ستَ ْغفِرُ هُ ،وَ نَعُو ُذ ِبا ِ
هلل ِمنْ ُ ِإنَّ ا ْل َحمْ َد ِللَّ ِه نَ ْح َم ُد ُه وَ نَ ْ
ستَ ِع ْينُ ُه وَ نَ ْ
ش َه ُد َأنَّ م َ
ُح َّمدًا عَ ْب ُد ُه وَ رَ سُوْ لُ ُه ش ِريْكَ لَ ُه وَ َأ ْ ش َه ُد َأنَّ الَ ِإلَ َه ِإالَّ ُ
هللا وَ ْح َد ُه الَ َ ي لَهَُ .أ ُْض َّل لَ ُه وَ مَنْ يُضْ ِل ْل َفالَ َها ِد َ م ِ
يَا َأيُّ َها الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اتَّقُوا اللَّ َه َحقَّ تُ َقا ِت ِه وَ اَل تَمُوتُنَّ ِإاَّل وَ َأ ْنتُ ْم ُم ْ
س ِلمُونَ
س ِديدًا ،يُصْ ِلحْ لَ ُك ْم َأعْ مَالَ ُك ْم وَ يَ ْغ ِفرْ لَ ُك ْم ُذنُوبَ ُك ْم وَ مَنْ ي ُِط ِع اللَّ َه وَ رَ سُولَ ُه
يَا َأيُّ َها الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اتَّقُوا اللَّ َه وَ ُقولُوا َقوْ اًل َ
َف َق ْد َفازَ َفوْ زً ا عَ ِظيمًا
َأمَّا بَ ْع ُد
شرَّ األُمُوْ ِر م َ
ُح َدثَاتُ َها ،وَ ُك َّل هللا عَ لَ ْي ِه وَ َ
سلَّ َم ،وَ َ ُح َّم ٍد صَ لَّى ُ هللا وَ خَ يْرَ ا ْل َهد ِ
ي َه ْد ُ
يم َ ْث ِكتَابُ ِ فإنَّ َأصْ د ََق ا ْل َح ِدي ِ
م ُْح َدثَ ٍة ِبدْعَ ٌة وَ ُك َّل ِبدْعَ ٍة ضَ الَل ٍة
َ َ
ص ِمنَ اأْل مْ وَ ا ِل وَ اأْل ْنف ِ
ُس وَ الثَّمَرَ ِ
ات ۗ وَ ب َِِّش ِر الصَّ ِاب ِرينَ ف وَ ا ْل ُج ِ
وع وَ نَ ْق ٍ شيْ ٍء ِمنَ ا ْلخَ وْ ِ
وَ لَنَ ْبلُوَ نَّ ُك ْم ِب َ
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita
]gembira kepada orang-orang yang sabar.” [Al-Baqarah: 155
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan bahwa Dia akan menguji hamba-
hamba-Nya. Terkadang dengan kelapangan, terkadang dengan kesempitan
baik berupa ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, maupun buah-
buahan.
1
”Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami
mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar
Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu.” [Muhammad: 31]
Terkadang Allah memberikan ujian berupa kebahagiaan dan pada saat yang
lain Allah juga memberikan ujian berupa kesusahan, seperti rasa takut dan
kelaparan.
”Dan Allah telah Membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang
dahulunya aman lagi tenteram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari
segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah,
karena itu Allah Menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan
ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat.” [An-Nahl: 112]
Allah Ta’ala menggambarkan kelaparan dan ketakutan dengan pakaian. Hal ini
karena kelaparan dan ketakutan tampak jelas pada orang yang kelaparan dan
ketakutan tampak jelas pada orang yang kelaparan dan ketakutan, bagaikan
pakaian yang menyelimuti mereka.
Ini ditunjukkan dari penggunaan kata “bi syai-in” yang berarti sejumlah kecil
saja bukan seluruhnya. Para ulama mengatakan, bila diuji dengan rasa takut
secara menyeluruh niscaya akan binasa. Padahal ujian itu untuk menyaring
bukan untuk membinasakan.
2. Musibah berupa kelaparan
2
Yang dimaksud dengan al-juu’ adalah kelaparan dan kekeringan, sebagaimana
dijelaskan oleh Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, dosen Tafsir
Universitas Islam Madinah.
Sama dengan musibah rasa takut, musibah kelaparan di sini pun juga bukan
kelaparan secara keseluruhan, namun hanya sebagian saja dari kelaparan.
Sebab bila diuji dengan kelaparan secara total maka akan binasa.
Semua hal di atas dan yang semisalnya adalah bagian dari ujian dari Allah
Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya. Siapa bersabar, maka Allah akan
memberikan pahala kepadanya dan siapa yang tidak bersabar dan berputus
asa karenanya maka Allah akan menimpakan siksaan kepadanya.
3
Baca juga Khutbah Jum’at: Akibat Mujaharah
ف ۖ َف ِإنْ َأصَ ابَ ُه خَ يْرٌ اطْم ََأنَّ ِب ِه ۖ وَ ِإنْ َأصَ ابَ ْت ُه ِف ْتنَ ٌة ا ْن َقلَبَ عَ لَىٰ وَ ْج ِه ِه خَ ِسرَ ال ُّد ْنيَا
ٍ َّْاس مَنْ يَ ْعبُ ُد اللَّ َه عَ لَىٰ َحر ِ وَ ِمنَ الن
ُوَ اآْل ِخرَ َة ۚ ٰ َذ ِلكَ ُهوَ ا ْلخُ سْرَ انُ ا ْلم ُِبين
”Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di
tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan
jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di
dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.” [Al-Hajj:
11]
2. Berbagai ujian berupa musibah itu menyiapkan orang-orang
mukmin untuk berkuasa (tamkin) di muka bumi.
Ada orang bertanya kepada Imam Syafi’i rahimahullah, ”Manakah yang lebih
utama, sabar, atau ujian atau tamkin?” Maka beliau menjawab,
َ وَ ِإ َذا صَ بَرَ م ُِِّكن، َ َف ِإ َذا امْ تُ ِحنَ صَ بَر، وَ اَل يَ ُكوْ نُ التَّمْ ِكيْنُ ِإاَّل بَ ْع َد ْال ِم ْحنَ ِة،التَّمْ ِكيْنُ دَرَ َج ُة ْاألَ ْن ِبيَا ِء
Tamkin itu derajat para Nabi. Tamkin itu tidak akan terjadi kecuali setelah
ujian. Apabila diuji dia bersabar dan bila bersabar maka dia akan mendapat
tamkin.”
4
Tirmidzi (2399) dan Al-Albani menshahihkannya di dalam As-Silsilah Ash-
Shahihah (2280)]
Nabi ﷺjuga bersabda,
( ِإ َذا َأرَ ا َد اللَّ ُه ِب َع ْب ِد ِه ا ْلخَ يْرَ عَ َّج َل لَ ُه: سلَّ َمَ َ َقا َل رَ سُو ُل اللَّ ِه صَ لَّى اللَّ ُه عَ لَ ْي ِه و: س رضي هللا عنه َقا َل َ
ٍ َوعَ نْ أن
( رواه الترمذي. )ي ِب ِه يَوْ َم ا ْل ِقيَا َم ِة َ شرَّ َأمْ سَكَ عَ ْن ُه ِب َذ ْن ِب ِه َحتَّى يُوَ ا ِف
َّ وَ ِإ َذا َأرَ ا َد اللَّ ُه ِب َع ْب ِد ِه ال، ا ْل ُعقُوبَ َة ِفي ال ُّد ْنيَا
1220( ) وصححه األلباني في السلسلة الصحيحة2396
َأوْ َحط َّ عَ ْن ُه ِب َها خَ ِطيئَ ًة، شوْ َك ٍة َفمَا َفوْ َق َها ِإال رَ َف َع ُه اللَّ ُه ِب َها دَرَ َج ًة
َ ُْصيبُ ا ْلم ُْؤ ِمنَ ِمن
ِ مَا ي
“Tidaklah seorang mukmin terkena duri atau yang lebih dari itu kecuali Allah
mengangkat dengan musibah tersebut satu derajat atau menghapus darinya
dengan musibah tersebut satu kesalahan.
5. Ujian yang menimpa itu kesempatan untuk memikirkan tentang
berbagai kekurangan diri dan kesalahan di masa lalu. Bila ternyata
itu adalah sebuah hukuman lantas dimana kesalahannya?
6. Musibah itu merupak pelajaran tauhid, iman dan tawakal.
Kita mengetahui diri secara praktis tentang hakikat diri kita sendiri bahwa
anda adalah seorang hamba yang lemah. Kita tidak punya daya kecuali
dengan kekuatan dari Allah. Maka kita akan bertawakkal kepada Allah dengan
tawakal yang sebenarnya dan berlindung kepada Allah dengan sebenar-benar
perlindungan.
Saat itulah runtuhlah pengaruh dan kesombongan, rasa ujub , lalai dan tertipu
oleh diri sendiri. Kita menjadi faham bahwa kita sangat membutuhkan Allah
Ta’ala. kita adalah orang lemah yang berindung kepada Dzat Yang Maha Kuat
lagi Maha Perkasa.
5
ُت عَ لَ ْي ُك ُم اأْل َرْ ض َ ْن ۙ ِإ ْذ َأعْ َجبَ ْت ُك ْم َك ْثرَ تُ ُك ْم َفلَ ْم تُ ْغ ِن عَ ْن ُك ْم
ْ ش ْيئًا وَ ضَ ا َق ِ َلَ َق ْد نَصَ رَ ُك ُم اللَّ ُه ِفي مَو
ٍ اطنَ َك ِثيرَ ٍة ۙ وَ يَوْ َم ُحنَي
ََت ثُ َّم وَ لَّ ْيتُ ْم ُمد ِْب ِرين
ْ ِبمَا رَ ُحب
” ، َف ِإ َذا نَزَ َل ِب ِه ْم بَاَل ٌء صَ ارُ وْ ا ِإلَى َح َقا ِئ ِق ِه ْم ؛ َفصَ ارَ ا ْلم ُْؤمِنُ ِإلَى ِإ ْيمَا ِن ِه، َستُوْ رُ وْ ن
ْ النَّاسُ مَا دَامُوْ ا ِفيْ عَ ا ِفيَ ٍة َم
وَ صَ ارَ ْال ُمنَا ِفقُ ِإلَى ِن َفا ِق ِه
”Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh
perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahanmu).” [Asy-syura: 30]
12.Musibah itu menyingkap hakikat dunia dan kepalsuannya kepada
kita.
13.Musibah itu mengingatkan dengan keutamaan nikmat Allah
terhadap diri kita berupa kesehatan dan keselamatan.
6
Khutbah Kedua
7