Professional Documents
Culture Documents
Yasi Anggasari
Fakultas Keperawatan dan Kebidanan
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Jl. Smea 57
Surabaya
Email : yasinadya@unusa.ac.id
Abstrack: Event hyperemesis gravidarum viewed from use of history when pre
hormonal contraception BPM Kusmawati Surabaya. Nausea vomiting in pregnancy is
a physiological state occurs in pregnant women on a trimester 1. But still many pregnant
women who experienced nausea vomiting excess accompanied the decline of appetite .The
purpose of this research know the incidence of hyperemesis gravidarum seen from the
history of the use of hormonal contraception during pre conception in BPM Kusmawati
Surabaya. Analytic research design.The population of all pregnant women a trimester 1
visit in BPM Kusmawati Surabaya February 2015 of 22 people , large sample of 21 of
respondents.Simple tekhnik random sampling, the independent variable research is the use
of hormonal contraceptive and the dependent variable is hyperemesis
gravidarum.Instrument of the questionnaire, data processing by means of coding,
editing,tabulating and analyzed by test Chi square, with the level of kemaknaan = 0,05 .
The results of research most ( 72.7 %) mother who use hormonal contraception had
hyperemesis gravidarum. Fisher found the results of the value of statistical test excat
=0,008 significance.Significant value < then rejected it means there is the relationship
between the use of hormonal contraceptive with hyperemesis gravidarum incident in BPM
Kusmawati Surabaya.
.
17
PENDAHULUAN antara lain keletihan, janinwanita, mual
Mual muntah pada kehamilan muntah pada kehamilan sebelumnya,
merupakan keadaan yang fisiologis terjadi penggunaan pil kontrasepsi saat
pada setiap ibu hamil pada trimester prakonsepsi, mual premenstruasi, stress
pertama. Mual biasanya terjadi pada pagi cemas, dan takut (Tiran, 2009). Mual dan
dan malam hari (Winkjosastro,2006). muntah selama kehamilan biasanya
Keadaan seperti ini cukup diatasi dengan disebabkan oleh perubahan dalam sistem
berobat jalan dan akan hilang dengan endokrin yang terjadi selama kehamilan,
sendirinya setelah kehamilan menginjak terutama disebabkan karena tingginya
usia kurang lebih sepuluh minggu. Namun fluktuasi HCG (Human Chorionic
masih banyak ibu hamil yang mengalami Gonadotropin), khususnya periode mual
mual muntah berlebih yaitu lebih dari 10 muntah gestasional karena meningkatnya
kali dalam 24 jam disertai penurunan nafsu kadar hormon estrogen dan HCG (Human
makan yang biasa disebut dengan Chorionic Gonadotropin) dalam serum
Hiperemesis gravidarum. Keadaan seperti (Tiran,2009). Pengaruh Fisiologik
ini dapat mengganggu aktivitas ibu sehari- kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin
hari. Menurut Philip (2003), mencatat karena sistem saraf pusat atau
terdapat sebanyak 8,6juta ibu hamil pengosongan lambung yang berkurang.
menjadi kehilangan jam kerjanya karena Pada umumnya wanita dapat
masalah ini. menyesuaikan dengan keadaan ini,
Komplikasi hiperemesis meskipun demikian gejala mual dan
gravidarum terdapat pada sekitar 60 – 80 muntah yang berat dapat berlangsung
% primigravida dan pada 40 – 60 % sampai empat bulan.
multigravida (Mansjoer, 2010). Gejala ini Penggunaan kontrasepsi hormonal
menjadi lebih berat pada 1 dari 1.000 mempengaruhi terjadinya mual
kehamilan, namun kejadian ini akan muntah.Estrogen dan progesterone telah
berakibat fatal jika tidak segera ditangani lama terlibat dalam etiologi mual muntah,
(Mansjoer, 2010). Menurut Zerich, pada karena kadarnya yang terus
tahun 2011 di Jawa Timur terdapat meningkat.Penggunaan kontrasepsi
(8,63%) kejadian hiperemesis gravidarum hormonal diduga mempengaruhi
ringan yang dirujuk, sedangkan di penyerapan vitamin B6 dari makanan
Kabupaten Sidoarjo sendiri, kejadian sehingga dapat memperparah mual
hiperemesis gravidarum mengalami muntah. Terdapat juga peningkatan
peningkatan. Menurut data dari (Dinkes insidensi mual muntah pada wanita yang
Kota Surabaya, 2013) pada tahun 2013 telah mengalami beberapa kali kehamilan
sebanyak (26,3%), pada tahun 2014 karena kedua hormone tersebut memiliki
sebanyak (24%), Berdasarkan studi kadar yang lebih besar dibanding dengan
pendahuluan yang dilakukan di BPM wanita yang pertama kali hamil.
Kusmawati pada bulan Januari 2015 pada Hiperemesis gravidarum adalah salah
ibu hamil trimester pertama yang satu penyulit kehamilan, walaupun angka
melakukan kunjungan dengan jumlah 10 kejadiannya tidak cukup banyak namun
orang, menemukan ibu yang mengalami dampak klinis dan sosial dapat menjadi
hiperemesis gravidarum sebanyak 7 orang suatu masalah besar bagi ibu dan janinnya
(70%). Dari 7 orang yang mengalami serta akan mengganggu aktivitas ibu
hiperemesis gravidarum, 5 orang (71%) sehari-hari. Ibu hamil bisa mengalami
sebelumnya merupakan akseptor dehidrasi yang dapat berakibat fatal jika
hormonal, dan 2 orang (29%) merupakan tidak ditangani dengan baik. Hiperemesis
akseptor IUD. gravidarum yang menetap akan
Faktor penyebab terjadinya mengalami dehidrasi yang berakibat pada
Hiperemesis Gravidarum pada ibu hamil, kerusakan organ hati dan ginjal. Pada
19