You are on page 1of 18

Kredo 3 (2020)

KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra


Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODUL INTERAKTIF


BAGI PEMELAJAR BIPA TINGKAT A1

Dyah Ayu Fajar Utami & Laili Etika Rahmawati


a310160066@student.ums.ac.id, laili.rahmawati@ums.ac.id

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia

Info Artikel :
Sejarah Artikel : Abstract
The Indonesian language program for foreign speakers (BIPA) is an interesting study to pursue.
Diterima 30 April This is evidenced by the many institutions or universities that conduct BIPA. In order to provide
2020 quality BIPA education services, the availability of abundant teaching materials is needed. This
Disetujui 15 Mei research utilizes the method of R&D or research and development. This study was designed with
2020 the stage of extracting potentials and problems, collecting related data, designing instructional
materials. The purpose of this study was to develop a learning module design for A1 level BIPA
Dipublikasikan 20
learners (beginners). Based on the research that has been done, the authors found that: (1) the
Mei 2020 development of module-based teaching materials is needed by learners considering that only one
textbook is used, another addition is needed to enrich learning resources and the discrepancy of
content in textbooks with characteristics (2) product development in the form an interactive module
Keywords : for BIPA learners entitled '' Love Indonesian Language A1 '' has been carried out by adjusting the
bipa. bipa needs of learners' perceptions and the characteristics of adult learners. The implication of this
research is that the developed module can be used as a reference for BIPA teaching materials.
learning, teaching
materials, Abstrak
interactive Program bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) tengah menjadi kajian yang menarik untuk
ditekuni. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya lembaga atau universitas yang
modules menyelenggarakan BIPA. Dalam rangka memberikan pelayanan pendidikan BIPA yang
Kata Kunci : berkualitas, diperlukan ketersedian bahan ajar yang melimpah. Riset ini memanfaatkan metode R &
D atau penelitian dan pengembangan. Penelitian ini dirancang dengan tahap penggalian potensi dan
bipa, masalah, mengumpulkan data terkait, membuat rancangan bahan ajar, Tujuan dari penelitian ini
pembelajaran adalah untuk mengembangkan desain modul pembelajaran untuk pemelajar BIPA level A1
(pemula). Berdasarkan riset yang telah dilakukan, penulis menemukan bahwa: (1) pengembangan
bipa, bahan ajar, bahan ajar berbasis modul dibutuhkan oleh pembelajar mengingat buku ajar yang digunakan hanya
modul interaktif. satu, perlu tambahan lain untuk memperkaya sumber belajar dan ketidaksesuaian konten dalam
buku ajar dengan karakteristik (2) pengembangan produk berupa modul interaktif bagi pemelajar
BIPA bertajuk „‟Gemar Berbahasa Indonesia A1‟‟ telah dilakukan dengan menyesuaikan
kebutuhan dari persepsi pembelajar dan karakteristik pemelajar dewasa. Implikasi dari riset ini
adalah modul yang dikembangan dapat dijadikan salah satu referensi bahan ajar pengajaran BIPA.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODUL INTERAKTIF | 277


BAGI PEMELEJAR BIPA TINGKAT A1

Dyah Ayu Fajar Utami & Laili Etika Rahmawati
Kredo 3 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

PENDAHULUAN bahan ajar dapat membantu pemelajar


dalam rangka mencapai kompetensi
Minat untuk belajar BIPA makin yang telah ditentukan. Selanjutnya,
menunjukkan peningkatan yang positif. mengingat keputusan kongres Bahasa
Perkembangan ini tidak hanya pada Indonesia VI tahun 1993 di Jakarta, yang
pembelajaran BIPA di dalam negeri, menerangkan bahwa perlu dilakukannya
tetapi juga di luar negeri (Purwiyanti, pengembangan materi BIPA yang
2017:160). Kusmiatun (2016:10) berbeda dengan pembelajaran bahasa
menyatakan tidak hanya di dalam negeri Indonesia untuk orang Indonesia.
melainkan juga di luar negeri program Setiap tahun, siswa asing yang
BIPA dilaksanakan. Merujuk pada data mendaftar di sekolah atau universitas di
tahun 2012 di laman badan Indonesia sangat banyak dan cenderung
pengembangan dan pembinaan bahasa meningkat (Kusmiatun, 2017:198). Tren
bahwa program BIPA telah berkembangnya minat untuk
diimplementasikan di dalam negeri mempelajari bahasa Indonesia secara
melalui 45 lembaga. Lebih dari 130 formal adalah sebuah peluang sekaligus
lembaga dari 36 negara di dunia telah tantangan. Maksud peluang adalah
menyelenggarakan pengajaran BIPA aktivitas diplomasi kebahasaan dan
dengan layanan pusat kebudayaan asing, kebudayaan akan mendapat angin segar
KBRI, dan lembaga kursus (Lubna, dan semakin mudah. Wiratsih
2017:83). (2019:242) menjabarkan bahwa BIPA
Kurangnya ketersediaan bahan ajar ialah alat diplomasi, yang mampu
BIPA yang ada di pasaran, tidak memperkuat eksistensi bangsa
mendukung besarnya atensi pemelajar Indonesia. Berkat BIPA, negara di
asing. Oleh karena itu, diperlukan belahan dunia lainnya dapat mengenal
pengembangan bahan ajar bagi Indonesia dan menarik mereka untuk
pemelajar BIPA sebagai penyeimbang membuat kerjasama atau berhubungan
besarnya minat bangsa asing untuk baik. Di sisi lain, peningkatan kualitas
mempelajari bahasa Indonesia pembelajaran BIPA itu sendiri menjadi
(Ulumuddin, 2014:15). Peningkatan sebuah tantangan. Tantangan BIPA
minat tersebut harus diimbangi pula tersebut secara luas akan berkaitan erat
dengan ragam bahan ajar yang dengan wacana internasionalisasi bahasa
berkualitas. Arsanti (2018:71) Indonesia (Yahya, 2018:53).
menyampaikan bahwa kurangnya bahan Sebuah gagasan besar untuk
ajar nantinya akan berpengarung kepada menginternasionalisasikan bahasa
kualitas pembelajaran dan perkuliahan. Indonesia nyatanya membutuh dukungan
Pernyataan tersebut senada dengan dari berbagai kalangan. BIPA adalah
pendapat (Prasetyo, 2015:5) yang salah satu ujung tombak dari pergerakan
berbunyi terbatasnya bahan ajar adalah internasionalisasi bahasa Indonesia.
masalah penting dalam pembelajaran Upaya strategis yang dapat dilakukan
BIPA Pada risetnya ia menuturkan secara internal adalah meningkatkan
bahwa pengajar menghadapi kesulitan mutu pengajaran BIPA itu sendiri.
ketika memilah bahan ajar mana yang Pengajaran BIPA harus lebih
tepat untuk disajikan dalam diperhatikan dengan lebih baik. Program
pembelajaran. Mengingat tidak semua BIPA perlu ditangani dengan jeli,
278 | Jurnal Kredo
Vol. 3 No. 2 April 2020
Kredo 3 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

perbaikan standarisasi, penyiapan ajar BIPA yang kurang, perlu mendapat


pengajar berkualitas, pengembangan sumbang sih dari peneliti. Oleh
media dan bahan ajar. Ramliyani (2019:30) Program Bahasa
Masalah lain yang muncul dalam Indonesia bagi Penutur Asing diibiratkan
pembelajaran bahasa tertentu sebagai sebagai ladang subur yang tak bertuan,
bahasa asing dipengaruhi oleh perbedaan artinya siapa saja dapat menggarapnya
linguistik dan sosiokultural dari bahasa dan memberikan perannya. Terlebih
pertamanya. Ide penyelenggaraan ihwal keterbatasan sumber belajar adalah
pendidikan berbasis elektronik atau web hal yang krusial, mengingat sumber
adalah salah satu opsi yang dapat dipilih belajar tidak hanya terpaku pada satu
untuk mengakomodasi keberagaman buku teks atau buku acuan wajib.
mahasiswa asing atau pemelajar BIPA. Terlebih, sebagaimana pernyataan
Selain itu, gagasan tersebut diharapkan Rahmawati (2018:5) diperlukan bahan
mampu memecahkan batasan-batasan ajar BIPA yang digunakan sebagai
pendidikan tradisional seperti waktu, media dan sumber belajar pembelajar
pengaturan dan staf pengajar, BIPA hendaknya mempertimbangkan
menjadikan penyelenggaraan pendidikan aspek kesantunan berbahasa dalam
lebih fleksibel (Celik, 2010:1976). penyajiannya Penelitian ini dirasa sangat
Pengembangan bahan ajar yang penting mengingat terbatasnya bahan
berbasis elektronik dan interaktif ajar untuk pemelajar BIPA yang
dibutuhkan dalam rangka memenuhi memperhatikan nilai kesantunan dalam
tantangan yang kian hari kian dinamis. berbahasa Indonesia.
Perubahan zaman yang tidak sistemik Arah penelitian ini adalah untuk
dan konsisten, mengharuskan guru, mendeskripsikan pengembangan bahan
profesor, peneliti, dan pembuat ajar modul interaktif untuk pemelajar
kebijakan pendidikan untuk terus BIPA level A1. Secara umum penelitian
berinovasi. Pernyataan tersebut ini akan bermanfaat bagi dunia
didukung oleh Kristanto (2017:10) yang pendidikan yang ada di Indonesia.
berpendapat jika di era globalisasi, Temuan ini diharapkan dapat bermanfaat
melalui kecanggihan teknologi, bagi bidang kajian bahasa Indonesia,
memungkinkan siswa dapat belajar khususnya duniapengajaran BIPA.
dengan lebih efektif dan efisien. Inovasi Penulis berharap dengan dilakukannya
baik pada teori dan praktik pengajaran pengembangan bahan ajar ini akan
dan pembelajaran, serta semua aspek menyempurnakan perangkat
lain yang mendukung untuk memastikan pembelajaran BIPA yang sebelumnya
persiapan kualitas siswa atau pembelajar sudah ada.
untuk kehidupan dan pekerjaan masa Manfaat secara praktis yakni hasil
mendatang (Serdyukov, 2017:4). penelitian ini dapat memberikan variasi
Perubahan zaman pun dapat dijadikan bahan ajar yang dapat dimanfaatkan
peluang untuk mempersiapkan kualitas secara langsung oleh pembelajar BIPA.
masa dengan pembelajar. Pemanfaatan tersebut tentunya dengan
Fenemona lain yang menyumbang catatan bahan ajar yang dikembangkan
urgensi pengembangan bahan ajar ialah telah melalui tahap revisi dan
untuk menghasilkan lulusan yang sesuai mememenuhi standar kelayakan. Bagi
dengan standar kelulusan BIPA. Bahan pemelajar BIPA penelitian ini berguna
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODUL INTERAKTIF | 279
BAGI PEMELEJAR BIPA TINGKAT A1

Dyah Ayu Fajar Utami & Laili Etika Rahmawati
Kredo 3 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

karena memperkaya keterampilan sejatinya berisikan materi pembelajaran,


berbahasa Indonesia. Semoga penelitian metode, batasan, dan cara mengevaluasai
ini dapat bermanfaat dan dimanfaatkan yang di desain secara sistematis dan
dengan baik oleh pembaca yang menarik dalam rangka mencapai tujuan
budiman. yang diharapkan untuk mencapai
kompetensi atau subkompetensi dengan
KAJIAN TEORI segala kompleksitasnya. Secara konkret
Butcher (2006:130) menjelaskan bahwa
1. Hakikat Bahan Ajar alat bantu visual seperti selebaran dan
Majid (2007:174) mendeskripsikan slide/ overhead, yang meliputi teks,
bahwa bahan ajar ialah segala bentuk diagram dan gambar, plus media lain
bahan yang dapat difungsikan untuk seperti audio, video dan animasi juga
membantu guru atau instruktur dalam termasuk bahan dan sumber belajar.
melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Depdiknas (2008:4) menjabarkan bahwa 2. Hakikat BIPA
bahan ajar atau materi pembelajaran Siroj (2015:79) menjelaskan bahwa
(instructional materials) sebagai pembelajaran BIPA adalah sebuah
pengetahuan, keterampilan, dansikap proses pemolaan berkaitan dengan
yang harus dipelajari pembelajar dalam perilaku belajar. Perilaku yang dimaksud
rangka mencapai standar kompetensi adalah sikap yang berorientasi pada
yang telah ditentukan. pembangkitan dan pengkondisian
Menurut Prastowo (2018:51) bahan motivasi penutur asing dalam berbahasa
ajar adalah segala bahan (baik itu Indonesia. Bahasa Indonesia untuk
informasi, alat, maupun teks) yang penutur asing (BIPA) merupakan suatu
disusun secara sistematis yang program pembelajaran bahasa yang
menampilkan sosok utuh dari dirancang secara khusus guna
kompetensi yang akan dikuasai peserta memberikan pelajaran bagi siswa asing
didik dan digunakan dalam proses yang hendak mempelajari bahasa
pembelajaran dengan tujuan untuk Indonesia.
perencanaan dan penelaahan Purwiyanti (2017:161)
implementasi pembelajaran. menyebutkan bahwa pembelajaran
Samuel (2009:61) berpendapat jika bahasa Indonesia penutur asing (BIPA)
bahan ajar merujuk pada beberapa sejatinya berfokus pada pemelajar asing
alternatif dalam proses komunikasi. yang bahasa pertamanya (B1) bukan
Bahan ajar dapat digunakan oleh guru bahasa Indonesia. Pemelajar asing
kelas untuk mengkonkretkan konsep adalah orang asing yang sengaja
pembelajaran selama proses belajar mempelajari bahasa Indonesia. Tidak
mengajar. Hadirnya bahan ajar juga hanya pada aspek pembelajaran bahasa
dimaksudkan untuk menghindari Indonesia saja, tetapi pengenalan budaya
aktivitas ceramah, sekaligus memberikan Indonesia pun menjadi fokus
varasi cara penyampaian pesan atau pembelajaran BIPA. Yahya (2018:2)
materi dari guru ke siswa. berargumen bahwa BIPA merupakan
Widodo (2008:40) menyebut bahwa sebuah program pembelajarn bahasa
bahan ajar merupakan seperangkat Indonesia yang secara khusus ditujukan
sarana atau alat pembelajaran yang untuk warga negara asing (WNA), yang
280 | Jurnal Kredo
Vol. 3 No. 2 April 2020
Kredo 3 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

sekaligus berkedudukan sebagai subjek komunikasi (TIK) sebagai sumber


pembelajaran. belajar sebuah proses pembelajaran yang
Ningrum (2017:727) menyatakan inovatif. Proses pembelajaran menjadi
program BIPA adalah pembelajaran lebih bervariasi, tidak dibatasi oleh
bahasa Indonesia yang subjeknya ruang, waktu, dan usia. Salah satu
merupakan pembelajar asing. Maka bentuk nyata dari pemanfaatan teknologi
bahasa Indonesia merupakan suatu informasi dan komunikasi sebagai
bahasa asing bagi pemelajar BIPA. sumber belajar adalah lahirnya modul
Lebih lanjut, Suyitno (2017:175) elektronik interaktif. Yayang (2019:27)
menyampaikan bahwa BIPA (bahasa dalam penelitiannya menyebut jika
Indonesia untuk penutur asing) dapat pengembangan dan penayangan modul
dimaknai sebagai program pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan
bahasa yang secara khusus dirancang teknologi maka dapat dikatakan sebagai
guna memberikan pembelajaran bagi elektronik modul atau e-modul.
siswa asing yang berkeinginan untuk Imansari (2017:12) berpendapat
belajar bahasa Indonesia. Bahan dan bahwa e-modul merupakan modul dalam
proses belajar disesuaikan dengan format elektronik yang dijalankan oleh
kebutuhan dan tujuan siswa asing, komputer.Bahan ajar seperti materi,
memungkinkan siswa asing untuk metode, batasan, aktivitas evaluasi yang
berbicara dengan bahasa Indonesiadan didesain secara menarik sistemik untuk
menjadi terbiasa dengan kebudayaan keteracapaian kompetensi tertentu adalah
yang ada di Indonesia. hakikat dari e-modul interaktif. Menurut
Imansari, modul elektronik dapat
3. Karakteristik Modul Interaktif menyajikan teks, gambar, animasi, dan
Secara umum Raharjo (2018:120) video melalui komputer.
memaparkan bahwa bahan ajar Pengembangan bahan ajar dalam wujud
multimedia interaktif ialah bahan ajar modul dapat disimpulkan sebagai
yang memanfaatkan penggunaan serangkaian prosedur yang dilakukan
peangkat lunak yang telah dirancang untuk mengembangkan sistem
sedemikian rupa agar dijalankan oleh pembelajaran modul. Tanjung (2018:80)
siswa melalui computer. Daryanto menyarikan beberapa kriteria dalam
(2013:9) memaparkan batasan modul pengembangan sebuah modul yakni (1)
sebagai salah satu wujud bahan ajar yang untuk membantu siswa dalam
sengaja dikemas dan dirancang dengan menyiapkan system pembelajaran
format atau sistematika yang lengkap mandiri, (2) memiliki rencana kegiatan
untuk memuat pengalaman belajar belajar yang dapat ditanggapi secara
tertentu. Suatu modul dapat dikatakan maksimal, (3) menyajikan konten
interaktif apabila, mengakomodasi si pembelajaran yang lengkap dan mampu
pegguna untuk mengalami interaksi memberikan kesempatan yang belajar
tertentu, mengalami hal tertentu seperti yang sama kepada setiap siswa, (4) dapat
melihat gambar atau ilustrasi, warna, memonitor aktivitas belajar siswa, dan
suara dan sebagainya (Abdullah, (5) dapat memberikan saran, instruksi
Herpratiwi, Tarkono, 2013:2). dan informasi untuk meningkatkan
Suwatra (2018:543) memaparkan pembelajaran pada siswa.
bahwa teknologi informasi dan
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODUL INTERAKTIF | 281
BAGI PEMELEJAR BIPA TINGKAT A1

Dyah Ayu Fajar Utami & Laili Etika Rahmawati
Kredo 3 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

Peneliti mengklasifikasikan dua Tidak semua tahapan dilakukan oleh


ragam pustaka yang relevan dengan riset penulis hal tersebut mengingat ada
ini, yakni pengembangan bahan ajar dan beberapa tahap yang mengulang dari
pembelajaran BIPA. Penelitian yang tahap sebelumnya. Penelitian ini
berhubungan dengan pengembangan dirancang dengan tahap penggalian
bahan ajar telah dilakukan oleh Siroj potensi dan masalah, mengumpulkan
(2015:74), Fariqoh (2016:219), data terkait, membuat rancangan bahan
Ramadhani (2016:326), Arumdyahsari ajar, pengembangan bahan ajar, dan
(2016:828), Lubna (2017:83), dan revisi desain. Penulis memilih metode
Yayang (2019:25).Umumnya tujuan penelitian tersebut karena tujuan akhir
penelitian diatas adalah untuk penelitian ini adalah untuk
mengembangkan model bahan ajar mengembangkan bahan ajar berbasis
bahasa Indonesia bagi penutur asing baik modul interaktif bagi pemelajar BIPA
pemelajar dewasa atau kanak-kanak tingkat A1 berdasarkan pada analisis
dengan menyisipkan ranah budaya. kebutuhan.
Penelitian relevan yang mengangkat
kajian BIPA sebelumnya telah dilakukan
oleh beberapa peneliti diantaranya
Suyitno (2017:52), Maharani
(2018:121), Rahmawati (2018:125),
Hermoyo (2017:120), dan Wiratsih
(2019:242). Gambar 1 Langkah kerja penelitian diadaptasi dari
Sugiyono
METODE PENELITIAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian di desain menggunakan
jenis penelitian pengembangan 1. Analisis Potensi dan masalah
Research and Development (R&D). Survei dilakukan sebagai langkah
Dengan kata lain, penelitian awal dari penelitian ini. Penggalian
pengembangan adalah sebuah proses potensi dan permasalahan diawali
yang menghasilkan sebuah produk. dengan melakukan penjajakan penelitian
Penulis memilih metode penelitian relevan. Tidak hanya berpaku pada
tersebut karena tujuan akhir penelitian kajian pustaka, penulis melakukan
ini adalah untuk mengembangkan observasi yang dilakukan untuk
produk bahan ajar keterampilan menggali potensi dan masalah yang
berbahasa reseptif berbasis e-modul bagi hendak dikaji. Observasi dilakukan di
pemelajar BIPA. Sugiyono (2010:298) kelas BIPA Universitas Muhammadiyah
menyatakan penelitian pengembangan Surakarta. Selanjutnya, analisis potensi
menggunakan prosedur dan langkah pengembangan bahan ajar juga didapat
sebagai berikut: (1) potensi dan masalah, dari aktivitas wawancara dengan
(2) pengumpulan data, (3) desain pengajar BIPA di Universitas
produk, (4) validasi desain, (5) revisi Muhammadiyah Surakarta.
desain, (6) uji coba produk, (7) revisi Analisis kebutuhan adalah langkah
produk, (8) uji coba pemakaian, (9) awal untuk melakukan sebuah
revisi produk, dan (10) produk masal. pengembangan guna mengetahui
282 | Jurnal Kredo
Vol. 3 No. 2 April 2020
Kredo 3 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

kebutuhan pemelajar, pembelajar, jurnal, ataupun prosiding. Mengkaji


sekaligus institusi dalam mempelajari materi berbahasa yang hendak
bahasa terget (Prasetiyo, 2017:232). diintegrasikan dalam modul yang hendak
Pada kajian ini, peneliti melakukan dikembangkan, dalam proses ini
penjaringan data analisis kebutuhan pemilihan materi harus mengacu pada
terhadap bahan ajar yang hendak standar ketercapaian lulusan BIPA, dan
dikembangkan melalui aktivitas level BIPA itu sendiri. Teknik simak dan
wawancara. Wawancara tersebut catat digunakan dalam rangka
melibatkan pembelajar BIPA yang aktif mengumpulkan data terkait materi
mengajar di Universitas Muhammadiyah berbahasa dalam modul, bentuk soal,
Surakarta. Adapun narasumber tersebut bahan bacaan terbarukan, dan analisis
adalah Dr. Laili Etika Rahmawati. modul yang sudah ada yang telah
Analisis kebutuhan dapat dimaknai digunakan oleh pemelajar BIPA
pula sebagai tahapan awal penggalian sebelumnya.
potensi sekaligus masalah yang ada.
Pembelajar BIPA adalah praktisi yang 3. Desain produk
secara langsung mampu Produk didesain dengan awalan
mengidentifikasi apa yang dibutuhkan menentukan tujuan pembelajaran atau
oleh si pemelajar. Simpulan dari analisis capaian pembelajaran modul. Modul kali
kebutuhan tersebut akan berwujud ini dirancang dengan tujuan agar
karakteristik pengembangan bahan ajar pemelajar mampu memahami dan
sesuai persepsi pembelajar BIPA. menggunakan ungkapan konteks
Melalui aktivitas wawancara, perkenalan diri dan pemenuhan
peneliti mendapatkan infomasi bahwa kebutuhan konkret sehari-hari dan rutin
pembelajaran BIPA di Unversitas dengan cara sederhana untuk
Muhammadiyah Surakarta selama ini berkomunikasi dengan mitra tutur yang
hanya mengandalkan buku Sahabatku sangat kooperatif. Produk didesain
Indonesia jenjang AI yang diterbitkan dengan alur berikut:
oleh Pusat Pengembangan Strategi dan 1) merancang tujuan pembelajaran atau
Diplomasi Kebahasaan Badan capaian pembelajaran melalui
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa modul,
Kementerian Pendidikan dan 2) pemilihan materi atau konten,
Kebudayaan. Buku tersebut adalah buku 3) pengumpulan ilustrasi pendukung,
ajar bahasa Indonesia bagi penutur asing 4) penyesuaian materi atau konten
yang telah diterbitkan di tahun 2016 dan dengan ilustrasi, dan
masih dimanfaatkan sampai sekarang. 5) finalisasi desain sesuai spesifikasi
yang telah ditentukan.
2. Pengumpulan Data dan Informasi Produk yang dikembangan berupa
Pada sesi ini peneliti berusahan bahan ajar berupa modul interaktif
untuk melakukan penjaringan data dengan spesifikasi sebagai berikut:
standar kelulusan BIPA level A. 1. Modul yang diproduksi ditujukan
Selanjutnya, penulis berusaha untuk kepada pemelajar program BIPA
mengumpulkan informasi pendukung level pemula (A1)
terkait kajian atau teori keterampilan
berbahasa yang bersumber dari buku,
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODUL INTERAKTIF | 283
BAGI PEMELEJAR BIPA TINGKAT A1

Dyah Ayu Fajar Utami & Laili Etika Rahmawati
Kredo 3 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

2. Modul yang dibuat berupa modul Modul ini memuat konten kata
elektronik (e-modul) hanya dapat pengantar, petunjuk penggunaan,
diakses dengan perangkat elektronik informasi unit keterampilan, tujuan
3. Modul dibuat dengan menyuguhkan belajar, materi singkat, latihan soal,
perpaduan empat keterampilan dan glosarium.
berbahasa yakni mendengarkan, 7. Modul ini dilengkapai ilustrasi
membaca, menulis, dan berbicara multimedia autentik pendukung
4. Modul didesain dengan pendekatan aktivitas belajar.
kontekstual dan interaktif
5. Modul ini dikembangkan
berdasarkan standar kompetensi
lulusan program BIPA tingkat
pemula (A1).
6. Modul ini berfokus pada standar
kelulusan mengaktualisasi karakter
dan kepribadian peserta didik BIPA.
Berikut elemen 1.5 yaitu
menghargai keanekaragaman
budaya, pandangan, kepercayaan,
dan agama sertapendapat / temuan
original dari orang lain. Indikator
yang menjadi perhatian adalah
menunjukkan sikap menghargai
keanekaragaman budaya,
pandangan, kepercayaan, dan agama
serta pendapat / temuan original dari
orang lain. Standar kelulusan
tersebut dipilih mengingat bangsa
Indonesia adalah bangsa yang plural
kebudayaan, agama, kearifan lokal
dan sebagainya, menurut peneliti
pemahaman akan bangsa Indonesia Gambar 2 Parameter Capaian BIPA level 1
yang memiliki keanekaragaman
tersebut perlu yang sebaiknya Berikut adalah peta konsep
dikenalkan dan dieksplorasi terlebih pengembangan konten dalam modul
dahulu. Modul tersebut juga memuat yang telah diturunkan dari capaian
kemampuan di bidang kerja, seperti pembelajaran BIPA level 1 (poin 5)
mampu memahami dan sebagaimana yang tertuang dalam
menggunakan konteks perkenalan Permendikbud Nomor 27 Tahun 2017:
diri dan pemenuhan kebutuhan
konkret secara sederhana. Bahan
ajar berikut juga menyuguhkan
materi pengenalan sekaligus
penggunaan kata ganti orang dengan
wujud kalimat sederhana.
284 | Jurnal Kredo
Vol. 3 No. 2 April 2020
Kredo 3 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

Gambar 3 Alur pengembangan konten modul

Gambar 5 Daftar isi modul

Penelitian pengembangan ini


menghasilkan bahan ajar berupa modul
elektronik interaktif yang bertajuk
Gemar Bahasa Indonesia Level A1
(pemula). Produk ini dirancang untuk
memenuhi kebutuhan bahan ajar bagi
pemelajar BIPA berdasarkan persepsi
pembelajar. Produk Hal tersebut
mengingat, lembar kerja atau modul
harus sesuai dengan tujuan program dan
hasilnya sesuai dengan kebutuhan
individu (Hoffmann, 2013:120).
Keputusan untuk menghasilkan
modul elektronik adalah upaya untuk
mencari cara baru yang melibatkan
Gambar 4 Sampul modul peserta didik dan memberi mereka
pengalaman belajar yang lebih interaktif.
Hal tersebut sejalan dengan tren dan
inisiatif global untuk sepenuhnya
melakukan kegiatan migrasi konten
pembelajaran ke E atau eloktronik
(Zabidi dkk, 2017:76). E-modul
disediakan pada sistem manajemen
pembelajaran untuk pelajar yang ingin

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODUL INTERAKTIF | 285


BAGI PEMELEJAR BIPA TINGKAT A1

Dyah Ayu Fajar Utami & Laili Etika Rahmawati
Kredo 3 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

mengunduhnya dalam format PDF. pembelajaran pribadi berkembang dari


Peserta didik dapat mengunduh seluruh gagasan untuk membangun lingkungan
modul atau mengunduh masing-masing pembelajaran yang mandiri, yang
topik secara terpisah. Penulis mengacu dibangun dari kumpulan alat web yang
batasan interaktif adalah siswa mampu diatur dan dimiliki oleh pelajar. Dengan
merespon dan menanggapi stimulus cara ini, manajemen pembelajaran
yang berasal dari tampilan komputer bermigrasi dari institusi ke pelajar 'dan
(Ilyas & Mursid, 2015:144). Dari belajar juga' berkembang dari menjadi
batasan tersebut, perlu diperjelas bahwa transfer konten dan pengetahuan untuk
modul ini dirancang hanya sebagai produksi konten dan pengetahuan
tampilan komputer, tidak dicetak, atau (Downes, 2007:19).
dikenal juga dengan sebutan modul Modul Gemar Bahasa Indonesia A1
elektronik. terdiri dari bagian sampul modul, kata
Inisiatif pengembangan dapat pengantar, petunjuk penggunaan produk,
dianggap sebagai respon terhadap daftar isi, deskripsi kompetensi yang
pertimbangan biaya dan logistik hendak dicapai, pendahuluan, unit 1, unit
produksi modul konvensional yang tidak 2, unit 3, unit 4, glosarium, catatan, dan
murah. Modul elektronik dapat kunci jawaban. Modul yang dirancang
menawarkan pengalaman belajar memiliki spesifikasi sebagai berikut;
berkualitas, berkelanjutan karena dapat ukuran kertas A4, jenis huruf Times New
digunakan dalam jangka panjang, dan Roman, dan jumlah halaman 25.
minim resiko kerusakan produk. Bahan ajar ini dilengkapi berbagai
Lahirnya modul ini, dapat dianggap ilustrasi autentik yang telah dipilih oleh
sebagai sebuah alternatif yang akan penulis untuk membantu menggiring
memudahkan pembelajar dalam pemahaman si pemelajar. Hal tersebut
memfasilitasi siswa yang memiliki berbeda dengan penyusunan bahan ajar
karakteristik dan kecepatan belajar yang untuk anak yang berwarna dan penuh
berbeda-beda (Purwaningtyas, gambar menarik untuk menggugah
2017:122). Melalui temuannya Prasetiyo minat belajar bahasa (Lubna, 2017:93).
(2017:229) mengungkapkan bahwa Suyitno dkk (2017:56) menyebut materi
dalam beberapa tahun terakhir, kita tidak autentik sengaja dipilih untuk mengatasi
dapat menutup mata terhadap munculnya isu bentrokan situasi kebudayaan dan
suatu multimedia interaktif yang kini dapat mengaktualisasikan diri secara
mendominasi bidang pengajaran bahasa. tepat dalam berbahasa Indonesia. Umam
Akan tetapi ide modul interaktif adalah (2015:2) mendeskripsikan 16 prinsip
hal yang baru dalam bidang pengajaran pengembangan bahan ajar untuk
bahasa Indonesia bagi penutur asing pengajaran bahasa atau linguistik dengan
(BIPA). salah satu prinsip berbunyi materi
Penulis mempertimbangkan pembelajaran harus memaparkan
kenyataan dunia pendidikan, bahwa ada kegunaan bahasa secara autentik. Berikut
beberapa pemelajar yang tidak mendapat adalah salah satu contoh materi autentik
pengetahuan dengan maksimal dalam dalam modul.
proses pembelajaran secara
konvensional. Selain itu, modul
elektronik adalah wujud jaringan
286 | Jurnal Kredo
Vol. 3 No. 2 April 2020
Kredo 3 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

identik ketika seseorang tengah


memperkenalkan diri. Modul ini juga
menyajikan cara bagaimana pemelajar
dapat melafalkan namanya mengingat
pelafalan adalah salah satu bagian yang
penting dalam pembelajaran bahasa
(Budiawan & Rukayati, 2018:92).
Aktivitas pelafalan dimulai dengan
mencoba menuliskan nama pemelajar
sendiri, kemudian dilanjutkan dengan
menuliskan nama teman terdekat.
Kemudian, pemelajar diarahkan untuk
mampu melafalkan bunyi nama mereka
dengan benar. Materi memperkenalkan
diri sengaja dikemas sedemikian rupa,
seperti contoh dibawah menyajikan kartu
Gambar 6 Contoh materi autentik nama sehingga terwujud keterampilan
Bahan ajar ini menggunakan komunikasi secara praktis. Kartu nama
pendekatan interaktif dan berfokus pada sengaja dipilih, karena memuat
keterampilan dasar berbahasa Indonesia pengenalan dan penggunaan kosakata
untuk BIPA level pemula. Holmberg yang berhubungan dengan topik umum,
menegaskan bahwa konten yang seperti nama, pekerjaan, alamat, dan
terkandung dalam modul harus interaktif sebagainya.
artinya "suatu elemen dari diskusi
didaktik yang dipandu, yang dapat
meningkatkan ketrampilan, kedekatan
dan komunikasi dua arah antara pelajar
dan materi atau antara pelajar dan
penulis modul" (Zabidi, 2017:75).
Modul gemar berbahasa Indonesia Level
A1 diciptakan dengan misi menyediakan
bahan ajar yang sesuai dengan kategori
pemelajar dewasa. Pemilihan konten
dalam modul tentunya lebih diperhatikan
dan disesuaikan dengan kebutuhan orang
dewasa. Kebutuhan orang dewasa dan
memfasilitasi kegiatan akademik yang
dimaksud adalah (1) cara
memperkenalkan diri, (2) pengetahuan
umum dan (3) pengenalan budaya
Indonesia.
Materi cara memperkenalkan diri Gambar 7 konten memperkenalkan diri dalam
disampaikan dengan bagaimana cara modul
penyampaian dan pelafalan nama, serta
pengenalan budaya bersalaman yang
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODUL INTERAKTIF | 287
BAGI PEMELEJAR BIPA TINGKAT A1

Dyah Ayu Fajar Utami & Laili Etika Rahmawati
Kredo 3 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

Akan lebih bijak apabila dalam


sebuah bahan ajar disajikan contoh yang
mendukung. Contohnya, dalam unit
menyapa, penulis bisa saja memasukkan
contoh kasus bagaimana cara dan di
situasi seperti apa orang Indonesia
menyapa lawan tutur. Informasi tersebut
dapat digunakan sebagai pemberian
contoh yang bertujuan untuk
mempraktikkan contoh sekaligus. Hal
tersebut berkaitan erat dengan
kompetensi komunikatif dan
sosiolinguistik. Rahmawati (2018:126)
menuturkan bahwa kompetensi
komunikatif merupakan kompetensi
dalam memahami dan menggunakan
bahasa dalam kegiatan komunikasi
secara faktual dan masuk akal sesuai
dengan konteks percakapan yang ada.
Kompetensi sosiolinguistik ialah Gambar 8 contoh evaluasi dalam modul
kompetensi yang bertalian dengan Lebih lanjut, sesi evaluasi dalam
kemampuan seseorang dalam bahan ajar harus mampu mengukur hasil
menggunakan bahasa agar sesuai dengan belajar pemelajar BIPA. Bagaimana
kondisi sosial masyarakat. caranya menjadikan sesi ini lebih efektif
Unit latihan atau evaluasi adalah dan bermakna bagi perkembangan
unit yang tak kalah penting dari unit pembelajaran bahasa mereka? Kita harus
lainnya. Pada unit ini, akan diukur mencermati bentuk tes yang akan
ketercapaian tujuan belajar pemelajar disajikan, baik tes keterampilan
BIPA. Bahan ajar yang kita jumpai, membaca, menyimak, berbicara, dan
sering menggunakan metode esai, menyimak. Tes empat kompetensi
pilihan ganda, menjodohkan sebagai berbahasa sekali lagi seyogyanya
tolok ukur belajar, sangat membosankan disesuaikan dengan karakteristik
bukan? Bahan ajar yang dibutuhkan pemelajar dewasa. Mulai dari
bukan hanya hanya untuk menentukan jenis tes yang akan
mengakomodasi aktivitas belajar, tetapi diaplikasikan, merumuskan tujuan tes,
juga harus dirancang sekreatif mungkin dan diakhiri dengan merinci hasil yang
untuk menularkan motivasi dan minat harus diukur. Pertanyaan yang ditujukan
untuk belajar. ke pemelajar BIPA tidak asal
pertanyaan, harus melalui bebarapa
tahapan seperti penjelasan diatas.
Kata ganti adalah materi tata bahasa
yang disisipkan dalam sesi perkenalan.
Materi tata nilai yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari seperti bagaimana
cara bertanya, meminta tolong, dan

288 | Jurnal Kredo


Vol. 3 No. 2 April 2020
Kredo 3 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

menyampaikan ucapan terima kasih,


disampaikan dengan pemilihan kata
yang santun. Penyajian beberapa materi
tersebut juga dilengkapi dengan latar
cerita yang sesuai. Hal tersebut sejurus
dengan pernyataan Pandin (2019:512)
pemelajar perlu diberikan informasi
latar yang sesuai dengan tempat atau
lingkungan kemasyarakatan yang tengah
berlangsung. Modul „‟Gemar Bahasa
Indonesia A1” menampilkan latar
belakang cerita secara faktual dan
dimungkinkan mendekati keseharian
pemelajar asing yang sedang belajar
bahasa Indonesia di Indonesia secara
langsung. Pengenalan lingkungan
kampus Universitas Muhammadiyah
Surakarta dan citra kota Solo melatari
pengembangan modul ini. Pemilihan Gambar 9 Citra Keragaman budaya dalam modul
latar kampus dan kota Solo
Penulis menggunakan silabus dan
dilatarbelakangi oleh semangat agar
dokumen standar capaian kelulusan
pengetahuan dan informasi yang didapat
sebagai sumber acuan berpikir,
dari modul dapat langsung
pemilihan, dan pembuatan bahan ajar.
diimplementasikan oleh pemelajar asing.
Pengembahan bahan ajar telah dilakukan
Ramadhani (2016:326) menyatakan
berdasarkan dokumen Peraturan Menteri
bahwa pengajaran bahasa Indonesia bagi
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 27
pembelajar BIPA perlu memperhatikan
Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi
diksi atau pemilihan kata dan struktur
Lulusan Kursus dan Pelatihan Bidang
benar dan harus sesuai dengan konteks.
Keterampilan Kepemanduan Wisata,
Hal ini dilakukan agar bahasa Indonesia
Pemeliharaan Taman, Pekarya
yang diipelajari oleh pembelajar BIPA
Kesehatan, Petukangan Kayu
nantinya dapat berterima dan sesuai
Konstruksi, Pemasangan Bata, Perancah,
dengan logika berbahasa Indonesia.
Pemasangan Pipa, Mekanik Alat Berat,
Percakapan yang ditampilkan dalam
Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing,
modul adalah fiktif belaka rekaan dari
Pembuatan Batik Dengan Pewarna
penulis. Penulis menyajikan nama,
Ramah Lingkungan, Pembuatan Malam
karakter, konteks yang telah
Batik, Pembuatan Batik Dengan
dipertimbangkan dengan matang dan
Pewarna Sintetis, Pembuatan Alat
memenuhi citra keragaman budaya yang
Canting Tulis, Dan Pembuatan Canting
ada di Indonesia. Berikut adalah salah
Cap. Ketepatan materi yang disajikan
satu contoh pengenalan keragaman
dalam bahan ajar melalui pertimbangan
budaya Indonesia melalui tradisi kuliner.
dengan latar belakang sosial dan
ekonomi siswa, usia dan perkembangan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODUL INTERAKTIF | 289


BAGI PEMELEJAR BIPA TINGKAT A1

Dyah Ayu Fajar Utami & Laili Etika Rahmawati
Kredo 3 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

jiwa siswa, serta kebutuhan pemelajar SIMPULAN


BIPA itu sendiri.
Wujud wacana yang digunakan Berdasarkan riset yang telah
dalam modul adalah wacana sederhana, dilakukan, penulis menemukan bahwa:
telah disesuaian dengan kemampuan (1) pengembangan bahan ajar berbasis
berbahasa Indonesia si pemelajar. Bahan modul dibutuhkan oleh pembelajar
ajar akan menyajikan wacana dialog mengingat buku ajar yang digunakan
dikolaborasikan dengan metode hanya satu, perlu tambahan lain untuk
membaca nyaring, yang akan melatih memperkaya sumber belajar dan
kemampuan membaca sekaligus ketidaksesuaian konten dalam buku ajar
berbicara. Pendapat tersebut senada dengan karakteristik pemelajar dewasa
dengan Irma (2018:157) menyebut (2) pengembangan produk berupa modul
bahwa harapan dan tuntutan mahasiswa interaktif bagi pemelajar BIPA bertajuk
asing adalah agar mampu merealisasikan „‟Gemar Berbahasa Indonesia A1‟‟ telah
keterampilan berbicara. dilakukan dengan menyesuaikan
Temuan ini adalah sebuah proses kebutuhan dari persepsi pembelajar dan
awal untuk mewujudkan pengajaran karakteristik pemelajar dewasa.
BIPA yang lebih mutakhir. Dengan Implikasi dari riset ini adalah modul
hadirnya rancangan modul untuk yang dikembangan dapat dijadikan salah
pemelajar BIPA A1, proses satu referensi bahan ajar pengajaran
pembelajaran akan dapat lebih berjalan BIPA. Apabila modul ini hendak
dengan maksimal. Bahan ajar yang digunakan dalam praktik pembelajaran,
dihasilkan dari penelitian ini, akan maka diperlukan pengujian standar
berterima di kalangan pemelajar BIPA kelayakannya sebuah bahan ajar.
karena dirancang sesuai dengan
kebutuhan dari persepsi pembelejar dan DAFTAR PUSTAKA
layak bagi pemelajar BIPA dewasa.
Kemudahan dan kemajuan teknologi Arumdyahsari, S., Hs, W., & Susanto, G.
yang ditawarkan oleh peradaban 2016. Pengembangan
seyogyanya dimanfaatkan dengan baik. Bahan Ajar Keterampilan
Tidak ada gading yang tak retak, tidak Berbicara Bahasa
ada segala sesuatu yang seutuhnya Indonesia Bagi Penutur
sempurna di dunia ini. Begitupun, Asing Tingkat Pemula.
dengan riset ini yang tentunya memiliki Jurnal Pendidikan -
celah dan keterbatasan, yakni analisis Teori, Penelitian, dan
kebutuhan untuk pengembangan modul Pengembangan, 1(5),
ini belum melibatkan jejak pendapat dari 828–834.
pemelajar BIPA dan hanya berdasarkan Abdullah., Herpratiwi, & Tarkono. 2013.
persepsi pembelajar. Selanjutnya, riset Pengembangan Bahan
ini memiliki keterbatasan yaitu produk Ajar Modul Interaktif
yang dikembangkan belum diujicobakan Konsep Dasar Kerja
dan diteliti tingkat efektivitasnya. Motor 4 Langkah. Jurnal
Teknologi Informasi
Komunikasi Pendidikan,
1(1), 1-13.
290 | Jurnal Kredo
Vol. 3 No. 2 April 2020
Kredo 3 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

Arsanti, M. 2018. Pengembangan Bahan Pembelajar Bahasa


Ajar Mata Kuliah Indonesia Penutur Asing
Penulisan Kreatif Tingkat Dasar. Riksa
Bermuatan Nilai-nilai Bahasa, 2(2), 219–223.
Pendidikan Karakter Hermoyo, R. P., & Suher. 2017. Peranan
Religius Bagi Mahasiswa Budaya Lokal dalam
Prodi PBSI, FKIP, Materi Ajar Bahasa
UNISSULA. Jurnal Indonesia Bagi Penutur
Kredo, 1(2), 71-90. Asing (BIPA). Jurnal
Butcher, C., Clara, D., & Melissa, H. Pendidikan dan
2006. Designing Learning Pembelajaran Sekolah
from Module Outline to Dasar, 1(2), 120-126.
Effective Teaching. New Hoffmann, T. 2013. Reflecting on the
York: Routledge. Importance of Reflection
Budiawan, R., & Rukayati. 2018. and Critical Analysis in
Kesalahan Bahasa dalam Prior Learning Portfolios:
Praktik Berbicara Instructional Materials
Pemelajaran Bahasa Designed to Enhance and
Indonesia Bagi Penutur Guide the Portfolio
Asing (BIPA) di Development and
Universitas PGRI Evaluation Process.
Semarang Tahun 2018. Journal of Continuing
Jurnal Kredo, 2(1),-88- Higher Education, 61(2),
97. 116–121.
Celik, L. 2010. Evaluation of the Views Ilyas & Mursid, R. 2015. Pengembangan
of Pre-Service Teachers Bahan Ajar Berbasis
Taught with Moodle Multimedia Interaktif
During the Course Named pada Pembelajaran
“Instructional Technology Keterampilan Komputer
and Material Design” on dan Pengelolaan
the use of Teaching Informasi. Jurnal
Materials. Procedia Teknologi Informasi &
Social and Behavioral Komunikasi dalam
Sciences, 9, 1793-1797. Pendidikan, 2(2), 142-
Depdiknas. 2008. Panduan 155.
Pengembangan Bahan Imansari, N., & Ina S. 2017. Pengaruh
Ajar. Jakarta: Depdiknas. Penggunaan E-Modul
Downes, S. 2007 „Learning Networks in Interaktif Terhadap Hasil
Practice‟ in Ley, DE (ed) Belajar Mahasiswa pada
Emerging Technologies Materi Kesehatan dan
for Learning volume 2. Keselamatan Kerja.
London, BECTA. Jurnal Ilmiah Pendidikan
http://dera.ioe.ac.uk/1502/ Teknik Elektro, 2(1), 11-
Fariqoh, R. 2016. Pengembangan Bahan 16.
Ajar Membaca untuk
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODUL INTERAKTIF | 291
BAGI PEMELEJAR BIPA TINGKAT A1

Dyah Ayu Fajar Utami & Laili Etika Rahmawati
Kredo 3 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

Irma, C.N. & Ririn S. 2018. Pembelajaran:


Pengembangan Bahan Mengembangkan Standar
Ajar Mata Kuliah Kompetensi Guru.
Berbicara dengan Metode Bandung: Remaja Rosda
Student Facilitator and Karya
Explaining di Universitas Ningrum, R. K., Herman J. W., &
Peradaban. Jurnal Kredo, Retno, W. 2017. BIPA
2(1), 157-169. (Bahasa Indonesia
Kristanto, A., Mustaji., & Andi, M. Penutur Asing) Sebagai
2017. The Development Upaya Internasionalisasi
of Instructional Materials Universitas di Indonesia.
E-Learning Based on The1st Education
Blended Learning. Language International
International Education Conference Proceedings
Studies, 10(7), 10-17. Center for International
Kusmiatun, A. 2016. Mengenal BIPA Language Development
(Bahasa Indonesia bagi of Unissul, 726-732.
Penutur Asing) dan Prasetiyo, A. E. 2015. Pengembangan
Pembelajarannya. Bahan Ajar BIPA
Yogyakarta: K-Media. Bermuatan Budaya Jawa
Kusmiatun, A., Suyitno, I., HS, bagi Penutur Asing
Widodo., & Basuki, IA. Tingkat Pemula. Skripsi.
2017. Identifying Features Universitas Negeri
of Indonesian for Semarang.
Speakers of Other Prasetiyo, M. T. 2017. ICT-Based
Languages (BIPA) Instructional Material
Learning for Academic Development: a Study of
Purposes. International Communication
Journal of Social Sciences Department Students.
& Educational Studies, IJET, 6(2), 229-247.
3(4), 197-207. Prastowo, A. 2018. Sumber Belajar &
Lubna, S. 2017. Penyusunan Bahan Ajar Pusat Sumber Belajar
Bahasa Indonesia Bagi Teori dan Aplikasinya di
Penutur Asing (BIPA) Sekolah/ Madrasah.
untuk Pebelajar Anak. Jakarta: Kencana
Tuah Talino, 11(1), 83– Purwaningtyas., Wasis, D. W., & Imam,
94. H. 2017. Pengembangan
Maharani, T., & Endang S. A. 2018. Modul Elektronik Mata
Pemerolehan Bahasa Pelajaran Pendidikan
Kedua dan Pengajaran Jasmani, Olahraga, dan
Bahasa dalam Kesehatan Kelas XI
Pembelajaran BIPA. Berbasis Online dengan
Jurnal Bahasa Lingua Program Edmodo. Jurnal
Scientia, 10(1), 121-142. Teori, Penelitian, dan
Majid, Abdul. 2008. Perencanaan
292 | Jurnal Kredo
Vol. 3 No. 2 April 2020
Kredo 3 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

Pengembangan, 2(1), Pengaruhnya Terhadap


121-129. Hasil Belajar Peserta
Purwiyanti, Y., Suwandi, S., & BIPA. Jurnal Bahasa
Andayani. 2017. Strategi Indonesia bagi Penutur
Komunikasi Pemelajar Asing, 1(1), 30-40.
Bahasa Indonesia bagi Samuel, W. A. 2009. The Importance of
Penutur Asing Asal Instructural Materials in
Filipina. Ranah: Jurnal Our Schools an Overview.
Kajian Bahasa, 6(2), New Era Research
160–179. Journal of Human,
Raharjo, B. W., Enny, D. L., & Catur, K. Educational and
A. P. 2018. Pengaruh Sustainable Development,
Bahan Ajar Berbasis 2(3), 61-63.
Komputer Terhadap Hail Serdiyukov. 2017. Innovation in
Belajar Siswa pada Mata Education: What, Works,
Pelajaran Bahasa What Doesn‟t, and What
Indonesia di SMA 1 to do About it?. Journal
Jekulo Kudus. Jurnal of Research in Innovative
Kredo, 1(2), 119-134. Teaching & Learning,
Rahmawati, L. E., Suwandi, S., 10(1), 4-33.
Saddhono, K., & Siroj, M. 2015. Pengembangan Model
Setiawan, B. 2018. Integratif Bahan Ajar
Prototype of Indonesian Bahasa Indonesia Ranah
Reading Test for the Sosial Budaya Berbasis
Foreign Students. ICT Bagi Penutur Asing
International Conference Tingkat
on Language, Literature, Menengah. Jurnal
and Education (ICLLE Pendidikan Bahasa dan
2018), 125–134. Sastra Indonesia, 4(2),
Ramadhani, R., Widodo Hs, & Titik 74-84.
Harsiati. 2016. Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
Pengembangan Bahan Kuantitatif Kualitatif dan
Ajar Keterampilan R&D. Bandung: Alfabeta.
Berbicara Bahasa Suwarta, W., Agus S., & Undang R.
Indonesia Bagi 2018. Development of
PenuturAsing Tingkat Interactive E-Module for
Pemula. Jurnal Global Warming to Grow
Pendidikan: Teori, Critical Thinking Skills.
Penelitian dan International Journal of
Pengembangan, 1(3), Advanced Engineering,
326-337. Management and Science
Ramliyana, R. 2019. Penggunaan Buku (IJAEMS), 4(7), 543-549.
Komik “Bahasa Indonesia Suyitno, I., Gatut S., Musthofa K., &
Bagi Penutur Asing Ary F. 2017. Cognitive
(BIPA) 1” dan Learning Strategy of
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODUL INTERAKTIF | 293
BAGI PEMELEJAR BIPA TINGKAT A1

Dyah Ayu Fajar Utami & Laili Etika Rahmawati
Kredo 3 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

BIPA Students in Kompetensi. Jakarta: Elex


Learning the Indonesia Media Komputindo.
Language. IAFOR Wiratsih, W. 2019. Analisis Kesulitan
Journal of Language Pelafalan Konsonan
Learning, 3(2), 175-190 Bahasa Indonesia (Studi
Tanjung, P., Syahnan D., & Oky, F. G. Kasus Terhadap
2018. The Development Pemelajar BIPA Asal
of Local Wisdom of Tiongkok di Universitas
Labuhanbatu Based on Atma Jaya Yogyakarta).
Teaching Material of Jurnal Kredo, 2(2), 242-
Descriptive Text for 7th 252.
Grade Student at SMP Yahya, M., Andayani, & Kundharu S.
Negeri 1 Bilah Barat, 2018. Hubungan
Indonesia. International Penguasaan Kosakata
Journal of Education, dengan Kesalahan Diksi
Learning, and dalam Kalimat Bahasi
Development,6(1) 80-92. Indonesia Mahasiswa
Ulumuddin, A., & Agus, W. 2014. BIPA Level Akademik.
Bahan Ajar Bahasa Jurnal Kredo, 1(2), 53-70.
Indonesia Ranah Sosial Yayang, E. 2019. Pengembangan E-
Budaya Bagi Penutur modul Berbasis Web
Asing (BIPA). Jurnal dengan Menggunakan
Sasindo, 2(1), 15-35. Aplikasi Moodle pada
Umam, C. 2015. Developing Mata Kuliah Pengelolaan
Instructional Materials of Perpustakaan. Edutech,
English Morphology for 18(1), 25-36.
English Department Zabidi, N. A., Tai K. W., P. Rajesh K.,
College-Learners. Journal Mansor F., & Syarifah H.
on English as a Foreign 2017. Quality Assurance
Language, 5(1), 1-8. in Learning Material
Widodo, S. Chomsin., & Jasmadi. 2008. Development at OUM.
Panduan Penyusun Bahan Asian Association of
Ajar Berbasis Open Universities
Journal, 12(1), 69-8.

294 | Jurnal Kredo


Vol. 3 No. 2 April 2020

You might also like