You are on page 1of 35

VISI MISI DAN KEBIJAKAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

Disampaikan pada acara :


Orientasi P3K Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Semarang, 18 Juli 2022
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (BAPPEDA)
PROFIL JAWA TENGAH
Luas Wilayah 3.254.412 Ha 29 Kabupaten & 6 Kota

573 Kec & 7.809 Desa

apabila “tidak ada” upaya untuk pemb desa dan perdesaan


Kondisi
Demografi
Penduduk Jawa
Tengah Tahun
2020

Sumber: BPS Jawa Tengah, 2020


NO JENIS KAWASAN LUAS (Ha) %
RENCANA POLA RUANG PROV. JATENG A. KAWASAN LINDUNG
1 Kawasan Hutan Lindung 86.866
2 Kawasan Cagar Alam 2.772
3 Kawasan Perlindungan Plasma-Nutfah 11.590
4 Kawasan Taman Wisata Alam 216
5 Kaw. yang memebrikan Perlind. Kaw. Bawahannya 29.538
6 Pelestarian Alam dan Cagar Budaya, Kawasan Cagar Budaya dan 102
Ilmu Pengetahuan
7 Kawasan Suaka Margasatwa 102
8 Kawasan Taman Hutan Raya 250
9 Kawasan Taman Nasional 11.811
10 Kawasan Sekitar Danau 18.580
11 Kawasan Sempadan Mata Air 1.657
12 Kawasan Sempadan Pantai 10.644
13 Kawasan Sempadan Sungai 59.771
Sub jumlah A 233.899 6,8
B. KAWASAN HUTAN (SELAIN KAWASAN HUTAN LINDUNG)
1 Kawasan Hutan Produksi Terbatas 181.439
2 Kawasan Hutan Produksi Tetap 356.283
3 Kawasan Hutan Produksi Tetap 10.777
Sub jumlah B 548.499 15,9
C. KAWASAN PERIKANAN DAN HUTAN BAKAU
Sumber : Perda 16 Tahun 2019 tentang 1 Kawasan Pantai Berhutan Bakau 746
RTRW Jawa Tengah 2 Kawasan Peruntukan Perikanan 36.277
Sub jumlah C 37.023 1,1
Highlight : D. KAWASAN PERTANIAN
1. Upaya Mitigasi Bencana melalui Pemanfaatan Ruang yang memperhatikan 1 Kawasan Pertanian Tanaman Pangan 1.025.255
Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan (Kaw. Terbangun Masih 2 Kawasan Pertanian Hortikultura 852.807
Sub jumlah D 1.878.062 54,6
dibawah 30% = 21,6 %) E. KAWASAN TERBANGUN
2. Mempertahankan Kawasan Lindung, Kawasan Hutan dan Kawasan Pertanian 1 Kawasan Peruntukan Industri 25.307
3. Mempertahankan Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan seluas 1.025.255 2 Kawasan Permukiman 716.213
HA Sub jumlah E 741.520 21,6
TOTAL 3.436.579 14
100%
Penguatan struktur industri dengan tumbuhnya
industri hulu dan industri antara berbasis sumber
daya alam serta terjadi peningkatan inovasi dan
penguasaan teknologi
5
Sasaran dan Program Pembangunan Industri Unggulan Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2017-2037 poin 5 dan 6
PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TW I 2022

5,25 5,26 5,30 5,40 5,16


5,03 5,07 5,17 3,69 5,01
5,02
3,32
-2,07
2016 2017 2018 2019 2020
-2,65 2021 2022 TW I

Jateng Nasional

Sisi Pengeluaran
PERTUMBUHAN EKONOMI
JAWA TENGAH
Tahun 2022 TW I (yoy) 5,16% Sisi Lapangan Usaha
DKI JABAR
JATENG
4,63% 5,61%
5,16%

BANTEN
4,97%
DIY
2,91% JATIM
5,20%
CAPAIAN MAKRO EKONOMI PEMBANGUNAN JAWA TENGAH TW I 2022
INFLASI TPT 2016-2022 (Februari - Agustus)
3,71
3,48 7,07
6,26 6,49
3,13 6,48
5,83
3,02 3,61 3,02 3,47 5,61 5,50 5,34 5,28 5,95
5,50 5,33 5,13 5,01 5,75
4,63 4,99 5,96
4,57 4,47 4,49
2,82
2,81 4,20 4,20
2,36 1,87 4,15 4,19 4,19
1,68

1,56 1,70

2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 April


Februari Jateng Februari Nasional Agustus Jateng Agustus Nasional
Jateng Nasional

IPM 13,19
Kemiskinan MARET 2022 = 10,93&
72,29 12,23
13,27
71,92 71,94 13,01 11,19 11,79
11,84 11,25
71,39 72,16 11,41
71,87 11,32 10,58
10,80
71,73
70,52 71,12
70,18 70,81

69,98

2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Jateng Nasional Maret September


POSISI RELATIF TINGKAT KEMISKINAN KABUPATEN/KOTA (Maret 2021)

20,00 12 Kabupaten/kota dengan persentase 8 Kabupaten dengan persentase 15 Kabupaten dengan persentase 350,00
penduduk miskin di bawah nasional penduduk miskin di atas nasional dan penduduk miskin di atas provinsi
18,00 dan provinsi di bawah provinsi dan nasional
300,00
16,00
Persentase Penduduk Miskin

250,00

Jumlah Penduduk Miskin


14,00
12,00 200,00
10,00
8,00 150,00

6,00 100,00
4,00
50,00

10,17
10,21
10,24
10,57
10,62
10,68
11,55
11,67
11,91
12,39
12,40
12,74
12,92
13,49
13,66
13,83
15,80
16,23
16,24
16,56
17,43
17,67
17,83
9,40
4,56
5,14
7,44
7,59
7,60
7,75
7,82
8,12
8,23
8,60

9,68
2,00
0,00 0,00

Persentase Penduduk Miskin Kab/Kota (%) Jawa Tengah (11,79%) Nasional (10,14%) Jumlah Penduduk Miskin Kab/Kota (ribu jiwa)

(Sumber: BPS, Tahun 2021 diolah)


ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN PROV JATENG

PENANGGULANGAN KEBERLANJUTAN
PEMBANGUNAN DENGAN
KEMISKINAN MEMPERHATIKAN DAYA
PENINGKATAN KUALITAS DUKUNG LINGKUNGAN
PENINGKATAN KUALITAS
DAN DAYA SAING SUMBER DAN KELESTARIAN SUMBER
DAN DAYA SAING
DAYA SUMBER
MANUSIA DAYA ALAM
DAYA MANUSIA

DAYA SAING EKONOMI DAN


KESENJANGAN
PENINGKATAN KESEMPATAN WILAYAH
BERUSAHA
TATA KELOLA PEMERINTAHAN ,
KEDAULATAN PANGAN KONDUSIVITAS WILAYAH &
DAN ENERGI FISCAL DAERAH
VISI MISI, TUJUAN SASARAN

“Tetep Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”


Peningkatan
perekonomian daerah dan
kesejahteraan masyarakat menjadi
didukung penguatan daya
saing ekonomi dan SDM
Percepatan pemulihan
perekonomian dan
kesejahteraan
masyarakat didukung menjadi Perwujudan
ARAH KEBIJAKAN

penguatan daya saing masyarakat Jawa


SDM Penguatan Tengah yang
Kesejahteraan Dan semakin
Perekonomian sejahtera dan
Peningkatan Masyarakat berdikari
kesejahteraan dan Didukung
perekonomian Penguatan Daya
masyarakat Saing Ekonomi
Peningkatan didukung Daerah
kesejahteraan penguatan daya
masyarakat didukung saing SDM
peningkatan Kualitas
Hidup dan Kapasitas
Peningkatan Daya Sumber Daya  Perubahan arah kebijakan di tahun 2021 merupakan respon kebijakan Pemerintah
Saing Daerah Manusia Provinsi Jawa Tengah untuk menangani pandemi Covid-19
Melalui Pemerataan
Pembangunan Dan  Demikian juga arah kebijakan tahun 2022 merupakan keberlanjutan kebijakan
Pemanfaatan Iptek Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di masa pemulihan pandemi Covid-19
 Arah kebijakan tahun 2023 tidak dilakukan perubahan karena merupakan tahun
terakhir dari periode pembangunan jangka menengah Jawa Tengah yang
diharapkan akan terwujud 11
PENYESUAIAN PRIORITAS PEMBANGUNAN 2021
2021 “Peningkatan Kesejahteraan Dan Perekonomian Masyarakat Didukung Penguatan Daya Saing SDM”
denganprioritasdaerahdiarahkanpada:
1. Peningkatanpercepatanpengurangankemiskinandanpengangguran;
2. PeningkatankualitashidupdankapasitassumberdayamanusiaJawaTengahMenujuSDMJawaTengahBerdayaSaing;
3. Penguatankapasitasdandayasaingekonomirakyatdengantetapmemperhatikankeberlanjutanlingkunganhidupdanrisikobencana;
4. Pemantapantatakelolapemerintahandankondusivitaswilayahsertapeningkatankapasitasfiskaldaerah.

2021 PERUBAHAN "Percepatan Pemulihan Perekonomian dan Kesejahteraan Masyarakat Didukung Penguatan
Daya Saing SDM”
dengan prioritas daerah diarahkan pada:
1. Peningkatan pertumbuhan dan ketahanan ekonomidengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan hidup;
2.Peningkatan percepatan pengurangan kemiskinan dan pengangguran;
3.Pemulihan dan peningkatan kualitashidup dan kapasitas sumberdaya manusia menuju SDM berdaya saing;
4.Penguatan ketahananbencana;
5.Pemantapan tata kelola pemerintahan dan kondusivitas wilayah serta peningkatan kapasitasdan ketahanan fiskal daerah.
PENYESUAIAN PRIORITAS PEMBANGUNAN 2022
2022 “Penguatan Kesejahteraan Dan Perekonomian Masyarakat Didukung Penguatan Daya Saing Ekonomi
Daerah” dengan prioritas daerah diarahkan pada:
1. Penguatan percepatan pengurangan kemiskinan dan pengangguran;
2. Penguatan kualitas hidup dan kapasitas sumber daya manusia Jawa Tengah Menuju SDM Jawa Tengah Berdaya Saing;
3. Penguatan kapasitas dan daya saing ekonomi rakyat dengan tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan hidup dan risiko bencana;
4. Perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih serta kondusivitas wilayah serta penguatan kapasitas fiskal saerah.

2022 PERUBAHAN “Peningkatan Perekonomian Daerah dan Kesejahteraan Masyarakat Didukung Penguatan Daya Saing
Ekonomi dan Sumber Daya Manusia” , dengan prioritas daerah diarahkan pada:
1. Penguatan pertumbuhan dan ketahanan ekonomi dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan hidup dan
pemantapan ketahanan bencana;
2. Penguatan percepatan pengurangan kemiskinan dan pengangguran;
3. Percepatan pemulihan dan peningkatan kualitas hidup dan kapasitas sumber daya manusia menuju SDM berdaya
saing;
4. Pemantapan tata kelola pemerintahan dan kondusivitas wilayah serta peningkatan kapasitas dan ketahanan fiskal
daerah.
PENYESUAIAN PRIORITAS PEMBANGUNAN 2023
2023 “Perwujudan Masyarakat Jawa Tengah Yang Semakin Sejahtera Dan Berdikari”
dengan prioritas daerah diarahkan pada:
1. Pemantapan pengurangan kemiskinan dan pengangguran;
2. Pemantapan kualitas hidup dan kapasitas sumber daya manusia Jawa Tengah Menuju SDM Jawa Tengah Berdaya Saing;
3. Pemantapan kapasitas dan daya saing ekonomi rakyat secara berkelanjutan dan semakin berdikari;
4. Perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan kondusivitas wilayah serta pemantapan kapasitas fiskal daerah.

2023 PERUBAHAN Perwujudan masyarakat Jawa Tengah yang semakin sejahtera Dan
berdikari
dengan prioritas daerah diarahkan pada:
1. Pemantapan pertumbuhan dan ketahanan ekonomi secara berkelanjutan dan semakin berdikari
dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan hidup dan ketahanan bencana;
2. Pemantapan percepatan pengurangan kemiskinan dan pengangguran;
3. Pemantapan kualitas hidup dan kapasitas sumber daya manusia menuju SDM berdaya saing;
4. Perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih, kondusivitas wilayah, serta
pemantapan kapasitas dan ketahanan fiskal daerah.
Indikator Kinerja Utama Daerah Tahun 2023
2021 2022 2023
Indikator Kinerja Utama (IKU) Daerah Satuan
RKPD Perubahan REALISASI RKPD RAN AKHIR RKPD 2023

Persentase penurunan konflik SARA % 15 15,38 15,00 15,00


Indeks Reformasi Birokrasi Angka 78 84,93 79,00 80,00
Angka Kemiskinan % 11,94-11,02 11,25 10,49-10,30 9.86-9.05
Indeks Gini Angka 0,365 0,368 0,35 0,34
Tingkat Pengangguran Terbuka % 5,86-5,79 5,95 5,75-5,69 5,63-4,80
Pertumbuhan Ekonomi % 3,8-4,8 3,32 4,20-5,20 5,20-5,60
Inflasi % 3,0±1 1,7 3,0±1 3,0±1
PDRB per kapita Juta Rupiah 40,09 38,67 41,46 40,87
Indeks Williamson Angka 0,595 0,608 0,57 0,56
Nilai Tukar Petani Angka 101,15 103,18 103,56 104,05
Indeks Pembangunan Manusia Angka 72,23 72,16 72,58 72, 88
Indeks Pembangunan Gender(IPG) Angka 92,18 92,48 92,18 92,58
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Angka 67,47 67,48 67,52 67,57
Upaya Pemantapan kapasitas sumber daya manusia menuju SDM berdaya saing
• Penuntasan wajib belajar (wajar) 12 tahun pemenuhan SPM Pendidikan.
• Pencegahan dan penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS);
• Penguatan koordinasi dengan Kabupaten/Kota untuk optimalisasi penyelenggaraan pendidikan
non formal untuk penanganan ATS.
• Peningkatan sarana prasarana pendidikan;
• Penyediaan pendidik dan tenaga pendidik yang merata dan berkualitas;
• Peningkatan budaya baca pada satuan pendidikan dan masyarakat;
• Internalisasi nilai-nilai masyarakat melalui agama, budaya, dan kearifan lokal;;
• Disparitas APK • Data BPS ATS th 2016 = 601.231; Th 2020 = 584.449 ATS tidak ada target data tsb adalah indikasi
SMA/SMK/SLb = 8,75 • Data ATS pada tabel merupakan hasil olahan BPS-Susenas 2020, ATS mendasarkan data susenas yg diolah
• Prosentase sarpras 2019, 2018, 2017. (data makro).utk mencari BNBA (data mikro),
SMA/SMK/SLB sesuai • Jumlah ATS tersebut merupakan total penjumlahan pada
maka perlu adany integrasi sistem pendataan yg
standart = 83,95 kelompok umur 7-12 th, 13-15 th dan 16-18 th.
ada (DTKS, SIPBM, dll) di kab/kota dan
• Rasio guru thdp rombel • Jumlah ATS tersebut merupakan penjumlahan penduduk
prov...berbeda dgn data mikro kin yg scara resmi
SMA/SMK/SLB = 0,07 TIDAK/BLM PERNAH SEKOLAH dengan TIDAK SEKOLAH LAGI.
ada mll DTKS yg ditetapkan kemensos...
Atau disebut pula dengan TOTAL INDIKASI PENANGANAN ATS.
DUKUNGAN PENANGANAN ATS LINTAS SEKTOR TA 2023
1.Dinas Pendidikan 1. Dinas Pendidikan
pendata • Rapat Koordinasi cabdin & Disdik • Integrasi pengembalian anak ke sekolah formal dan
Kab/Kota serta Forum PKBM Kab/Kota non formal
an
• Penyediaan akses pelayanan Pendidikan (BOP
2. Dinas Sosial SMA/SMK/SLB ; pemb SMK pagentan, Lumbir dan
• Pengelolaan DTKS Pe- SMA tawangmangu
3. Biro Pemotdaker nangan 2. Biro Kesra
• Analisa Kebijakan Penanganan ATS Jateng (Pelaksanaan,
• Koordinasi penyusunan Pelaporan SPM an ATS Monitoring dan Evaluasi) Policy Brief
3. Satpol PP
• Patroli pengendalian trantibum Operasi pekat lintas
1.Dinas Pendidikan kab/kota Operasi Bersama perbatasan
• BOSDa bagi SMA, SMK dan SLB Swasta
Pen- • Beasiswa Siswa Miskin (BSM) 3 SMK 4. Disnaker
cegahan Boarding Jateng (Pati, Purbalingga & • Deteksi pekerja anak dan Penarikan pekerja anak
ATS Kota Semarang) dan 15 Asrama Semi 5. Dinkop
Boarding bagi siswa miskin Seragam • Penumbuhan dan pengembangan potensi Wirausaha
siswa miskin
2. DP3AP2KB 6. Dinas Sosial
• Rehabilitasi PMKS
• Sosialisasi pencegahan perkawinan usia
7. Disperindag
anak (mendorong pencapaian program • Pelatihan Penumbuhan Wirausaha Baru Berbasis
JOKOWIN Bocah) Potensi Lokal Industri
• Fasilitasi forum anak Bimbingan teknis 8. Dispermades
pengembangan satuan Pendidikan • Integrasi data kependudukan dengan data desa Peningkatan
peran pendamping desa (Bankeu Pemdes)
• ramah anak
9. DISPORAPAR
• kewirausahaan pemuda
Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Penyesuaian Indikator Capaian SPM Untuk 6 Urusan Wajib Pelayanan
Dasar Yang Belum Terintegrasi Di Dalam Dokumen Rpjmd 2018-2023
antara lain :
1) Urusan Pendidikan :
- Dikmen dg indikator Penduduk Usia 16- 18 Tahun yang berpartisipasi dalam
pendidikan menengah atas
- Diksus dg indikator Penduduk Usia 4 – 18 Tahun yang termasuk dalam penduduk
dissabilitas
2) Urusan Kesehatan :
- Jumlah warga Negara yang terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau
berpotensi bencana provinsi yang mendapatkan layanan Kesehatan;
- Jumlah Warga Negara pada kondisi kejadian luar biasa provinsi yang mendapatkan
layanan kesehatan
3) Urusan Pekerjaan Umum :
- Pemenuhan kebutuhan pokok air minum curah lintas Kab/Kota
- Jml Warga Negara yg memperoleh kebutuhan air minum curah lintas Kab/Kota
- Jml Warga Negara yg memperoleh layanan pengolahan air limbah domestik
regional lintas Kab/Kota
4) Urusan Perumahan Rakyat
- Penyediaan & rehabilitasi rumah yg layak huni bagi korban bencana Provinsi
MEMBANGUN GENERASI EMAS 2045
YANG DIBEKALI KETERAMPILAN ABAD 21
KUALITAS KARAKTER LITERASI DASAR
BISA BERADAPTASI PADA MENERAPKAN KOMPETENSI
LINGKUNGAN YANG KETERAMPILAN DASAR BISA MEMECAHKAN
DINAMIS. SEHARI-HARI. MASALAH KOMPLEKS

• Religiositas • Literasi bahasa • Berpikir kritis


• Nasionalisme • Literasi numerasi • Kreativitas
• Kemandirian • Literasi sains • Komunikasi
• Gotong royong • Literasi digital (teknologi • Kolaborasi
informasi & komunikasi)
• Integritas
• Literasi finansial
• Literasi budaya dan
kewargaan
RUMAH SAKIT TANPA DINDING
SEKOLAH TANPA SEKAT BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) SMA,
SMK & SLB NEGERI
(Penerapan pendidikan terjangkau bagi
seluruh SMA/SMK dan SLB )
BANTUAN OPERASIONAL PENDIDIKAN (BOP) SMA,
Integrasi pendidikan formal, informal dan SMK & SLB NEGERI
non formal kepada seluruh masyarakat yang
berkeadilan dan tanpa diskriminasi sebagai
perwujudan bahwa urusan pendidikan tidak 3 SMK BOARDING (KOTA SEMARANG, PATI &
hanya menjadi tanggung jawab pemerintah PURBALINGGA); 15 ASRAMA SEMI BOARDING
tetapi juga mernjadi tanggung jawab
keluarga dan masyarakat, salah satu bentuk
BEASISWA MISKIN (BSM), bagi 10 rb siswa (tidak
implementasinya adalah penerapan terdaftar dlm Program Indonesia Pintar (PIP))
pendidikan terjangkau bagi seluruh siswa
SMA/SMK dan SLB
UJI KOMPETENSI SISWA SMK MISKIN,
bagi 5.000 siswa

Bantuan Operasional Pendidikan (BOSDa) untuk


sekolah swasta
PENYELENGGARAAN SMK NEGERI Tujuannya adalah dalam rangka
mempersiapkan SDM yang berkualitas
JATENG (SMK GRATIS) yang berasal dari keluarga kurang mampu,
sekaligus memberikan motivasi bagi
diresmikan pada tanggal 14 Juni 2014, i, yakni di Kota seluruh warga Jateng, khususnya dari
Semarang dan Kab. Pati, dan pada tahun 2017 keluarga kurang mampu untuk
bertambah 1 lokasi di Kab. Purbalingga. berkompetisi dalam meningkatkan prestasi.
Model penyelenggaraan menerapkan sistem
pengasuhan dengan peserta didik seluruhnya
diasramakan, dan keseluruhan biaya peserta didik KOMPETENSI KEAHLIAN
yang meliputi biaya hidup dan biaya penddikan
ditanggung oleh Pemprov Jateng SEMARANG
Konstruksi Batu dan Beton, Teknik
Desain penyelenggaraan menerapkan Kurikulum Mekatronika, Teknik Otomasi Industri,
yang ditetapkan oleh Kemendikbudreistek dan Teknik Permesinan, dan Teknik
Kendaraan Ringan
diarahkan sebagai pusat pendidikan dan pelatihan,
pusat pengembangan sains dan teknologi, sekaligus PATI
sebagai tempat uji kompetensi, dengan target lulusan Teknik Pengolahan Hasil Pertanian dan
SMKN Jateng siap memenuhi tuntutan dunia kerja Teknik Perbaikan Body Otomotif
maupun untuk meneruskan studi lanjut.
PURBALINGGA
Teknik Pemesinan dan Teknik Pengelasan
Pendidikan
Anti Korupsi

secara mandiri satuan pendidikan melalui


Forum Musyawarah Kerja Kepala Sekolah
(MKKS) juga memberikan komitmennya untuk
mendukung terciptanya lingkungan sekolah
Komitmen Upaya-upaya yang beritegritas..
diwujudkan dengan penerbitan Pergub dilakukan selama ini akan terus ditingkatkan
Jateng No. 10 Tahun 2019 tentang semakin meluas, antara lain melalui replikasi
Pendidikan Anti Korupsi. Melalui Pergub ini, Satuan Pendidikan Menengah dan Khusus
pendidikan anti korupsi akan diintegrasikan Sebagai Penyelenggara Program Sekolah satuan pendidikan di Jawa Tengah akan
ke dalam mata pelajaran yang relevan, dan Berintegritas. Pada tahun 2018 telah diwujudkan sebagai laboratorium pendidikan
tidak berdiri sendiri sebagai mapel, dan ditetapkan 23 Satuan Pendidikan Sebagai antikorupsi dalam rumah besar Program
dalam praktek di lingkungan sekolah, akan Penyelenggara Program Sekolah Berintegritas, Sekolah Tanpa Sekat. Program
diterapkan model-model hubungan sesama dan bersamaan dengan Launching Pergub 10 diselenggarakan sebagai bentuk respon atas
warga sekolah yang mencerminkan Tahun 2019 dilakukan perluasan dengan pesatnya kemajuan teknologi komunikasi, dan
perilaku anti korupsi. Melalui pembiasaan pembekalan teerhadap 70 satuan pendidikan sekaligus upaya peningkatan layanan
ini maka diharapkan pendidikan anti korupsi SMA dan SMK dengan sebaran di seluruh pendidikan yang bersahabat, ramah sosial,
akan menjadi nafas dalam hubungan sosial Kab/kota di Jateng
kemasyarakatan. merata, terjangkau, dan berkualitas.
KOLABORASI
GEN X
AND GEN Z

Start Up Hetero
merupakan ruang kolaborasi (co-
working space) dari Pemprov
Jateng untuk memberikan ruang
belajar bagi pelaku bisnis startup
dengan 150 lebih kegiatan.
RENTANG KENDALI PELAYANAN

TK, KB, PAUD 29 Kabupaten, 6 Kota


848 SMA 428.145 SISWA SMA Populasi = 34.897.757
(360 NEGERI, 488 SWASTA) (L=164.531 , P= 263.614) Luas = 32.548 km2
JML SATDIK:
27.919 24.890 GURU SMA
JML SISWA: (L= 11.077, P = 13.813)
876.525
RA
JML SATDIK: 4.729
JML SISWA: 206.955
1.591 SMK
SD (238 NEGERI, 1.353 SWASTA)

789.009 SISWA SMK


MI
JML SATDIK:
18.780 (L= 461.421 , P= 327.588) JML SATDIK: 4.118
JML SISWA: JML SISWA: 650.977
2.662.972 44.636 GURU SMK
(L= 22.708, P = 21.928)
MTs
JML SATDIK : 1.729
JML SISWA: 390.544
JML SATDIK :
3.391
JML SISWA: 189 SLB
1.195.358 (39 Negeri, 150 Swasta)
19.143 SISWA SLB
JML SATDIK : 687
JML SISWA: 160.936
SMP 2.814 GURU SLB (L= 790, P = 2.024) MA
2017 2018 2019 2020
Bekerja 51,60% 67,65% : Bekerja Bekerja 65,24% 29,,74%: Bekerja
Wirausaha 0,65% 8,01% : Wirausaha Wirausaha 21,17% 12,79% : Wirausaha
Melanjutkan 28,63% 13,74% : Melanjutkan Melanjutkan 1,03% 0,41% : Melanjutkan
Dalam Proses 19,12% 10,38% : Dalam Proses Dalam Proses 12,37% 57,06% : Dalam Proses

TAHUN
NO URAIAN
2017 2018 2019 2020

1 JUMLAH LULUSAN 194.768 164.231 167.751 248.062

2 BEKERJA 100.500 51,60% 111.096 67,65% 109.433 65,24% 73.778 29,74%

3 WIRAUSAHA 1.266 0,65% 13.159 8,01% 35.517 21,17% 31.727 12,79%

4 MELANJUTKAN 55.762 28,63% 22.568 13,74% 1.720 1,03% 1.012 0,41%

5 DALAM PROSES 37.240 19,12% 17.058 10,38% 21.081 12,57% 141.545 57,06%
PEMBANGUNAN SEKTOR KESEHATAN

1 2 3 4 5

AKI/ AKB/
PTM STUNTING TBC GERMAS
AKABA

Penurunan Pencegahan Melanjutkan Percepatan Gerakan


angka kematian & pengendalian upaya untuk eliminasi Masyarakat
ibu dan neonatal penyakit tidak menurunkan tuberkulosis Sehat
menular (PTM) prevalensi stunting “GERMAS”
Prioritas 3  Upaya pemantapan kualitas hidup.
AKTIFITAS :
• Peningkatan layanan kesehatan ibu hamil,
Peningkatan kapasitas pemantauan status gizi ibu hamil dan balita.
nakes dan fasyankes, Cegah kematian ibu melahirkan, stunting,
Peningkatan
perbaikan manajemen wasting, dan obesitas
layanan
dan sistem rujukan, • Pencegahan anemia remaja & pendidikan
kesehatan kesehatan reproduksi
pendampingan Dinkes,
RS & Puskesmas • Pencegahan dan pengendalian penyakit
menular, kewaspadaan dini dan respon
Pembangunan • Angka Kematian Ibu (100.000/KH) = 100 terhadap KLB dan krisis kesehatan, serta upaya
kesehatan • Angka Kematian balita (10.000/KH)= 9,2 menurunkan angka kesakitan dan kematian
• Angka Kematian bayi 1.000/KH = 7,8 melalui imunisasi
paripurna • % Fasilitas rujukan yankes sesuai ketentuan = 69
• Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
berdasarkan • % ketercapaian upaya pecegahan dan pengendalian
penyakit tdk menular & kes jiwa = 60 menular  promosi kesehatan serta deteksi
siklus hidup dini dan cegah dini, upaya kesehatan berbasis
• % ketercapaian upaya pencegaran pengendalian
penyakit menular 85,71 masyarakat untuk mengendalikan faktor risiko
penyakit tidak menular
Penguatan peran
• Penguatan peran Puskesmas untuk
posyandu, PKK serta melaksanakan upaya kesehatan jiwa berbasis
Pemberdayaan
kader kesehatan di masyarakat
masyarakat
desa/kelurahan dalam • Peningkatan derajat kesehatan dan kualitas
PHBS dan GERMAS hidup lansia  penguatan peran posyandu
lansia dan kader Bina Keluarga Lansia
Lanjutan…..
• Rasio kekerasan thdp • Penguatan pelaksanaan PPRG pada OPD, penyediaan data
perempuan & anak per
100.000 = 8,07 pilah gender
• Rasio kasus kekerasan thdp • Pengarusutamaan gender dalam penyelenggaraan urusan
perempuan & anak = 8,02 peningkatan pemerintahan, khususnya untuk meningkatkan partisipasi
• % Pengarus utaman gender kesetaraan
di pemerintah = 34,30
perempuan di sektorr pendidikan, ekonomi, dan politik
• Indeks Pemberdayaan gender • Sekolah perempuan
gender 72,70 • Pendidikan kesetaraan gender bagi siswa
• Peningkatan produktivitas ekonomi bagi kelompok rentan
Peningkatan • Pencegahan kekerasan thdp perempuan dan anak
perlindungan
kualitas hidup • Penyediaan layanan perlindungan bagi korban kekerasan
perempuan
perempuan • Pencegahan perkawinan usia anak melalui implementasi
dan anak
dan anak Gerakan Jokawin Bocah di kabupaten/kota

pemenuhan • Fasilitasi pembentukan Desa Ramah Perempuan dan Peduli


hak-hak anak Anak

Angka kelahitan Total = 2,19


Perencanaan • Fasilitasi kabupaten/kota untuk Penyusunan Grand Design
Pembangunan Kependudukan Pembangunan Kependudukan 5 pilar
kependudukan
Pengendalian • Peningkatan kepesertaan KB
penduduk • Penurunan unmetneed KB
PERPRES 72/2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting
STRANAS : Acuan Dalam Rangka Menyelenggarakan Percepatan Utk pelaks STRANAS
Penurunan Stunting disusun:

TUJUAN
14%
RENCANA AKSI NASIONAL
1. Menurunkan prevalensi stunting Sasaran Prioritas: Melalui Pendekatan Keluarga
2. Meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga Remaja
Catin 1. Penyediaan data keluarga
3. Menjamin pemenuhan asupan gizi Bumil berisiko stunting
4. Memperbaiki pola asuh Busui 2. Pendampingan keluarga
5. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan Anak usia 0-59 bln
berisiko stunting
6. Meningkatkan akses air minum dan sanitasi 3. Pendampingan calon
pengantin/calon PUS;
INTERVENSI 4. Surveilans keluarga berisiko
stunting
Gizi spesifik 5. Audit kasus stunting
Komitmen Komunikasi
dan visi perubahan Konvergensi Ketahanan Sistem data,
Gizi sensitif
kepemimpin perilaku intervensi di pangan dan informasi,
an nasional, dan tingkat pusat gizi riset dan
daerah, dan pemberda- dan daerah individu, inovasi
desa yaan keluarga
masyarakat dan masy
Peraturan BKKBN
Pilar 1 No.12/2021
8 AKSI KONVERGENSI
SEBAGAI UPAYA MANAJERIAL PENURUNAN STUNTING

DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI


PREVALENSI STUNTING JAWA TENGAH Studi-Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) 2019 - SSGI 2021

45,00

38,57
35,76
34,74
34,65
40,00

33,06
32,40
31,57
31,01
30,90
30,13
35,00

29,13
28,82
27,82

27,68
27,64
27,07
26,94
26,89
26,87

28,1
26,59
26,40
26,01
26,00
25,91
25,79
25,14
24,99

28

26,3
30,00

25,5
23,45
23,22

24,7
23,18
22,96
22,70

23,9

25
23,3

22,3
21,7
21,6

21,5
21,3

21,2
19,65
25,00

20,9
19,38

20,7
20,6

20,6
20,5
20,4
18,76

19,5
17,68

18,8
18,7

20
17,9

17,6
16,8
27,68

16,4
16,2
20,00
15,9

15,8
15,7
15,2

13,3
14

15,00
20,9

9,6
10,00

5,00

SSGBI 2019 SSGI 2021 SSGBI JATENG 2019 SSGI JATENG 2021

Stunting merupakan sinyal Prevalensi Stunting FOKUS PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING


1. Pelaksanaan Aksi Konvergensi hingga tingkat desa/kelurahan lokus.
bahwa penyelenggaraan Jawa Tengah
2. Intervensi gizi spesifik dan sensitif sesuai akar permasalahan.
pelayanan dasar belum tersedia
• REALISASI 2021 : 20,90% 3. Pendampingan di tingkat desa/kelurahan untuk mendukung perubahan perilaku dan
dalam skala dan kualitas yang pemberdayaan masyarakat (TPK, TP-PKK, Lembaga Kemasyarakatan lainnya)
• TARGET 2022 : 1 8 %
memadai serta tidak sampai 4. Perbaikan cakupan dan kualitas pendataan sasaran (remaja, calon pengantin, ibu
• TARGET 2023 : 1 6 %
secara lengkap pada kelompok hamil. Ibu menyusui, dan baduta)
• TARGET 2024 : 1 4 %
sasaran prioritas. 5. Penguatan regulasi hingga tingkat desa/kelurahan.
TARGET PENURUNAN STUNTING DALAM DOKREN

TARGET

Sumber: Riskesdas, PSG, SSGBI, SSGI

RPJMN 2020-2024 JATENG

TAHUN 2019 2020 2021 2022 2023 2024 TAHUN 2019 2020 2021 2022 2023 2024

TARGET 27,7 24,1 21,1 18,4 16 14 TARGET - - - 18 16 14


REALISASI - - 24,4 NA NA NA REALISASI - - 20,9 NA NA NA

Indonesia - RPJMN 2020-2024 Global - SDGs

Stunting dari 26,7 % menjadi 14% Stunting 7% by 2030 (SDGs)


PROSES JATENG GAYENG NGINCENG WONG METENG – 5 Ng
1. MERUPAKAN GERAKAN YANG MELIBATKAN SELURUH LAPISAN
MASYARAKAT , SELURUH SEKTOR DAN PEMANGKU KEBIJAKAN
2. UNTUK MENGAWAL AGAR IBU SELAMAT BAYI SEHAT SEHINGGA
KESEHATAN IBU DAN ANAK MENINGKAT DAN DERAJAD KESEHATAN
MASYARAKAT JAWA TENGAH MENINGKAT.
3. DENGAN KEGIATAN YANG BERKAITAN DENGAN 4 (EMPAT) FASE DALAM
5NG
• MASA SEBELUM HAMIL
• MASA HAMIL
• MASA BERSALIN
• MASA NIFAS
(SETELAH BERSALIN SAMPAI 24 HARI)
Generasi sekarang harus adaptif,
inovatif, kreatif, dan harus ada nilai-
nilai kebangsaan, nilai-nilai Pancasila
termasuk budi pekerti

You might also like