You are on page 1of 4

Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611

Volume 3 Nomor 2 Halaman 590-593 April 2018 e-ISSN 2623-1980

KESIAPAN DIRI CALON GURU DALAM MENGHADAPI PRAKTIK PENGALAMAN


LAPANGAN (STUDI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA
STKIP PGRI BANJARMASIN)

Self Readiness of Prospective Teacher in Facing Field Experience Practice


(Study on Students of Indonesian Language Study Program, STKIP PGRI
Banjarmasin)

Marina Dwi Mayangsari, Risya Die Safitri


Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, JL.A.Yani Km.36, Banjarbaru, Indonesia
*Surel: md.mayangsari@unlam.ac.id

Abstract
Preparedness is very important for a prospective teacher, it is necessary for the teaching process to run properly. This
study aims to describe the readiness of students who will become prospective teachers in the face of field experience
practice. The research method used interview and observation technique. Research subject amounted to 1 person
students of Indonesian Language Studies Program STKIP PGRI Banjarmasin. Based on the results of the subject is
known to have a quiet personality and difficult to interact with others, he felt to have problems when faced the practice of
field experience, because it is required to be able to teach students directly. From the aspect of self readiness show that
the readiness of the subjects in the face of field experience practice is quite ready because the subject fill up pedagogic
competence, professional competence and social competence. But it's just tend to have problems with health, mental
and emotional readiness.

Keywords: self readiness, prospective teacher, field experience practice

1. PENDAHULUAN siswa sesuai dengan bidangnya. Undang-Undang


No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dalam
Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem pasal 10 ayat (1) menyebutkan bahwa kompetensi
pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan adalah yang harus dimiliki oleh guru meliputi empat aspek
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi
suasana belajar dan proses pembelajaran agar kepribadian, kompetensi professional dan
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi kompetensi sosial.
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual STKIP PGRI Banjarmasin selaku Lembaga
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, Pendidikan Tenaga Kependidikan mempunyai fungsi
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang utama mendidik calon guru dan tenaga
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. kependidikan yang profesional. Calon guru
Sehingga dalam melaksanakan prinsip profesional dalam melaksanakan tugas profesi
penyelenggaraan pendidikan harus sesuai dengan kependidikan yang ditandai dengan penguasan
tujuan pendidikan nasional yaitu; mengembangkan kompetensi akademik kependidikan dan kompetensi
kemampuan dan membentuk watak serta penguasaan substansi bidang studi sesuai bidang
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka ilmunya. Kompetensi calon guru yang dimaksud
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk tersebut meliputi kompetensi pedagogik,
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi kepribadian, profesional dan sosial (Novitasari dan
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Sumaryani, 2013). Mahasiswa sebagai calon tenaga
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, pendidik memiliki peranan penting dimasa yang
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara akan datang, karena itu mereka diharuskan
yang demokratis serta bertanggung jawab. menguasai kompetensi pembelajaran yang sesuai
Dalam dunia pendidikan, tenaga pendidik dengan bidangnya agar dapat mengajarkan ilmu
memiliki peranan terpenting, Karena tenaga tersebut ke anak didiknya, selain itu hal terpenting
pendidik atau Guru sangat dibutuhkan untuk lainnya ialah kesiapan diri mahasiswa tersebut
mendidik dan memberikan ilmu pelajaran untuk sebagai calon seorang guru.

© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat


590
Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611
Volume 3 Nomor 2 Halaman 590-593 April 2018 e-ISSN 2623-1980

Menurut Dalyono (2005) mengartikan acuan bagi mahasiswa calon guru lainnya dalam
“kesiapan adalah kemampuan yang cukup baik fisik menyiapkan diri menjadi seorang guru.
dan mental. Kesiapan fisik berarti tenaga yang
cukup dan kesehatan yang baik, sementara 2. METODE
kesiapan mental berarti memiliki minat dan motivasi
yang cukup untuk melakukan suatu kegiatan”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa
Untuk menyiapkan calon guru yang metode observasi dan wawancara. Observasi yang
profesional, maka STKIP PGRI Banjarmasin digunakan dalam penelitian ini adalah observasi
mewajibkan mahasiswa mengikuti program non-partisipan, yaitu observer tidak secara langsung
kependidikan dengan melakukan kegiatan Praktik atau tidak berpartisipasi dalam aktifitas yang sedang
Pengalaman Lapangan, sebagaimana diamanahkan dilakukan oleh observe. Observasi ini dilakukan
dalam kurikulum untuk menyiapkan fisik maupun untuk mengamati sejauh mana kesiapan 1 orang
mental Mahasiswa sebagai calon tenaga pendidik subjek mahasiswa program Studi Bahasa
yang profesional. Indonesiaa STKIP PGRI Banjarmasin dalam
Dalam kegiatan Praktik Pengalaman menyiapkan diri ketika berperan sebagai guru dalam
Lapangan, mahasiswa dituntut untuk memiliki praktik pengalaman lapangan. Wawancara yang
kesiapan diri berupa fisik maupun mental dan digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
memiliki kompetensi calon guru yang menguasai bebas terpimpin. Wawancara ini dilakukan untuk
kependidikan bidang akademik serta dapat mengetahui dan menggali lebih dalam tentang
melaksanakan tugas profesi kependidikan dengan kesiapan yang subjek lakukan dalam menghadapi
baik. Tetapi tidak semua mahasiswa dapat praktik pengalaman lapangan. Guide observasi dan
memenuhi semua tuntunan tersebut. Masalah wawancara disusun menggunakan teori dari
kesiapan diri secara mental merupakan masalah Slameto (2010) mengenai aspek-aspek dalam
yang sering dialami para mahasiswa tersebut. kesiapan.
Kesiapan diri sangat penting bagi seorang
calon guru, kesiapan ini diperlukan agar proses 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
mengajar dapat berjalan dengan baik dan hasil yang 3.1 Aspek-aspek Kesiapan diri
didapat sesuai dengan keinginan yang diharapkan.
Jika seorang calon guru tidak memiliki kesiapan diri Berdasarkan hasil temuan yang didapatkan, jika
maka akan berdampak pada proses mengajar dan ditinjau dari aspek-aspek yang mempengaruhi
mempengaruhi hasil yang didapatkan. kesiapan, menurut Slameto (2010) yaitu: 1).Kondisi
Dalam survey awal, salah satu mahasiswa fisik, mental dan emosional; 2) Kebutuhan dan motif
STKIP PGRI Banjarmasin mengalami masalah tujuan; 3) Keterampilan, pengetahuan, dan
dengan kesiapan dirinya dalam menghadapi Praktik pengertian yang lain yang telah dipelajari, maka
Pengalaman Lapangan. Subjek yang memiliki subjek memiliki kesiapan diri yang baik, hal ini dinilai
karakteristik diri pendiam, dan sulit berinteraksi dari bagusnya aspek fisik yang dimiliki subjek dilihat
dengan orang lain memiliki masalah ketika dari kerapiannya ketika berada diruang tunggu
diharuskan mampu berinteraksi dengan peserta maupun ketika mengajar dikelas, kebutuhan dan
didik dan mampu berbicara di depan umum. Subjek motif tujuan subjek yang baik dan jelas juga bisa
mengalami stres dan merasa sangat pusing ketika ia dilihat dari tujuan subjek dalam mengikuti Praktik
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pengalaman Lapangan yaitu selain untuk
(RPP) dan Subjek akan sangat gugup ketika akan menambah pengalaman, ia juga mengatakan bahwa
maju mengajar. Ia akan menelepon teman Praktik pengalaman Lapangan ini adalah suatu hal
terdekatnya untuk mengeluh dan menghilangkan yang baik untuk menyiapkan dirinya menjadi guru
gugup tersebut. yang profesional, serta keterampilan dan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan subjek yang cukup baik dapat dilihat
gambaran Kesiapan diri calon guru yang masih dari penguasaan materi, cara mengajar, dan cara
berstatus mahasiswa dalam menghadapi Praktik penyampaian materi yang diajarkan subjek kepada
Pengalaman Lapangan (Studi pada Mahasiswa murid dapat diterima murid dengan baik.
program Studi Bahasa Indonesia STKIP PGRI Namun, subjek memiliki masalah dalam aspek
Banjarmasin). Hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai mental, ia masih merasa tertekan dengan tugas
tambahan ilmu dalam dunia pendidikan khususnya Praktik Pengalaman Lapangan ini karena ia
dibidang Psikologi Pendidikan, serta dapat dijadikan diharuskan bertatap muka dengan orang-orang yang
acuan bagi penelitian sejenis, serta dapat dijadikan baru ia temui dan dituntut untuk mampu berinteraksi
dengan orang lain, sedangkan hal tersebut bertolak

© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat


591
Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611
Volume 3 Nomor 2 Halaman 590-593 April 2018 e-ISSN 2623-1980

belakang dengan kepribadian subjek yang pendiam a) pemahaman wawasan atau landasan
dan sulit berinteraksi dengan orang lain. kependidikan;
b) pemahaman terhadap peserta didik;
3.2 Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Diri c) pengembangan kurikulum atau silabus;
d) perancangan pembelajaran;
Menurut Dalyono (2005), ada dua faktor kesiapan, e) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor dialogis;
internal meliputi kesehatan, intelegensi dan bakat, f) pemanfaatan teknologi pembelajaran;
minat dan motivasi, dan faktor eksternal yang g) evaluasi hasil belajar;
meliputi sekolah, keluarga, masyarakat dan orang h) Pengembangan peserta didik untuk
sekitar. Faktor internal yang mendukung kesiapan mengaktualisasikan berbagai potensi yang
subjek diantaranya adalah faktor intelegensi, minat dimilikinya.
dan motivasi. Intelegensi subjek mengenai Dari beberapa poin didalam kemampuan guru
penguasaaan mata pelajaran atau materi yang ia dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik,
geluti yaitu Bahasa Indonesia tergolong baik subjek memenuhi 5 dari 7 poin yang ada, yaitu,
sehingga subjek bisa mengajarkan ilmu yang ia pemahaman wawasan atau landasan pendidikan
miliki kepada murid dengan baik dan benar. Minat yang dapat dilihat dari penguasaan subjek
dan motivasi subjek pun mendukung kesiapan diri mengenai materi pembelajaran yang akan diajarkan.
subjek dalam menghadapi praktik Pengalaman Pengembangan kurikulum atau silabus, subjek bisa
Lapangan, karena minat subjek untuk menjadi guru merancang sendiri kurikulum pembelajaran yang
yang awalnya tidak ada perlahan tumbuh karena akan diajarkan berdasarkan pertimbangan dari
adanya motivasi-motivasi yang diberikan oleh silabus. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik
keluarga, teman dekat, dan teman spesial. Hal ini dan dialogis, subjek mampu untuk melakukan
pun turut mendukung kesiapan diri subjek dalam pembelajaran dengan baik dan benar kepada
menghadapi Praktik Pengalaman Lapangan. peserta didik ketika berada dialam kelas, meskipun
Faktor eksternal yakni dukungan dari keluarga, subjek terkadang masih merasakan gugup untuk
orang sekitar dan orang spesial diakui subjek sangat berhadapan dengan peserta didik. Pemanfaatan
memberikan pengaruh yang besar terhadap teknologi pembelajaran, ketika subjek melakukan
kesiapannya dalam menghadapi Praktik pembelajran didalam kelas, ia menggunakan alat
Pengalaman Lapangan. Karena berkat dukungan- penunjang pembelajaran seperti laptop dan
dukungan tersebut ia bisa menghadapi dan projector, serta ia pun memberikan Hardcopy bahan
mengatasi masalah-masalah selama ia menjalani materi yang diajarkan kepada peserta didik.
Praktik Pengalaman Lapangan. Kompetensi Sosial merupakan kemampuan
pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk
3.3 Kompetensi Agen Pembelajaran berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
peserta didik, sesama pendidik, tenaga
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan masyarakat sekitar. Subjek yang memiliki
dijelaskan bahwa seorang pendidik harus memiliki kepribadian pendiam dan sulit untuk berinteraksi
kompetensi sebagai agen pembelajaran, yaitu: 1) dengan orang lain, menjadikan ia memiliki masalah
Kompetensi Pedagogik; 2) Kompetensi Sosial; 3) dengan kompetensi sosialnya. Ketika subjek
Kompetensi Kepribadian; dan 4) Kompetensi memasuki kelas wajah subjek menjadi sangat pucat
Profesional. dan ketika menyampaikan materi suara subjek tidak
Kompetensi pedagodik merupakan nyaring dan terbata-bata sehingga interaksi dengan
kemampuan mengola pembelajaran peserta didik peserta didik menjadi kurang efektif.
yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, Kompetensi kepribadian adalah kemampuan
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, kepribadian yang mantap, dewasa, arif, dan
evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik,
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi berakhlak mulia, serta kesiapan fisik dan mental.
yang dimilikinya. Mulyasa (2012) dalam RPP Subjek memiliki kompetensi kepribadian dimana ia
tentang guru dikemukakan bahwa kompetensi dapat menangani dan menghadapi segala kendala
pedagogik merupakan kemampuan guru dalam yang ia alami selama Praktik Pengalaman Lapangan
pengelolaan pembelajaran peserta didik yang secara dewasa meskipun ia memiliki kelemahan
sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut dalam kesiapan fisik dan mental, namun subjek
: memiliki sikap teguh, gigih dan tidak mudah

© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat


592
Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah p-ISSN 2623-1611
Volume 3 Nomor 2 Halaman 590-593 April 2018 e-ISSN 2623-1980

menyerah sehingga subjek dapat menangani memenuhi aspek-aspek kesiapan yang ada di dalam
masalah dan kendala yang ia hadapi selama kompetensi mengajar guru, seperti kompetensi
mengikuti Praktik Pengalaman Lapangan. pedagogik, kepribadian, dan profesional. Pada sisi
Kompetensi Profesional adalah kemampuan lain, subjek kurang memenuhi kesiapan fisik, seperti
penguasaan materi pembelajaran secara luas dan kesehatan dan kesiapan mental (pengelolaan
mendalam yang memungkinkannya membimbing emosi, rasa gugup).
peserta didik memenuhi standar kompetensi yang Saran kepada subjek adalah perlu
ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. meningkatkan kesehatan fisik dan melakukan
Subjek memiliki kompetensi profesional, karena teknik-teknik pengelolaan kognitif dan emosi dengan
subjek menguasai dengan baik bahan ajar atau cara mengembangkan rasa percaya diri serta
materi yang akan ia ajarkan kepada peserta didik. mengubah pemikiran negatif menjadi pemikiran
positif, agar subjek dapat mengurangi rasa gugup
mengajar dan berbicara di depan umum.
3.4 Bagan Psikodinamika
5. UCAPAN TERIMA KASIH
Subjek PPL
Laki-laki -Mengajar Penulis mengucapkan terimakasih kepada Prof. Dr.
berumur 22 -Merancang rencana dr. Zairin Noor, SPOT(K), MM selaku dekan Fakultas
Tahun
pembelajaran Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, Neka
Erlyani, M.Psi,Psikolog sebagai Kepala Program
Kesiapan diri
Studi Psikologi Universitas Lambung Mangkurat,
Sosial : seluruh dosen di Fakultas Kedokteran Program
-Pendiam Studi Psikologi dan rekan mahasiswa, serta
Aspek-aspek
-Sulit berinteraksi dengan
orang lain Kesiapan:
mahasiswa Program Studi Bahasa Indonesia STKIP
-Gugup jika berhadapan -Fisik, mental, PGRI Banjarmasin yang telah berkenan menjadi
dengan orang banyak emosional subjek pada penelitian ini.
-Kebutuhan,
motif tujuan
Fisik : kesehatan -Keterampilan, 6. DAFTAR PUSTAKA
menurun pengetahuan.
Mental : Gugup
Novitasari, F & Sumaryani, S. (2013) Pengaruh program
Faktor-faktor
pengalaman lapangan terhadap kesiapan
Kesiapan:
Subjek Tertekan dan stres -Internal mahasiswa Prodi Ekonomi FKIP UNS menjadi
Kurang kesiapan diri -Eksternal tenaga pendidik. JUPE UNS, 1(2), 1-3.
Kesehatan fisik terganggu Dalyono.(2005. Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta,
Kompetensi Jakarta.
mengajar guru : Mulyasa E. 2012. Standar Kompetensi Dan Sertifikasi
-Pedegogik Guru. Remaja Rosdakarya, Bandung.
-Sosial
-Kepribadian Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang
-Profesional Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Undang-Undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen.
Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem
4. SIMPULAN Pendidikan Nasional.
Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
Dari segi kompetensi kesiapan diri dalam mengajar,
subjek memiliki kesiapan yang cukup, karena subjek

-----

© Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat


593

You might also like