You are on page 1of 8

KOMPETENSI GURU PAUD DALAM

PEMBELAJARAN DI PAUD DI KECAMATAN


LANGKE REMBONG KABUPATEN MANGGARAI
Theresia Alviani Sum
Program Studi PG PAUD STKIP Santu Paulus, Jl. Jend. Ahmad Yani, No. 10, Ruteng, Flores
e-mail: sumanny@rocketmail.com

ABSTRACT. PAUD Teacher Competence in Learning in the Field in Langke District,


Rembong, Manggarai Regency. Teacher competency is one measure of the success of education
implemented. Therefore, qualified educators will be able to produce students who grow according
to the stage of development. This study aims to explore the extent of the competence possessed by
PAUD teachers in Manggarai Regency. The competencies in question include: Pedagogic
competence, Profesional competence, Social Competence and Personality Competence. This
research uses a qualitative descriptive research to explore the competencies possessed by PAUD
teachers in Manggarai Regency. The research instrument used in the form of interview guidelines,
observation sheets and documentation that can support the results of the study. The results of the
study show that there are still many PAUD institutions that must get special attention from the
government or observers of the PAUD world. Many teachers do not have the academic
qualifications for S1 PAUD or do not have experience in teaching AUD. This, then has an impact
on the low quality of the learning process, because it cannot stimulate children's development
optimally, media that are not varied and methods that are not in accordance with the
characteristics of the child. In addition, the teacher's understanding of learning design is still
minimal which causes the learning process to be less attractive.
Keywords: Teacher Competence, Learning in PAUD

ABSTRAK. Kompetensi Guru PAUD Dalam Pembelajaran Di Paud Di Kecamatan Langke


Rembong Kabupaten Manggarai Kompetensi guru merupakan salah satu tolak ukur
keberhasilan pendidikan yang dilaksanakan. Oleh karena itu, tenaga pendidik yang berkualitas
akan mampu menghasilkan peserta didik yang tumbuh sesuai dengan tahap perkembangannya.
Penelitian ini bertujuan untuk menggali sejauh mana kompetensi yang dimiliki oleh guru PAUD di
Kabupaten Manggarai. Kompetensi yang dimaksud mencakup: kompetensi Pedagogik, kompetensi
Profesional, Kompetensi Sosial dan Kompetensi Kepribadian. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian deskriptif kualitatif untuk menggali kompetensi yang dimiliki oleh guru-guru PAUD
yang ada di Kabupaten Manggarai. Instrument penelitian yang digunakan berupa pedoman
wawancara, lembaran observasi dan dokumentasi yang dapat mendukung hasil penelitian. Hasil
penelitian menunjukan bahwa, masih banyak lembaga PAUD yang harus mendapatkan perhatian
khusus baik dari pemerintah ataupun pemerhati dunia PAUD. Banyak guru yang belum
berkualifikasi akdemik S1 PAUD atau tidak memiliki pengalaman dalam mengajar AUD. Hal ini,
kemudian berdampak pada rendahnya mutu proses pembelajaran, karena tidak dapat menstimulasi
perkembangan anak secara optimal, media yang tidak variatif dan metode yang tidak sesuai
dengan karakteristik anak. Selain itu, pemahaman guru terkait perancangan pembelajaran masih
minim yang menyebabkan proses pembelajaran menjadi kurang menarik.
Kata Kunci: Kompetensi Guru, Pembelajaran di PAUD

PENDAHULUAN berkompeten merupakan faktor paling


Tuntutan akan guru yang penting dalam melaksanakan program
berkualitas dan profesional pada masa PAUD yang berkualitas tinggi.
ini merupakan suatu keharusan. Guru Hasil penelitian de Gomes,
PAUD yang profesional dan Rahmat, dan Palmin (2017) menunjukan
berkompeten sangat dibutuhkan untuk bahwa 99,51% guru PAUD di
mempersiapkan sumber daya manusia Kabupaten Manggarai belum memenuhi
yang berkualitas. Guru PAUD yang standar kualifikasi akademik

68
69 Jurnal Lonto Leok Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 2, No.1, Januari 2019

sebagaimana yang tertuang dalam KAJIAN TEORI


Permendikbud No. tahun 2014. Kompetensi Guru
Sebagian besar dari mereka masih Kompetensi berasal dari Bahasa
berijazah SMA atau sederajat dan ibu Inggris, yakni “Competency” yang
rumah tangga yang tidak pernah dibekali berarti kecakapan, kemampuan.
dengan sejumlah kompetensi guru Kompetensi berarti kemampuan atau
PAUD. Hal ini kemudian berdampak kecakapan, pemilikan pengetahuan,
pada kualitas proses pembelajaran di kecakapan atau keterampilan sebagai
PAUD. Data lain yang diperoleh adalah: guru (Djamarah, 1994: 33). Berdasarkan
(1) kurikulum masih terkategori kurang Permendiknas No. 16 Tahun 2007, guru
baik yang tampak pada visi dan misi harus memiliki empat kompentensi,
lembaga, Program Tahunan, Program yakni kompetensi pedagogik,
Semesteran, Rencana Pelaksanaan kompentensi keahlian, kompentensi
Pembelajaran Mingguan, Rencana sosial, dan kompentensi profesional.
Pelaksanaan Pembelajaran Harian,
instrumen penilaian perkembangan Kompetensi Pedagogik
anak, dan pelaporan yang belum jelas, Kompetensi pedagogik meliputi:
(2) proses pembelajaran atau stimulasi (1) menguasai karakteristik peserta didik
perkembangan anak tidak berbasis pada dari aspek fisik, moral, sosial, cultural,
perencanaan yang jelas, dan (3) berbagai emosional, dan intelektual, (2)
kegiatan penunjang penyelenggaraan menguasai teori belajar dan prinsip
PAUD seperti kemitraan, layanan pembelajaran yang mendidik, (3)
administrasi, dan deteksi dini tumbuh mengembangkan kurikulum yang terkait
kembang anak belum berjalan dengan mata pelajaran yang diampu, (4)
baik. menyelenggarakan pembelajaran yang
Dampak dari rendahnya mendidik, (5) memanfaatkan TIK untuk
kompetensi guru PAUD misalnya: kepentingan pembelajaran, (6)
dalam kompetensi profesional, masih memfasilitasi pengembangan potensi
banyak guru PAUD yang memiliki peserta didik, (7) berkomunikasi efektif,
jenjang pendidikan akhir SMA yang empatik, dan santun ke peserta didik,
dipercayakan untuk menjadi guru dan (8) menyelenggarakan penilaian
PAUD. Hal ini dilakukan karena evaluasi proses dan hasil belajar.
ketiadaan tenaga pendidik dibidang
PAUD. Hal lain adalah dibidang Kompentensi Keahlian
pedagogik, masih banyak guru PAUD Kompetensi keahlian meliputi:
yang belum bisa menyusun rencana (1) bertindak sesuai dengan norma
pembelajaran. Banyak lembaga yang agama, hukum, sosial dan budaya
masih copy-paste dalam menggunakan bangsa, (2) penampilan yang jujur,
rencana pembelajaran. berakhlak mulia, teladan bagi peserta
Penelitian ini dilaksanakan didik dan masyarakat, (3) menampilkan
untuk mengkaji dan mengevaluasi diri sebagai pribadi yang mantap, stabil,
kompetensi yang dimiliki oleh guru- dewasa, arif dan berwibawa, (4)
guru PAUD yang ada di Manggarai. menunjukkan etos kerja, tanggung jawab
Penelitian ini diharapkan dapat yang tinggi, rasa bangga menjadi guru,
memberikan informasi yang dan rasa percaya diri, dan (5)
berhubungan dengan kompetensi yang menjunjung tinggi kode etik profesi
dimiliki guru untuk dapat menjadi guru.
masukan yang baik bagi Dinas
Pendidikan yang ada di Manggarai Kompentensi Sosial
untuk mendapatkan gambaran secara Kompetensi sosial meliputi: (1)
umum terkait kompetensi guru. bersikap inklusif, bertindak objektif,
serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agara, ras,
Sum, Kompetensi Guru PAUD Dalam Pembelajaran di PAUD.... 70

kondisi fisik, latar belakang keluarga, Prinsip Pembelajaran PAUD


dan status sosial keluarga, (2) Kegiatan pembelajaran PAUD
berkomunikasi secara efektif, empatik, memerlukan prinsip-prinsip yang perlu
dan santun dengan sesama pendidik, dipahami di dalamnya. Seperti yang
tenaga kependidikan, orang tua dan dikemukakan oleh Sujiono (2009: 59)
masyarakat, (3) beradaptasi di tempat bahwa prinsip pembelajaran untuk anak
bertugas di seluruh wilayah RI yang usia dini adalah sebagai berikut:
memiliki keragaman sosial budaya, dan 1) Anak sebagai pembelajar aktif
(4) berkomunikasi dengan lisan maupun Pendidikan yang dirancang secara
tulisan. kreatif akan menghasilkan
Kompentensi Profesional pembelajaran yang aktif.
Kompetensi profesional 2) Anak belajar melalui sensori dan
meliputi: (1) menguasai materi, struktur, panca indera
konsep, dan pola pikir keilmuan yang Pandangan dasar Montessori yang
mendukung pelajaran yang diampu, (2) meyakini bahwa pancaindera
menguasai standar kompentensi dan adalah pintu gerbang masuknnya
kompetensi dasar mata pelajaran/bidang berbagai pengetahuan ke dalam
pengembangan yang diampu, (3) otak manusia.
mengembangkan materi pembelajaran 3) Anak membangun pengetahuannya
yang diampu secara kreatif, (4) sendiri
mengembangkan keprofesionalan secara Konsep ini dimaksudkan agar anak
berkelanjutan dengan melakukan dirangsang untuk menambah
tindakan reflektif, dan (4) memanfaatkan pengetahuan yang telah diberikan
TIK untuk berkomunikasi dan melalui materi-materi yang
mengembangakan diri. disampaikan guru dengan caranya
sendiri.
Pembelajaran Anak Usia Dini 4) Anak berpikir melalui benda
Proses pembelajaran di kelas konkret
anak usia dini, terjadinya komunikasi Anak lebih mengingat benda yang
dua arah antara guru dan peserta didik dilihat dan dipegang lebih
serta antara peserta didik dan peserta membekas dan dapat diterima oleh
didik lainnya. Dengan kata lain, saat otak dalam sensasi dan memori.
pembelajaran ada kegiatan mengajar 5) Anak belajar dari lingkungan
oleh guru dan belajar oleh peserta didik. Hal ini didasarkan pada beberapa
Menurut pandangan teori teori pembelajaran yang
konstruktivisme dalam Sardiman (2014: menjadikan alam sebagai sarana
37) menyatakan “Belajar merupakan yang tak terbatas bagi anak untuk
proses aktif dari si subjek belajar untuk bereksplorasi dan berinteraksi
mengkonstruksi makna, sesuatu entah dengan alam dalam membangun
itu teks, kegiatan dialog, pengalaman pengetahuannya.
fisik dan lain-lain.”
Meciptakan pembelajaran yang METODE
efektif merupakan suatu tanggung jawab Penelitian dilakukan di wilayah
profesioanalisme guru. Menurut Kabupaten Manggarai dengan subjek
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 penelitian para guru PAUD. Hal yang
Bab IV pasal 20, berbunyi: dalam digali dalam penelitian ini adalah
melaksanakan tugas profesional, guru kompetensi yang dimiliki oleh para guru
berkewajiban merencanakan PAUD yang dapat memengaruhi proses
pembelajaran, melaksanakan proses belajar anak di lembaga PAUD. Teknik
pembelajaran yang bermutu, serta penelitian yang digunakan dalam
menilai dan mengevaluasi hasil penelitian ini berupa observasi, studi
pembelajaran. dokumen, dan wawancara mendalam.
71 Jurnal Lonto Leok Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 2, No.1, Januari 2019

1. Observasi membuang yang dianggap tidak


Observasi dalam penelitian ini perlu, sehingga mempermudah
dilaksanakan selama kegiatan penulis untuk melakukan
pembelajaran berlangsung. Dalam pengumpulan data selanjutnya dan
penelitian ini peneliti melakukan mencarinya apabila diperlukan.
observasi terhadap guru dalam c. Data Display (Penyajian data)
melakukan proses perancangan Setelah data direduksi, kemudian
pembelajaran hingga pelaksanaan langkah selanjutnya adalah
pembelajaran di kelas dan saat guru menyajikan data. Dalam penelitian
melakukan penilaian bagi ini, peneliti menyajikan data dalam
perkembangan anak. bentuk uraian singkat.
2. Studi Dokumen d. Conclusion Drawing/Verivication
Dokumen yang dikumpulkan dalam (Kesimpulan)
penelitian ini adalah dokumen Langkah selanjutnya dalam analisis
rencana pembelajaran serta dokumen data adalah penarikan kesimpulan
lain yang mendukung data penelitian dan verivikasi. Kesimpulan dalam
seperti: ijazah guru, sertifikat penelitian dilakukan secara
kegiatan penunjang, RPPH, dan lain- sementara kemudian
lain. diverifikasikan dengan cara
3. Wawancara Mendalam (Indepth mempelajari kembali data-data
interview) yang telah terkumpul. Dari data-
Wawancara mendalam dilakukan data yang direduksi dapat ditarik
bersama dengan guru PAUD. kesimpulan yang memenuhi syarat
Pertanyaan yang disampaikan dalam kredibilitas dan objektifitas hasil
penelitian ini terkait empat penelitian dengan jalan
kompetensi guru PAUD, yakni: membandingkan hasil penelitian
kompetensi pedagogik, kompetensi dengan teori.
profesional, kompetensi kepribadian Sementara itu, untuk
dan kompetensi sosial. memperoleh keabsahan data, peneliti
Analisis data yang digunakan menggunakan teknik trianggulasi, yaitu
adalah deskriptif analisis, yakni analisis dengan menggunakan berbagai metode
yang memberikan gambaran mengenai untuk mengumpulkan data yang sama
hal-hal yang telah diteliti. Sedangkan dari berbagai sumber data.
metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode analisis HASIL DAN PEMBAHASAN
kualitatif. Analisis dilakukan melalui Profesionalisme guru sangat
beberapa tahap, yaitu: data collection, terkait dengan kemampuan untuk
data reduction, data display, dan mewujudkan serta mengaktualisasikan
conclusion drawing (Sugiyono, 2012: kompetensi yang dipersyaratkan bagi
335). semua guru. Kompetensi yang dimiliki
a. Data Collection guru menunjukan kualitas guru yang
Data yang diperoleh ketika sebelum sebenarnya. Kompetensi tersebut
dan setelah peneliti memasuki terwujud dalam bentuk penguasaan
lapangan. Analisis dilakukan pengetahuan, keterampilan maupun sikap
terhadap data hasil studi profesional dalam menjalankan tugasnya.
pendahuluan, atau data sekunder, Berikut dipaparkan hasil penelitian yang
yang akan digunakan untuk telah dilakukan terkait kompetensi yang
menentukan fokus penelitian. dimiliki oleh guru PAUD yang ada di
b. Data Reduction (Reduksi data) Kabupaten Manggarai.
Data yang diperoleh dari lapangan
dirangkum, kemudian dipilih hal- Kompetensi Profesional
hal yang pokok, difokuskan Hal penting yang harus dimiliki
terhadap hal-hal yang pentig dan guru adalah kemampuan menjabarkan
Sum, Kompetensi Guru PAUD Dalam Pembelajaran di PAUD.... 72

materi standar dalam kurikulum. Suhana Manggarai adalah bentuk penilaian


(2014: 166) menjelaskan bahwa dengan portofolio anak. Bentuk penilaian
menguasai materi pembelajaran, guru portofolio ini hanya akan memberikan
dapat memilih, menetapkan dan gambaran terhadap beberapa aspek
mengembangkan alternatif strategi dari perkembangan saja (Bahasa, kognitif,
berbagai sumber belajar yang dan seni). Untuk perkembangan lainnya,
mendukung pembentukan standar guru hanya mengandalkan ingatan saja.
kompetensi dan kompetensi dasar
(SKKD). Dari hasil penelitian Kompetensi Pedagogik
ditemukan bahwa terdapat beberapa Guru harus memiliki
guru di lembaga PAUD telah memahami pemahaman dan landasan kependidikan.
materi yang harus diajarkan kepada Dengan memiliki latar belakang
anak. Guru telah menguasai materi yang pendidikan keilmuan yang baik seorang
harus diberikan, serta cara guru akan paham tentang hakikat
penyampaiannya yang dapat pendidikan dan konsep pendidikan.
menstimulasi segala aspek Musfah (2012: 31) menjelaskan
perkembangan anak. Namun, masih ada pemahaman yang benar tentang konsep
guru yang hanya mengetahui materi pendidikan akan membuat guru sadar
yang akan diberikan tetapi tidak bagaimana harus bersikap di sekolah dan
mengetahui bagaimana menyampaikan masyarakat, dan bagaimana cara
materi ajar yang sesuai dengan memenuhi kualifikasi statusnya sebagai
karakteristik anak. guru profesional. Dari hasil penelitian
Banyak lembaga PAUD yang yang dilakukan melalui studi dokumen
copypaste rencana pembelajaran dari pada beberapa lembaga PAUD yang ada
tempat lain. Hal ini membuktikan bahwa di Kabupaten Manggarai, diperoleh data
masih banyak guru PAUD yang belum bahwa masih banyak lembaga PAUD
mampu membuat perencanaan yang memiliki tenaga pendidik yang
pembelajaran yang baik, serta tidak tidak berkualifikasi S1 PAUD. Guru
memahami kompetensi apa saja yang yang ada di lembaga tersebut hanya
harus dikembangkan bagi perkembangan berkualifikasi sarjana kependidikan
anak. umum, bukan spesifikasi PAUD,
Kompetensi profesional guru berijazah SMA atau diploma jurusan
PAUD di Kabupaten Manggarai dalam lainnya.
memanfaatkan teknologi informasi dan Pemahaman karakteristik siswa
komunikasi baik untuk berkomunikasi dilakukan dengan memahami
maupun mengembangkan diri tergolong keunggulan dan kekurangan siswa. Dari
cukup. Guru PAUD dalam hasil observasi yang dilakukan, masih
melaksanakan kegiatan pembelajaran banyak guru PAUD yang belum mampu
anak usia dini sudah memanfaatkan untuk memperlakukan anak sesuai
teknologi informasi dan komunikasi karakteristik perkembangan anak. Hal
untuk berkomunikasi dan ini dikarenakan jumlah guru yang
mengembangkan diri. terbatas yang berdampak pada
Dalam kaitan dengan pemberian jenis kegiatan yang tidak
kemampuan guru dalam mengevaluasi sesuai dengan usia anak. Kegiatan main
pembelajaran, data dokumentasi yang disedikan oleh guru tidak mampu
menunjukan masih banyak sekolah yang untuk mengembangkan aspek
tidak menggunakan bentuk penilaian perkembangan secara optimal. Guru
yang variatif dalam menilai hanya melakukan beberapa kegiatan
perkembangan anak. Lembaga PAUD yang sering dilakukan, yaitu: mewarnai,
yang ada hanya menggunakan satu menggunting dan menempel. Ketiga
bentuk penilaian yang digunakan. kegiatan ini seringkali dilakukan secara
Bentuk penilaian yang banyak dipakai bergantian.
oleh guru PAUD di Kabupaten
73 Jurnal Lonto Leok Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 2, No.1, Januari 2019

Adapun perencanaan minim. Bentuk keterlibatan orang tua


pembelajaran yang dipersiapkan oleh hanya terbatas pada kegiatan
guru meliputi pembuatan RPPH, penerimaan rapor anak pada akhir
pengelolaan kelas, mempersiapkan semester, menyiapkan kebutuhan anak
media yang dibutuhkan. Kompetensi yang mengikuti salah satu kegiatan
pedagogik guru PAUD di Kabupaten sekolah, serta pertemuan yang
Manggarai dalam merencanakan membahas tentang uang sekolah.
kegiatan pembelajaran anak usia dini Hubungan dengan masyarakat
bisa dikatakan cukup baik. Guru telah dalam hal ini dengan beberapa lembaga
mampu menerapkan serta menjabarkan di luar sekolah seperti: puskesmas telah
tema kedalam subtema yang lebih diprogramkan dengan baik dan bersifat
terperinci. Dari hasil observasi yang berkesinambungan. Pihak sekolah
dilakukan, guru telah mampu melakukan pemeriksaan kesehatan anak
melaksanakan kegiatan belajar sesuai setiap 2—3 kali dalam satu semester.
dengan apa yang telah ditulis dan Hubungan ini memberikan manfaat bagi
direncanakan dalam RPPH. Tema-tema lembaga PAUD di mana kesehatan dan
yang ditentukan oleh lembaga adalah gizi anak senantiasa selalu dikontrol.
tema-tema yang dekat dengan dunia Selain hubungan sosial antara
anak. Walaupun terkadang dalam guru dengan orang tua dan masyarakat
pelaksanaannya masih ada kegiatan lainnya, yang tidak kalah penting adalah
yang telah dirancang tetapi tidak hubungan interaksi sosial yang
dilaksanakan ataupun sebaliknya. Hal terbangun antara anak dan guru. Dari
lain yang terjadi adalah para guru di hasil penelitian diperoleh informasi
beberapa lembaga PAUD membuat bahwa hubungan antara guru dan anak
perencanaan pembelajaran bukan pada sangatlah baik. Guru telah mampu
saat sebelum kegiatan belajar menjadi teladan bagi anak-anak. Hal ini
berlangsung namun, dibuat setelah terbukti dari antusias anak untuk
kegiatan belajar dilakukan. Guru juga mengikuti kegiatan pembelajaran setiap
kurang kreatif menyediakan media- harinya. Dalam proses pembelajaran
media lain yang merupakan hasil karya guru senantiasa memberikan senyum,
guru yang dapat digunakan dalam proses sapa, dan salam pada anak. Guru
pembelajaran. memberikan motivasi kepada anak
dengan bahasa yang lembut, serta
Kompetensi Sosial sentuhan penuh kasih sayang.
Dalam Undang-Undang
Republik Indonesia (UU RI) No.14 Kompetensi Kepribadian
pasal 10 tentang Guru dan Dosen Kepribadian guru akan
dinyatakan bahwa kompetensi sosial tercermin dalam sikap dan perbuatannya
guru adalah kemampuan guru untuk dalam membina dan membimbing anak
berkomunikasi dan berinteraksi secara didik. Sebagai teladan, guru harus
efektif dan efisien dengan siswa, sesama memiliki kepribadian yang dapat
guru, orang tua/wali peserta didik dan dijadikan profil dan idola, seluruh
masyarakat. Mengajar di depan kelas kehidupan adalah figur yang
merupakan perwujudan interaksi dalam paripurna. Dari hasil wawancara
proses komunikasi. Dalam pelaksanaan bersama guru, diketahui bahwa setiap
proses pembelajaran, guru diharapkan guru memiliki kepribadian dan karakter
mampu melakukan hubungan sosial yang berbeda. Para guru menjalankan
yang baik dengan siswa melalui tugas yang diberikan dengan rasa
interaksi dan komunikasi. tanggung jawab serta berusaha
Data hasil penelitian semaksimal mungkin merencanakan
menunjukan bahwa, program yang kegiatan belajar untuk hari selanjutnya,
melibatkan kerjasama antara lembaga datang tepat waktu, mematuhi aturan
dengan orang tua atau masyarakat masih yang ada, berpakaian rapi, walau masih
Sum, Kompetensi Guru PAUD Dalam Pembelajaran di PAUD.... 74

banyak hal yang harus ditingkatkan sosial, dan kompetensi profesional. Hal
dalam hal tanggung jawab untuk ini dapat dilakukan dengan
melaksanakan tugas sebagai seorang meningkatkan kompetensi guru dengan
guru. mengadakan pelatihan terkait PAUD
secara berskala, mengadakan banyak
KESIMPULAN DAN SARAN kegiatan mengenai kompetensi guru.
Kesimpulan Selain itu, pihak TK juga harus
Kompetensi merupakan suatu selektif dalam memilih pendidik,
kecakapan yang harus dimiliki oleh mampu mendidik peserta didik,
seorang guru. Guru seharusnya memiliki melaksanakan tanggung jawabnya
empat kompetensi yang menjadi modal sebagai pendidik yang mampu
dasar dalam mengajar, mendidik dan menempatkan diri pada situasi dan
membimbing anak usia dini kearah yang kondisi tertentu. Selain itu, kiranya
lebih baik serta menjadi manusia yang pemerintah juga semakin meningkatkan
mandiri dan cerdas. kegiatan-kegiatan nyata yang melibatkan
Dari hasil penelitian terkait guru secara aktif demi meningkatkan
kompetensi guru PAUD yang dilakukan kompetensi guru PAUD secara berkala
terhadap 20 lembaga PAUD yang ada di dan berkesinambungan.
Kabupaten Manggarai dapat
disimpulkan bahwa kompetensi guru DAFTAR RUJUKAN
PAUD masih harus ditingkatkan. Musfah. Jejen. 2012. Peningkatan
Beberapa kompetensi yang harus Kompetensi Guru Melalui
ditingkatkan adalah: kompetensi Pelatihan dan Sumber Belajar
pedagogic terkait kemampuan guru Teori dan Praktik. Jakarta:
dalam merancang, melaksanakan dan Kencana.
menilai perkembangan anak. Djamarah. Syaiful Bahri. 1994. Prestasi
Kompetensi profesional terkait Belajar Kompetensi Guru.
kualifikasi guru yang harus berijazah S1 Surabaya: PT. Usaha Nasional.
PAUD atau minimal telah memiliki Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
pengalaman mengikuti pelatihan dan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
seminar PAUD. Hal ini dilakukan demi Kualitatif, dan R&D. Bandung:
peningkatan kemampuan guru PAUD. Alfabeta.
Kompetensi pedagogik di mana guru Suhana. Cucu. 2014. Konsep
harus lebih meningkatkan disiplin dan Strategi Pembelajaran. (Cetakan
tanggung jawab dalam melaksanakan ke-4). Bandung: Refika Aditama.
tugas sebagai guru PAUD. Selain itu, Sujiono .Yuliani Nuraini. 2009. Konsep
pada kompetensi sosial, guru harus lebih Dasar Paud. Anak Usia Dini.
meningkatkan partisipasi aktif dari Jakarta: PT Indeks.
orang tua dan masyarakat dalam Zahroh. Aminatul. 2015. Membangun
program pembelajaran PAUD agar lebih Kualitas Pembelajaran Melalui
berkualitas. Dimensi Profesionalisme Guru.
(Cetakan ke-1). Bandung: Yrama
Saran Widya.
Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dipaparkan, beberapa harapan Perundang-Undangan
peneliti demi terciptanya kualitas
pendidikan anak usia dini yang UU No. 20 Tahun 2003 tentang
berkualitas: Guru hendaknya memahami Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20
kompetensi kepribadian guru dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005
Undang-undang No. 16 tahun 2007
tentang Kompetensi Guru PAUD/TK Lain-lain
dan kompetensi lainnya seperti De Gomes, F., Rahmat, Stephanus T.,
kompetensi pedagogik, kompetensi dan Palmin, B. 2017. “Evaluasi
75 Jurnal Lonto Leok Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 2, No.1, Januari 2019

Penyelenggaraan Kelompok
Bermain dan Taman Kanak-kanak
di Kabupaten Manggarai
Berdasarkan Norma, Standar,
Prosedur, dan Kriteria
Penyelenggaraan Menurut Ditjen
PAUD”. Artikel Penelitian. [Belum
dipublikasikan]. Ruteng: STKIP
Santu Paulus.
Permendiknas No. 16 Tahun 2007

You might also like