Professional Documents
Culture Documents
Abstract—Principal has a very important role in school management. High and low
quality of the school can not be separated from the role of the Principal. Qualified or
professional principals are able to show good performance and have an impact on
improving the quality of the school they lead, therefore it is highly demandedby the
principal's support in managing and managing all available resources including
managing the School Literacy Movement (GLS) program. The purpose of this study
was to determine the School Literacy Movement Program (GLS) in SMP Negeri 9
Prabumulih and the support given by the school principal. This research is a type of
qualitative research with data collection techniques in the form of observation,
documentation, and interviews. The effort to implement literacy has been developed
by the Head of SMP Negeri 9 Prabumulih by various ways including the program to
enter the library once a week, collection of books in the library, reading corners,
making reading halls, wall magazines, selection of reading ambassadors, and
putting up posters about literacy and bring a mobile library from the Prabumulih City
Library. The School Literacy Movement (GLS) program has been running well even
though it still requires more tangible and continuous follow-up. The benefits of this
research are in addition to knowledge, references or contributions of ideas to add
insight into the world of education.
—————————— ◆ ——————————
PENDAHULUAN
Kepala Sekolah memiliki peran yang mencapai visi, dan misi, serta tujuan satuan
sangat penting dalam pengelolaan pendidikan.
sekolah.Tinggi rendahnya kualitas sekolah Menurut Mulyasa (2011) Kepala
tidak lepas dari peran Kepala Sekolah.Kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan taraf
Sekolah yang berkualitas atau profesional satuan pendidikan yang harus mempunyai
mampu menunjukkan kinerja yang baik dan dasar kepemimpinan yang tangguh. Ahmad
berdampak pada meningkatnya kualitas (2013) mengatakan bahwa sebagai seorang
sekolah yang dipimpinnya.Mengacu pada pemimpin kepala sekolah harus mampu
lampiran Peraturan Menteri Pendidikan memberikan bimbingan, menuntun,
Nasional Nomor 13 mengarahkan, dan mendorong timbulnya
Tahun2007 bahwa Kompetensi Kepala kemauan yang penuh semangat, percaya diri
Sekolah ada 5 macam, antara lain: (1) kepada para guru, staf, dan siswa dalam
kompetensi kepribadian adalah kemampuan melaksanakan tugas serta memberikan
kepala sekolah dalam menampilkan dirinya insfirasi dalam mencapai tujuan. Berdasarkan
sebagai pribadi yang bertanggungjawab, pendapat tersebut dapat dipahami bahwa
kreatif, memiliki motivasi, (2) kompetensi kepemimpinan kepala sekolah merupakan
sosial adalah kemampuan kepala sekolah tokoh kunci dalam membentuk budaya
dalam membina hubungan dengan berbagai sekolah, harus mempunyai dasar
pihak serta aktif dalam kegiatan organisasi kepemimpinan yang tangguh, mampu
profesi, (3) kompetensi supervisi akademik membawa keberhasilan pada guru, staf dan
adalah kemampuan kepala sekolah dalam siswa dengan berbagai prestasinya guna
melaksanakan pengawasan akademik yakni mencapai tujuan sekolah. Oleh karenaitu,
menilai dan membina guru dalam rangka sangat dituntut kemampuan manajerial kepala
mempertinggi kualitas proses pembelajaran sekolah untuk mengatur dan mengelola
yang dilaksanakannya agar berdampak semua sumber daya yang ada termasuk
terhadap kualitas hasil belajar siswa, (4) mengelola program Gerakan Literasi Sekolah
kompetensi kewirausahaan adalah (GLS).
kemampuan untuk mengembangkan Pada tahun 2000 dalam hal literasi
kepentingan pendidikan di satuan pendidikan membaca, I ndonesia menempati peringkat
yang bersifat sosial (inovatif, bekerja keras 39 dari 41 negara; tahun 2003 peringkat 39
motivasi yang kuat, pantang dari 40 negara; dan pada tahun 2006
pantang menyerah dan selalu ingin mencari peringkat 48 dari 56 negara; tahun 2009
solusi terbaik, dan memiliki naluri peringkat 57 dari 65 negara; pada tahun 2015
kewirausahaan) bukan untuk kepentingan Indonesia menempati peringkat 69 dari 76
komersial, (5) kompetensi manajerial adalah negara. Dalam sebuah penelitian yang
Kemampuan mengendalikan seluruh sumber bersumber dari John Miller dan Michael C. Mc
daya dalam satuan pendidikan untuk Kenna dalam bukunya BambangTrim (2016)
mencakup dua proses dasar, yaitu keliling sehingga Progam Gerakan Literasi
mengembangkan hubungan baik (rapport) Sekolah (GLS) di SMP Negeri 9 Prabumulih
dan mengejar perolehan informasi. Keduanya berjalan dengan baik. Dukungan Kepala
penting dan menuntut perhatian khusus Sekolah Dalam Proram Gerakan Literasi
peneliti. Rapport tidak harus diartikan sebagai Sekolah (GLS) yaitu: a. Menyusun
hubungan yang sangat rapat. Rapport adalah Perencanaan Program Gerakan Literasi
hubungan yang harmonis antara Sekolah (GLS). Perencanaan Program
pewawancara dan informan. 3. Menurut Gerakan Literasi Sekolah (GLS) telah
Sugiyono (2008) dokumen adalah catatan- dilaksanakan dengan baik yaitu dengan
catatan peristiwa yang telah lalu, yang bisa menentukan tujuan penyusunan program,
berbentuk tulisan, gambar, atau karya sasaran, prinsip pelaksanaan, dan strategi
monumental seseorang. Langkah selanjutnya pelaksanaan serta memilki landasan hukum.
adalah analisa data. Menurut Gunawan b. Mengelola Guru, Pegawai, dan Komite
(2016) analisa data adalah sebuah kegiatan Sekolah dalam Pelaksanaan Program
untuk mengatur, mengurutkan, Gerakan Literasi Sekolah (GLS) telah
mengelompokkan, memberi kode/tanda dan dilaksanakan dengan menerbitkan SK
mengategorikannya sehingga dipe roleh Pembagian Tugas kepada Guru, Pegawai,
suatu temuan berdasarkan fokus atau dan Komite Sekolah. c. Mengelola
masalah yang ingin dijawab. Setelah data Pengembangan Kurikulum yang
berhasil dikumpulkan langkah berikutnya Diintegrasikan dengan Program Gerakan
adalah mengorganisir data sesuai Literasi Sekolah (GSL) telah dilaksanakan
klasifikasinya kemudian di analisis secara dengan baik yaitu dengan membuat program
kritis dan komparatif dengan teori atau yaitu 1. Tahap pelaksanaan yang terdiri dari
pendapat ahli yang tertuang dalam kajian tahap pembiasaan, dan tahap
pustaka dengan memperhatikan struktur pengembangan. 2. Jenis Kegiatan
rumusan masalah yang diajukan. Kemudian Pengembangan. 3. Mengembangkan Iklim
dibuat kesimpulan penelitian sebagai hasil Literasi Sekolah. d. Melakukan Evaluasi
temuan. Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
juga telah dilaksanakan dengan baik melalui
HASIL DAN PEMBAHASAN
pengamatan secara langsung terhadap
Kepala SMP Negeri 9 Prabumulih
situasi dan kondisi sekolah, studi
telah berupaya dengan maksimal agar
dokumentasi, penyebaran angket, dan
gerakan literasi berjalan dengan lancar dan
wawancara pada semua warga sekolah yang
sukses. Telah banyak usaha yang dilakukan
terlibat.
untuk mendukung progam tersebut
diantaranya dengan membuat pondok baca, KESIMPULAN DAN SARAN
pojok baca di setiap kelas, kunjungan ke Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
duta literasi dan mendatangkan perpustakaan Progam Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di