Professional Documents
Culture Documents
Candra Sapta Permana1; Asep Yudi Permana2; Nitih Indra Komala Dewi3
1,2,3
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia
Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154-Jawa Barat
email: candrasaptapermana@gmail.com ; yudi.permana@upi.edu ; nitih@upi.edu
Abstract:
To develop Indonesia's tourism industry, the government of the Republic of Indonesia has made the
tourism industry a leading sector that can help boost Indonesia's economy. The government, especially West Java
Province, focuses on developing the tourism industry in West Java by making big plans for world-class tourist
destinations in West Java Province. To support this plan, it is necessary to get good facilities and infrastructure,
one of which is accommodation facilities (resort hotels) which become a place for domestic or foreign tourists to
stay. An increase in the number of tourists staying in West Java was 6.95% in 2016 and 2017, so it must be
accompanied by an increase in the number of lodging accommodation The aim and purpose of the design of the
Green Hotel Resort are to accommodate the increasing number of tourists who will stay in West Java and at the
same time supporting the West Java Provincial Government's plans to create friendly tourist destinations. So that
the theme of designing Green Hotel Resort is green architecture, which is expected to reduce environmental
damage due to tourism and accommodation, due to the increase in the number of tourists to West Java Province.
The design produced in this design is a hotel resort design that can maximize the potential in the site, that it can
reduce energy use in buildings. This hotel resort not only functions as an accommodation facility, but is also
equipped with a vehicle for educational tours of the craft and the unique culture of Tasikmalaya.
Abstrak:
Dalam rangka mengembangkan industri pariwisata Indonesia, pemerintah Republik Indonesia
menjadikan sektor industri pariwisata sebagai sektor unggulan yang dapat membantu mendorong perekonomian
Indonesia. Pemerintah, khususnya Provinsi Jawa Barat, memfokuskan pada pengembangan industri pariwisata di
Jawa Barat dengan membuat rencana besar destinasi wisata kelas dunia Provinsi Jawa Barat. Untuk mendukung
rencana tersebut, diperlukan pengadaan sarana dan prasarana yang baik, salah satunya adalah sarana akomodasi
penginapan (resor hotel) yang menjadi wadah untuk wisatawan domestik atau mancanegara untuk tinggal
sementara. Peningkatan jumlah wisatawan yang menginap di Jawa Barat sebanyak 6,95% di tahun 2016 dan 2017,
sehingga harus disertai dengan penambahan jumlah akomodasi penginapan. Maksud dan tujuan dari perancangan
Green Hotel Resort ini adalah untuk mewadahi peningkatan jumlah wisatawan yang akan menginap di Jawa Barat
sekaligus mendukung rencana pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menciptakan destinasi wisata yang ramah
lingkungan. Sehingga tema dari Perancangan Green Hotel Resort ini adalah tema arsitektur hijau, yang diharapkan
mampu mengurangi kerusakan lingkungan akibat pariwisata dan akomodasi penginapan, karena adanya
penambahan jumlah wisatawan ke Provinsi Jawa Barat. Produk desain yang dihasilkan pada perancangan ini
berupa rancangan hotel resort yang bisa memaksimalkan potensi yang ada di dalam tapak sehingga bisa
mengurangi penggunaan energi pada bangunan. Hotel resort ini tidak hanya berfungsi sebagai fasilitas akomodasi
penginapan saja tapi juga dilengkapi wahana wisata edukasi kria dan budaya khas Tasikmalaya.
UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 8, Nomor 2 Desember 2020 CC-BY-SA 4.0 License Page 82
Penerapan Konsep Green Architecture dalam Perancangan Hotel Resort di Kabupaten Tasikmalaya
UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 8, Nomor 2 Desember 2020 CC-BY-SA 4.0 License Page 83
Penerapan Konsep Green Architecture dalam Perancangan Hotel Resort di Kabupaten Tasikmalaya
terhadap desain, serta bentuk penerapannya sasaran pasar untuk resort yaitu pasangan
terhadap konsep desain(Permana, dkk., 2020). (couples), keluarga (families), pasangan yang
berbulan madu (honeymoon couples), dan
Proses pengambilan data yang digunakan individu (single) (O’Shannessy, 2001). Adapun
yaitu data primer dan sekunder. Survey pendapat lain yang lebih rinci mengenai resort
terhadap resort yang ada di Jawa Barat dan merupakan sebuah tempat menginap yang
survey tapak perancangan(Susanti, dkk., 2020). mempunyai fasilitas khusus untuk kegiatan
Survay dilakukan untuk mendapatkan data santai, dan berolahraga seperti tennis, golf, spa,
pendukung mengenai hotel resort, untuk tracking, jogging, dan dan berkeliling sambil
menentukan preseden yang sesuai, dan menikmati keindahan alam yang ada disekitar
mengetahui potensi tapak yang bisa mendukung resort tersebut (Penedit, 1999)(Wijaya, dkk.,
terhadap perancangan ini. Sealain itu juga ada 2020).
pengambilan data sekunder yang didapat dari Jadi dari definisi hotel dan resort di atas,
hasil studi literatur terkait dengan perancangan maka dapat disimpulkan bahwa Hotel Resort
ruang pamer seni rupa dan kualitas ruang yang adalah sebuah penginapan yang di dalamnya
diperlukan dalam perancangan hotel resort. menyediakan jasa pelayanan/penginapan,
Data – data yang telah terkumpul akan dipilah makan, minum dan dilengkapi dengan fasilitas
terlebih dahulu sesuai kebutuhan perancangan khusus untuk berekreasi dengan keindahan
hotel resort, untuk nantinya akan dianalisis alam yang ada di sekitarnya.
yang hasilnya akan menjadi guide pada saat
mendesain. Green Architecture
Green Architecture adalah sebuah konsep
arsitektur yang berusaha meminimalkan
PEMBAHASAN pengaruh buruk terhadap lingkungan alam
Kajian Teori maupun manusia dan menghasilkan tempat
Hotel adalah bangunan yang hidup yang lebih baik dan lebih sehat, yang
menyediakan kamar-kamar untuk menginap dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber
para tamu, makanan, dan minuman, serta energi dan sumber daya alam secara efisien dan
fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan, dan optimal. Disebutkan juga bahwa Green
dikelola secara professional untuk Architecture yaitu pendekatan perencangan
mendapatkan keuntungan (Rumekso, 2002). arsitektur yang berusaha meminimalisasi
Sedangkan jika melihat dari SK Menparpostel berbagai pengaruh membahayakan pada
(Arofah, dkk., 2019) No. kesehatan manusia dan lingkungan (Marbun,
KM.34/NK103/MPPT.87 menyebutkan bahwa Silva and Imbardi, 2018)(Wijaya dan Permana,
hotel adalah jenis akomodasi yang 2018). Biasanya berkaitan dengan konsep
menggunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk ‘bangunan berkelanjutan’ yang
untuk menyediakan jasa pelayanan/ memperhatikan aspek lokasi, iklim, sistem
penginapan, makan, minum, serta jasa lainnya perencanaan dan perancangan, renovasi dan
bagi umum yang dikelola secara komersial. Jadi pengoprasian, yang menganut prinsip hemat
dapat disimpulkan pengertian hotel adalah energi yang berdampak positif bagi lingkungan,
suatu jenis akomodasi kamar- kamar yang ekonomi dan sosial (Permana, dkk.,
menggunakan segian atau seluruh bangunan 2017)(Wijaya, dkk., 2020).
yang didalamya menyediakan jasa Green dapat diinterpretasikan sebagai
pelayanan/penginapan, makan, dan minum sustainable (berkelanjutan), earthfriendly
yang dikelola secara komersil untuk (ramah lingkungan), dan high performance
mendapatkan keuntungan. (bangunan dengan performa sangat baik).
Dalam penerapan konsep green bisa diterapkan
Resort dapat diartikan sebagai sebuah pada penggunaan reneable resources (sumber-
pariwisata yang setidaknya didalamnya sumber yang dapat diperbaharui), passive-
terdapat lima jenis pelayanan yaitu akomodasi, active solar photovoltaic (sel surya pembangkit
pelayanan makanan dan minuman, hiburan, listrik), penggunaan tanaman untuk atap, taman
outlet penjualan, dan fasilitas rekreasi, serta tadah hujan, menggunakak kerikil yang
dipadatkan untuk area perkerasan, dan bisa juga
di aplikasikan pada pengurangan penggunaan
UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 8, Nomor 2 Desember 2020 CC-BY-SA 4.0 License Page 84
Penerapan Konsep Green Architecture dalam Perancangan Hotel Resort di Kabupaten Tasikmalaya
UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 8, Nomor 2 Desember 2020 CC-BY-SA 4.0 License Page 85
Penerapan Konsep Green Architecture dalam Perancangan Hotel Resort di Kabupaten Tasikmalaya
UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 8, Nomor 2 Desember 2020 CC-BY-SA 4.0 License Page 86
Penerapan Konsep Green Architecture dalam Perancangan Hotel Resort di Kabupaten Tasikmalaya
R. Pameran Kriya; Kamar Hotel; dan Kantor ketinggian 433 mdpl dan ketinggian kontur dari
Pengelola. yang terendah ke tertinggi adalah 9 m.
UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 8, Nomor 2 Desember 2020 CC-BY-SA 4.0 License Page 87
Penerapan Konsep Green Architecture dalam Perancangan Hotel Resort di Kabupaten Tasikmalaya
UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 8, Nomor 2 Desember 2020 CC-BY-SA 4.0 License Page 88
Penerapan Konsep Green Architecture dalam Perancangan Hotel Resort di Kabupaten Tasikmalaya
UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 8, Nomor 2 Desember 2020 CC-BY-SA 4.0 License Page 89
Penerapan Konsep Green Architecture dalam Perancangan Hotel Resort di Kabupaten Tasikmalaya
Penerapan Konsep Green Architecture dalam Perancangan Hotel Resort di Kabupaten Tasikmalaya
ruangan. Untuk bangunan dirancang dengan di WTP dialirkan dengan menggukana sistem
memaksimalkan void dan bukaan pencahayaan gravitasi(Kirana dan Pamungkas, 2020) dengan
alami untuk menerangi kedalam bangunan, tujuan untuk mengurangi beban pompa air agar
sehingga ketika siang hari tidak memerlukan tidak bekerja secara terus menerus. Sistem
pencahayaan buatan. Pendingin rungan hanya gravitasi ini mengharuskan peletakan sumber
disediakan di kamar hotel saja, selebihnya pada air harus di letakan pada titik tertinggi pada
bangunan mengandalkan penghawaan alami. tapak dan bagian – bagian yang akan di alirinya
berada di ketinggian di bawah sumber air.
B. Working with Climate (Memanfaatkan
kondisi dan sumber energi alami)
UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 8, Nomor 2 Desember 2020 CC-BY-SA 4.0 License Page 90
Penerapan Konsep Green Architecture dalam Perancangan Hotel Resort di Kabupaten Tasikmalaya
Penerapan sirkulasi linier didalam site yang Struktur bangunan dibedakan menjadi tiga
terbagi menjadi empat jenis jalur sirkulasi yaitu jenis bangunan, yang pertama bangunan hotel
sirkulasi kendaraan, service, pejalan kaki dan yang memiliki ketinggian lebih dari dua lantai,
jogging treck. Porsi sirkulasi untuk kendaraan kedua adalah bangunan sederhana fasilitas
dibuat lebih sedikit untuk meminimalkan polusi penunjang yang memiliki ketingian tidak lebih
di dalam site yang bisa ditimbulkan oleh dari 2 lantai, dan ketiga adalah bangunan cottage
pergerakan kendaraan bermotor. yang memiliki ketinggian bangunan hanya satu
lantai.
3.6 Konsep Fasad
Struktur bangunan hotel menggunakan
struktur rangka kolom balok beton. Terdapat
dilatasi (double colom) untuk pemisah
bangunan karena bentuk masa bangunan yang
panjang. Untuk sub structure dipilih pondasi
setempat/sumuran karena tinggi bangunan yang
hanya memiliki 4 lantai. Struktur bangunan
pada cottage mengadopsi dari bangunan rumah
Kampung Naga yang terdiri dari umpak sebagai
pondasinya, struktur balok kayu sebagai midle
structure, dan penggunaan kuda – kuda kayu
sebagai upper structure. Khusus untuk
bangunan cottage C pada bangunanya
menggunakan struktur rangka beton karena
memiliki ukuran ruangan yang lebih besar dari
Gambar 10 Konsep Fasad pada cottage A & B.
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)
Sedangkan untuk bangunan fasilitas
Penerapan elemen tradisional khas penunjang yang masuk kedalam kategori
Rajapolah pada elemen fasad berupa anyaman bangunan sederhana dibedakan hanya dari
bilik bamboo bermotif mata itik pada reiling pondasinya yang menggunakan pondasi batu
pembatas di balkon. Penambahan roster kali. Selebihnya untuk midle midle structure
dimaksudkan untuk mengurangi banyaknya dan upper structurenya sama seperti bangunan
cahaya yang masuk namun udara masih bisa hotel.
masuk dengan mudah. Adanya pot tanaman di
ujung plat pada balkon untuk di tanam Lee
3.8 Konsep Vegetasi
Kwan Yew yang bisa membuat bangunan
Pemilihan vegetasi dalam perancangan hotel
menjadi lebih sejuk dan udara lebih segar.
resort ini menjadi salah satu penting untuk
3.7 Konsep Struktur mendapatkan penataan landscape yang baik
pada perancangan(Primadella dan Ikaputra,
2019). Hal ini merupakan langkah pencegahan
kerusakan lingkungan akibat adanya beberapa
penebangan pohon yang sudah berada di site
untuk kebutuhan ruang. Selain itu juga adanya
potensi erosi tanah dibagian timur site yang
berbatasan langsung dengan sungai Citanduy
yang bisa dicegah dengan menggunakan
elemen vegetasi untuk mencegah erosi.
A. Pohon
UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 8, Nomor 2 Desember 2020 CC-BY-SA 4.0 License Page 91
Penerapan Konsep Green Architecture dalam Perancangan Hotel Resort di Kabupaten Tasikmalaya
di tambahkan dalam perancangan ini adalah Asoka (Saraca asoca) dan Rombusa (Passiflora
Ketapang kencana (Terminalia mantaly), foetida) di tempatkan di luar ruangan sebagai
Lamtoro (Leucaena leucocephala), Bambu tanaman hias dan pembatas antara groundcover
Jepang (Pseudosasa japonica). dengan dinding bangunan atau sirkulasi jalan.
Sedangkan Philodendron monstera deliciosa
bisa di letakan di dalam bangunan sebgai
penghias di dalam bangunan karena tumbuhan
ini bisa tumbuh dengan baik didalam ruangan.
C. Rumput
UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 8, Nomor 2 Desember 2020 CC-BY-SA 4.0 License Page 92
Penerapan Konsep Green Architecture dalam Perancangan Hotel Resort di Kabupaten Tasikmalaya
3.9 Perspektif
KESIMPULAN
Perancangan Green Hotel Resort melalui wisata kria dan budaya priangan.
Tasikmalaya ini menjadi sarana akomodasi
penginapan dengan rekreasi, perbelanjaan, dan DAFTAR PUSTAKA
edukasi didalamnya mengingat pada lokasinya Arofah, W. R., Permana, A. Y., & Mardiana, R.
berada di zona kawasan wisata kria dan budaya (2019). Implementation of Responsive
priangan yang khususnya mengangkat budaya Architectural Concepts in the Design of the
kerajinan Rajapolah yang sudah cukup terkenal Cikole Forest Resort, Bandung, West Java.
se-Indonesia. Pengunjung hotel resort tidak Indonesian Journal of Built Environmental
and Sustainability, 1(1), 1.
hanya sekedar menginap sambil menikmati
https://doi.org/10.31848/ijobes.v1i1.247
pemandangan pesawahan yang masih asri tapi Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat (2017)
juga mereka bisa berbelanja dan belajar ‘Tingkat Penghunian Kamar Hotel Jawa Barat
mengetahui cara pembuatan kerajinan khas 2017’.
Rajapolah langsung dibimbing oleh para Bappeda Jawa Barat (2017) ‘Rencana Besar
pengrajinnya. Hotel resort ini dirancang Pengembangan Destinasi Wisata Kelas Dunia
menyesuaikan dengan keadaan lokasi yang Provinsi Jawa Barat’. Available at:
cukup berkontur. http://bappeda.jabarprov.go.id/wp-
Green Hotel Resort Tasikmalaya content/uploads/2017/03/Destinasi-Wisata-
menerapkan tema Green Architecture dengan Kelas-Dunia-Provinsi-Jawa-Barat.pdf.
Brenda and Robert, V. (1991) Green Architecture
memasukan empat prinsif green architecture
Design for Sustainable Future. London:
yang dikemukakan oleh Brenda and Robert, Thames & Hudson.
(1991) yaitu Conserving Energy, Working with Ghassani, A. I., Permana, A. Y., & Susanti, I. (2020).
Climate, Respect for Site, dan Respect for Use. Konsep Ekowisata Dalam Perancangan Resort di
Tersedia fasilitas – fasilitas pendukung yang Kabupaten Ciamis. Jurnal Arsitektur
dapat digunakan untuk semua umur dan TERRACOTTA, 1(1), 1–11.
kalangan, yaitu cafe & restoran, kolam renang, https://doi.org/10.26760/terracotta.v1i1.3359
lapangan olahraga, joging track, dek kayu, Hermawan, Prianto, E., & Setyowati, E. (2018). Studi
sampan, workshop kria, retail kria, area lapangan variabel iklim rumah vernakular pantai
outbound, dan camping area untuk penginapan dan gunung dalam menciptakan kenyamanan
termal adaptif. Jurnal Arsitektur ZONASI, 1(2),
dengan suasana yang begitu alami.
96. https://doi.org/10.17509/jaz.v1i2.12467
Hotel Resort ini diharapkan dapat Kirana, W. A., & Pamungkas, L. S. (2020). Peran
memenuhi kebutuhan akomodasi penginapan kontekstualitas kawasan dalam desain tourism
wisatawan yang datang ke Jawa Barat information center borobudur magelang. Jurnal
khususnya daerah Kabupaten Tasikmalaya, Arsitektur ZONASI, 3(1), 65–75.
juga bisa mendorong perekonomian daerah https://doi.org/doi.org/10.17509/jaz.v3i1.17854
UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 8, Nomor 2 Desember 2020 CC-BY-SA 4.0 License Page 93
Penerapan Konsep Green Architecture dalam Perancangan Hotel Resort di Kabupaten Tasikmalaya
Marbun, I. A., Silva, H. and Imbardi, I. (2018) Rumekso, S. (2002) Housekeeping Hotel. Yogyakarta:
‘Perancangan Hotel Resort di Tepi Sungai ANDI.
Siak Kota Pekanbaru’, JURNAL TEKNIK. doi: Susanti, I., Permana, A. Y., Pratiwi, W. D., & Widiastuti,
10.31849/teknik.v12i1.1869. I. (2020). Territorial space: Structural changes in a
Muflihah, A. N., Ayu, D., & Natalia, R. (2020). religious tourism area (The case of Kampung
KAWASAN WISATA WATERFRONT Mahmud in Bandung,West Java, Indonesia). IOP
TANJUNG ADIKARTO. Jurnal Arsitektur Conference Series: Earth and Environmental
ZONASI, 3(1), 76–88. Science, 447(1). https://doi.org/10.1088/1755-
https://doi.org/doi.org/10.17509/jaz.v3i1.1789 1315/447/1/012031
2 Wijaya, K., Permana, A. Y., Sugandi, D., & Nurrohman,
Nurrahman, H. (2019). Optimalisasi Desain Fasad F. (2020). SETTLEMENT PATTERN OF THE
Bangunan Restaurant Di Kebonwaru, VILLAGE OF DAYEUH LUHUR , SUMEDANG.
Batununggal Kota Bandung. Jurnal Arsitektur Journal of Architectural Researh and Education,
ZONASI, 2(2), 138. 2(1), 55–62.
https://doi.org/10.17509/jaz.v2i2.17470 https://doi.org/10.17509/jare.v2i1.24292
O’Shannessy (2001) Accommodation Service. Wijaya, K., Permana, A. Y., Hidayat, S., & Wibowo, H.
USA: Hospitality Press. (2020). Pemanfaatan Urban Farming Melalui
Penedit, N. (1999) Ilmu Pariwisata. Jakarta: Konsep Eco-Village Di Kampung Paralon
Akademi Pariwisata Trisakti. Bojongsoang Kabupaten Bandung. Jurnal
Permana, A. Y., Soetomo, S., Hardiman, G., & Arsitektur ARCADE, 4(1), 16.
Buchori, I. (2013). Smart Architecture as a https://doi.org/10.31848/arcade.v4i1.354
Concept of Sustainable Development in the Wijaya, K., Permana, A. Y., Sugandi, D., & Nurrohman,
Improvement of the Slum Settlementarea in F. (2020). SETTLEMENT PATTERN OF THE
Bandung. Internasional Refereed Journal of VILLAGE OF DAYEUH LUHUR , SUMEDANG.
Engineering and Science, 2(9), 26–35. Journal of Architectural Researh and Education,
Permana, A. Y., Susanti, I., & Wijaya, K. 2(1), 55–62.
(2020). Architectural Tourism https://doi.org/10.17509/jare.v2i1.24292
Development Model as Sustainable Yosita, L., Busono, R. T., & Ahdiat, D. (2020).
Tourism Concept in Bandung ANALYSIS OF MORPHOLOGY & HOUSING
Architectural Tourism Development LAYOUT IN CIBADUYUT HANDICRAFT
Model as Sustainable Tourism Concept in CENTER IN CONTEXT TOWARD
Bandung. The 1st International INTEGRATION WITH THE NEW SYSTEM OF
Conference on Urban Design and TOD IN THE FUTURE Study Case : Cibaduyut
Planning. https://doi.org/10.1088/1755- Human Settlement as an area for Crafting Shoes in
1315/409/1/012005 Bandung City. Journal of Architectural Researh and
Permana, A. Y., Sumarna, N., & Wijaya, K. Education, 2(1), 25–36.
(2017). Membangunan Kampung Kreatif https://doi.org/10.17509/jare.v2i1.23868.
melalui Kolaborasi Mahasiswa dengan
Masyarakat. Kasus: Kawasan Balubur-
Tamansari Kota Bandung. Prosiding
Seminar Nasional “Perencanaan
Pembangunan Inklusif Desa-Kota,”
November 2016, 51–58.
https://osf.io/dtp46/
Permana, A. Y., Wijaya, K., Nurrahman, H., &
Permana, A. F. S. (2020).
PENGEMBANGAN DESAIN MICRO
HOUSE DALAM PROGRAM NET
ZERO ENERGY BUILDINGS ( NZE-
Bs). 73–81.
http://jurnal.universitaskebangsaan.ac.id/in
dex.php/arcade/article/view/424/279
Primadella, & Ikaputra. (2019). Waterfront culture
sebagai atraksi wisata tepian air. Jurnal
Arsitektur ZONASI, 2(2), 88–97.
Rahadian, E. Y., & Sulistiawan, A. P. (2019). The
Evaluation of Thermal Comfort using a BIM-
based Thermal Bridge Simulation. Journal of
Architectural Researh and Education, 1(2), 129–
138. https://doi.org/10.17509/jare.v1i2.22304
UNDAGI: Jurnal Ilmiah Arsitektur, Volume 8, Nomor 2 Desember 2020 CC-BY-SA 4.0 License Page 94