You are on page 1of 42

TATA KELOLA RUANG

OPERASI SESUAI PRINSIP PPI

Donald Aronggear
Dr. Donald Willem Aronggear, FINACS, SpB,(K) Trauma FICS
Education
• Lulusan Dokter Umum di FK Trisakti tahun 1996
CURICULUM VITAE
• Lulusan Spesialis Bedah umum FK UGM in 2006
• Fellow of Indonesian College of Surgeon (FINACS) 2008
• Consultant Trauma And Acute care Surgery 2009
• Fellow of the International College of Surgeon th 2011
Experience
• Ketua Satgas Nasional Perhimpunan Spesialis Bedah Umum Indonesia
• Anggota MKEK PB IDI Pusat
• Anggota Pengurus PB IDI Pusat
• Ketua IKABI Wilayah Papua/Papua Barat Maluku.
• Ketua Ikatan Dokter Wilayah PAPUA
• Kepala Departemen Bedah FK Universitas Cenderawasih
• Ketua TIM Kedali Mutu dan Kendaki Biaya BPJS
• Anggota PERDALIN PAPUA
• Anggota Makersi PERSI PAPUA
Training
• APSIC TRAINING COURSE IN INFECTION CONTROL SINGAPORE, August 12-23, 2014
ATURAN 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI
nomor 27 tahun 2017 tentang
PEDOMAN PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI DI
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
2. Standar Nasional Akreditasi Rumah
Sakit (SNARS) edisi 1-2018
3. Pedoman Teknis Ruang Operasi RS
IDO / SSI

1. PENELITIAN PREVALENSI INFEKSI TERKAIT PELAYANAN


KESEHATAN (ITPK)/HAIs DI USA (2010-2012), ANGKA
TERTINGGI ADALAH INFEKSI DAERAH OPERASI (IDO/SSI) :
31 % dari seluruh ITPK/HAIs. MENGALAHKAN ANGKA
ISKTK (CAUTI), IADP/BSI DAN HAP/VAP
2. SULIT MELAKUKAN MONITORING IDO / SSI DENGAN TEPAT
DAN BENAR KARENA UMUMNYA MUNCUL SETELAH
KELUAR RS
3. KOMPONEN RISIKO PENYEBAB IDO/SSI SANGAT KOMPLEKS
4. MORTALITY RATE IDO/SSI : 3 %
5. POTENSIAL TERJADI SENGKETA MEDIK

Conclusion
manullangsh@yahoo.com
CDC Recommendations for Prevention of
Surgical Site Infections
1. The 1999 CDC Guideline for the Prevention of Surgical Site Infection 30 reads as follows:
Wear a surgical mask that fully covers the mouth and nose when entering the operating room if an
operation is about to begin or already under way, or if sterile instruments are exposed. Wear the mask
throughout the operation. Category IB*
2. Wear a cap or hood to fully cover hair on the head and face when entering the operating room.
Category IB*
3. Do not wear shoe covers for the prevention of SSI. Category IB*
4. Wear sterile gloves if a scrubbed surgical team member. Put on gloves after donning a sterile gown.
Category IB*
5. Use surgical gowns and drapes that are effective barriers when wet (i.e., materials that resist liquid
penetration). Category IB
6. Change scrub suits that are visibly soiled, contaminated, and/or penetrated by blood or other
potentially infectious materials. Category IB*
7. No recommendations on how or where to launder scrub suits, on restricting use of scrub suits to the
operating suite, or for covering scrub suits when out of the operating suite. Unresolved issue
FAKTOR RISIKO

PASIEN
PETUGAS
LINGKUNGAN
PERALATAN
- Immunocompromised
- Malnourished
- Obese
- Manula & Bayi Prematur
- Rawat Inap Lama PASIEN
- Pasca Tranfusi RENTAN
- DM
- Perokok

‘ Joan Blanchard & Nancy Chobin, Hospital Infection (2007)’


35 FAKTOR RISIKO IDO / SSI SSI Fishbone Diagram
MANAGEMEN TATA KELOLA
RUANG OPERASI

PRINSIP
PERENCANAAN
PPI PELAKSANAAN
PENGAWASAN
EVALUASI
PEMBINAAN
PETUGAS

Displin yang tinggi dalam menjalankan peraturan (PPI)


• Jangan banyak bicara, Jangan banyak mondar-mandir
dan usahakan jangan terlalu banyak orang dalam
kamar operasi
• Utamakan Kesehatan dan kebersihan
• Petugas kamar operasi harus bebas dari kuman-kuman
yang mudah ditularkan (karier sangat sukar ditentukan)
• Perlengkapan petugas
Digunakan untuk
RUANG tindakan
operasi dan atau
OPERASI RS pembedahan

Unit khusus di rumah sakit yang berfungsi sebagai


tempat untuk melakukan tindakan pembedahan secara
elektif maupun akut, yang membutuhkan kondisi steril
dan kondisi khusus lainnya

Ukuran luas untuk memungkinkan


petugas bergerak sekeliling peralatan
Dirancang dengan faktor
operasi/bedah keselamatan yang tinggi
Area yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan
pembedahan umum minimal 42 m2 2) Peralatan kesehatan
utama minimal yang berada di kamar ini antara lain : ,
dengan ukuran panjang x lebar x tinggi adalah 7mx6mx3m.
SISTEM
ZONASI

ALUR SIRKULASI
RUANG

Untuk meminimalisir risiko


penyebaran infeksi (infection
control) oleh micro-organisme
dari rumah sakit (area kotor)
sampai pada kompleks ruang
operasi
PEMBATASAN ZONA

ZONA 1 Pakaian dari luar Instalasi Kamar Operasi boleh dipakai


ZONA 2 Pakaian luar Instalasi Kamar Operasi masih boleh
dipakai
ZONA 3 Petugas Instalasi Kamar Operasi wajib menggunakan
pakaian khusus
ZONA 4 Tim Instalasi Kamar Operasi wajib memakai jas operasi
ALUR LINTAS 
Di KAMAR OPERASI

Daerah-daerah bebas, area semirestriktik,


daerah bersih dan area restriktik

a. ALUR LINTAS PETUGAS


b. ALUR LINTAS PENDERITA
c. ALUR LINTAS LINTAS ALAT
PEDOMAN TEKNIS RUANG OPERASI RUMAH SAKIT
Clinical Guidelines
1. In restricted or semi-restricted procedural areas, wear clean scrub attire that fits well.
2. When choosing scrub material, consider both containment of shed skin particles and comfort.
3. Establish and implement a process for laundering scrubs regularly and whenever they become visibly soiled.
Change out of visibly soiled scrub attire as soon as possible without delaying exigent patient care.
4. When in a restricted or semi-restricted procedural area, cover the hair and scalp with head gear made of a
disposable or launderable re-useable material.
5. When choosing head gear material, consider containment of shed particles, comfort and fit.
6. Establish and implement a process for laundering reusable head coverings regularly and whenever they become
visibly soiled.
7. During a procedure in which normally sterile surfaces or mucous membranes are exposed or entered through a
needle or cannula, wear a surgical mask that fully covers the mouth and nose. Wear the mask when sterile
instruments intended for the procedure are exposed. This does not apply to the insertion of cannulas into
superficial peripheral veins for short-term (less than 3 days) intravenous access.
8. When in a restricted or semi-restricted procedural area, cover facial hair not contained within a mask, especially
when working over or near the surgical field.
9. When choosing a facial hair covering material, consider containment of shed particles, comfort and fit
ALUR-LINTAS Ruang ganti pakaian, Perlengkapan-
PETUGAS perlengkapan khusus, batas daerah bersih
dan kotor

Batas-batas tersebut meliputi:


•Petugas buka alas kaki, masuk ruang bedah lewat pintu khusus, menuju ruang ganti
pakaian (daerah bersih)
•Petugas ganti pakaian dengan pakaian khusus bedah (tidak boleh dirangkap) dan cuci
tangan.
•Pakaian petugas disimpan dalam lemari pakaian yang sudah disiapkan.
•Petugas masuk dalam area restriktik dalam kedaan sudah memakai tutup kepala,
masker dan alas kaki khusus.
•Bila sudah selesai bekerja petugas keluar melalui jalur yang sama waktu masuk
dengan meletakkan kembali perlengkapan-perlengkapan yang sudah dipakai di
tempat yang sudah ditentukan
Petugas kamar operasi
Penderita dikirim ke ruang
ALUR-LINTAS menjemput dengan brankar
PENDERITA bedah lewat koridor transfer
kamar operasi di koridor transfer.
penderita.

Dari kamar persiapan, penderita dibawa ke


Penderita dibawa ke kamar
kamar operasi dengan memakai brankar di
persiapan (ganti baju dengan
Instalasi Kamar Operasi, dipindahkan ke meja
baju kamar operasi).
operasi, brankar disimpan di luar kamar operasi
(masih dalam area restriktik).

Selesai operasi penderita dibawa ke kamar pemulihan atau


OPERASI ruang sadar pulih dengan menggunakan Brankar Instalasi
Kamar Operasi dan memakai pakaian bedah.

Penderita keluar dari kamar pemulihan menuju


ruangan lewat pintu ruang pulih sadar
PENDERITA DI RUANG OPERASI

Pasien dipindahkan dari stretcher khusus


Ruang Operasi Rumah Sakit ke meja
operasi/bedah.

Pasien operasi dilakukan pembiusan (anestesi)

Setelah pasien operasi tidak sadar, selanjutnya


proses operasi dimulai oleh Dokter Ahli Bedah
dibantu petugas medik lainnya.
PETUGAS

Displin yang tinggi dalam menjalankan peraturan sepsis


jangan banyak bicara. Pembatasan jumlah personil
Jangan banyak mondar-mandir dan usahakan jangan OK Besar maksimal 10 orang
terlalu banyak orang dalam kamar operasi. OK Kecil 7 Orang

Kesehatan dan kebersihan.


Petugas kamar operasi harus bebas dari kuman-kuman Tim Bedah Wajib Mendapatkan
Pelatihan Tentang PPI
yang mudah ditularkan (karier sangat sukar ditentukan).
Perlengkapan petugas
Pastikan Pemakaian APD
Tim Bedah Tepat dan Benar

Pakai Tutup kepala, semua rambut harus


tertutup,Gaun, Masker, Sarung tangan

Segera lepas alat pelindung diri jika


tidak diperlukan lagi

Catatan : Tidak di komendasikan


mengalungkan masker di leher
Kasus yang sering terjadi post pembedaan di ruang
PENDERITA pemulihan salah satunya adalah hipotermi.
DIRUANGAN
PEMULIHAN HIPOTERMI Hipotermi ini disebabkan karena tindakan anastesi
(Wiryana et, 2017). Kejadian hipotermia pasca operasi di
Ruang Pemulihan di Universitas Gondar Rumah Sakit
Ethiopia adalah 30,72%. Dari jumlah hipotermi sebanyak 30
Perawat memiliki peran penting dalam (27,96%) ringan dan 43 (34,44%) sedang. Pasien bedah
mengembalikan kondisi pasien seperti dengan anestesi umum hipotermia lebih beresiko
sebelum dilakukan operasi selama di dibandingkan dengan anestesi spinal (Abdissa et. al., 2014)
ruang pemulihan.
Selama proses pemulihan perawat selalu
melakukan pengontrolan terhadap
kondisi pasien, dengan tujuan untuk
menghindari komplikasi (Smeltzer &
Bare, 2012) (Smeltzer & Bare, 2012)
PENDERITA
DIRUANG
PEMULIHAN

• Semua petugas di ruang sadar pulih harus bebas dari penyakit yang menular
melalui pernapasan atau udara dan bebas dari luka terbuka.
• Prosedur kewaspadaan universal harus dipatuhi dengan merujuk pada penularan
lewat darah.
• Sebelum masuk ruang sadar pulih semua petugas harus mengganti pakaian
dengan pakaian yang khusus dipakai untuk bekerja di ruang tersebut, termasuk
alas kaki, pakaian tersebut tidak diperbolehkan dibawa ke luar ruangan, dan
pakaian dari luar tidak boleh dibawa masuk.
• Semua pengunjung harus mengenakan gaun pelindung atau gaun dan alas kaki
pelindung yang disediakan sebelum memasuki ruangan.
• Petugas diharuskan selalu mencuci tangan dengan sabun antiseptik setiap kali
kontak dengan pasien.
Ventilasi

Udara yang masuk kamar bedah disaring bebas debu dan


kuman (HEPA Filter), filter harus sering diganti sesuai
dengan petunjuk dan harus sering diperiksa

Suhu dan kelembaban udara harus diatur, suhu antara 200 -


250 C, kelembaban antara 50-55.

Semua udara masuk harus melalui langit-langit dan keluar


melalui dekat lantai ACH > 24

Pertahankan Tekanan udara positif dalam kamar bedah


dibandingkan dengan koridor dan ruangan supaya kotoran
tidak masuk ke dalam kamar operasi bila pintu dibuka
KONSEP VENTILASI KAMAR OPERASI
UNTUK TINDAKAN PEMICU AEROSOL

manullangsh@yahoo.com
KONSEP VENTILASI KAMAR OPERASI
UNTUK TINDAKAN PEMICU AEROSOL

manullangsh@yahoo.com
KONSEP VENTILASI KAMAR OPERASI
UNTUK TINDAKAN PEMICU AEROSOL

manullangsh@yahoo.com
ALUR LINTAS
ALAT

• Sebelum operasi dimulai, semua alat yang mungkin akan dipakai sudah ada
di dalam kamar operasi.
• Setelah selesai operasi, semua alat yang sudah dipakai harus segera
diletakkan di loket yang telah disiapkan tempatnya, dibawa ke Instalasi
Sterilisasi Sentral bagian pengepakan.
• Instrumen disiapkan oleh petugas Instalasi Sterilisasi Sentral sampai
instrumen siap pakai
• Penyerahan instrumen oleh petugas Instalasi Sterilisasi Sentral lewat loket
• Alat linen yang sudah dipakai dimasukan ke dalam kantong khusus lewat
loket dan dikirim ke bagian pencucian.
• Alat–alat disposable yang sudah dipakai dimasukkan ke dalam kantong
atau tempat khusus dan dikirim ke bagian pembakaran
MANAGEME Pastikan penanganan limbah tepat dan benar
N
LIMBAH
• Tidak menyarungkan kembali jarum
suntik habis pakai
• Kontainer benda tajam diletakkan dekat
lokasi tindakan
• Resiko penularan HIV,HBV,HCV di kamar
operasi terjadi akibat tertusuk benda
tajam habis pakai.
• Instumentator setiap memberikan
instrumen tajam kepada operator harus
selalu menggunakan tray, tidak boleh
langsung
PERSIAPAN LINGKUNGAN
KAMAR OPERASI
• Semua kebutuhan perlengkapan bedah dikemas atau dibungkus dengan pembungkus steril
yang memenuhi syarat. (tidak robek, tidak terbuka, tidak kotor).
• Kelembaban dari kemasan atau bungkusan.
• Tanggal steril harus tercantum di bagian luar pembungkus, bila lewat dari 3 x 24 jam harus
disteril ulang.  
• Perlengkapan bedah yang dipergunakan untuk operasi sepsis, harus segera diamankan agar
tidak menyebabkan kontaminasi.
• Alat-alat bedah yang disposable tidak boleh diulang, harus segera langsung dibuang.
• Tempat larutan antiseptik atau desinfektan yang dipakai di kamar bedah harus sering
diganti, paling sedikit seminggu sekali.
• Alat-alat besar seperti: lampu operasi, alat-alat anestesi, troli dibersihkan dengan
desinfektan tertentu.
PERSIAPAN LINGKUNGAN
KAMAR OPERASI
• Bersihkan dan keringkan lantai kamar bedah dan desinfeksi
permukaan lingkungan atau peralatan dalam kamar bedah
setelah selesai operasi terakhir setiap harinya dengan
desinfektan
• Tidak ada rekomendasi mengenai desinfeksi permukaan
lingkungan atau peralatan dalam kamar bedah di antara dua
operasi bila tidak tampak adanya kotoran.
• Tidak ada rekomendasi untuk kultur lingkungan secara rutin
(dilakukan hanya untuk epidemiologi study)
WAKTU PEMBERSIHAN

KEGIATAN PERIODE
• Pembersihan lantai • Setiap pergantian pasien dan bila
• Pembersihan dinding terlihat kotor
• Pembersihan dinding kaca • Setiap minggu dan bila terlihat
kotor
• Pembersihan alat –alat
monitoring • Setiap hari dan bila terlihat kotor
• Setiap hari setelah selesai
operasi dan bila terlihat kotor
PEMBERSIHA
N
HARIAN

• Setiap hari seluruh permukaan lantai kompleks


kamar operasi dibersihkan dan didesinfeksi.
Setiap hari dilakukan pemeriksaan prasarana
seperti penyediaan air bersih, kelistrikan,
pencahayaan, ventilasi, dan sebagainya.
• Pelaksana adalah Cleaning Service dan tim
kamar operasi, dan penanggung jawab adalah
Kepala Instalasi Kamar Operasi.
PEMBERSIHA
N
MINGGUAN
• Seluruh permukaan dinding Kamar Operasi
dibersihkan dengan cairan didesinfeksi.
• Lantai dibersihkan dengan deterjen, dikeringkan dan
didesinfeksi.
• Seluruh permukaan lain seperti permukaan lampu
operasi, troli anestesi, kabel-kabel dan selang, tabung
N2O, meja operasi troli alat kesehatan, kursi, AC
dibersihkan dan didesinfeksi.
• Kamar mandi dibersihkan pagi sore.
• Semua bahan medis yang disterilisasi kering diperiksa
kapasitas formalinnya
Kamar Bedah
Harus Tetap Tertutup, kecuali untuk lewat
alat, personal dan pasien
(Pemakaian KAMERA)

• Umumnya kamera CCTV ditempatkan di ruang tunggu


operasi (keluarga pasien) dan di luar area gedung operasi.
• Bukan di dalam ruang operasi
• Tujuannya untuk menjaga privasi dan martabat semua
pasien, staf, dan pengunjung dengan sangat serius
PENGGUNAA Teknologi kamera berguna
dalam pembuatan
N KAMERA perpustakaan video prosedur
bedah terbuka
CCTV Hasil dari Perpustakaan
berguna untuk ahli bedah di
Berbeda dengan CCTV yang dipasang mana saja untuk mengamati
pada tembok atau keliling gedung, para ahli yang melakukan
kamera pengintai ini dibalutkan pada prosedur, termasuk yang
bahu dan leher operasi, seta pada sangat menantang
lampu operasi, tanpa menyebabkan
gangguan dalam proses operasi

PRINSIP PPI
Memiliki potensi untuk meningkatkan
keselamatan pasien dan kinerja penelitian
medis, tapi hal ini juga memunculkan
masalah terkait privasi, penggunaan data,
dan masalah Etika
KESIMPUL
AN
• Pencegahan dan pengendalian infeksi
wajib dipatuhi semua yang berhubungan
dengan kamar operasi
• Mortalitas dan Morbiditas dampak
IDO/SSI dapat diturunkan
TERIMA
KASIH

You might also like