You are on page 1of 6

Indonesian Journal of

Vol. 1 No. 4. 2020: 187-192


Teacher Education

Penerapan Metode Diskusi Daring pada Masa Pandemic COVID-19 untuk Meningkatkan
Kemampuan Komunikasi Mahasiswa Calon Guru

Hikmawati1*, Naswan Suharsono2, Wayan Mudana3


1Universitas Mataram, Mataram, Indonesia; 2,3Universitas Pendidikan Ganesha, Bali, Indonesia
e-mail: hikmawati@unram.ac.id, naswan.suharsono@undiksha.ac.id,
wayan.mudana@undiksha.ac.id

ABSTRACT
Limited trial research has been conducted on the application of online discussion methods
during the COVID-19 pandemic to improve the communication skills of prospective teacher
students. The subjects of this study were 58 prospective teacher students who attended the
Study and Learning lectures in the 2020/2021 Academic Year at the Physics Education Study
Program, Mataram University. Online discussion topics include learning theories, namely the
theory of learning behavior, cognitive, constructivist, humanistic, cybernetics, revolution-
socio-cultural, and multiple intelligences. The instrument used in this study was a student
teacher communication skill assessment sheet. The communication skills assessed consist of
3 indicators, namely the ability to answer questions, the ability to communicate ideas with
symbols or tables, and the ability to work together in groups. Assessment of student teacher
communication skills is obtained through observations in Lecture activities of Study and
Learning as much as 14 meetings. The assessment score for each indicator of communication
skills uses a scale of 4. The average value of the ability to answer questions is 3.10 (good
criteria), the ability to communicate ideas with symbols or tables is 3.00 (good criteria), and
the ability to work together in groups is equal to 3.18 (good criteria). Thus, the application of
the online discussion method during the COVID-19 pandemic can improve the
communication skills of prospective teacher students with the highest indicator, namely the
ability to work in groups.
Keywords: online discussion methods, communication skills.

ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian ujicoba terbatas penerapan metode diskusi daring pada masa
pandemic COVID-19 untuk meningkatkan kemampuan komunikasi mahasiswa calon guru.
Subjek penelitian ini adalah 58 orang mahasiswa calon guru yang mengikuti perkuliahan
Belajar dan Pembelajaran di Tahun Ajaran 2020/2021 pada Program Studi Pendidikan Fisika,
Universitas Mataram. Topik diskusi daring meliputi teori-teori belajar yaitu teori belajar
perilaku, kognitif, konstruktivistik, humanistik, sibernetik, Revolusi-sosio-kultural, dan
kecerdasan ganda. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar penilaian
kemampuan komunikasi mahasiswa calon guru. Kemampuan komunikasi yang dinilai terdiri
dari 3 indikator yaitu kemampuan menjawab pertanyaan, kemampuan mengkomunikasikan
gagasan dengan simbol atau tabel, dan kemampuan kerja sama dalam kelompok. Penilaian
kemampuan komunikasi mahasiswa calon guru diperoleh melalui pengamatan dalam
kegiatan perkuliahan Belajar dan Pembelajaran sebanyak 14 kali pertemuan. Skor penilaian
setiap indikator kemampuan komunikasi menggunakan skala 4. Nilai rata-rata kemampuan
menjawab pertanyaan adalah sebesar 3,10 (kriteria baik), kemampuan mengkomunikasikan
gagasan dengan simbol atau tabel sebesar 3,00 (kriteria baik), dan kemampuan kerja sama
dalam kelompok sebesar 3,18 (kriteria baik). Dengan demikian, penerapan metode diskusi
daring pada masa pandemic COVID-19 dapat meningkatkan kemampuan komunikasi
mahasiswa calon guru dengan indikator tertinggi yaitu kemampuan kerja sama dalam
kelompok.

187
Indonesian Journal of
Vol. 1 No. 4. 2020: 187-192
Teacher Education

Keywords: metode diskusi daring, kemampuan komunikasi.


PENDAHULUAN
Belajar dan Pembelajaran merupakan mata kuliah yang akan memberikan bekal ilmu
pengetahuan tentang teori-teori belajar kepada mahasiswa calon guru agar dapat menjadi
pendidik yang profesional. Perkuliahan Belajar dan Pembelajaran pada Program Studi
Pendidikan Fisika, Universitas Mataram, tidak dapat dilakukan melalui tatap muka
langsung di dalam kelas secara luring, melainkan aktivitas perkuliahan dilakukan secara
daring (online) melalui situs https://daring.unram.ac.id/ yang dapat diakses oleh seluruh
mahasiswa dan dosen. Perkuliahan daring ini dilaksanakan berdasarkan Keputusan Presiden
RI No. 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus
Disease 2019 (COVID- 19) dan Surat Edaran Rektor Universitas Mataram No.
2944/UN.18/TU/2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja ASN dalam upaya pencegahan
penyebaran COVID-19 di lingkungan Universitas Mataram.
Aktivitas perkuliahan secara daring tersebut di atas merupakan dampak dari
pemberlakuan social distancing sebagai upaya untuk pencegahan penyebaran COVID-19
(Gunawan, dkk, 2020). Hal penting dan harus dijaga adalah “Stay at home, work from
home dan learn from home” sehingga seluruh sivitas akademik dapat mendukung kebijakan
“social distancing” dalam mencegah penyebaran COVID-19 di Indonesia (Nurhaeni, 2020).
Pandemic COVID-19 berdampak dalam bidang pendidikan di Kota Mataram terlihat
dengan diliburkannya Lembaga Pendidikan, pembelajaran di kelas diganti dengan
pembelajaran dalam jaringan (daring), atau akrab disebut online (Samudera, 2020).
Perubahan sistem perkuliahan dari luring ke daring mengharuskan dosen untuk
merancang pembelajaran dengan penggunaan metode yang sesuai. Metode yang dapat
digunakan diantaranya adalah metode diskusi daring. Menurut Gintings (2012), dalam
metode ini proses pembelajaran berlangsung melalui kegiatan berbagi (sharing) informasi
atau pengetahuan di antara sesama mahasiswa. Dosen bertindak sebagai fasilitator dengan
memberikan masalah atau topik yang akan dibahas dan beberapa aturan dasar dalam
diskusi. Keberhasilan diskusi diantaranya dapat dilihat dari: partisipasi dan kontribusi
peserta; ketertiban serta kelancaran jalannya diskusi; dan tercapainya tujuan diskusi yang
tercermin dari produktivitas diskusi.
Penerapan metode diskusi dalam pembelajaran tidak hanya meningkatkan
kemampuan komunikasi (Hidayat, 2017), tetapi juga meningkatkan meningkatkan
pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa (Mitasari dan Prasetiyo,
2016). Metode diskusi dapat meningkatkan kemampuan komunikasi peserta didik yang
ditunjukkan dengan berkurangnya tingkat kesulitan yang dirasakan oleh peserta didik
ketika mereka menceritakan kembali apa yang dibaca dan menyampaikan pendapat
menggunakan bahasanya sendiri (Kaltsum, 2018). Kemampuan komunikasi merupakan
keterampilan yang penting mengingat era teknologi komunikasi yang sedang pesat
perkembangannya. Kemampuan untuk menyampaikan dengan jelas kepada orang lain
berupa gagasan atau ide sangat penting dilatihkan dalam pembelajaran. Berbagai metode
yang melibatkan mahasiswa berinteraksi dan mengkomunikasikan ide ide atau gagasan
sangat penting dikembangkan (Yokhebed, 2019). Penelitian ini bertujuan untuk
menerapkan metode diskusi daring pada masa pandemic COVID-19 sebagai upaya
meningkatkan kemampuan komunikasi mahasiswa calon guru.

METODE PENELITIAN
Penelitian ujicoba terbatas penerapan metode diskusi daring pada masa pandemic
COVID-19 untuk meningkatkan kemampuan komunikasi mahasiswa calon guru di lakukan
di Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Mataram Tahun Ajaran 2020/2021
dengan subjek penelitian adalah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Belajar dan

188
Indonesian Journal of
Vol. 1 No. 4. 2020: 187-192
Teacher Education

Pembelajaran sebanyak 58 orang. Topik diskusi daring terdiri atas 7 topik tentang teori -
teori belajar yaitu teori belajar perilaku, kognitif, konstruktivistik, humanistik, sibernetik,
Revolusi-sosio-kultural, dan kecerdasan ganda.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar penilaian kemampuan
komunikasi mahasiswa calon guru. Penilaian kemampuan komunikasi mahasiswa calon
guru diperoleh melalui pengamatan dalam kegiatan perkuliahan Belajar dan Pembelajaran
sebanyak 14 kali pertemuan. Dalam hal ini, setiap topik tentang teori-teori belajar
didiskusikan sebanyak 2 kali pertemuan secara daring melalui https://daring.unram.ac.id/.
Skor penilaian setiap indikator kemampuan komunikasi menggunakan skala 4.
Kemampuan komunikasi yang dinilai terdiri atas 3 indikator yaitu kemampuan menjawab
pertanyaan, kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan simbol atau tabel, dan
kemampuan kerja sama dalam kelompok. Kriteria penilaian kemampuan komunikasi
mahasiswa calon guru dimodifikasi oleh Peneliti berdasarkan Trianto (2008), Sahidu
(2013), dan Kemendikbud (2013) dapat dilihat dalam Tabel 1.
Tabel 1. Kriteria Penilaian
Skala Skor Indikator Kriteria
4 3,50 – 4,00 Bila dilakukan dengan baik dan tepat Sangat baik
3 3,00 – 3,49 Bila dilakukan dengan baik tidak tepat Baik
2 2,00 - 2,99 Bila dilakukan tidak baik tetapi tepat Kurang baik
1 1,00 - 1,99 Bila dilakukan tidak baik dan tidak tepat Tidak baik

HASIL DAN PEMBAHASAN


Nilai rata-rata kemampuan komunikasi mahasiswa calon guru adalah sebesar 3,09.
Nilai kemampuan komunikasi mahasiswa calon guru ditunjukkan oleh Gambar 1.

Nilai Kemampuan Komunikasi Mahasiswa Calon Guru


4.00
3.50
3.00
2.50
Nilai

2.00 Indikator 1
1.50 Indikator 2
1.00 Indikator 3
0.50
0.00
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58
Mahasiswa

Gambar 1. Nilai rata-rata kemampuan komunikasi mahasiswa calon guru

Kemampuan komunikasi merupakan salah satu kompetensi abad ke-21 yang harus
dimiliki oleh mahasiswa calon guru agar dapat bersaing secara global. Kompetensi lainnya
yang harus dimiliki mahasiswa adalah keterampilan berpikir kreatif, berpikir kritis dan
pemecahan masalah, dan berkolaborasi (Septikasari dan Frasandy, 2018). Komunikasi
merupakan proses dimana dua orang mahasiwa atau lebih membentuk atau melakukan
pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, dimana selanjutnya akan timbul saling
pengertian yang mendalam. Dengan demikian, komunikasi adalah proses penyampaian dan

189
Indonesian Journal of
Vol. 1 No. 4. 2020: 187-192
Teacher Education

pertukaran ide, gagasan, informasi dan perasaan oleh lebih dari satu individu serta proses
timbulnya makna pada ide atau gagasan yang disampaikan dimana akan timbul pengertian
yang mendalam sehingga akan memunculkan hubungan timbal balik (feedback) untuk
merumuskan informasi dan saling mempengaruhinya sehingga terbentuk argumen dan sikap
(Cangara, 1998).
Nilai rata-rata untuk setiap indikator kemampuan komunikasi mahasiswa calon guru
ditunjukkan oleh Gambar 2.

Nilai Rerata Kemampuan Komunikasi


Mahasiswa Untuk Tiap Indikator
4.00
3.50
3.00
3.10 3.00 3.18
2.50
NILAI

2.00
1.50
1.00
0.50
0.00
Kemampuan menjawab Kemampuan Kemampuan kerja sama
pertanyaan mengkomunikasikan dalam kelompok
gagasan dengan simbol
atau tabel
INDIKATOR

Gambar 2. Nilai rata-rata untuk setiap indikator kemampuan komunikasi mahasiswa calon
guru

Berdasarkan Gambar 2 diperoleh informasi bahwa nilai indikator 1 (kemampuan


menjawab pertanyaan) adalah sebesar 3,10 berada pada kriteria baik, nilai indikator 2
(kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan symbol atau tabel sebesar 3,00 berada
pada kriteria baik, dan nilai indikator 3 (kemampuan Kerjasama dalam kelompok sebesar
3,18 berada pada kriteria baik. Dengan demikian, indikator kemampuan komunikasi
mahasiswa calon guru yang tertinggi adalah kemampuan kerjasama dalam kelompok.
Kemampuan kerjasama dalam kelompok merupakan bentuk kemampuan
berkolaborasi yang harus dimiliki mahasiswa calon guru dalam interaksi sosial abad ke-21.
Menurut Syahputra (2018), pembelajaran di abad 21 harus dapat mempersiapkan generasi
manusia Indonesia menyongsong kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dalam
kehidupan bermasyarakat. Implikasi pada pembelajaran di sekolah-sekolah di Indonesia
mengharuskan semua stakeholder pendidikan harus menguasai ICT literacy skill. Guru,
siswa, bahkan orangtua siswa harus melek teknologi dan media komunikasi, dapat
melakukan komunikasi yang efektif, berpikir kritis, dapat memecahkan masalah dan bisa
berkolaborasi. Model pembelajaran akan bergeser secara signifikan kearah penerapan
teknologi digital.
Nilai rata-rata kemampuan komunikasi mahasiswa calon guru untuk tiap topik
ditunjukkan oleh Gambar 3.

190
Indonesian Journal of
Vol. 1 No. 4. 2020: 187-192
Teacher Education

3.60 3.43 3.55 3.74 3.59 3.64


3.22 3.21 3.24 3.31 3.28 3.52
3.00 2.90 3.17
2.31 2.21 2.50 2.48 2.38 2.67

REVOLUSI-SOSIO-
KONSTRUKTIVISTIK
TEORI BELAJAR

TEORI BELAJAR

TEORI BELAJAR

KECERDASAN GANDA
TEORI BELAJAR

HUMANISTIK

TEORI BELAJAR
SIBERNETIK
TEORI BELAJAR
KOGNITIF
PERILAKU

TEORI BELAJAR
KULTURAL
1 2 3 4 5 6 7
Topik

Nilai Indikator 1 Nilai Indikator 2 Nilai Indikator 3

Gambar 3. Nilai rata-rata kemampuan komunikasi mahasiswa calon guru untuk tiap topik

Berdasarkan Gambar 3 diperoleh informasi bahwa tiap indikator kemampuan


komunikasi mahasiswa mengalami peningkatan dari topik 1 sampai dengan topik 7. Dengan
kata lain, terjadi peningkatan kemampuan komunikasi mahasiswa calon guru dari
pertemuan 1 hingga pertemuan 14. Materi perkuliahan untuk tiap topik yang didiskusikan
secara daring dalam penelitian ini menggunakan rujukan buku yang ditulis oleh
Budiningsih (2012). Setiap topik teori belajar disertai dengan diskusi penerapan teori
tersebut dalam pembelajaran. Topik 1 (Teori Belajar Perilaku) membahas tentang teori
belajar menurut Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie, dan Skiner. Topik 2 (Teori
Belajar Kognitif) membahas tentang teori perkembangan Piaget, teori belajar Bruner, teori
belajar bermakna Ausubel. Topik 3 (Teori Belajar Konstruktivistik) membahas tentang
karakteristik manusia masa depan, konstruksi pengetahuan, proses belajar menurut teori
konstruktivistik, perbandingan pembelajaran tradisional dan konstruktivistik. Topik 4
(Teori Belajar Humaistik) membahas tentang Belajar menurut pandangan Kolb, Honey dan
Mumford, Habermas, Bloom dan Krathwohl. Topik 5 (Teori Belajar Sibernetik) membahas
tentang teori pemrosesan informasi, belajar menurut Landa, dan belajar menurut Pask dan
Scott. Topik 6 (Teori Belajar Revolusi-Sosio-Kultural) membahas tentang teori belajar
Piagetian, dan teori belajar Vygotsky. Topik 7 (Teori Kecerdasan Ganda) membahas
tentang pentingnya mengembangkan keterampilan hidup, kecerdasan ganda, kriteria
keabsahan munculnya teori kecerdasan ganda, dan strategi dasar pembelajaran kecerdasan
ganda.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa
penerapan metode diskusi daring pada masa pandemic COVID-19 dapat meningkatkan
kemampuan komunikasi mahasiswa calon guru. Kemampuan komunikasi mahasiswa dari
urutan indikator yang tertinggi hingga yang terendah adalah kemampuan kerjasama dalam
kelompok, kemampuan menjawab pertanyaan, dan kemampuan mengkomunikasikan gagasan
dengan symbol atau tabel. Metode diskusi daring dapat menjadi alternatif metode
pembelajaran di tingkat universitas pada masa pandemic COVID-19.

DAFTAR PUSTAKA

191
Indonesian Journal of
Vol. 1 No. 4. 2020: 187-192
Teacher Education

Budiningsih C.A. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.


Cangara, Hafied. (2004). Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Gintings, A. (2012). Esensi Praktis: Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora.
Gunawan, Suranti, N.M.Y., Fathoroni. (2020). Variations of Models and Learning Platforms
for Prospective Teachers During the COVID-19 Pandemic Period. Indonesian Journal of
Teacher Education, 1 (2), 61-70.
Hidayat, Y.P. (2017). Penerapan Metode Diskusi Kelompok Untuk Meningkatkan
Kemampuan Komunikasi Peserta Didik Dalam Pembelajaran Sejarah (PENELITIAN
TINDAKAN KELAS XI IPS 2 SMAN 12 BANDUNG), 2017. S2 Thesis, Universitas
Pendidikan Indonesia.
Kaltsum RI. (2018). Penerapan Metode Diskusi Show And Tell Dalam Meningkatkan
Keterampilan Berkomunikasi Pada Siswa Kelas 3 SD. From
http://eprints.umsida.ac.id/2974/1/RAILSA%20IVENA%20K%20%28158620600169%2
9.pdf
Kemendikbud. (2013). Materi Pelatihan Guru: Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta:
Kemendikbud.
Keputusan Presiden RI No. 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID- 19).
Nurhaeni, I. D. A. (2020). Hasil Kuesioner: Pengalaman Mengajar Secara Daring Periode
16 Maret Sd 1 April 2020 Pada Dosen S1 Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas
Sebelas Maret Di Era Krisis COVID-19. Surakarta: Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik
Universitas Sebelas Maret.
Mitasari Z, Prasetiyo N.A. (2016). Penerapan Metode Diskusi-Presentasi Dipadu Analisis
Kritis Artikel melalui Lesson Study untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep,
Kemampuan Berpikir Kritis, dan Komunikasi. Jurnal BIOEDUKATIKA, 4 (1), 11-14.
Sahidu, C. (2013). Penilaian Hasil Belajar. Lombok Barat: Arga Puji Press.
Samudera W. (2020). DAMPAK PANDEMI COVID-19 DALAM BIDANG PENDIDIKAN
DI KOTA MATARAM. Indonesian Journal of TeacherEducation, 1 (3), 154-158.
Septikasari R dan Frasandy R.N. (2018). KETERAMPILAN 4C ABAD 21 DALAM
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN DASAR. Jurnal Tarbiyah Al-Awlad, VIII (02), 112-
122.
Surat Edaran Rektor Universitas Mataram No. 2944/UN.18/TU/2020 tentang Penyesuaian
Sistem Kerja ASN dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan
Universitas Mataram.
Syahputra E. (2018). PEMBELAJARAN ABAD 21 DAN PENERAPANNYA DI
INDONESIA. Prosiding Seminar Nasional SINASTEKMAPAN (E-Journal) 2018.
Volume I November 2018, 1276-1283.
Trianto. (2008). Mendesain Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning)
di Kelas. Jakarta: Cerdas Pustaka.
Yokhebed. (2019). Profil Kompetensi Abad 21: Komunikasi, Kreativitas, Kolaborasi,
Berpikir Kritis Pada Calon Guru Biologi. Bio-Pedagogi: Jurnal Pembelajaran Biologi. 8
(2), 94-97.

192

You might also like