You are on page 1of 19

DIAGNOSIS KOMUNITAS DENGAN PENDEKATAN PROCEED-

PRECEDE PADA MAHASISWA KEPANITERAAN KLINIK

Rizma Adlia Syakurah1, Jesica Moudy2


1FakultasKesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya, Indonesia
2
Mahasiswa Profesi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Indonesia
E-mail: rizma.syakurah@gmail.com

ABSTRACT
Community diagnosis was a required expertise of the doctors in primary health care facilities. This
aimed to adjust health programs to the problems encountered in community, so it could be create
holistic and comprehensive medical services with a family and occupational approach to patients. This
study done by PROCEED-PRECEDE approach with identifying problems, then directing an
improvement intervention, so obtained a concrete plan. Activities in community diagnosis consist of
identifying the problems, determining priority of problems, identifying root cause, alternative problem
solving, action plans and evaluations, and conclusions and suggestions from community diagnoses that
has been done. Priority of problems used various methods, including the Delphi method, the Delbecq
method, the Hanlon method, the PAHO method, the matrix criterion method, the Carl method, the
Reinke method, the MCUA method and the Bryant Method. While to identify root cause it could be used
methods such as check sheets, tree diagrams, Ishikawa diagrams, Pareto diagrams, 5 whys analysis
and Drill Down analysis. Evaluation of activities consists of evaluating the process, evaluating the
impact, and evaluating the results. The determination of community diagnosis was done by using the
PROCEED-PRECEDE approach and using various methods of problem identification.
Keywords: diagnosis, community, methods

ABSTRAK
Diagnosis komunitas merupakan keahlian yang diperlukan dokter di layanan primer fasilititas kesehatan
untuk menyesuaikan program kesehatan yang dilakukan dengan masalah yang dihadapi komunitas,
sehingga tercipta pelayanan kedokteran secara holistik dan komprehensif dengan pendekatan keluarga
dan okupasi terhadap pasien. Studi ini dilakukan dengan mengidentifikasi masalah, kemudian
mengarahkan suatu intervensi perbaikan, sehingga menghasilkan suatu rencana kerja yang konkrit.
Kegiatan dalam diagnosis komunitas menggunakan pendekatan PROCEED-PRECEDE, yang terdiri
dari identifikasi daftar masalah, penentuan prioritas masalah, identifikasi akar masalah, alternatif
pemecahan masalah, rencana kegiatan dan evaluasi, serta kesimpulan dan saran dari diagnosis
komunitas yang telah dilakukan. Prioritas masalah menggunakan berbagai metode, diantaranya
metode Delphi, metode Delbecq, metode Hanlon, metode PAHO, metode kriteria matriks, metode Carl,
metode Reinke, metode MCUA dan Metode Bryant. Sedangkan untuk identifikasi akar akar masalah
dapat digunakan metode seperti check sheet, diagram pohon, diagram Ishikawa, diagram Pareto,
analisis 5 whys dan analisis Drill Down. Evaluasi kegiatan terdiri dari evaluasi proses, evaluasi dampak,
dan evaluasi hasil. Pentuan diagnosis komunitas dilakukan dengan pendekatan PROCEED-PRECEDE
dan menggunakan berbagai metode identifikasi masalah.
Kata kunci: diagnosis, komunitas, metode
JMJ, Volume 10, Nomor 1 Mei 2022, Hal: 1-19 Rizma AS, Jesica M. Diagnosis Komunitas ...

PENDAHULUAN kesehatan tingkat primer, dan/atau bila


Kedokteran komunitas atau bekerja sebagai pimpinan institusi/unit
kesehatan komunitas merupakan kesehatan yang bertanggung jawab atas
perpaduan antara ilmu kesehatan kesehatan suatu komunitas /masyarakat.
masyarakat, kedokteran pencegahan dan Sehingga, seorang dokter dapat
kedokteran sosial, dengan tujuan dan ruang menerapkan pelayanan kedokte-ran secara
lingkup yang lebih luas yaitu dengan cara holistik dan komprehensif dengan
mengorganisir seluruh kemampuan atau pendekatan keluarga dan okupasi terhadap
fasilitas yang tersedia untuk menjaga, pasien. 1,2
melindungi dan meningkatkan status Diagnosis komunitas merupakan
kesehatan masya-rakat. Kedokteran suatu kegiatan yang digunakan untuk
komunitas meliputi pelayanan kesehatan, menentukan apakah terdapat masalah
kesehatan ibu dan anak, keluarga kesehatan pada sekelompok masyarakat
berencana, sanitasi lingkungan, dengan cara pemgumpulan data di
laboratorium, pendidikan kesehatan, lapangan. Menurut WHO, diagnosis
hiperkes, usaha perbaikan gizi keluarga, komunitas adalah penjelasan secara
kontrol terhadap penyakit menular dan kuantitatif dan kualitatif mengenai kondisi
fasilitas tempat-tempat untuk pelayanan kesehatan di komunitas serta faktor-faktor
1
tersebut. yang mempengaruhi kondisi
Secara keseluruhan, kedokteran kesehatannya.1
komunitas merupakan suatu kesatuan yang Diagnosis komunitas meng-
seimbang antara kuratif, preventif, promotif identifikasi masalah, kemudian
dan rehabilitatif dalam memberikan mengarahkan suatu intervensi perbaikan,
pelayanan kesehatan pada masyarakat, sehingga menghasilkan suatu rencana
berbeda dengan cara yang lazim dilakukan kerja yang konkrit. Kegiatan diagnosis
oleh para dokter yang bekerja di rumah komunitas menilai dan menghubungkan
1
sakit atau praktek pribadi. masalah, kebutuhan, keinginan, dan
Fasilitas kesehatan di layanan primer, fasilitas yang ada dalam komunitas. Dari
sebagai pusat pengembangan program hubungan keempat hal tersebut, dipikirkan
kesehatan, perlu melakukan Diagnosis suatu solusi atau intervensi untuk
Komunitas (Community Diagnosis), pemecahan masalah yang ada dalam
sehingga program kesehatan yang komunitas tersebut. 1
dilakukan sesuai dengan masalah yang Suatu diagnosis komunitas yang baik
terutama dihadapi oleh komunitas/ diharapkan dapat bersifat luas dan
masyarakat di area tersebut. Diagnosis mencakup berbagai aspek komunitas
komunitas merupakan keterampilan (skill) seperti budaya, struktur sosial, peran
yang harus dikuasai oleh dokter di fasilitas komunitas, dan lain sebagainya. Sebuah

2
JMJ, Volume 10, Nomor 1 Mei 2022, Hal: 1-19 Rizma AS, Jesica M. Diagnosis Komunitas ...

diagnosis komunitas yang baik harus dapat tanda yang ada agar dapat menegakkan
memberikan suatu bayangan bagi para diagnosis penyakit dan memilih cara tepat
perencana program akan bagaimana untuk pengobatannya. Pada kedokteran
kehidupan di daerah tersebut, masalah- komunitas, keterampilan epidemiologi
masalah kesehatan yang penting, (mempelajari tentang frekuensi dan
intervensi yang paling mungkin berhasil, distribusi penyakit serta faktor determinan
dan cara evaluasi program yang baik. yang mempe-ngaruhinya di kalangan
Pada dasarnya, proses diagnosis manusia) sangat diperlukan untuk dapat
komunitas didasarkan pada prinsip-prinsip memeriksa seluruh masyarakat dan memilih
diagnosis klinis; perbedaannya adalah indikator yang sesuai untuk menjelaskan
bahwa diagnosis komunitas diaplikasikan masalah kesehatan di komunitas; kemudian
pada komunitas dalam peran dokter yang menetapkan diagnosis komunitas serta
lebih luas, sedangkan diagnosis klinis menetapkan intervensi yang paling efektif
diaplikasikan pada tingkat yang lebih untuk dapat meningkatkan derajat
2
personal. Seorang klinisi akan memeriksa kesehatan masyarakat. Perbandingan
pasien serta harus mampu menentukan diagnosis klinik dan diagnosis komunitas
kondisi patologis berdasarkan gejala dan ditampilkan pada Tabel 1 berikut.

3,4
Tabel 1. Perbedaan diagnosis klinik dan diagnosis komunitas

Spesifikasi Diagnosis Klinik Diagnosis Komunitas


Populasi Individu Kelompok masyarakat
Tempat Puskesmas, rumah sakit, Desa, kecamatan, kabupaten, dan
praktik dokter lain-lain
Alat Peralatan kedokteran physical Biostatistik
diagnostic Epidemiologi
Cara diagnosis Anamnesis, gejala penyakit, Pengumpulan data, distribusi dan
laboratorium frekuensi penyakit (who, when,
where), statistik vital, dan lain-lain
Tindakan atau Medikamentosa, perawatan Imunisasi, penyuluhan, kesehatan
terapi RS, radiologi, dan lain-lain lingkungan, pengendalian penyakit
menular, dan lain-lain

Pembuatan diagnosis komunitas masyarakat, membuat usulan pemecahan


bertujuan untukmengidentifikasi masalah terhadap masalah kesehatan.2 Hal ini
kesehatan di masyarakat, mengembangkan penting untuk menyesuaikan program
instrumen untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang dilakukan dengan masalah
kesehatan, menganalisis permasalahan yang dihadapi komunitas, sehingga tercipta
kesehatan dan mengajukan solusi pelayanan kedokteran secara holistik dan
pemecahannya, menjelaskan struktur komprehensif dengan pendekatan keluarga
organisasi fasilitas kesehatan tingkat dan okupasi terhadap pasien.
primer, berkomunikasi secara baik dengan

3
JMJ, Volume 10, Nomor 1 Mei 2022, Hal: 1-19 Rizma AS, Jesica M. Diagnosis Komunitas ...

METODE operasional terdiri dari identifikasi daftar


Membuat diagnosis komunitas, perlu masalah, penentuan prioritas masalah,
dikumpulkan alat dan bahan berupa data identifikasi akar masalah, alternatif
sekunder dan data primer. Data sekunder pemecahan masalah, rencana kegiatan dan
yang dikumpulkan dalam diagnosis evaluasi, serta kesimpulan dan saran dari
komunitas yaitu berupa profil wilayah diagnosis komunitas yang telah dilakukan
angka kesakitan dan kematian di wilayah, (Gambar 1).
indikator kegiatan program, laporan-laporan
lain.1 Data primer yang dikumpulkan dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
diagnosis komunitas yaitu berupa hasil Adapun kegiatan yang dilakukan dalam
wawancara, hasil observasi, instrumen diagnosis komunitas adalah sebagai
pengambilan data.1 berikut6.
Langkah-langkah yang harus
dilakukan dalam melaksanakan diagnosis A. Penentuan Latar Belakang
komunitas yaitu pertemuan awal untuk Tahap pertama yang dilakukan
menentukan area permasalahan, adalah menguraikan mengenai Diagnosis
menentukan instrument pengumpulan data, Komunitas, baik pengertian serta alasan
pengumpulan data dari masyarakat, mengapa Diagnosis Komunitas perlu
menganalisis dan menyimpulkan data, dilakukan.
membuat laporan hasil dan presentasi
diseminasi.1,2 B Analisis Situasi dan Karak-teristik
Model PROCEED-PRECEDE dapat Komunitas
digunakan untuk merancang dan Pada tahap ini, individu melakukan
mengevaluasi rencana promosi kesehatan. analisis terhadap situasi Puskesmas,
PRECEDE dan PROCEED adalah akronim. berupa wilayah kerja, demografi, program
PRECEDE adalah singkatan dari kesehatan yang ada serta capaiannya,
Predisposing, Reinforcing, and Enabling data-data penyakit terbanyak pada wilayah
Constructs in Education / Environment tersebut, data PISPK, serta data hasil
Diagnosis and Evaluation. PROCEED SMD/MMD Puskesmas dan program lain.
menjabarkan Kebijakan (Policy), Peraturan Melalui data demografis, data kesehatan,
(Regulatory), dan Konstruksi Organisasi data kualitatif ditentukan komunitas yang
dalam Pendidikan dan Pengembangan spesifik.Lalu, komunitas terpilih dijelaskan
Lingkungan (Organizational Constructs in gambaran umumnya, seperti demografi,
Educational and Environmental sarana prasarana, serta kegiatan
3,4
Development). Berdasarkan pende-katan kesehatan yang ada pada wilayah tersebut.
PROCEED - PRECEDE, kerangka

4
JMJ, Volume 10, Nomor 1 Mei 2022, Hal: 1-19 Rizma AS, Jesica M. Diagnosis Komunitas ...

PRECEDE PROCEED - Framework

Phase 5 Phase 4 Phase 3


Administrative Educational & Behavioral & Phase 2 Phase 1
Policy ecological Environmental Epidemiologic Social
Assessment Assessment Assessment Assessment Assessment

HEALT Predisposing
PROMOTION Factors
Behavior &
Health Lifestyle
Education Reinforcing
Health Quality of
Factors
Life
Policy, Environment
Regulation, Enabling
Organization Factors

Phase 7 Phase 8 Phase 9


Phase 6 Outcome
Process Impact
Implementation Evaluation
Evaluation Evaluation

Gambar 1. Model PRECEDE-PROCEED untuk perencanaan dan evaluasi kesehatan 5

C. Penentuan Kerangka Operasional lingkungan dan masyarakat, dan


Kerangka operasional merupakan wawancara masyarakat secara langsung
acuan tahapan yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan masalah yang ada di
Berdasarkan pendekatan PROCEED masyarakat. Penilaian daftar masalah ini
PRECEDE, kerangka operasional terdiri berdasarkan teori L. Green yang
dari identifikasi daftar masalah, penentuan menyatakan bahwa perilaku kesehatan
prioritas masalah, identifikasi akar masalah, dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu faktor
alternatif pemecahan masalah, rencana predisposisi, faktor pemungkin, serta faktor
kegiatan dan evaluasi, serta kesimpulan penguat/ pendorong. Adapun faktor-faktor
dan saran dari diagnosis komunitas yang meliputi penilaian terhadap faktor sosial,
telah dilakukan. faktor epidemiologi, faktor perilaku dan
lingkungan, faktor pendidikan dan
D. Identifikasi Daftar Masalah organisasi, dan faktor administrasi dan
Penilaian data kuantitatif dan kualitatif kebijakan.Dari faktor-faktor tersebut,
digunakan untuk menentukan masalah ditentukan berbagai masalah yang ada
kesehatan dalam komunitas yang terpilih dalam bentuk daftar. Hasil diagnosis
untuk kandidat intervensi. Data tersebut sebaiknya terdiri atas tiga aspek yaitu2:
didapatkan melalui analisis data awal yang
didapat dari Puskesmas, pengamatan

5
JMJ, Volume 10, Nomor 1 Mei 2022, Hal: 1-19 Rizma AS, Jesica M. Diagnosis Komunitas ...

a. Status kesehatan di komunitas kuantitatif.7,8 Ada pula sumber lain yang


b. Determinan dari masalah kesehatan membagi teknik penentuan prioritas
di komunitas masalah menjadi teknik skoring dan teknik
c. Potensi dari pengembangan kondisi non-skoring. Dalam menentukan prioritas
kesehatan di komunitas dan area masalah, beberapa studi menggunakan
yang lebih luas kombinasi dari beberapa metode. Metode
Beberapa hal umum yang menjadi sifat yang dapat digunakan dalam menentukan
hasil analisis data diagnosis komunitas prioritas masalah di antaranya adalah
adalah2: metode Delphi, metode Delbecq, metode
a. Informasi statistik lebih baik Hanlon, metode PAHO, metode kriteria
ditampilkan dalam bentuk rate atau matriks, metode Carl, metode Reinke,
9,10
rasio untuk perbandingan metode MCUA dan Metode Bryant.
b. Tren atau proyeksi sangat berguna Beberapa di antaranya dijabarkan sebagai
untuk memonitor perubahan berikut.
sepanjang waktu yang diamati serta a. Metode Delphi
perencanaan ke depan Metode Delphi merupakan suatu
c. Data wilayah atau distrik lokal dapat metode yang dilakukan dengan
dibandingkan dengan distrik yang lain membentuk suatu kelompok atau
atau ke seluruh populasi. komunikasi grup yang terdiri dari para
Tampilan hasil dalam bentuk skematis atau ahli untuk membahas suatu
gambar dapat digunakan untuk permasalahan. Metode ini merupakan
mendapatkan pemahaman yang lebih salah satu cara menentukan prioritas
mudah dan cepat. masalah dengan pendekatan berbasis
nilai (kualitatif).
E. Penentuan Prioritas Masalah Pada umumnya pelaksanaan
Dari daftar masalah yang telah dibuat, metode Delphi dilakukan dalam 4 tahap.
ditentukan masalah yang paling penting Pada tahap pertama, kuesioner
dalam komunitas. Penetapan prioritas digunakan untuk melakukan eksplorasi
dalam proses perencanaan dipandang terhadap hal atau permasalahan yang
penting karena adanya keterbatasan sedang dibahas, dengan cara mengum-
sumber daya, sehingga tidak semua pulkan informasi dari kelompok
masalah dapat diselesaikan sekaligus. responden. Pada tahap kedua,
Prioritas masalah dapat ditentukan melalui kuesioner digunakan untuk
bermacam metode penentuan prioritas mendapatkan pandangan atau pendapat
masalah. Ditinjau dari datanya, penentuan para responden mengenai
prioritas masalah dapat disusun permasalahan yang dibahas. Hasil dari
menggunakan metode kualitatif dan metode kuesioner tahap kedua dianalisis untuk

6
JMJ, Volume 10, Nomor 1 Mei 2022, Hal: 1-19 Rizma AS, Jesica M. Diagnosis Komunitas ...

menilai apakah terdapat pertentangan memberdayakan peserta dengan


pendapat yang signifikan pada kelompok memberikan kesempatan untuk
responden mengenai permasalahan menyampaikan pendapat dan
yang dibahas. Jika terdapat kesempatan agar pendapatnya
pertentangan, maka hal tersebut dipertimbangkan oleh anggota lain.
dijadikan dasar untuk mengetahui alasan Metode Delbecq juga dikenal dengan
mendasar yang menyebabkan nama metode NGT (Nominal Group
pertentangan tersebut melalui Technique). Metode ini terdiri dari empat
pengajuan kuisoner tahap ketiga. Pada tahap utama: generasi diam, round
tahap keempat, seluruh hasil dan robin, klarifikasi dan pemungutan suara
jawaban yang telah diperoleh pada (kedudukan atau peringkat).
tahap sebelumnya dipresentasikan oleh Pada metode NGT, jumlah
tim kepada para ahli atau kelompok anggota kelompok dapat berkisar antara
responden untuk dilakukan penyimpulan 2-14 orang. Namun, jumlah yang
akhir terhadap permasalahan yang direkomendasikan adalah maksimal
sedang dibahas. Penyampaian hasil tujuh peserta. Tahap pertama adalah
yang diperoleh dapat dilakukan dalam generasi diam. Tahap ini diawali dengan
bentuk mean atau median data. memberikan 1-2 pertanyaan kepada
peserta. Peserta diberikan waktu hingga
b. Metode Delbecq 20 menit untuk merefleksikan secara
Metode Delbecq merupakan diam-diam atau merekam ide mengenai
metode yang dilakukan secara voting jawaban dari pertanyaan yang diberikan.
tanpa ada diskusi diantara anggotanya. Tahap kedua yaitu round robin, yaitu
Metode ini tidak memerlukan kesetaraan fasilitator meminta satu peserta untuk
tingkat pendidikan sehingga tidak menyampaikan satu ide kepada
memungkinkan terjadi diskusi.11 Metode kelompok. Peserta dapat memikirkan
ini memprioritaskan masalah yang perlu ide-ide baru pada tahap ini, tetapi
diselesaikanndengan memberikan nilai 0 peserta harus menunggu giliran sebelum
sampai 10, dengan kriteria yang dapat menyampai-kannya pada
diperlukan seperti, besarnya masalah, kelompok. Tahap ini tidak memiliki
urgensi masalah dari waktu ke waktu, batasan waktu, dan berakhir saat tidak
jumlah biaya yang diperlukan untuk ada lagi ide baru yang muncul. Pada
mengatasi masalah, dan tersedianya tahap ini direkomendasikan untuk tidak
tenaga, sarana, waktu dan metode, serta ada proses diskusi, sehingga ide-ide
8
teknologi pendukung. Metode Delbecq yang ada hanya dicatat, misalnya di
merupakan suatu interaksi kelompok papan tulis atau dalam bentuk flipchart.
tatap muka yang terstruktur, yang

7
JMJ, Volume 10, Nomor 1 Mei 2022, Hal: 1-19 Rizma AS, Jesica M. Diagnosis Komunitas ...

Tahap ketiga yaitu klarifikasi ide. C = Kemudahan penanggulangan


Pada tahap ini, ide-ide serupa masalah (causability), skornya 0-10
dikelompokkan. Ide-ide yang ada (sulit-mudah).
didiskusikan untuk memastikan seluruh D = Faktor yang menentukan dapat
peserta paham mengenai ide-ide tidaknya program dilaksanakan (PEARL
tersebut, sehingga dapat memutuskan factor), skornya 0 = tidak dan 1 = ya.
pemilihan ide berdasarkan informasi PEARL factor terdiri atas:
yang didapat. Tahap keempat adalah P = Kesesuaian (Propierity), yaitu
pemungutan suara. Peserta diminta kesesuaian masalah dengan prioritas
memilih ide-ide yang dianggapnya berbagai kebijaksanaan atau program
sebagai prioritas masalah. Ide terpilih atau kegiatan instansi atau organisasi
dituliskan pada lembar peringkat. Jumlah terkait.
item yang dipilih oleh peserta tergantung E= Murah secara ekonomi (Economic
pada topik, tetapi yang paling umum Feasibility), yaitu kelayakan dari segi
ialah peringkat lima ide. Setiap item yang pembiayaan.
dipilih diberikan skor, dengan angka A= Dapat diterima (Acceptability),
yang lebih besar mencerminkan yaitu situasi penerimaan masyarakat dan
kepentingan yang lebih besar. Akhirnya, instansi terkait/instansilainnya.
skor untuk setiap ide dijumlahkan dan R = Ketersediaan sumber daya
disajikan kepada kelompok untuk manusia (Resource availability),
didiskusikan. ketersediaan sumberdaya untuk
memecahkan masalah (tenaga, sarana,
c. Metode Hanlon peralatan, dan waktu).
Metode Hanlon merupakan suatu L = Legalitas (Legality), dukungan aspek
metode penentuan prioritas masalah hokum atau perundang-undangan atau
secara objektif dan mempertimbangkan juknis atau protap
kriteria yang didapat, berdasarkan data Setiap uji dalam masalah dengan
dasar dan nilai-nilai numerik. Metode ini faktor PEARL hanya menggunakan 2
menggunakan 4 kelompok kriteria, yaitu: jawaban “Ya” = 1 dan “tidak” = 0. Setelah
A = Besarnya masalah (magnitude), keempat kriteria tersebut diisi, maka
skornya 0- 10 (kecil-besar). untuk menghitung nilai dari Basic Priority
B = Kegawatan atau keseriusan masalah Rating (BPR) dan Overall Priority Rating
(emergency), skornya 0-20 (tidak serius- (OPR) dapat menggunakan dengan
sangat serius). Keseriusan masalah rumus sebagai berikut: BPR (Basic
dapat ditentukan oleh empat faktor yaitu Priority Rating) adalah (A + B) C/3 dan
urgensi, keparahan, kerugian ekonomis, OPR (Overall Priority Rating) = {(A + B)
dan serta keterlibatan orang lain. C/3} x D. Prioritas pertama merupakan

8
JMJ, Volume 10, Nomor 1 Mei 2022, Hal: 1-19 Rizma AS, Jesica M. Diagnosis Komunitas ...

masalah dengan nilai skor Overall 2) Derajat keparahan (severity), adalah


Priority Rating (OPR) yang tertinggi. besarnya kerugian yang dapat
Faktor PEARL ditampilkan pada Tabel 2. ditimbulkan. Case fatality rate digunakan
sebagai ukuran dari severity pada waktu
d. Metode PAHO (Matematika) lampau, Severity pada waktu sekarang
Metode PAHO juga dikenal dapat dilihat dari jumlah disability
dengan sebagai metode matematika. daysatau bisa juga disability years atau
Beberapa kriteria yang digunakan pada disease burden yang ditimbulkan oleh
metode ini adalah sebagai berikut. 12 penyakit yang bersangkutan.
1) Luasnya masalah (magnitude), 3) Ketersediaan teknologi (vulne-
menunjukkan jumlah penduduk yang rability), menunjukkan sejauh mana
terkenamasalah atau penyakit, dapat tersedianya teknologi atau obat yang
dinyatakan dengan insiden penyakit atau efektif untuk mengatasi suatu masalah
angka dari prevalensi. Semakin luas tersebut.
atau tinggi prevalensinya atau banyak 4) Kepedulian masyarakat dan pejabat
penduduk yang terkena, maka semakin (community/ political Concern),
tinggi prioritas yang diberikan kapada menunjukkan sejauh mana masalah
penyakit tersebut. tersebut menjadi perhatian masyarakat
dan politisi.

Tabel 2. Contoh tabel PEARL

Masalah P E A R L Hasil Perkalian


PEARL
A 1 1 1 1 1 1
B 1 1 1 1 1 1
C 1 0 1 1 0 0

e. Metode CARL atau cara atau teknologi serta penunjang


Metode CARL merupakan metode pelaksanaan seperti peraturan yang
kuantitatif/skoring. Metode CARL dibuat.
didasarkan pada beberapa kriteria yang R = Readiness adalah kesiapan dari
diberi skor 0-10 yaitu sebagai berikut. 13 tenaga pelaksana maupun kesiapan
C = Capability adalah ketersedia-annya sasaran, seperti keahlian atau
sumber daya seperti dana, sarana dan kemampuan dan motivasi.
peralatan. L = Leverage adalah seberapa besarnya
A = Accessibility adalah kemudahan, pengaruh dari kriteria yang satu dengan
masalah ada yang mudah diatasi dan yang lain dalam memecahkan masalah
ada yang tidak. Kemudahaan dapat yang dibahas.
diketahui atas ketersediaannya metode

9
JMJ, Volume 10, Nomor 1 Mei 2022, Hal: 1-19 Rizma AS, Jesica M. Diagnosis Komunitas ...

Tabel 3. Contoh penggunaan metode CARL


No. Masalah Skor Hasil Ranking
C A R L CxAxRxL
1. Mutu pelayanan BP rendah 4 5 4 5 400 1
2. Perilaku PHBS rendah 3 3 3 3 81 3
3. Perhatian keluarga pada bumil 4 4 3 3 144 2
rendah

F Identifikasi Akar Masalah a. Check Sheet


Dari masalah yang menjadi prioritas Check Sheet atau check list adalah suatu
dinilai kemungkingan penyebab dari metode analisis masalah dengan cara
masalah tersebut. Penilaian tersebut dapat mendaftar masalah-masalah dalam
menggunakan bermacam metode bentuk pernyataan dan pertanyaan yang
identifikasi akar masalah, seperti check ingin dipecahkan dengan cara memberi
sheet, diagram pohon, diagram Ishikawa, tanda centang atau symbol serupa.
diagram Pareto, analisis 5 whys dan Check sheet menggunakan kertas yang
analisis Drill Down yang dijelaskan sebagai berisi pencatatan masalah, biasanya
berikut: berupa pernyataan yang dibuat secara
rinci. Lalu akar masalah ditentukan dari
kolom yang diberi tanda.
.
Tabel 4. Contoh check sheet penyebab keluhan pasien
No Penyebab Frekuensi Jumlah
1. Petugas datang terlambat IIIII 5
2. Petugas tidak peduli dengan IIIII II 7
pasien
3. Ruang tunggu kotor dan sempit IIIII IIIII I 11
4. Fasilitas kesehatan kurang III 3
memadai
5. Lama antri menunggu obat IIIII IIII 9
Jumlah 34

b. Diagram Pohon Masalah (Tree cabang dianalogikan sebagai dampak-


Diagram) dampak dari masalah. Secara umum,
Diagram pohon merupakan metode terdapat dua tipe diagram pohon
untuk memecah masalah yang luas masalah. Diagram pohon masalah tipe
menjadi bagian-bagian yang lebih pertama ialah dengan cara meletakkan
spesifik dan terperinci.Masalah utama masalah utama di sebelah kiri gambar,
digambarkan dengan batang, akar sedangkan untuk penyebab terjadinya
mewakili penyebab-penyebab yang masalah berada di sebelah kanan,
membuat masalah utama, dan untuk sehingga alurnya dari kiri ke kanan.
.

10
JMJ, Volume 10, Nomor 1 Mei 2022, Hal: 1-19 Rizma AS, Jesica M. Diagnosis Komunitas ...

Penyebab
Penyebab
level kedua
level pertama

Penyebab
level kedua

Penyebab level Penyebab


Masalah
pertama level kedua
Utama

Penyebab level Penyebab


pertama level kedua

Gambar 2. Diagram pohon masalah tipe pertama

Diagram pohon masalah tipe kedua bawah, serta akibat masalah utama
dibuat dengan meletakkan masalah diletakkan pada bagian atas. Berikut
pada tengah gambar, sedangkan untuk contoh tipe diagram pohon masalah
penyebab masalah diletakkan di bagian kedua.

Akibat Akibat Akibat


pertama kedua ketiga

Akibat

Masalah
utama Sebab

Penyebab level Penyebab Penyebab


pertama level pertama level pertama

Penyebab Penyebab
Penyebab Penyebab level kedua
level kedua
level kedua level kedua

Gambar 3. Diagram pohon masalah tipe kedua

c. Diagram Ishikawa menggambarkan hubungan antara


Diagram ishikawa disebut juga diagram masalah dan penyebab. Masalah dari
tulang ikan (fishbone diagram) atau studi sebagai “kepala ikan” dan potensi
diagram sebab akibat didefinisikan penyebab dan sub-penyebab sebagai
sebagai grafik yang secara skematis “struktur tulang ikan”.

11
JMJ, Volume 10, Nomor 1 Mei 2022, Hal: 1-19 Rizma AS, Jesica M. Diagnosis Komunitas ...

Man Method Mechines

Problem

Measurement Material Environment

Gambar 4. Diagram Ishikawa7,14

Pada diagram Ishikawa, terdapat menentukan hubungan sebab akibat


kategori yang berpengaruh terhadap dalam masalah. Metode ini merupakan
masalah, yaitu: salah satu alat investigasi paling
1) Orang: siapapun yang terlibat sederhana yang mudah diselesaikan
dalam proses tanpa analisis statistik. Teknik ini dimulai
2) Metode: bagaimana proses dari pernyataan situasi dan bertanya
dilakukan dan persyaratan khusus mengapa itu terjadi.Kemudian jawaban
untuk melakukannya pertanyaan pertama diarahkan menjadi
3) Mesin: semua peralatan, termasuk pertanyaan mengapa yang
komputer kedua.Jawaban berikutnya menjadi
4) Bahan: bahan mentah atau pertanyaan mengapa yang ketiga dan
komponen, bahan baku, pena, kertas, seterusnya.16 Analisis 5 Why ditampilkan
dll pada Gambar 5.
5) Pengukuran: data yang dihasilkan
dari proses yang digunakan untuk e. Analisis Pareto
mengevaluasi kualitasnya. Analisis Pareto adalah teknik yang
6) Lingkungan: kondisi, seperti lokasi, menggunakan statistik dan pengambilan
waktu, suhu dan budaya dimana keputusan untuk mengidentifikasi
proses beroperasi. sejumlah faktor (input) yang paling
banyak mempengaruhi dampak yang
d. Analisis 5 Why signifikan (output). Analisis Pareto, juga
Dalam analisis 5 why, kita bertanya dikenal dengan Prinsip 80/20, yang
“mengapa” setidaknya lima kali untuk mengansumsikan bahwa : mayoritas
sampai ke akar penyebab masalah.15 masalah (80%) berasal dari 20%
Metode identifikasi 5 why membantu penyebab , atau 80% dari masalah dapat

12
JMJ, Volume 10, Nomor 1 Mei 2022, Hal: 1-19 Rizma AS, Jesica M. Diagnosis Komunitas ...

diselesaikan dengan 20% usaha. kontribusi terbesar terhadap kualitas


Analisis ini didasarkan pada teori bahwa yang buruk. 17,18
sejumlah kecil proses akan memiliki

Define the problem:

Why is it happening?

Why is that?

Why is that?

Why is that?

Note: if the last answer is Why is


something you cannot control, that?
go back to the previous
response.

Gambar 5. 5 why worksheet 8

Diagram Pareto adalah jenis memerlukan perhatian terbesar),


diagram dimana faktor yang sebagaiman dibedakan dengan “useful
berkontribusi terhadap masalah many” (faktor-faktor yang meskipun
diurutkan dari yang memiliki kontribusi bermanfaat untuk diketahui, memiliki
terbesar sampai terkecil. Urutan ini kontribusi yang relatif lebih kecil
membantu mengidentifikasi “vital few” terhadap masalah). Berikut ini
(faktor-faktor yang memiliki kontribusi merupakan template dari data tabel dan
terbesar terhadap masalah yang diagram Pareto (Tabel 5 dan Tabel 6).

Tabel 5. Data Tabel Diagram Pareto 11


Faktor penyebab Frekuensi Persentase Persentase Kumulatif
(%) (%)

Total

13
JMJ, Volume 10, Nomor 1 Mei 2022, Hal: 1-19 Rizma AS, Jesica M. Diagnosis Komunitas ...

Diagram Pareto

1
.2
Frekuensi 1

0
.8
0
.6
0
.4
0
.2
0
Faktor Penyebab Masalah

Gambar 6. Diagram Pareto 11

f. Analisis Drill Down G. Penentuan Alternatif Pemecahan


Drill down adalah suatu metode Masalah
pendekatan pemecahan masalah Berdasarkan prioritas masalah dan
dengan cara memecah-mecahkan akar masalah yang telah didapat, individu
masalah menjadi bagian-bagian yang membuat alternatif pemecahan masalah.
lebih kecil, sehingga masalah lebih detail Masalah yang terpilih dianalisa dengan
dan lebih mudah untuk diselesaikan. Drill mempertimbangkan faktor-faktor yang
down biasanya digunakan pada masalah terkait dan strategi serta fasilitas yang ada
besar dan kompleks, prinsip awal untuk rencana intervensi. Pendekatan yang
metode drill down yaitu dengan dapat digunakan dalam alternatif
meringkas masalah hanya dalam satu pemecahan masalah ialah dengan strategi
kata atau satu frasa pendek saja. Hasil promosi kesehatan. Promosi kesehatan
metode drill down biasanya akan lebih adalah proses untuk meningkatkan
banyak mendapatkan poin-poin masalah pengetahuan, kesadaran dan kemampuan
dengan itu akan banyak solusi-solusi individu, keluarga serta masyarakat untuk
yang akan didapatkan dalam berperan aktif dalam upaya memperbaiki
pemecahan masalah berdasarkan poin kesehatan yang dilaksanakan dengan cara
yang telah dibuat. Penting dilakukan pendidikan kesehatan yaitu pemberdayaan
dalam membuat drill down adalah masyarakat yang didukung oleh bina
menelusuri masalah sejak awal karena suasana, advokasi dan kemitraan.
beberapa faktor penyebab masalah Pemberdayaan diartikan sebagai
saling berkaitan satu sama lainnya. upaya pemberian informasi disertai
pendampingan dengan tujuan untuk

14
JMJ, Volume 10, Nomor 1 Mei 2022, Hal: 1-19 Rizma AS, Jesica M. Diagnosis Komunitas ...

mencegah dan menanggulangi masalah PROCEED oleh L. Green, seperti pada


kesehatan, guna membantu individu, Gambar 1, langkah diagnostic terdiri dari
keluarga, atau kelompok masyarakat perencanaan, pengaplikasian, dan
menjalani tahap tahu, mau, dan mampu evaluasi. Evaluasi tersebut terdiri dari
melaksanakan kegiatan atau program evaluasi proses, evaluasi dampak, dan
kesehatan. evaluasi hasil.
Advokasi adalah pendekatan dan Dalam evaluasi proses perlu
motivasi terhadap pihak tertentu yang telah diperhatikan pendekatan penting dan hal-
dipertimbangkan dapat mendukung hal yang menentukan, yaitu:
keberhasilan pembinaan program  Sosial-ekologis dengan penekanan
kesehatan baik dari segi materi maupun khusus pada dampak lingkungan fisik,
yang tidak termasuk materi. sosial dan politik pada kesehatan
Bina Suasana adalah upaya populasi.
pembentukkan suasana lingkungan sosial  Berpusat pada populasi, bukan berfokus
yang kondusif untuk mengajak atau pada individu; karena itu bisa dibilang
mendorong program kesehatan serta kerangka teoritis kesehatan masyarakat,
penciptaan panutan-panutan dalam dengan perubahan perilaku kesehatan
mengadopsi dan melestarikan program yang tertanam di dalamnya.
kesehatan tersebut.  Partisipatif, melibatkan warga dalam
mengidentifikasi, menilai, dan
H. Rencana Kegiatan (Intervensi) menangani masalah kesehatan dan
Setelah mengetahui penyebab kualitas hidup komunitas mereka.
masalah serta alternatif pemecahan  Fokus pada kualitas hidup, daripada
masalahnya, dibuat rencana intervensi perubahan perilaku atau bahkan
yang akan dilakukan kepada masyarakat. berorientasi kesehatan.
Dalam menentukan kegiatan/intervensi  Berlandaskan pengalaman dari
harus didasari oleh masalah dan lapangan dengan revisi dan
mempertimbangkan sumber yang ada di penyempurnaan yang sedang
wilayah tersebut. Ketersediaan sarana berlangsung.
prasarana yang mendukung akan membuat Konsep promosi kesehatan memiliki
kegiatan tersebut menjadi mungkin untuk sasaran individu serta masyarakat,
dilakukan pada wilayah tersebut. sehingga dalam prosesnya masyarakat
tidak hanya berperan pasif tetapi juga
I. Evaluasi berperan sebagai pelaku penggerak
Evaluasi penting untuk menilai promosi kesehatan tersebut. Sasaran
pemecahan masalah melalui intervensi promosi kesehatan dibagi menjadi sasaran
yang diberikan. Dalam model PRECEDE-

15
JMJ, Volume 10, Nomor 1 Mei 2022, Hal: 1-19 Rizma AS, Jesica M. Diagnosis Komunitas ...

primer (primary target), sasaran sekunder dibutuhkan agar sasaran PHBS dapat
(secondary target) dan sasaran tersier terealisasikan dengan cepat dan masif.
(tertiary target).Sasaran primer merupakan Pada sasaran sekunder yang dituju
upaya promosi kesehatan yang paling adalah para pemuka masyarakat, baik
utama, dengan sasaran individu sehat, pemuka formal maupun informal, organisasi
individu sakit dan keluarga (rumah tangga). kemasyarakatan dan media massa. Mereka
Kelompok sasaran ini diharapkan dapat diharapkan dapat turut serta dalam upaya
merubah perilaku hidup mereka menjadi peningkatan kesehatan PHBS masyarakat
perilaku hidup bersih dan sehat dengan cara berperan sebagai panutan
(PHBS).Akan tetapi pada dasarnya disadari dalam mempraktikkan PHBS, menyebar-
bahwa terdapat kesulitan dalam mengubah luaskan informasi mengenai pentingnya
perilaku manusia apalagi bila tidak PHBS dan menciptakan suasana yang
didukung oleh nilai dan norma-norma sosial suportif untuk berjalannya PHBS.
dan hukum yang dapat diciptakan/ Sasaran tersier adalah para pembuat
dikembangkan oleh para pemuka kebijakan publik yang berperan dalam
masyarakat. membuat peraturan perundang-undangan
Keterlibatan masyarakat dalam di bidang kesehatan dan bidang-bidang lain
keseluruhan proses perencanaan dan yang berhubungan serta mereka yang
pelaksanaan belum tercapai secara dapat memfasilitasi sumber daya. Sasaran
optimal. Program yang dapat tersier ini bertujuan untuk mendukung
menyelesaikan dan memenuhi kebutuhan terciptanya PHBS dan kesehatan
masyarakat adalah program yang disusun masyarakat serta membantu menyediakan
sendiri oleh masyarakat. Kegiatan promosi sumber daya yang mampu memperbaiki
kesehatan bukan sekedar kewajiban yang dan meningkatkan PHBS di masyarakat.
harus dilakukan oleh petugas pemerintah Interaksi perilaku kesehatan yang
sendiri tetapi juga menuntut keterlibatan menggambarkan hubungan individu dan
masyarakat yang secara langsung akan lingkungan sosialnya.
diperbaiki dan ditingkatkan kualitas derajat Setelah dilakukan evaluasi proses,
kesehatannya. Untuk itu, dibutuhkan kemudian dilakukan evaluasi dampak.
program yang bisa menampung aspirasi Dampak memiliki indikator yang mengacu
masyarakat bukan sekedar program untuk pada tujuan dilaksanakannya program
menjalankan program pemerintah seperti promosi kesehatan, yaitu menciptakan
yang terjadi saat ini, yaitu strategi promosi PHBS di masyarakat. Maka dari itu, kondisi
kesehatan dilakukan untuk merealisasikan ini sebaiknya di evaluasi setelah program
program pemerintah tanpa ada keterlibatan promosi kesehatan telah berjalan beberapa
partisipasi masyarakat secara luas. lama.Kelompok tatanan yang digunakan
Partisipasi masyarakat secara luas dalam upaya evaluasi adalah tatanan

16
JMJ, Volume 10, Nomor 1 Mei 2022, Hal: 1-19 Rizma AS, Jesica M. Diagnosis Komunitas ...

rumah tangga, sehingga indikator dampak diagnosis komunitas dapat terlihat pada
dari promosi kesehatan adalah berupa Gambar 7.
persentase keluarga atau rumah tangga
yang telah menerapkan PHBS.PHBS SIMPULAN
sendiri merupakan gabungan dari beberapa Diagnosis komunitas merupakan
indikator perilaku. Dikarenakan terbatasnya suatu kegiatan yang digunakan untuk
sumber daya dibanding dengan banyaknya menentukan apakah terdapat masalah
jumlah PHBS yang dilakukan masyarakat, kesehatan pada sekelompok masyarakat
maka perlu ditetapkan beberapa perilaku dengan cara pengumpulan data di
yang paling sensitif untuk digunakan lapangan. Kegiatan dalam diagnosis
13
sebagai indikator. komunitas menggunakan pendekatan
Evaluasi yang terakhir adalah PROCEED-PRECEDE, yang terdiri dari
evaluasi hasil. Cragg menyatakan bahwa identifikasi daftar masalah, penentuan
langkah-langkah promosi kesehatan prioritas masalah, identifikasi akar masalah,
memiliki efek yang kemungkinan hanya alternatif pemecahan masalah, rencana
dapat dicatat dalam periode yang panjang kegiatan dan evaluasi, serta kesimpulan
dan akan sulit untuk diukur. Hal ini dan saran dari diagnosis komunitas yang
menimbulkan pertanyaan 'variabel telah dilakukan.
intervensi'; yaitu, walaupun tampaknya ada Metode yang dapat digunakan dalam
korelasi antara promosi kesehatan tertentu menentukan prioritas diantaranya adalah
atau inisiatif pendidikan kesehatan, dampak metode Delphi, metode Delbecq, metode
yang terlihat pada gaya hidup atau Hanlon, metode PAHO, metode kriteria
peningkatan kesehatan mungkin matriks, metode Carl, metode Reinke,
merupakan hasil dari beberapa faktor lain, metode MCUA dan Metode Bryant.
seperti pindah ke lingkungan atau Sedangkan untuk identifikasi akar akar
perumahan yang lebih sehat, kampanye masalah dapat digunakan metode seperti
sekolah untuk mendorong siswa makan check sheet, diagram pohon, diagram
makanan yang lebih sehat dan/atau ikut Ishikawa, diagram Pareto, analisis 5 whys
serta dalam kegiatan olahraga atau dan analisis Drill Down. Pada akhir
keputusan pemerintah daerah untuk kegiatan, dilakukan evaluasi yang terdiri
menyediakan kegiatan rekreasi gratis dari evaluasi proses, evaluasi dampak, dan
selama jam kerja yang semuanya dapat evaluasi hasil.
sangat berbeda dari proyek promosi
kesehatan pemerintah.14 Setelah semua
langkah dilakukan, ditarik kesimpulan dan
saran dari diagnosis komunitas yang telah
dilakukan. Secara singkat, alur dalam

17
JMJ, Volume 10, Nomor 1 Mei 2022, Hal: 1-19 Rizma AS, Jesica M. Diagnosis Komunitas ...

Alur kegiatan diagnosis komunitas:

Tetapkan komunitas yang dipelajari

Data statistik yang perlu Persepsi setempat

Data sekunder dari instansi Lakukan survei kuantitatif &


terkait kualitatif

Pengumpulan & analisa

Susun dan sebarkan laporan diagnosis


komunitas

Tetapkan prioritas untuk perbaikan

Siapkan rencana kerja dan indikator


penilaian

Gambar 7. Alur kegiatan diagnosis komunitas 2

UCAPAN TERIMA KASIH Komunitas, Fakultas Kedokteran,


Penulis mengucapkan terima kasih Universitas Sriwijaya.
kepada staf dosen Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat dan Ilmu Kedokteran

REFERENSI

1. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Keterampilan Klinis bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. Jakarta: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia; 2017.
368–371 p.
2. Budiningsih S. Panduan Pelaksanaan Keterampilan Kedokteran Komunitas di FKUI : Modul Ilmu
Kedokteran Komunitas. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2013.
3. Azar FE, Solhi M, Nejhaddadgar N, Amani F. The effect of intervention using the PRECEDE-
PROCEED model based on quality of life in diabetic patients. Electronic physician. 2017; 9(8): 5024.
4. Saulle R, et al. The PRECEDE–PROCEED model as a tool in Public Health screening: a systematic
review. La Clinica Terapeutica. 2020;171.2: e167-e177.

18
JMJ, Volume 10, Nomor 1 Mei 2022, Hal: 1-19 Rizma AS, Jesica M. Diagnosis Komunitas ...

5. Porter CM. Revisiting Precede-Proceed: A leading model for ecological and ethical health
promotion. Health Educ J. 2016;75(6):753–64.
6. Suryakantha A. Community Medicine with Recent Advances. 2nd ed. Jaypee: Brothers Medical
Publisher; 2010.
7. Terwindt F, Rajan D, Soucat A. Priority-setting for national health policies, strategies and
plans. Strategizing national health in the 21st century: a handbook, 2016.71.
8. Pujiati S. Pemetaan Masalah Dan Penentuan Prioritas Program Kesehatan Pada Masyarakat
Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon. HEARTY: Jurnal Kesehatan Masyarakat.
2018; 6(2):1-9
9. Listyorini PI. Identifikasi Prioritas Masalah Unit Rekam Medis di Puskesmas Nusukan. Jurnal
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. 2020; 3(1):24-28.
10. Febgriantie L, Rosita A, Dharmastuti A. Prioritas masalah di unit rekam medis rumah sakit griya
waluya ponorogo dengan menggunakan metode MCUA (Multiple Criteria Utility
Assessment). GLOBAL HEALTH SCIENCE (GHS). 2017; 2(2):165-172
11. Wiatma DS, Nirmala S. Prioritas masalah diare pada balita akibat kurangnya pengetahuan ibu
terhadap penyakit diare di kelurahan mandalika tahun 2017. JURNAL KEDOKTERAN. 2019; 3(2):
548-551
12. Avisena AM, Bantas K. Manajemen Analisis Situasi Penyakit Menular Di Kota Bogor Tahun
2016. Afiat. 2017; 3(2): 357-364
13. Tyas RC. Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan Dan Jenis Intervensi Di Rw 13 Dan Rw 14
Kelurahan Ampel Kecamatan Semampir Surabaya Tahun 2018. JURNAL PENELITIAN
KESEHATAN (JPK). 2020 Feb 11;18(1):10-3.
14. Burhan M, Harijanto T, Roosalina A. Causes Of Emptiness Drugs And Medical Devices
Consumables At The Regional Public Hospital Pharmaceutical Warehouse. Jurnal Aplikasi
Manajemen. 2018; 16(3): 544-552
15. Liliana L. A new model of Ishikawa diagram for quality assessment. IOP Conf Ser Mater Sci Eng.
2016;161(1).
16. King RH, Baum N. Problem Solving in the Medical Practice Using the Five Whys. The Journal of
Medical Practice Management: MPM. 2018); 34(3): 177-179
17. Harel Z, Silver SA, McQuillan RF, Weizman A V, Thomas A, Chertow GM, et al. How to diagnose
solutions to a quality of care problem. Clin J Am Soc Nephrol. 2016;11(5):901–7.
18. Salem SO, Al-Dossari DS, Al-Zaagi IA, Qureshi NA. Lean Six Sigma, Root Cause Analysis to
Enhance Patient Safety in Healthcare Organizations: A Narrative Review, 2000-2016. Journal of
Advances in Medical and Pharmaceutical Sciences. 2017; 1-26

19

You might also like