You are on page 1of 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/349198074

PENERAPAN METODE GRAMMAR TRANSLATION UNTUK MENGEMBANGKAN


KEMAMPUAN TATA BAHASA INGGRIS SISWA SMK SARASWATI

Article · November 2017


DOI: 10.33061/awpm.v1i1.1939

CITATIONS READS

0 6,757

3 authors, including:

Retno Tri Vulandari Saly Kurnia Octaviani


STMIK Sinar Nusantara STMIK Sinar Nusantara
32 PUBLICATIONS   21 CITATIONS    7 PUBLICATIONS   1 CITATION   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Penerapan Autoregresif Orde Satu pada Harga Prediksi Emas View project

All content following this page was uploaded by Retno Tri Vulandari on 11 February 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PENERAPAN METODE GRAMMAR TRANSLATION UNTUK MENGEMBANGKAN
KEMAMPUAN
TATA BAHASA INGGRIS SISWA SMK SARASWATI

Oleh :
Saly Kurnia Octaviani , Arumsari2) , Retno Tri Vulandari3)
1)
1
Sistem Informasi, STMIK Sinar Nusantara Surakarta
email: arumsari@sinus.ac.id
2
Manajemen Informatika, STMIK Sinar Nusantara Surakarta
email: saly@sinus.ac.id
3
Teknik Informatika, STMIK Sinar Nusantara Surakarta
email: retnotv@sinus.ac.id

ABSTRACT

The aim of this research is to improve English grammar skill of private vocational students
by using Grammar Translation Method (GTM). The grammar itself focuses on simple present tense
and simple past tense. Data of this research uses pre – test and post – test of 35 students majoring
accounting in SMK Saraswati. Meanwhile, this research was conducted using proportional
stratified random sampling for taking its data sample and independent sample t-test for analyzing
its data. According to the research result, the average of pre-test (before any treatment) is lower
than the post test. The data analysis shows that the average of pre-test is 52 and post test is 76. In
this case, students had improvement in understanding the materials after the application of
grammar – translation method in classroom. It means that Grammar – Translation Method can
improve students’ English grammar skill, especially students having trouble to comprehend
grammar material in fully English.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tata bahasa Inggris siswa di
sekolah menengah kejuruan dengan metode tata bahasa - penerjemahan. Materi tata bahasa dalam
penelitian ini berfokus pada simple present tense dan simple past tense. Data penelitian diambil
dari nilai tes awal dan tes akhir 35 siswa jurusan akuntansi di SMK Saraswati. Penelitian ini
menggunakan teknik sampling acak berstrata sebanding dalam mengambil sampel data dan uji
independent sample t-test dalam menganalisis data. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata nilai tes
awal (sebelum tindakan) lebih rendah dibandingkan tes akhir (sesudah tindakan). Analisis data
menunjukkan bahwa rata-rata nilai tes awal adalah 52 dan tes akhir adalah 76. Dalam hal ini, siswa
memiliki peningkatan dalam memahami materi setelah menerapkan metode tata bahasa –
penerjemahan dalam kelas. Ini membuktikan bahwa metode tata bahasa – penerjemahan mampu
meningkatkan kemampuan tata bahasa Inggris siswa, terutama bagi siswa yang memiliki kesulitan
dalam memahami materi tata bahasa yang disampaikan dengan bahasa Inggris secara menyeluruh.

Kata kunci : Teaching, English Teaching Method, Teaching Grammar, Grammar Translation
Method

PENDAHULUAN Kerjasama internasional dalam berbagai bidang


Tahun 2016, Indonesia menjadi salah satu tentulah sangat terbuka dalam era ini yang juga
negara yang menyambut era Masyarakat disambut dengan terbukanya peluang kerja di
Ekonomi Asean (MEA) untuk meningkatkan jenjang internasional. Sebagai salah satu
stabilitas ekonomi kawasan ASEAN. instansi pendidikan yang sudah menghasilkan

174 ADIWIDYA, Volume I Nomor 1 - November 2017


banyak tenaga kerja profesional, terampil, dan menyusun kalimat, frasa, bahkan kata. Guru
berdaya saing tinggi, Sekolah Menengah perlu memilih metode khusus untuk
Kejuruan (SMK) mengharapkan lulusannya mengajarkan siswa tentang tata bahasa karena
sudah dibekali kemampuan bahasa Inggris materi tersebut cenderung menggunakan rumus
yang cakap untuk dapat bersaing di berbagai yang perlu dihafal dan sering diajarkan
bidang dalam skala internasional. berulang kali. Salah satu metode yang sesuai
Akan tetapi, kurangnya kemampuan bahasa untuk mengajar grammar adalah Grammar -
Inggris dapat mempengaruhi kualitas lulusan Translation Method.
SMK untuk bersaing dengan pencari kerja dari Grammar - Translation Method merupakan
negara lain. Berdasarkan laporan dalam situs metode pembelajaran konvensional yang
internet resmi lembaga Education First tentang berfokus pada tata bahasa dengan
indeks kemampuan bahasa Inggris di dunia menggunakan bahasa ibu sebagai bahasa
(English Proficiency Index) pada tahun 2016, pengantar (Prator and Celce-Murcia dalam
kemampuan berbahasa Inggris di Indonesia Fauziati, 2008: 12). Penggunaan bahasa ibu
termasuk dalam kategori menengah di urutan dalam mengajarkan grammar dapat
ke-32 dari 72 negara. Di negara Asia, mempermudah siswa sebagai pembelajar
Singapura menempati ururan ke-6 dalam 10 bahasa asing tingkat awal maupun menengah
besar peringkat dunia dengan kemampuan dalam memahami aturan-aturan dalam
berbahasa Inggris sangat tinggi. Meskipun grammar tersebut. Sementara itu, pemberian
Indonesia menempati peringkat menengah, contoh soal dan penerjemahan kalimat, frasa,
peluang persaingan dengan negara lain masih maupun kosa kata secara dwibahasa sebagai
jauh untuk ditempuh. Hal ini perlu menjadi langkah awal pembelajaran grammar. Oleh
rambu-rambu bagi pihak guru untuk karena itu, penelitian ini menggunakan
memperbaiki kualitas mengajar dan bagi pihak Grammar - Translation Method karena metode
siswa untuk terus belajar. ini dapat membantu siswa sekolah menengah
Kesulitan siswa dalam memahami bahasa dalam mengembangkan kemampuan bahasa
Inggris mengakibatkan motivasi belajar siswa Inggris terutama dalam aspek tata bahasa
menurun. Salah satu aspek yang menjadi maupun penerjemahan tanpa siswa tersebut
momok sebagian besar pembelajar bahasa terbebani dengan penyampaian materi dalam
adalah tata bahasa (Grammar). Padahal bahasa Inggris.
grammar menjadi sebuah tujuan yang perlu Tata Bahasa (Grammar)
dicapai oleh pembelajar bahasa untuk menjadi Grammar atau tata bahasa dalam bahasa
seorang penutur dan penulis yang baik Inggris adalah aspek yang penting dalam
(DeCapua, 2008). Grammar merupakan aturan- mempelajari bahasa inggris. Untuk menguasai
aturan terstruktur sebuah bahasa dalam keempat keterampilan bahasa Inggris:

ADIWIDYA, Volume I Nomor 1 - November 2017 175


speaking, writing, listening ataupun reading Fungsi dari simple present tense adalah
diperlukan pengetahuan grammar yang cukup. untuk menyatakan kegiatan sehari hari atau
Tanpa penguasaan grammar yang tepat dan rutinitas setiap hari yang biasanya ditandai
cukup, siswa akan sulit untuk bisa menguasai dengan kata keterangan seperti: always,
keempat keterampilan tersebut. Oleh karena usually, after, sometimes, everyday, etc.
itu, untuk mengajar grammar guru harus bisa Contoh kalimat Simple Present Tense:
memilih metode yang sesuai dan tepat guna 1. My father always goes to office by car.
mempermudah siswa untuk memahami materi 2. They listen to the radio every morning.
dengan tepat. 3. The cat usually sleeps in front of the door
Barbara Dykes (2007: 5) menjelaskan every night.
bahwa grammar adalah bahasa yang 4. They don’t play tennis every afternoon.
mempelajari bahasa. Dalam hal ini, Barbara 5. Does it rain every day?
menekankan bahwa dalam berkomunikasi Berdasarkan contoh diatas, ini dapat
siswa bisa belajar bahasa dimulai dari disimpulkan bahwa ada 3 pola kalimat Simple
mempelajari kosa kata, pola kalimat, ungkapan, Present Tense yang harus dipahami oleh siswa,
serta maknanya sehingga akhirnya siswa akan yaitu:
menghasilkan bahasa tulisan maupun lisan A. Kalimat Positif
yang baik dan benar. 1. Pola kalimat positif dengan To Be (is/
Sedangkan, Goeffrey Leech (1982: 3) am/ are):
menyatakan bahwa “grammar merujuk pada S + To Be + Adj/ N/ Adverb
mekanisme sesuai dengan kerja bahasa ketika 2. Pola kalimat positif dengan kata kerja
digunakan dalam berkomunikasi”. Ini dasar (Verb 1) :
dimaksudkan bahwa grammar merupakan S + Verb 1/ Verb 1+ s/es
komponen yang penting untuk dapat merangkai B. Kalimat Negatif
suatu kalimat yang benar agar bertujuan untuk 1. Pola kalimat negatif dengan ToBe (is /
dapat berkomunikasi dengan tepat. am/ are):
Dari uraian para ahli diatas bisa S + To Be + not +Adj/ N/ Adverb
disimpulkan bahwa dalam berkomunikasi 2. Pola kalimat negative dengan kata kerja
diperlukan bahasa yang tepat dan benar. Dan dasar (Verb 1) :
untuk merangkai bahasa yang tepat diperlukan S + Don’t / Doesn’t + Verb 1
kalimat yang benar sesuai komponennya C. Kalimat Tanya
dengan menggunakan tata bahasa yang benar 1. Pola kalimat tanya dengan To Be (is/
dan sesuai dengan kaidah bahasa Inggris. am/ are):
Simple Present Tense To Be + S + Adj / N/ Adverb ?

176 ADIWIDYA, Volume I Nomor 1 - November 2017


2. Pola kalimat tanya dengan kata dasar C. Kalimat Tanya
(Verb 1) 1. Pola kalimat tanya dengan ToBe (was/
Do/ Does + S + Verb 1 ? were):
Simple Past Tense To Be + S + Adj/ N/Adverb
Fungsi dari Simple Past Tense untuk 2. Pola kalimat tanya dengan kata kerja:
menyatakan kegiatan yang dilakukan atau yang Did + S + Verb1 ?
terjadi pada masa lampau. Simple past tense Grammar Translation Method (GTM)
biasanya menggunakan kata keterangan waktu Metode pembelajaran dalam penelitian ini
seperti: yesterday, yesterday morning, last …, menggunakan Grammar Translation Method.
last week, … ago, dan two days ago. GTM menjadi metode popular yang digunakan
Contoh kalimat simple past tense: dalam pembelajaran bahasa di wilayah Eropa
1. I visited them last week. dari tahun 1840-an sampai 1940an (Richards,
2. He was in Jakarta yesterday. 1993: 4). Akan tetapi, metode ini masih sering
3. They were not in the cinema last night. digunakan oleh pengajar bahasa asing di
4. You didn’t meet him last week. seluruh dunia.
5. Did the students listen to the teacher? Metode ini merupakan metode
Berdasarkan contoh - contoh diatas, ini pembelajaran bahasa asing yang sudah lama
dapat disimpulkan bahwa ada 3 pola kalimat dikenal sebagai metode yang menitikberatkan
simple past tense yang harus dipahami oleh pada kaidah gramatikal bahasa dengan
siswa, yaitu: melibatkan bahasa ibu sebagai bahasa
A. Kalimat Positif pengantar. Selain berfokus pada kaidah
1. Pola kalimat positif dengan To Be (was/ gramatikal, metode konvensional ini menuntut
were): siswa untuk menerjemahkan kosa kata hingga
S + To Be + Adj/ N/Adverb kalimat sebagai latihan (Drill) sehingga siswa
2. Pola kalimat positif dengan kata kerja pun merasa terbantu untuk membedakan
kedua (Verb 2): kaidah tata bahasa, terutama yang berhubungan
S + Verb 2 dengan waktu yaitu tenses.
B. Kalimat Negatif Prator dan Celce-Murcia dalam Fauziati
1. Pola kalimat negatif dengan ToBe (was/ (2008: 12) menjelaskan secara umum bahwa
were): Grammar-Translation Method memiliki ciri-
S+ To Be + not + Adj/ N/ Adverb ciri sebagai berikut:
2. Pola kalimat negatif dengan kata kerja: 1. Guru menggunakan bahasa ibu/ lokal dalam
S + Didn’t + Verb 1 mengajar dengan menyisipkan sedikit
bahasa asing.

ADIWIDYA, Volume I Nomor 1 - November 2017 177


2. Kosa kata bahasa asing diajarkan dalam 6. Bahasa ibu sebagai bahasa pengantar
bentuk daftar; membantu siswa untuk belajar tata bahasa
3. Penjelasan secara detail diberikan ketika Inggris.
membahas tentang grammar; 7. Guru dapat menguji dan mengetahui
4. Pengajaran bahasa berfokus pada kemampuan pemahaman bahasa siswa.
pembentukan kata dalam kalimat 8. Grammar bahasa Inggris dapat diajarkan
berdasarkan kaidah gramatikal; dengan cara membandingkan grammar
5. Kegiatan membaca teks diberikan di awal tersebut dengan grammar pada bahasa ibu.
materi; Kekurangan Grammar -Translation Method
6. Pembahasan konten tidak terlalu 1. Metode ini tidak menekankan pada
diperhatikan karena teks digunakan sebagai kemampuan mendengarkan (listening) dan
latihan menganalisis grammar; berbicara (speaking).
7. Pengulangan (Drill) latihan sering 2. Ketika menerjemahkan secara lisan, metode
dilakukan hanya saat menerjemahkan ini tidak terlalu memperhatikan
kalimat; pengucapan, artikulasi, dan intonasi.
8. Pelafalan kata (Pronunciation) tidak terlalu 3. Beberapa kata, idiom, frasa dalam bahasa
diperhatikan. Inggris tidak dapat diterjemahkan ke dalam
Grammar-Translation Method memiliki bahasa ibu.
beberapa kelebihan dan kekurangan (Patel dan 4. Menerjemahkan bahasa Inggris ke bahasa
Jain, 2008: 75-77), yaitu: ibu dapat mengurangi aktifitas membaca
Kelebihan Grammar - Translation Method dan berbicara dalam bahasa Inggris.
1. Ketika kata dan frasa bahasa Inggris 5. Siswa jarang mendapat kesempatan belajar
diterjemahkan ke dalam bahasa ibu, siswa dalam diskusi kelas.
lebih mudah dan lebih cepat memahami 6. Menerjemahkan teks bahasa Inggris ke
kata dan frasa tersebut. bahasa ibu dapat mempengaruhi makna dan
2. GTM mengembangkan kemampuan keserasian kata bahasa asing.
menerjemahkan. 7. Metode ini dapat membatasi siswa untuk
3. Metode ini dapat membantu anak-anak berpikir secara langsung dalam bahasa
untuk mengingat kata-kata bahasa asing Inggris karena dalam GTM, siswa
dan terjemahannya. cenderung berpikir dalam bahasa ibu
4. Penggunaan bahasa ibu secara efektif terlebih dahulu dan kemudian diproses ke
membantu anak-anak dalam pemahaman dalam bahasa Inggris. Hal ini dapat
kosa kata Inggris. mengakibatkan ketidakserasian antara
5. Kata dan frasa dipelajari dan dijelaskan pikiran (proses) dan ucapan (produk).
secara mudah dengan menerjemahkan.

178 ADIWIDYA, Volume I Nomor 1 - November 2017


Langkah-Langkah Grammar Translation oleh sampel yang jumlahnya ditetapkan secara
Method proporsional.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Dalam metode ini, populasi yang dasarnya
langkah-langkh dalam GTM sebagai berikut: bersifat heterogen digolongkan dengan strata
1. Sebagai perbandingan evaluasi atau tingkatan berdasarkan karakteristik
pembelajaran, pre-test dan post-test tertentu sesuai dengan kebutuhan penelitian.
menggunakan model soal pilihan ganda. Selain itu, proporsional dalam metode
2. Setelah pre test, guru dominan pengambilan sampel ini adalah jumlah sampel
menyampaikan materi tentang simple yang diambil sebanding dengan jumlah
present tense pada hari pertama dan kedua populasi di tiap strata. Sampel penelitian
dan simple past tense pada hari ketiga dan dihitung dengan persamaan Soepomo (1997):
keempat dalam bahasa Indonesia.
3. Dalam proses belajar mengajar, guru
dengan
menyuruh siswa untuk menerjemahkan
= Sampel
beberapa kalimat dan kosa kata dari bahasa
= Jumlah petani
Indonesia ke bahasa Inggris dan sebaliknya.
= Total populasi
Selain itu, guru menyuruh siswa untuk
= Besar sampel
memberikan contoh kalimat simple present
Metode Analisa Data
tense dan simple past tense dengan menulis
Untuk menguji hipotesis 1, 2 dan 3, dapat
maupun berbicara dalam bahasa Inggris.
dilakukan dengan analisis statistik uji beda
4. Sebagai latihan, siswa mengerjakan latihan
rata-rata atau t-hitung (independent sample t-
soal isian dalam bahasa Inggris dan
test) dengan uji satu arah yang digunakan untuk
melengkapi latihan soal tersebut dengan
penelitian yang membandingkan dua variabel.
kosa kata yang benar dan sesuai dengan tata
Menurut Sugiyono (2010), bila jumlah sampel
bahasa.
berbeda dan varians homogen
5. Siswa mengulang kembali (review) materi
sehingga dapat digunakan rumus
secara sekilas sebelum post-test.
pooled varian, derajat kebebasan (dk) = +
Metode Pengambilan Sampel
- 2. Secara matematis rumus pooled varian
Penetapan sampel dalam penelitian ini
adalah :
dilakukan dengan menggunakan Proportional
Stratified Random Sampling (Sampel acak
berstrata dan proporsional), yaitu pemilihan
sampel secara acak berstrata dari keseluruhan dengan
populasi yang ada dimana setiap strata diwakili dan adalah rata-rata data pertama dan
data kedua

ADIWIDYA, Volume I Nomor 1 - November 2017 179


dan adalah estimasi perbedaan kelompok 1,19874 dan nilai kesalahan rata-rata untuk
adalah banyaknya sampel pengukuran nilai post test adalah 1,15373.
kelompok pertama Berdasarkan Gambar 1, setelah mengikuti
adalah banyaknya sampel pengukuran pembelajaran dengan metode GTM, nilai 35
kelompok kedua siswa tersebut mengalami kenaikan
dibandingkan nilai sebelum mengikuti
HASIL DAN PEMBAHASAN pembelajaran dengan metode GTM. Grafik
Metode Grammar-Translation (GTM) tersebut juga menunjukkan penyampaian
dilakukan kepada 35 siswa SMK Saraswati materi grammar dengan menggunakan bahasa
kelas X jurusan Akuntansi. Oleh karena itu, uji ibu (dalam hal ini bahasa Indonesia) mampu
yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan meningkatkan pemahaman siswa. Secara tidak
metode GTM dalam meningkatkan langsung, hasil kesalahan pre-test yang lebih
kemampuan tata bahasa Inggris adalah uji banyak dibandingkan post-test pun
perbandingan berpasangan t-test. Tabel 1 menunjukkan kesulitan dalam materi grammar
adalah statistik deskriptif nilai pre test dan post sudah menjadi masalah klasik bagi siswa SMK
test dari 35 siswa SMK Saraswati. Nilai rata- meskipun siswa tersebut sudah mendapatkan
rata pre test adalah 52 dengan standar deviasi materi dasar tentang simple present tense dan
7,09183. Nilai rata-rata post test adalah 76 simple past tense pada jenjang SMP. Apabila
dengan standar deviasi 6,82556. Berdasarkan guru menyampaikan materi tentang grammar
dengan hasil tersebut terlihat nilai pre test dalam bahasa Inggris secara keseluruhan, ada
lebih rendah dibandingkan nilai post test secara kemungkinan siswa tersebut merasa sangat
keseluruhan dan berdasarkan nilai standar kesulitan dalam memahami pokok materi
deviasi keduanya terlihat sebaran nilai pre test karena keterbatasan kosa kata. Ini pun akan
lebih besar dibanding nilai post test yang berbeda kasusnya apabila siswa menerapkan
artinya variasi nilai pre test lebih banyak. Nilai materi simple present tense maupun simple
kesalahan rata-rata untuk nilai pre test adalah past tense dalam percakapan sehari-hari setelah
mempelajari materi tersebut.
Tabel 1. Statistik Deskriptif Hasil Pembelajaran
Mean Std.Deviasi Std.Error Mean
Pair 1 Pre 52 7,09183 1,19874
Test 76 6,82556 1,15373
Post Test

180 ADIWIDYA, Volume I Nomor 1 - November 2017


Gambar 1. Perbandingan Hasil Rata- Rata Pre Test dan Post Test
Berdasarkan tabel 2, nilai signifikansi siswa dalam taraf keadaan bosan karena guru
korelasi sampel 0,476 lebih besar dari nilai cenderung lebih dominan dalam
kritis penolakan 0,05 atau 5 %, yang artinya menyampaikan materi. Penyisipan sedikit
tidak ada hubungan antara kedua data tersebut. permainan tentang kosa kata bahasa Inggris
Berdasarkan tabel 2, besar pengaruh metode dapat mengembalikan semangat siswa sehingga
pembelajaran GTM terhadap perkembangan siswa dapat lebih siap kembali untuk menyerap
kemampuan tata Bahasa Inggris siswa SMK materi. Selain itu, aktivitas tanya jawab dan
Saraswati adalah atau pemberian contoh kalimat secara bergantian
39,31%. 39,31% dan sisanya 60,69% dapat membuat siswa dituntut untuk lebih aktif
disebabkan oleh faktor lain. dan kreatif dalam belajar sehingga mengurangi
Kekurangan GTM yang dikemukakan oleh frekuensi kebosanan siswa. Dengan aktivitas
Patel dan Jain (2008: 77) menuntut peneliti tersebut, guru juga dapat mengetahui tingkat
untuk lebih kreatif dalam mengajar ketika pemahaman masing-masing siswa.

Tabel 2. Paired samples Correlations


N Korelasi Sign
Pair 1 Pre Test - Post 35 0,627 0,476
Test
Tabel 3. Paired Samples Test
Mean Std. Std.Error t Sign.(2-
Deviation Mean tailed)
Pair 1 Pre Test - Post -0,024 9,20997 1,55677 -15,417 0,000
Test

ADIWIDYA, Volume I Nomor 1 - November 2017 181


Berdasarkan tabel 3, selisih rata-rata materi tata bahasa Inggris dalam bahasa
sebelum dan sesudah diberikan pembelajaran Indonesia.
dengan metode GTM adalah -0.024. Selain itu, guru perlu melakukan beberapa
Simpangan baku dari selisih antara sebelum inovasi dalam metode GTM atau
dan sesudah diberikan pembelajaran dengan menggabungkan metode tersebut dengan
metode GTM adalah 9,20997. Nilai metode lain untuk dapat meningkatkan
lebih kecil dari nilai kritis 1,96 kemampuan tata bahasa Inggris siswa secara
selalu dapat diterima pada taraf sig. 95%. Nilai maksimal. Sebagai contoh, penggunaan bahasa
t juga lebih kecil dari nilai kritis 2,56 yang Inggris dalam sesi tanya jawab dan pemberian
dapat diterima pada taraf sig. 99%. Nilai sig contoh secara berulang dan bergantian dari satu
(2-tailed) 0 < 0,05 = 5% yang artinya terdapat siswa ke siswa lain dapat menambah transfer
perbedaan yang signifikan antara sebelum dan ilmu dan mengusir kebosanan. Penyampain
sesudah dilakukan proses pembelajaran dengan materi tata bahasa yang membosankan dapat
metode GTM. mengurangi fokus siswa dalam belajar. Oleh
karena itu, guru perlu menyisipkan suasana
KESIMPULAN menyenangkan dengan canda maupun suasana
Dalam penelitian ini, nilai rata-rata pre test, sedikit menegangkan dengan tanya jawab bagi
yaitu 52, siswa SMK Saraswati sebagai subyek siswa dalam proses belajar mengajar.
penelitian lebih tinggi daripada nilai post test,
yaitu 76, sehingga metode Grammar DAFTAR PUSTAKA
Translation dapat dinyatakan berhasil dalam DeCapua, Andrea. 2008. Grammar for
Teachers: A Guide to American English for
meningkatkan kemampuan tata bahasa siswa.
Native and Non-Native Teachers. United States
Nilai rata-rata siswa yang terbilang rendah of America: Springer
sebelum diberikan penanganan dengan metode
Dykes, Barbara. 2007. Grammar for Everyone.
GTM menunjukkan permasalahan serius bagi Victoria: ACER Press.
siswa dalam materi tata bahasa Inggris.
Fauziati. Endang. 2008. Teaching of English as a
Meskipun pengaruh metode Grammar – Foreign Language (TEFL). Surakarta:
Muhammadiyah University Press
Translation tidak terlalu signifikan, yaitu
39,31%, metode ini bisa menjadi salah satu Leech, Goeffry. 1982. English Grammar for
Today. London: The Macmillan Press.
rekomendasi metode bagi pengajar untuk
meningkatkan kemampuan tata bahasa siswa. Patel, M. F dan Jain, M. Praveen. 2008.
English Language Teaching (Methods, Tools,
Terlepas dari kekurangan GTM, hal ini
& Techniques). Jaipur: Sunrise Pubisher &
dikarenakan dalam proses pembelajaran siswa Distributors
lebih menanggapi dan memahami penyampaian

182 ADIWIDYA, Volume I Nomor 1 - November 2017


Richards, Jack C dan Rodgers Theodore S.
1993. Approaches and Methods in Language
Teaching: A Description and Analysis. United
States of America: Cambridge University Press
Soepomo. 1997. Metode Penelitian. Jakarta:
Ghalia Indonesia.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis.


Bandung: Alfabeta.

Education First. 2016. EF English Proficiency


Index (Online). http://www.ef.co.id/epi/,
diakses 20 Juli 2017.

ADIWIDYA, Volume I Nomor 1 - November 2017 183

View publication stats

You might also like