Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The aim of this study is to describe the validity of learning media named MA FIA (Magnetic Field Fisika
Augmented Reality) which is physics learning media material based on augmented reality to train the
abstract thinking skills in magnetic field material of high school students. This research is development
research with the DDD-E design model (Decide, Design, Develop, Evaluate). This research was limited to
the validity of media only and not up to effectiveness and practically learning because of the spread of
Covid-19 that carried out the PSBB. Validity in terms of learning, material, media and language. Three
expert lecturers carried out the validation of this media. The data collection technique is a validation
questionnaire method and analyzed by quantitative analysis method. Based on the results of the assessment
conducted, the validity result of MA FIA in learning, material, language, media, and abstract thinking skill
aspect were 92%, 94%, 95%, 93%, 92%. This result had very valid criteria and could be declared suitable
as a learning medium to train the abstract thinking skills of high school students in magnetic field
material. Also in the future research, this media can carried out the test of practically and effectiveness as
teaching material.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan validitas media pembelajaran bernama “MA FIA
(Magnetic Field Fisika Augmented Reality)” yang merupakan media pembelajaran fisika pada materi
medan magnet berbasis augmented reality untuk melatihkan keterampilan berpikir abstrak siswa SMA.
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model DDD-E (Decide, Design, Develop,
Evaluate). Penelitian ini terbatas pada validitas media dan tidak sampai pada aspek kepraktisan dan
efektifitas pembelajaran karena pengaruh penyebaran Covid-19 yang mengharuskan berlakunya PSBB.
Validitas media ditinjau dari aspek pembelajaran, materi, media, dan bahasa. Validasi media ini dilakukan
oleh tiga orang dosen ahli dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode angket validasi,
kemudian data dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis data yang
dilakukan, diperoleh hasil validitas MA FIA pada aspek pembelajaran, materi, bahasa, media, dan
keterampilan berpikir abstrak mendapat skor 92%, 94%, 95%, 93%, 92%. Hasil ini sesuai dengan kriteria
yang sangat valid dan mampu dinyatakan layak digunakan pada proses pembelajaran sebagai media untuk
melatihkan keterampilan berfikir abstrak siswa SMA pada materi medan magnet. Juga pada penelitian
kedepan bisa dilaksanakan uji kepraktisan dan efektifitas terkait media MA FIA yang sudah
dikembangkan.
Kata kunci: MA FIA; Validitas; DDD-E; Keterampilan Berpikir Abstrak; Medan Magnet.
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 80
PENDIPA Journal of Science Education, 2022: 6 (1), 80-87 ISSN 2086-9363
dan teknologi telah dengan pesat berkembang, kesimpulan yang tepat dan memecahkan masalah
dan dalam hal ini teknologi informasi tanpa harus langsung berhadapan dengan hal-hal,
mempengaruhi aktivitas pendidikan (Septarini & kondisi atau kejadian nyata (Wahyuni dkk.,
Kholiq, 2021). Pembelajaran abad ke-21 2013). Menurut Yuniyanti (2012) keterampilan
memiliki paradigma yang lebih menuntut abstrak seseorang adalah keterampilan dari
kemampuan berpikir kritis, menemukan relasi aspek-aspek kepribadian individu yang bisa
antara teori di kelas dengan dunia nyata, mahir ditinjau secara abstrak dan hal tersebut mampu
teknologi informasi, berinteraksi dan bekerja menjadi faktor keberhasilan seseorang baik karir
sama (Afriyanti dkk., 2018). maupun studi. Mengacu pada Nandansyah &
Berbicara dengan teknologi, Fisika Suprapto (2019) terdapat 5 indikator dalam
merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari mengetahui kemampuan berpikir abstrak. 5
tentang sifat, gejala, dan pembentukan alam indikator tersebut antara lain adalah: 1).
beserta akibat-akibatnya (Dewi & Anggaryani, Penalaran proporsional; 2). Pengontrolan
2020). Sehingga pembelajaran fisika adalah salah variabel; 3). Penalaran probabilistik; 4).
satu unsur penting dalam pembangunan nasional. Penalaran korelasional; 5). Penalaran
Namun sayangnya fakta di lapangan kombinatorial. Salah satu solusi untuk
menunjukkan bahwa pembelajaran fisika masih melatihkan keterampilan berpikir abstrak siswa
dianggap sulit. Penelitian yang dilakukan oleh adalah dengan mengembangkan media
Hafi dan Supardiyono (2018) mengatakan 78,2% pembelajaran yang efektif, tepat, dan
siswa sulit memahami konsep fisika dikarenakan memanfaatkan teknologi relevan. Salah satu
pembelajaran yang hanya disampaikan dengan teknologi yang bisa diintegrasikan adalah
buku teks dan mengerjakan soal-soal yang berisi augmented reality.
rumus saja. Hal ini berkaitan dengan pendapat Kustijono dan Hakim (2014) menyatakan
Septarini & Kholiq (2021) yang mengutarakan bahwa augmented reality adalah upaya integrasi
bahwa Fisika dianggap mata pelajaran yang sulit antara dunia nyata dan dunia maya. Augmented
bagi peserta didik, termasuk bagi peserta didik reality merupakan teknologi yang dapat
SMK, SMA maupun MA. Keadaan ini menggabungkan objek maya dua dimensi atau
mengakibatkan siswa sulit memahami materi tiga dimensi ke dalam sebuah kondisi yang nyata
fisika yang diajarkan dan terbentuk pola pikir lalu memproyeksikannya secara real time.
bahwa pembelajaran fisika hanya berjibaku Augmented Reality dapat dimanfaatkan dalam
dengan rumus. Materi fisika adalah materi yang membantu memvisualisasikan konsep abstrak
berkorelasi dengan kehidupan sehari-hari, untuk pemahaman dan struktur suatu objek
sehingga pengajar diharapkan mampu benda atau model (Mustaqim, I. 2016).
menjelaskan konsep fisika di sekolah kedalam Penggunaan augmented reality memanfaatkan
bentuk nyata (Astuti, dkk 2017). Salah satu kamera dan citra layar (marker) dimana ketika
materi fisika yang membutuhkan penalaran kamera yang sudah terintegrasi augmented
konsep konsep mendalam adalah medan magnet reality akan memunculkan objek dan animasi 2
yang diajarkan pada siswa kelas XII SMA/MA. atau 3 dimensi yang diinginkan ketika
Pada penelitian yang dilaksanakan Anugrah dkk, dihadapkan ke marker. Salah satu kelebihan yang
(2015) 73,3 % siswa dan guru menyatakan dimiliki teknologi augmented reality adalah
bahwa salah satu materi fisika yaitu materi mampu diimplementasikan ke berbagai media
medan magnet adalah materi yang sulit (Hadi, 2013). Efektifitas augmented reality ini
dipahami. Sehingga dibutuhkan media yang tepat dapat ditingkatkan jika diaplikasikan dengan
dan efektif dalam mengajarkan konsep medan teknologi lain seperti perangkat android
magnet. Dalam menerjemahkan konsep ke (Suciliyana & Rahman, 2020). Hal ini sejalan
bentuk nyata, maka siswa harus dilatihkan dengan kondisi siswa di Indonesia yang rata-rata
keterampilan berpikir abstrak. sudah memiliki perangkat android seperti
Keterampilan berpikir abstrak merupakan smartphone, dan tablet. Menurut Paramita &
keterampilan mendefinisikan kasus, kejadian, Hidayati (2016) Indonesia adalah negara ke-4
atau hal yang belum terjadi, dimana siswa dengan konsumsi smartphone terbanyak di dunia
mampu menentukan prediksi, menarik dengan jumlah kurang lebih 150 juta penduduk
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 81
PENDIPA Journal of Science Education, 2022: 6 (1), 80-87 ISSN 2086-9363
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 82
PENDIPA Journal of Science Education, 2022: 6 (1), 80-87 ISSN 2086-9363
2 Kurang
1 Sangat Kurang
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 83
PENDIPA Journal of Science Education, 2022: 6 (1), 80-87 ISSN 2086-9363
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 84
PENDIPA Journal of Science Education, 2022: 6 (1), 80-87 ISSN 2086-9363
rata yang baik yaitu 4.66, ini Sesuai hasil yang didapat, skor
mendefinisikan bahwa MA FIA keseluruhan indikator berada pada range
tergolong media yang bekerja dengan angka 4, hal ini mendefinisikan bahwa
cepat. Pada unsur tampilan media, MA MA FIA yang dibekali teknologi
FIA mendapat rerata skor yang baik augmented reality layak memfasilitasi
yaitu 4.60. Unsur tampilan media ini siswa dalam berlatih berpikir abstrak
mencakup keserasian tata letak, dengan baik. Pada aspek ini, skor
pemilihan background, pemilihan warna, terendah terdapat pada indikator
musik, dan keterbacaan informasi. penalaran korelasional yaitu 4.3.
Dengan skor tersebut bisa dikatakan Penalaran korelasional adalah pola pikir
bahwa MA FIA merupakan media yang yang digunakan siswa untuk
menarik dan interaktif, hal ini menghubungkan antar variabel
terbantukan dengan terdapatnya fitur AR (Rachmawati, 2014). Ini mendefinisikan
dan juga sinkronisasi audio, video, dan bahwa dalam media MA FIA yang
animasi didalamnya. Hal ini sejalan dikembangkan, animasi augmented
dengan riset yang telah dilaksanakan reality tidak cukup baik untuk
oleh Muliyati dkk (2018) dimana media menciptakan pola pikir korelasi antar
yang berbasis augmented reality adalah variabel pada siswa. dimana media
media yang interaktif untuk digunakan augmented reality yang dikembangkan
pada pembelajaran. juga mendapat skor terendah pada aspek
5) Validitas MA FIA pada aspek berpikir penalaran korelasional.
abstrak Hasil dari penelitian ini sejalan dengan riset
Pada aspek keterampilan berpikir yang telah dilaksanakan oleh (Bakri dkk., 2019;
abstrak, MA FIA mendapatkan skor Ibisono dkk, 2020; Iqliya & Kustijono, 2020;
validitas sebesar 92% yang tegolong Rifqa Gusmida, M. Rahmad, 2016; Purwandari
sangat baik. Aspek ini ditinjau dengan 5 dkk, 2021) dimana media pembelajaran yang
indikator keterampilan berpikir abstrak, dibekali augmented reality valid untuk
yaitu: penalaran proporsional, diimplementasikan dalam pembelajaran fisika di
pengontrolan variabel, penalaran kelas dan efektif dalam meningkatkan prestasi
probabilistik, penalaran korelasional, dan belajar. Menurut Nandansyah & Suprapto (2019)
penalaran kombinatoral. Dari hasil terdapatnya fitur augmented reality yang di
validasi keterampilan berpikir abstrak, sinkronisasi dengan media pembelajaran
didapatkan perolehan skor rata-rata memiliki kelayakan dalam melatihkan
seperti berikut. keterampilan berpikir abstrak. Relevansi dari
penelitian ini adalah pemanfaatan teknologi
Tabel 3. Hasil validitas keterampilan augmented reality dalam melatihkan
berpikir abstrak keterampilan berpikir abstrak namun memiliki
perbedaan pada materi yang diajarkan, media
Indikator Skor Kriteria
MA FIA yang menggunakan materi medan
penalaran magnet juga mendapat hasil yang valid untuk
4.7 Sangat Baik
proporsional melatihkan keterampilan berpikir abstrak.
pengontrolan
4.7 Sangat Baik KESIMPULAN
variabel
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
penalaran
4.7 Sangat Baik dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa MA
probabilistik
FIA memperoleh persentase validitas pada aspek
penalaran
4.3 Sangat Baik pembelajaran, materi, media, bahasa,
korelasional
keterampilan berpikir abstrak masing-masing
penalaran
4.6 Sangat Baik sebesar 92%, 94%, 95%, 93%, 92% dengan
kombinatoral
kategori sangat valid untuk seluruh aspek.
Mengacu akan hasil tersebut, MA FIA bisa
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 85
PENDIPA Journal of Science Education, 2022: 6 (1), 80-87 ISSN 2086-9363
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 86
PENDIPA Journal of Science Education, 2022: 6 (1), 80-87 ISSN 2086-9363
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 87