You are on page 1of 8

PENDIPA Journal of Science Education, 2022: 6 (1), 80-87 ISSN 2086-9363

Pengembangan Media Augmented Reality Untuk


Melatih Keterampilan Berpikir Abstrak Siswa SMA
pada Materi Medan Magnet

Ricki Angga Rizti Yovan1*, Abd. Kholiq2


Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya
*Email: rickijr87@gmail.com
DOI: https://doi.org/10.33369/pendipa.6.1.80-87

ABSTRACT
The aim of this study is to describe the validity of learning media named MA FIA (Magnetic Field Fisika
Augmented Reality) which is physics learning media material based on augmented reality to train the
abstract thinking skills in magnetic field material of high school students. This research is development
research with the DDD-E design model (Decide, Design, Develop, Evaluate). This research was limited to
the validity of media only and not up to effectiveness and practically learning because of the spread of
Covid-19 that carried out the PSBB. Validity in terms of learning, material, media and language. Three
expert lecturers carried out the validation of this media. The data collection technique is a validation
questionnaire method and analyzed by quantitative analysis method. Based on the results of the assessment
conducted, the validity result of MA FIA in learning, material, language, media, and abstract thinking skill
aspect were 92%, 94%, 95%, 93%, 92%. This result had very valid criteria and could be declared suitable
as a learning medium to train the abstract thinking skills of high school students in magnetic field
material. Also in the future research, this media can carried out the test of practically and effectiveness as
teaching material.

Keywords: MA FIA; Validity; DDD-E; Abstract Thinking Skills; Magnetic Field.

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan validitas media pembelajaran bernama “MA FIA
(Magnetic Field Fisika Augmented Reality)” yang merupakan media pembelajaran fisika pada materi
medan magnet berbasis augmented reality untuk melatihkan keterampilan berpikir abstrak siswa SMA.
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model DDD-E (Decide, Design, Develop,
Evaluate). Penelitian ini terbatas pada validitas media dan tidak sampai pada aspek kepraktisan dan
efektifitas pembelajaran karena pengaruh penyebaran Covid-19 yang mengharuskan berlakunya PSBB.
Validitas media ditinjau dari aspek pembelajaran, materi, media, dan bahasa. Validasi media ini dilakukan
oleh tiga orang dosen ahli dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode angket validasi,
kemudian data dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis data yang
dilakukan, diperoleh hasil validitas MA FIA pada aspek pembelajaran, materi, bahasa, media, dan
keterampilan berpikir abstrak mendapat skor 92%, 94%, 95%, 93%, 92%. Hasil ini sesuai dengan kriteria
yang sangat valid dan mampu dinyatakan layak digunakan pada proses pembelajaran sebagai media untuk
melatihkan keterampilan berfikir abstrak siswa SMA pada materi medan magnet. Juga pada penelitian
kedepan bisa dilaksanakan uji kepraktisan dan efektifitas terkait media MA FIA yang sudah
dikembangkan.

Kata kunci: MA FIA; Validitas; DDD-E; Keterampilan Berpikir Abstrak; Medan Magnet.

PENDAHULUAN pengetahuan menjadi pondasi penting dalam


Abad ke-21 ditandai dengan masifnya pembangunan nasional (Kemendikbud, 2016).
perkembangan teknologi, sehingga ilmu Seiiring bertambahnya waktu, ilmu pengetahuan

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 80
PENDIPA Journal of Science Education, 2022: 6 (1), 80-87 ISSN 2086-9363

dan teknologi telah dengan pesat berkembang, kesimpulan yang tepat dan memecahkan masalah
dan dalam hal ini teknologi informasi tanpa harus langsung berhadapan dengan hal-hal,
mempengaruhi aktivitas pendidikan (Septarini & kondisi atau kejadian nyata (Wahyuni dkk.,
Kholiq, 2021). Pembelajaran abad ke-21 2013). Menurut Yuniyanti (2012) keterampilan
memiliki paradigma yang lebih menuntut abstrak seseorang adalah keterampilan dari
kemampuan berpikir kritis, menemukan relasi aspek-aspek kepribadian individu yang bisa
antara teori di kelas dengan dunia nyata, mahir ditinjau secara abstrak dan hal tersebut mampu
teknologi informasi, berinteraksi dan bekerja menjadi faktor keberhasilan seseorang baik karir
sama (Afriyanti dkk., 2018). maupun studi. Mengacu pada Nandansyah &
Berbicara dengan teknologi, Fisika Suprapto (2019) terdapat 5 indikator dalam
merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari mengetahui kemampuan berpikir abstrak. 5
tentang sifat, gejala, dan pembentukan alam indikator tersebut antara lain adalah: 1).
beserta akibat-akibatnya (Dewi & Anggaryani, Penalaran proporsional; 2). Pengontrolan
2020). Sehingga pembelajaran fisika adalah salah variabel; 3). Penalaran probabilistik; 4).
satu unsur penting dalam pembangunan nasional. Penalaran korelasional; 5). Penalaran
Namun sayangnya fakta di lapangan kombinatorial. Salah satu solusi untuk
menunjukkan bahwa pembelajaran fisika masih melatihkan keterampilan berpikir abstrak siswa
dianggap sulit. Penelitian yang dilakukan oleh adalah dengan mengembangkan media
Hafi dan Supardiyono (2018) mengatakan 78,2% pembelajaran yang efektif, tepat, dan
siswa sulit memahami konsep fisika dikarenakan memanfaatkan teknologi relevan. Salah satu
pembelajaran yang hanya disampaikan dengan teknologi yang bisa diintegrasikan adalah
buku teks dan mengerjakan soal-soal yang berisi augmented reality.
rumus saja. Hal ini berkaitan dengan pendapat Kustijono dan Hakim (2014) menyatakan
Septarini & Kholiq (2021) yang mengutarakan bahwa augmented reality adalah upaya integrasi
bahwa Fisika dianggap mata pelajaran yang sulit antara dunia nyata dan dunia maya. Augmented
bagi peserta didik, termasuk bagi peserta didik reality merupakan teknologi yang dapat
SMK, SMA maupun MA. Keadaan ini menggabungkan objek maya dua dimensi atau
mengakibatkan siswa sulit memahami materi tiga dimensi ke dalam sebuah kondisi yang nyata
fisika yang diajarkan dan terbentuk pola pikir lalu memproyeksikannya secara real time.
bahwa pembelajaran fisika hanya berjibaku Augmented Reality dapat dimanfaatkan dalam
dengan rumus. Materi fisika adalah materi yang membantu memvisualisasikan konsep abstrak
berkorelasi dengan kehidupan sehari-hari, untuk pemahaman dan struktur suatu objek
sehingga pengajar diharapkan mampu benda atau model (Mustaqim, I. 2016).
menjelaskan konsep fisika di sekolah kedalam Penggunaan augmented reality memanfaatkan
bentuk nyata (Astuti, dkk 2017). Salah satu kamera dan citra layar (marker) dimana ketika
materi fisika yang membutuhkan penalaran kamera yang sudah terintegrasi augmented
konsep konsep mendalam adalah medan magnet reality akan memunculkan objek dan animasi 2
yang diajarkan pada siswa kelas XII SMA/MA. atau 3 dimensi yang diinginkan ketika
Pada penelitian yang dilaksanakan Anugrah dkk, dihadapkan ke marker. Salah satu kelebihan yang
(2015) 73,3 % siswa dan guru menyatakan dimiliki teknologi augmented reality adalah
bahwa salah satu materi fisika yaitu materi mampu diimplementasikan ke berbagai media
medan magnet adalah materi yang sulit (Hadi, 2013). Efektifitas augmented reality ini
dipahami. Sehingga dibutuhkan media yang tepat dapat ditingkatkan jika diaplikasikan dengan
dan efektif dalam mengajarkan konsep medan teknologi lain seperti perangkat android
magnet. Dalam menerjemahkan konsep ke (Suciliyana & Rahman, 2020). Hal ini sejalan
bentuk nyata, maka siswa harus dilatihkan dengan kondisi siswa di Indonesia yang rata-rata
keterampilan berpikir abstrak. sudah memiliki perangkat android seperti
Keterampilan berpikir abstrak merupakan smartphone, dan tablet. Menurut Paramita &
keterampilan mendefinisikan kasus, kejadian, Hidayati (2016) Indonesia adalah negara ke-4
atau hal yang belum terjadi, dimana siswa dengan konsumsi smartphone terbanyak di dunia
mampu menentukan prediksi, menarik dengan jumlah kurang lebih 150 juta penduduk

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 81
PENDIPA Journal of Science Education, 2022: 6 (1), 80-87 ISSN 2086-9363

Indonesia menggunakan smartphone setiap


harinya. Sehingga pengembangan media berbasis
augmented reality yang di integrasikan pada
smartphone akan lebih mudah diakses oleh
siswa.
Pada penelitian sebelumnya yang
dilaksanakan oleh Kholiq (2020) dengan judul
“Development of B D F-AR 2 (Physics Digital
Book Based Augmented Reality) to train
students' scientific literacy on Global Warming
Material” menyimpulkan bahwa media berbasis
augmented reality dapat meningkatkan
keterampilan literasi siswa, efektif digunakan,
serta mendukung keterlaksanaan pembelajaran
abad-21. Perbedaan dengan penelitian penulis
adalah pada keterampilan yang dilatihkan.
Berdasar pada apa yang dijabarkan diatas,
penulis mendapat inspirasi untuk Gambar 1. Desain Penelitian Model
mengembangkan media bernama MA FIA DDD-E (Tegeh dkk, 2014)
“Magnetic Field Fisika Augmented Reality”. MA
FIA merupakan akronim dari magnetic field, Pada tahapan desain (design) peneliti
fisika, dan augmented reality. dimana magnetic membuat flowchart urutan kerja dalam
filed merupakan bahasa inggris dari nama materi menyusun materi dari sumber referensi yang
yaitu medan magnet, fisika adalah mata pelajaran tepat yang berdasar pada studi literatur yang
yang diampu oleh media, lalu augmented reality telah dilaksanakan sebelumnya. Setelah itu
adalah teknologi yang disematkan kedalam tampilan animasi 3 dimensi dikerjakan dan
media ini. Tujuan penelitian ini antara lain untuk menghasilkan draf awal MA FIA untuk di
mendeskripsikan validitas media MA FIA evaluasi lebih lanjut oleh dosen ahli media.
“Magnetic Field Fisika Augmented Reality” Pada tahapan pengembangan (develop)
untuk melatihkan kemampuan berpikir abstrak media MA FIA direvisi sesuai saran masukan
siswa SMA. dosen ahli media. Setelah itu unsur objek
animasi, audio, video, dan animasi diintegrasikan
METODE PENELITIAN ke aplikasi yang sudah dikembangkan dan
Penelitian ini menggunakan penelitian menghasilkan draf final.
pengembangan dengan model DDD-E (Decide, Pada tahapan penilaian (evaluate) media
Design, Develop, and Evaluate). Mengacu pada MA FIA divalidasikan kepada 3 dosen ahli
Tegeh dkk (2014) ada 4 tahapan dalam model ini materi dan ahli media dengan aspek yang
antara lain: 1) tahap perencanaan (decide), 2) divalidasikan antara lain: aspek pembelajaran,
tahap desain (design), 3) tahap pengembangan aspek materi, aspek media, aspek bahasa, dan
(develop). 4) tahap penilaian (evaluate). Berikut aspek keterampilan berpikir abstrak.
merupakan bagan dari model penelitian DDD-E: Instrumen penelitian ini menggunakan
Tahapan pertama dalam penelitian ini metode angket yang berdasar pada kriteria skala
adalah tahapan perencanaan (decide), dimana Likert pada tabel 1.
peneliti menentukan visi dari media yang
dikembangkan dan juga memilih dan memilah Tabel 1. Skor Skala Likert (Riduwan, 2015)
materi apa saja yang bisa dicantumkan kedalam Persentase Kriteria
materi yang ingin dikembangkan. Pada tahapan 5 Sangat Baik
ini dilaksanakan studi literatur untuk menentukan
keterampilan yang ingin dilatihkan dan materi 4 Baik
yang ingin diajarkan. 3 Cukup

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 82
PENDIPA Journal of Science Education, 2022: 6 (1), 80-87 ISSN 2086-9363

2 Kurang
1 Sangat Kurang

Skor yang didapat, dijumlahkan dan


digunakan untuk memperoleh persentase
validitasnya dengan persamaan:

P (%) = x 100% Gambar 2. Logo MA FIA

Skor kriteria = skor tertinggi 𝗑 jumlah


aspek yang divalidasi 𝗑 jumlah responden
(Riduwan, 2015)

Data kemudian dianalisis secara deskriptif


kuantitatif menggunakan kriteria interpretasi skor
skala Likert Pada tabel 2. Analisis ini berfungsi
menggambarkan validitas media MA FIA yang
dikembangkan. Gambar 3. Halaman sampul MA FIA

Tabel 2. Interpretasi Skor Skala Likert


(Riduwan, 2015)
Persentase Kriteria
0% - 20% Sangat Kurang
21% - 40% Kurang
41% - 60% Cukup
61% - 80% Baik
81% - 100% Sangat Baik Gambar 4. Fitur Animasi MA FIA

HASIL DAN PEMBAHASAN Media MA FIA di validasi oleh 3 orang


Media yang dihasilkan dari penelitian ini dosen ahli materi dan media melalui lembar
berupa serangkaian buku (softcopy dan validasi yang mengacu pada aspek pembelajaran,
hardcopy) serta aplikasi yang bernama “MA FIA media, materi, bahasa, dan keterampilan berpikir
(Magnetic Field Fisika Augmented Reality)”. abstrak. Keterampilan berpikir abstrak meliputi
Media ini dikembangkan dengan maksud untuk 1). Penalaran proporsional; 2). Pengontrolan
melatihkan keterampilan berpikir abstrak pada variabel; 3). Penalaran probabilistik; 4).
siswa melalui materi medan magnet. Pada media Penalaran korelasional; 5). Penalaran
ini dibekali dengan unsur gambar, video, dan kombinatorial. (Nandansyah & Suprapto, 2019).
animasi yang sudah tersinkronisasi dengan Hasil validasi oleh tiga orang dosen ahli
aplikasi pada smartphone yang berbasis terhadap masing-masing aspek diatas adalah
augmented reality. Logo, halaman sampul buku, sebagai berikut:
dan fitur animasi MA FIA terdapat pada gambar
2, 3, dan 4.

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 83
PENDIPA Journal of Science Education, 2022: 6 (1), 80-87 ISSN 2086-9363

materi. Perumusan materi pada MA FIA


Grafik Validitas MA FIA mengacu pada unsur kepentingan,
kebermanfaatan, tingkat kesulitan, dan
Aspek Validitas Pembelajaran 92% menarik minat siswa untuk belajar lebih
materi 94% lanjut. Materi pada MA FIA disajikan
secara runtut, sistematis, sesuai jenjang,
Bahasa 95% serta mengandung aplikasi konsep dalam
Media 93% kehidupan nyata. Sejalan dengan hasil
penelitian Patmawati & Kholiq (2021)
Berpikir abstrak 92% yang mengatakan bahwa penggunaan
90% 92% 94% 96% materi berbasis konsep pada ebook
Persentase (dalam hal ini buku MA FIA)
menciptakan pembelajaran yang aktif,
Gambar 5. Hasil validitas MA FIA terpadu dan atraktif untuk siswa dalam
menyelesaikan permasalahan.
1) Validitas MA FIA pada aspek 3) Validitas MA FIA pada aspek bahasa
pembelajaran MA FIA mendapatkan persentase
Pada aspek pembelajaran, MA FIA validitas pada aspek bahasa sebesar 95%
mendapatkan persentase validitas sebesar dan memiliki kategori sangat baik. Pada
92% memiliki kategori sangat baik. Di aspek ini, kriteria yang ditinjau adalah
aspek pembelajaran yang ditinjau dari penggunaan bahasa yang sesuai kaidah
kesesuaian media dengan kompetensi kebahasaan, efektif dan komunikatifnya
inti dan kompetensi dasar, kesesuaian bahasa yang digunakan, dan konsistensi
atas pendekatan kontekstual pada penggunaan lambang, simbol, dan
kurikulum 2013, analisis konsep, dan istilah. Sejalan dengan penelitian yang
pemanfaatan Teknologi Informasi dan dilaksanakan Salamiyah & Kholiq
Komunikasi (TIK). MA FIA dibekali (2020) yang bisa dikatakan bahwa
dengan animasi bergerak pada fitur penggunaan bahasa yang efektif dan
augmented reality yang mampu komunikatif pada sebuah media
memfasilitasi siswa dalam menganalisa pembelajaran mampu meningkatkan
konsep, prinsip, dan hukum serta kelancaran dalam berpikir.
metakognisi sehingga dapat diterapkan 4) Validitas MA FIA pada aspek Media
dalam menyelesaikan dalam MA FIA mendapatkan persentase
menyelesaikan masalah kehidupan. validitas sebesar 93% pada aspek media
Selain itu karena sudah terintegrasi dengan kategori sangat valid. Terdapat 3
dengan teknologi informasi dan unsur utama pada aspek media antara
komunikasi, MA FIA juga lain: kesesuaian media dengan prinsip
memungkingkan untuk digunakan dalam pembelajaran yang baik, proses kerja
pembelajaran online dan pembelajaran media, dan tampilan media. Kesesuian
mandiri siswa dirumah. Hal ini juga media dengan prinsip pembelajaran yang
sejalan dengan riset yang dilaksanakan baik yang mencakup visibilitas,
oleh Rahman (2014) yang mengatakan kemenarikan, sederhana, bermanfaat,
bahwa melalui implementasi TIK pada akurat, dan terstrukur (Aqib, 2013). Pada
media pembelajaran membuat hasil aspek ini MA FIA mendapat skor rata-
belajar meningkat. rata 4.72, sehingga MA FIA dapat
2) Validitas MA FIA pada aspek materi dikatakan baik dalam kesesuaian dengan
MA FIA memperoleh persentase prinsip pembelajaran. Pada unsur proses
validitas sebesar 94% dengan kategori kerja media yang meliputi kecepatan
sangat baik pada aspek materi. Aspek ini booting, kecepatan menampilkan
ditinjau dari perumusan dan penyajian animasi AR, dan pemutaran animasi. Di
unsur ini MA FIA mendapat skor rata-

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 84
PENDIPA Journal of Science Education, 2022: 6 (1), 80-87 ISSN 2086-9363

rata yang baik yaitu 4.66, ini Sesuai hasil yang didapat, skor
mendefinisikan bahwa MA FIA keseluruhan indikator berada pada range
tergolong media yang bekerja dengan angka 4, hal ini mendefinisikan bahwa
cepat. Pada unsur tampilan media, MA MA FIA yang dibekali teknologi
FIA mendapat rerata skor yang baik augmented reality layak memfasilitasi
yaitu 4.60. Unsur tampilan media ini siswa dalam berlatih berpikir abstrak
mencakup keserasian tata letak, dengan baik. Pada aspek ini, skor
pemilihan background, pemilihan warna, terendah terdapat pada indikator
musik, dan keterbacaan informasi. penalaran korelasional yaitu 4.3.
Dengan skor tersebut bisa dikatakan Penalaran korelasional adalah pola pikir
bahwa MA FIA merupakan media yang yang digunakan siswa untuk
menarik dan interaktif, hal ini menghubungkan antar variabel
terbantukan dengan terdapatnya fitur AR (Rachmawati, 2014). Ini mendefinisikan
dan juga sinkronisasi audio, video, dan bahwa dalam media MA FIA yang
animasi didalamnya. Hal ini sejalan dikembangkan, animasi augmented
dengan riset yang telah dilaksanakan reality tidak cukup baik untuk
oleh Muliyati dkk (2018) dimana media menciptakan pola pikir korelasi antar
yang berbasis augmented reality adalah variabel pada siswa. dimana media
media yang interaktif untuk digunakan augmented reality yang dikembangkan
pada pembelajaran. juga mendapat skor terendah pada aspek
5) Validitas MA FIA pada aspek berpikir penalaran korelasional.
abstrak Hasil dari penelitian ini sejalan dengan riset
Pada aspek keterampilan berpikir yang telah dilaksanakan oleh (Bakri dkk., 2019;
abstrak, MA FIA mendapatkan skor Ibisono dkk, 2020; Iqliya & Kustijono, 2020;
validitas sebesar 92% yang tegolong Rifqa Gusmida, M. Rahmad, 2016; Purwandari
sangat baik. Aspek ini ditinjau dengan 5 dkk, 2021) dimana media pembelajaran yang
indikator keterampilan berpikir abstrak, dibekali augmented reality valid untuk
yaitu: penalaran proporsional, diimplementasikan dalam pembelajaran fisika di
pengontrolan variabel, penalaran kelas dan efektif dalam meningkatkan prestasi
probabilistik, penalaran korelasional, dan belajar. Menurut Nandansyah & Suprapto (2019)
penalaran kombinatoral. Dari hasil terdapatnya fitur augmented reality yang di
validasi keterampilan berpikir abstrak, sinkronisasi dengan media pembelajaran
didapatkan perolehan skor rata-rata memiliki kelayakan dalam melatihkan
seperti berikut. keterampilan berpikir abstrak. Relevansi dari
penelitian ini adalah pemanfaatan teknologi
Tabel 3. Hasil validitas keterampilan augmented reality dalam melatihkan
berpikir abstrak keterampilan berpikir abstrak namun memiliki
perbedaan pada materi yang diajarkan, media
Indikator Skor Kriteria
MA FIA yang menggunakan materi medan
penalaran magnet juga mendapat hasil yang valid untuk
4.7 Sangat Baik
proporsional melatihkan keterampilan berpikir abstrak.
pengontrolan
4.7 Sangat Baik KESIMPULAN
variabel
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
penalaran
4.7 Sangat Baik dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa MA
probabilistik
FIA memperoleh persentase validitas pada aspek
penalaran
4.3 Sangat Baik pembelajaran, materi, media, bahasa,
korelasional
keterampilan berpikir abstrak masing-masing
penalaran
4.6 Sangat Baik sebesar 92%, 94%, 95%, 93%, 92% dengan
kombinatoral
kategori sangat valid untuk seluruh aspek.
Mengacu akan hasil tersebut, MA FIA bisa

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 85
PENDIPA Journal of Science Education, 2022: 6 (1), 80-87 ISSN 2086-9363

dikatakan layak untuk dimanfaatkan sebagai php/inovasi-pendidikan-


media pembelajaran dalam melatih keterampilan fisika/article/view/35190
berpikir abstrak siswa SMA pada materi medan Hadi, S. S. (2013). Aplikasi Pengenalan Sistem
magnet. Implikasi dari penelitian ini adalah Tata Surya Menggunakan Augmented
mampu memberikan pengetahuan lebih kepada Reality Untuk Pendidikan Sekolah
tenaga pengajar terkait pengembangan media Dasar.Fakultas Ilmu Komputer,
pembelajaran fisika yang berbasis augmented Universitas Dian Nuswantoro.
reality. Selain itu, pada penelitian ke depan bisa Hafi, N. N., & Supardiyono. (2018).
dilaksanakan uji kepraktisan dan efektifitas Pengembangan Buku Saku Fisika Dengan
terkait media MA FIA yang sudah Teknologi Augmented Reality Berbasis
dikembangkan. Android Pada Materi Pemanasan Global.
Inovasi Pendidikan Fisika, 07(02), 306–
DAFTAR PUSTAKA 310.
Afriyanti, I., Wardono, & Kartono. (2018). Ibisono, H. S., Achmadi, H. R. (2020).
Pengembangan Literasi Matematika Efektivitas Buku Saku Berbasis
Mengacu PISA Melalui Pembelajaran Augmented Reality Pada Materi Gerak
Abad Ke-21 Berbasis Teknologi. PRISMA, Planet Untuk Meningkatkan Prestasi
Prosiding Seminar Nasional Matematika, Belajar Peserta Didik SMA. Inovasi
1, 608–617. Pendidikan Fisika. 09(02), 200–206.
Anugrah, M. I., Serevina, V., & Nasbey, H. Iqliya, J. N., & Kustijono, R. (2020). Media
(2015). Pengembangan Alat Praktikum Interaktif Augmented Reality Untuk
Medan Magnet Sebagai Media Melatihkan Keterampilan Proses Sains
Pembelajaran Fisika SMA. Prosiding Siswa SMA. Inovasi Pendidikan Fisika,
Seminar Nasional Fisika (E-Journal) 09(02), 265–270.
SNF2015, IV, 125–130. http://snf- Kemendikbud. (2016). Media Komunikasi dan
unj.ac.id/kumpulan- Inspirasi Jendela Pendidikan dan
prosiding/snf2015/%0Ahttp://journal.unj.a Kebudayaan “Empat Perbaikan Kurikulum
c.id/unj/index.php/prosidingsnf/article/vie 2013.” Kemendikbud Republik Indonesia.
w/4994 Kholiq, A. (2020). Development of B D F-AR
Aqib, Z. 2013. Model-model, Media, dan 2 (Physics Digital Book Based Augmented
Strategi Pembelajaran Kontekstual Reality) to Train Students’ Scientific
(Inovatif). Bandung: Yrama Widya. Literacy on Global Warming Material.
Astuti, I. A. D., Sumarni, R. A., & Saraswati, Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika, 8(1),
D. L. (2017). Pengembangan Media 50.
Pembelajaran Fisika Mobile Learning https://doi.org/10.20527/bipf.v8i1.7881.
Berbasis Android. Jurnal Penelitian & Kustijono, R., & Hakim, S. R. (2014).
Pengembangan Pendidikan Fisika, 3(1), Pengaruh Intensitas Cahaya Dan Jarak
57-62. Pada Sistem Augmented Reality Objek
Bakri, F., Oktaviani Marsal, & Muliyati, D. Animasi. Jurnal Penelitian Fisika Dan
(2019). Textbooks Equipped with Aplikasinya (JPFA), 4(2), 8.
Augmented Reality Technology for https://doi.org/10.26740/jpfa.v4n2.p8-14.
Physics Topic in High-School. Jurnal Muliyati, D., Bakri, F., & Ambarwulan, D.
Penelitian & Pengembangan Pendidikan (2018). Aplikasi Android Modul Digital
Fisika, 5(2), 113–122. Fisika Berbasis Discovery Learning.
https://doi.org/10.21009/1.05206 WaPFi (Wahana Pendidikan Fisika), 3(1),
Dewi, L. R., & Anggaryani, M. (2020). 74.
Pembuatan Media Pembelajaran Fisika https://doi.org/10.17509/wapfi.v3i1.10944
Dengan Augmented Reality Berbasis Mustaqim, I. (2016). Pemanfaatan Augmented
Android Pada Materi Alat Optik. Inovasi Reality sebagai Media
Pendidikan Fisika, 09(03), 369–376. Pembelajaran. Jurnal Pendidikan
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index. Teknologi dan Kejuruan, 13(2), 174-183.

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 86
PENDIPA Journal of Science Education, 2022: 6 (1), 80-87 ISSN 2086-9363

Nandyansah, W., Suprapto, N. (2019). Salamiyah, Z., & Kholiq, A. (2020).


Pengembangan Media Pembelajaran Pengembangan Ecthing (E-Book Creative
Berbasis Augmented Reality Untuk Thinking) Untuk Meningkatkan
Melatihkan Keterampilan Berpikir Abstrak Keterampilan Berpikir Kreatif Peserta
Pada Materi Model Atom. Inovasi Didik Smk Pada Materi Hukum Ohm.
Pendidikan Fisika 8(2), 756–760. Inovasi Pendidikan Fisika, 09(03), 342–
Paramita, T., & Hidayati, F. (2016). 348.
Smartphone Addiction Ditinjau Dari https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.
Alienasi Pada Siswa SMAN 2 Majalengka. php/inovasi-pendidikan-
Empati: Jurnal Karya Ilmiah S1 Undip, fisika/article/view/35095
5(4), 858–862. Septarini, R. A., & Kholiq, A. (2021).
Patmawati, T., & Kholiq, A. (2021). Pengembangan Media Prest Untuk
Development of 3D E-FIST as a teaching Meningkatkan Keterampilan Berpikir
material for e-learning in temperature and Kritis Peserta Didik SMA Pada Materi
heat materials. Jurnal Ilmiah Pendidikan Momentum Dan Impuls. Inovasi
Fisika, 5 (1), 70-81. Pendidikan Fisika, 10(1), 32–38.
Purwandari, P., Yusro, A. C., & Purwito, A. Suciliyana, Y., & Rahman, L. O. A. (2020).
(2021). Modul Fisika Berbasis Augmented Augmented Reality Sebagai Media
Reality Sebagai Alternatif Sumber Belajar Pendidikan Kesehatan Untuk Anak Usia
Siswa. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika, Sekolah. Jurnal Surya Muda, 2(1), 39–53.
5(1), 38-46. https://doi.org/10.38102/jsm.v2i1.51
Rachmawati, Arini. (2014). Analisis Penalaran Tegeh, I Made, Jampel, I Nyoman & Ketut
Proporsional Siswa Pada Saat Pudjawan. 2014. Model Penelitian
Menyelesaikan Masalah Matematika Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ditinjau Dari Gaya Berpikir Field Wahyuni, S. E., Sudarisman, S., & Karyanto, P.
Dependent Dan Field Independent. Tesis. (2013). Pembelajaran Biologi Model POE
Tidak Diterbitkan. Fakultas Tarbiyah dan (Prediction, Observation, Explanation)
Keguruan. Universitas Islam Negeri Sunan melalui Laboratorium Riil dan
Ampel: Surabaya. Laboratorium Virtuil Ditinjau dari
Rahman, S., Munawar, W., & Berman, E. T. Aktivitas Belajar dan Kemampuan
(2014). Pemanfaatan Media Pembelajaran Berpikir Abstrak. Jurnal Inkuiri, 2(3),
Berbasis Website Pada Proses 269–278.
Pembelajaran Produktif Di SMK. Journal Yuniyanti, E. D. (2012). Pembelajaran Kimia
of Mechanical Engineering Education, Menggunakan Inkuiri Terbimbing dengan
1(1), 137. Media Modul Dan E–Learning Ditinjau
https://doi.org/10.17509/jmee.v1i1.3746 dari Kemampuan Pemahaman Membaca
Riduwan. 2015. Skala Pengukuran Variabel- dan Kemampuan Berpikir Abstrak
Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. (Pembelajaran Kimia Pada Materi Pokok
Rifqa Gusmida, M. Rahmad, N. I. (2016). Kesetimbangan Kimia Kelas XI IPA Di
Development of Physics Learning Media SMA Negeri (Doctoral dissertation, UNS:
Using Augmented Reality In Gas Kinetic Sebelas Maret University).
Theory For Senior High School Grade XI.
Jurnal Online Mahasiswa Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Riau, 3, 1–12.

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pendipa 87

You might also like