You are on page 1of 6

‫‪Khutbah I‬‬ ‫َّام ُأ َخ َر‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬

‫ان َم ِريْضا ً ْو َع َلى َس َف ٍر َف ِع َّدةٌ ِمنْ ي ٍ‬ ‫َش ِه َد ِم ْن ُك ُم ال َّشه َْر َف ْل َيصُمْ ُه َو َمنْ َك َ‬
‫هللَا ُ َأ ْك َب ُر هللَا ُ َأ ْك َب ُر هللَا ُ َأ ْك َبرُ‪ ،‬هللَا ُ َأ ْك َب ُر هللَا ُ َأ ْك َب ُر هللَا ُ َأ ْك َب رُ‪ ،‬هللَا ُ َأ ْك َب ُر هللَا ُ َأ ْك َب ُر‬ ‫ي ُِري ُد هَّللا ُ ِب ُك ُم ْاليُسْ َر َوال ي ُِر ْي ُد ِب ُك ُم ْالعُسْ َر َولِ ُت ْك ِملُوا ْال ِع َّد َة َولِ ُت َك ِّبرُوا هَّللا َ َع َلى َم ا‬
‫ص ْيالً‪ ،‬الَ ِإل َه‬ ‫هللا ب ُْك َر ًة َوَأ ِ‬
‫ان ِ‬ ‫هلل َك ِثيْرً ا َو ُسب َْح َ‬ ‫هللَا ُ َأ ْك َب ُر هللَا ُ َأ ْك َب ُر َك ِبيْرً ا َو ْال َحمْ ُد ِ ِ‬ ‫َهدَا ُك ْم َو َل َعلَّ ُك ْم َت ْش ُكر َ‬
‫ُون‬
‫اب‬‫ص َر َع ْب دَ هُ‪َ ،‬وَأ َع َّز ُج ْن َدهُ‪َ ،‬و َه َز َم ْاَألحْ َز َ‬ ‫ص َد َق َوعْ َدهُ‪َ ،‬و َن َ‬ ‫ِإالَّ هللاُ َوحْ دَ هُ‪َ ،‬‬ ‫‪Allahu Akbar,3x wa lillahilh hamd,‬‬

‫َوحْ دَ هُ‪ ،‬الَ ِإل َه ِإالَّ هللاُ َوالَ َنعْ ُب ُد ِإالَّ ِإيَّاهُ م ُْخلِصِ ي َْن َل ُه ال ِّدي َْن َو َل ْو َك ِر َه ْال َك ا ِفر ُْو َن‪،‬‬ ‫‪Lebaran atau momen Idul Fitri hampir selalu diwarnai dengan‬‬

‫هلل ْال َحمْ ُد اَ ْل َحمْ ُد ِ ِ‬


‫هلل الَّ ِذيْ َو َّف َق َن ا ِِإل ْت َم ِام‬ ‫الَ ِإل َه ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َأ ْك َب رُ‪ ،‬هللَا ُ َأ ْك َب ُر َو ِ‬ ‫‪gegap gempita kegembiraan umat Islam di berbagai penjuru.‬‬

‫اس‪.‬‬ ‫ت للِ َّن ِ‬ ‫ص َي ِام َو ْال ِق َي ِام َو َج َع َل َنا َخي َْر ُأ َّم ٍة ُأ ْخ ِر َج ْ‬ ‫ان َوَأ َعا َننا َ َع َ‬
‫لى ال ِّ‬ ‫ض َ‬ ‫َشه ِْر َر َم َ‬
‫‪Gema takbir dikumandangkan di malam harinya, kadang disertai‬‬

‫‪sejumlah aksi pawai. Pada pagi harinya pun mayoritas dari‬‬


‫َنحْ َم ُدهُ َع َلى َت ْو ِفيْقِ ِه َوهِدَا َيتِهِ‪َ .‬وَأ ْش َه ُد َأنْ الَ ِإل َه ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي َ‬
‫ك َل ُه‬ ‫‪mereka mengenakan pakaian serba baru, makan makanan khas‬‬

‫ك ْال َح ُق ْالم ُِبيْنُ ‪َ ،‬وَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه َخ ا َت ُم ال َّن ِب ِّيي َْن‪َ .‬و َّ‬
‫الص الَةُ‬ ‫ْال َملِ ُ‬ ‫‪dan istimewa, serta bersiap bepergian untuk silaturahim ke‬‬

‫ان‬ ‫َوال َّسالَ ُم َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى آلِ ِه َو َ‬
‫ص حْ ِب ِه َوال َّت ِاب ِعي َْن َو َمنْ َت ِب َع ُه ْم بِِإحْ َس ٍ‬
‫‪sanak kerabat hingga berkunjung ke beberapa wahana liburan‬‬

‫‪yang menarik. Umat Islam merayakan sebuah momen yang‬‬


‫ص ْي ُك ْم َو َن ْف ِس يْ ِب َت ْق َوى ِ‬
‫هللا َف َق ْد َف َ‬
‫از‬ ‫هللا‪ُ ،‬أ ْو ِ‬
‫ِإ َلى َي ْو ِم ال ِّدي َْن‪َ ،‬أمَّا َبعْ ُد‪َ :‬ف َيا عِ َب ادَ ِ‬
‫‪mereka‬‬ ‫‪sebut-sebut‬‬ ‫‪sebagai‬‬ ‫‪“hari‬‬ ‫‪kemenangan”.‬‬ ‫‪Tapi‬‬

‫اعتِ ِه َل َعلَّ ُك ْم ُترْ َح ُم ْو َن َق ا َل هللاُ َت َع ا َلى فِي ْالقُ رْ ِ‬


‫آن‬ ‫ُس ُك ْم َع َلى َط َ‬ ‫ْال ُم َّتقُ ْو َن‪َ ،‬وَأح ُّ‬ ‫?‪kemenangan atas apa‬‬

‫ِيم َش ْه ُر‬ ‫هَّللا‬ ‫الش ي َ‬


‫هلل م َِن َّ‬ ‫ْال َعظِ يْم‪َ :‬أ ُع ُ‬
‫ان ال رَّ ِج ِيم‪ِ ،‬ب ْس ِم ِ ال رَّ حْ َم ِن ال رَّ ح ِ‬ ‫ْط ِ‬ ‫وذ ِبا ِ‬ ‫ِ‬ ‫‪Jamaah shalat Idul Fitri hafidhakumullah,‬‬
‫ُأ‬
‫ت م َِن ْالهُدَ ى َو ْالفُرْ ِ‬
‫قان َف َمنْ‬ ‫ضان الَّذِي ْن ِز َل ِف ْي ِه ْالقُرْ آنُ ُه ًدى لِل َّن ِ‬
‫اس َو َبيِّنا ٍ‬ ‫َر َم َ‬
Idul Fitri tiba ketika umat Islam menjalankan ibadah wajib puasa (maghfirah), dan pembebasan dari api neraka (itqun minan nâr).

Ramadhan selama satu bulan penuh. Sepanjang bulan suci Aktivitas ibadah sunnah diganjar senilai ibadah wajib, sementara

tersebut, mereka menahan lapar, haus, hubungan seks, dan hal- ibadah wajib diberi pahala seperti 70 waib pada bulan lainya.

hal lain yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga Selayak siswa sekolah yang mendapatkan rapor selepas

matahari terbenam. Secara bahasa, shaum (puasa) memang melewati masa-masa ujian, demikian pula orang-orang yang

bersinonim dengan imsâk yang artinya menahan. Ramadhan berpuasa. Setelah melewati momen-momen penting sebulan

merupakan arena kita berlatih menahan diri dari segala macam penuh, umat Islam pun berhak mendapatkan hasilnya. Apa hasil

godaan material yang bisa membuat kita lupa diri. Proses latihan itu? Jawabannya tak lain adalah predikat “takwa”, sebagaimana

tersebut diwujudkan dalam bentuk larangan terhadap hal-hal terdapat di al-Baqarah ayat 183:

yang sebelumnya halal, seperti makan dan minum. Inilah proses


َ‫ِب َع َلى الَّذِينَ مِنْ َق ْبلِ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َّتقُون‬ َ ‫َيا َأ ُّي َها ا َّلذِينَ آ َم ُنوا ُكت‬
ِّ ‫ِب َع َل ْي ُك ُم ال‬
َ ‫ص َيا ُم َك َما ُكت‬
penempaan diri. Targetnya: bila manusia menahan diri dari yang

halal-halal saja mampu, apalagi menahan diri dari yang haram- "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa

haram. Puasa itu ibarat pekan ujian nasional bagi siswa sekolah. sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar

Selama seminggu itu para murid digembleng untuk belajar lebih kamu bertakwa."

serius, mengurangi jam bermain, dan menghindari hal-hal lain Takwa merupakan standar paling tinggi tingkat kemuliaan
yang bisa mengganggu hasil ujian tersebut. Ramadhan tentu manusia. Seberapa tinggi derajat mulia manusia tergantung pada
lebih dari sekadar latihan. Ia wahana penempaan diri sekaligus seberapa tinggi takwanya. Inna akramakum ‘indallâhi atqâkum.
saat-saat dilimpahkannya rahmat (rahmah), ampunan
Dalam konteks puasa Ramadhan, tentu takwa tak bisa digapai Karena puasa sudah kita lewati dan tak ada jaminan kita bakal

dengan sebatas menahan lapar dan dahaga. Ada yang lebih bertemu Ramadhan lagi, pertanyaan yang lebih relevan bukan

substansial yang perlu ditahan, yakni tergantungnya manusia saja “kemenangan atas apa yang sedang kita Idul Fitri?” tapi juga

kepada hal-hal selain Allah, termasuk hawa nafsu. Orang yang “apa tanda-tanda kita telah mencapai kemenangan?”. Jangan-

berpuasa dengan sungguh-sungguh akan mencegah dirinya dari jangan kita seperti yang disabdakan Nabi, termasuk golongan

segala macam perbuatan tercela semacam mengubar syahwat, yang sekadar mendapatkan lapar dan dahaga, tanpa pahala? Jika

berbohong, bergunjing, merendahkan orang lain, riya’, menyakiti standar capaian tertinggi puasa adalah takwa, maka tanda-tanda

pihak lain, dan lain sebagainya. Tanpa itu, puasa kita mungkin bahwa kita sukses melewati Ramadhan pun tak lepas dari ciri-

sah secara fiqih, tapi belum tentu berharga di mata Allah ciri muttaqîn (orang-orang yang bertakwa). Semakin tinggi

subhanahu wata’ala. Rasulullah sendiri pernah bersabda: kualitas takwa kita, indikasi semakin tinggi pula kesuksean kita

berpuasa. Demikian juga sebaliknya, semakin hilang kualitas


‫س َل ُه مِنْ صِ َيا ِم ِه ِإاَّل ا ْل ُجو ُع‬
َ ‫اِئم َل ْي‬
ٍ ‫ص‬ َ ْ‫َك ْم مِن‬
takwa dalam diri kita, pertanda semakin gagal kita sepanjang
Artinya: “Banyak orang yang berpuasa, namun ia tak Ramadhan. Lantas, apa saja ciri-ciri orang bertakwa? Ada
mendapatkan apa pun dari puasanya selain rasa lapar saja.” (HR beberapa ayat Al-Qur’an yang menjelaskan ciri-ciri orang takwa.
Imam Ahmad) Salah satu ayatnya terdapat dalam Surat Ali Imran:

Jamaah shalat Idul Fitri hafidhakumullah,


َ‫اء َوا ْل َكاظِ مِينَ ا ْل َغ ْي َظ َوا ْل َعـــافِين‬
ِ ‫ض َّر‬
َّ ‫اء َوال‬ َّ ‫ا َّلذِينَ ُي ْنفِقُونَ فِي‬
ِ ‫الس َّر‬

َ‫ـحسِ نِــين‬ ُّ ‫ــاس َوهَّللا ُ ُيح‬


ْ ‫ِب ا ْل ُم‬ ِ ‫َع ِن ال َّن‬
“(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) pada saat fitrah hanyalah awal atau “pancingan” bagi segenap kepedulian
sarrâ’ (senang) dan pada saat dlarrâ’ (susah), dan orang-orang sosial tanpa henti pada bulan-bulan berikutnya.
yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang.
Ciri kedua orang bertakwa adalah mampu menahan amarah.
Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS Ali
Marah merupakan gejala manusiawi. Tapi orang-orang yang
Imran: 134)
bertakwa tidak akan mengumbar marah begitu saja. Al-kâdhim
Jamaah shalat Idul Fitri hafidhakumullah, (orang yang menahan) serumpun kata dengan al-kadhîmah
(termos). Kedua-duanya mempunyai fungsi membendung: yang
Ayat tersebut memaparkan tiga sifat yang menjadi ciri orang
pertama membendung amarah, yang kedua membendung air
bertakwa.
panas. Selayak termos, orang bertakwa semestinya mampu
Pertama, gemar menyedekahkan sebagian hartanya dalam menyembunyikan panas di dadanya sehingg orang-orang di
kondisi senang ataupun sulit. Orang bertakwa tidak akan sibuk sekitarnya tidak tahu bahwa ia sedang marah. Bisa jadi ia tetap
hanya memikirkan diri sendiri. Ia mesti berjiwa sosial, menaruh marah, namun ketakwaan mencegahnya melampiaskan itu
empati kepada sesama, serta rela berkorban untuk orang lain karena tahu mudarat yang bakal ditimbulkan. Termos hanya
dalam setiap keadaan. Bahkan, ia tidak hanya suka memberi menuangkan air panas pada saat yang jelas maslahatnya dan
kepada orang yang dicintainya, tapi juga kepada orang-orang betul-betul dibutuhkan. Patutlah pada kesempatan lebaran ini,
memang membutuhkan. Dalam konteks Ramadhan dan Idul Fitri, umat Islam mengontrol emosinya sebaik mungkin. Mencegah
sifat takwa pertama ini sebenarnya sudah mulai didorong oleh amarah menguasai dirinya, dan bersikap kepada orang-orang
Islam melalui ajaran zakat fitrah. Zakat fitrah merupakan simbol pernah membuatnya marah secara wajar dan biasa-biasa saja.
bahwa “rapor kelulusan” puasa harus ditandai dengan Ramadhan semestinya telah melatih orang untuk berlapang dada,
mengorbankan sebagian kekayaan kita dan menaruh kepedulian bijak sana, dan tetap sejuk menghadapi situasi sepanas apa pun.
kepada mereka yang lemah. Ayat tersebut menggunakan fi’il
Ciri ketiga orang bertakwa adalah memaafkan kesalahan orang
mudhari’ yunfiqûna yang bermakna aktivitas itu berlangsung
lain. Sepanjang Ramadhan, umat Islam paling dianjurkan
konstan/terus-menerus. Dari sini, dapat dipahami bahwa zakat
memperbanyak permohonan maaf kepada Allah dengan Ramadhan tersebut melekat dalam diri kita? Wallahu a’lam bish
membaca: shawab.

‫ف َع ِّني‬ ْ ‫ِب ْال َع ْف َو َف‬


ُ ‫اع‬ ُّ ‫ال َّل ُه َّم ِإ َّن َك َعفُ ٌّو ُتح‬ ِ َ ‫آن ْال َعظِ ْي ِم َو َن َف َعن ِْي َوِإ َّيا ُك ْم ِب َمــا فِ ْيـ ِه مِنَ ْاآليـا‬
‫ت‬ ِ ‫ـار َك هللاُ ل ِْي َو َل ُك ْم فِي ْالقُـ ْـر‬ َ ‫َبـ‬
“Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, menyukai orang yang َّ ‫ َو َت َق َّبل َ ِم ِّن ْي َو ِم ْن ُك ْم ِتالَ َو َت ُه ِإ َّن ُه ه َُو ال‬.‫لح ِك ْي ِم‬
.‫س ِم ْي ُع ا ْل َعلِ ْي ُم‬ َ ‫َوذ ِْك ِر ْا‬
minta ampunan, ampunilah aku.” Kata ‘afw (maaf) diulang tiga
kali dalam kalimat tersebut, menunjukkan bahwa manusia
memohon dengan sangat serius ampunan dari Allah SWT.
Memohon ampun merupakan bukti kerendahan diri di hadapan- Khutbah II
Nya sebagai hamba yang banyak kesalahan dan tak suci. Cara
ini, bila dipraktikkan dengan penuh pengahayatan, sebenarnya ‫ش ِر ْي َك‬َ َ‫ش َه ُد َأنْ الَِإ َل َه ِإالَّ هللاُ َو ْح َدهُ ال‬
ْ ‫ َأ‬، َ‫هلل َر ِّب ا ْل َعا َل ِم ْين‬
ِ ِ ‫ اَ ْل َح ْم ُد‬،×7 ‫هللَا ُ َأ ْك َب ُر‬
melatih orang selama Ramadhan tentang pentingnya maaf. Bila
diri kita sendiri saja tak mungkin suci dari kesalahan, alasan apa
َ ‫سـ ِّل ْم َع َلى‬
‫سـ ِّي ِد َنا ُم َح َّم ٍد‬ َ ‫صـل ِّ َو‬ ُ ‫ش َه ُد َأنَّ ُم َح َّمدًا َع ْبـ ُدهُ َو َر‬
َ ‫ اَل َّل ُه َّم‬،‫سـ ْولُ ُه‬ ْ ‫َل ُه َوَأ‬
yang kita tidak mau memaafkan kesalahan orang lain? Maaf َّ‫هللا َحـ َّق ُت َقا ِتـ ِه َوالَ َت ُمـ ْـو ُتن‬ ِ َ‫ َف َيا ِع َباد‬. َ‫ص َح ِاب ِه َأ ْج َم ِع ْين‬
َ ‫هللا ِا َّتقُـ ْـوا‬ ْ ‫َو َع َلى آلِ ِه َوَأ‬
merupakan sesuatu yang singkat  namun bisa terasa sangat
berat karena persoalan ego, gengsi, dan unsur-unsur nafsu ‫هللا َو َمالَِئ َك َتـــ ُه‬
َ َّ‫الى ف ِْي ِك َت ِابـــ ِه ْال َعظِ ْي ِم "ِإن‬ َ ‫ َقـــال َ هللاُ َت َعـــ‬  َ‫ِإالَّ َوَأ ْن ُت ْم ُم ْســـلِ ُم ْون‬
lainnya. Amatlah arif ulama-ulama di Tanah Air yang menciptakan
tradisi bersilaturahim dan saling memaafkan di momen lebaran.
."‫سـ ِّل ُم ْوا َت ْسـلِ ْي ًما‬ َ ‫ َيــا َأ ُّي َهــا ا َّل ِذ ْينَ َأ َم ُنـ ْـوا‬,‫لى ال َّن ِب ِّي‬
َ ‫صـلُّ ْوا َع َل ْيـ ِه َو‬ َ ‫صـلُّ ْونَ َع‬ َ ‫ُي‬
Sempurnalah, ketika kita usai membersihkan diri dari kesalahan- َ‫ َوال َّت ِاب ِع ْين‬. َ‫ص َح ِاب ِه َأ ْج َم ِع ْين‬ْ ‫لى اَلِ ِه َوًأ‬َ ‫س ِّي ِد َنا ُم َح َّم ٍد َو َع‬ َ ‫لى‬ َ ‫س ِّل ْم َع‬ َ ‫صل ِّ َو‬َ ‫اَل َّل ُه َّم‬
kesalahan kepada Allah, selanjutnya kita saling memaafkan
kesalahan masing-masing di antara manusia. Sudah berapa kali ‫ َو َع َل ْي َنــا َم َع ُه ْم ِب َر ْح َم ِتـ َك‬.‫لى َي ْو ِم الـ ِّد ْي ِن‬
َ ‫ان ِإ‬
ٍ ‫س‬َ ‫َو َت ِاب ِع ال َّت ِاب ِع ْينَ َو َمنْ َت ِب َع ُه ْم بِِإ ْح‬
puasa kita lewati sepanjang kita hidup? Sudahkah ciri-ciri sukses
َ‫ َو ْال ُمـــْؤ ِم ِن ْين‬,ِ‫ِـــر لِ ْل ُم ْســـلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْســـلِماَت‬
ْ ‫اغف‬ ْ ‫الـــرا ِح ِم ْينَ اَل َّل ُه َّم‬
َّ ‫َيـــا اَ ْر َح َم‬
‫ت َيــا‬‫ب الـ َّد َع َوا ِ‬ ‫ب ُم ِج ْي ُ‬ ‫سـ ِم ْي ٌع َقـ ِ‬
‫ـر ْي ٌ‬ ‫اء ِم ْن ُه ْم َو ْاَأل ْم َوا ِ‬
‫ت ِإ َّن َك َ‬ ‫َو ْال ُمْؤ ِم َناتِ‪ ,‬اََأْل ْح َي ِ‬
‫لح ِّق َوَأ ْن َت َخ ْيـ ُر ْال َفـا ِت ِح ْينَ ‪.‬‬‫اجاتِ‪َ .‬ر َّب َنا ا ْف َت ْح َب ْي َن َنا َو َب ْينَ َق ْو ِم َنـا ِبـاْ َ‬ ‫لح َ‬‫َقاضِ َي ْا َ‬
‫ار عِ َبــا َد ِ‬
‫هللا ِإنَّ‬ ‫اب ال َّن ِ‬‫س َن ًة َوقِ َنا َع َذ َ‬
‫س َن ًة َوفِي ْاآلخ َِر ِة َح َ‬ ‫َر َّب َنا َأ ِت َنا فِي ال ُّد ْن َيا َح َ‬
‫اء َو ْال ُم ْن َك ِر‬
‫ش ِ‬‫هى َع ِن ْال َف ْح َ‬ ‫اء ذِي ْالقُ ْر َ‬
‫بى َو َي ْن َ‬ ‫ان َوِإ ْي َت ِ‬
‫س ِ‬‫هللا َيْأ ُم ُر ِبا ْل َعدْ ِل َو ْاِإل ْح َ‬
‫َ‬
‫هللا َيـ ْـذ ُك ْر ُك ْم َوادْ ُعـ ْـوهُ َي ْس ـ َت ِج ْب َل ُك ْم‬ ‫َو ْال َب ْغيِ َي ِع ُظ ُك ْم َل َع َّل ُك ْم َتـ َـذ َّك ُر ْونَ ‪َ .‬فـ ْ‬
‫ـاذ ُك ُر ْوا َ‬
‫هللا َأ ْك َبــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ ُر‬ ‫َو َلــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــذ ِْك ُر ِ‬

You might also like