Professional Documents
Culture Documents
Khutbah IDUL FITRI 2021
Khutbah IDUL FITRI 2021
ان َم ِريْضا ً ْو َع َلى َس َف ٍر َف ِع َّدةٌ ِمنْ ي ٍ َش ِه َد ِم ْن ُك ُم ال َّشه َْر َف ْل َيصُمْ ُه َو َمنْ َك َ
هللَا ُ َأ ْك َب ُر هللَا ُ َأ ْك َب ُر هللَا ُ َأ ْك َبرُ ،هللَا ُ َأ ْك َب ُر هللَا ُ َأ ْك َب ُر هللَا ُ َأ ْك َب رُ ،هللَا ُ َأ ْك َب ُر هللَا ُ َأ ْك َب ُر ي ُِري ُد هَّللا ُ ِب ُك ُم ْاليُسْ َر َوال ي ُِر ْي ُد ِب ُك ُم ْالعُسْ َر َولِ ُت ْك ِملُوا ْال ِع َّد َة َولِ ُت َك ِّبرُوا هَّللا َ َع َلى َم ا
ص ْيالً ،الَ ِإل َه هللا ب ُْك َر ًة َوَأ ِ
ان ِ هلل َك ِثيْرً ا َو ُسب َْح َ هللَا ُ َأ ْك َب ُر هللَا ُ َأ ْك َب ُر َك ِبيْرً ا َو ْال َحمْ ُد ِ ِ َهدَا ُك ْم َو َل َعلَّ ُك ْم َت ْش ُكر َ
ُون
ابص َر َع ْب دَ هَُ ،وَأ َع َّز ُج ْن َدهَُ ،و َه َز َم ْاَألحْ َز َ ص َد َق َوعْ َدهَُ ،و َن َ ِإالَّ هللاُ َوحْ دَ هَُ ، Allahu Akbar,3x wa lillahilh hamd,
َوحْ دَ هُ ،الَ ِإل َه ِإالَّ هللاُ َوالَ َنعْ ُب ُد ِإالَّ ِإيَّاهُ م ُْخلِصِ ي َْن َل ُه ال ِّدي َْن َو َل ْو َك ِر َه ْال َك ا ِفر ُْو َن، Lebaran atau momen Idul Fitri hampir selalu diwarnai dengan
اس. ت للِ َّن ِ ص َي ِام َو ْال ِق َي ِام َو َج َع َل َنا َخي َْر ُأ َّم ٍة ُأ ْخ ِر َج ْ ان َوَأ َعا َننا َ َع َ
لى ال ِّ ض َ َشه ِْر َر َم َ
Gema takbir dikumandangkan di malam harinya, kadang disertai
ك ْال َح ُق ْالم ُِبيْنُ َ ،وَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه َخ ا َت ُم ال َّن ِب ِّيي َْنَ .و َّ
الص الَةُ ْال َملِ ُ dan istimewa, serta bersiap bepergian untuk silaturahim ke
ان َوال َّسالَ ُم َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى آلِ ِه َو َ
ص حْ ِب ِه َوال َّت ِاب ِعي َْن َو َمنْ َت ِب َع ُه ْم بِِإحْ َس ٍ
sanak kerabat hingga berkunjung ke beberapa wahana liburan
Ramadhan selama satu bulan penuh. Sepanjang bulan suci Aktivitas ibadah sunnah diganjar senilai ibadah wajib, sementara
tersebut, mereka menahan lapar, haus, hubungan seks, dan hal- ibadah wajib diberi pahala seperti 70 waib pada bulan lainya.
hal lain yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga Selayak siswa sekolah yang mendapatkan rapor selepas
matahari terbenam. Secara bahasa, shaum (puasa) memang melewati masa-masa ujian, demikian pula orang-orang yang
bersinonim dengan imsâk yang artinya menahan. Ramadhan berpuasa. Setelah melewati momen-momen penting sebulan
merupakan arena kita berlatih menahan diri dari segala macam penuh, umat Islam pun berhak mendapatkan hasilnya. Apa hasil
godaan material yang bisa membuat kita lupa diri. Proses latihan itu? Jawabannya tak lain adalah predikat “takwa”, sebagaimana
tersebut diwujudkan dalam bentuk larangan terhadap hal-hal terdapat di al-Baqarah ayat 183:
halal-halal saja mampu, apalagi menahan diri dari yang haram- "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
haram. Puasa itu ibarat pekan ujian nasional bagi siswa sekolah. sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar
Selama seminggu itu para murid digembleng untuk belajar lebih kamu bertakwa."
serius, mengurangi jam bermain, dan menghindari hal-hal lain Takwa merupakan standar paling tinggi tingkat kemuliaan
yang bisa mengganggu hasil ujian tersebut. Ramadhan tentu manusia. Seberapa tinggi derajat mulia manusia tergantung pada
lebih dari sekadar latihan. Ia wahana penempaan diri sekaligus seberapa tinggi takwanya. Inna akramakum ‘indallâhi atqâkum.
saat-saat dilimpahkannya rahmat (rahmah), ampunan
Dalam konteks puasa Ramadhan, tentu takwa tak bisa digapai Karena puasa sudah kita lewati dan tak ada jaminan kita bakal
dengan sebatas menahan lapar dan dahaga. Ada yang lebih bertemu Ramadhan lagi, pertanyaan yang lebih relevan bukan
substansial yang perlu ditahan, yakni tergantungnya manusia saja “kemenangan atas apa yang sedang kita Idul Fitri?” tapi juga
kepada hal-hal selain Allah, termasuk hawa nafsu. Orang yang “apa tanda-tanda kita telah mencapai kemenangan?”. Jangan-
berpuasa dengan sungguh-sungguh akan mencegah dirinya dari jangan kita seperti yang disabdakan Nabi, termasuk golongan
segala macam perbuatan tercela semacam mengubar syahwat, yang sekadar mendapatkan lapar dan dahaga, tanpa pahala? Jika
berbohong, bergunjing, merendahkan orang lain, riya’, menyakiti standar capaian tertinggi puasa adalah takwa, maka tanda-tanda
pihak lain, dan lain sebagainya. Tanpa itu, puasa kita mungkin bahwa kita sukses melewati Ramadhan pun tak lepas dari ciri-
sah secara fiqih, tapi belum tentu berharga di mata Allah ciri muttaqîn (orang-orang yang bertakwa). Semakin tinggi
subhanahu wata’ala. Rasulullah sendiri pernah bersabda: kualitas takwa kita, indikasi semakin tinggi pula kesuksean kita