Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Rafia Adam1
Djefry Deeng2 Mahyudin Damis3
ABSTRACT
North Maluku is one of the provinces in Indonesia which is also rich in art and
culture. Ternate City is also a city famous for its art and culture, Ternate City
has traditional arts that have been passed down by its ancestors. Ternate
society grows and develops with all its cultural diversity. One of them is the
Cakalele dance, which is a traditional war dance used to welcome guests or
in traditional celebrations.
The meaning of Cakalele dance is that it contains divine values and religious
symbols. This can be seen by the rituals that must be performed by the dancer
during the dance. there are also three messages implicit in the Cakalele dance,
namely, regulating a good relationship with God, nature and man, and man
with other humans. Cakalele dance also has meaning as a way for man to
maintain his dignity and self-esteem.
This Cakalele dance was once performed in pairs, namely men and women,
but now it is very rare to find dancing in pairs now all that is often found is
only men, while women are no longer involved. Similarly, the accompaniment
musical instruments used in Cakalele dance have now undergone changes, in
the past people who held musical instruments in the form of tifa, gongs and
bamboo flutes existed in the performance arena, but now it has changed that
people who hold these traditional musical instruments are now replaced with
electronic musical instruments only.
1
Mahasiswa Antropologi Fispol Unsrat
2
Pembimbing I KTIS
3
Pembimbing II KTIS
1 1
1
Jurnal Holistik ISSN: 1979-0481
2
Vol. 15 No. 2 / April – Juni 2022
3 31
1
Jurnal Holistik ISSN: 1979-0481
4
Vol. 15 No. 2 / April – Juni 2022
5 51
1
Jurnal Holistik ISSN: 1979-0481
6
Vol. 15 No. 2 / April – Juni 2022
7 71
1
Jurnal Holistik ISSN: 1979-0481
8
Vol. 15 No. 2 / April – Juni 2022
9 91
1
Jurnal Holistik ISSN: 1979-0481
10
Vol. 15 No. 2 / April – Juni 2022
11 1
1
Jurnal Holistik ISSN: 1979-0481
khas dari jaman dulu hanya saja, yang disebabkan banyak sekali
orang-orang sekarang yang masyarakat yang lebih memen-
menyaksikan tari Cakalele merasa tingkan popularitas, tertantang
tidak estetik karena tidak dilibatkan untuk mengetahui hal-hal yang
perempuan. Demikian pula cara baru, ikut-ikutan dalam mengikuti
memainkan dan memegang tari Cakalele sehingga makna
peralatan musik tradisional dahulu persatuan, unsur-unsur ritus
dan sekarang. Dahulu orang-orang penyucian diri baik fisik maupun
yang memegang alat musik psikis kini tidak lagi di tekankan.
tradisional seperti; gong, tifa, Makna Dalam Tarian Cakalele
suling bambu dan karang bia.
Masyarakat Kelurahan Dufa-
Mereka saling berinteraksi
dufa yang biasa melaksanakan
membahas mengenai musik yang
tarian Cakalele ini, memaknai
nantinya mereka mainkan, namun
tarian Cakalele ini yang paling
sekarang sudah terjadi perubahan
penting adalah sebagai ucapan
dalam memainkan peralatan musik
syukur kepada Tuhan, mereka juga
tradisional. saat ini masyarakat
memaknai tarian Cakalele sebagai
setempat menggunakan alat musik
ajang ‘baku kenal’ atau berkenalan
modern seperti alat elektronik. Hal
dengan orang yang baru pertama
ini yang membuat hilangnya
kali dikenal pada saat pelaksanaan
perubahan sosial. sehingga masya-
tarian Cakalele.
rakat setempat tidak lagi peduli
dengan alat musik tradisional Hal yang menarik juga penulis
karena orang-orang yang dulunya temukan dari hasil penelitian ini
memegang alat musik tradisional adalah, walaupun ada sedikit
sudah tua dan sebagian sudah perubahan makna dalam tarian
meninggal. Hal ini yang men- Cakalele tetapi masih ada juga
dorong terjadinya perubahan pada masyarakat yang mempertahankan
zaman dulu dan sekarang. nilai-nilai budaya, yang di turunkan
oleh para orang tua dahulu. yang di
Namun tarian Cakalele ini
mana Masyarakat percayai bahwa
mengalami pergeseran, Cakalele
makna dari tari Cakalele ini adalah
yang dulunya lebih menekankan
ucapan syukur kepada Tuhan, dan
makna persatuan dan unsur-unsur
nenek moyang kita, di mana
ritus kini mengalami pergeseran
dulunya nenek moyang kita
12
Vol. 15 No. 2 / April – Juni 2022
13 1
31
Jurnal Holistik ISSN: 1979-0481
14
Vol. 15 No. 2 / April – Juni 2022
15 1
51
Jurnal Holistik ISSN: 1979-0481
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hamid Hasan. 1999 Aroma sejarah dan budaya Ternate. Jakarta : LKIS
Noor Said, Rini. 2010. Mengenal Tarian Dan Seni Maluku Dan Halmahera.
EDISI, Cet.1. Semarang : Sindur Press
Prayogi, Ryan & Endang, D. 2016 Pergeseran Nilai-nilai Budaya Pada Suku
Bonai Sebagai Civic Culture Di Kecamatan Bonai Darusalam
Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Jurnal Humanika ISSN
2502-5783 (online), ISSN 1412-9418 (print) Vol 23, No 1 (2016)
16
Vol. 15 No. 2 / April – Juni 2022
Rumahuru, Y.Z. 2009. Wacana Kekuasaan Dalam Ritual: Studi Kasus Ritual
Ma’atenu di Pelauw, dalam Irwan Abdullah (ed.), Dinamika
Masyarakat dan Kebudayaan Kontemporer. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar dan TICI Publication.
Susanto, Astrid S. 1999. Komunikasi dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Bina
Cipta
17