You are on page 1of 9

Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021

DOI: 10.36565/jab.v10i1.316
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

Gambaran Derajat Dismenore dan Upaya Mengatasinya di Pondok


Pesantren Darussalam Al-Hafidz Kota Jambi
Ria Febrina
Prodi DIII Kebidanan STIKes Biturrahim Jambi, Indonesia
Email: febrinaria2002@gmail.com.

Submitted : 03/12/2020 Accepted: 21/1/2021 Published: 06/03/2021

Abstract
Dysmenorrhea is a menstrual disorder that is often experienced by young women. Dysmenorrhoea
is characterized by lower abdominal pain and may be accompanied by other symptoms. The
incidence of dysmenorrhea in Indonesia consists of primary dysmenorrhea 54.89% and secondary
dysmenorrhea 9.36%. Dysmenorrhea can have a negative impact on young women, namely
disruption in teaching and learning activities so that it will affect academic or academic
achievement. This study is to describe the degree of dysmenorrhea and the efforts to overcome it in
the Darussalam Al-Hafidz Islamic Boarding School, Jambi City. This type of quantitative research
with a descriptive design. Respondents who have experienced dysmenorrhea as many as 31
respondents were sampled in this study.The data collection technique was done by filling out a
questionnaire. The data is presented in a frequency distribution table. The results of the study most of the
respondents experienced a degree of mild pain dysmenorrhea as many as 80.6% of respondents, most of the
efforts to treat dysmenorrhea by non-pharmacological means by applying balsam or lotion as much as
71.0%. Most of the respondents experienced mild pain dysmenorrhea and Most of the efforts to
treat dysmenorrhea are non-pharmacological by applying balsam or lotion.
Keywords: dysmenorrhea, menstrual disorders, teenage girl.

Abstrak
Dismenore merupakan gangguan menstruasi yang sering dialami oleh remaja putri. Dismenore
ditandai dengan nyeri perut bagian bawah dan dapat disertai gejala lainnya. Angka kejadian
dismenore di Indonesia terdiri atas dismenore primer 54,89% dan dismenore sekunder 9,36%.
Dismenore dapat memberikan dampak yang buruk bagi remaja putri yaitu menimbulkan gangguan
dalam kegiatan belajar mengajar sehingga akan berpengaruh pada prestasi di bidang akademik
maupun non akademik. Penelitian ini untuk mendeskripsikan derajat dismenore dan upaya
penanggulangannya di Pondok Pesantren Darussalam Al-Hafidz Kota Jambi. Jenis penelitian
kuantitatif dengan desain deskriptif. Responden yang pernah mengalami dismenore sebanyak 31
responden dijadikan sampel dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
pengisian kuesioner. Data disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian sebagian
besar responden mengalami derajat nyeri ringan dismenore sebanyak 80,6% responden, sebagian
besar upaya pengobatan dismenore secara non farmakologis dengan mengoleskan balsam atau
lotion sebanyak 71,0%. Sebagian besar responden mengalami nyeri dismenore dan nyeri ringan.
Pengobatan dismenore sebagian besar bersifat non farmakologis dengan mengoleskan balsam atau
losion.
Kata kunci: dismenore, gangguan menstruasi, remaja putri

PENDAHULUAN tahun sangat luas dan mencakup seluruh


Masa remaja (Adolescence) area pertumbuhan dan perkembangan
merupakan masa di mana terjadi transisi (Perry & Potter 2009). Menurut World
masa kanak-kanak menuju dewasa, Health Organization (WHO) (2014), remaja
biasanya antara usia 13 dan 20tahun, yang adalah penduduk dalam rentang usia 10-19,
mengalami perubahan psikologis, kognitif, dan masa remaja terbagi atas masa remaja
dan seksualitas. Anak usia sekolah awal (early adolescence) berusia 10-13
mengalami perubahan mulai dari 6-18 tahun, masa remaja tengah (middle

187
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.316
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

adolescence) berusia 14-16 tahun dan masa Amerika Serikat, dismenore diakui sebagai
remaja akhir (late adolescence) berusia 17- penyebab paling sering ketidakhadiran di
19 tahun. sekolah yang dialami remaja putri. Angka
Pada masa remaja terjadi peristiwa kejadian dismenore di Indonesia sebesar
yang sangat penting yaitu peristiwa 54,89% dismenore primer dan 9,36%
pubertas. Peristiwa pubertas merupakan dismenore sekunder.
serangkaian peristiwayang mengarah Dismenore ringan terjadi di skala
kematangan seksual dengan terjadinya nyeri 1-4, dismenore sedang terjadi di skala
percepatan pertumbuhan, pematangan nyeri 5-6, dan dismenore berat terjadi pada
tulang rangka, perkembangan karakteristik skala nyeri 7-10 (Leppert 2004). Dismenore
seksual dan pencapaian fertilitas. Salah satu dibedakan menjadi dismenore primer dan
proses pematangan seksual yang terjadi dismenore sekunder. Dismenore primer
pada remaja perempuan dalam masa terjadi pada 6-12 bulan setelah menarche
pubertas ini adalah terjadinya menstruasi dan berlanjut hingga usia 20-an, dismenore
pertama/menarche (Norwitz and Schorge primer disebabkan karena tingginya kadar
2008). prostaglandin. Sedangkan dismenore
Menstruasi adalah suatu proses yang sekunder merupakan nyeri menstruasi
normal, yang terjadi setiap bulannya pada yang disebabkan oleh keadaan patologi dari
hampir semua wanita.Menstruasi terjadinya pelvik atau uterus, dapat terjadi setiap
pengeluaran darah, dalam jangka waktu 3-5 waktu setelah menarche dan ditemukan
hari setiap bulannya (Wiknjosastro 2009). pada usia 25-33 tahun (Dewi 2012).
Pada saat menstruasi sering muncul Dismenore juga memberikan dampak
keluhan, khususnya pada perempuan usia yang buruk bagi remaja putri, yaitu
produktif. Keluhan ini tidak hanya menimbulkan gangguan dalam kegiatan
mengganggu masalah kesehatan reproduksi, belajar mengajar, tidak memperhatikan
tetapi dapat juga mengganggu produktivitas penjelasan yang diberikan oleh guru, dan
perempuan sehari-hari. kecenderungan tidur di kelas saat kegiatan
Gangguan menstruasi yang sering belajar mengajar. Ini berpengaruh pada
dialami perempuan seperti nyeri perut prestasi dibidang akademik maupun non
bagian bawah, menstruasi yang tidak akademik.Banyak remaja yang mengeluh
teraturnyeri pinggang, dan salah satunya bahkan tidak mau masuk sekolah pada saat
yaitu dismenore (Kasdu, 2005). Dismenore menstruasi. Semakin berat derajat nyeri
merupakan nyeri perut bagian bawah yang yang dialami maka aktivitas belajarnya
terkadang rasa nyeri tersebut meluas hingga pun semakin terganggu (Iswari et al. 2014).
ke pinggang, punggung bagian bawah dan Dampak yang paling banyak
paha (Badziad, 2003). Ada tiga tingkat dirasakan karena dismenore adalah
derajat dismenore, yaitu dismenore ringan, keterbatasan aktivitas fisik, isolasi sosial,
dismenore sedang, dan dismenore berat konsentrasi yang buruk, dan
(Manuaba, 1999). ketidakhadiran dalam proses belajar
Menurut WHO dalam penelitian mengajar (Farotimi et al. 2015). Perilaku
Yulita, dkk (2019), angka kejadian dalam mengatasi nyeri dismenore pada
dismenore cukup tinggi di seluruh dunia. remaja dapat dilakukan dengan beberapa
Rata-rata insidensi terjadinya dismenore cara, diantaranya pergi ke rumah sakit,
pada wanita muda antara 16,8-81%. Rata- pusat kesehatan masyarakat, dokter pribadi,
rata di negara Eropa dismenore terjadi pada mengonsumsi obat herbal, minum obat dari
45-97% wanita. Dengan prevalensi toko terdekat, kompres hangat, dan
terendah di Bulgaria (8,8%) dan tertinggi beristirahat (Gustina and Djannah 2017).
mencapai 94% di negara Finlandia. Di

188
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.316
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

Penelitian yang dilakukan oleh Tabel 1 Distribusi frekuensi usia pada


(Anisa Wulandari, Hasanah, and Woferst siswi yang mengalami dismenore
2012) yang dilakukan pada siswi SMP di
Kecamatan Lima Puluh Koto Pekan Baru Usia Frekuen Persentase
(rentang usia 12-14 tahun) didapatkan Remaja si (%)
sebagian besar responden mengalami 16 22 71.0
dismenore pada tingkat nyeri sedang (48,
1%). Penelitian Yulita, dkk (2019) sebagian 17 6 19.4
besar siswi SMA Negeri Purwodadi 18 2 6.5
Sumatera Selatan mengalami nyeri 19 1 3.2
dismenore sedang sebanyak 33 siswi Total 31 100.0
(68,8%).
Berdasarkan studi pendahuluan yang Usia responden sebagian besar berada
dilakukan oleh penulis di Pondok Pesantren pada usia 16 tahun sebanyak 22 responden
Darussalam Al-Hafidz Kota Jambi pada 10 (71 %).
siswi terdapat 8 siswi sering mengalami Rata-rata usia yang mengalami
nyeri haid. Ketika studi pendahuluan, dismenore di Pondok Pesantren Darussalam
peneliti juga melakukan wawancara kepada Alhafidz yaitu berumur 16 tahun sebanyak
8 siswi yang mengalami masalah dismenore 22 (70%) responden. Menurut Depkes
dan menanyakan upaya penanganan yang (2009) bahwa usia remaja dengan rentang
dilakukan ketika merasakan nyeri 12-16 tahun merupakan kategori masa
menstruasi yang dialami siswi. remaja awal. Masa remaja awal ditandai
Tujuan penelitian ini adalah untuk dengan hampir lengkapnya pertumbuhan
mengetahui gambaran derajat dismenore pubertas, timbulnya ketrampilan-
dan upaya mengatasinya di Pondok ketrampilan berpikir yang baru,
Pesantren Darussalam AL-Hafidz Jambi. peningkatan pengenalan terhadap
datangnya masa dewasa dan keinginan
METODE PENELITIAN untuk meningkatkan jarak emosional dan
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif psikologis dengan orang tua (Rukmini,
dengan desain deskriptif. Populasi dalam 2004).
penelitian ini adalah siswi kelas X, Xi dan Hasil yang didapat dalam penelitian
XII yang pernah mengalami dismenore sesuai dengan penelitian Rakhma (2012) di
berjumlah 31 orang. Sampel dalam SMK Arjuna Depok Jawa Barat bahwa
penelitian ini adalah Semua responden yang mayoritas usia remaja putri tingkat SMA
mengalami dismenore. Analisis data adalah 15.9 tahun. Hal ini sesuai dengan
menggunakan SPSS analisis univariat untuk teori menurut Pearce dalam buku
mengetahui distribusi frekuensi derajat Proverawati (2009) bahwa permulaan
dismenore masing-masing siswi dan untuk menstruasi pada seorang gadis pada masa
mengetahui upaya penanganan dismenore pubertas, yang biasa muncul pada usia 11-
secara farmakologi dan non farmakologi. 14 tahun.
Gambaran Derajat Menstruasi
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian
Gambaran Usia didapatkan distribusi frekuensi derajat
Berdasarakan hasil penelitian, didapatkan menstruasi sebagai berikut :
gambaran usia sebagai berikut :

189
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.316
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

Tabel 2 Distribusi frekuensi derajat (48.4%) melakukan teknik guided imagery,


menstruasi pada siswi yang mengalami 14 (45.2%) responden menggunakan
dismenore kompres hangat dan melakukan pemijatan,
11 (35.5%) menggunakan ramuan herbal, 9
Derajat Frekuensi Persentase (29 %) responden melakukan mandi air
Dismenore (%) hangat dan olah raga, 1 (3.2%) reponden
Nyeri Ringan 25 80.6 melakukan dengan berzikir.
Nyeri Sedang 4 12.9 Sebagian besar responden melakukan
Nyeri Berat 2 6.5 upaya penanganan dismenore dengan upaya
Total 31 100.0 mengolesi perut menggunakan balsam atau
lotion. Hal ini didukung oleh teori yaitu
Sebagian besar responden mengalami pengompresan dengan air hangat, ketika
derajat dismenorhe dengan nyeri ringan nyeri menstruasi datang, lakukan
sebanyak 25 (80.6) responden. pengompresan menggunakan air hangat di
perut bagian bawah karena dapat membantu
Gambaran Upaya Penanganan merilekskan otot-otot dan sistem saraf.
dismenore dengan non farmakologi Selain itu mandi air hangat dan mengolesi
Berdasarkan hasil didapatkan distribusi bagian yang nyeri dengan balsem atau
frekuensi upaya penanganan dismenorhe lotion penghangat dapat juga dilakukan
dengan non farmakologi sebagai berikut : untuk menurunkan nyeri. Respon fisiologis
Tabel 3 Distribusi frekuensi upaya yang ditimbulkan dari teknik ini adalah
penanganan dismenore dengan non vasodilatasi atau pelebaran pembuluh
farmakologi pada siswi yang mengalami darah, sehingga dapat meningkatkan aliran
dismenore darah ke bagian tubuh yang sakit dan
mampu menurunkan viskositas yang dapat
Upaya Penanganan Frekuensi Persentase mengurangi ketegangan otot,dengan respon
Dismenore (%) tersebut dapat meningkatkan relaksasi otot
Menarik nafas dalam 19 61.3 dan menurunkan nyeri (Bobak, 2005).
Teknik distraksi 15 48.4
Kompres hangat 14 45.2
Melakukan upaya penanganan
Mandi dengan air hangat 9 29.0 dismenore dengan istirahat atau tidur
Ramuan herbal 11 35.5 merupakan salah satu upaya yang banyak
Teknik guided imagery 15 48.4 dilakukan dalam menghadapi dismenore
Mengolesi balsam atau 22 71.0 pada remaja putri di Pondok Pesantren
lotion
Melakukan Pemijatan 14 45.2
Darusslaam Al-Tahfidz.Hasil penelitian
Melakukan posisi knee 19 61.3 Rakhma (2012) dari 129 responden terdapat
chest 60 siswi melakukan upaya dismenore
Olah raga 9 29.0 dengan melakukan istirahat atau tidur.
Beristirahat atau tidur 20 64.5 Didukung oleh teori menurut Hidayat
Berzikir 1 3.2
(2008) istirahat merupakan keadaan relaks
Upaya penanganan dismenore dengan tanpa adanya tekanan emosional, bukan
cara non farmakologi bahwa yang hanya keadaan tidak beraktivitas tetapi juga
dilakukan oleh responden yaitu sebanyak kondisi yang membutuhkan ketenangan.
22 (71 %) responden mengolesi balsem Sebanyak 19 reponden (61.3%)
atau lotion, 20 (64.5%) responden melalukan upaya mengatasi dismenore
beristirahat atau tidur, 19 (61.3%) dengan menarik napas dalam, hal ini sesuai
responden menarik napas dalam dan dengan teori bagwa teknik menarik nafas
melakukan posisi knee chest, 17 (54.8%) dalam yaitu menarik nafas dalam dari
responden melakukan teknik distraksi, 15 hidung dan perlahan-lahan udara

190
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.316
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

dihembuskan melalui mulut.Hal ini dapat Sebanyak 15 responden (48,4%)


meningkatkan oksigenasi darah, melakukan upaya mengatasi disminore
menurunkan intensitas nyeri dan dengan teknik guided imagery. Teknik
menurunkan kecemasan (Smeltzer, 2002). guided imagery merupakan pengalaman
Didukung oleh hasil penelitian Dwi sensori buatan yang dapat menurunkan
Haryanti (2018) teknik napas dalam dapat persepsi nyeri secara efektif dan
menurunkan dismenore dari skala nyeri menurunkan reaksi terhadap nyeri. Teknik
sedang menjadi skala nyeri ringan pada ini dapat dilakukan dengan membayangkan
remaja putri di Praktik Mandiri Bidan pengalaman yang menyenangkan dari
Wiwik Ismurtini Sempor. memori, mimpi, fantasi dan penglihatan,
Sebanyak 19 responden (61.3) dengan berfokus kepada pengalaman yang
melakukan upaya mengatasi dismenore dibayangkan, klien dapat mengubah
dengan melakukan posisi knee chest. persepsinya terhadap nyeri yang dialami
Sejalan dengan hasil penelitian Endah (Akatri, 1996). Hal ini didukung oleh
(2016) upaya yang dilakukan untuk penelitian Hera & nicky (2019) menyatakan
mengatasi dismenore dengan melakukan bahwa ada pengaruh pemberian guided
posisi knee chest sebesar 71.05%. hal ini imagery terhadap penurunan nyeri
sesuai dengan teori melakukan posisi knee dismenore pada mahasiswa Program Studi
chest, yaitu menelungkupkan badan di D III Kebidanan STIKES Kurnia Jaya
tempat yang datar, lutut ditekuk dan Persada Tahun 2017.
didekatkan ke dada.Posisi knee chest dapat Sebanyak 14 responden (45,2%)
menggerakkan otot, maka otot menjadi melakukan upaya mengatasi dismenore
lebih kuat dan elastic secara alami sehingga dengan melakukan kompres hangat.
melenturkan otot-otot pada pelvis dan Pengompresan dengan air hangat di perut
membantu kelancaran peredaran darah bagian bawah dapat merelaksasi otot-otot
maka meningkatkan relaksasi otot dan dan system saraf, selain itu mandi air
menurunkan nyeri (Akatri, 1996). hangat dan mengolesi bagian yang nyeri
Sebanyak 15 responden (48,4%) dengan balsam atau lotion penghangat
melakukan upaya penanganan dismenore dapat juga dilakukan untuk menurunkan
dengan melakukan teknik distraksi nyeri (Taruna, 2003). Hal ini sejalan
diantaranya dengan mendengarkan dengan penelitian Asmita & Tri (2017)
sholawat/musik, dan membaca buku. Hal hasil penelitian menyatakan kompres
ini sesuai dengan teori bahwa teknik hangat dapat menurunkan tingkat nyeri
distraksi merupakan teknik pengalihan dismenore pada siswi SMK Perbankan
fokus perhatian terhadap nyeri ke stimulasi Simpang Haru Padang.
lain. Distraksi juga dapat menurunkan Sebanyak 14 responden (45,2%)
nyeri, menurunkan persepsi nyeri dengan melakukan upaya mengatasi dismenore
stimulasi nyeri yang ditransmisikan ke otak. dengan melakukan pemijatan. Pemijatan
Keefektifan distraksi tergantung pada dapat meminimalkan reaksi terhadap
kemampuan pasien untuk menerima dan nyeri.Pemijatan merupakan bentuk aplikasi
membangkitkan input sensori selain nyeri sentuhan dan pergerakan terhadap otot,
(Smeltzer, 2002). Didukung oleh penelitian tendon, dan ligament tanpa memanipulasi
Prasanti (2017) menyatakan bahwa terdapat sendi.Tidak hanya menghalangi persepsi
pengaruh metode distraksi mendengarkan rangsang nyeri tetapi juga merelaksasikan
music terhadap penurunan derajat nyeri kontraksi dan spasme otot karena dapat
dismenore primen pada siswi SMP Negeri 1 memperlancar sirkulasi darah (Smeltzer,
Jaten. 2002). Hal ini sejalan dengan penelitian
Asri, dkk (2017) menyatakan bahwa

191
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.316
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

endorphine massage dapat menurunkan putri di SMP N 2 Siantan, Pontianak. Satu


nyeri dismenore pada mahasiswi Jurusan orang responden melakukan upaya
Kebidanan Poltekkes Kemenkes mengatasi dismenore dengan berzikir.
Tasikmalaya. Didukung oleh teori bahwa seseorang yang
Sebanyak 11 responden (35,5%) merasakan nyeri mempraktekkan
melakukan upaya mengatasi dismenore penanganan dengan pendekatan agama dan
dengan menggunakan ramuan herbal. spiritual (religious coping) seperti berdo’a,
Pengobatan herbal, nyeri haid dapat diatasi mencari dukungan spiritual untuk
dengan minum jamu. Jamu nyeri haid yang mengatasi nyeri (Aziato dalam Lailatul,
sering digunakan banyak mengandung 2018). Hal ini sejalan dengan hasil
simpliasi yang berkhasiat sebagai anti penelitian Lailatul (2018) Bahwa religius
nyeri, anti radang, serta anti spasmodic coping mempengaruhi nyeri saat haid
(anti kejang otot). Simplia dapat diperoleh sebesar 90.7%. Dismenore yang dialami
di bumbu dapur, misalnya kunyit, buah remaja dapat berkurang atau mereda setelah
asam, dan kayu manis. Pembuatannya akan penggunaan religious coping yang dimiliki
diolah seperti jamu ( Wijayakusuma, 2008).
Hal ini didukung oleh penelitianl penelitian Gambaran Upaya Penanganan
Susilawati Reza (2017) menyatakan bahwa Dismenore dengan Farmakologi
terdapat pengaruh pemberian minuman Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
kunyit asam terhadap penurunan intensitas distribusi frekuensi upaya penanganan
dismenore pada mahasiswi Poltekkes dismenorhe dengan farmakologi sebagai
Kemenkes Malang Program Studi D III berikut :
Kebidanan Jember. Tabel 4 Distribusi frekuensi upaya
Sebanyak 9 responden (29%) penanganan dismenore dengan
melakukan upaya mengatasi dismenore farmakologi pada siswi yang mengalami
dengan berolahraga. Olahraga teratur, dismenore di Pondok Pesantren
melakukan olah raga dapat meningkatkan Darussalam Al-Hafid
efisiensi kerja paru, meningkatkan efisiensi Upaya Frekuensi Persentase
kerja jantung, meningkatkan jumlah dan Penanganan (%)
ukuran pembuluh-pembuluh darah yang Dismenore
menyalurkan darah ke seluruh tubuh, Obat warung
meningkatkan volume darah sehingga Feminax 3 9.7
oksigen dapat tersalurkan ke pembuluh- Resep dokter
pembuluh darah di organ reproduksi yang Asam mefenamat 2 6.5
saat dismenore terjadi vasokontriksi.
Olahraga juga dapat meningkatkan Berdasarkan tabel 4 distribusi
pelepasan endorphin (penghilang nyeri frekuensi upaya penanganan dismenore
alami) ke dalam aliran darah. Frekuensi dengan cara farmakologi bahwa yang
latihan olahraga dilakukan 3 kali dalam dilakukan oleh responden yaitu sebanyak 2
seminggu dengan durasi 30 sampai 60 (6.5%) responden mengkonsumsi obat anti
menit akan memberikan efek bagi nyeri dari resep dokter yaitu asam
kesehatan dan keburagan. Hal tersebut mefenamat dan 3 (9.7%) responden
didukung oleh penelitian Melda (2015) mengkonsumsi obat anti nyeri dari warung
yoga efektif dalam menurunkan nyeri yaitu feminax.
dismenore.Begitu juga dengan penelitian Upaya penanganan dismenore dengan
yang dilakukan Nancy (2014) menyatakan farmakologi pada siswi di Pondok
senam dismenore terbukti berpengaruh Pesantren Al-Tahfidz dibagi menjadi dua
dalam menurunkan dismenore pada remaja bagian yaitu minum obat anti nyeri dari

192
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.316
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

obat-obat warung (Feminax, Panadol, dll) obat yang dapat dibeli secara bebas dan
dan minum obat anti nyeri dari resep dokter aman dikonsumsi bila mengikuti aturan
(Asetaminofem, asam mefenamat, aspirin, pakai dan dosis yang tercantum dalam
dll). Siswi yang mengkonsumsi obat-obat kemasan. Wikjosastro (2005)
warung sebanyak 3 siswi, yaitu 3 siswi mengungkapkan pengunaan obat analgesic
mengkonsumsi feminax sedangkan siswi dapat digunakan sebagai terapi simtomatik
siswi yang mengkonsumsi obat anti nyeri dan dapat ditemukan di pasaran.
dari resep dokter sebanyak 2 siswi yaitu
mengkonsumsi asam mefenamat. Gambaran Upaya Penanganan
Hasil penelitian Rakma (2012) Dismenore dengan Derajat Dismenore
sebanyak 16 siswi mengkonsumsi obat anti Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
nyeri dari warung dan 4 siswi gambaran upaya penanganan dismenore
mengkonsumsi obat anti nyeri resep dengan derajat dismenore sebagai berikut:
dokter.Obat tanpa resep dokter merupakan

Tabel 5 Distribusi frekuensi upaya penanganan dismenore dengan farmakologi pada


siswi yang mengalami dismenore

Upaya penanganan Derajat nyeri Derajat nyeri Derajat nyeri Total


ringan sedang berat
F % F % F % F %
Nafas dalam 14 45.2% 3 9.7% 2 6.5 19 61.3
Teknik distraksi 13 41.9 1 3.2 3 9.7 15 48.4
Kompres 10 32.3 3 9.7 1 3.2 14 45.2
Mandi air hangat 8 25.8 0 0 1 3.2 9 29.0
Herbal 8 25.8 2 6.5 1 3.2 11 35.5
Guided Imagery 13 41.9 1 3.2 1 3.2 15 48.4
Balsam/lotion 16 51.6 4 12.9 2 6.5 22 71.0
Pemijatan 11 35.5 1 3.2 2 6.5 14 45.2
Knee chest 14 45.2 3 9.7 2 6.5 19 61.3
Olah raga 7 22.6 1 3.2 1 3.2 9 29.0
Istirahat total 15 48.4 4 12.9 1 3.2 20 64.5
Lainnya 1 3.2 0 0 0 0 1 3.2
Minum obat warung 0 0 1 3.2 2 6.4 3 9.7
Minum obat dokter 0 0 2 6.5 0 0 2 6.5
Responden melakukan lebih dari 1 upaya penanganan dismenore

Berdasarkan tabel 5 distribusi sebanyak 3 (9.7%) responden dan


frekuensi upaya penanganan dismenore upaya penanganan dengan farmakologi
dengan derajat dismenore bahwa responden sebagian besar responden mengkonsumsi
yang mengalami derajat dismenore ringan obat warung sebesar 3 (9.7%) responden.
sebagian besar melakukan upaya pemberian Berdasarkan hasil crosstabulation
balsam atau lotion sebanyak 16 (51.6%) bahwa siswi yang mengalami dismenore
responden, derajat dismenore sedang derajat nyeri ringan sebagian besar
sebagian besar melakukan upaya melakukan upaya pemberian balsam atau
penanganan dengan istirahat total dan lotion sebanyak 16 (51.6%) responden,
pemberian balsam atau lotion sebanyak 4 derajat dismenore sedang sebagian besar
(12.9%) responden, derajat dismenore berat melakukan upaya penanganan dengan
sebagian besar melakukan teknik distraksi istirahat total dan pemberian balsam atau

193
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.316
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

lotion sebanyak 4 (12.9%) responden, Ournal of basic and clinical


derajat dismenore berat sebagian besar reproductive sciences 4 (1).
melakukan teknik distraksi sebanyak 3 Gustina, T. 2015. Hubungan antara usia
(9.7%) responden dan upaya penanganan menarche dan lama menstruasi
dengan farmakologi sebagian besar dengan kejadian dismenore primer
responden mengkonsumsi obat warung pada remaja putri di SMK Negeri 4
sebesar 3 (9.7%) responden. Surakarta. Electronic These and
Disertations Universitas
SIMPULAN Muhammadiyah Surakarta.
Sebagian besar responden mengalami Gustina, E, & S.N Djannah. 2017. “Impact
derajat dismenore nyeri ringan dan sebagian of Dysmenorrhea and Health-Seeking
besar upaya penanganan dismenore Behavior among Female Adolescents.”
dilakukan dengan cara non farmakologi International Journal of Public Health
yaitu dengan cara mengolesi balsam atau Science 6 (2): 141–45.
lotion. Haryanti, Dwi. 2018. Penerapan Teknik
Nafas Dalam terhadap Penurunan
SARAN Nyeri Dismenore pada Remaja Putri
Perlu diadakan penelitian lebih lanjut di PMB Wiwik Ismurtini Sempor
dengan variabel yang berbeda yang Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Riset
berkaitan dengan dismenore, seperti melihat Keperawatan Dan Teknik Penulisan
pengaruh dismenore terhadap aktivitas Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.
belajar dan prestasi siswi, serta melakukan Hidayati, K.R, dkk. 2016. Hubungan
upaya penanganan dengan menggunakan Antara Asupan Kalsium dan Asupan
metode yang lebih lengkap, seperti Zat Besi dengan Kejadian Dismenore
wawancara dan observasi. pada Siswi di SMK Batik 2 Surakarta.
Jurnal Kesehatan. Vol.1:2.
DAFTAR PUSTAKA Iswari, D.P, Kadek, I Surianti, and G
Atikah, dkk. 2009. Menarche (Menstruasi Mastini. 2014. “Hubungan Dismenore
Pertama Penuh Makna). Yogyakarta: dengan Aktivitas Belajar Mahasiswa
Nuha Medika. PSIK FK UNUD Tahun 2014.”
Badziad, A. 2003. Endokrionologi Dan Community of Publishing in Nursing.
Ginekologi Edisi Kedua. Jakarta: Kasdu, Dini. 2005. Solusi Problem Wanita
Media Aesculapius. Dewasa. Jakarta: Puspa Swara.
Bobak. 2004. Buku Ajar Keperawatan Leppert, Phyllis. 2004. Primary Care for
Maternitas Edisi Keempat. Jakarta: Woman. Philadelphia: Lippincott-
EGC. William & Wilkins.
Dahlan, A., & Syahminan, Tri. 2017. Lowdermilk, D.L, et al. 2010. Maternity
Pengaruh Terapi Kompres Hangat Nursing 8th Edition. St. Louis: Mosby
terhadap Nyeri Haid (Dismenore) Elsevier.
pada Siswi SMK Perbankan Simpang Manurung, Melda. 2015. Efektivitas Yoga
Haru Padang. terhadap Nyeri Dismenore Pada
Dewi, N.S. 2012. Biologi Reproduksi. Remaja.
Yogyakarta: Pustaka Rihama. Musyafa'ah, Lailatul. 2018. Hubungan
Farotimi, A.A et al. 2015. “Knowledge, ANntara Religius Coping dengan
Attitude, and Healthcare-Seeking Nyeri Saat Haid pada Remaja.
Behavior Towards Dysmenorrhea Universitas Islam Negeri Sultan
among Female Students of a Provate Syarif Kasim Riau.
University in Ogun State, Nigeria.” Norwitz, E.R, & J.O Schorge. 2008. At a

194
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ) Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.316
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

Glance Obstetri Dan Ginekologi Edisi N 2 Siantan Kabupaten Pontianak.


2. Jakarta: Erlangga. Utami, A.N, Ansar, J, & SIdik, D. Faktor
Perry & Potter. 2009. Fundamental yang berhubungan dengan kejadian
Keperawatan Edisi 7. Jakarta: dismenore pada remaja putri SMA N
Salemba Medika. 1Kahu Kabupaten Bone.
Prasanti, Destri Lisyam. 2017. Pengaruh Tamsuri, A. 2003. Konsep Dan
Metode DIstraksi Mendengarkan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta:
Musik Terhadap Penurunan Nyeri EGC.
Dismenore Primer Siswi Negeri 1 Tracey, Kelly. 2007. 50 Rahasia Alami
Jaten. UniVersitas Sebelas Maret. Meringankan Sindrom Pramenstruasi.
Racmah, Astrida. 2014. “Gambaran Derajat Jakarta: Erlangga.
Disemenore Dan Upaya Penangannya Widyastuti. 2009. Kesehatan Reproduksi.
Pa Siswi Sekolah Menengah Kejuruan Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Arjuna Depok Jawa Barat.” : 468–76. Sarwono Prawirohardjo.
Rahayu, A., dkk. 2017. Pengaruh Wiknjosastro, Hanifa. 2009. Ilmu
Endorphine Massage terhadap Rasa Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina
Sakit Dismenore pada Mahasiswa Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Jurusan Kebidanan Poltekkes Wulandari, A, and D Anurogo. 2011. Cara
Kemenkes Tasikmalaya Tahun 2017. Jitu Mengatasi Nyeri Haid.
Ramaiah. 2006. Mengatasi Gangguan Yogyakarta: CV Andi Offset.
Menstruasi. Yogyakarta: Diglosia Wulandari, Anisa, Oswati Hasanah, and
Medika. Rismadefi Woferst. 2012. “Gambaran
Rumini, dkk. 2004. Perkembangan Anak Kejadian Dan Manajemen Dismenore
Dan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta. Pada Remaja Putri Di Kecamatan
Sinha, S, et al. 2016. “A Study of Menstrual Lima Puluh Kota Pekanbaru.” JOM
Pattern and Prevalence of Fkp 5 No.2.
Dysmenorrhea during Menstruation Yoga, Ahimsa. 2010. “Pengaruh Kebiasaan
among School Going Adolescenct Mengkonsumsi Minuman Kunyit
Girls in Lucknow District, Uttar Asam Terhadap Keluhan Dismenore
Pradesh, India.” International journal Primer Pada Remaja Putri Di
of community medicine and public Kotamadya Surakarta.”
health 2 No.5: 1200–1203. Yusuf, Syamsu. 2009. Psikologi
Smeltzer, Suzanne. 2002. Buku Ajar Perkembangan Anak Dan Remaja.
Keperawatan Medikal Bedah Edisi Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Delapan. Jakarta: EGC. Yulita ES, dkk. 2019. Pengaruh Teknik
Sormin, Nancy, S. 2014. Efektivitas Senam Relaksasi Nafas Terhadap
DIsmenore dalam Mengurangi Dismenorea. Hasanuddin Journal of
Dismenore pada Remaja Putri di SMP Midwifery. Vol 1:1.

195

You might also like