You are on page 1of 10

ZONA KEDOKTERAN VOL.12 NO.

2 MEI 2022
PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP
PENURUNAN DERAJAT DISMENORE PADA SISWI MAS
USHULUDDIN KOTA SINGKAWANG
Ferry Daniel Martinus Sihombing1, Dahlan Gunawan2, Mutiara Permata Putri3
1
Fakultas Kedokteran Universitas Batam, ferrydanielmartinusihombing@univbatam.ac.id
2
Fakultas Kedokteran Universitas Batam, dahlangunawan@univbatam.ac.id
3
Fakultas Kedokteran Universitas Batam, mutipputri08@gmail.com

ABSTRACT
Background:Dysmenorrhea is a gynecological problem defined as cramping pain in the lower
abdomen that occurs during menstruation. Management of dysmenorrhea can use non-
pharmacological therapy such as warm compresses. Warm compresses can cause blood vessel
dilation (vasodilation) so that it can increase blood circulation, relieve ischemia in myometrial cells,
decrease myometrial smooth muscle contraction, increase muscle relaxation and reduce pain due to
spasm or stiffness. Methods: This research is a quantitative research. This research method is pre-
experimental with one group pretest-posttest design. The sampling technique is purposive sampling.
The sample in this study were 74 students who experienced dysmenorrhea in January 2022. Data was
collected using the Numeric Rating Scale (NRS) dysmenorrhea pain scale observation sheet before
(pretest) and after (posttest) warm compresses were given. Data were analyzed using the Wilcoxon
Signed Rank Test. Results: After the Wilcoxon Signed Rank Test, the results showed a p-value of
0.000. The p value is smaller than the significant value or Sig. (2-tailed), which is 0.05(p < 0.05) so
that H0 is rejected, and Ha is accepted. Conclusion:Based on the results of this study, it can be
concluded that there is an effect of giving warm compresses to the decrease in the degree of
dysmenorrhea in students of MAS Ushuluddin Singkawang City in 2022.
Keywords Dysmenorrhea; Warm Compres; Pain

ABSTRAK
Latar Belakang:Dismenore adalah masalah ginekologi yang didefinisikan sebagai nyeri kram pada
perut bagian bawah yang terjadi saat menstruasi. Penatalaksanaan dismenore dapat menggunakan
terapi non farmakologi seperti kompres hangat. Kompres hangat dapat menyebabkan terjadinya
pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga dapat meningkatan sirkulasi darah, meredakan
iskemia pada sel-sel miometrium, menurunkan kontraksi otot polos miometrium, meningkatkan
relaksasi otot dan mengurangi nyeri akibat spasme atau kekakuan. Metode:Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif. Metode penelitian ini adalah Pre Eksperimental dengan desain one group
pretest-posttest. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini
yaitu siswi yang mengalami dismenore pada bulan Januari tahun 2022 sebanyak 74 siswi.
Pengumpulan data menggunakan lembar observasi skala nyeri dismenore Numeric Rating Scale
(NRS) sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diberikan kompres hangat. Data dianalisis
menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil:Setelah dilakukan uji Wilcoxon Signed Rank Test,
hasil penelitian menunjukkan nilai p sebesar 0.000. Nilai p value tersebut lebih kecil dari nilai
signifikan atau Sig.(2-tailed), yaitu sebesar 0,05 (p< 0,05) sehingga H0 ditolak, dan Ha
diterima. Kesimpulan:Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan terdapat pengaruh
pemberian kompres hangat terhadap penurunan derajat dismenore pada siswi MAS Ushuluddin
Kota Singkawang tahun 2022.
Kata Kunci: Dismenore; Kompres Hangat; Nyeri

Universitas Batam Page 97


ZONA KEDOKTERAN VOL.12 NO.2 MEI 2022

PENDAHULUAN individu, sehingga para remaja tidak dapat


Masa remaja merupakan masa peralihan mengikuti kegiatan pembelajarannya dengan
dari anak-anak menuju dewasa. Menurut maksimal bahkan tidak jarang menyebabkan
WHO remaja adalah penduduk yang berada ketidakhadiran di sekolah (Silaen & Ani, 2019).
dalam rentang usia 10-19 tahun Nyeri yang berhubungan dengan
(Maharianingsih & Poruwati, 2021). Pada usia dismenore disebabkan oleh hipersekresi
ini remaja mengalami masa pubertas yang prostaglandin dan peningkatan kontraksi
ditandai dengan pertumbuhan organ fisik yang uterus (Bernardi et al., 2017). Dismenore
cepat dan terjadi proses pematangan pada terbagi menjadi dua yaitu dismenore primer
organ reproduksi (Alam et al., 2021). Salah dan dismenore sekunder. Dismenore primer
satu tanda pubertas yang dialami remaja putri merupakan nyeri menstruasi yang tidak
adalah menarche. Menarche merupakan didasari kondisi patologis, sedangkan
terjadinya menstruasi yang pertama kali (Sari dismenore sekunder merupakan nyeri
& Magga, 2019). menstruasi yang didasari dengan kondisi
Menstruasi merupakan proses pelepasan patologis seperti ditemukannya endometriosis
endometrium yang disertai dengan atau kista ovarium (Larasati & Alatas, 2016).
perdarahan dan terjadi secara berulang setiap Berdasarkan derajat keparahannya,
bulan (Maimunah et al., 2018). Menurut The dismenore dibagi menjadi tiga yaitu ringan
International Federation of Gynecology and (mild), sedang (moderate), dan berat (severe).
Obstetrics, frekuensi menstruasi normal Pada dismenore derajat ringan, rasa nyeri
adalah antara 24 sampai 38 hari dengan durasi hanya terasa pada perut bagian bawah, dan
menstruasi kurang dari 8 hari (Munro et al., belum mengganggu aktivitas. Pada dismenore
2018). Pada saat menstruasi, sering terdapat derajat sedang, rasa nyeri menyebar pada
gangguan-gangguan baik dari segi fisik punggung bagian bawah, atau paha bagian
maupun psikologis. Dari segi fisik salah dalam dengan disertai gejala lain seperti
satunya adalah dismenore (Fauziah et al., penurunan konsentrasi belajar, penurunan
2019). nafsu makan serta terganggunya beberapa
Dismenore adalah masalah ginekologi aktivitas. Pada dismenore derajat berat, nyeri
yang paling umum terjadi di kalangan wanita. telah menyebar ke bagian punggung, panggul,
Dismenore didefinisikan sebagai nyeri kram dan paha dalam, bahkan seringkali disertai
pada perut bagian bawah yang terjadi dengan mual, muntah, lemas, diare, sakit
sebelum atau selama menstruasi (Richi kepala, tidak dapat berkonsentrasi sama
Delistianti et al., 2019). Lebih dari sebagian sekali, hingga kehilangan kesadaran (Wrisnijati
wanita yang menstruasi mengalami nyeri et al., 2019).
selama 1 sampai 2 hari setiap bulannya. Nyeri Rata-rata lebih dari 50% wanita di setiap
yang dialami biasanya ringan, tetapi bagi negara mengalami dismenore (Lail, 2019).
beberapa wanita, nyeri bisa sangat parah Menurut data World Health Organization
sehingga membuat mereka tidak dapat tahun 2016didapatkan 1.769.425 jiwa (90%)
melakukan aktivitas normal selama beberapa wanita di dunia mengalami dismenore berat.
hari dalam sebulan (The American College of Di Indonesia angka kejadian dismenore
Obstetricians and Gynecologists, 2020). sebesar 107.673 jiwa (64,25%), yang terdiri
Dismenore membawa dampak yang dari 59.671 jiwa (54,89%) mengalami
cukup besar pada remaja. Masalah yang paling dismenore primer dan 9.496 jiwa (9,36%)
sering muncul adalah menurunnya mengalami dismenore sekunder (Herawati,
konsentrasi dan motivasi belajar pada 2017). Dismenore primer dialami oleh 60% -

Universitas Batam Page 98


ZONA KEDOKTERAN VOL.12 NO.2 MEI 2022

75% remaja. Dilaporkan 30% - 60% remaja hangat dan juga perbedaan yang bermakna
wanita yang mengalami dismenore, sebelum dan setelah dilakukan kompres
didapatkan 7 % - 15% tidak pergi ke sekolah hangat dengan p = 0,000 dimana p < 0,05
(Larasati & Alatas, 2016). Kasus terbanyak (Dahlan & Syahminan, 2017). Penelitian lain
ditemukan pada usia remaja, yaitu usia 17-24 juga dilakukan oleh Bonde& Moningka
tahun (Silaen & Ani, 2019). menghasilkan nilai p = 0,00 < 0,05 yang
Untuk meredakan nyeri menstruasi atau menunjukkan bahwa kompres panas
dismenore dapat dilakukan secara berpengaruh terhadap penurunan derajat
farmakologis maupun non farmakologis. nyeri menstruasi pada siswi (Bonde &
Terapi secara farmakologis dapat dilakukan Moningka, 2014).
dengan pemberian obat golongan Nonsteroid Berdasarkan survey pendahuluan dengan
Anti-Inflammatory Drugs (NSAID) diantaranya membagikan lembar kuesioner terhadap 20
yaitu ibuprofen, naproxen, diclofenac, siswi di MAS Ushuluddin Kota Singkawang,
hydrocodone dan acetaminophen, didapatkan 19 siswi pernah mengalami
ketoprofen, meclofenamate sodium. Namun, dismenore dan penanganan yang dilakukan
obat-obat tersebut tidak dianjurkan untuk untuk mengurangi nyeri yaitu dengan
dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama beristirahat atau tidur sebanyak 9 siswi,
dan dosis yang tinggi karena dapat dibiarkan saja sebanyak 3 siswi,
menyebabkan ketergantungan dan memiliki mengkonsumsi obat anti nyeri sebanyak 2
kontraindikasi seperti hipersensitifitas, ulkus siswi, mengkonsumsi air putih sebanyak 2
peptik, perdarahan atau perforasi siswi, mengoleskan minyak kayu putih
gastrointestinal, insufisiensi ginjal, dan resiko sebanyak 2 siswi dan 1 siswi menggunakan
tinggi perdarahan (Maimunah et al., 2018). kompres air hangat.
Secara non farmakologis, salah satu tindakan Berdasarkan uraian diatas, penulis
untuk meredakan nyeri menstruasi yaitu tertarik untuk melakukan penelitian tentang
dengan pemberian kompres hangat. pengaruh pemberian kompres hangat
Kompres hangat merupakan metode terhadap penurunan derajat dismenore pada
memberikan rasa hangat pada pasien dengan siswi MAS Ushuluddin Kota Singkawang.
menggunakan cairan atau alat yang
menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang METODE PENELITIAN
memerlukan (Mahua et al., 2018). Pemberian Penelitian ini dilakukan dengan
kompres hangat pada perut bagian bawah metodepre eksperimental dengan desain one
saat terjadi nyeri menstruasi mampu group pretest-posttest.Pada penelitian ini
menurunkan intensitas nyeri. Panas yang yang dijadikan populasi adalah seluruh siswi
dihasilkan akan menyebabkan terjadinya MAS Ushuluddin Kota Singkawang sebanyak
pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) 287 siswi. Teknik sampel menggunakan
sehingga dapat meningkatan sirkulasi darah, Purposive Sampling. Total sampel dalam
meredakan iskemia pada sel-sel miometrium, penelitian ini berjumlah 74 sampel. Teknik
menurunkan kontraksi otot polos pengambilan data menggunakan data primer
miometrium, meningkatkan relaksasi otot dan dengan menggunakan lembar Standar
mengurangi nyeri akibat spasme atau Operasional Prosedur kompres hangat dan
kekakuan lembar observasi berupa Numeric Rating
Ditinjau dari hasil penelitian Dahlan Scale untuk mengukur intensitas dismenore.
didapatkan penurunan nilai dari tingkat nyeri Analisis data dalam penelitian ini
setelah diberikan perlakuan terapi kompres menggunakan uji hipotesisWilcoxon Signed

Universitas Batam Page 99


ZONA KEDOKTERAN VOL.12 NO.2 MEI 2022

Rank Test.
Penelitian ini dilaksanakan di MAS Ushul HASIL DAN PEMBAHASAN
uddin Kota Singkawang pada bulan Januari A. Analisis Univariat
2022. Variabel bebas dalam penelitian ini 1. Distribusi Frekuensi Derajat Dismenore
adalah kompres hangat. Variabel terikat Sebelum Diberikan Kompres Hangat
dalam penelitian ini adalah dismenore.

Tabel 1
Distribusi Frekuensi Derajat Dismenore Sebelum Diberikan Kompres Hangat
Derajat Dismenore Frekuensi Persentase
(f) (%)
Nyeri Ringan 4 5,4
Nyeri Sedang 44 59,5
Nyeri Berat 26 35,1
Total 74 100

Berdasarkan Tabel 1 diketahui sebelum dysmenorrhea biasanya terjadi akibat


responden diberikan kompres hangat pelepasan berlebihan prostaglandin tertentu
didapatkan yang mengalami nyeri ringan yaitu Prostaglandin-F2 alfa, dari sel sel
sebanyak 4 responden (5,4%), nyeri sedang endometrium uterus.
sebanyak 44 responden (59,5%) dan nyeri Prostaglandin-F2 alfa adalah suatu
berat sebanyak 26 responden (35,1%). perangsang kuat kontraksi otot polos
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan miometrium dan konstriksi pembuluh darah
bahwa sebelum diberikan kompres hangat uterus. Hal ini memperparah hipoksia uterus
sebagian besar responden yang mengalami yang secara normal terjadi pada menstruasi,
dismenore berada pada kategori nyeri sedang sehingga timbul rasa nyeri hebat
dengan skala 4-6. Nyeri yang dialami responden bervariasi.
Hal ini sejalan dengan penelitian Hal ini disebabkan intensitas nyeri pada
Saraswati yang menunjukkan bahwa sebelum individu yang berbeda dipengaruhi oleh
diberikan kompres hangat sebagian besar deskripsi individu tentang nyeri, persepsi dan
responden mengalami dismenore kategori pengalaman nyeri. Nyeri adalah pengalaman
nyeri sedang yaitu sebesar 54,2% sensori dan emosional yang tidak
(Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion, menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan
2013). yang aktual atau potensial. Skala nyeri dapat
Dismenore adalah nyeri yang timbul pada dibagi atas pasien yang memiliki kemampuan
saat wanita mengalami menstruasi. Ini verbal dan dapat melaporkan sendiri rasa
disebabkan karena kontraksi otot miometrium sakitnya (self reported) (Potter, 2006).
yang berlebihan maka akan mengurangi aliran Berdasarkan teori yang dikemukakan Tamsuri
darah, sehingga kekurangan oksigen dalam dalam Anugraheni dan Wahyuningsih, nyeri
sel-sel miometrium yang mengakibatkan merupakan suatu keadaan yang
timbulnya nyeri pada saat menstruasi mempengaruhi seseorang dan eksistensinya
spasmodik, nyeri ini menyebabkan perut diketahui bila seseorang pernah
terasa mulas. Ini terjadi pada semua wanita mengalaminya. Nyeri bersifat individualistik,
yang mengalami menstruasi (Lowdermilk, D. karakteristik paling subyektif pada nyeri
L., Perry, S. E., & Cashion, 2013). Menurut adalah tingkat keparahan atau intensitas
teori yang dikemukaan oleh Corwin, nyeri. Intensitas nyeri adalah gambaran

Universitas Batam Page 100


ZONA KEDOKTERAN VOL.12 NO.2 MEI 2022

tentang tingkat keparahan nyeri yang tidak nyaman tetapi juga mengganggu
dirasakan oleh individu, pengukuran intensitas aktivitas sehari-hari dimana beberapa
nyeri sangat subjektif dan individual sehingga responden tidak mampu mengikuti kegiatan
kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sekolah diakibatkan nyeri menstruasi
sama dirasakan sangat berbeda oleh dua (dismenore). Melihat dampak dari nyeri
orang yang berbeda (Anugraheni & menstruasi tersebut dapat dikatakan bahwa
Wahyuningsih, 2013). nyeri menstruasi merupakan salah satu
Dismenore dapat disebabkan oleh problema dalam kehidupan remaja, yang
beberapa faktor, yaitu faktor biologis, memaksa mereka untuk menggunakan
psikologis, sosial, dan gaya hidup. Faktor berbagai cara untuk mencegah terjadinya
biologis seperti usia menarche yang lebih dini, dismenore (Shifa, A. R., Mahmud, N. U.,
aliran darah menstruasi yang hebat, dan 2021).
riwayat keluarga dismenore, faktor psikologis Cara mengurangi dismenore dapat
seperti stres, kecemasan, dan depresi, faktor dilakukan dengan dua cara yaitu farmakologi
sosial seperti dukungan sosial yang rendah dan non farmakologi. Secara farmakologi yaitu
dan faktor gaya hidup seperti merokok dan dengan obat golongan nonsteroid anti-
pola makan tidak teratur (Hu et al., 2020). inflammatory drugs (NSAIDs) seperti
Menurut peneliti, dismenore dengan ibuprofen, naproxen, diclofenac, hydrocodone
derajat nyeri sedang sudah mulai dan acetaminophen (Anugraheni &
mengganggu aktivitas penderitanya sehingga Wahyuningsih, 2013). Sedangkan secara non
dibutuhkan pengobatan untuk menangani farmakologi dapat dilakukan kompres hangat
nyeri tersebut. Berdasarkan observasi yang atau mandi air hangat, massase, latihan fisik,
dilakukan peneliti, dismenore menyebabkan tidur yang cukup, hipnoterapi, distraksi
aktivitas dan konsentrasi belajar para siswi seperti mendengarkan musik serta relaksasi
terganggu saat melakukan pembelajaran seperti yoga dan nafas dalam (Patricia et al.,
disekolah. Hal tersebut mengharuskan para 2011).
siswi akhirnya mengunjungi UKS untuk
meminta pengobatan. Hal ini didukung oleh 2. Distribusi Frekuensi Derajat Dismenore
Shifa dkk, yang mengatakan bahwa nyeri Sebelum Diberikan Kompres Hangat
menstruasi tidak hanya menyebabkan rasa

Tabel 2
Distribusi Frekuensi Derajat Dismenore Setelah Diberikan Kompres Hangat
Derajat Frekuensi Persentase
Dismenore (f) (%)
Nyeri Ringan 42 56,8
Nyeri Sedang 24 32,4
Nyeri Berat 8 10,8
Total 74 100

Berdasarkan Tabel 2 diketahui setelah berat sebanyak 8 responden (10,8%).


responden diberikan kompres hangat Berdasarkan data tersebut peneliti
didapatkan yang mengalami nyeri ringan menyimpulkan bahwa setelah diberikan
sebanyak 42 responden (56,8%), nyeri sedang kompres hangat sebagian besar responden
sebanyak 24 responden (32,4%), dan nyeri yang mengalami dismenore berada pada

Universitas Batam Page 101


ZONA KEDOKTERAN VOL.12 NO.2 MEI 2022

kategori nyeri ringan. Penurunan derajat nyeri penurunan ketegangan otot sehingga nyeri
tersebut dikarenakan pemberian kompres menstruasi yang dirasakan akan berkurang
hangat yang dilakukan selama 5 menit dengan atau hilang (Anugraheni & Wahyuningsih,
suhu 400C-450C menggunakan buli buli panas 2013). Hal ini juga didukung oleh teori yang
atau atau Warm Water Zack (WWZ) pada disampaikan oleh Price, bahwa kompres
perut bagian bawah responden. Terjadi hangat merupakan salah satu metode non
pepindahan suhu panas dari buli buli ke tubuh farmakologi yang dianggap sangat efektif
responden yang menyebabkan pelebaran dalam menurunkan nyeri atau spasme otot.
pembuluh darah (vasodilatasi). Akibatnya Panas dapat dialirkan melalui konduksi,
sirkulasi darah menjadi lancar dan ketegangan konveksi, dan konversi. Oleh karena itu,
otot berkurang sehingga nyeri yang dirasakan peningkatan suhu yang disalurkan melalui
responden mengalami penurunan. kompres hangat dapat meredakan nyeri
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dengan menyingkirkan produk-produk
dilakukan oleh Anugraheni & Wahyuningsih, inflamasi, seperti bradikinin, histamin, dan
yang menyatakan bahwa sesudah dilakukan prostaglandin yang akan menimbulkan rasa
kompres hangat didapatkan paling banyak nyeri lokal (Price, 2014).
responden dengan intensitas nyeri ringan Tujuan kompres hangat yaitu
yaitu sebesar 63,3%. Penurunan nyeri memperlancar sirkulasi darah, mengurangi
responden disebabkan adanya perpindahan rasa sakit, memperlancar pengeluaran cairan,
panas secara konduksi dari buli-buli panas ke merangsang peristaltik usus dan memberikan
dalam perut yang melancarkan sirkulasi darah rasa nyaman dan tenang pada wanita yang
dan menurunkan ketegangan otot sehingga mengalami nyeri menstruasi berlebihan (Inut
menurunkan nyeri pada responden yang et al., 2016).
mengalami dysmenorrhea. Kompres hangat Menurut peneliti kompres hangat
adalah suatu metode dalam penggunaan suhu merupakan salah satu terapi non farmakologis
hangat setempat yang dapat menimbulkan yang dapat menurunkan dismenore. Suhu
efek fisiologis. Kompres hangat dapat panas yang dihasilkan dari buli buli panas
digunakan pada pengobatan nyeri dan yang diisi air hangat dengan suhu 400C-450C
merelaksasikan otot – otot yang tegang. tersebut menyebabkan pelebaran pembuluh
Kompres hangat dilakukan dengan darah sehingga mengakibatkan sirkulasi darah
mempergunakan buli – buli panas atau menjadi lancar dan ketegangan otot
kantong air panas secara konduksi dimana berkurang pada daerah yang nyeri yang
terjadi pemindahan panas dari buli – buli ke kemudian nyeri yang dirasakan dapat
dalam tubuh sehingga menyebabkan berkurang.
pelebaran pembuluh darah dan terjadi

B. Analisis Bivariat
3. Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap Penurunan Derajat Dismenore Pada Siswi
MAS Ushuluddin Kota Singkawang Tahun 2022.

Tabel 3
Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap Penurunan Derajat Dismenore Pada Siswi MAS
Ushuluddin Kota Singkawang Tahun 2022
Derajat Pre Post P value
dismenore f % f % 0,000

Universitas Batam Page 102


ZONA KEDOKTERAN VOL.12 NO.2 MEI 2022

Nyeri ringan 4 5,4 42 56,8


Nyeri sedang 44 59,5 24 32,4
Nyeri berat 26 35,1 8 10,8
Total 74 100 74 100

Berdasarkan tabel 3 diketahui penelitian didapatkan hasil Asymp. Sig. (2-tailed) 0.000<
yang dilakukan pada 74 siswi MAS Ushuluddin α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terapi
Kota Singkawang didapatkan sebelum kompres hangat berdampak positif dalam
diberikan kompres hangat, nyeri dismenore menurunkan intensitas dismenorea sehingga
yang dirasakan sebagian besar berada di Ha diterima dan Ho ditolak (Dhirah & Sutami,
kategori sedang yaitu sebanyak 44 responden 2019).
(59,5%) dan setelah dilakukan kompres Menurut Dahlan dan Syahminan, dalam
hangat dengan suhu 400C - 450C selama 5 penelitiannya mengemukakan bahwa
menit, nyeri dismenore yang dirasakan kompres hangat sangat efektif dilakukan
sebagian besar berada di kategori ringan yaitu untuk mengurangi nyeri dismenorea karena
sebanyak 42 responden (56,8%). Berdasarkan tidak harus memerlukan biaya yang banyak,
uji analisa menggunakan uji Wilcoxon Signed waktu yang lama, dan kerja fisik yang berat
Rank Test didapatkan hasil nilai signifikansi tetapi harus tetap hati-hati karena air yang
atau Sig.(2-tailed), yaitu sebesar 0,00 (p < terlalu panas dapat mengakibatkan iritasi
0,05) yang berarti terdapat perbedaan derajat pada kulit (Dahlan & Syahminan, 2017).
dismenore sebelum dan setelah pemberian Hal ini juga didukung oleh teori yang
kompres hangat sehingga dapat disimpulkan dikemukakan oleh Lowdermilk dkk,
bahwa ada pengaruh pemberian kompres mengatakan bahwa nyeri dismenore dapat
hangat terhadap penurunan derajat berkurang dengan terapi non-farmakologi
dismenore. berupa kompres hangat yaitu memberikan
Hasil penelitian ini sejalan dengan rasa aman pada pasien dengan menggunakan
penelitian yang dilakukan oleh Maidartati dkk, cairan atau alat yang menimbulkan hangat
namun dengan lama waktu kompres yang pada bagian tubuh yang memerlukan. Hal ini
berbeda yaitu selama 10 menit, didapatkan berakibat terjadi pemindahan panas ke perut
data sebelum dilakukan kompres hangat sehinga perut yang dikompres menjadi
tingkat nyeri dysmenorrhea sebagian hangat, terjadi pelebaran pembuluh darah di
dikategorikan nyeri sedang yaitu 23 orang bagian yang mengalami nyeri serta
(48.9%) dan setelah dilakukan kompres meningkatnya aliran darah pada daerah
hangat tingkat dysmenorrhea sebagian besar tersebut sehingga nyeri dismenorea yang
dikategorikan nyeri ringan yaitu 33 orang dirasakan akan berkurang atau hilang
(70.2%), hal ini dapat disimpulkan bahwa (Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion,
dengan melakukan kompres air hangat 2013).
mampu mengurangi satu tingkat skala nyeri Hasil penelitian yang dilakukan oleh
pada menstruasi (Maidartati & Hasanah, peneliti menunjukkan sebelum diberikan
2018). Didukung juga dengan hasil penelitian kompres hangat sebagian besar responden
yang dilakukan oleh Dhirah dan Sutami, yang berada pada nyeri kategori sedang, dan
menyatakan bahwa sesudah pemberian setelah diberikan kompres selama 5 menit
kompres hangat mampu menurunkan dengan suhu 400C-450C sebagian besar
intensitas dismenore. Setelah dilakukan uji responden berada pada nyeri kategori ringan.
Wilxocon-test menggunakan program SPSS Penurunan nyeri tersebut dikarenakan

Universitas Batam Page 103


ZONA KEDOKTERAN VOL.12 NO.2 MEI 2022

perpindahan panas dari buli buli ke tubuh untuk memberikan penyuluhan tentang nyeri
responden yang mengakibatkan vasodilatasi menstruasi (dismenore) kepada siswi untuk
pembuluh darah, sirkulasi darah menjadi meningkatkan pengetahuan tentang
lancar, dan ketegangan otot miometrium dismenore dan cara menangani dismenore
berkurang sehingga nyeri yang dirasakan tanpa menggunakan obat obatan, salah
perlahan menurun. Dismenore pada kategori satunya dengan kompres hangat yang terbukti
ringan merupakan nyeri yang tidak membatasi dapat menurunkan derajat dismenore.
aktivitas sehingga tidak dibutuhkan
penanganan yang serius dan responden dapat UCAPAN TERIMA KASIH
melaksanakan aktivitasnya yang sebelumnya Penulis menghanturkan
terganggu dikarenakan nyeri menstruasi terimakasihkepada dr. Ferry Daniel Martinus
(dismenore) ini. S, Sp.OG dan dr. Kasih Purwati, M.Kes yang
telah memberikan banyak bimbingan,
KESIMPULAN dorongan motivasi dan masukan pada
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penelitian ini. Ucapan terimakasih juga
dilakukan pada bulan Januari tahun 2022 di penulis ucapkan kepada dr. Yusmahenry
Madrasah Aliyah Swasta Ushuluddin Kota Galindra dan ibu Isramilda, M.Si yangtelah
Singkawang dengan jumlah sampel 74 memberikan masukan dalam penelitian ini.
responden dan pembahasan yang telah
dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa :
DAFTAR PUSTAKA
1. Diketahui derajat dismenore sebelum
pemberian kompres hangat (pre test) Alam, S., Syahrir, S., Adnan, Y., & Asis, A.
nyeri ringan sebanyak 5,4% responden, (2021). Hubungan Status Gizi dengan
nyeri sedang 59,5% responden dan nyeri Usia Menarche pada Alam, S., Syahrir, S.,
Adnan, Y., & Asis, A. (2021). Hubungan
berat sebanyak 35,1% responden.
Status Gizi dengan Usia Menarche pada
2. Diketahui derajat dismenore sesudah Remaja Putri. Jurnal Ilmu Kesehatan
pemberian kompres hangat (post test) Masyarakat, 10(03), 200–207.Remaja
nyeri ringan sebanyak 56,8% responden, Putri. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat,
nyeri sedang sebanyak 32,4% responden, 10(03), 200–207.
dan nyeri berat sebanyak 10,8%
Anugraheni, V., & Wahyuningsih, A. (2013).
responden .
Efektifitas kompres hangat dalam
3. Terdapat pengaruh pemberian kompres
menurunkan intensitas nyeri
hangat terhadap penurunan derajat dysmenorrhoea. Kediri: Jurnal STIKES
dismenore pada siswi MAS Ushuluddin Baptis, 6(1).
Kota Singkawang tahun 2022 dengan p
value = 0,000 (p < 0,05). Yang artinya H0 Bernardi, M., Lazzeri, L., Perelli, F., Reis, F. M.,
ditolak dan Ha diterima. & Petraglia, F. (2017). Dysmenorrhea
and related disorders. F1000Research, 6.

SARAN Bonde, F. M. P., & Moningka, M. (2014).


Diharapkan kepada siswi agar dapat Pengaruh Kompres Panas Terhadap
menambah ilmu dan wawasan tentang Penurunan Derajat Nyeri Haid Pada Siswi
dismenore dan dapat menerapkan terapi Sma Dan Smk Yadika Kopandakan Ii.
Ebiomedik, 2(1).
kompres hangat sebagai upaya untuk
menurunkan derajat dismenore. Diharapkan
Dahlan, A., & Syahminan, T. V. (2017).
juga bagi sekolah khususnya UKS yang terkait

Universitas Batam Page 104


ZONA KEDOKTERAN VOL.12 NO.2 MEI 2022

Pengaruh terapi kompres hangat Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion, K.
terhadap nyeri haid (Dismenorea) pada (2013). Keperawatan Maternitas. Edisi 8.
siswi smk perbankan simpang haru Penerjemah : dr. Felicia Sidartha & dr.
padang. Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Anesia Tania. Elsevier (Singapura) Pte
Problema Kesehatan, 2(1), 37–44. Ltd. : PT. Salemba Emban Patria; 2013.

Dhirah, U. H., & Sutami, A. N. (2019). Maharianingsih, N. M., & Poruwati, N. M. D.


Efektifitas Pemberian Kompres Hangat (2021). Pengaruh Pemberian
Terhadap Penurunan Intensitas Aromaterapi Kayu Manis terhadap
Dismenorea Pada Remaja Putri Di SMAS Intensitas Nyeri Dismenore Primer pada
Inshafuddin Banda Aceh. Journal of Remaja. Jurnal Ilmiah Medicamento,
Healthcare Technology and Medicine, 7(1).
5(2), 270–278.
Mahua, H., Mudayatiningsih, S., &
Fauziah, N. A., Fara, Y. D., & Handayani, R. Perwiraningtyas, P. (2018). Pengaruh
(2019). Coklat Sebagai Penurun Nyeri Pemberian Kompres Air Hangat
Dismenore Primer pada Siswi SMK Terhadap Dismenore Pada Remaja Putri
Farmasi di Bandarlampung. Wellness Di SMK Penerbangan Angkasa Singosari
And Healthy Magazine, 1(2), 209–214. Malang. Nursing News: Jurnal Ilmiah
Keperawatan, 3(1).
Herawati, R. (2017). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kejadian Nyeri Haid Maidartati, H. A., & Hasanah, A. P. (2018).
(Dismenorea) Pada Siswi Madrasah Efektivitas terapi kompres hangat
Aliyah Negeri Pasir Pengaraian. Jurnal terhadap penurunan nyeri dismenore
Martenity and Neonatal, 5(1), 161–172. pada remaja di Bandung. Jurnal
Keperawatan BSI, 6(2), 156–164.
Hu, Z., Tang, L., Chen, L., Kaminga, A. C., & Xu,
H. (2020). Prevalence and risk factors Maimunah, S., Sari, R. D. P., & Prabowo, A. Y.
associated with primary dysmenorrhea (2018). Perbandingan Efektivitas
among Chinese female university Kompres Hangat dan Kompres Dingin
students: a cross-sectional study. Journal sebagai Terapi Non-Farmakologis
of Pediatric and Adolescent Gynecology, Dismenore pada Remaja. Jurnal Medula,
33(1), 15–22. 7(5), 79–83.

Inut, A., Eka, N. L. P., & Lasri, L. (2016). Munro, M. G., Critchley, H. O. D., Fraser, I. S.,
Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Committee, F. M. D., Haththotuwa, R.,
Penurunan Dismenorea Pada Mahasiswi Kriplani, A., Bahamondes, L., Füchtner,
D3 Kebidanan Angkatan 2014 Di Whn C., Tonye, R., & Archer, D. (2018). The
Malang. Nursing News: Jurnal Ilmiah two FIGO systems for normal and
Keperawatan, 1(1). abnormal uterine bleeding symptoms
and classification of causes of abnormal
Lail, N. H. (2019). Hubungan status gizi, usia uterine bleeding in the reproductive
menarche dengan dismenorea pada years: 2018 revisions. International
remaja putri di smk k tahun 2017. Jurnal Journal of Gynecology & Obstetrics,
Ilmiah Kebidanan Indonesia, 9(02), 88– 143(3), 393–408.
95.
Patricia, G. M., Dorrie, F., Carolyn, M. H., &
Larasati, T. A., & Alatas, F. (2016). Dismenore Barbara, M. G. (2011). Keperawatan
primer dan faktor risiko Dismenore Kritis Pendekatan Asuhan Holistik. Vols.
primer pada Remaja. Jurnal Majority,
5(3), 79–84. Potter, P. A. (2006). Buku Ajar Fundamental

Universitas Batam Page 105


ZONA KEDOKTERAN VOL.12 NO.2 MEI 2022

Keperawatan: Konsep, Proses, dan


Praktik, vol. 2.

Price, S. (2014). Patofisiologi: Konsep Klinis


Proses-proses Penyakit. EGC.

Richi Delistianti, Y., Irasanti, S. N., Ferri, A. F.


M., Ibnusantosa, R. G., & Sukarya, W. S.
(2019). Hubungan Kualitas Tidur dengan
Kejadian Dismenore Primer pada
Mahasiswi Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Bandung. Jurnal
Integrasi Kesehatan & Sains, 1(2).

Sari, D. P., & Magga, E. (2019). Faktor–Faktor


Yang Mempengaruhi Early Menarche
Pada Siswi Sekolah Dasar Kelurahan
Lapadde Kota Parepare. Jurnal Ilmiah
Manusia Dan Kesehatan, 2(1), 141–155.

Shifa, A. R., Mahmud, N. U., & S. (2021).


Pengaruh Kompres Hangat Terhadap
Penurunan Intensitas Dismenore Pada
Remaja Putri Di Madrasah Aliyah Ddi
Mangkoso Kabupaten Barru. Window Of
Public Health Journal, 2(2), 1086–1094.

Silaen, R. M. A., & Ani, L. S. (2019). Prevalensi


Dysmenorrhea dan Karakteristiknya
pada Remaja Putri di Denpasar. Jurnal
Medika Udayana, 8(11), 1–6.

The American College of Obstetricians and


Gynecologists. (2020). Dysmenorrhea:
Painful Periods.

Wrisnijati, D., Wiboworini, B., & Sugiarto, S.


(2019). Prevalence and Factor
Associated with Severity of
Dysmenorrhea Among Female
Adolescent in Surakarta. Jurnal Gizi Dan
Pangan Soedirman, 3(1), 76–89.

Universitas Batam Page 106

You might also like