You are on page 1of 8

Tahun [JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM), P-ISSN: 2615-

2022 0921 E-ISSN: 2622-6030 VOLUME 5 NOMOR 9 SEPTEMBER 2022] HAL 3181-3188

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS KOMPRES HANGAT DAN DINGIN TERHADAP


PENURUNAN SKALA NYERI DESMINORE PADA REMAJA PUTRI USIA 12-15
TAHUN DI SMPN 13 PESAWARAN

Chelda Ernita¹*, Djunizar Djamaludin², Rika Yulendasari³


1-3
Universitas Malahayati

Email Korespondensi : cheldaernita37@gmail.com

Disubmit: 21 Juli 2022 Diterima: 01 September 2022 Diterbitkan: 04 September 2022


DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v5i9.7299

ABSTRACT

The incidence of dysmenorrhea in Indonesia is 64.25% consisting of 54.89%


primary dysmenorrhea and 69.36% secondary dysmenorrhea. The incidence of
primary menstrual pain reached 54.89%, while the rest were secondary type
sufferers. To find out the comparison of the effectiveness of warm and cold
compresses on reducing the pain scale of Desminore in adolescent girls aged
12-
15 years at SMPN 13 Pesawaran Punduh Pedada in 2022. Student oral case
analysis (SOCA) design uses case study design in the form of application by
approaching according to descriptive methods, this method is to collect data
first, analyze data and then draw data conclusions. The units that are the case
are further analyzed and given a therapeutic action. The results of the
evaluation obtained there was a difference in effectiveness between warm and
cold compresses which showed that there was a difference in the scale of pain.
In a significant decrease in pain occurred in patients with warm compresses
and in patients who were carried out cold compression only one patient
experienced a decrease. There is an effect of comparing the effectiveness of
warm and cold compresses on decreasing the pain scale of Desminore in
adolescent girls aged 12-15 years at SMPN 13 Pesawaran Punduh Pedada in
2022. Warm compresses are more effective than cold compresses.

Keywords: Pain, Desminorea, Warm Compress, Cold Compress

ABSTRAK

Angka kejadian dismenore di Indonesia sebesar 64,25 % yang terdiri dari 54,89%
dismenore primer dan 69,36% dismenore sekunder. Angka kejadian nyeri
menstruasi primer mencapai 54,89%, sedangkan sisanya adalah penderita tipe
sekunder. Diketahui perbandingan efektifitas kompres hangat dan dingin
terhadap penurunan skala nyeri desminore pada remaja putri usia 12-15 tahun
Di SMPN 13 Pesawaran Punduh Pedada Tahun 2022. Desain student oral case
analysis (SOCA) menggunakan desain studi kasus dalam bentuk penerapan
dengan cara pendekatan sesuai metode deskriptif, metode ini bersifat
mengumpulkan data terlebih dahulu, menganalisis data lalu menarik
kesimpulan data. Unit yang menjadi kasus tersebut secara lebih jauh dianalisis
dan diberikan suatu tindakan terapi. Hasil evaluasi yang didapatkan adanya
perbedaan efektifitas antara kompres hangat dan dingin yang menunjukkan
bahwa adanya perbedaan skala nyeri. Dalam penurunan nyeri yang signifikan
terjadi pada pasien dengan kompres hangat sedangkan pada pasien yang di
lakukan kompres
1
Tahun [JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM), P-ISSN: 2615-
2022 0921 E-ISSN: 2622-6030 VOLUME 5 NOMOR 9 SEPTEMBER 2022] HAL 3181-3188

dingin hanya satu pasien yang mengalami penurunan. Ada pengaruh


perbandingan efektifitas kompres hangat dan dingin terhadap penurunan skala
nyeri desminore pada remaja putri usia 12-15 tahun Di SMPN 13 Pesawaran
Punduh Pedada Tahun 2022. Kompres hangat lebih efektiv dibandingkan
kompres dingin.

Kata Kunci : Nyeri, Desminorea, Kompres Hangat, Kompres Dingin

1. PENDAHULUAN
Dismenore adalah ketidaknyamanan selama hari kesatu atau hari kedua
menstruasi yang sangat generik terjadi (Aribah, 2021). Dismenore merupakan
menstruasi yang mengakibatkan nyeri dan ginekologis yang paling generic
dialami perempuan menurut tingkat usia. Jadi dapat disimpulkan dismenore
merupakan menstruasi yang disertai dengan rasa nyeri (kram) pada perut
dan terjadi pada hari pertama, serta merupakan masalah ginekologis
yang generik terjadi pada perempuan (Aningsih et al., 2018).
Di Indonesia angka kejadian dismenore sebesar 64,25 % yang terdiri dari
54,89% dismenore primer dan 69,36% dismenore sekunder. Angka peristiwa
nyeri menstruasi primer mencapai 54,89%, sedangkan sisanya merupakan
penderita tipe sekunder, yang mengakibatkan mereka tidak sanggup
melakukan akivitas apapun dan ini akan menurunkan kualitas hayati dalam
individu masing-masing. Insiden terjadinya dismenorea merata 40-80% dan
20- 25% wanita mengalami dismenorea berat sampai dismenorea yang tidak
tertahankan (Rahayuningrum, 2012). Remaja dengan dismenorea berat
menerima nilai yang rendah (7,5%), menurunnya konsentrasi (87,1%) dan
absen dari sekolah (80,6%) (Indonesia, 2019).
Permasalahan nyeri haid sering dikeluhkan ketika wanita tiba ke dokter
berkaitan dengan haid. Kondisi ini bertambah parah apabila disertai dengan
kondisi psikis yang tidak stabil, seperti stress, depresi, cemas berlebihan,
dan keadaan murung atau gembira yang berlebihan (Rumanti et al., 2022).
Dismenorea ini sering membuat perempuan menjadi tidak nyaman, sehingga
baru-baru ini, dismenorea disebut sebagai masalah psikologis atau aspek
kewanitaan yang tidak dapat dihindari (Issabella et al., 2022). Dismenorea
adalah salah satu masalah ginekologi yang paling umum dialami wanita dari
berbagai tingkat usia. Diperkirakan wanita Amerika Serikat kehilangan 1,7
juta hari kerja setiap bulan akibat Dismenorea (Kotta et al., 2022).
Nyeri adalah prosedur pertahanan tubuh buat mencegah kerusakan lebih
lanjut dengan memberikan dorongan untuk keluar menurut situasi yang
mengakibatkan nyeri (Kinesti & Suyamto, 2021). Intervensi untuk mengurangi
ketidaknyamanan atau nyeri dismenore yaitu intervensi farmakologisdan non
farmakologis. Perawat berperan besar pada penanggulangan nyeri secara non
farmakologis, yang salah satunya dengan memakai teknik relaksasi nafas
(Handayani et al., 2022).
Cara non farmakologik adalah cara mengatasi dismenorea tanpa
pengaruh efek samaping. Cara untuk mengatasi dismenorea dengan tanpa
efek samping bisa dilakukan dengan kompres. Kompres dibagi menjadi dua
yaitu kompres hangat dan dan kompres dingin (Wahyuningsih, 2021).
Kompres dingin bisa diletakan pada daerah yang terasa nyeri biasanya pada
bagian pinggang, perut bagian bawah atau lipatan paha ketika ada kontraksi
dengan menggunakan buli-buli dingin yang diisi mengunakan air dingin
dengan suhu 15-18ᵒc selama

2
Tahun [JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM), P-ISSN: 2615-
2022 0921 E-ISSN: 2622-6030 VOLUME 5 NOMOR 9 SEPTEMBER 2022] HAL 3181-3188

5-10 menit dan nyeri desminorea juga bisa diatasi dengan melakukan
kompres hangat.
Pemberian kompres dingin dianggap bisa mempertinggi divestasi
endorfin yang memblok transmisi stimulus nyeri dan pula menstimulasi
serabut saraf berdiameter besar A-Beta sebagai akibatnya menurunkan
transmisi implus nyeri melalui serabut kecil A-delta dan serabut saraf C
(Khasanah et al., 2021). Tindakan kompres dingin selain menaruh impak
menurunkan sensasi nyeri, kompres dingin pula manaruh impak fisiologis
seperti menurunkan respon inflamasi jaringan, menurunkan genre darah dan
mengurangi edema (Amalia et al., 2020).Terapi kompres dingin merupakan
salah satu metode non farmakologis untuk mengatasi nyeri. Terapi ini perlu
diberikan bagi seluruh ibu melahirkan menjadi salah satu intervensi terapi
nyeri di pelayanan kesehatan yaitu rumah sakit, puskesmas maupun klinik
bersalin (Partiwi, 2021).
Kompres hangat merupakan salah satu metode penggunaan suhu hangat
setempat untuk menyebabkan efek fisiologis. Kompres hangat dilakukan
dengan menggunakan buli-buli panas atau kantong air panas secara konduksi
dimana terjadi pemindahan panas menurut buli buli ke pada tubuh
(Panjaitan et al., 2020).Suhu yang dipakai 40ºC. Suhu tersebut relative
menginduksi vasodilatasi pada wilayah simpisis pubis yang mampu membuka
aliran darah serta menciptakan peredaran darah lancar kembali yang
mengakibatkan terjadinya relaksasi pada otot (Pasaribu, 2021).Peningkatan
suhu yang disalurkan melalui kompres hangat bisa meredakan nyeri seperti
menyingkirkan produk-produk inflamasi, misalnya bradikinin, histamin, dan
prostaglandin yang akan menimbulkan rasa nyeri lokal (Maemunah, 2019).

2. MASALAH DAN RUMUSAN PERTANYAAN


Alasan saya menenukan lokasi penyuluhan kesehatan mengenai
penurunan skala nyeri desminore dan demontrasi tentang kompres hangat
dan kompres dingin di SMPN 13 Pesawaran dengan tujuan umum dalam
kegiatan ini diharapkan kompres hangat dan kompres dingin dapat
penurunan skala nyeri desminore pada klien dengan menstruasi primer, dan
tujuan khusus dalam kegiatan yaitu asuhan keperawatan, telaah jurnal untuk
menentukan intervensi, evaluasi hasil aplikasi intervensi, perbandingan hasil
intervensi pemberian kompres hangat dan kompres dingin.

Gambar 2.1 Lokasi Penyuluhan dan Demonstrasi

3
Tahun [JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM), P-ISSN: 2615-
2022 0921 E-ISSN: 2622-6030 VOLUME 5 NOMOR 9 SEPTEMBER 2022] HAL 3181-3188

3. KAJIAN PUSTAKA
Remaja merupakan masa transisi berdasarkan dari masa anak-anak ke
masa remaja, individu mulai mengembangkan ciri-ciri abstrak serta konsep
diri sebagai lebih berbeda (La Patillaiya et al., 2021). Masa remaja
merupakan masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi
dan psikis. Masa remaja merupakan suatu periode masa pematangan organ
reproduksi insan dan tak jaranf dikaim masa pubertas (Oktiawati et al.,
2021).
Haid atau menstruasi atau datang bulan merupakan salah satu
karakteristik dari kedewasaan perempuan (Tambun & Sinaga, 2022). Haid
umumnya diawali dalam usia remaja, 9-12 tahun. Ada sebagian kecil yang
mengalami lebih lambat berdasarkan itu, 13-15 tahun meski sangat sporadis
terjadi (Karmila, 2020). Cepat atau lambatnya usia untuk mulai haid sangat
ditentukan oleh aneka macam faktor, contohnya kesehatan pribadi
perempuan yang bersangkutan, nutrisi, berat badan, serta juga kondisi
psikologis serta emosionalnya (Panjaitan et al., 2020)
Dismenorea merupakan nyeri waktu haid yang terasa pada perut bagian
bawah dan muncul sebelum, selama atau sesudah menstruasi (Oktabela &
Putri, 2019). Dismenorea mengakibatkan nyeri di perut bagian bawah, yang
mampu menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan
menjadi kram yang hilang muncul atau sebagai nyeri tumpul yang terus
menerus ada. Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama
menstruasi, mencapai puncaknya pada saat 24 jam dan sesudah dua hari
akan menghilang. Dismenorea pula tak jarang disertai dengan sakit kepala,
mual, sembelit atau diare dan sering berkemih, kadang sampai terjadi
muntah (Panjaitan et al., 2020).
Cara non farmakologik merupakan cara mengatasi dismenorea tanpa
pengaruh efek samaping. Cara agar bisa mengatasi dismenorea dengan tanpa
efek samping bisa dilakukan meggunakan kompres (Yogita Mahayani, 2021).
Kompres dibagi menjadi dua yaitu kompres hangat serta kompres dingin.
Kompres dingin bisa diletakan di daerah yang terasa nyeri biasanya pada
bagian pinggang, perut bagian bawah atau lipatan paha ketika adanya
kontraksi dengan menggunakan buli-buli dingin yang diisi dengan air dingin
dengan suhu 15-18ᵒc selama 5-10 menit dan nyeri desminorea juga bisa di
atasi dengan menggunakan kompres hangat (Pusporini, 2021).

4. METODE
a. Tujuan Persiapan
Tahap persiapan berdasarkan aktivitas adalah pembuatan pre planning,
persiapan penyajian Lembar Balik dan demonstrasi, tempat dan alat-alat
lainnya disiapkan oleh peneliti. Pembuatan Lembar Balik dibuat pada
hari senin 29 Juni 2022, pada tanggal 01 Juni 2022 dilakukan penyuluhan
kesehatan penurunan skala nyeri desminore dan demonstrasi kompres
hangat dan kompres dingin.
b. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan ini dengan kontrak kepada klien, dan dilanjutkan penyuluuhan
kesehatan penurunan skala nyeri desminore dan demonstrasi kompres
hangat dan kompres dingin.sebelum demonstrasi dilaksanakan dilakukan
informs conset dan pengisian lembar observasi skala nyeri sebelum dan
sesudah dilakukan kompres hangat (suhu 40ºC) dan kompres dingin (suhu
15ºC) dengan alat dan bahan seperti cold pack, hot pac/ buli-buli,
baskom, es batu (suhu 15ºC), air panas (suhu 40ºC) handuk kecil, perlak,

4
Tahun [JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM), P-ISSN: 2615-
2022 0921 E-ISSN: 2622-6030 VOLUME 5 NOMOR 9 SEPTEMBER 2022] HAL 3181-3188

lembar observasi nyeri numeric, temperature air, dan pemberian terapi


kompres hangat dan kompres dingin dilakukan selama 10 menit.
Pemberian kompres hangat dan kompres dingin dalam ehari dilakukan
sebanyak 3 kali dan silakukan selama 3 hari serta di catat dalam lembar
observasi skala nyeri, sesuai dengan jurnal (Sari, 2020).
c. Evaluasi
1) Struktur Peserta hadir 4 remaja putri usia 12-15 tahun, 2 klien
dengan kompres hangat dan 2 klien dengan kompres dingin. Setting
tempat sudah sesuai dengan rencana dan perlengkapan yang
dilakukan untuk penyuluhan sudah tersedia dan sudah digunakan
sebagaimana mestinya. Peran peneliti sebagai moderator, notulen,
observer, dan juga fasilitator. Penggunaan bahasa yang dipraktekkan
sudah komunikatif dalam penyampaian, klien dapat memahami dan
dapat mempraktekkan kembali yang di demonstrasikan.
2) Proses Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pukul 10.00 s/d 10.45 WIB
pada tagga 1 Juni 2022, . Sesuai dengan jadwal yang sudah
ditentukan tempat di UKS SMPN 13 Pesawaran.
3) Hasil
a) Klien dapat memahami dan mengerti tentang pengertian
desminore, nyeri serta kompres hangat (suhu 40ºC) dan kompres
dingin (suhu 15ºC).
b) Klien dapat memahami dan mengerti tentang tujuan
dilakukannya terapi air rebusan daun salam. 3. Klien dapat
memahami dan mengerti tentang manfaat dan teknik kompres
hangat (suhu 40ºC) dan kompres dingin (suhu 15ºC).
c) Klien dapat memahami dan mengerti tentang langkah-langkah
kompres hangat (suhu 40ºC) dan kompres dingin (suhu 15ºC).

5. HASIL DAN PEMBAHASAN


Metode pelaksanaan pemberian terapi kompres hangat dan kompres
dingin dilaksanakan pada tanggal 01 Juni 2022 s/d 03 Juni 2022. Penelitian
dilakukan selama 3 hari, sesudah dilakukan pemberian terapi selama 3 hari
dihasilkan penurunan skala nyeri menurun terutama kompres hangat
dibandingkan komppres dingin. Berikut pelaksanaan penyuluhan kesehatan
penurunan skala nyeri desminore dan demonstrasi kompres hangat dan
kompres dingin.

5
Tahun [JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM), P-ISSN: 2615-
2022 0921 E-ISSN: 2622-6030 VOLUME 5 NOMOR 9 SEPTEMBER 2022] HAL 3181-3188

Gambar 1 pelaksanaan penyuluhan kesehatan penurunan skala nyeri desminore


dan demonstrasi kompres hangat dan kompres dingin.

Tabel 1 Evaluasi Skala Nyeri Desminore

Nama Hari pertama Hari kedua Hari ketiga


pasien Pre Post Pre Post Pre Post
Kompres hangat
Nn. P 5 5 4 4 2 1
Nn. O 5 4 5 4 3 2
Kompres dingin
Nn. S 6 5 5 4 4 4
Nn. C 6 5 4 3 2 1

Hasil penelitian ini memperlihatkan skala intensitas nyeri dismenore


responden bervariasi lantaran nyeri yang dirasakan individu satu dengan
yang lainnya tidak sama. Perbedaan nyeri ini ditentukani oleh beberapa
faktor misalnya usia, jenis kelamin, kultur/budaya, dukungan
keluarga/sosial, dan koping (Rahayu & Sundayani, 2021).Kondisi tubuh
seseorang yang tidak akan sama satu dengan yang lainnya dapat
diakibatkan oleh perbedaan kadar endorphin. Endorphin berfungsi
mengatur anea macam fungsi fisiologi transmisi nyeri, emosi, kontrol nafsu
makan dan sekresi hormon. Perbedaan kadar endorphin yang tinggi akan
sedikit merasakan nyeri serta kadar endorphin yang sedikit akan
menimbulkan nyeri yang berlebih (Rahayu & Sundayani, 2021).
Bahwa penggunaan kompres air hangat menciptakan aliran dan
vaskularisasi darah lancar, menggunakan cara memakai buli buli panas yang
di bungkus dengan kantong (Lilis & Yuanita, 2021).Cara pemindahannya
secara konduksi dimana terjadi pemindahan panas berdasarkan buli-buli ke
pada perut bagian bawah sebagai akibatnya terjadi vasodilatasi yang
menciptakan relaksasi dalam otot. Kompres air hangat menggunakan suhu
40°C menyebabkan terjadinya vasodilatasi di daerah simphisis pubis yang
bisa membuka aliran darah sehingga sirkulasi darah lancar kembali
menimbulkan terjadi relaksasi dalam otot yang mengakibatkan kontraksi
otot menurun serta nyeri berkurang.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Sari, 2020) Studi ini
untuk mengaplikasikan terapi kompres hangat terhadap penurunan nyeri
dismenore dalam remaja di Desa Jambu Timur Mlonggo Jepara. Desain
descriptive study, dengan memakai proses keperawatan. Sampel studi
masalah ini merupakan penurunan nyeri dismenore pada remaja di Desa
Jambu Timur Mlonggo Jepara. Sampel studi kasus ini terdiri dari 3
responden

6
Tahun [JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM), P-ISSN: 2615-
2022 0921 E-ISSN: 2622-6030 VOLUME 5 NOMOR 9 SEPTEMBER 2022] HAL 3181-3188

berjenis kelamin wanita, dengan usia 12-15 tahun, terapi kompres hangat
terhadap penurunan nyeri dismenore pada remaja dilakukan selama 3 hari
dengan waktu kurang lebih 10 menit. Terjadi penurunan nyeri dismenore
pada remaja sesudah dilakukan terapi Kompres Hangat dengan penurunan
pengkajian intensitas nyeri yaitu skala 2. Hasil tersebut menunjukan bahwa
pemberian terapi kompres hangat efektif menurunkkan nyeri dismenore
pada remaja. Terapi kompres hangat dapat dijadikan salah satu intervensi
asuhan keperawatan pada klien dismenore.

6. KESIMPULAN
Siswa dapat mengetahui tentang Kompres Hangat Dan Kompres Dingin
Terhadap Penurunan Skala Nyeri Desminore Pada Remaja Putri Usia 12-15
Tahun Di SMPN 13 Pesawaran. Masyarakat dapat melakukan sendiri cara
untuk mengatasi nyeri desminore dengan terapi Kompres Hangat Dan
Kompres Dingin komplementer yang sudah di demonstrasikan. Terdapat hasil
yang efektiv dalam penurunan skala nyeri desminore yaitu dengan terapi
kompres hangat dibandingkan kompres dingin. Sehingga pada masyarakat
khususnya wanita yang mengalami desminore, bisa melakukan kompres
hangat dan dingin. Peneliti sudah memberikan penyuluhan tentang kompres
hangat dan dingin saat desminore pada remaja putri di SMPN 13 Pesawaran,
sehingga disarankan untuk remaja putri di SMPN 13 Pesawaran dapat
mengaplikasikan ilmu, pengetahuan dan mendemoonstrasikan ke sekeliling
ruang lingkunpnya.

7. DAFTAR PUSTAKA

Amalia, A. R., Susanti, Y., & Haryanti, D. (2020). Efektivitas Kompres Air
Hangat Dan Air Dingin Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Remaja
Putri Dengan Dismenore. Jurnal Kebidanan Malakbi, 1(1), 7-15.
Aningsih, F., Sudiwati, N. L. P. E., & Dewi, N. (2018). Pengaruh Pemberian
Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Haid
(Dismenore) Pada Mahasiswi Di Asrama Sanggau Landungsari Malang.
Nursing News: Jurnal Ilmiah Keperawatan, 3(1).
Aribah, A. (2021). Penatalaksanaan Dismenore Primer Pada Remaja Putri Di
Bpm Ria Yukotan, S. St Burneh Stikes Ngudia Husada Madura].
Handayani, Y., Putri, H., & Nurita, Y. S. (2022). Pengaruh Teknik Relaksasi
Nafas Dalam Terhadap Penurunan Nyeri Dismenore. Jurnal MID-Z
(Midwivery Zigot) Jurnal Ilmiah Kebidanan, 5(1), 41-47.
Indonesia, K. R. (2019). Profil Kesehatan Indonesia
Issabella, C. M., Prabandari, F. H., Ananti, Y., & Arisandi, D. (2022). Edukasi
Online Menurunkan Nyeri Dismenore Di Masa Pandemi Covid-19. Journal
Of Health (Joh), 9(1), 53-62.
Karmila, E. (2020). Pengaruh Pemberian Susu Kedelai Terhadap Intensitas
Disminore Primer Pada Remaja Putri Di SMP Taman Siswa Turen
Kabupatan Malang Poltekkes RS Dr. Soepraoen].
Khasanah, N., Wirotomo, T. S., & Rofiqoh, S. (2021). Literatur Review:
Efektifitas Kompres Dinginterhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada
Pasien Fraktur Tertutup. Prosiding Seminar Nasional Kesehatan,
Kinesti, Y., & Suyamto, S. (2021). Manajemen Nyeri Pada Keluarga Dengan
Anggota Keluarga Yang Mengalami Dismenorea. Prosiding Diseminasi
Hasil

7
Tahun [JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM), P-ISSN: 2615-
2022 0921 E-ISSN: 2622-6030 VOLUME 5 NOMOR 9 SEPTEMBER 2022] HAL 3181-3188

Penelitian Dosen Program Studi Keperawatan Dan Farmasi Volume 3


Nomor 2 Bulan September Tahun 2021, 3(2).
Kotta, M. W., Sihotang, J., Lidia, K., & Sagita, S. (2022). Pengaruh Relaksasi
Napas Dalam Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Haid (Dismenore)
Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana. Cendana
Medical Journal (CMJ), 10(1), 42-49.
La Patillaiya, H., Ramli, R., Surasno, D. M., & Yunus, T. (2021). Sosialisasi
Kesehatan Reproduksi Remaja Di Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi
Maluku Utara. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI,
5(1), 13-22.
Lilis, F., & Yuanita, S. (2021). Modul Keperawatan Maternitas.
Maemunah, S. (2019). Kearifan Lokal Dalam Novel Kalompang Karya Badrul
Munir Chair Serta Implikasinya Terhadap Pembelajaran Sastra Di Sma.
Bahastra: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 3(2), 237-240.
Oktabela, M., & Putri, M. (2019). Hubungan Pengetahuan Siswi Tentang
Dismenorea Dengan Perilaku Penanganan Dismenorea. Jurnal Ibu Dan
Anak, 7(2), 131-135.
Oktiawati, A., Fauziah, M. N., & Laili, R. T. N. (2021). Edukasi Kesehatan
Reproduksi Remaja Di Panti Asuhan Darul Farroh. JABI: Jurnal Abdimas
Bhakti Indonesia, 2(2), 56-63.
Panjaitan, E. A., Idriani, & Sulaeman, S. (2020). Pengaruh Kompres Hangat Dan
Kompres Dingin Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan Normal Kala I Fase
Aktif Di Rsud Koja Jakarta Utara. Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan
Medisina Akper Ypib Majalengka, Vi, 1-14.
Partiwi, N. (2021). Efektivitas Abdominal Stretching Exercise Dan Kompres
Dingin Terhadap Penurunan Nyeri Dismenore Primer. Journal Of Borneo
Holistic Health, 4(2), 168-174.
Pasaribu, R. S. (2021). The Effect Of Warm Compress And Massage Against The
Pain Of Labor Stage Ii In The Practice Of Bidan Mandiri Bida (Pmb) Deby
Kecamatan Medan Amplas. Excellent Midwifery Journal, 4(1), 46-52.
Pusporini, D. P. (2021). Pengaruh Ikat Pinggang Kompres Hangat Dan Kompres
Dingin Terhadap Dismenore Pada Remaja Putri Di Smpn 1 Tanjung
Bintang Poltekkes Tanjungkarang].
Rahayu, E., & Sundayani, L. (2021). Study Literatur Pengaruh Senam Peroudik
(Peregangan Otot Perut Dan Kompres Dingin) Terhadap Penurunan Nyeri
Haid Pada Remaja Putri. Jurnal Midwifery Update (MU), 3(1), 54-64.
Rumanti, M., Yanniarti, S., & Rahayu, E. S. (2022). Pengaruh Senam Yoga Dan
Kompres Hangat Terhadap Penurunan Tingkat Dismenorea Pada Remaja
Di SMA Negeri 7 Kota Bengkulu. Jurnal Besurek JIDAN, 1(1), 10-23.
Sari, N. E. (2020). Penerapan Terapi Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri
Dismenore Pada Remaja Di Desa Jambu Timur Mlonggo Jepara. Prosiding
Seminar Nasional Unimus,
Tambun, M., & Sinaga, M. (2022). Pengaruh Kompres Hangat Terhadap
Dismenore Saat Menstruasi Pada Siswa Puteri Klas XI SMK N. 8.
SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 1(3), 363-372.
Wahyuningsih, M. (2021). Efektivitas Kompres Dingin Terhadap Skala
Dismenorea Remaja Putri Di SMAN 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta. HEALTH
CARE: JURNAL KESEHATAN, 10(2), 224-229.
Yogita Mahayani, N. P. (2021). Perbedaan Pengetahuan Remaja Putri Tentang
Penanganan Dismenore Dengan Kompres Hangat Sebelum Dan Setelah
Diberikan Penyuluhan Dengan Media Leaflet Jurusan Kebidanan].

You might also like